You are on page 1of 13

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

DISUSUN OLEH :

RICO RIZAL M. M. EKO N. F AHMAD FAIZ M. LOBBY WAHYU A. RISANDY AL AFGHANI NUR RAHMAN D.

BIMBINGAN KONSELING

JL. KI HAJAR DEWANTARA NO. 18A ROGOJAMPI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Rogojampi, Februari 2013 Penyusun

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. KATA PENGANTAR ............................................................................................... DAFTAR ISI .............................................................................................................

i ii iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 Latar Belakang Masalah ................................................................... Rumusan Masalah ............................................................................. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1 1 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sumber Belajar ............................................................... 2.1.1 Sumber Belajar Keluarga ...................................................... 2.1.2 Sumber Belajar Lingkungan .................................................. 2.2 Informasi yang diperoleh dari Sumber Belajar ................................. 2.2.1 Sumber Belajar Keluarga ...................................................... 2.2.2 Sumber Belajar Lingkungan Masyarakat .............................. 2.3 Manfaat Sumber Belajar ................................................................... 2.3.1 Sumber Belajar Keluarga ...................................................... 2.3.2 Sumber Belajar Lingkungan Masyarakat .............................. 2.4 Kelemahan / Kekurangan Sumber Belajar Keluarga dan Lingkungan Masyarakat ................................................................... 7 3 3 3 4 4 5 6 6 7

BAB III PENUTUP 3.1 3.2 Kesimpulan ....................................................................................... Penutup ............................................................................................. 9 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

10

iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan. Berhasil tidaknya proses pendidikan banyak bergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan belajar haruslah mendapat perhatian lebih dan diupayakan semaksimal mungkin agar tujuan dari proses pendidikan dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Kegiatan belajar siswa dalam melaksanakan proses pendidikan memerlukan peran guru dalam pembelajaran di sekolah agar tercapai tujuan pendidikan. Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Hal ini diperkuat dalam UU Sisdiknas 2003 yang menjelaskan pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Melalui penjelasan ini dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya bisa berhasil jika pebelajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar untuk siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar. Ada satu syarat mutlak yang harus dipenuhi agar terjadi kegiatan belajar. Syarat itu adalah adanya interaksi antara pebelajar (learner) dengan sumber belajar. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran dapat terjadi jika ada interaksi antara guru, siswa, sumber belajar dalam lingkungan belajar. Sumber belajar yang digunakan guru dalam pembelajaran diharapkan dapat mendukung timbulnya interaksi tersebut. Untuk itu diperlukan kemampuan guru dalam menentukan, menggunakan, memanfaatkan dn mengembangkan sumber belajar. Oleh karena itu pada makalah ini akan dijelaskan definisi sumber belajar, bentuk sumber belajar yang akan membantu guru menciptakan pembelajaran yang baik dan menyenangkan.

1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari latar belakang diatas antara lain adalah : 1. Apa pengertian sumber belajar keluarga dan lingkungan masyarakat? 2. Informasi apa saja yang dapat dikperoleh dari sumber belajar keluarga dan sumber belajar masyarakat? 3. Apa manfaat yang dapat diperoleh dari sumber belajar keluarga dan lingkungan masyarakat 4. Apa kelemahan dari sumber belajar keluarga dan lingkungan masyarakat?

1.3 Tujuan Penulisan Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tuga Bimbingan Konseling dan untuk : 1. Mengetahui pengertian sumber belajar keluarga dan lingkungan masyarakat. 2. Mengetahui macam-macam informasi yang dapat diperoleh dari sumber belajar keluarga dan sumber belajar masyarakat. 3. Mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dari sumber belajar keluarga dan lingkungan masyarakat. 4. Mengetahui kelemahan dari sumber belajar keluarga dan lingkungan masyarakat

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Belajar Sumber Belajar didefinisikan oleh Ahmad Rohani sebagai segala apa (daya, lingkungan, pengalaman)yang dapat digunakan dan dapat mendukung proses atau kegiatan pengajaran secara efektif dan efisien dan dapat memudahkan pencapaian tujuan/belajar, tersedia (sengaja disediakan / dipersiapkan), baik yang langsung, ataupun tidak langsung, baik yang konkret atau abstrak Menurut Arif S. Sadiman sumberbelajar adalah segala macam sumber yang ada diluar seorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah seegala sesuatu yang berada diluar diri siswa baik berupa orang maupun benda, pengalaman serta lingkungan yang dapat dipergunakan memudahkan proses belajar dan kegiatan pengajaran secara efektif dan efisien dalam bentuk abstrak atau konkret. 2.1.1 Pengertian Sumber Belajar Keluarga
Menurut Abu Ahmadi (1991:167) menyebutkan keluarga adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak yang mempunyai hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinaan dan atau adopsi. Jadi, lingkungan keluarga adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam kelompok sosial kecil tersebut, yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan social karena adanya ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi. Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa anak menerima pendidikan pertama kali dalam lingkungan keluarga kemudian dilanjutkan dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Dengan kata lain tanggung jawab pendidikan anak terletak pada kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga sebagai lingkungan belajar pertama mempunyai peranan dan pengaruh yang besar dalam menuntun perkembangan anak untuk menjadi manusia dewasa. Untuk mengadakan pembahasan lebih lanjut tentang sumbangan dan peranan keluarga dalam mempengaruhi proses belajar dan perkembangan anak, maka perlu dikaji pengertian lingkungan keluarga. Pengertian lingkungan keluarga berasal dari kata lingkungan dan keluarga. Imam Supardi (2003:2) menyatakan lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati.

2.1.2 Pengertian Sumber Belajar Lingkungan Masyarakat Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu daerah.

Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan prilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotic (benda mati), dan budaya manusia. Menurut Asspciation Education Comunication and Tehnology (AECT) (Asari, 2007) sumber belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Lingkungan yang ada di sekitar anak-anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses hasil pendidikan yang berkualitas. Jumlah sumbe belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh tempat dan dinding kelas. Selain itu kebenarannya juga akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung.

2.2

Informasi Yang Dapat Diperoleh Dari Sumber Belajar

2.2.1 Informasi dari Sumber Belajar Keluarga Kata Keluarga secara etimologi menurut Ki Hajar Dewantara adalah sebagai berikut: Bagi bangsa kita perkataan keluarga tadi kita kenal sebagai rangkaian perkataan-perkataan kawula dan warga. Sebagai kita ketahui, maka, kawula Itu tidak lain artinya dari pada abdi yakni hamba sedangkan warga berarti anggota. Sebagai abdi didalam keluarga wajiblah seseorang disitu menyerahkan segala kepentingan-kepentingannya kepada keluarganya. Sebaliknya sebagai warga atau anggota ia berhak sepenuhnya pula untuk ikut mengurus segala kepentingan didalam keluarganya tadi Kalau kita tinjau dari ilmu sosiologi, keluarga adalah bentuk masyarakat kecil yang terdiri dari beberapa individu yang terikat oleh suatu keturunan, yakni kesatuan antara ayah ibu dan anak yang merupakan kesatuan kecil dari bentuk-bentuk kesatuan masyarakat. Pendidikan keluarga adalah juga pendidikan masyarakat, karena disamping keluarga itu sendiri sebagai kesatuan kecil dari bentuk kesatuan-kesatuan masyarakat, juga karena pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya sesuai dan dipersiapkan untuk kehidupan anak-anak itu di masyarakat kelak.

Keluarga sebagai alam pendidikan pertama (dasar). Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan didalam keluarga. Orang tua tanpa ada yang memerintah langsung memikul tugas sebagai pendidik, baik bersifat sebagai pemelihara, sebagai pengasuh, sebagai pembimbing, sebagai pembina maupun sebagai guru dan pemimpin terhadap anakanaknya. Ini adalah tugas kodrati dari tiap-tiap manusia. Anak menghisap norma-norma pada anggota keluarga, baik ayah maupun ibunya. Maka orang tua didalam keluarga harus dan merupakan kewajiban kodrati untuk memperhatikan anak-anaknya serta mendidiknya, sejak anak-anak itu kecil bahkan sejak anak-anak itu masih dalam kandungan. Jadi tugas orang tua mendidik anak-anaknya itu terlepas sama sekali dari kedudukan, keahlian atau pengalaman dalam bidang pendidikan yang legal. Bahkan menurut imam ghazali: anak adalah suatu amanat Tuhan kepada ibu bapaknya. Anak adalah anggota keluarga dimana orang tua adalah pemimpin keluarga, sebagai penanggung jawab atas keselamatan warganya didunia dan khususnya di akhirat. 2.2.2 Informasi dari Sumber Belajar Masyarakat 1. Norma-norma Sosial budaya Masyarakat sebagai Lembaga Pendidikan Ketiga setelah keluarga dan sekolah, mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan batasan yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta bejenis-jenis budayanya. Dimasyarakat terdapat norma-norma sosial budaya yang harus diikuti oleh warganya dan norma-norma itu berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warganya dalam bertindak dan bersikap. Norma-norma masyarakat yang berpengaruh tersebut sudah merupakan aturan-aturan yang ditularkan oleh generasi tua kepada generasi mudanya. Penularan-penularan yang dilkakukan dengan sadardan bertujuan, ini sudah merupakan proses pendidikan masyarakat. 2. Aktivitas Kelompok Sosial Kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dan bekerja sama di bidang tertentu adalah merupakan sumber pendidikan bagi warga masyarakat, seperti lembaga-lembaga sosial budaya, yayasan-yayasan, organisasiorganisasi, perkumpulan-perkumpulan, yang kesemuanya itu merupakan unsurunsur pelaksanaan asas pendidikan masyarakat. Lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat seperti Lembaga Dakwah, Lembaga Hukum, Lembaga Bahasa, Lembaga pengabdian dan lembaga-lembaga sosial lainnya tidak sekedar menolong atau mencari keuntungan material, tetapi juga

melakukan aktivitas-aktivitas dengan menyampaikan ajaran melatih keterampilan dan menangani pengkaderan yang semuanya berperan dalam pembentukan sikap kepribadian orang-orang itu.

2.3 Manfaat Sumber Belajar Sumber belajar memiliki fungsi sebagai berikut : 1) Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah. 2) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: 3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: 4) Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: 5) Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: 6) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. 7) Dapat memberi pengalaman belajar langsung dan kongkrit 2.3.1 Sumber Belajar Keluarga Pendidikan keluarga merupakan bagian integral dari sistem Pendidikan Nasional Indonesia. Oleh karena itu norma-norma hukum yang berlaku bagi pendidikan di Indonesia juga berlaku bagi pendidikan dalam keluarga. Keluarga bukan hanya wadah untuk tempat berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Lebih dari itu, keluarga merupakan wahana awal pembentukan moral serta penempaan karakter manusia. Berhasil atau tidaknya seorang anak dalam menjalani hidup bergantung pada berhasil atau tidaknya peran keluarga dalam menanamkan ajaran moral kehidupan. Pendidikan moral dalam keluarga perlu ditanamkan pada sejak dini pada setiap individu. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu pendidikan moral juga dimulai dari pendidikan dalam keluarga. Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 perlu ditingkatkan secara terus menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan memiliki konsep pendidikan Kewarganegaraan yang sudah tertanam mulai dari keluarga, akan membentuk pribadi warga negara dan negarawan yang baik. Warga negara yang baik adalah warga negara yang mampu mengamalkan sikap moral dalam berbagai aspek kehidupan, yaitu dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan internasional. Sedangkan negarawan adalah orang yang mempunyai moralitas yang baik, rendah hati, mempunyai visi misi untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan mengutamakan proses serta mengambil kebijakan dari sudut pandang kepentingan rakyat banyak. 2.3.2 Sumber Belajar Lingkungan Masyarakat Hal-hal yang bisa dipelajari oleh siswa dalam kaitannya dengan pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar ini misalnya: a) Mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak tinggal. b) Mengenal jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal dan sekolah. c) Mengenal organisasi-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar tempat tinggal dan sekolah. d) Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat tinggal dan sekolah. e) Mengenal kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat tinggal dan sekolah. f) Mengenal struktur pemerintahan setempat seperti RT, RW, desa atau kelurahan dan kecamatan.

2.4

Kelemahan / Kekurangan Sumber Belajar Keluarga dan Lingkungan.

Kelemahan sumber belajar keluarga dan lingkungan antara lain karena : 1. Kelemahan lingkungan sebagai sumber belajar ini sering terjadi dalam teknis pengaturan waktu dan kegiatan belajar. misalnya : a. Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan pada waktu siswa dibawa ke tempat tujuan tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan, sehingga ada kesan main main. b. Ada kesan dari guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di kelas. c. Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.

2. Kelebihan dari lingkungan sebagai sumber belajar ini cukup banyak, antara lain : a. Kegiatan belajar menarik dan tidak membosankan bagi siswa. b. Hakikat belajar akan lebih bermakna, karena siswa dihadapakan langsung dengan keadaan yang sebenarnya. c. Bahan bahan yang dipelajari lebih banyak dan factual, sehingga kebenaran lebih akurat. d. Kegiatan belajar siswa lebih komprehensip dan lebih aktif. e. Sumber belajar menjadi lebih kaya, karena lingkungan yang dipelajari bisa beranekaragam.

f. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek aspek kehidupan yang ada di
lingkungan.

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan lingkungan sumber belajar adalah suatu tempat atau ruangan yang terdiri dari

makhluk hidup dan benda mati yang dimanfaatkan manusia untuk belajar sehingga tercipta budaya manusia. Lingkungan sebagai sumber belajar para siswa dapat dioptimalkan dalam proses pengajaran dan pembelajaran untuk memperbanyak bahan dan kegiatan belajar siswa di sekolah. Ada tiga macam lingkungan belajar, yaitu lingkungan social, lingkungan alam, dan lingkungan buatan. Dan prosedur belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yaitu melalui survey, berkemah, karyawisata pendidikan, praktik lapangan, nara sumber, dan pelayanan pada masyarakat. Supaya penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dapat berhasil secara maksimal. Maka perlu dipersiapkan secara matang melalui tiga tahapan kegiatan yaitu tahapanpersiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalan setiap tahapan tersebut, hendakanya guru dan siswa dilibatkan.Sehingga para siswa memiliki rasa tanggungjawab terhadap semua kegiatan belajar dan pemanfaatan lingkungan belajar.

3.2

Saran Kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kekurangan dan jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun kepada para pembaca guna menyempurnakan makalah ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

http://diarywiens.blogspot.com/2012/09/lingkungan-sebagai-sumber-belajar_11.html diakses pada 24 Februari 2013 http://unsilster.com/2009/12/lingkungan-sebagai-sumber-belajar/ diakses pada 24 Februari 2013 http://ulie-pinoppy.blogspot.com/2010/05/sumber-belajar.html diakses pada 24 Februari 2013 http://cancer55.wordpress.com/2011/05/30/pemanfaatan-lingkungan-sebagai-sumberbelajar/ diakses pada 24 Februari 2013 http://id.scribd.com/doc/78620048/1101-Sudah-Tidak-Disetujui#download diakses pada 24 Februari 2013 http://singgiheducation.blogspot.com/2009/11/pusat-sumber-belajar-definisi-dan.html diakses pada 24 Februari 2013 http://worldmuammar.blogspot.com/2012/12/pengertian-sumber-belajar.html diakses pada 24 Februari 2013 http://aadesti.blogspot.com/2012/10/makalah-bentuk-bentuk-sumber-belajar.html diakses pada 24 Februari 2013 http://samsulmajid.wordpress.com/2012/04/10/makalah-sumber-belajar/ diakses pada 24 Februari 2013

10

You might also like