You are on page 1of 44

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ...................................................................................... i Kata Pengantar .............................................................................................. ii Lembar Asistensi ............................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 I.2 Tujuan Praktikum ....................................................................................... 1 I.3 Batasan Praktikum ...................................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI

II.1 Konfigurasi Data Foto............................................................................... 3


II.2 Relatif Orientasi......................................................................................... 4 II.3 Resection.................................................................................................... 5 II.4 Intersection ................................................................................................ 7 II.5 Perataan Jaringan Pemotretan ( Bundle Adjustment) ................................ 8 II.6 Analisis Deformasi .................................................................................... 10 II.7 Penyamaan Sistem Datum (Transformasi Koordinat) ............................... 11 II.8 Uji Statistik ................................................................................................ 11 II.9 Parameter Deformasi ................................................................................. 12

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM III.1 Proses Di Australis ................................................................................... 16

III.2 Proses Perhitungan Uji Statistik Di Statext .............................................. 27

BAB IV HASIL DAN ANALISA IV.1 Relatif Orientasi ....................................................................................... 31 IV.2 Intersection .............................................................................................. 31 IV.3 Resection ( CloseForm Resection) ........................................................... 32 IV.4 Bundle Adjustment ................................................................................... 32 IV.5 Hasil Data Bundle X,Y,Z IV.5.1 Epok 1 .......................................................................................... 32 IV.5.2 Epok 2 .......................................................................................... 34 IV.6 Hasil Transformasi Dari Epok 1 ke Epok 2 ............................................. 35 IV.7 Data Uji Statistik ...................................................................................... 37 IV.8 Data Hitungan Ellip Kesalahan ................................................................ 41

BAB V Penutup
V.1 Kesimpulan ............................................................................................... 45 V.2 Saran .......................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

vi

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Mengingat semakin banyaknya kejadian yang tidak di inginkan sering terjadi di Indonesia seperti amblasnya jalan martadinata, meletusnya gunung merapi,semburan lumpur lapindo membuat para ilmuan semakin gencar melaksanakan penelitian untuk mengatasi masalahmasalah yang terjadi, diantarnya yaitu penelitian masalah deformasi struktur. Deformasi diartikan sebagai pergerakan suatu titik padasuatu benda dimana titik terletak pada benda artinya titik tersebut memiliki posisi dalam sistem koordinat tertentu. Dalam hal ini deformasi sangat diperlukan untuk memantau kondisi suatu lokasi yang rawan untuk menghindari terhadap gejala penurunan bumi sepeti kejadian yang sudah ada belakangan ini. Pada praktikum kali ini kami melakukan analisa pada jembatan layang (fly over) dengan menggunakan media foto untuk mengetahui besarnya penurunan yang terjadi terhadap jembatan layang, selain itu praktikum ini juga untuk belajar mengaplikasikan objek dalam bentuk 3D pada software aplikasi deformasi yang sudah ada. Praktikum kali ini juga mempelajari tentang uji statistik dan ellips kesalahan pada suatu titik horizontal terhadap titik yang lain.

I.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum survei deformasi struktur ini adalah : a) Mahasiswa memahami konsep tentang apa itu deformasi struktur b) Mahasiswa mampu menganalisis deformasi dan uji ststistiknya c) Mahasiswa memahami konsep parameter parameter dalam deformasi. 1

d) Mahasiswa dapat melakukan proses untuk mendapatkan data titik dalam ruang tiga-dimensi pada tiap epoch (waktu) akan menggunakan proses fotogrametri. e) Mahasiswa mampu mngaplikasikan perangkat lunak fotogrametri Australis 6.05.

I.3 Batasan praktikum Proses pengolahan data epoch dengan software Australis 6.05; Proses Perhitungan data epoch di excel; Uji statistik untuk menggunakan software statext v15; Pembuatan laporan;

BAB II DASAR TEORI


II.1 Konfigurasi Data Foto Dalam berbagai jenis pekerjaan fotogrametri, langkah mendesain jaringan merupakan faktor terpenting untuk mendapatkan tingkat akurasi yang tinggi. Hal pokok dalam mendesain konfigurasi pemotretan dalam suatu pekerjaan fotogrametri antara lain jarak maksimum kamera terhadap objek, diameter target, jumlah dan distribusi titik-titik foto, dan sudut pengambilan (A. Shirkhani Saadatseresht, 2006). Jarak maksimum kamera terhadap objek memiliki pengaruh terhadap diameter target yang digunakan sebagai Premark, sehingga dari hubungan tersebut didapat sebuah persamaan untuk mendesain jarak pemotretan : r = ( p * fw *d )/( f * pw ).2.1 Dimana f merupakan panjang focus kamera, p merupakan jumlah piksel minimum target, d jarak kamere ke objek, r adalah diameter target, fw lebar CCD kamera, dan pw jumlah horizontal piksel foto. Untuk penentuan jumlah dan distribusi minimum dari titik-titik foto harus memenuhi persamaan : 2mn + 7 3n + 6m...2.2 Persamaan diatas menjelaskan bahwa total jumlah persamaan yang digunakan untuk menghitung jumlah 3n + 6m parameter adalah 2mn + 7. Dengan kata lain untuk mendapatkan nilai solusi yang unik dalam menyelesaikan sebuah persamaan minimum dibutuhkan 4 titik (n) dan 3 buah foto (m) atau 5 titik (n) dengan 2 buah foto (m).

Kisaran besaran sudut pengambilan tiap stasiun pemotretan dalam fotogrametri terrestrial berkisar antara 90 - 120 dengan menambahkan rotasi 90 kekiri dan kekanan untuk tiap stasiun pengambilan data foto.

II.2 Relatif Orientasi Relatif orientasi merupakan proses untuk nilai perputaran sudut rotasi dan pergeseran posisi antara dua foto. Proses ini dilakukan dengan cara memberikan nilai posisi dan orientasi untuk foto pertama, kemudian dilakukan proses perhitungan nilai posisi dan orientasi pada foto kedua menggunakan parameter dan posisi kamera pertama dan koordinat foto dari kedua buah foto. Dalam proses relatif orientasi ini tidak menghasilkan nilai posisi dan orientasi dari foto sebenarnya, akan tetapi menghasilkan sebuah nilai relatif antara dua buah foto tersebut. yaitu menetapkan beberapa parameter Eksterior orientasi (EO) ,,,YL,ZL dari foto kanan (2) dari pertemuan 5 berkas sinar dari koordinat obyek 3D (Xi,Yi,Zi) yang ada.

Gambar 2.1 Relative Orientasi

Dengan cara digital, relatif orientasi dapat menggunakan syarat kesegarisan (colinearity condition) atau syarat kesebidangan (coplanarity condition).

II.3. Resection Space Resection atau reseksi ruang dengan dengan kolinearitas merupakan metode numerik murni yang secara serentak menghasilkan enam unsur orientasi luar (EO). Besarnya nilai sudut (XL,YL,ZL, , ,k) diperoleh dengan penyelesaian itu. Space Resection dengan kolinearitas memungkinkan penggunaan ulang sejumlah titik kontrol medan. Oleh karena itu dapat digunakan cara perhitungan kuadrat terkecil untuk menentukan nilai yang paling mungkin bagi keenam unsur itu. Space Resection dengan kolinearitas merupakan metode yang lebih disukai untuk menentukan unsur orientasi luar (Wolf, 2000). Space Resection dengan kolinearitas meliputi formulasi yang disebut dengan Persamaan Kolinearitas (collinearity equation) untuk sejumlah titik kontrol yang koordinat medannya X, Y, dan Z diketahui dan yang gambarnya tampak pada foto. Kemudian persamaan itu diselesaikan untuk enam unsur orientasi luar yang belum diketahui dan tampak pada foto. Kolinearitas dideskripsikan sebagai kondisi dimana stasiun pemotretan, beberapa titik objek, dan image foto berada pada satu garis lurus pada space 3D. kondisi kolinearitas diilustrasikanseperti gambar dibawah ini dimana A, o dan a terletak pada satu garis lurus.

Gambar 2.2 Kondisi Kolinieritas

Keterangan gambar : , : Koordinat Foto : Koordinat Titik Object Space X,Y,Z f , : Koordinat Kamera : Panjang Fokus Kamera : Koordinat Dari Principal Point

Persamaan dasar dari kondisi kolinearitas bersifat nonlinier dan dilinearkan dengan menggunakan teorema Taylor dengan pendekatan awal bagi semua unsur orientasi luar yang tidak diketahui. Dua persamaan menunjukkan kondisi kolinearitas untuk setiap titik pada foto, satu persamaan untuk koordinat foto x dan persamaan yang lain untuk koordinat foto y .
[ [ Dimana;
( ( ( ( ) ) ) ) ( ( ( ( ) ) ) ) ( ( ( ( ) ]..2.3 ) ) ] )

...2.4

: Koordinat Foto Titik A

: Koordinat Foto Yang Diukur : Koordinat Obyek Untuk Titik A , f : Koordinat Stasiun Pemotretan : Panjang Fokus Kamera : 3 Sudut Untuk Rotasi Ortogonal ( )

Persamaan tersebut merupakan persamaan non linear dan sembilan unsur yang belum diketahui, 3 sudut perputaran , ,k, yang berhubungan dengan r , 3 koordinat stasiun pemotretan XL, YL, ZL, 3 koordinat titik objek XA, YA, ZA. persamaan non linier dapat dilinearisasikan dengan menggunakan teorema Taylor (Wolf, 2000). Least Square adalah sebuah teknik statistic yang digunakan untuk mengestimasi parameter yang tidak diketahui dengan sebuah solusi dimana teknik tersebut dapat juga meminimalisasi nilai kesalahan dari solusi itu sendiri.Dalam fotogrametri,metode Least Square Adjustment digunakan untuk beberapa proses antara lain : 1. Mengestimasi/meratakan nilai parameter exterior orientation, 2. Mengestimasi keakurasiannya, 3. Mengestimasi dan meratakan nilai parameter interior orientation, 4. Meminimalisasi dan mendistribusikan errors data melalui jaringan pengamatan. nilai object space point (X,Y,Z) beserta nilai

II.4 Intersection Merupakan suatu teknik untuk menentukan koordinat titik-titik objek pada dua gambar atau lebih yang saling bertampalan sehingga diketahui posisi secara 3 Dimensi (Xi,Yi,Zi). Proses ini membutuhkan 6 parameter orientasi luar (EO) yang diketahui untuk dua foto yang bertampalan. Nilai koordinat objek dalam ruang tiga dimensi ini dapat dihitung menggunakan persamaan kolinier yang telah dilinerisasi.

Gambar 2.3 Space Intersection Dengan Stereopair Foto Udara

II.5 Perataan Jaringan Pemotretan ( Bundle Adjusment ) Bundle Adjustment adalah proses penentuan atau perhitungan parameter IO, EO dan koordinat obyek secara serempak bersamaan dengan menggunakan teknik hitung kuadrat terkecil (Brown, 1974; Heindl, 1981; Schut, 1980 and Triggs, McLauchlan, Hartley and Fitzgibbon, 2000). Dalam dekade sepuluh tahun terakhir teknik ini menjadi cara yang paling efisien untuk memproses data pemotretan seperti yang dilaporkan oleh Trigs et al. (2000). Maka dengan metode

Helmert Blocking (Wolf, 1978), maka persamaan normalnya dapat dituliskan sebagai:

............... .2.5 Dimana P disini adalah matrik bobot dari ketelitian pengukuran koordinat foto dijital:

.2.6 Disini sx dan sy adalah standard error dari ukuran titik obyek ke-j pada foto ke-i dari total n titik obyek dan m buah foto. Persamaan dapat ditulis menurut notasi Brown (Brown, 1974) sebagai berikut:

..2.7 Persamaan ini merupakan pengembangan dari persamaan kolinier dan setiap elemen didalamnya didefinisikan sebagai:

2.8 Dimana N dan Nij adalah sub-matrik dari matrik blok-diagonal, dimana blok N merujuk pada parameter EO and Nij mengacu pada koordinat titik-titik obyek seperti yang tersaji pada Rumus dibawah ini. 9

2.9 Dimana:

2.10 Persamaan di atas adalah teknik Bundle Adjustment untuk mendapatkan nilai parameter EO dan koordinat titik obyek didalam sistem kartesian 3D. Jika titik-titik obyek ini ingin dihitung dengan tingkat keakurasian yang lebih tinggi lagi, maka maka kesalahan sistematis didalam kamera harus dimodelkan.

II.6. Analisis Deformasi Analisis Deformasi ada dua macam di antaranya : Analisis Geometrik : Bila kita hanya tertarik pada status geometrik (ukuran dan dimensi) dari benda yang terdeformasi.

10

Analisis Fisis : Bila kita bermaksud untuk menentukan status fisis dari benda yang terdeformasi, regangan, dan hubungan antara gaya dengan deformasi yang terjadi. Dalam analisis fisis deformasi, hubungan antara gaya dan deformasi dapat dimodelkan dengan menggunakan metoda empiris (statistik), yaitu melalui korelasi antara pengamatan deformasi dan pengamatan gaya. Metoda lain dalam analisis fisis yaitu metoda deterministik, yang memanfaatkan informasi dari gaya, jenis material dari benda, dan hubungan fisis antara regangan (strain) dan tegangan (stress) pada benda.

II.7. Penyamaan Sistem Datum ( Transformasi Koordinat ) Penyelesaian suatu persoalan fisis dapat lebih mudah dianalisa bila menggunakan sistem koordinat yang tepat. Ini berkaitan dengan perubahan cara pandang. Misalnya persoalan gerak parabola umumnya dianalisa dengan menggunakan sistem koordinat kartesian, sedangkan persoalan gerak melingkar dianalisa dengan menggunakan sistem koordinat polar. Persoalan fisis yang dianalisa tidak bergantung pada sistem koordinat yang digunakan. Artinya hasilnya seharusnya tidak terpengaruh pada cara pandang yang digunakan. Persoalan yang dirumuskan dalam suatu sistem koordinat bila akan diselesaikan dengan sistem koordinat yang lain memerlukan suatu langkah transformasi koordinat yang dirumuskan menggunakan matriks transformasi.

11

II.8 Uji Statistik Uji statistik atau di sebut juga statistik test (F) adalah uji untuk menentukan nilai kesetabilan dari proses perhitungan di excel. Untuk menentukanya dilakukan dengan bantuan software statext v15. Untuk proses hitunganya di lakukan langkah sebagai berikut : buka statext v15 kemudian pilih tabel lalu masukan nilai alpha yaitu 0.05, 0.1 dan 0.01. setelah itu masukan nilai rank dan Dof totalnya setelah itu klik ok, maka nilainya akan keluar. Nilai tersebut digunakan untuk uji statistik di tabel excel yang telah di buat untuk di bandingkan dengan nilai Total. Apabila nilai T > F maka hasilnya tidak stabil, tapi sebaliknya bila nilai T < F maka nilai di anggap stabil.

II.9 Parameter Deformasi Deformasi dari suatu benda/materi dapat digambarkan secara penuh dalam bentuk tiga dimensi apabila diketahui 6 parameter regangan (normal-shear) dan 3 parameter komponen rotasi. Parameter deformasi ini dapat dihitung apabila diketahui fungsi pergeseran dari benda tersebut persatuan waktu. Adapun Parameter - parameter deformasi meliputi : 1. Tegangan (Stress) Tegangan adalah gaya (F) per luas permukaan (A) yang diteruskan ke seluruh material melalui medan-medan gaya antar atom. Pada umumnya arah tegangan miring terhadap luas A tempatnya bekerja dan dapat diuraikan menjadi dua komponen, yaitu: a. Tegangan Normal (Normal Stress), tegak lurus terhadap luas A. b. Tegangan Geser (Shear Stress), bekerja pada bidang luas A.

12

Gambar 2.4 Komponen Tegangan

2. Regangan (Strain) Perpindahan partikel suatu benda elastis selalu menimbulkan terjadinya perubahan bentuk benda tersebut. Perubahan bentuk suatu benda elastik dikaitkan dengan regangan, maka perubahan bentuk tersebut dipandang sebagai perubahan bentuk yang kecil. Dalam sistem koordinat kartesian tiga dimensi, perpindahan kecil partikel yang berubah bentuk diuraikan dalam komponen uX, uY dan uZ yang masing-masing sejajar terhadap sumbu koordinat kartesian X, Y dan Z.

Gambar 2.5 Elemen Kecil Benda Plastik dan Komponen Regangan

13

A. Komponen Regangan; B. Elemen Kecil Benda Elastik

3. Rotasi (Rotation)
Rotasi merupakan perubahan posisi materi tanpa mengalami perubahan bentuk yang membentuk perubahan sudut terhadap koordinat acuan. Sebagai gambaran bentuk rotasi dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.6 Komponen Rotasi

14

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1 Proses di Australis Dalam praktikum survei deformasi ini, proses untuk mendapatkan data titik dalam ruang tiga-dimensi pada tiap epoch (waktu) akan menggunakan proses fotogrametri. Secara umum, proses fotogrametri ini sangat sulit untuk diterapkan apabila dilakukan secara manual, sehingga pada proses praktikum ini akan digunakan sebuah perangkat lunak fotogrametri yaitu Australis 6.05. Adapun proses pengolahan data tiap epoch pada perangkat lunak Australis 6.05 akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Siapkan sebuah folder kosong, kemudian masukan data foto yang akan diolah sebagai data awal proses fotogrametri. Hal ini sangat penting dilakukan, karena pada aplikasi ini akan secara otomatis menyimpan seluruh hasil proses fotogrametri dalam folder data tersebut. 2. Buka aplikasi Australis 6.05 dengan melakukan double-klik pada icon Australis 6.05 yang berada pada desktop. Sehingga, akan muncul sebuah tampilan awal aplikasi sebagai berikut.

Gambar 3.1. Tampilan Aplikasi Australis

15

3. Untuk memulai Project baru, klik

atau melalui menu File New.

Kemudian akan muncul sebuah jendela Define Project Units Cawang salah satu pilihan OK untuk menentukan jenis satuan ukuran yang akan digunakan (meter, centimeter, milimeter, dsb).

Gambar 3.2. Tampilan Unit Project

4. Sebelum melakukan pengolahan foto, terlebih dahulu melakukan setting terhadap nilai parameter keluaran yang dibutuhkan dengan cara klik pada menu Project Preference Muncul jendela Australis Preference Tab Output. Berikan tanda cawang pada tiap pilihan Bundle Adjustment Output, seperti pada gambar dibawah ini, kemudian klik OK.

Gambar 3.3. Tampilan Reference Australis

16

5. Selanjutnya, klik-kanan pada Camera Database Add Camera Database. Sehingga akan muncul sebuah jendela Camera Input seperti di bawah ini.

Gambar 3.4. Tampilan Database Camera

Isi tiap kolom parameter dengan data Id Camera, ukuran sensor kamera, ukuran piksel, dan 10 parameter kalibrasi kamera berupa panjang fokus, principle point (x,y), 3 parameter distorsi radial, 2 parameter distorsi decentring, dan 2 parameter distorsi affinity. Klik OK untuk menyimpan data parameter kamera. 6. Untuk memulai proses pengolahan data foto pada Project, klik-tahan pada Camera Database arahkan / letakkan pada icon Project) sehingga akan muncul icon pada Camera Database. (nama

yang sama dengan Id Camera

17

Gambar 3.5. Tampilan Memulai Proses dari database

Simpan Project untuk pertama kali, dan secara otomatis akan muncul jendela Save As kemudian Beri nama Project sesuai keinginan anda kemudian klik Save. Perlu di ingat File Project (*.aus) harus disimpan satu folder bersama dengan file foto yang akan diolah.

Gambar 3.6. Tampilan Menyimpan Project

7. Setelah seluruh parameter kamera berada pada struktur Project.aus, langkah selanjutnya ialah melakukan input data foto dengan cara klik-kanan pada yang berada didalam Project.aus Set Image File Directory

18

Open. Seluruh file foto akan secara otomatis masuk kedalam struktur Project.aus.

Gambar 3.7. Tampilan Memasukkan Foto Obyek

8. Apabila seluruh data foto yang akan diolah telah masuk ke dalam Project yang telah dibuat, proses selanjutnya ialah melakukan ekstraksi data koordinat foto menggunakan metode centroid dengan cara : double-klik pada aktifkan icon muncul sebuah jendela yang berisikan sebuah foto pada toolbar kemudian arahkan pointer ke tengah-

tengah sticker retro-target klik target muncul tanda silang dan nomor id titik yang menandakan target telah ditandai.

19

Gambar 3.8. Tampilan Measure Pada Target Retro

Lakukan langkah di atas pada seluruh titik retro target yang terlihat pada foto tersebut. 9. Selanjutnya ialah melakukan proses Relative Orientation untuk

mengorientasikan data foto lain terhadap data foto Image001. Proses ini dapat dilakukan dengan cara klik Adjust Relative Orientation sehingga akan muncul jedela relatif orientasi sebagai berikut :

20

Gambar 3.9. Tampilan Relatif Orientasi

10. Pada jendela Relative Orientation set Left Image dengan Image001 yang telah diproses pada point 9 set Right Image dengan data foto yang memiliki basis pemotretan yang lebih besar terhadap Image001 ekstraksi data koordinat foto untuk data foto Right Image dengan cara yang sama sesuai dengan point 9 Compute RO apabila nilai Measured Points memiliki nilai kurang dari sama dengan 1.00 klik Accept jika tidak, ulangi dengan konfigurasi foto dan titik yang lain. Setelah proses ini dilakukan, maka akan secara otomatis muncul sebuah file ROArray pada folder 3D Data.

Gambar 3.10. Tampilan File ROArray di 3D Data

11. Proses fotogrametri selanjutnya ialah proses Resection. Proses ini dilakukan untuk tiap data foto yang belum terorientasi.Prosedur pelaksanaannya ialah terlebih dahulu melakukan proses ekstraksi data koordinat foto sesuai dengan point 9 untuk seluruh titik yang terekam dalam foto. Selanjutnya

21

apabila seluruh proses ekstraksi data foto telah selesai dilakukan untuk semua foto klik Adjust Resect All Project Images OK. Pastikan Nilai RMS lebih kecil sama dengan 1.00.

Gambar 3.13. Tampilan Nilai RMS pada semua Obyek

12. Setelah proses Resection sukses dilakukan (dengan nilai RMS kurang dari 1), proses selanjutnya ialah proses Intersection. Adapun prosedur pelaksanaan proses intersection dapat dilakukan dengan cara klik Adjust Triangulate Intersect apabila nilai RMS of Residual kurang dari sama dengan 1.00 Accept jika tidak Reject.

Gambar 3.11. Tampilan Triangulate

22

Setelah proses ini dilakukan, maka akan secara otomatis muncul sebuah file Triangulate pada folder 3D Data.

Gambar 3.12. Tampilan File Triangulate di 3D Data

13. Proses terakhir meupakan proses Self Calibrating Bundle Adjustment yang mana proses ini merupakan proses perataan secara keseluruhan untuk seluruh parameter Kamera, Parameter Eksterior Orientasi, Parameter Koordinat Tiga-dimensi secara bersama-sama. Adapun prosesnya dapat dilakukan dengan cara klik Adjust Run Bundle Go apabila aplikasi menunjukkan tanda hijau maka klik Accept sebaliknya apabila tanda merah Reject.

Gambar 3.14. Tampilan Kalibrasi Bundle Adjustment

Setelah proses ini dilakukan, maka akan secara otomatis muncul sebuah file Bundle pada folder 3D Data

23

Gambar 3.15. Tampilan File Bundle di 3D Data

14. Keseluruhan hasil proses fotogrametri ini tersimpan dalam 3 jenis file ekstensi. Ketiga ekstensi tersebut antara lain : a. Ekstensi *.txt yang diantaranya ialah : Bundle.txt Camera.txt Correlation.txt PointQxx.txt Resection.txt Triangulate.txt Residual.txt

b. Ekstensi *.xyz yang diantaranya : Bundle.xyz ROArray.xyz Triangulate.xyz

c. Ekstensi *.icf *Imagename.icf (* : nama file data foto).

15. Untuk proses pengolahan data epoch yang lain dilakukan sama seperti proses pada point 1-14.

24

16. Setelah seluruh data epoch telah diolah, selanjutnya ialah proses penyamaan system datum. Proses ini dapat dilakukan dengan cara transformasi tiga-dimensi. Dalam proses ini dibutuhkan titik kontrol yang dapat diambil dari salah satu epoch yaitu file Bundle yang berekstensi *xyz.dan disusun dalam sebuah notepad dengan format sebagai berikut.. Diambil dari bundle.xyz dari epok satu kemudian disimpan dengan file name Controlpoin.xyz

Gambar 3.16. Tampilan Data Penyamaan Sistem Datum

17. Buka Project epoch 2 kemudian lakukan proses transformasi dengan cara klikkanan pada Bundle Transform pilih file Controlpoint berekstensi *.xyz yang baru dibuat pada proses point 17 Open Go.

Gambar 3.17. Tampilan Tranformasi sistem datum

25

Apabila nilai Residual RMS dan Sigma0 dirasa cukup kecil maka klik Accept, jika tidak klik Reject dan ulangi proses tersebut dengan mengganti nilai titik konrol yang memiliki nilai akurasi yang cukup.

III.2 Proses Perhitungan Uji Statistik di Statext Adapun proses perhitungan uji statistik data pada aplikasi Statext akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Buka aplikasi Statext V15 dengan melakukan double-klik pada icon Statext V15. Sehingga, akan muncul sebuah tampilan awal aplikasi sebagai berikut.

Gambar 3.18. Tampilan Aplikasi Statext V.15

2. Setelah Aplikasi terbuka langkah selanjutnya adalah dengan klik menu Tables F-Distribution.

Gambar 3.19. Tampilan F-Distribusi di Statext V.15

26

3. Maka akan muncul jendela F-Distribution, isi data dengan memasukkan nilai Rank pada V1 dan nilai DOF Total (Pada Perhitungan data) pada V2 dan pilih Alpha dari 0.1, 0.05, dan 0.01, dalam kasus ini nilai V1=3, V2=634, Klik OK.

Gambar 3.20. Tampilan memasukkan data yang diuji statistik

4. Setelah klik OK, maka akan muncul data Result seperti pada gambar. Ambil nilai datan untuk masing - masing alpha.

27

Alpha = 0.1 ; 2.09

Gambar 3.21. Tampilan Result data Statext V.15 Untuk Alpha 0.1

Alpha 0.05 ; 2.62

Gambar 3.22. Tampilan Result data Statext V.15 Untuk Alpha 0.05

28

Alpha 0.01 ; 3.81

Gambar 3.23. Tampilan Result data Statext V.15 Untuk Alpha 0.01

29

BAB IV HASIL DAN ANALISA


IV.1 Relatif Orientasi Pada proses Relatif Orientasi dibutuhkan minimal dua buah foto, dimana salah satu fotonya sebagai acuan yang digunakan untuk proses perhitungan nilai posisi dan orientasi pada foto kedua menggunakan parameter dan posisi kamera pertama dan koordinat foto dari kedua buah foto. Dari data, setelah di ekstraksi dengan menggunakan software Australis maka akan diperoleh parameter parameter yang akan dicari dengan didasarkan pada RMS (Random Misclouser) terkecil (<1). Untuk, lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

IV.3 Resection (Closeform Resectiaon) Pada proses ini dibutuhkan data yang telah terlinierisasi, sehingga proses resection untuk mencari 6 parameter orintasi luar bisa dilakukan. Jika menggunakan software australis syarat untuk mencari unsur unsur parameter EO harus memiliki RMS <1. Dimana, pada data yang diperoleh dengan menggunakan software australis diperoleh RMS dari foto yang ada sudah memenuhi syarat yaitu <1 dan dapat dilihat pada lampiran.

IV.2 Intersection Pada proses intersection dibutuhkan dua buah foto atau lebih yang saling bertampalan sehingga diketahui posisi 3D. Proses ini membutuhkan 6 parameter orientasi luar yang diketahui untuk dua foto yang bertampalan. Nilai koordinat

30

yang dicari dapat dihitung dengan menggunakan software australis. Dimana, pada data setelah melalui berbagai proses, diperoleh RMS untuk intersection sebesar yang telah memenuhi syarat yaitu <1. Untuk, lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran

IV.4 Bundle Adjusment Dari proses pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan software australis, bundle adjusment dapat dilakukan setelah melakukan relative orientation, close form space resection, intersection, dengan syarat RMS <1. Berikut ini adalah nilai totol RMS epok 1

Berikut ini adalah nilai total RMS epok 2

IV.5 Hasil Data Bundle X,Y,Z IV.5.1 Epok 1


point 1 2 3 4 5 6 7 8 9 X -346.478 -299.729 -230.946 -163.393 -100.724 -27.2809 31.95069 100.5559 162.7569 Y 2740.686 2678.76 2585.701 2495.017 2411.014 2312.238 2233.114 2140.77 2057.601 Z 84.89426 106.1753 129.4202 162.1631 188.5495 221.0368 246.668 277.9511 307.0333 Dx 2.39177 1.960006 1.390996 1.016231 0.778969 0.644471 0.641326 0.750845 0.971571 Dy 3.217724 2.565232 1.713984 1.11718 0.749436 0.543484 0.490601 0.473691 0.550398 Dy 1.10402 1.144226 1.188661 1.378529 1.573083 1.884838 2.179887 2.601431 3.046647

31

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

225.8467 -193.833 -103.73 -67.2189 -6.83518 -345.044 -296.736 -235.13 -169.995 -110.587 -29.2721 29.24539 103.218 165.3303 225.3267 -348.183 -300.443 -238.667 -173.704 -115.297 -30.6196 26.361 104.9244 164.608 219.8041 -349.962 -304.292 -239.726 -173.973 -121.403 -32.837 25.24728 106.4597 163.4714 214.5086 -240.251 -176.005 -126.138 -36.7044 22.47321 96.31265

1973.447 2522.272 2393.603 2347.998 2271.902 2706.598 2641.145 2553.512 2455.041 2376.573 2271.365 2193.055 2098.542 2021.375 1940.138 2690.476 2621.348 2531.874 2433.708 2361.113 2252.552 2172.539 2071.162 1994.494 1918.161 2664.323 2601.161 2511.212 2415.302 2350.639 2232.128 2152.625 2043.379 1968.043 1897.833 2486.797 2393.662 2327.622 2203.237 2123.318 2030.844

332.8955 92.66904 106.3918 134.0349 174.6656 -17.6645 -3.27417 7.238693 4.265239 24.58551 70.72677 103.2023 154.7637 204.8294 237.0184 -78.5264 -78.3052 -65.4528 -63.5859 -37.2138 13.89293 40.99732 90.4817 127.2733 152.071 -157.508 -152.44 -131.45 -119.507 -90.7161 -50.4649 -21.2868 20.49799 47.3717 69.29836 -202.814 -189.373 -166.938 -135.797 -107.311 -55.4485

1.302253 0.81144 0.280967 0.28655 0.332617 1.571555 1.100601 0.522696 0.074521 0.287586 0.34045 0.295048 0.111807 0.403124 0.763439 1.125818 0.571789 0.124852 0.602107 0.718033 0.725537 0.712564 0.417103 0.091403 0.262943 0.561379 0.29306 0.572619 1.018517 1.086923 1.17306 1.116489 0.849937 0.545805 0.224039 1.134148 1.541668 1.663743 1.803318 1.715029 1.346443

0.812557 0.989757 0.298645 0.308205 0.347405 2.252064 1.579669 0.768673 0.07842 0.364816 0.546135 0.567739 0.368845 0.172638 0.43274 1.745623 0.999591 0.251949 0.590602 0.770473 0.881512 0.919375 0.646755 0.294626 0.119951 1.091586 0.572784 0.488785 1.006959 1.121191 1.275017 1.241813 0.95881 0.605987 0.25985 1.051041 1.521603 1.676323 1.831811 1.727387 1.332493

3.494438 0.775795 0.705316 0.941069 1.330524 0.381278 0.299732 0.168962 0.216449 0.190671 0.124726 0.404091 0.975332 1.631564 2.10742 0.314504 0.485159 0.645343 0.934595 0.892981 0.602998 0.454094 0.225691 0.550308 0.850977 0.921914 1.146349 1.321882 1.575381 1.51362 1.439929 1.302647 1.022064 0.820037 0.661648 2.107688 2.406159 2.458063 2.607317 2.543891 2.139007

32

IV.5.2 Epok 2
Point 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 X -140.714 -118.339 -85.5785 -52.751 -22.6867 12.79741 41.15409 74.38609 104.4215 134.3326 -67.9047 -24.2258 -6.69597 21.95868 -138.412 -115.515 -85.6347 -53.3732 -25.753 12.98033 41.6935 77.40726 107.234 136.8727 -138.306 -115.499 -84.7774 -52.2062 -26.0293 14.24161 43.06563 80.80166 109.283 136.6101 -136.472 -115.236 -83.6832 -51.0027 -27.22 15.37083 Y 1104.637 1122.967 1149.257 1175.877 1200.247 1228.896 1251.964 1278.785 1303.155 1327.517 1159.353 1192.394 1207.583 1232.28 1096.712 1115.022 1137.705 1160.533 1183.222 1215.76 1239.14 1269.514 1295.596 1319.378 1090.614 1107.54 1130.487 1153.662 1176.466 1210.602 1232.99 1264.811 1288.924 1310.426 1083.524 1100.09 1124.69 1148.972 1169.906 1204.516 Z 98.78194 95.99229 89.012 85.54792 81.02314 76.15712 72.15299 67.94876 64.40884 59.65692 67.34112 51.90132 53.71152 54.92368 60.75451 55.18414 45.04366 29.01636 23.26652 21.78005 20.1813 22.15487 26.30099 24.20391 38.90971 28.27492 18.73184 4.403232 1.357146 0.934669 -2.498 -2.26319 -2.32886 -6.0217 9.908569 1.673079 -5.40425 -16.175 -17.1436 -22.5182 Dx 0.034243 0.026898 0.01957 0.017269 0.017122 0.01881 0.021192 0.025033 0.029715 0.035848 0.012984 0.010218 0.011271 0.013734 0.025652 0.017029 0.009996 0.009193 0.010027 0.009443 0.008922 0.010588 0.016299 0.02279 0.022226 0.01326 0.009795 0.014032 0.015233 0.014307 0.013796 0.011679 0.01295 0.017905 0.019207 0.013197 0.01394 0.019608 0.020915 0.022614 Dy 0.033123 0.027295 0.021809 0.020399 0.020746 0.022868 0.025473 0.02852 0.031497 0.036384 0.016101 0.014225 0.015101 0.01786 0.024343 0.017273 0.012999 0.014017 0.014486 0.01278 0.012578 0.014854 0.0192 0.023458 0.022069 0.014692 0.013678 0.018827 0.019198 0.016548 0.015765 0.014744 0.016478 0.020083 0.022891 0.016977 0.017862 0.023671 0.024208 0.023503 Dz 0.032098 0.029976 0.027367 0.027972 0.029075 0.031148 0.033016 0.035189 0.037286 0.039271 0.018062 0.01422 0.016937 0.021327 0.018761 0.014972 0.010653 0.008005 0.006675 0.006635 0.008315 0.01281 0.018219 0.021008 0.01695 0.014751 0.013701 0.015344 0.013329 0.01014 0.009903 0.009313 0.010644 0.012465 0.021793 0.021425 0.021064 0.022246 0.020148 0.018436

33

41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

44.15597 83.83145 110.9626 136.0407 -81.8452 -49.8809 -26.192 17.52412 46.31898 81.3392

1227.454 1259.581 1281.922 1301.695 1118.642 1142.508 1161.977 1196.136 1219.385 1249.732

-25.2621 -28.6167 -31.6516 -35.3642 -31.7112 -41.6064 -44.6116 -53.6686 -56.7701 -54.4937

0.022473 0.021699 0.022435 0.025413 0.020465 0.027362 0.030421 0.035532 0.036654 0.034315

0.022338 0.021658 0.022817 0.0261 0.024174 0.030143 0.032226 0.03414 0.033494 0.030967

0.017326 0.015759 0.015158 0.015858 0.029263 0.030163 0.029193 0.028431 0.026981 0.023491

IV.6 Hasil Transformasi Dari Epok 1 Ke Epok 2


point 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 X -140.094 -117.819 -85.138 -52.345 -22.3452 13.07544 41.40128 74.60383 104.5828 134.5744 -67.6197 -24.0595 -6.56867 22.1074 -138.09 -115.288 -85.5158 -53.3644 -25.7752 12.97175 41.68529 77.43163 107.3323 136.9943 -138.221 -115.481 -84.8531 -52.3425 Y 1105.058 1123.345 1149.568 1176.165 1200.498 1229.149 1252.207 1279.05 1303.448 1327.885 1159.554 1192.498 1207.711 1232.441 1096.911 1115.164 1137.784 1160.515 1183.181 1215.759 1239.147 1269.596 1295.734 1319.621 1090.673 1107.53 1130.413 1153.494 Z 98.53458 95.80282 88.87835 85.48292 81.00316 76.24697 72.27252 68.13708 64.68438 59.97917 67.25775 51.89375 53.74013 55.01624 60.55986 55.03616 44.94529 28.96392 23.25292 21.81794 20.28416 22.32158 26.52611 24.48776 38.75261 28.1465 18.64764 4.338758 Dx 0.61991 0.520281 0.440558 0.406023 0.341507 0.278036 0.247199 0.217739 0.161373 0.241805 0.285001 0.166256 0.127304 0.148724 0.32207 0.226484 0.118888 0.008772 -0.0222 -0.00858 -0.00822 0.024368 0.09834 0.12154 0.085377 0.017656 -0.07571 -0.13628 Dy 0.420696 0.377827 0.311318 0.287268 0.251291 0.252992 0.242633 0.264911 0.293233 0.367233 0.201188 0.103868 0.128667 0.160576 0.198944 0.141977 0.079642 -0.01772 -0.04114 -0.00113 0.007336 0.082032 0.138388 0.242909 0.058226 -0.00973 -0.07381 -0.16815 Dz -0.24736 -0.18947 -0.13366 -0.065 -0.01997 0.089844 0.119534 0.188318 0.275533 0.322245 -0.08337 -0.00757 0.028614 0.092557 -0.19465 -0.14798 -0.09836 -0.05244 -0.0136 0.037893 0.102857 0.166713 0.225118 0.283853 -0.1571 -0.12842 -0.0842 -0.06447

34

29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

-26.1847 14.10982 42.94068 80.74917 109.2757 136.6582 -136.638 -115.45 -83.9542 -51.2855 -27.4955 15.11195 43.93535 83.66776 110.8574 135.9529 -82.2804 -50.3914 -26.6614 17.09029 45.96464 81.03744

1176.312 1210.495 1232.893 1264.785 1288.944 1310.514 1083.39 1099.924 1124.475 1148.684 1169.65 1204.291 1227.25 1259.43 1281.809 1301.667 1118.275 1142.079 1161.562 1195.744 1219.027 1249.451

1.323023 -0.15535 -0.15427 -0.03412 0.955555 -0.1318 -0.10693 0.020886 -2.42801 -0.12494 -0.09719 0.069992 -2.13775 -0.05249 -0.02643 0.125437 -2.15263 -0.00735 0.020074 0.176233 -5.80505 0.048106 0.087482 0.216652 9.751899 -0.16609 -0.1341 -0.15667 1.531442 -0.2139 -0.16679 -0.14164 -5.50287 -0.27099 -0.21513 -0.09862 -16.2642 -0.28279 -0.28811 -0.08926 -17.2114 -0.27545 -0.25634 -0.06778 -22.5261 -0.25888 -0.22499 -0.00794 -25.2513 -0.22062 -0.20451 0.010786 -28.541 -0.16369 -0.15079 0.075726 -31.5445 -0.10522 -0.11335 0.107134 -35.2225 -0.08781 -0.0278 0.141752 -31.8717 -0.43512 -0.36703 -0.16042 -41.7337 -0.51052 -0.42961 -0.12727 -44.7352 -0.4694 -0.41516 -0.1236 -53.7631 -0.43383 -0.39211 -0.09442 -56.8512 -0.35434 -0.35785 -0.08107 -54.5009 -0.30177 -0.28053 -0.00725

Data perataan jaringan (data trans) dari epok 1 ke epok 2 sebagai berikut

Berikut adalah nilai RMS dari hasil tranformasi

35

IV.7 Data Uji Stastistik


STATISTIC TEST (F) T 90% a = 0.1 0.0205226 2.09 95% a = 0.05 2.62 99% a = 0.01 3.81 90% T>F T<F stabil ANALISYS 95% T>F T<F stabil 99% T>F T<F stabil

-0.0044075

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0073880

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0137807

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0104901

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0033517

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0026871

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0126347

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.2758221

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

0.1392483

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0038529

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0085662

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0043642

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

36

-0.0035839

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0066321

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0021448

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0022835

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0082516

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0032591

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0037681

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0037847

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0035780

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0011849

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0354573

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0101860

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0029529

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0031782

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

37

-0.0109205

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0028542

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0015099

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0032693

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0046740

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0055041

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0138348

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0205324

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0197788

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0135698

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0083509

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0018426

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0020552

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0061593

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

38

-0.0141702

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0327389

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0041511

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0262181

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.1375972

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

0.0144914

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

-0.0015055

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

0.0145441

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

0.0142620

2.09

2.62

3.81

stabil

stabil

stabil

Dari data uji stastistik dapat disimpulkan bahwa objek yang diteliti tidak mengalami perubahan struktur (Deformasi) atau Stabil

39

BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan Kegiatan praktikum survei deformasi struktur yang telah dilaksanakan mempunyai beberapa kesimpulan antara lain 1. Kamera yang akan digunakan untuk pengambilan data harus dikalibrasi terlebi dahulu; 2. Data yang dibutuhkan supaya dapat diolah disofware australis minimal 5 buah foto; 3. Untuk dapat mengetahui besarnya deformasi suatu objek minimal dilakukan 2 kali pengamatan ( 2 epok ); 4. Pengolahan data didalam Software Australis setiap masing masing proses harus memiliki RMS ( Random MisclouSer ) harus < 1 (satu); 5. Untuk melakukan penyamaan datum dapat dilakukan dari epok 1 ke epok 2 atau dari epok 2 ke epok 1 dari hasil Bundle XYZ; 6. Untuk mengetahi tingkat deformasi dapat dilakukan dengan uji stastistik dengan menggunakan Software Startext dan Software Exel untuk melakukan perhitungan; 7. Untuk menggambarkan Ellipe kesalahan dapat dilakukan didalam Software Autocad;

45

8. Hasil pengolahan dari data pengamatan yang dilakukan di Flyover arjosari diperoleh kesimpulan bahwa objek yang diamati tidak mengalam deformasi.

V.2 Saran 1. Pemahaman materi sangat diperlukan sebelum berlangsungnya praktikum. 2. Demi kelancaran Software Software yang diperlukan dalam praktikum sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu sebelum praktikum berlangsung 3. Supaya pemahaman tentang matari praktikum mendalam maka mahasiswa harus sering mencoba Software Software yang digunakan 4. Apabila ada yang kurang memahami tentang materi yang ada sebaiknya segera ditanyakan kepada dosen atau teman yang telah memahami tentang meteri tersebut.

46

DAFTAR PUSTAKA
Brown, D.C., 1974. Evolution, Application and Potential of The Bundle Method of Photogrammetric Triangulation, Geodetic Services, Inc., Melbourne, Florida. Hanifa, N.R., 2007. Analisis Deformasi Menggunakan Teknik Close Range Photogrammetry, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Heindl, F.J., 1981. Direct Editing of Normal Equations of the Banded-Bordered Form. Photogrammetric Engineering And Remote Sensing, 47(4): 489493. Mikhail, E.M., Bethel, J.S. and McGlone, J.C., 2001. Introduction To Modern Photogrammetry. John Wiley & Sons. INC., New York. Shirkhani, A., Varshosaz, D.M. and Saadatseresht, D.M., 2006. 3D Coordinate Measurement of Dam by Close Range Photogrammetry, K.N. Toosi University of Technology, Tehran. Tjahjadi, E., 2008a. Ketelitian Pengukuran Dari Kamera Non Metrik, Institut Teknologi Nasional, Malang. Triggs, B., McLauchlan, P., F., Hartley, R., I. and Fitzgibbon, A., W. , 2000a. Bundle Adjustment A Modern Synthesis. Lecture Notes in Computer Science 1883: 298-372. Wolf, P.R. and Dewitt, B.A., 2004. Element Of Photogrammetry with Application in GIS. Mc Graw Hill, New York.

vii

You might also like