You are on page 1of 11

MODUL 7 AKUNTANSI BIAYA

Ringkasan Dan Latihan Soal-Soal

Dosen: Nurlis, SE.Ak, M.Si

Jurusan Akuntansi dan Manajemen FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA 2008

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si AKUTANSI BIAYA

Biaya dapat diklasifikasikan menurut objek dan tujuan penggunaan biaya tersebut. Berikut ini klasifikasi biaya: 1. Biaya dapat diklafisikasikan sesuai dengan fungsi pokok dari aktivitas perusahaan . berdasarkan fungsi pokok kegioatan perusahaan biya dapat digolongkan kedalam: a. fungsi produksi, yaitu yang berhubungan dengan kegitan pengolahan bahan baku menjadi barang jadi, biayanya disebut biaya produksi dengan belemen biaya terdiri dari biaya bahan baku ( direck material ) , biya tenaga kerja langsung ( direct labor ), biaya overhead pabrik ( factori overhead cost ). b. Fungsi pemasaran , yaitu fungsi yang berhubungan kegitan penjualan produk selesai yang siap untuk dijual. Biaya penjualan, biya pengiriman barang , biya iklan c. Fungsi administrasi dan umum, adalah fungsi yang berhubungan secara keseluruhan , biayanya disebut biaya administrasi dan umum. d. Fungsi keuangan, yaitu yang berhubungan dengan kegiatan keuangan yang diperlukan perusahan , misalnya biaya bunga . 2. Klasifikasi berdasarkan dengan hubungan terhadap kegiatan atau volume produksi, maka biaya dapat dikelompokkan; sebagai biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semivariabel. BIAYA VARIABEL yaitu biaya yang berubah-ubah secara proporsional dengan perubahan volume (kapasitas), misalnya : biaya bahan dengan produksi; apabila produk dibuat satu unit biaya bahan Rp. 100, maka jika produk dibuat 10 unit, biaya bahan menjadi Rp. 1.000 (Rp. 100 x 10) dst. BIAYA TETAP adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume (kapasitas). Misalnya biaya penyusutan garis lurus, berapapun produk dibuat tidak mempengaruhi biaya penyusutan. BIAYA SEMI VARIABEL yaitu biaya yang berubah dengan adanya perubahan volume (kapasitas) tetapi tidak proporsional dengan perubahan volume.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si AKUTANSI BIAYA

3. Klasifikasi biaya sesuai dengan objek atau pusat yang dibiayai, yaitu; biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi dapat diidentifikasi langsung kepada objeknya, contoh: biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang terjadi tidak dapat diidentifikasi pada objeknya, contoh: biaya overhead pabrik. 4. Klasifikasi sesuai dengan periode akuntansi dimana biaya akan dibebankan, dapat digolongkan sebagai Capital Expenditure adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat pada beberapa periode akuntansi dan sebagai pengeluaran penghasilan (Revenue Expenditures) adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi. 5. Klasifikasi biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan yaitu; biaya relevan dan biaya tidak relevan. BIAYA RELEVAN adalah biaya masa yang akan dating yang diperkirakan akan berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternative. BIAYA TIDAK RELEVAN adalah biaya yang tidak akan terpengaruh oleh pengambilan keputusan, yang akan sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternative yang dipilih. Manufacturing Co. Cost Of Goods Sold Statement For Month Ended January 31, 2003.

1. Direct Materials: Material Inventory, January 1........................... Purchases........................................................... Materials Available for Use............................... (-): Indirect Materials Used.............: XXXX Materials Inventory, January 31: XXXX: XXXX Direcxt Materials Consumed.............................. 2. Direct Labor ..................................................... Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB : XXXXX : XXXXX Dra. Nurlis Ak. M.Si AKUTANSI BIAYA : XXXX : XXXX : XXXX

3. Factory Overhead: Indirect Materials .............................................. Indirect Labor ................................................... Depreciation ..................................................... Insurance .......................................................... General Factory Overhead ............................... Total Manufacturing Cost ................................ 4. (+) WIP, January 1, 2003................................ : XXXX : XXXX : XXXX : XXXX : XXXX: XXXXX : XXXXX : XXXXX : XXXXX (-) WIP, January 31, 2003................................. Cost Of Goods Manufactured........................... 5. (+) Finish Goods Inventory, January 1, 2003.. Cost Of Goods Available for Sales .................. (-) Finish Goods Inventory, January 31, 2003.... Cost Of Goods Sold .......................................... : XXXXX : XXXXX : XXXXX : XXXXX : XXXXX : XXXXX

Soal- Soal latihan untuk klasifikasi biaya dan perhitungan harga pokok produksi. Untuk setiap sepeda yang diproduksi, Matheson Company mengeluarkan biaya bahan baku langsung $ 6, tenaga kerja langsung $ 3, dan biaya overhead variabel $ 1, biaya overhead tetap perbulan $ 1.000. Pada bulan Januari Matheson Co. memproduksi 50 sepeda. Diminta: a. Hitung biaya utama per unit. b. Htung biaya konversi variabel. c. Hitung biaya manufaktur variabel per unit.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si AKUTANSI BIAYA

d. Hitung total biaya manufaktur untuk 50 sepeda! Jawab: a. Biaya utama: Biaya Bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung $6 + $$3 =$9

b. Biaya konversi variabel: Biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead variabel : $3 + $1 =$4

c. Biaya manufaktur variabel: BBB + BTKL + FOH Var : $6 + $ 3 + $1 = $ 10

d. Total biaya manufaktur:( B. Manufaktur Var x unit )+ FOH Tetap : : Soal kedua: Indah Manufacturing memproduksi mesin bor yang digunakan dalam pertambangan, pembangunan jalan dan ekskavasi. Bahan baku langsung dari salah satu mesin adalah $ 12.000 dan total biaya manufaktur $ 20.000. Biaya overhead adalah sepertiga dari biaya utamanya. Diminta: Hitung biaya tenaga kerja langsung (Direct Labor) dan FOH! Jawab: Diketahui: Direct material (DM) : $ 12.000, Manufacturing Cost : $ 20.000 FOH Jawab: MC : DM + DL + FOH : 1/3 dari prime cost. ( $ 10 x 50 ) + $ 1.000 $ 500 + $ 1.000 = $ 1.500

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si AKUTANSI BIAYA

$ 20.000 : $ 12.000 + DL + 1/3 ( DM + DL) $ 20.000 : $ 12.000 + DL + 1/3 ( 12.000 + DL) $ 20.000 : $ 12.000 + DL + 4.000 + 1/3 DL 4/3 DL = $ 20.000 - $ 16.000 4/3 DL = $ 4.000 DL = $ 4.000 x DL = $ 3.000 Jadi FOH = 1/3 ( DM + DL) FOH = 1/3 ( $ 12.000 + $ 3.000) FOH = 1/3 ( $ 15.000) FOH = $ 5.000 Latihan Soal mandiri: 1. Pembelian bahan baku MODERN Co. selama bulan Maret sebesar $210.000, dan harga pokok penjualan untuk bulan Maret sebesar $650.000. Overhead pabrik sebesar 30% dari biaya tenaga kerja langsung. Informasi lain berkaitan dengan persediaan dan produksi selama bulan Maret adalah sebagai berikut : Saldo awal Persediaan : Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku $ 102.000 40.000 20.000 $ 105.000 36.000 26.000 Saldo Akhir

DIMINTA : a. Persiapkanlah skedul harga pokok produksi. b. Hitunglah biaya utama yang dibebankan ke barang dalam proses. c. Hitunglah biaya konversi yang dibebankan ke barang dalam proses.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si AKUTANSI BIAYA

2. Data berikut ini merupakan data hasil operasi tahun lalu dari COLAP Co. (dalam ribuan dolar) : Persediaan awal -------------------------Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Data-data lain : a) Bahan baku yang digunakan, $326 b) Total biaya manufaktur yang dibebankan ke pesanan selama tahun tersebut (termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik dibebankan dengan tarif 40% dari biaya tenaga kerja langsung), $686 c) Biaya barang tersedia untuk dijual, $826 d) Beban pemasaran dan administrasi, $55 DIMINTA : Hitunglah berikut ini : Bahan baku yang dibeli, biaya tenaga kerja yang dibebankan ke produksi, harga pokok produksi, harga pokok penjualan. $ 80.000 80.000 85.000 Persediaan akhir ----------------------------$ 115.000 30.000 95.000

Materi Job Order Costing

Job order costing yaitu metode pengumpulan biaya produksi yang diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Metode ini paling tepat diterapkan bila jenis bahan dan cara pelaksanaannya berbeda. Dengan demikian setiap produk biasanya dibuat menurut spesifikasi pesanan pembeli, sedangkan harga yang ditawarkan erat kaitannya dengan biaya yang ditaksir. Dalam job order costing masing-masing pesanan dibuatkan satu kartu pesanan yang dinamakan dengan Job order cost sheet, yang berisikan, nama pemesan, kualifikasi dan jumlah produk yang dipesan, waktu, jumlah biaya yang diperhitungkan dan harga jual yang ditetapkan. Contoh Job cost Sheet

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si AKUTANSI BIAYA

PT X Jakarta Pemesan Nama Barang Spesifikasi Jumlah BBB tgl kwt h : : : : jml xx Biaya Bahan Baku Biaya TKL Biaya overhead Biaya produksi Latihan Soal Mandiri: Rp xx xx xx Rp xx BTKL tgl jam

No Pesanan : Tgl pesanan : Tgl pengerjaan : Tgl selesai : Tgl pengiriman : BOP tarif Jml tgl jam xx Harga jual Rp xx HPP xx Laba Kotor xx

tarif

jml xx

PT. Ar Rahman menjual produk berdsarkan pesanan. Untuk pesanan no. 909 tersaji data sebagai berikut: Bahan baku langsung 12 Mei dikeluarkan Rp. 600.000 20 Mei dikeluarkan Rp. 313.000 22 Mei dikeluarkan Rp. 200.000 Overhead pabrik dibebankan dengan tarif Rp. 7000 per jam mesin. Sepuluh jam mesin digunakan untuk pesanan No. 909 di tanggal 20 Mei. Tenaga kerja langsung 13 Mei , 90 jam @ 6100/jam 26 Mei, 60 jam @ 7300/jam

DIMINTA : a. Masukkan informasi yang sesuai ke kartu biaya pesanan. b. Tentukan harga jual untuk pesanan tersebut, asumsikan bahwa perusahaan dikontrak dengan markup sebesar 50% dari biaya. Materi untuk proses costing. Metode harga pokok proses (process costing) adalah metode perhitungan harga pokok yang didasarkan pada pengumpulan biaya-biaya produksi dalam suatu periode tertentu (satu bulan, satu semester, dll), dibagi dengan jumlah unit produksi periode yang bersangkutan. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si AKUTANSI BIAYA

Tujuan dari metode harga pokok proses adalah menentukan harga pokok atau biaya per unit yaitu dengan membagi biaya pada suatu periode tertentu dengan jumlah produk yang dihasilkan pada periode tersebut. Perusahaan manufaktur yang menggunakan metode harga pokok proses jika: 1. Kegiatan produksi bertujuan mengisi persediaan, disebut juga berproduksi massa, sehingga : Bentuk produk tidak tergantung pada pembeli & umumnya bersifat homogen dan Sifat produksi adalah kontinyu ( tidak terputus-putus ) 2. Biaya produksi dikumpulkan secara periodik per departemen produksi atau pusat biaya (cost center). 3. Adanya istilah produksi ekuivalen atau unit ekuivalen, yaitu unit yang disamakan dengan satuan produk jadi (selesai) untuk kepentingan perhitungan barang dalam proses. 4. Biaya-biaya produksi dicatat dalam akun Barang Dalam Proses (BDP) , dalam istilah Inggrisnya Work in process. 5. Setiap akhir periode dibuat laporan harga pokok produksi per departemen produksi ( cost center). 6. Pada umumnya produk jadi departemen satu menjadi bahan baku departemen berikutnya sampai barang selesai. Setiap akhir periode dibuat laporan harga pokok produksi yang dibuat untuk setiap cost center atau per departemen produksi. Laporan harga pokok produksi berisi informasi sebagai berikut: a. Skedul kuantitas , yaitu jumlah unit yang masuk proses, unit yang selesai , dan unit yang masih dalam proses. b. Pembebanan biaya, berisi informasi total biaya produksi dan biaya per unit untuk masing-masing jenis biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja, dan BOP) c. Perhitungan biaya yang menyangkut pertanggungjawaban biaya yang telah dikeluarkan dan dibebankan serta distribusi pada sediaan barang jadi dan sediaan Barang Dalam Proses. Untuk menghitung biaya per unit dibutuhkan unit ekuivalen. Unit ekuivalen menunjukkan unit produk jadi dan unit yang masih dalam proses ( yang dinyatakan dalam satuan unit produk jadi). Rumus dasar unit ekuivalen adalah sbb : Unit Ekuivalen = unit selesai + (unit dalam proses akhir x persentase penyelesaian) Latihan soal Mandiri: Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Nurlis Ak. M.Si AKUTANSI BIAYA

PT. Salwa memproduksi satu jenis model lemari kayu komersial. Perusahaan menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang. Perusahaan memiliki akun barang dalam proses yang terpisah untuk masingmasing departemen produksi, yaitu departemen pemotongan dan departemen perakitan. Komponen-komponen lemari dasar dibuat dari kayu yang dipotong di departemen pemotongan dan kemudian ditransfer ke depertemen perakitan, dimana potongan-potongan tersebut dirakit dengan ditambahkan engsel dan pegangan pintu lemari yang dibeli dari pemasok luar.

Data yang berkaitan dengan operasi manufaktur di bulan Agustus adalah sebagai berikut : Pemotongan Jumlah unit persediaan awal Jumlah unit dimulai di Dep.pemotongan selama periode berjalan Jumlah unit ditransfer dari Dep.pemotongan ke Dep.perakitan selama periode berjalan Jumlah unit ditransfer ke persediaan barang jadi selama periode berjalan Jumlah unit barang dalam proses, persediaan akhir : Dep.pemotongan (90%) selesai untuk bahan baku dan 60% selesai untuk biaya konversi) Dep.perakitan (40% selesai untuk bahan baku dan 20% selesai untuk biaya konversi) Pemotongan Biaya dipersediaan awal : Biaya dari departemen sebelumnya Bahan baku Tenaga kerja langsung Overhead pabrik $ 5.365 530 795 $ 17.410 3.451 3.611 3.611 100 Perakitan 100 800 600 650 500 200 Perakitan 250

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si AKUTANSI BIAYA

Biaya ditambahkan selama periode berjalan : Bahan baku Tenaga kerja langsung Overhead pabrik DIMINTA : 1. Buatlah laporan biaya produksi untuk Departemen Pemotongan di bulan Agustus. $ 26.035 8.350 12.525 13.433 20.989 20.989

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Dra. Nurlis Ak. M.Si AKUTANSI BIAYA

You might also like