You are on page 1of 22

A.

PERLAKUAN TERHADAP ORANG YANG SAKARATUL MAUT


Merawat Muhtadlir (Orang Sekarat Pati)

Apabila telah Nampak tanda-tanda ajal telah tiba,maka tindakan yang sunah dilakukan oleh rang yang menunggu adalah sebagai berikut : 1. Membaringkan muhtadlir pada lambung sebelah kanan dan menghadapkannyake arah Qiblat.Jika tidak memungkinkan semisal karena tempatnya terlalu sempit atau ada semacam gangguan pada lambung kanannya,maka ia dibaringkan pada lambung sebelah kiri,dan bila masih tidak memungkinkan,maka di terlentangkan menghadap kiblat dengan ganjalan dibawah kepala agar wajahnya bisa menghadap Qiblat. 2. Membaca surat yasin dengan suara agakkeras,dan surat Ar Ra,du Dengan Suara pelan.Kaedahnya adalah untuk mempermudah keluarnya ruh. Rasulullah Saw. Bersabda :

Artinya : Bacakanlah Surat Yasin atas orang-orang (yang akan) mati kalian.(HR.AbuDaud) Bila tidak bisa membaca keduanya,maka cukup membaca surat yasin saja. 3. Mentalqin kalimat tahlil dengan santun,tanpa ada kesan memaksa,Rasulullah Saw Bersabda:

Artinya : Tuntunlah Orang (Yang akan)Mati Diantara kamu dengan ucapan lailaha illallah.(HR.Muslim)

Artinya : Barang siapa ucapan terakhirnya kalimat laillaha illallah, maka ia akan masuk surga.(HR.Hakim) 4. Orang yang menunggu tidak diperbolehkan membicarakan kejelekan,sebab malaikat akan mengamini perkataan mereka.

HAL

Sesaat Setelah Ajal Tiba

Setelah Muhtadlir dipastikan meninggal,tindakan selanjutnya yang sunah untuk di lakukan adalah sebagai berikut :
1. Memejamkan kedua Matanya Secara Membaca doa Sebagai Berikut :

2. Mengikat rahangnya ke atas kepala dengan kain yang agak lebar supaya mulutnya tidak terbuka. 3. Melemaskan sendi-sendi tulangnya dengan melipat tanganke siku,lutut ke paha dan paha keperut.setelah itu di bujurkan kembali dan jari-jari tangannya dilemaskan.bila agak terlambat sehingga tubuhnya kkaku,maka boleh menggunakan minyak atau yang lainnya untuk melemaskan sendi-sendi tulang mayit.faedah dari pelemasan ini adalah mempermudahkan proses memandikan dan mengkafani. 4. Melepaskan pakaian secara perlahan,kemudian menggantikan dengan kain tipis yang dapat menutup seluruh tubuh ,yang ujungnya diselipkan di bawah kepala dan kedua kakinya.kecuali apabila ia sedang melaksanakan ihram,maka kepalanya harus di biarkan terbuka. 5. Meletakkan benda berat dua puluh dirham(20 X 2,75 gr = 54,300 gr) atau secukupnya di atas perutnya dengan dibujurkan dan diikat agar perutnya tidak membesar. 6. Meletakkan mayit di tempat yang agak tinggi agar tidak tersentuh kelembaban tanah yang bisa mempercepat rusaknya badan. 7. Diharapkan kea rah qiblat sebagaimana muhtadlir. 8. Segera melakukan perawatan pada mayit,dan melaksanakan wasiatnya. 9. Membebaskan segala tanggungan hutang dan lainnya.

HAL

b. TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH Syarat-Syarat jenazah yang harus dimandikan


1. Jenazah itu orang muslim bukan orang muslimah. 2. Jenazah itu bukan karena mati syaid (Mati dalam peperangan membela agama). 3. Badan atau anggota badannya masih ada walaupun hanya sebagian yang tinggal (apabila karena kecelakaan atau hilang).

Syarat-Syarat yang memandikan jenazah


1. Orang yangberhak memandikan jenazah adalah keluarga yang terdekat,yaitu termasuk muhrim,suami atau istri 2. Apabiladari keluarga tidak ada yang dapat memandikan,barulah diserahkan kepada orang lain yang dapat dipercaya,yaitu orang yang dapat memandikan dan dapat menjaga aib atau keganjilan-keganjilan yang sekirannya ada pada si mayat. 3. Bagi mayat perempuan yang memandikan juga perempuan,dan jika mayat laki-laki maka yang memandikan juga laki-laki(Sejenis).

Keperluan yang harus di persiapkan sebelum memandikan jenazah


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tempat mandi Sabun mandi Air daun bidara Air bersih Sugi tujuh batang Sarung tangan Kapas Air kapur barus Baldi/gayung

Hal-Hal yang harus di perhatikan ketika akan memandikan jenazah


1. Siapakan tempat yang layak.ruang tempat memandikan hendaknya terjaga dari pengeliatan orang yang lalu (lalang) dan merupakan tempat yang memberikan kehormatan bagi jenazah 2. Siapkan peralatan atau perlengkapannya. 3. Dalam memandikan jenazah hendaknyamendahulukan anggota-anggota wudhu dan anggota badan yang sebelah kanan pada waktu mulai menyiramkan air. 4. Memandikan jenazah disunahkan tiga kali atau lebih. 5. Ketentuan aurat tetap berlaku pada pemandian jenazah.

HAL

Tata Cara memandikan Jenazah 1. Jenazah diletakkan di tempat yang tinggi,dibuka pakaiannya,dan ditutupi auratnya jika bukan anak kecil. 2. Semua yangmemandikan hendaklah memakai sarung tangan sebelah kiri. 3. Mulai dengan membaca basmalah.

4. Kemudian membaca niat. Lafadz niat memandikan jenazah laki-laki :

Lafadz niat memandikan jenazah perempuan :

5. Kemudian Jenazah dimandikan dengan cara : Memiringkan jenazah ke kiri dengan membaca doa :

Memiringkan jenazah ke kanan dengan membaca doa :

Melentangkan jenazah ke kanan dengan membaca doa :

6. Mengeluarkan kotoran dalam perutnya dengan menekan atau mimicit-micit perutnya secara perlahan-lahan dan hati serta kotoran dalam mulutnya :

HAL

7. dengan menggunakan kain alas atar tidak tersentuh auratnya. 8. Siram dan basuh dengan air sabun. 9. Kemudian jenazah diwudhukan dengan cara mencucurkan air ke atas jenazah itu yang bermula dari muka dan akhir sekali pada kakinya dan membaca niat seperti berikut : Lafadz niat mewudhukan jenazah laki-laki :

Lafadz niat mewudhukan jenazah perempuan :

10. Setelah itu ,jenazah di mandikan tiga kali dengan air dan bindara (sabun),yang di mulai pada bagian kanan dan anggota wudhu.penyiraman dilakukan dalam jumlah ganjil. 11. Pada siraman terakhir ,air mandi di campur dengan air kapur barus. Agar jenazah menjadi wangi,karena ketika itu malaikat ada didekat jenazah. 12. Pada jenazah wanita,disunahkan mengurangi rambut,mencuci,dan menjalin menjadi tiga untai,yaitu dua di samping dan satu di tengah lalu menyatukan ujung rambut di tengah. 13. Kemudian tubuh jenazah dikeringkan dengan handuk yang bersih agar kain kafan tidak basah.lalu jenazah diberi wangi-wangian dengan jumlah ganjil. 14. Segala apa-apa yang tercabut dari anggota jenazah,hendaklah dimasukkan ke dalam kainkafan bersama.(seperti rambut,kuku). 15. Dengan ini selesaikan kerja memandikan jenazah dengan sempurna.

HAL

C.

TATA CARA MENGKAFANI JENAZAH

Perlengkapan yang harus di siapkan untuk mengkafani


1. Kain kafan 2. Tali pengikat 3-5 utas 3. Gunting 4. Kapas 5. Bubuk cendana 6. Kapur Barus 7. Air Mawar 8. Minyak Wangi (minyak Attar) 9. Tikar Jerami 10. Bantal Dari Daun Pandan 11. Kain Kafan untuk Jenazah Laki-laki Paling sedikit 1 lapis dan disunahkan 3 lapis tanpa baju dansurban,sedangkan bagi wanita disunahkan lima lapis yaitu untuk kain basahan(bawah),baju,tutup kepala,leher,dan kain yang menutupi seluruh tubuhnya. 12. Biaya kain untuk kain kafan diambil dari harta si mayat.jika tidak ada,maka di ambilkan dari keluarga terdekat atau yang menanggung nafkahnya ketika dia masih hidup.jika tidak ada di ambilkan dari baitulmal.jika tidak ada,diambil dari seluruh umat islam.

Cara mengkafani Jenazah


1. Jika Laki-laki sediakan 3 lembar kain kafan dibentangkan dengan susunan : Kain pertama dan kedua yang lebar diletakkan di bawah.kain kafan ke tiga diletakkan paling atas sebagai surban,baju,dan sarung. 2. Jika Perempuan sediakan 5 lembar kain kafan dibentangkan dengan susunan : Kain pertama Sampai ke empat yang lebar diletakkan di bawah.kain kafan ke lima diletakkan paling atas sebagai bawahan,baju,dan kerudung. 3. Setiap lembar di sapu dengan minyak wangi yang tidak mengandung alcohol atau di taburi wangi-wangian kapur barus. 4. Sediakan tali pengikat sebanyak 3-5 utas,namun terlebih dahulu dikoyakan sebagai pengikat tubuh jenazah.adapun doa saat mengoyakkan kain kafan,yaitu :

HAL

5. Sediakan kapas yang sapu dengan wangi-wangian dan kayu cendana yang digunakan untuk menutup antara lain : Kemaluan,wajah(muka),pusar,dubur,kedua buah dada,kedua telinga,kedua siku tangannya,dan kedua tumitnya. 6. Angkatlah mayat tersebut dengan hati-hati kemudian baringkan di atas kain kafan yang sudah dibentangkan. 7. Tutuplah jenazah dengan kapas yang telah disediakan pada bagian-bagian yang telah disebutkan diatas.

8. Kedua tangan jenazah diletakkan di atas dadanya,tangan kanan diletakkan di atas tanggan kiri atau boleh juga kedua tanggannya diluruskan ke bawah. 9. Selimutilah kain kafan sebelah kanan yang paling atas kemudian ujung lebar sebelah kiri,selanjutnya lakukan seperti itu selembar demi selembar. 10. Kemudian diikat dengantali yang sudah disiapkan.semua tali pengikat jenazah disimpulkan hidup disebelah kiri. 11. Sebelum diikat bagian kepala,izinkan ahli warisnya melihat atau menciumnya. 12. Tulislah kalimat allah dan Muhammad di dahi jenazah dengan menggunakan minyak wangi.
HAL 7

D. TATA CARA MENSHOLATKAN JENAZAH 1. 2. 3. 4. 5. Syarat-Syarat Sahnya Salat Jenazah


Orang islam Menutup aurat dan menghadap kiblat. Letak jenazah padaarah kiblat orang yang menyolatkan. Keadaan jenazah sudah dimandikan dan sudah dikafani. Suci dari hadas besar maupun hadas kecil,suci badan ,pakaian,dan tempat dari najis.

Rukun Shalat Jenazah


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berniat Berdiri tanpa rukudan sujud. Takbir empat kali. Membaca surat AL-Fatihah Membaca Salawat Nabi. Mendoakan Jenazah. Memberi Salam.

Cara Menyalatkan Jenazah


1. Imam berdiri kepala jenazah laki-laki,atau ke arah perut jenazah perempuan 2. Makmum berdiri di belakang imam dengan sekurang-kurangnya tiga shaf. masing-masing shaf paling sedikit terdiri atas dua orang . 3. Berniat Lafadz niat untuk Jenazah Laki-laki Bagi imam.

Lafadz niat untuk Jenazah Laki-laki Bagi makmum.

Lafadz niat untuk Jenazah Perempuan Bagi imam.

Lafadz niat untuk Jenazah perempuan Bagi makmum.

HAL

4. Kemudian takbiratul ihram yang pertama .selanjutnya membaca surah AL-Fatihah.

5. Takbir Kedua,Membaca Salawat.

HAL

6. Takbir ketiga membaca Doa :

7. Takbir keempat ,membaca Doa :

8. Bila jenazah anak-anak,laki-laki,ataupun perempuan,membaca doa : Jika Jenazah laki-laki yang belum Baligh :

HAL

10

Jika jenazah Perempuan Yang belum Balig :

9. Salam.

Doa Setelah Sholat Jenazah


1. Pertama membaca AL-Fatihah bersama-sama dan imam membaca doa,sedangkan makmum mengamaninya. 2. Adapun doa yang dibaca setelah sholat jenazah, yaitu : 3. Pertama :

HAL

11

4. Kedua :

Artinya : Wahai allah ! Sesungguhnya ini adalah hamba engkau,anak kedua hamba,engkau,ia telah keluar dari kesenangan dunia,kekuasaannya,kekasih dan orang-orang yang dicintainya di dunia menuju gelapnya kubur dan sesuatu yang akan dia temui di dalamnya. Dia telah menyaksikan bahwa tiada tuhan selain engkau sendiri,tak ada sesuatu bagi engka dan bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan utusan engkau,dan engkau lebih mengetgahui hal itu dari pada kami 5. Ketiga

Artinya : Wahai allah ! Sesungguhnya mayit ini dating kepada engkau,sedangkan engkau adalah sebaik-baik yang di datangi jaamat butuh akan rahmat engkau, sedangkan engkau tidak butuh terhadapsiksanya, kami benar datang kepada engkau,memohon engkau,sebagai penantara baginya

HAL

12

6. Keempat

Artinya : Wahai allah ! jika mayit ini termasuk orang yang baik tabahkanlah kebaikannya : jika mayit ini termasuk orang jahat,maka bebaskan dia dengan sebab rahmat engkau akan keridhaan engkau ,dan jauhkanlah dia dari fitnah kubur dan siksaan.

7. Kelima

Artinya :dan luaskanlah kuburannya,engkaulah bumi dan kedua lambungnya,dan pertemukanlah dia dengan sebab rahmat engkau akan keselamatan dari siksaan engkau,sehingga engkau bangunkan dia dalam keadaan aman sampai ke surga engkau berkat rahmat engkau ,wahai zat yang paling pengasih di antara para pengasih.

HAL

13

E.

MENGIRINGKAN DAN MENGUBURKAN JENAZAH Mengiringkan Jenazah


Hal-Hal yang disunahkan sehubungan dengan mengiringkan jenazah,yaitu : 1. Ketika membawa jenazah menuju pemakaman ,disunahkan keranda diusung pada samua sisi. 2. Ketika membawa jenazah dalam keranda,petugas yang membawa jenazah tersebut membawa surah AL-Fatihah Sebanyak tujuh kali. 3. Mempercepat membawa jenazah ke pemakaman. 4. Posisi pengiring jenazah,yaitu orang yang berkendaraan hendaklah di belakang jenazah,sedangkan orang yang berjalan kaki berada di belakang,di depan,disebelahkan kanan,dan di sebelah kiri jenazah. 5. Ketika memasuki pemakaman ,mengucapkan doa :

Hal-Hal yang dilarang ketika mengiringi jenazah,yaitu : 1. Berzikir dengan suara keras.berzikir dalam hati. 2. Mengiringkan jenazah dalam ratapan. 3. Mengiringkan jenazah dengan perapian. 4. Pengiring duduk sebelum jenazah diturungkan dari baha pengusung keranda dan diletakkan ditanah.

Menguburkan Jenazah
1. Tanah yang telah ditentukan sebagai kuburan digali dan dibuatkan liang lahat sepanjang badang jenazah didasar lubang dibuat miring lebih dalam kearah kiblat.agar jasad tersebut tidak mudah dibongkar binatang. 2. Setelah tiba di tempat pemakaman ,jenazah diletakkan kepalanya di sisi kaki kubur, lalu diangkat ke liang lahat. 3. Sebagian jamaah masuk ke dalam kubur untuk menyambut jenazah. 4. Kemudian membuka tali yang mengikat jenazah. 5. Salah seorang berdiri di sebelah timur sudah masuk ke dalam kubur dan mengudamandakan adzan sampai selesai dan mengomatinya.
HAL 14

6. Jenazah dimasukan ke dalam liang lahat dengan posisis miring dan menghadap kiblat ketika meletakkan jenazah ke liang kubur,membaca doa Dan bagi orang yang meletakkan disunahkan membaca doa :

7. Kemudian mayit diletakkan diliang kubr dan di harapkan kearah qiblat dengan posisi miring pada lambung sebelah kanan. 8. Menyandarkan wajah dan kaki pada dinding bagian dalam kubur liang kubur 9. Memberikan bantalan tanah liat pada bagian kepala,punggung bokong dan kaki. 10. Raup lah tanah sebanyak tiga raup. Raupan pertama membaca :

Raupan kedua membaca :

Raupan ketiga membaca pula:

Atau

Sampai keujung surat.tanahtersebut dimasukkan dalam kafan atau dalam kubur. 11. Membuka simpul terutama bagian atas ,kemudian meletakkan pipinya padabantalan tanah liat yang telah ada. 12. Salah satu pengiring mengumandakan adzan dan iqamah di dalam liang kubur.adapun lafadznya sama dengan lafadz adzan dan iqamah dalam shalat.
HAL 15

13. Bagian atas mayit di tutup dengan papan atau bambu sampai rapat,kemudian liang kubur di timbun dengan tanah. 14. Membuat gundukan setinggi satu jengkal dan memasang dua batu nisan,satu lurus dengan kepala dan satunya lagi lurus dengan kaki mayit. 15. Menaburkan bunga, memberikan minyak wangi dan memercikan air di atas pemakaman. 16. Selanjutnya,salah satu pihak keluarga atau orang ahli ibadah melakukan proses talqin mayit.kesunahan mentalqin ini hanya berlaku bagi mayit,sedangkan para hadirin dalam posisi berdiri. 17. Mulaqin mulai membaca bacaan talqin sebanyak tiga kali. Adapuncontoh bacaan talqin adalah : 18. Disunahkan memohon apun bagi jenazah ,karena dia sekarang sedang ditanyai.doa yang dibaca : Sesungguhnya sekarang ia ditanyai.doa yang membaca : Sesungguhnya sekarang ia sedang ditanyai.doa yang dibaca :

HAL

16

f. TALQIN KUBUR Doa pertama (I) Doa pertama (II)

Doa pertama (III)

Doa pertama (IV)

HAL

17

g. Turut belasungkawa (takziah)


Bertakziah adalah pertanyaan berlangsungkawa kawan pada saat melayat keluarga almarhum atau almarhumah.tujuan bertakziah yaitu menghibur dan meringankan duka serta penderitaan orang yang ditimpah musibah.Hukum bertakziah adalah sunah.

Hal-Hal yang perlu di lakukan ketika seseorang bertakziah,yaitu :


1. Memberikan bantuan kepada keluarga yang terkena musibah ,baik bantuan moral maupun material untuk mengurangi beban kesulitan dan kesedihannya. 2. Jika orang yang mendapat musibah termasuk orang yang dekat sama kita,hendaknya kita menghibur mereka agar tidakberlarut-larut dalam duka dan menganjurkan kesabaran karena manusia pasti mengalaminya. 3. Mengikuti shalat jenazah ke tempat pemakaman untuk menyaksikan penguburannya. 4. Tidak bicara keras,becanda,tertawa terbahak-bahak,atau sikap sikap lain yang tidak terpuji. 5. Doa yang dibaca ketika bertakziah :

HAL

18

H. ZIARAH KUBUR

Ziarah Kubur
Pengertian ziarah kubur adalah suatu kegiatan atau aktivitas mengunjungi makam dari orang yang telah meninggal dunia baik yang dulu semasa hidupnya kita kenal maupun yang tidak kenal. Pada saat berziarah ke kuburan sebaiknya anda mengikuti tata cara yang baik agar mendatangkan hikmah bagi yang berziarah maupun yang diziarahi.
Di antara sunnah Rasulullah n adalah ziarah kubur. Rasulullah n bersabda:

Artinya : Dulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah kalian ke kuburan karena itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat. (HR. Muslim dari Buraidah bin Hushaib z)

Adab Dalam Berziarah Kubur yang Baik dan Benar Menurut Islam :
Hendaklah berwudlu dahulu sebelum berziarah. Setelah sampai di pintu gerbang makam, supaya memberi salam :

HAL

19

Kesejahteraan semoga bagimu wahai ahli kubur dari orang-orang Mumin, InsyaAllah kami akan bertemu dengan kamu. Sesampainya di depan makam yang dituju (misalnya kemakam orang tua) kemudian menghadap kearah muka mayat (menghadap kerah timur) sambil mengucap salam khusus ke mayat tersebut, yaitu:

Assalamualaikum ya.. (sebutkan nama yang diziarahi). Bacalah ayat-ayat/surat-surat dari Al-Quran, seperti membaca Surat Al-Fatihah, Surat Al-Qadar, Surat Al-Ikhlash, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas, Ayat Kursi , surat Yasin, dll atau membaca Membaca : o Tasbih : Subhaanalaah (33x) Maha Suci Allah o Tahmid : Alhamdulillaah (33x) Maha terpuji Allah o Takbir : Allaahu Akbar (33x) Allah Maha Besar

o dan Tahlil : La ilaaha illallaahu wahdaahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa alaa kulli syain qadiir (1x) Artinya : Tidak ada Tuhan selain Allah, sendiri-Nya; tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah kerajaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala-galanya. o Membaca doa berikut ini (3 kali) :

Allhumma inn as-aluka bihaqqi Muhammadin wa li Muhammad an l tuadzdziba hdzal mayyit. Artinya : Ya Allah, aku memohon pada-Mu dengan hak Muhammad dan keluarga Muhammad janganlah azab penghuni kubur ini. Dalam melakukan ziarah itu, hendaknya dilakukan dengan penuh rasa hormat dan khidmat serta khusyu (tenang). Hendaknya dalam hati ada ingatan bahwa aku pasti akan mengalami seperti dia (mati).
HAL 20

Setelah berziarah hendaknya memperbanyak amal-amal kebaikkan dan menambah bakti taatnya kepada Allah SWT. Hendaknya jangan menduduki nisan kubur dan melintasi diatasnya, karena hal itu termasuk perbuatan Idza (menyakitkan) terhadap mayit dan yang punya kubur, keluarganya. Peringatan: Berdoa yang dimaksud diatas, bukanlah minta kepada kuburan, tetapi mohon kepada Allah SWT. agar yang di Ziarahi dan penghuni seluruh kuburan tersebut selamat dan senang di sana, juga berdoa mohon kepada Allah SWT agar dirinya sendiri kelak dimasukkan ke Surga.

Tujuan ziarah Kubur :


Ziarah kubur memiliki dua tujuan, yaitu : 1. Pertama, penziarah mengambil manfaat dengan mengingat mati dan orang yang mati. Dan tempat mereka ke Surga atau ke neraka. 2. Kedua, si mayit mendapat kebaikan dengan perbuatan baik dan salam untuknya serta mendapat doa permohonan ampunan. Dan ini khusus untuk mayat yang Muslim. Ziarah kubur memiliki banyak hikmah dan manfaat, diantara yang terpenting adalah: Pertama: Ia akan mengingatkan akherat dan kematian sehingga dapat memberikan pelajaran dan ibrah bagi orang yang berziarah. Dan itu semua tentu akan memberikan dampak positif dalam kehidupan, mewariskan sikap zuhud terhadap dunia dan materi. Kedua: Mendoakan keselamatan bagi orang-orang yang telah meninggal dunia dan memohonkan ampunan untuk mereka. Ketiga: Termasuk mengamalkan dan menghidupkan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah dan para shahabatnya. Keempat: Untuk mendapatkan pahala dan balasan kebaikan dari Allah dengan ziarah kubur yang dilakukan. Hikmah ziarah kubur ini juga tertuang dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa sallam bersabda: Dulu aku melarang kalian semua berziarah kubur, maka (sekarang) ziarahilah ia. Dalam sebuah riwayat disebutkan: Karena sesungguhnya ia mengingatkan kepada kematian, dan dalam riwayat At Tirmidzi: Karena sesungguhnya ia mengingatkan kepada akherat.

HAL

21

HAL - HAL YANG DILARANG


1. Meratapi mayat dengan berteriak histeris, menampar nampar pipi dan merobek pakaian, serta memotong rambut saat ditinggal kematian 2. Menguburkan jenazah pada waktu matahari terbit, pada waktu tengah hari (pada waktu matahari di arah atas kepala), dan pada waktu matahari hampir terbenam 3. Mengadzani jenazah pada saat akan dikuburkan 4. Mentalkini jenazah yang sudah meninggal dunia 5. Membacakan surat yasin saat akan meninggal dunia 6. Meninggikan kuburan lebih dari sejengkal 7. Membangun kuburan atau membuat tembok di atas kuburan 8. Menjadikan kuburan sebagai masjid masjid 9. Duduk-duduk di atas kuburan 10. Membacakan surat Yasin dikuburan baik saat mayit dikuburkan maupun setelahnya 11. Menyelenggarakan tahlilan dan membaca al Qur'an bagi orang yang sudah meninggal 12. Menyenggarakan tahlilan dan makan-makan di rumah orang yang ditinggal kematian 13. Memberi upah kepada yang membaca al Qur'an untuk dihadiahkan pahalanya kepada si mayat 14. Berziarah dengan tujuan membaca al Qur'an, dzikir-dzikir dan melakukan shalat di atas kuburan 15. Bertawassul kepada Allah dengan perantara orang yang sudah mati (dll.)

HAL

22

You might also like