Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Sumber daya air adalah sumber daya yang berupa air yang sangat berguna dan potensial bagi manusia. 97,5 % air di bumi adalah air laut, 2,5 % merupakan air tawar dan hanya 0,3 % air permukaan bumi yang dapat dimanfaatkan. ketersediaan air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia terbilang sedikit, terutama ketersediaan air bersih. Kebutuhan manusia akan air sangatlah banyak
Rumusan Masalah
Apakah pengertian pengembangan sumber daya air? Bagaimana cara mengatasi ketersediaan air bersih? Bagaimana cara pengolahan air untuk air minum?
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian ,industri, rumah tangga rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar. Air tawar adalah sumber daya terbarukan, meski suplai air bersih terus berkurang
Krisis air bersih melanda di beberapa wilayah di Indonesia. Indonesia memiliki enam persen persediaan air dunia atau sekitar 21% dari persediaan air Asia Pasifik. Namun pada kenyataannya dari tahun ke tahun Indonesia mengalami krisis air bersih. United States Agency for International Development (USAID) dalam laporannya (2007), menyebutkan, penelitian di berbagai kota di Indonesia menunjukkan hampir 100 persen sumber air minum kita tercemar oleh bakteri E Coli dan Coliform.
Pengolahan Fisik
Sedimentasi Filter Karbon Filtrasi Membran Ultra Violet (UV)
Sedimentasi
Sedimentasi merupakan unit yang berfungsi memisahkan padatan dan cairan dengan menggunakan pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan partikel tersusupensi yang terdapat dalam cairan tersebut (Reynols, 1982). Untuk kondisi air baku dengan kekeruhan yang tinggi (>1000 mg/l), sebelum unit sedimentasi terdapat unit lain yaitu unit pra-sedimentasi. Aplikasi utama dari sedimentasi pada instalasi pengolahan air minum adalah : 1. Pengendapan awal dari air permukaan sebelum pengolahan menggunakan saringan pasir cepat. 2. Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi sebelum memasuki unit saringan pasir cepat. 3. Pengendapan air yang telah melalui proses koagulasi dan flokulasi pada instalasi yang menggunakan sistem pelunakan air oleh kapursoda. 4. Pengendapan air pada instalasi pemisahan besi dan mangan.
Sedimentasi
Filter Karbon
Karbon aktif dengan media granular (Granular Activated Carbon) merupakan proses filtrasi yang berfungsi untuk menghilangkan bahanbahan organik, desinfeksi, serta menghilangkan bau dan rasa yang disebabkan oleh senyawa-senyawa organik. Prinsip pengolahan karbon aktif adalah mengadsorbsi bahan-bahan pencemar menggunakan media karbon. Proses adsorbsi yang berlangsung dalam karbon aktif tergantung pada luas permukaan media yang digunakan dan berhubungan dengan luas total poripori yang terdapat dalam media. Zat-zat dalam air yang teradsorbsi biasanya berupa senyawa organik (menyebabkan bau dan rasa yang tidak diinginkan), trihalometane, serta Volatile Organic coumpunds (VOCs). Dalam instalasi pengolahan air minum, pengolahan menggunakan karbon aktif dilakukan sebelum proses ozonisasi
Membran
Pada awalnya filtrasi menggunakan membran merupakan unit pengolahan air alternatif untuk menggantikan filtrasi pasir lambat (slow sand filtration). Keunggulan utama membran dibandingkan filtrasi pasir lambat adalah unit pengolahan yang dibutuhkan mempunyai ukuran yang lebih kecil, kapasitas pengolahan lebih besar, serta mampu menghasilkan air layak minum. Secara umum sistem membran dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu: Reverse osmosis (RO) Elektrodialisis (ED) Ultrafiltrasi (UF) Mikrofiltrasi.
1. 2. 3. 4.
Proses desinfeksi pada pengolahan air minum dapat menggunakan sinar ultra violet (UV). Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 200 nm 300 nm (disebut UV-C) dapat membunuh bakteri, spora, dan virus. Sinar UV dihasilkan dari lampu UV yang pada dasarnya hampir sama dengan lampu fluorescent (lampu neon). lampu UV dibedakan menjadi 2 yaitu lampu UV bertekanan rendah (Low Pressure UV) dan lampu UV bertekanan sedang (Medium Pressure UV). Perbedaan tekanan dalam tabung lampu akan berpengaruh pada gelombang elektromagnetik yang dihasilkan.
Pengolahan Kimia
1. Flokulasi
2. Ozonisasi
Flokulasi
Air baku yang keruh setelah diendapkan dalam jangka waktu tertentu masih tetap keruh karena adanya koloid yang melayanglayang di dalam air. Proses pemisahan diefektifkan dengan penambahan bahan kimia tertentu dalam air baku. Setelah pencampuran tersebut, terjadi proses koagulasi (proses pembekuan/ penggumpalan). Secara kimia, hal ini merupakan proses destabilisasi muatan pada zat padat yang terlarut oleh zat kimia koagulan. Destabilisasi partikel dapat dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut :
1. 2. 3. 4.
Pemanfaatan lapisan ganda elektrik. Adsorpsi dan netralisasi muatan. Penjaringan partikel koloid dalam presipitat. Adsorpsi dan pengikatan antar partikel.
Flokulasi
Bahan kimia yang sering digunakan dalam proses koagulasi adalah alum (Al) dalam bentuk Aluminium Sulfat atau tawas (Al3(SO4)2.18H2O) dan Poli Aluminium Chloride (PAC). Setelah proses koagulasi dilakukan flokulasi untuk mempercepat terbentuknya gumpalan-gumpalan koloid yang dapat diendapkan secara lebih mudah. Flokulasi adalah tahap pengadukan lambat yang mengikuti unit pengaduk cepat. Proses ini bertujuan untuk mempercepat laju tumbukan partikel, sehingga menyebabkan aglomerasi dari partikel koloid terdestabilisasi secara elektrolitik kepada ukuran yang terendapkan dan tersaring.
Flokulasi
Ozonisasi
Desinfeksi adalah proses yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang terdapat di dalam air baku yang masuk ke dalam instalasi pengolahan air minum. Ozon merupakan senyawa oksigen yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3) dan mempunyai sifat sebagai oksidator kuat. Proses ozonisasi dalam pengolahan air minum dilakukan berdasarkan prinsip pembentukan ozon secara alamiah. Ozon mampu menghilangkan warna dalam air yang disebabkan oleh senyawasenyawa organik dengan cara memecahkan ikatan atom-atom karbon yang terdapat dalam senyawa organik.
Ozonisasi
Proses oksidasi menggunakan ozon dapat mengurangi atau menghilangkan warna yang disebabkan oleh senyawasenyawa organik. Koloid dan partikel-partikel terlarut yang menyebabkan warna dalam air dapat dihilangkan dengan filtrasi. Efek mikrofiltrasi ozon dapat dimanfaatkan dalam proses koagulasi koloid organik dan partikel-partikel terlarut yang akan membantu proses filtrasi.
Ozonisasi
Kesimpulan
Salah satu pemanfaatan air bersih untuk kebutuhan manusia adalah untuk air minum. Pengolahan air dari sumbernya tidak dapat langsung digunakan untuk air minum, tetapi perlu melalui proses-proses pengolahan untuk memenuhi standar mutu air minum yang telah ditetapkan. Pengolahan ini diperlukan untuk menghilangkan kuman-kuman ataupun bakteri yang terdapat di dalam air. Proses pengolahan air menjadi air minum :
1. Proses Fisika : Sedimentasi, Filter Karbon, Membran,Ultraviolet(UV) 2. Proses Kimia: Flokulasi, Ozonisasi
Ketersediaan air bersih di Indonesia sangat sedikit, terutama untuk air minum karena kualitas air bersih di Indonesia buruk. Untuk mengatasi krisis air bersih dalam u paya penyelamatan lingkungan, termasuk di antaranya penyelamatan sumber-sumber air, harus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan
TERIMA KASIH