You are on page 1of 11

Sebenarnya sudah sejak lama manusia mempelajari bagaimana harus hidup di palnet ini tanpa perlu merusak atau

membahayakan keberadaan manusia di muka bumi ini di masa-masa selanjutnya. .Kini ilmu lingkungan telah di tangani oleh beribu-ribu ahli, mulai dari ahli logam, ahli tanaman, hingga para ilmuan yang mengamati aktifitas bumi dari luar angkasa. Ilmu lingkungan (envirimental science) meliputi segala sesuatu disekeliling kita, udara, air, tanah dan juga tanaman, binatang, serta microorganisme yang hidup pada alam. Ilmu pengetahuan ( science) menunjuk kepada srtuktur pengetahuan, dalam hal ini tentang dunia dengan segala isi dan bagian-bagiannya. Ilmu lingkungan modern (modern envirimental science) mengendalikan tindakan kita, menghindarkan kerusakan alam yang tak mungkin diperbaiki. Dengan demikian, ilmu lingkingan itu berarti mempelajari bagaimana memimpin diri kita sendiri. Ilmu Lingkungan sebagai ilmu jenis baru Ilmu lingkungan menggunakan Ilmu Kimia, Biologi, Geografi dan sejumlah ilmu-ilmu lainnya termasuk Sosiologi, Climatologi, Antropologi, Kehutanan dan Pertanian. Ilmu lingkungan mengajak kepada pandangan yang menyatu (terintegrasikan) mengenai bumi dan bagian (peranana) kita di dalamnya. Masalahnya yang rumit, membutuhkan manusia-manusia terdidik dari berbagai spesialisasi, disamping bahwa semakin lama ternyata, kemampuan bertahan hidup manusia tergantung kepada pelajaran yang dimaknai, dari ilmu yang bersifat interdisipliner dan luas ini. Ilmu lingkungan adalah studi tentang, komponenkomponen yang yang hidup maupun yang tak hidup, serta interaksi diantara komponen-komponen itu. Garis Besar Krisis Lingkungan Krisis lingkungan terbagi atas tiga kategori, kelebihan penduduk, keterbatasan (kekurangan) dan polusi. Mengikuti ketiga kategori ini, ada kategori keempat yang masalahnya tidak kasat mata yaitu menyangkut peran dan nilai.

Pembahasan menyangkut keempat kategori lingkungan ini dibagi lima menjadi bagian sebagai di bawah ini Kelebihan Penduduk Populasi bumi 5,3 miliyar pada tahun 1990, dengan pertumbuhan 1,75% per tahun akan menjadi berlipat dua dalam waktu 41 tahun. Tanpa penelitian dalam peningkatan ketersediaan bahan pangan 12 orang di negara yang sedang berkembang mati kelaparan setiap tahun dan berjuta-juta lainnya musnah oleh berbagai penyakit akibat kekurangan gizi. Mengejutkan bahwa di daerah yang paling di dera kelaparan, penduduk berlifat dua dalam setiap 17 sampai 30 tahun. Bila tidak dihambat dengan membatasi kelahiran terutama di negara-negara miskin, ledakan penduduk akan terus semakin membengkak dan permasalahan karena serba kekurangan serta populasi akan bertambah buruk. Kekurangan sumberdaya Penduduk dunia yang terus meningkat akan mebutuhkan sumberdaya yang besar untuk mempertahankan hidup, termasuk untuk jutaan spesies lain yang hidup di dunia, sehinnga sumberdaya akan semakin banyak berkurang. Persedian sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak, yang ibarat darah bagi kehidupan industri modern, bila tidak mulai diadakan perubahan kebutuhan ke skala kecil, akan semakin habis. Akibat menurunnya hasil tambang bersamaan dengan penurunan persediaan minyak bumi, dapat melumpuhkan ekonomi dunia, kecuali kita membuat perubahan drastis dan segera. Bahkan sumberdaya yang dapat diperbaharui, atau di-regenerasi dapat habis bila permintaan melebihi kemampuannya. Seperti pohon ratusan tahun, hutan-hutan tua yang mengelilingi kayu merah (redwood) California, dan di Oregon, ditebang lebih cepat dari yang tumbuh kembali. Sejumlah spesies tumbuhan dan binatang menjadi tinggal sangat sedikit karena terlalu banyak diburu. Pulau Haiti yang pernah menjadi daerah padat tunbuhan karena pembuatan arang untuk diekspor, menjadi contoh sengsaranya alam akibat kelebihan penduduk serta pengrusakkan sumberdaya. Di seluruh dunia 6 juta tanah subur menggurun setiap tahun. Sepertiga dari tanah pertanian dunia sekarang ini rusak dan menggurun.

Yang lebih jelas apa yang terjadi dengan hutan hujan tropis, yang pernah sama luasnya dengan negara USA, telah berkurang menjadi tinggal separuh. Setiap tahun paling sedikit 11 juta hektar hutan hujan tropis musnah. Dengan kelebihan penduduk yang terus berlangsung dan pembangunan ekonomi terutama di daerah tropis yang kaya hayati, para ahli memperkirakan kemungkinan terburuk satu spesies musnah setiap jamnya. Pemusnahan hutan hujan tropis penyebab masalah yang secara luas dirasakan kerusakan habitat dimana-mana merusak tempat hidup spesies yang tak terhitung jumlahnya. Tekanan penduduk dan konsumsi berlebihan adalah akar penyebabanya berkurangnya sumberdaya secara drastis. Tetapi proses industri yang menghamburkan sumberdaya serta yang padat limbah juga menjadi akibat terjadinya krisis lingkungan kita. Meskipun berbagai langkah untuk memperbaiki krisis dilakukan, masalah-masah tetap berlangsung semakin buruk. Tahun 1983 diketahui, bahwa karena polusi berasal dari industri terjadi lapisan berwarna coklat-jingga yang luas di Kutub Utara yang juga menyelimuti atmosfernya hingga ketinggian 6 mil. Tahun 1989 eksplorasi di angkasa luar menemukan lapisa udara kotor seperti selimut tebal melingkari bumi. Polusi udara yang terjadi adalah tumpukan acid terutama di kota-kota, pemanasan global dan berkurangnya ozon pada lapisan atmosfer. Proses pembakaran batu bara menghasilkan SO 2 dan NO yang menghasilkan nitric acid yang menyebabakan air danau di negara bagian New York mengandung asam dan mematikan ikan serta tumbuhan air. Laporan menyatakan bahwa danau-danau di barat telah terkena limbah yang berari karena pengasaman dari air hujan dan kehilangan ikannya. Laporan EDP ( Environmental Defend Fund) tahun 1988 memberitahukan bahwa hujan asam peringkat nomor dua dalam kerusakan lingkungan. Hujan asam mengganggu tanah pertanian dan hutan dan menyebabakan kerusakan gedung bersejarah di Eropa dan Amerika Utara serta hutan di Jerman. Racun yang berasal dari pembakaran batu bara menyebabkan pemanasan global, dan bila temperatur terus meningkat, iklim bumi akan lebih panas di masa mendatang. Polusi sejumlah industri modern menyebabakan pemanasan bumi, dan

para ahli memperkirakan CO2 global akan berlipat dua pada dekade mendatang serta meningkatkan temperatur global 2 sampai 5 derajat celcius. Kenaikan temperatur global akan sangat membahayakan karena akan merubah iklim bumi. Pertanian menjadi kering, bahan makanan tidak mencukupi dan akan terjadi kenaikan permukaan air laut akibat es Kutub mencair. Masyarakat modern sangat ceroboh terhadap tanah dan air, seperti cerobohnya terhadap udara. Hingga saat ini 90% limbah pabrik di Amerika bermuara ke dalam sungai, dan air di bawah tanah. Pembuangan limbah yang mengandung penyakit dan tidak dapat dipertanggung jawabkan dibiarkan mempolusi air tanah dan mengkontaminasi tanah. Beberapa perusahaan di Amerika dan di negara-negara maju mengekspor limbah ke negara dunia ketiga, melihat negara berkembang yang miskin sebagai tempat murah untuk membuang sampah beracun. Polusi berbahaya lain adalah kebocoran tanki-tanki penyimpanan zat berbahaya yang mengkontaminasi air bawah tanah yang amat berharga itu seprti penyimpanan produk sampuing tambang minyak, bahan kimia beracun dan limbah berbahaya lainnya. Meskipun di Amerika banyak sungai dan danau dibersihkan, namun subtansi penyebab kanker masih menjadi polusi. Kita telah meracuni diri kita sendiri dan membiarkan kesehatan memburuk buat anak-anak. Bencana Bhopal di India tahun 1984 berasal dari kebocoran di pabrik pestisida banyak kematian. Disusul dengan peristiwa Chernobly tahun 1986 dan bencana Exxon di Alaska tahun 1989. Namun polutan yang tidak terlihat seperti pelepasan acid (hujan asam) dan CO2 menghasilkan masalah yang berbahaya bagi planet ini. Kesalahan Manusia, Krisis Mental Krisis ekologi adalah penjumlahan dari masalah-masalah yang saling berhubungan dari kelebihan penduduk, kekurangan sumberdaya, dan polusi. Yang mendasarinya adalah masalah yang sulit dideteksi : krisis mental dari manusia, yang jauh dari cara kita melihat dunia dan tempat kita di dunia ini. Krisis mental muncul dalam pelarian manusia keapada gaya hidup materialistis dan pandangan kita tentang manusia sebagai bagian yang terpisah dari alam, kebal hukum. Di

dalam benak kita hanya terpikir kekayaan ekonomi. Inilah dasar ketidak pedulian kita terhadap generasi masa depan dan kesejahteraan jangka panjang planet ini. Pemecahan masalah krisis lingkungan terletak tidak hanya pada penemuan ilmu pengetahuan baru dan teknologi baru, tetapi juga dalam memperoleh jawaban terhadap krisis mental. Kekecewaan yang Tak Terduga Krisis ekologi dan ancaman terhadap alam yang terjadi karena kelebihan penduduk, kekurangan sumberdaya, polusi dan kesalahan manusia, diperburuk lagi oleh kesalahan perlakuan yang maksudnya memperbaiki kerusakan lingkungan, namun yang terjadi justru menyebabkan masalah sampingan. Contohnya seperti pestisida telah menyebabkan tumbuhnya vector (insek atau binatang lain pembawa penyakit); obat-obat jenis baru yang berhasil menurunkan angka kematian namun tidak disertai penurunan angka kelahiran, sehingga terjadi ledakan penduduk. Efek yang tidak terantisipasi ini disebut ecological backlashes (garis belakang dampak ekologi). Pandangan kita terhadap masa depan dapat menjadi suatu barometer yang meramalkan akan sukses tidaknya suatu bangsa/masyarakat. Jika bersikap pesimestis masa depan mungkin akan mendung, tetapi pandangan yang positif akan mempertinggi keyakinann akan masa depan yang cerah, untuk menciptakan masyarakat yang mampu mengatasi terbatasnya keseimbangan di planet ini. Untuk itu kita harus mengatur kembali teknologi, ekonomi, industri dan pemerintahan dengan satu tujuan yang bersama yang menetapkan dasar-dasar tempat hidup ini tergantung suatu biosfer yang sehat. Tujuan berkesinambungan kita yang adalah tidak untuk merusak membangun bumi, baik masa depan yang dan keindahannya

kekuatannya, tetapi juga penduduknya untuk bisa bertahan hidup. Prespectif Baru-Model tentang Penduduk, Sumberdaya dan Polusi Banyak yang berpendapat masalah lingkungan adalah rumit dan membingungkan. Sebagian menganggap politik adalah penyebabanya, yang lain menngangap sikap kita terhadap alam, dan golongan ketiga menganggap

teknologi dan penghamburan energi merupakan pokok masalah. Sering orang mendukung solusi berpandangan sempit yang kemudian menjadi beban finansial bagi masyarakat. Salah satu model adalah system dynamic computer, suatu studi tentang system yang kompleks menggunakan computer, menangani banyak masalah lingkungan pada berbagai level yang berbeda dan diperkenalkan pertama kali tahun 1970. Model dengan computer dapat memprediksi efek polusi pada kesehatan, efek kelangkaan minyak pada ekonomi dan sumberdaya dan lain sebagainya. Vita-link (keterkaitan) Manusia dan Lingkungannya Model PRP (Popolation, Resaurca and Pollution) memperlihatkan bahwa penduduk manusia tidak berbeda dengan organisma lain, menggunakan sumberdaya dari lingkungan, dan penggunaan sumberdaya menyebabkan polusi. Tambang logam di hutan, minyak yang menghasilakan bensin, semuanya menghasilkan polusi termasuk melalui kendaraan yang menggunakan bensin. Polusi adalah perubahan kimiawi pada udara, air dan tanah yang mengurangi daya dukung terhadap kehidupan. Anthroprogenic pollution adalah polusi oleh perbuatan manusia. Ada polusi yang dapat dirubah kembali oleh organisme hidup, seperti bakteri dan fungi atau oleh sinar matahari dan suhu tertentu. Sebagian lain tidak dapat dirubah lagi dan tetap berada di lingkungan. Baik yang biodegradable maupun yang non biodegradable itu dapat menyebabakan bahaya yang meluas semisal penyakit dan kematian. Polutan terbagi oleh medium yang dikontaminasi, yaitu polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. Pada tahun-tahun terakhir diketahui polusi juga bisa melintas batas media yang disebut cross media contamination, contohnya polusi udara tertumpuk di danau dan hutan, polusi berasal dari air menguap memasuki atmosfer, dan terbawa angin menjadi hujan dan salju. Limbah berbahaya menyerap ke dalam air dan tanah. Model PRP memperlihatkan peningkatan penggunaan sumber daya dapat meningkatkan jumlah penduduk, disebut efek spiral dan merupakan positive

feed back. Yang disebut negative feed back misalnya polusi mengurangi jumlah penduduk karena menyebabakan kematian. Model ini memperlihatkan hubungan manusia dengan lingkungan dan membantu membagi hubungan-hubungan interaksi yang komplek dari tiga elemen PRP (Popolation, Resaurca and Pollution) menjadin lebih sederhana sehingga lebih mudah dimengerti. Tinjauan : Apa yang akan terjadi di masa mendatang Masyarakat modern seperti kita ketahui tidak dapat diteruskan. Peningkatan penduduk yang cepat harus dihentikan. Bahan sumber daya seperti minyak, logam, tanah dan air telah hampir mencapai limit terendahnya. Polusi menimbulkan berbagai efek. Sikap serta praktek ekonomi maupun politik menjadi usang bahkan berbahaya bagi dunia yang sudah mencapai titik jenuh. Membangun masyarakat yang berkesinambungan (sustainable) Membangun masyarakat yang berkesinambungan adalah dengan 1. Mengontrol jumlah penduduk 2. Menggunakan sumberdaya secara bijaksana 3. Daur ulang sumberdaya yang tak dapat diperbaharui (non renewable) 4. Gunakan sedapat mungkin sumberdaya yang dapat diperbaharui Masyarakat berkesinambungan berbeda dengan kebiasaan kita yang lalu, sehingga hanya dapat dicapai dengan uapaya yang memadai. Cross Impact Analysis untuk melihat perbandingan interaksi sebagai berikut : 1. Efek penduduk sebagai sumberdaya Pertumbuhan penduduk serta perkembangan social, ekonomi dan teknologi memberikan efek terhadap persediaan sumberdaya. 2. Efek penduduk terhadap polusi Penduduk menggunakan sumberdaya, dan penggunaan sumberdaya menyebabakan polusi. Semakin banyak penduduk semakin banyak menggunakan sumberdaya dan semakin banyak polusi.

3. Efek sumberdaya terhadap penduduk Efek positif adalah ketika penggunaan sumberdaya meningkatkan jumlah penduduk, laju pertumbuhan, distribusi, social ekonomi serta pengembangan teknologi, yang nantinya akan menghabiskan sumberdaya. Efek negatif, jika kekurangan sumberdaya mengurangi jumlah penduduk. 4. Efek sumberdaya polusi Jumlah penggunaan sumberdaya dan caranya berakibat kepada besarnya polusi. 5. Efek polusi terhadap penduduk Polusi dapat meningkatkan kematian dan penyakit. Polusi juga menyebabkan perubahan sikap untuk mengatur kembali penggunaan sumberdaya. 6. Efek polusi terhadap sumberdaya Polusi terhadap salah satu medium (mis. polusi udara) dapat merusak medium lain (air, tanah), pengaturan kembali dalam mempergunakan sumberdaya untuk mengurangi polusi. Merubah Cara (yang kurang menguntungkan) Pemerintah perlu diyakinkan untuk memperhatikan kebutuhan yang mendesak ini, dan agar bekerjasama dengan dunia internasional untuk mengendalikan penduduk, polusi dan kekurangan sumberdaya. Dengan ilmu lingkungan yang memberikan pengetahuan tentang dampak perbuatan manusia, diperlukan perubahan nilai dan lembaga penggerak untuk membangun masyarakat yang berkesinambungan (sustainable). Kita harus belajar hidup dengan keterbatasan alam, karena bumi merupakan suatu system yang tertutup, hanya elemen-elemennya yang sudah ada yang berputar disistem ekologi kita ini. Manusia telah mengganggu perputaran alam ini dan mendatangkan kerugian agi kita sendiri. Peranan Ilmu Lingkungan Studi ilmu lingkungan digunakan untuk perubahan. Ilmu pengetahuan tantang lingkungan dapat menjadi alat untuk membuat keputusan yang bijaksana.

Golongan yang pesimistis menyatakan bahwa spesies manusia terlalu acuh; padahal sumberdaya yang terus berkurang, limbah beracun, radiasi dan perubahan iklim global, akan secara perlahan mengikis kemanusiaan. Sebagian lain melihat harapan angkasa luar tempat sumber mineral, energi, dan ruangan yang masih kosong. Mereka menganggap polusi mengontrol teknologi sebagai jawaban atas air dan langit yang telah terpolusi. Menekankan merubah gaya hidup, memangkas kebutuhan akan sumber daya atau menghentikan pertumbuhan penduduk. Membangun masyarakat yang berkesinambungan harus dengan mempelajari cara memperlakukan bumi ini dengan baik, bekerjasama dengan alam untuk hidup di dalam harmoni. Sumber : Daniel D. Chiras. 1991. Enviromental Science : action for a sustainable future-3 rd ed. The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. Rewood City, California

Tugas mata kuliah Ilmu Lingkungan

ENVIRONMENTAL SCIENCE : MEETING THE CALLENGE

Oleh : INE HERLINA JXO. 050001

EKTENSI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2006

You might also like

  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • BUS AWAY E-Ticket
    BUS AWAY E-Ticket
    Document3 pages
    BUS AWAY E-Ticket
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet
  • Kulukiran
    Kulukiran
    Document1 page
    Kulukiran
    Andhika Kautsar
    No ratings yet