You are on page 1of 19

DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ................................................................................. 2. Rumusan Masalah ............................................................................ 3. Tujuan ............................................................................................... 4. Manfaat ............................................................................................. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... BAB III PEMBAHASAN 1. Sel ..................................................................................................... 2. Organel Sel ....................................................................................... 3. Tabel Perbedaan antara Sel Tumbuhan dan Sel Hewan ..................

2 2 2 3 4

7 8 14

4. Perbedaan antara Sel Hidup dan Sel Mati, serta Tahapan Sel Mati .. 15 BAB IV KESIMPULAN ................................................................................. 17

Daftar Pustaka ................................................................................................... 19

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sel adalah unit terkecil,unit fungsional dan unit hereditas dari kehidupan, merupakan kesatuan struktural dalam kehidupan. Terdapat banyak macam-

macam sel dari berbagai organisme, diantaranya sel hewan , sel tumbuhan, bakteri dan virus. Dalam setiap organisme tersebut memiliki perbedaan perbedaan yang kompleks. Maka perlu ditelaah lagi mengenai perbedaan dari setiap organismorganisme tersebut. Sel juga ada yang dalam keadaan mati dan ada yang dalam keadaan hidup. Keadaan sel yang mati melalui tahap-tahap, dan ada dua macam kematian sel yang perlu diketahui . Dalam laporan ini akan membahas tentang konsep sel,karakteristikdan perbedaan tiap organisme,struktur dan fungsi organel didalamnya, serta sel mati dan sel hidup. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari laporan tutorial dengan tema Sel , yaitu : 1. Apa saja macam-macam sel ? 2. Bagaimana karakteristik macam-macam sel tersebut? 3. Bagaimana struktur dari fungsi dari tiap-tiap organel sel? 4. Apa saja perbedaan antara sel satu dengan sel lainnya? 5. Apa saja perbedaan antara sel hidup dan sel mati, serta tahapan sel mati.

1.3 Tujuan Tujuan dari pembuatan laporan tutorial yang mengambil tema Sel ini,yaitu: 1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan macam-macam sel. 2. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan karakteristik macam-macam sel tersebut. 3. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan struktur dari fungsi dari tiap-tiap organel sel.

4. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan perbedaan antara sel satu dengan sel lainnya. 5. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan perbedaan antara sel hidup dan sel mati, serta tahapan sel mati.

1.4 Manfaat Manfaat dari pembuatan laporan tutorial yang mengambil tema Selini, yaitu: 1. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan macammacam sel. 2. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan

karakteristik macam-macam sel tersebut. 3. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan struktur dari fungsi dari tiap-tiap organel sel. 4. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan

perbedaan antara sel satu dengan sel lainnya. 5. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan

perbedaan antara sel hidup dan sel mati, serta tahapan sel mati.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tubuh disusun oleh 3 unsur yang berbeda: 1. Sel, masing-masing sel merupakan suatu wujud mandiri yang dibungkus oleh suatu membran yang memisahkannya dari lingkungan. 2. Zat intersel dan ekstrasel, merupakan bahan yang terletak di antara sel-sel, sebagai penyokong dan pemberi makanan. 3. Cairan tubuh, termasuk darah, cairan jaringan atau intersel, dan limfa. Darah berada dalam sistem pembuluh. Cairan jaringan atau intersel terdapat di antara dan sekitar sel, tempat terjadinya pertukaran zat secara bebas antara darah dan cairan intersel. Sedangkan cairan limfa mengalirkan cairan jaringan kembali ke dalam sistem vena melalui saluran-saluran halus. (Thomas S. Leeson, C. Roland Leeson, Anthony A. Paparo; 1990).

Di dalam sel sendiri, terdapat bagian-bagian yang memiliki fungsi masingmasing, antara lain: 1. MEMBRAN PLASMA, yaitu selaput pembungkus massa protoplasma. Protoplasma yang mengelilingi nukleus disebut sitoplasma. 2. ORGANEL SEL, terdiri dari: a) Retikulum Endoplasma (RE) Retikulum Endoplasma terbagi menjadi dua yaitu RE kasar (granular) dan RE halus (agranular). RE merupakan tempat perlekatan ribosom. Fungsi organel ini yaitu untuk memperkaya protein hasil sintesis ribosom yang melekat di permukaan membran. b) Ribosom Ribosom menempel pada RE dan sitoplasma. Di dalam RE terkandung RNA. Fungsi dari RE ialah untuk mensintesis protein. c) Mitokondria

Mitokondria merupakan struktur-struktur kecil yang tersusun dari protein dan lipid yang membentuk gel yang stabil dan keras. Mitokondria berbentuk lonjong dengan dua lapis membran. Fungsi mitokondria ialah sebagai tempat respirasi sel untuk menghasilkan energi. d) Badan Golgi Badan golgi sering terpusat di sekitar nukleus. Badan golgi banyak terdapat pada sel-sel kelenjar dan saraf, namun sedikit pada sel otot. Fungsi badan golgi ialah sebagai pelaksana sistem ekskresi sel, untuk pembentukan dinding sel, dan pembentuk lisosom. e) Nukleus Nukleus merupakan inti sel. Struktur nukleus relatif besar, berbentuk bulat telur atau tidak teratur, dan dikelilingi oleh sitoplasma sel. f) Lisosom Lisosom merupakan benda seperti vakuola yang berfungsi untuk mensekresi enzim-enzim untuk mencerna makanan. Struktur lisosom yaitu bulat dan berisi enzim hidrolitik atau lisozim. Fungsi lisosom yaitu sebagai organ pencerna intraseluler. g) Sentrosom Sentrosom merupakan daerah agak padat dalam protoplasma yang terletak di dekat lentisel. Di sentrosom terdapat dua sentriol yang berfungsi sebagai pembelahan sel. h) Plastida Plastida merupakan benda-benda dengan bermacam bentuk yang ditemukan dalam sel tumbuhan. Plastida tersusun dari lipida dan protein. Fungsi plastida yaitu untuk mensintesis lemak dan protein. i) Mikrotubulus Mikrotubulus merupakan pipa panjang dan halus yang ditemukan pada berbagai jenis sel tumbuhan dan hewan. Mikrotubulus terdiri dari protein. Fungsi mikrotubulus yaitu untuk mempertahankan bentuk sel hewan dan mengarahkan gerakan komponen-komponen sel, serta

membantu pembelahan mitosis.

j)

Vakuola Vakuola merupakan organel yang hampir mirip dengan membran plasma. Vakuola berisi air yaitu getah sel yang mengandung makanan, hasil sekresi sel, dan zat-zat buangan (Suwarno; 2002).

Setelah membahas tentang karakteristik sel tumbuhan dan sel hewan sebagai organisme seluler, berikut ini merupakan ciri-ciri virus sebagai organisme aseluler (Moch.Anshori; 2009). 1. Hanya dapat hidup pada sel hidup/ bersifat parasit intraseluler obligat misalnya dikembangkan dalam embrio ayam yang hidup. 2. 3. Ukuran paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya. Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya sehingga terdapat virus DNA dan virus RNA. 4. Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak memiliki ribosom atau perangkat organel sel lain. 5. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang tertentu. 6. Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel zay penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang terbungkus dalam lapisan pelindung. 7. Genom virus lebih beragam dari genom konvensional yang dimiliki organisme lainnya Struktur virus (Moch.Anshori; 2009). 1. Kapsid Pembungkus DNA/RNA. Kapsid dapat berbentuk heliks (batang). Contoh : Virus Mozaik. 2. Kapsomer Sub unit protein dengan jumlah jenis protein yang sedikit. Kapsomer bergabung dapat menjadi kapsid. 3. Struktur tambahan lain Selubung unit yang menyelubungi kapsid dan berfungsi untuk menginfeksi sel inang. Tidak semua virus memiliki struktur tambahan lain.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Sel dibagi dua, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik : Tidak mempunyai membran inti. Sel eukariotik Sel aseluler Seluler : Mempunyai membran inti. : terdiri dari asam nukleat dan protein (virus) Prokariotik Eukariotik

Uniseluler (protista) 3.1.1 Prokariotik

Multiseluler

Ukuran 0,2 sampai 5 mikrometer Tidak punya membran inti dan nukleolus Kromosomnya berupa DNA sirkuler (nukleoid) Tidak punya mitokondria, lisosom Dinding sel mengandung peptidoglikan Flagel lebih kecil, 1/10 daripada flagel eukariotik Genom 1/100 dari eukariotik Mempunyai plasmid ; pili (untuk reproduksi) Alat fotosintesis hanya berupa pigmen klorofil tanpa terbungkus kloroplas Punya organel yang fungsinya sama seperti kloroplas

(kromatofor) Yang fungsinya sama seperti mitokondria (mesosom) Ribosom 70s Bahan inti langsung berhubungan dengan protoplasma DNAnya masih berupa benang-benang. Mampu membentuk koloni Dinding sel mengandung zat murein

Membran prokariota sudah mengalami spesialisasi, menjadi lipatan ke dalam. Dinding sel tersusun dari polisakarida (protein dan lemak)

3.1.2 Eukariotik 3.2 Bentuk dasarnya bulat Ukurannya 0,1-100 m Bentuk sangat mikroskopis, transportasi zat melalui membran sel Makin kecil sel, reaksi kimianya semakin tinggi Memiliki organel bermembran (lisosom, mitokondria) Sudah ada selubung nukleus. Organel sel sudah terspesialisasi bentuk dan fungsinya Flagel dan genomnya lebih besar dari prokariotik DNA linier berasosiasi dengan protein Ribosom 80s Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan Reproduksi sel berupa pembelahan sel Membran plasma berupa model mozaik

Sel itu sendiri terdiri dari inti dan sitoplasma. Didalam sitoplasma mengapung organel-organel sel, yaitu retikulum endoplasma, kompleks golgi,

mitokondria, lisosom, ribosom, peroksisom, sentrosom, vakuola dan plastid 3.2.1 RETIKULUM ENDOPLASMA Terdiri dari dua macam; granular dan agranular RE agranular berfungsi untuk sintesis lipid (khususnya fosfolipid dan kolesterol); terjadi proses enzimatik sel, memecah glikogen, dan untuk detoksifikasi; perangkat tubulus berkaitan dengan metabolisme karbohidrat. Pada RE granular terdapat ribosom untuk sintesis protein, terdapat RNA, mengecilkan protein, glikolisis awal; sekresi protein untuk system pencernaan, transportasi protein dari RE ke kompleks golgi, berakhir pada sel; sekresi protein oleh sel asinus pankreas, fibroblas (kolagen), dan sel plasma (imunoglobulin)
8

Fungsi RE : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Menghasilkan dan mengedarkan steroid ke ovum dan testis Transportasi ion kalsium Menetralkan racun dalam sel hati Transportasi dari nucleus ke luar nucleus Membentuk selulosa/hemi selulosa, pectin Membentuk lisosom dan vesikula

3.2.2 KOMPLEKS GOLGI Berhubungan dengan Retikulum Endoplasma. Merupakan organ sekretori karena mempunyai fungsi untuk sekresi sel sebab kompleks golgi menghasilkan lisosom yang nantinya berperan dalam sel. Lokasi kompleks golgi berdekatan dengan nukleus yang

menghasilkan zat sekresi. Kompleks golgi membentuk dinding sel. Kompleks golgi Pada tumbuhan berupa lekukan bersambung Pada hewan berupa lekukan tidak bersambung Menghasilkan glikolipida Kompleks golgi hampir ada di setiap sel. Kompleks golgi juga berfungsi mengontrol daur ulang membran organel. Terdiri dari bagian cis (atas) = protein masuk dan trans (bawah) = protein keluar. Berupa Kompleks Golgi merupakan organel polimorfik, tersusun atas membran berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh, gelembung kecil, atau bentukan seperti mangkok. Menambah glioksilat pada protein Membentuk akrosom pada spermatozoa ( di dalamnya terdapat enzim-enzim pemecah sel telur). Permukaanya cembung berbatasan dengan badan vesikuler.

Merupakan perkembangan dari retikulum endoplasma Untuk transportasi enzim ke pankreas. Mengendalikan penambahan materi, membran plasma sel pada eksositosis. 3.2.3 MITOKONDRIA The house of power Tempat terjadi respirasi Dapat mereplikasi diri Bermembran ganda Terdapat dalam semua sel hewan Berdiameter 0,4-0,8 m. Panjangnya 4-9 m. Sifatnya fleksibel dan elastis. Mempunyai membran dalam bernama krista yang berbentuk lekukan karena merupakan tempat terjadi proses respirasi sehingga membuat permukaan membran semakin luas dan proses respirasi menjadi semakin efektif. Matriks mitokondria tersusun atas air, protein, enzim respirasi, garam, DNA & ion-ion. Fungsinya menyaring energ dari zat gizi. Ada proses dekarboksilasi oksidatif , siklus kreb dan transport elektron. Mengubah unsur-unsur organik menjadi energi. Enzim-enzim untuk metabolisme ada di matriks dan enzioksidatif pada kristae menghasil CO2 ,H2O dan ATP. Ada en , enzim sitokrom. Ada banyak di otot, hati ,ginjal dan jantung. Bentuknya ada yang bulat, oval, raket, dan tidak beraturan, pada umumnya butiran dan benang. Mitokondria baru pembelahan mitokondria lama Tersusun atas fosfolipid dan protein Mengadakan oksidasi fosforilasi, oksidasi asam amino

10

3.2.4 LISOSOM Mengandung 40 macam enzim hidrolase dan bersifat asam Dikelilingi membran lipid ganda Pencernaan intraseluler dan perusak material seluler sel asing Tentorial atau tidak memiliki bentuk, bulat, lonjong, dan tidak teratur Diameter 0,25 0,8 Mm Mempertahankan organ Terdapat pada leukosit polimorfo nukleus darah Lisosom berasal dari dua kata liso yang berarti pencernaan dan soma yang berarti tubuh. Berbentuk kantong kecil Merangkap dan melarutkan zat yang tidak digunakan tubuh Pembentukan lisosom Pembentukan lisosom langsung di retikulum endoplasma. Dibentuk oleh kompleks golgi. Proses mencerna : saat bakteri masuk akan disimpan di vakuola lalu lisosom mendekati dan enzim pencernaan mulai mencerna. Jika terjadi gangguan gangguan akan mengakibatkan

silikosis,rematik dan taysachs. Berisi enzim hidrofilik yang disebut lisozim. Enzim lisosom merupakan protein yang diproduksi oleh ribosom > masuk ke RE > enzim dimasukkan ke dalam membran > dikeluarkan ke sitoplasma > menjadi lisosom. Enzim lisosom tidak aktif mencerna jika membran lisosom pecah, jika membran pecah maka enzim lisosom akan keluar dari membran dan mencerna sel itu sendiri. Contoh enzim hidrolitik antara lain protease, nuklease dan fosfatase. Lisosom untuk penguraian molekul. Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan.

11

Berfungsi autofagus yaitu menggantian sel lama. Mengeluarkan enzim untuk membantu proses autoplas,autofagi dan autolisis. Pada tumbuhan fungsi lisosom digantikan oleh vakuola.

3.2.5 RIBOSOM Terdiri dari RNA & protein Sintesis protein (transkripsi, translasi) Terdapat pada RE dan tersebar di sitoplasma Terdiri dari unit yang berukuran besar dan kecil Ribosom disintesis oleh nucleolus Ribosom pada RE berfungsi untuk sintesis protein disalurkan ke luar sel Ribosom pada sitoplasma berfungsi untuk sintesis protein di dalam sel itu sendiri Partikel kecil kepad electron berukuran 20-30 nanometer Ribosom terdiri dari 2 macam, yaitu ribosom bebas (sitosol) dan ribosom terikat(RE) Tidak memiliki membrane 3.2.6 PEROKSISOM Mengandung enzim peroksidase yang melepaskan H202, enzim katalase, enzim oksidase Merangsang aktivitas metabolic lemak H2O2menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) Terdapat pada hati, ginjal, otot (tempat oksidase) Berperan pada metabolism Badan mikro, mirip lisosom Fungsi peroksisom pada tumbuhan digantikan oleh glioksisom Melakukan oksidarsi Mereplikasi diri, pertunasan Mengoksidasi racun Menguraikan lemah menjadi karbohidrta
12

Perubahan urine Lisosom leih padat dari peroksisom Peroksisom dihasilkan oleh RE kasar / bergranular 3.2.7 SENTROSOM Letaknya didekat inti Berjumlah sepasang sentriol (tegak lurus antar sentriol) Dijumpai oada sel hewan Bulat kecil dan terdapat serat, tabung diameter 0,2, panjang 0,7m Pada saat pembelahan akan menghasilkan benang-benang spindle yang akan menempel pada sentromer sel Berfungsi membentuk silia dan flagel Pusat polimerisasi mikrotubula 3.2.8 VAKUOLA Berfungsi untuk menyimpan makanan (asam amino, glukosa) Sisa metabolism (garam, NH3) Pigmen (merah, biru, kuning) menghasilkan warna mahkota Menyimpan hasil produksi (minyak atsiri) Terdapat pada jaringan parenkim & kolenkim Merupakan suatu rongga yang dikelilingi tonoplas Untuk menguraikan molekul sederhana Pada tumbuhan bersifat tetap Terdapat dalam protozoa (vakuoa kontraktil, vakuola

nonkontraktil) 3.2.9 PLASTIDA Plastida terdiri dari : o o Kloroplas (klorofil) Kromoplas : Xantofil (kuning kelabu) Karoten (kuning) Likoper (merah) o Leukoplas : Amiloplas (amilum)

13

Elaioplas (lemak) Kloroplas untuk mengikat cahaya matahari pada proses fotosintesis dan foto fosforilasi (reaksi berantai untuk sintesis ATP / proses terang fotosintesis) pada tilakoid. Terdapat pada eukariotik autrotrof (tumbuhan) Bentuknya bulat, lonjong, oval Jika kloroplas kurang, maka kloroplas akan membelah diri Jika kloroplas lebih, maka kloroplas akan rusak dengan sendirinya Leukoplas terdapat pada bagian yang terkena cahaya, embrional, sel batang, dan ada yang berada di dalam tanah. Plastida hanya pada tumbuhan untuk sintesis lemak, protein dan zat pati

3.3 Tabel Perbedaan antara Sel Tumbuhan dan Sel Hewan Pembeda Membran sel Protoplasma Nukleus Retikulum Endoplasma Ribosom Sentriol Mitokondria Kompleks Golgi Mikrofilamen Vakuola Peroksisoom Sel Tumbuhan Tidak tampak jelas Sedikit Pada tumbuhan bernama diktiosom Berjumlah sedikit Sel Hewan Tampak jelas Banyak dan Berjumlah banyak dan berukuran kecil

berukuran besar

Digantikan fungsinya oleh

14

glioksisom Lisosom Glioksisom Dinding sel Plastida Mikrotubulus

3.4 Perbedaan antara Sel Hidup dan Sel Mati, serta Tahapan Sel Mati Tabel Perbedaan antara Sel Hidup dan Sel Mati Sel Hidup Terdapat sitoplasma Masih terjadi aktivitas sel Sel Mati Tidak terdapat sitoplasma Tidak ada aktivitas sel

Tahapan sel mati ada dua macam, yaitu: nekrosis (cidera mekanik) dan apoptosis. Pada tahapan sel mati yang nekrosis disebabkan oleh adanya factor luar dan mengakibatkan adanya gangguan pasokan darah dan mengganggu aktivitas sel tetangganya. Berikut ini skema dari tahapan nekrosis Penggumpalan Kromatin Lisis 1. Piknosis (Inti mengkerut) 2. Karioreksis ( Inti pecah berkepingkeping) 3. Kariolisis (Inti telah larut, hanya terlihat bekasnya) Sitoplasma pucat

Pembengkakan

Fagositosis oleh makrofag

Deterionisasi organel

15

Pada tahapan apoptosis, kematian sel aktif diawali oleh sel berdasarkan informasi dari lingkungan, riwayat perkembangan dan genomnya. Jadi apoptosis adalah kematian sel yang terprogam. Ketika sel mengalami apoptosis, sel tersebut tidak mengganggu aktivitas sel lainnya. Faktor sel mati adalah: Rusaknya sel karena interaksi dari luar Lingkungan yang ekstrem Kekurangan protein Tidak sempurnanya proses oksidasi dalam mitokondria

16

BAB IV KESIMPULAN

Organisme di dunia ini dibagi menjadi organisme seluler dan organisme aseluler. Organism seluler dibagi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik, sedangkan yang termasuk organism aseluler adalah virus. Sel merupakan unit terkecil yang menjadi penyusun badan makhluk hidup dan merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki membrane inti, sedangkan sel eukariotik memiliki membrane inti. Secara umum, sel prokariotik jauh lebih sederhana disbanding sel eukariotik. Di dalam sel terdapat berbagai macam organel yang memiliki fungsi tersendiri, diantaranya mitokondria (organel untuk metabolism respirasi yang menghasilkan energi), ribosom (tempat sintesis protein), reticulum endoplasma kasar (tempat sintesis protein yang ditransportasikan), reticulum endoplasma halus (tempat sintesis minyak/lipid), badan golgi (tempat glikosilasi dan sekresi protein), lisosom (untuk menghancurkan zat-zat yang tak berguna dalam sel), vakuola (menyimpan sari pati makanan baik protein, atau asam amino, gula atau lainnya), kloroplas (organel khusus pada sel tumbuhan yang berguna untuk fotosintesis), peroksisom (melangsungkan reaksi katabolisme menggunakan oksigen), sitoskeleton (rangka sel). Sel tumbuhan memiliki beberapa organel yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Dinding sel, glioksisom dan plastid hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Sedangkan lisosom dan mikrotubulus hanya dimiliki sel hewan. Sentriol pada sel tumbuhan tidak tampak jelas, sedangkan pada sel hewan terlihat jelas. Sel tumbuhan memiliki sedikit mitokondria, sedangkan sel hewan memiliki banyak mitokondria. Vakuola yang dimili sel tumbuhan hanya sedikit tapi banyak, sedangkan vakuola yang dimiliki sel hewan banyak tapi kecil. Kematian sel adalah proses aktif karena dapat dicegah oleh senyawa yang menghambat sintesis protein. Sel mengalam kematian disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah adanya interaksi, lingkungan yang ekstrem, sel kekurangan protein, dan proses oksidasi yang tidak sempurna. Kematian sel

17

melalui beberapa tahapan, yaitu pignosis(inti mengkerut atau menggumpal), karioreksis (inti pecah), dan kariolisis (inti telah larut).

18

BAB V DAFTAR PUSTAKA

Bajpai, R.N. 1998. Histologi Dasar edisi 4. Jakarta : Binarupa Aksara. Campbell Reece Mitchell.2002.Biologi Edisi ke 5 Jilid 1.Jakarta : Erlangga. Kusumawati, Rohana dan Gut Windarsih. 2010. Detik-Detik UN Biologi. Klaten : Intan Pariwara. Moch, Anshori. 2009. Biologi Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Rahmawati, Faidah. 2009. Biologi Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Suwarno. 2002. Biologi XI. Jakarta : CV Karya Mandiri Nusantara. Wijaya, Agung. dkk. Struktur Sel Tumbuhan dan Hewan. Jakarta : Tim Piloting Jurusan Pendidikan Biologi. Yatim, Wildan. 1982. Biologi. Bandung : Tarsito Bandung

19

You might also like