You are on page 1of 12

PENGELOLAAN LABORATORIUM

Oleh : Kelompok I Ajeng Utrifani (409121003) Citra Yunita (409421005) Ema Fitriani (409121031) Juniwati Gultom (409121045) Nurfiza Aprida (409421017) Rahmad Wahyudi (409421022) Sarlestari Hutauruk (409121074) Sri Asiani (409421037)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2011

BAB I PENDAHULUAN

Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan. Dalam pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan praktikum. Dalam pembelajaran biologi laboratorium dapat berupa ruang terbuka atau alam terbuka misalnya kebun botani. Namun dalam tulisan ini pengelolaan laboratorium hanya dibatasi pada laboratorium berupa ruang tertutup yang ada di sekolah menengah ke atas. Dalam pendidikan Sains kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan belajar mengajar, khususnya kimia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan sains. Woolnough & Allsop (dalam Nuryani Rustaman, 1995), mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya prktikum sains. Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Belajar siswa dipengaruhi oeh motivasi siswa yang termotivasi untuk belajar akan bersunguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium, siswa diberi kesempatan untuk memnuhi dorongan rasa ingin tahu dn ingin bisa. Prinsip ini akan menunjang kegiatan praktikum dimana siswa menemukn pengetahuan melalui eksplorasinya terhadap alam. Kedua, praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen. Melakukan eksperimen merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh para ilmuwan. Untuk melakukan eksperimen ini diperlukan beberapa keterampilan dasar seperti mengamati, mengestimasi, mengukur, dan memanipulasi peralatan biologi. Dengan kegiatan prktikum siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen dengan melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat dengan alat ukur yang sederhana atau lebih canggih, menggunakan dan menangani alat secara aman, merancang, melakukan dan menginterprestasikan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Banyak para pakar pendidikan sains menyakini bahwa cara yang terbaik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah dengan menjadikan siswa sebagai scientis. Beberapa pakar pendidikan mempunyai pandangan yang berbeda terhadap kegiatan praktikum, sehingga melahirkan beberapa metode dan model

praktikum, seperti misalnya : model praktikum induktif, verifiksi, inkuari.. Di dalam kegiatan praktikum menurut pandangan ini siswa bagaikan seorang scientist yang sedang melakukan eksperimen, mereka dituntut untuk merumuskan masalah, merancang eksperimen, merakit alat, melakukan pengukuran secara cermat, menginterprestasi data perolehan, serta

mengkomunikasikannya melalui laporan yang harus dibuatnya. Keempat, praktikum menunjang materi pelajaran. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa prktikum dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

BAB II ISI

2.1

Pengertian Laboratorium Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995:7), Laboratorium adalah tempat

melakukan percobaan dan penyelidikan. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian yang terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat melakukan percobaan dan penyelidikan. Selain itu, menurut Widyarti (2005:1) Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat Laboratorium serta adanya infrastruktur Laboratorium yang lengkap. Kemudian, menurut Wirjosoemarto dkk (2004:40) pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah Laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alatalat dan bahan praktikum Laboratorium adalah bagian integral dari bidang akademik (bukan bagian dari rumah tangga atau administrasi), maka manajemen laboratorium perlu direncanakan seiring dengan perencanaan akademik (program dan anggarannya). Peranan laboratorium sangat besar dalam menentukan mutu pendidikan karena laboratoriumlah yang menghasilkan karyakarya ilmiah yang membanggakan, yang tak dapat dihasilkan oleh institusi lainnya. Sehingga bagi perguruan tinngi yang bermutu, laboratorium menjadi bagian yang dikedepankan (Anonim, 2011). 2.1.1.Unsur-unsur laboratorium 1.Tata Bangunan Mudah dikontrol Jauh dari pemukiman/ tata letaknya aman Memperhatikan pengelolaan limbah Sesuai dengan kebutuhan/ jenis Lab Pencahayaan 2.Ukuran Permahasiswa diperlukan 2,5 m2 Jumlah mahasiswa dalam lab maksimal 30 orang Tinggi langit-langit minimal 4m

3.Fasilitas Alat dan bahan Ruang penyimpanan alat dan bahan Ruang persiapan (tempat preparasi alat dan bahan, persiapan kerja, menyusun alat peraga,dst) Ruang khusus (ruang asam, ruang gelap, ruang steril, ruang timbang) Gudang Sumber air Sumber gas 4.Keamanan Unit pengelolaan limbah Bak cuci dan saluran yang aman Pintu keluar/masuk yang cukup luas Alat pemadam api Alat pelindung diri Alat listrik yang aman Detektor asap, shower Kotak P3K Peralatan keamanan khusus Ventilasi dan blower

5.Tata-tertib Untuk keselamatan sendiri Untuk keselamatan orang lain Untuk keselamatan lingkungan Untuk menunjang kelancaran kegiatan lab.itu sendiri

6.Organisasi Laboratorium Organisasi Laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan dan susunan personalia yang mengelola laboratorium tersebut.

Susunan organisasi Laboratorium sebagai berikut : 1. Kepala Laboratorium 2. Laboran Tugas dari Laboran tersebut, yaitu: 1. Mengerjakan tugas-tugas administrasi Laboratorium 2. Menyimpan alat dan bahan secara rapi sesuai dengan jenisnya. 3. Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat yang telah digunakan. 4. Merawat semua alat/bahan/fasilitas laboratorium 5. Bertanggung jawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta perlengkapan lainnya.

2.2

Fungsi/Peranan Laboratorium Dalam Pembelajaran Menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 44) fasilitas Laboratorium adalah sebagai berikut:

laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain. Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu ruangan itu cocok atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti arah angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari terganggunya proses belajar mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium akibat dari kegiatan yang berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang ditimbulkan.

2.3. Manajemen laboratorium Manajemen Laboratorium , dalam hal ini manajemen mutu, harus didesain untuk selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan kebutuhan

semua pihak yang berkepentingan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan manajemennya adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan penggunaan laboratorium.

2.3.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Seorang laboran yang bertugas untuk menjaga dan memelihara laboratorium dan mengawasi jalannya praktikum atau penelitian harus memenuhi kriteria sebagai berikut : * Mengetahui prosedur yang benar tentang pengoperasian alat dan mampu mengoperasikan semua peralatan yang ada di laboratorium. * Mengetahui cara-cara penyimpanan bahan-bahan kimia sesuai dengan MSDS (Material Safety Data Sheet). * Mengetahui sumber-sumber bahaya yang ada di laboratorium dan mampu melakukan pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan di laboratorium. * Bertanggung jawab terhadap stok peralatan dan bahan yang ada di laboratorium. * Mampu membuat larutan standar dan bisa melakukan pengenceran bahan.

2.3.2. Manajemen Sarana Prasarana Penataan laboratorium yang meliputi penataan peralatan dan bahan harus teridentifikasi secara baik. Berikut beberapa kriteria penataan laboratorium. Almari (tempat peralatan) harus dilengkapi dengan daftar alat yang tersimpan di dalamnya. Setiap wadah bahan kimia harus dilengkapi dengan label karakteristik bahan. Penempatan bahan harus terklasifikasi sesuai tingkat bahayanya dan rak penyimpanan bahandilengkapi dengan label tanda bahaya.

2.3.3. Manajemen Penggunaan Laboratorium Setiap penggunaan laboratorium baik untuk praktikum maupun penelitian harus menyerahkan terlebih dahulu jadwal penggunaannya sehingga tidak terjadi tumpang tindih jadwal penggunaan laboratorium. Selain itu pengguna laboratorium harus memakai peralatan laboratorium seperti jas, masker dan sarung tangan (jika diperlukan) dan mengikuti prosedur peminjaman alat dan permintaan bahan yang berlaku di laboratorium. Manajemen laboratorium sangat penting untuk dilaksanakan guna terciptanya laboratorium yang nyaman sehingga produktifitas laboratorium dapat dipacu.

Dalam konteks laboratorium, pengelolaannya menyangkut beberapa aspek yaitu: Perencanaan dan Penataan Proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien Penataan Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat / bahan tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan Yang harus diketahui sebelum melakukan penatan: 1. Mengenali alat dan fungsinya 2. Mengenali sifat bahan 3. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian 4. Keperangkatan 5. Nilai/harga alat 6. Kualitas alat tersebut dan kelangkaannya 7. Bahan dasar penyusun alat 8. Bentuk dan ukuran alat 9. Bobot/berat alat Penyimpanan alat dan bahan Dasar dari Penyimpanan Alat yaitu : 1. Jenis Alat Misalnya Gelas Kimia, Corong, Cawan Petri, Lumpang dan Alu 2. Jenis Bahan Pembuat Misalnya Kaca, Porselin, Logam dan Kayu 3. Percobaan Misalnya Laju Reaksi, Kesetimbangan, Anatomi, Ekologi 4. Seberapa sering alat digunakan Yang sering digunakan : Gelas kimia Yang jarang digunakan : lumpang & Alu

Dasar Penyimpanan Bahan 1. Wujud Bahan : Padat dan Cair 2. Sifat Bahan : Asam dan Basa 3. Sifat Bahaya : Korosif, Racun, Mudah Terbakar dll Sistem Penyimpanan Alat Sistem I yaitu berdasarkan pada : 1. Alat dan bahan praktek yang sering digunakan 2. Alat dan bahan praktek yang boleh diambil sendiri oleh pemakai Laboratorium 3. Alat dan bahan praktek yang harganya mahal Sistem II yaitu berdasarkan pada : 1. Jenis Alat 2. Kelompok Percobaan 3. Kelompok Bahan Pembuat Alat Sistem Penyimpanan Bahan Didasarkan pada : 1. Bahan yang sering dipakai 2. Bahan yang boleh diambil sendiri oleh pemakai Laboratorium 3. Bahan yang berbahaya / racun 4. Jumlah bahan yang disimpan Penyimpanan bahan kimia Bahan-bahan yang sering dipakai 1. Bahan-bahan yang boleh diambil sendiri seperti larutan encer dari beberapa garam, asam dan basa 2. Bahan yang jarang dipakai 3. Bahan-bahan yang berbahaya (beracun, radioaktif, mudah terbakar atau mudah meledak). Pengadministrasian Pengadministrasian laboratorium dimaksudkan adalah suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat erorganisir dengan sistematis.

1. Buku inventarisasi alat 2. Kartu stok 3. Daftar alat dan bahan 4. Label 5. Format permintaan /peminjaman alat 6. Program semester kegiatan laboratorium 7. Buku harian kegiatan laboratorium 8. Jadwal kegiatan laboratorium 9. Kartu reparasi Ruang praktek Ukuran panjang 11 m, lebar 9 m, & tinggi plafon 3 m. Ruang gerak 2,5 m2 per siswa. Kedua ujung berupa dinding penuh untuk papan tulis atau lemari rak. Kedua dinding samping berupa jendela penerangan, ventilasi alami, meja permanen, dan rak bawah meja. Dua pintu utama yang cukup lebar. Sarana lain: listrik, air, gas, lampu penerangan, dll.

2.4 Visi dan Misi Laboratorium Visi suatu Laboratorium adalah: 1. Pernyataan mengenai maksud dan tujuan akhir dari 2. Dibangunnya laboratorium itu (untuk apa ada lab.) 3. Visi ini menjangkau jangka waktu ke depan yang panjang. 4. Mencakup kondisi ideal yang diinginkan di masa depan. 5. Tidak menekankan kondisi fisiknya, tetapi fungsi-fungsi 6. Yang ingin ciptakan. 7. Visi biasanya dinyatakan dengan kalimat singkat. 8. Visi menjelaskan secara singkat institusi atau organisasi 9. Macam apa yang diharapkan di masa depan. 10. impian di masa depan. 11. Visi berfungsi sebagai arah pengembangan di masa depan.

Misi suatu Laboratorium adalah: 1. Tindakan-tindakan Utama yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi. 2. Misi sangat berkaitan dengan visi.

2.5 Dokumnetasi Pengelolaan Laboratorium 2.5.1 Dokumemtasi pengelolaan laboratorium maliputi: a. Dokumentasi peralatan / bahan (Data Base peralatan) b. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan c. Dokumentasi pelaksanaan kegiatan dikatakan dokumen pengelolaan labotarium yang mengacu pada Sistem Dokumen Manajemen Mutu Standar (ISO) 2.5.2. Data peralatan Dokumen Kontrak 1. As bily drawings 2. Manual peralatan 3. Riwayat perawatan perbaikan (Waktu, Biaya) 4. Identifikasi perlatan (nama, spesifikasi) 5. Harga peralatan per unit 6. Prosedur operasi 7. Lokasi / penempatan peralatan 8. Alamat pabrik, agen 9. Tanggal / tahun mulai penggunaan 10. Riwayat perawatan dan perbaikan

DAFTAR PUSTAKA Hadiat (Ed.). 1984. Pedoman Pengelolaan Laboratorium IPA : Pegangan Guru. Proyek Pengadaan Buku. Depdikbud. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Tentang Standart Tenaga Laboratorium Sekolah/ Madrasah. No. 26 Tahun 2008 http://ikhsanu.blogspot.com/2009/11/pengadministrasian-dan-penataan.html http://www.google.com/url/download%2Fmanajemen_pt%2FMANAJEMENLABORATORIU M.html

You might also like