You are on page 1of 2

Wednesday, May 28, 2008

Bisul di Sekitar Anus


Bisul disekitar anus dalam istilah medis disebut abses perianal. Terlihat seperti bisul biasa dan bila dibiarkan dapat pecah atau kempes, tapi masalah tidak selesai sampai di situ. Luka akibat pecahnya bisul di anus, walaupun kecil, bisa tidak sembuh yang akhirnya menimbulkan komplikasi lanjutan yang penyembuhannya cukup sulit dan angka berulangnya cukup tinggi, meskipun sudah dioperasi. Pembentukan Abses Abses perianal terbentuk akibat berkumpulnya nanah di jaringan bawah kulit daerah sekitar anus. Nanah terbentuk akibat infeksi kuman/bakteri karena kelenjar di daerah tersebut tersumbat. Bakteri yang biasanya menjadi penyebab adalah Escherichia coli dan spesies Enterococcus. Kuman/bakteri yang berkembang biak di kelenjar yang tersumbat lama kelamaan akan memakan jaringan sehat di sekitarnya sehingga membentuk nanah. Nanah yang terbentuk makin lama makin banyak sehingga akan terasa bengkak dan nyeri, inilah yang disebut abses perianal. Pada beberapa orang dengan penurunan daya tubuh misalnya penderita diabetes militus, HIV/AIDS, dan penggunaan steroid (obat anti radang) dalam jangka waktu lama, ataupun dalam kemoterapi akibat kanker. abses akan lebih mudah terjadi. Pemeriksaan yang diperlukan Pasien yang mengalami abses perianal biasanya merasakan nyeri di daerah sekitar anus, kadang terasa gatal. Nyeri akan bertambah jika ada gerakan atau peningkatan tekanan di daerah anus, misalnya saat buang air besar. Di daerah tersebut terjadi benjolan berwarna kemerahan dan saat diraba terasa ada cairan. Suhu tubuh meningkat dan badan terasa tidak nyaman. Untuk memastikan kelainan yang terjadi, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan memasukkan jari ke dubur (colok dubur). Walau terasa tidak nyaman bagi pasien, pemeriksaan tersebut penting dilakukan. Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat infeksi. Jika memungkinkan diambil contoh nanah dari daerah yang bengkak, selanjutnya dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui jenis kuman. Hal tersebut berguna untuk mengetahui jenis obat antibiotik yang digunakan selanjutnya. Pengobatan Setelah diketahui secara pasti bahwa benjolan yang terjadi memang abses, yang dilakukan pertama kali adalah mengeluarkan nanah. Tindakan itu bisa dilakukan dengan penggunaan bius lokal/setempat. Jika kondisi bisul sudah sangat besar dan kemungkinan kumpulan nanah berada pada daerah yang sulit dikeluarkan, maka tindakan pengeluaran nanah dilakukan di ruang operasi dengan bius umum. Nanah yang dikeluarkan selanjutnya diperiksa di laboratorium untuk menentukan jenis kumannya. Setelah dilakukan pengeluaran, tindakan selanjutnya adalah pemberian antibiotik. Idealnya pemberian antibiotik disesuaikan dengan jenis kuman hasil pemeriksaan laboratorium, namun terkadang perlu waktu untuk menentukan jenis kuman, sehingga pada awalnya dapat digunakan antibiotik yang dapat membunuh berbagai macam kuman. Setelah dilakukan pengeluaran nanah, untuk mempercepat penyembuhan luka, penderita

dianjurkan melakukan pencucian daerah nanah yang sudah dikeluarkan dengan cara rendam duduk (sitbath) dalam cairan antiseptik. Perawatan rendam duduk dilakukan dua atau tiga kali sehari, untuk membersihkan kuman. Untuk mengurangi rasa nyeri, diberikan analgetik Komplikasi Hal yang paling ditakutkan pada abses perianal adalah terjadinya fistel perianal. Fistel perianal adalah saluran abnormal antara lubang anus/rektum dengan lubang bekas abses yang bermuara pada kulit sekitar anus. Muara pada kulit sekitar anus tampak sebagai luka bekas bisul yang tidak pernah menutup/sembuh dan tidak sakit. Hanya perasaan tidak nyaman karena muara tersebut mengeluarkan cairan bening setiap saat dan kadang kala ada tinja yang keluar melalui saluran tersebut. Apabila telah terjadi fistel maka tidak ada kompromi lagi dan tindakan pembedahan harus dilakukan untuk membuang semua saluran abnormal tersebut. Oleh karena itu apabila anda mempunyai keluhan abses perianal, segeralah berobat ke dokter

You might also like