You are on page 1of 11

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan Dosen : Retmiarti

BELA NEGARA

Nama : Catur Riyadi NPM : 38412248 Kelas : 1-ID08

Teknik Industri Universitas Gunadarma

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul Bela Negara. Dalam penulisan makalah ini saya sampaikan banyak terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, khususnya kepada: 1. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi tanpa hentihentinya. 2. Ibu Retmiarti sebagai Dosen Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang selalu memberikan ilmu dan bimbingannya kepada kami semua. 3. Rekan-rekan kelas 1-ID08 yang telah membantu atau memberikan saran. 4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Saya menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun materi. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa saya terima dengan hati terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan.

Bekasi, April 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .........................................................................................................................i Daftar Isi ..................................................................................................................................ii BAB I Pendahuluan .................................................................................................................1 1. Latar Belakang ......................................................................................................1 2. Rumusan Masalah ..................................................................................................1 BAB II Pembahasan.................................................................................................................2 1. Pengertian Bela Negara..........................................................................................2 2. Dasar Hukum Tentang Wajib Bela Negara di Indonesia.......................................3 3. Pentingnya Masyarakat Memiliki Jiwa Bela Negara.............................................4 4. Ancaman Pertahanan Negara.................................................................................6 BAB III Penutup ....................................................................................................................7 1. Kesimpulan ............................................................................................................7 2. Saran ......................................................................................................................7 Referensi ..................................................................................................................................8

ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini banyak orang yang tidak mengetahui arti membela negara. Hanya segelintir orang yang mengetahui dan memahaminya. Oleh sebab itu, kita sebagai generasi muda harus mengetahui arti bela negara serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa membela negara diwajibkan seluruh warga negara supaya negara tidak ditindas dan dijajah oleh negara lain. Serta dapat mencapai negara yang damai dan sejahtera. Membela negara tidak mesti ikut berperang tetapi diwujudkan dengan belajar sungguh-sungguh dan menghasilkan karya-karya yang bagus dapat dipamerkan ke negara lain supaya negara kita tidak dipandang sebelah mata dan kedudukan negara kita sama dengan negara-negara maju.

2.

Rumusan Masalah Dalam makalah ini saya mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Pengertian Bela Negara 2. Dasar Hukum Tentang Wajib Bela Negara di Indonesia 3. Pentingnya Masyarakat Memiliki Jiwa Bela Negara 4. Ancaman Pertahanan Negara

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Bela Negara Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan Negara dengan cara

meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara. Unsur dasar bela negara yang dianut oelh bangsa indonesia adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa & bernegara Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara Rela berkorban untuk bangsa & negara Memiliki kemampuan awal bela negara

2.

Dasar Hukum Tentang Wajib Bela Negara di Indonesia Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara di Negara Indonesia

adalah sebagai berikut: a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Keamanan Nasional. b. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat. c. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988. d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI. e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI. f. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3. g. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Landasan pembentukan bela negara adalah wajib militer. Bela negara adalah Wawasan Nusantara dan

pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau milisi lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel, Iran) meminta jumlah tertentu dinas militer dari masingmasing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan

sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang. Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadangkadang disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit

personil militertidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara.

3.

Pentingnya Masyarakat Memiliki Jiwa Bela Negara Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak

celah kelemahan yang dapat dimanpaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan pengawas yang cukup ketat. Dimana pengawas tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia/ bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik-cabik oleh bangsa lain/dengan adanya bela negara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika. Sikap bela negara terhadap bangsa Indonesia merupakan kekuatan Negara Indonesia bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional dan merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakterristik bangsa Indonesia. Dengan adanya kesadaran akan bela negara, kita harus dapat memiliki sikap dan prilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap cinta tanah air sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan Negara lebih meyakini dan lebih dalam. Dalam sikap bela negara kita hendaknya mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang sedang berlangsung di negara kita, tidak mungkin kita tunjukan sikap bela negara yang bersifat keras seandainya situasi keamanan nasional terkendali. Menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar sudah merupakan salah satu sikap bela negara dalam sekala kecil. Mentaati peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Bahkan menyanyikan lagu bela negara yang diciptakan oleh Dharma Oratmangun atau mengenang hari bela negara yang jatuh pada tanggal 19 Desember yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006 adalah salah satu bentuk bela negara sekala kecil. 4

Sehingga ketika kita sebagai warga negara sudah terbiasa melakukan hak dan kewajiban sebagai warga negara dengan baik dan benar maka seandainya ada konprontasi atau intervensi terhadap negara, kita akan peka menyikapinya bahkan dengan mengangkat senjatapun kita akan berani karena jiwa bela negara dalam diri kita sudah terlatih dan terbiasa. Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah kelemahan yang dapat dimanpaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan pengawas yang cukup ketat. Dimana pengawas tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia/ bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik-cabik oleh bangsa lain/dengan adanya bela negara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika. Sikap bela negara terhadap bangsa Indonesia merupakan kekuatan Negara Indonesia bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional dan merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu, diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakterristik bangsa Indonesia. Dengan adanya kesadaran akan bela negara, kita harus dapat memiliki sikap dan prilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap cinta tanah air sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan Negara lebih meyakini dan lebih dalam. Dalam sikap bela negara kita hendaknya mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang sedang berlangsung di negara kita, tidak mungkin kita tunjukan sikap bela negara yang bersifat keras seandainya situasi keamanan nasional terkendali.

Menjaga diri, keluarga dan lingkungan sekitar sudah merupakan salah satu sikap bela negara dalam sekala kecil. Mentaati peraturan pemerintah dan lain sebagainya. Bahkan menyanyikan lagu bela negara yang diciptakan oleh Dharma Oratmangun atau mengenang hari bela negara yang jatuh pada tanggal 19 Desember yang ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006 adalah salah satu bentuk bela negara sekala kecil. Sehingga ketika kita sebagai warga negara sudah terbiasa melakukan hak dan kewajiban sebagai warga negara dengan baik dan benar maka seandainya ada konprontasi atau intervensi terhadap negara, kita akan peka menyikapinya bahkan dengan mengangkat senjatapun kita akan berani karena jiwa bela negara dalam diri kita sudah terlatih dan terbiasa.

4.

Ancaman Pertahanan Negara 1. Terorisme Internasional dan Nasional. 2. Aksi kekerasan yang berbau SARA. 3. Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara dan luar angkasa. 4. Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru. 5. Kejahatan dan gangguan lintas negara. 6. Pengrusakan lingkungan.

BAB III PENUTUP


1. Kesimpulan Konsep bela negara dapat diartikan secara fisik dan non-fisik, secara fisik dengan mengangkat senjata menghadapi didefinisikan sebagai serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat

segala upaya untuk

mempertahankan Negara dengan cara

meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara. Guna menjamin tetap tegaknya Negara Republik Indonesia dan kelangsungan hidup bangsa dan negara, maka sumber daya manusia menjadi titik sentral yang perlu dibina dan dikembangkan sebagai potensi bangsa yang mampu melaksanakan pembangunan maupun mengatasi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

2.

Saran 1) Sebagai warga negara kita harus tahu arti membela negara yang sesungguhnya dan jangan disalah artikan 2) Pada pasal 30 UUD kita pembelaan negara wajib bukan hanya pemerintah tetapi seluruh warga negara dan kita harus menerpakannya dalam kehidupan sehari-hari.

REFERENSI
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Bela_negara http://indonesiadefenseanalysis.blogspot.com/2011/02/ancaman-pertahananindonesia.html

2.

3. 4. 5.

http://komunitasgurupkn.blogspot.com/2011/09/materi-pkn-kelas-ix-partisipasidalam.html http://c0r3t.wordpress.com/2011/06/26/landasan-hukum-tentang-kewajiban-membelanegara/ http://fickyariaji.blogspot.com/2011/08/pengertian-nilai-dasar-hukum-bela.html

You might also like