Professional Documents
Culture Documents
PANDUAN PRAKTIKUM
KETRAMPILAN DASAR PRAKTEK
KLINIK
DAN
FORMAT PRAKTEK
NAMA :..........................................................
TINGKAT / SEMESTER.......................................................:
NIM :..........................................................
PRODI :..........................................................
EDISI III
TATA TERTIB
• Semua mahasiswi melepas alas kaki ( kaos kaki dan
sepatu )
• Semua mahasiswi memakai seragam lengkap dengan
atribut sesuai dengan aturan yang telah ditentukan
• Memakai jas laboratorium ( Jas Skort )
• Semua mahasiswi masuk laboratorium dilarang membawa
tas ( boleh membawa
masuk tas dan handphone dimatikan asalkan ditempatkan
di locker laboratorium )
• Dilarang ramai dan harus tertib apabila di dalam
laboratorium dan saat melakukan
praktek laboratorium
• Membawa buku panduan saat melakukan praktek
laboratorium baik laboratorium MA ataupun Laboratorium
Mandiri
A. Ketrampilan dasar praktek klinik ( KDPK )
B. Asuhan kebidanan Ibu dan KB
C. Asuhan anak ( neonatus dan balita )
• Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium dan saat
melakukan praktek laboratorium
• Membuang sampah pada tempatnya, jaga kebersihan
bersama untuk kenyamanan belajar di laboratorium
• Kuku tangan di rapikan, lepas sernua perhiasan kecuali jam
tangan
• Semua mahasiswi masuk laboratorium sesuai jam yang
telah ditentukan, terlambat 10 menit tidak boleh masuk
ruangan laboratorium untuk mengikuti praktek
laboratorium
• Setelah melakukan praktek laboratorium diharapkan
1
Stikes Dian Husada
Mojokerto, 1 September
2008
Kepala Laboratorium
2
Stikes Dian Husada
Daftar Isi
2
Stikes Dian Husada
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu :
1. Menyebutkan rasional penggunaan ketrampilan pemberian
oksigen
2. Menyebutkan alat - alat yang diperlukan untuk melakukan
pemberian oksigen
3. Mendemostrasikan pemberian oksigen melalui nasal kanul
kepada boneka peraga
Diagnosa Keperawatan
Tetapi oksigen digunakan paling sering untuk pasien
dengan diagnosa keperawatan sebagai berikut : gangguan
pertukaran gas. Gangguan ini kemungkinan berhubungan dengan
berbagai faktor, misalnya : sekresi yang banyak dalam paru – paru,
Hipoventilasi, proses penyakit yang menyebabkan pertukaran gas
permukaan dalam paru - paru menurun atau kondisi yang
1
Stikes Dian Husada
Nasal kanul
Tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang menonjol
untuk dimasukkan ke dalam lubang hidung. Metode ini merupakan
metode yang paling mudah dan paling dapat diterima karena lebih
efektif, mudah dipakai dan nyaman untuk pasien ( Potter & Perry,
1997 ). Pasien yang menerima oksigen melalui nasal kanul ke
hidung dapat berkomunikasi dengan mudah, dapat makan dan
melakukan aktifitas setiap hari. Pasien juga dianjurkan untuk
bernafas melalui hidung ( dimana pernafasan melalui mulut dapat
menurunkan bahkan menghilangkan oksigen ). Oksigen dengan
nasal kanul diberikan 16 liter / menit ( Potter & Perry 1997 ). Di atas
meningkatkan kekeringan membrane mukosa. Bagaimanapun
oksigen dengan nasal kanul biasanya digunakan dengan
kecepatan aliran 2 - 3 liter/ menit.
Humidifier
Humidifier dilengkapi dengan kontainer air steril yang bisa di
isi kembali dan sekali pakai. Alat ini melekat pada alat yang
menghasilkan oksigen. Mengacu pada Potter & Perry, ( 1997 ) alat
ini berfungsi melembabkan, membasahkan oksigen sebelum
bergerak melalui hidung ke paru - paru, sehingga mencegah
2
Stikes Dian Husada
Flowmeter
Sebuah alat yang melekat ke oksigen outlet, yang mengatur
jumlah oksigen yang dihasilkan. Ada 2 tipe flowmeter; balon air
raksa dan ukuran, kedua tipe mencatat jumlah liter oksigen yang
dikeluarkan per menit
FORMAT
PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN NASAL
KANUL
N
KEGIATAN 1 2 3
o
A. Pengkajian
1. Cek Instruksi dokter
2. Kaji dengan segera status respirasi
3. Identifikasi alat – alat oksigen yang
digunakan
B. Perencanaan
1. Mencuci tangan
2. Rencanakan segala bantuan yang diperlukan
3. Pilih alat - alat yang tepat sesuai kebutuhan
klien
4. Siapkan lingkungan yang aman
C. Implementasi
I . Identifikasi klien
2. Jelaskan kepada klien apa yang akan
2
Stikes Dian Husada
N
KEGIATAN 1 2 3
o
dikerjakan
3. Letakkan tube / pipa pemberian oksigen yang
digunakan.
Pasang oksigen dan test aliran
4. Ikuti prosedur berikut untuk alat - alat yang
akan digunakan :
a. Setelah melekatkan pipa pemberian
oksigen dari nasal
kanul, alirkan oksigen sesuai dengan
kebutuhan klien yang
ditetapkan
b. Lekatkan kanul ke muka klien dan
sisipkan cabang ke
dalam lubang hidung
c. Atur ikatan dan tarikan untuk
kenyamanan
d. Atur kecepatan aliran
e. Balutan kecil di atas puncak telinga jika
diperlukan
5. Kaji pernafasan klien dan atur alat-alat
jika diperlukan
6. Jelaskan hal - hal yang perlu diperhatikan
kepada klien
dan keluarga / pengunjung jika ada
7. Kaji kondisi hidung, mulut dan perawatan
lubang hidung
jika diperlukan
8. Tetap tinggal dengan klien sampai situasi
aman untuk ditinggalkan
9. Pasang tanda penggunaan oksigen pada
pintu kamar klien
10. Perawat cuci tangan
1
Stikes Dian Husada
N
KEGIATAN 1 2 3
o
D. Evaluasi
1. Pola pernafasan yang teratur dan kecepatan
yang normal
2. Warna merah muda pada kuku, bibir,
konjungtiva mata
3. Tidak ada disorientasi, bingung, sulit berpikir
4. Klien tidur dengan nyaman
5. Hasil pengukuran lab ( Pa02) dalam Batas
normal.
E. Dokumentasi
1. Catat tanggal dan waktu pemberian oksigen
dimulai,
konsentrasi oksigen dan kecepatan aliran
liter per menit
2. Observasi subyektif dan obyektif klien
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan:
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
Stikes Dian Husada
Indikasi :
1 Pendarahan saluran cerna bagian atas
2 Trauma abdomen
3 Obstruksi ileus
4 Pemberian obat atau nutrisi
5 Mencegah aspirasi pada pasien yang di intubasi
6 Laparotomi
Kontra indikasi :
1. Trauma basis kranial
2. Pasien yang menjalani operasi pada esophagus atau gaster
Penyulit :
1. Langsung
• Epistaxis
• Masuk ke saluran nafas
• Aritmia
• Muntah
1. Tak langsung :
• Sinusitis
• spirasi karena sphinter esophagus tak dapat menutup
Persiapan :
1. Pipa lambung nomornya disesuaikan dengan kebutuhan,
kalau hanya untuk nutrisi pakai ukuran kecil
2. Semprit 50 cc untuk irigasi
1. Larutan PZ atau air untuk irigasi
2. Jelly
3. Stetoskop
3
Stikes Dian Husada
4. Mesin suction
5. Plaster
6. Bengkok
Prosedur :
1. Posisi pasien semi fowler, kepala sedikit fleksi
2. Beritahu pada pasien
3. Ukur panjang pipa lambung yang akan dimasukkan dengan
cara ujung pipa di tempatkan di telinga, ulur sampai ke
lubang hidung pada sisi yang sama kemudian tarunkan
mencapai xypoid. Beri tanda batas tersebut
4. Beri pelicin jelly jangan terlalu banyak
5. Masukkan pipa secara halus melalui salah satu lubang hidung
6. Setelah masuk ke rongga pharyng, pasien di suruh melakukan
gerakan seperti menelan, kalau perlu di bantu dengan
pemberian air dengan sendok sedikit - sedikit
7. Masukkan pipa sampai batas yang telah di tentukan
8. Bila pasien batuk -batuk atau sesak segera cabut
1. Untuk memastikan letak : aspirasi isi lambung atau beri udara
dengan syringe dan dengarkan dengan stetoskop di daerah
epigastrium
2. Fiksasi ( ada beberapa teknik fiksasi )
3. Hubungkan dengan drain bag atau suction tekanan rendah,
posisi bag harus selalu lebih rendah dari lambung
Perawatan :
1. Periksa batas tiap kali pergantian jaga
2. Jaga supaya jangan buntu
3. Perhatikan jumlah dan warna aspirasi
4. Irigasi setiap 2 - 4 jam atau setiap kali pemberian nutrisi atau
obat
5. Catat intake dan output setiap 6 jam
6. Tutup pipa selama 30 menit setiap kali pemberian obat
7. Lepaskan atau ganti plesternya setiap hari untuk mencegah
necrosis lubang hidung
Dokumentasi :
1. Ukuran dan tipe pipa lambung yang di pakai
1
Stikes Dian Husada
No KEGIATAN 1 2 3
1. Perawat cuci tangan
2 Lubang dibersihkan dengan kassa / tissue
3 Memasang perlak dan alasnya di bawah
dagu pasien
4 Letakkan bengkok di sisi pasien
5 Perawat cuci tangan
6 Slang peduga lambung di ukur panjangnya
dan epigastrium ke hidung kemudian belok
ke telinga dan diberi tanda, di klem
7 Ujungnya diberi jelly
8 Pangkal selang dilipat sambil memegang
klem dengan tangan kiri, sementara tangan
kanan memegang ujungnya dengan pinset
dimasukkan perlahan - lahan melalui hidung
9 sampai batas yang telah ditentukan
Anjurkan pasien untuk tidak menarik lidah,
agar u.jung penduga mudah mencapai
pangkal lidah, pasien dianjurkan menelan
10 dan menarik napas sekali - kali, perawat
mcndorong sonde perlahan – lahan
Untuk pasien tidak sadar, tangan kiri perawat
menekan lidah pasien keluar dengan spatel
11 yang ujungnya dibungkus kasa, sementara
tangan kenan memasukkan sonde perlahan –
lahan.
Memastikan apakah sonde benar- benar
masuk ke dalam lambung dengan cara :
a. memasukkan ujung selang ke
mangkok yang berisi air, bila
1
Stikes Dian Husada
No KEGIATAN 1 2 3
timbul gelembung - gelembung
udara berarti selang salah
masuk ke saluran nafas
b. memakai stetoskop dengan
12 memasukkan udara dalam lambung
10 - 20 cc sampai terdengar udara di
13 dalam lambung
c. bila slang salah masuk, segera
slang ditarik perlahan - lahan, ulangi
pernasangan lagi
Bila selang dipasang menetap lakukan
fiksasi dengan plester
Masukkan makanan :
• Pasang corong pada ujung slang, tinggi
corong 15 - 20 cc dari wajah pasien
• Masukkan air matang 15 - 20 cc
• Pada ujung permulaan, corong
dimiringkan dan luangkan makanan
melalui pinggirnya, setelah penuh
corong di tegakkan
• klem di buka
14 • Cairan selanjutnya dituangkan sebelum
isi corong kosong
• Bila cairan tidak mengalir lancar, Posisi
15 corong ditinggikan
atau anjurkan pasien merubah posisi
16 sedikit
• Bila minun obat, obat diberikan
17 sebelum makanan habis
18 Setelah makanan habis, slang di bilas
dengan air masak lebih kurang 20 - 30 cc,
19 selanjutnya pangkal selang di klem
Mulut / hidung dan sekitarnya dibersihkan
dengan tissue
Setelah selesai, pasien dirapikan, alat -
alat dibereskan dan kembalikan ke tempat
1
Stikes Dian Husada
No KEGIATAN 1 2 3
semula
Perawat cuci tangan
Cairan nutrisi mengalir lancar melalui sonde,
pasien merasa nyaman dan tidak merasakan
kesakitan lagi
Dilakukan dengan cermat, cepat, hati – hati
dan tidak ragu
Kebersihan tetap dijaga
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
NUTRISI
A. Memberikan makan dan minum pada penderita
Artinya : menyediakan dan menghidangkan makanan serta
minuman pada penderita sesuai dengan diitnya
Tujuan :
1. Membantu dan mempercepat
proses penyembuhan
2. Menambah selera makan penderita
3. Menolong penderita yang tidak sanggup atau tidak
dapat makan sendiri
4. Mengurangi pergerakan penderita
Guna makanan :
1. Memperoleh tenaga sehagai sumber yang diperlukan, misal :
protein. Hidrat arang dan lemak
2. Untuk mempertinggi daya tahan tubuh
3. Sebagai bahan simpanan
4. Sebagai pengobatan
5. Untuk pertumbuhan
6. Sebagai bahan pembangun yang terdiri dari protein, mineral
dan air
3. Makanan Cincang :
Makanan dimana bahan makanan telah di masak kemudian
dihaluskan atau di cincang
4. Makanan Lunak, yaitu :
Makanan yang bersifat lunak, misalnya : bubur ( tim ), bubur
susu ( roti di siram dengan susu ), pure ( kentang yang
dihaluskan )
5. Makanan biasa.misalnya :
Nasi dengan lauk pauknya, roti dengan isinya, kentang
dengan lauknya
1
Stikes Dian Husada
• Penyakit ginjal
• Yang mana kesemuanya itu tidak terlalu berat
1. Diit tanpa garam ( ZOUT LOOS )
adalah makanan yang sama sekali tidak mengandung garam
dapur atau pula bahan - bahan yang mengandung garam,
misalnya : udang, ikan laut Makanan Zout Loos ini biasanya
diberikan pada :
• Penderita oedema akibat dari penyakit :
Jantung, ginjal, hipertensi
1. Kaya Protein ( EIWIT RIJK )
Diberikan kepada penderita yang berpenyakit hati atau
berpenyakit anemia
2. Miskin Protein (EIWIT ARM)
Diberikan kepada penderita yang berpenyakit ginjal
Miskin protein ada 2: BOORST DIIT, KEMPER DIIT
Perbedaan kedua bentuk ini hanya terletak pada
bahannya saja
3. Diit Lemak
• rendah lemak : ( VET ARM )
diberikan pada penderita hepatitis
• Tanpa lemak : ( VET LOOS )
diberikan kepada penderita hepatitis, diare
1. Diit TKTP ( tinggi kalori tinggi protein )
Biasanya diberikan kepada penderita :
TBC, Malnutrisi, Anemia, Pre-Post operasi
2. Diit Diabetes Mellitus
Diberikan pada penderita DM yang ditentukan oleh dokter,
beberapa jumlah kalori yang dibutuhkan
3. Benzidin Diit
Untuk mengetahui adanya perdarahan atau tidak pada Tractus
Digest Tivus Penderita sebelum diperiksa selama tiga hari harus
menjalani Benzidin Diit ( bahan makanan tidak boleh
mengandung Hb/Fe dan Chloropenil )
4. Diit Halus
Makanan khusus untuk penderita penyakit tertentu,
misalnya : Typhus \abdominalis
Pemberian makan pada penderita yang dapat makan sendiri , tidak
1
Stikes Dian Husada
Persediaan alat:
1. Piring yang diisi makanan
2. Garpu dan sendok makan
3. Gelas berisi iair minum dengan tatakan dan tutup
4. Serbet / lap semuanya diletakkan di dalam baki
5. Penghisap atau sedotan
Perhatian :
1. Makan diberikan dalam keadaan hangat
2. Cocokan diitnya dulu untuk mencegah kekeliruan
3. Makanan diberikan menurut instruksi
dokter
4. Perhatikan apakah makanan habis atau
tidak
5. Obat - obat yang harus diberikan sebelum makan jangan sanpai
lupa
2
Stikes Dian Husada
FORMAT
PEMBERIAN MAKAN DAN MINUMUM PADA
PASIEN
N KEGIATAN 1 2 3
o
A Penderita yang dapat makan sendiri
1 Penderita mencuci tangan terlebih dahulu alat
- alat disiapkan
2 Penderita diberitahu
3 Makan disiapkan di meja dan serbet/lap diberikan
pada penderita
4 Setelah selesai alat - alat dibawa ke dapur
dan dibersihkan Perawat cuci tangan
5 Terpenuhi kebutuhan dasar ( makan ) pasien
1
Stikes Dian Husada
N KEGIATAN 1 2 3
o
C Memberi makan penderita yang
1 disuapi
2 Penderita mencuci tangan
3 Alat - alat disiapkan
4 Penderita diberitahu
5 Posisi penderita senyaman mungkin
6 Serbet dipasang diatas dada dibawah dagu
7 Tanyakan apakan mau minum dulu atau tidak
Perawat duduk disebelah kanan penderita untuk
8 menyuapi
9 Porsi kecil - kecil dan jangan tergesa - gesa
Setelah selesai makan berilah minum, bibir
1 dibersihkan dengan serbet
0 Alat - alat dibereskan
1 Perawat cuci tangan
1 Terpenuhi kebutuhan dasar ( makan )
1 pasien
2
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMBERIKAN MAKAN MELALUI SONDE
N
KEGIATAN 1 2 3
o
1 Peralatan diletakkan ke dekat pasien
2 Perawat cuci tangan
3 Beritahu pasien tentang prosedur yang akan
4 dilakukan
5 Pasang corong pada ujung selang NGT
Buka tutup selang NGT, tetapi tetap
mempertahankan agar udara tidak masuk,
6 dengan cara menekuk selang NGT
Berikan sedikit air matang untuk membilas dan
agar lambung tidak kaget menerima makanan
7 cair yang akan diberikan
8 Masukkan air matang kedalam selang tetapi
sebelumnya selang dihubungkan dengan
corong, jangan sampai habis agar udara tidak
9 ikut masuk ke dalam selang, lalu tutup
1 Buka selang dan masukkan makanan cair
0 sesuai kebutuhan
Kalau ada pemberian obat oral, haluskan dulu
obatnya dengan martiI dan tempatnya
kemudian dicampurkan pada makanan cair
tcrscbut lalu masukkan ke dalam selang NGT
1 secara pcrlahan - lahan, jangan sampai habis
1 makanan yang ada di corong, lalu tutup
Bilas dengan air matang 10 cc untuk
membersihkan sisa - sisa makanan yang
1 ada di selang, lalu tutup
2 Mulut atau hidung dan sekitarnya
dibersihkan dengan tissue Setelah selesai ,
1 pasien dirapikan
3 Alat - alat dibereskan dan dikembalikan ke
tempat semula Perawat cuci tangan
1
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
Stikes Dian Husada
PEMASANGAN KATETER
Tujuan Umum .
Mahasiswa mampu melakukan latihan pemasangan kateter kepada
boneka peraga
'I'ujuan Khusus :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu :
1 Menyebutkan pengertian dari kateterisasi urinarius
2 Menyebutkan tujuan dari pemasangan
kateter
3 Menyebutkan alat - alat yang diperlukan dalam
pemasangan kateter
4 Mendemonstrasikan pemasangan kateter kcpnda boneka
peraga
Pengertian
Kateter adalah suatu selang untuk memasukkan dan
mengeluarkan cairan. Kateterisasi urinarius adalah memasukkan
kateter melalui urethra ke dalam kandung kemih dengan tujuan
untuk mengeluarkan urin ( Perry & Potter 1997 ). "tindakan
kateterisasi dapat menyebabkan infeksi nosokomial, oleh karena itu
sedapat mungkin, tindakan kateterisasi dihindarkan, kecuali bila
sangat diperlukan, dan harus menggunakan teknik yang tepat.
Bila melakukan kateterisasi kita harus mcmpunyai
pengetahuan dasar tcntang sistem urinarius bagian bawah, yaitu :
1. Kandung kemih secara normal merupakan
kantong yang steril
2. Sphingter urethra bagian luar tidak steril
3. Kandung kemih mempunyai mekanisme pertahanan sendiri,
dapat mengosongkan urine sendiri secara teratur dan
mempertahankan keasaman lingkungannya, yang bersifat
anti bacterial yang dapat membantu kandung kemih
tetap steril dan mencegah terjadinya infeksi
4. Kuman pathogen yang masuk ke dalam urethra dapat
menyebabkan infeksi kandung kemih dan ginjal
1
Stikes Dian Husada
1
Stikes Dian Husada
Ukuran kateter :
Wanita dewasa Kateter no. 14 / 16
Laki - laki dewasa Kateter no. 18 / 20
Anak - anak Kateter no. 8 / 10
1
Stikes Dian Husada
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
PEMASANGAN KATETER
N
KEGIATAN 1 2 3
o
A. Pengkajian
1 Kaji klien dan cek instruksi dokter
2 Tentukan apakah menggunakan indwelling
kateter atau straight kateter
3 Kaji kebutuhan untuk pengumpulan urine
B. Perencanaan
1 Mencuci tangan
2 Memilih tipe dan ukuran kateter yang spesifik
3 Mengumpulkan alat - alat yang tepat
C Implementasi
1 Perkusi dan palpasi kandung kemih untuk
mengkaji adanya retensi urine
2 Persiapkan klien :
• Identifikasi klien
• Jelaskan prosedur kepada klien
• Tarik tirai tempat tidur dan atur
posisi
a Pasien anak atau pasien sadar
butuh bantuan
b Pasien dewasa / wanita : posisi
dorsala recumbent dengan lutut
flexi
3 c Pasien dewasa / laki - laki :
posisi supine dengan kaki abduksi
4
Cuci area genital - perineal dengan air hangat
dan sabun
Keringkan
Persiapan alat :
5 • Persiapan urine bag
6 • Pasang perlak / alas pada klien
7 • Sediakan spuit isi aquadest
1
Stikes Dian Husada
N
KEGIATAN 1 2 3
o
8 Pasang sarung tangan
9 Lakukan VulVa hygiene atau perineal hygiene
Buka set kateter dan berikan jelly di ujung
kateter
1 Masukan kateter sampai urine mengalir
0 Ketika urine mengalir, pindahkan tangan yang
1 tidak dominan dari labia atau dari penis ke
1 kateter ,2 cm dari meatus untuk menahan
kateter agar tidak terdorong keluar
1 Tangan dorninan menghubungkan ujung kateter
2 ke urine bag
1 Jika menggunakan indwelling kateter , isi balon
3 kemudian tarik kateter kira-kira 2,5 cm
1 Lepas sarung tangan steril
4 Plester kateter
1 Pria: ke abdomen bagian bawah
5 Wanita: ke arah paha
1 Bantu pasien pada posisi yang nyaman
6 Kumpulkan dan buang alat - alat yang sekali
1 pakai, bersihkan alat - alat yang bukan sekali
7 pakai
Cuci tangan
1
8
D. Evaluasi
1 Indwelling kateter masuk secara benar,
straight masuk dan dilepas tanpa
2 menimbulkan rasa sakit
Pasien nyaman
E Dokumentasi
Tanggal dan waktu, tipe dan ukuran kateter,
spesimen/ bahan urine yang didapatkan,
jumlah urine, deskripsi urine, respon terhadap
prosedur
1
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
Stikes Dian Husada
Pengertian :
Huknah adalah memasukkan cairan kedalam poros usus melalui
pelepasan atau anus dengan menggunakan irigator atau semprit
gliserin_
Menggunakan cairan :
1. Air hangat
2. Air sabun hangat 15 gram dalam 1 liter
3. Larutan obat-obatan ( Dermatal, yatreen, garam bismuth )
4. Larutan glukosa 5% atau NaCI 0,9 %
Huknah pembersih :
Ada dua macam :
l. Huknah rendah
2.Huknah tinggi
Huknah rendah :
Tujuan :
1. Untuk merangsang peristaltik colon, supaya dapat buang air
besar
2. Untuk membersihkan colon desenden
Indikasi :
2
Stikes Dian Husada
A. Huknah rendah:
– Banyaknya cairan : ½ -1 liter
– Tinggi irrigator : 25 - 30
cm
– Posisi : miring
kiri
B. Huknah tinggi :
○ Banyaknya cairan : I - 2 liter.
○ tinggi irrigator :50 - 75 cm
○ Posisi : Miring kekanan
Tujuan :
a. Merangsang peristaltik usus.
b. Melicinkan feses.
c. Supaya pasien dapat BAB
d. Memberi perasaan tenang dan senang pada pasien.
Indikasi :
a. penderita obstipasi
b. untuk pemeriksaan
Persiapan alat-alat :
a. semprit gliserin
b. bengkok
c. alas dan kain pengalas
d. mangkok berisi gliserin :
• untuk orang dewasa : 15-20 cc
• untuk anak-anak : 10 cc
a. alat-alat untuk BAB
Indikasi :
1. penderita yang akan di operasi
2. penderita yang akan dilakukan rontgen terutama daerah
abdomen dan colon
Persiapan alat-alat :
1. sama seperti diatas
2. cairan sabun hangat 1,5 – 2 liter
3. darm canule
Pelaksanaan :
no Kegiatan 1 2 3
1
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
Pelaksanaan
N
Pelaksanaan 1 2 3
o
1 Perawat cuci tangan .
2 Alat - alat dipersiapkan.
3 Pasien diberitahu.
4 Hisap glyserin dengan semprit gliserin dan
letakkan kedalambengkok.
5 Siapkan pasien seperti akan memberi huknah
rendah.
6 Keluarkan udara dari canule.
7 Masukkan canule secara hati-hati , pasien
dianjurkan tarik nafas panjang
8 Keluarkan canule dan letakkan dalam
bengkok
9 Berikan pasu najis bila merasa mules
1 Cara kerja seperti membantu BAB. ,
0
1 Alat- alat dibereskan , perawat cuci tangan
1
1 Hasilnya dicatat ,dan diperhatikan keadaan
2 pasien juga dengan semprit gliserin berhasil
Keterangan :
atau tidak
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
1
(Nuris Kushayati.SKep.Ns) (………………….……….)
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
Stikes Dian Husada
HUKNAH RETENSI
Pengertian :
Memberikan huknah makanan dan pengobatan
Persediaan alat – alat
a. Larutan Nacl 0,9 % suhu 40 derajat celcius.
b. lrigator dengan perlengkapannya
Pelaksanaan.
N
KEGIATAN 1 2 3
o
1 Perawat cuci tangan
2 Pasien diberi tahu
3 Alat – alat dipersiapkan
4 Bila perlu sebelumnya diberi huknah
5 pembersih
Cara kerja seperti memberi huknah rendah,
6 canul dimasukkan dengan hati- hati.
7 Tetesan dihitung, diatur 20 - 60 tetes /
8 menit.
9 Sebelum habis cairannya , ditutup.
10 Canul dikeluarkan dan masukkan dalam
bengkok
Alat- alat dibereskan .
Perawat cuci tangan.
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
Stikes Dian Husada
MEMANDIKAN PASIEN
Tujuannya :
a. Memberikan perasaan segar
b. Membersihkan
c. Mencegah timbulnya luka dan komplikasi pada kulit
d. Merangsang peredaran darah, otot - otot dan urat saraf bagian
perifer
e. Sebagai pengobatan
f. Mendidik penderita dalam kebersihan perorangan
Waktu mengerjakan :
a. Secara rutin
b. Sewaktu - waktu bila perlu :
• penderita akan dioperasi
• pasien baru yang sangat kotor
Kontra indikasi :
1. Pada penyakit cacar, morbili
2. Penderita dalam keadaan panas
Perhatian :
1. Selama bekerja perhatikan keadaan
2. Bila pakaian kotor, basah dan alat tenun kotor baru diganti
3. Setiap air kotor harus diganti
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMANDIKAN ORANG DEWASA
N KEGIATAN 1 2 3
o PERSIAPAN ALAT
Satu kom berisis air hangat / dingin
1 2 kantong pencuci
2 Sabun mandi
3 Sisir
4 Sikat gigi, pasta gigi
5 1 handuk
6 Pakaian
7 Ember tertutup
8 PERSIAPAN PASIEN
Memberi tahu pasien tentang tindakan yang
1 akan dilakukan
PELAKSANAAN
Memakai celemek
1 Perawat mencuci tangan
2 Sebelum mandi
3 a. Membantu pasien menyikat gigi
b. Membantu untuk buang air kecil /
buang air besar
Mencuci muka
4 a. Letakkan handuk melintang dibawah
kepala
b. Mencuci daerah mata
c. Mencuci daerah muka dan telinga ( k/p
memakai sabun ), lalu dibilas dan
5 dikeringkan
Mencuci Lengan
a. Pakaian atas dibuka
b. Letak handuk melintang diatas
dada
c. Tangan diletakkan diatas
6 handuk
1
Stikes Dian Husada
1
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMANDIKAN BAYI
N
KEGIATAN 1 2 3
o
A PERSIAPAN ALAT
1 Alkohol 70% dan Betadine 10 % dalam
2 tempatnya
3 Kassa dan kapas steril dalam tempatnya
4 Korentang dalam tempatnya
5 Perlengkapan pakaian bayi ( gurita, popok,
6 baju )
7 Pengikat tali pusat steril
Aquadest steril
Gunting Verband
B PERSIAPAN PASIEN DAN LINGKUNGAN
1 Melakukan pendekatan molalui anak atau
2 keluarganya
Untuk bayi diselimuti kain khusus atau
digedong
C PELAKSANAAN
1 Kassa Pembungkus tali pusat ditetesi
Aquadest dan dibuka
2 Bersihkan tali pusat dengan kapas alkohol mulai
dari ujung sampai pangkal tali pusat dan
daerah sekitarnya dengan diameter cm
3 Olesi tali pusat dengan betadine dengan cara
yang sama seperti diatas
4 Tali pusat selanjutnya dibungkus kasa steril dan
difiksasi dengan gurita
5 Pakaian bayi dikenakan dan selanjutnya
dirapikan, kemudian dibaringkan dengan
posisi sesuai kebutuhan
1
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
PEMELIHARAAN RAMBUT
A. MENCUCI RAMBUT
Artinya : Menghilangkan kotoran - kotoran yang ada / melekat di
rambut serta kulit kepala, dengan menggunakan : shampo (
obat untuk mencuci ram but ) dan di bilas dengan air yang
bersih
Tujuan :
a. Untuk menghilangkan bau pada rambut dan memberi rasa segar
b. Untuk membersihkan kulit kepala dan rambut dari kotoran -
kotoran
c. Untuk merangsang peredaran darah dibawah kulit kepala
d. Memberi perasaan senang pada penderita dan rasa segar
Waktu :
a. Bila rambut kelihatan kotor
b. Pada penderita - penderita yang akan menjalani operasi
c. Setelah mengerjakan perasat memasang kap kutu
1. 2 buah handuk
2. Perlak pengalas
3. Talang karet
4. 2 buah sisir
5. Waskom yang berisi air hangat dan sarung
6. Shampo, kapas, dan kassa +
7. Kom kosong
8. Ember kosong
9. Kain pel
10.Bengkok berisi larutan lysol 2 - 3 %
11.Celemek
12.Gayung
13.Head band (pengganti waslap tutup mata )
B. Menyisir Rambut
Artinya: Mengatur rambut supaya kelihatan rapi
dan rajin
Tujuan :
a. Memberikan perasaan senang pada pasien
b. Merangsang kulit kepala
c. Mencegah bersarangnya kutu – kutu rambut
d. Agar rambut terpelihara dengan baik
Waktu :
a. 2 kali sehari
b. Bilamana perlu untuk konsultasi
1
Stikes Dian Husada
2
Stikes Dian Husada
FORMAT
MENCUCI RAMBUT
N
KEGIATAN 1 2 3
o
1
Stikes Dian Husada
1
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
1
(Nuris Kushayati.SKep.Ns) (………………….……….)
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
Stikes Dian Husada
FORMAT
MENYISIR RAMBUT
N
KEGIATAN 1 2 3
o
1 Perawat cuci tangan
2 Alat – alat disiapkan
3 Penderita terlebih dahulu diberitahu
4 Handuk diletakkan di bawah kepada penderita
yang terbaring/ penderita duduk pada
penderita yang sudah boleh duduk
5 Bila rambut kusut dapat diberi minyak rambut
6 dahulu
Rambut dibagi menjadi dua, kemudian disisir
7 sedikit demi sedikit dari ujung pangkal
Setelah rambut licin, rambut di ikat dengan
karet gelang dan pada rambut yang panjang
bisa dijalin dng rapi serta diikat dengan karet
8 gelang pada pangkalnya
Bila rambut rontok , masukkan ke dalam
9 bengkok berisi larutan lysol
1 Sisir dibersihkan yang bersih dan handuk
0 diangkat
1 Alat – alat kerja dirapikan atau diangkat
1 Perawat cuci tangan
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
A. MENYIKAT GIGI
Artinya : Membersihkan gigi dari sisa - sisa kotoran makan yang
melekat di sela- sela atau pada gigi , dengan mempergunakan
sikat gigi
Tujuannya :
a. Memberikan perasaan segar pada penderita
b. Supaya mulut dan gigi tidak berbau atau bersih
c. Mencegah terjadinya stomatitis dan caries
Wakt u :
a. Bila gigi –gigi kotor
b. Sesudah makan
1
Stikes Dian Husada
Kontra indikasi :
Penderita payah
Perhatian :
a. Bila penderita tidak dapat menyikat gigi sendiri maka
dilakukan oleh perawat
b. Bekerja dengan hati - hati untuk mencegah perdarahan
c. Selama bekerja perhatikan keadaan penderita
B. Membersihkan Mulut
Artinya ; Membersihkan mulut dan gigi dari kotoran dengan
menggunakan kassa atau lidi kapas
Tujuannya :
a. Mencegah Infeksi
b. Memberikan perasaan senang
Dilakukan pada :
a. Penderita yang tidak dapat mempergunakan sikat gigi, karena
stornatitis yang hebat
2
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMBERSIHKAN MULUT
N
KEGIATAN 1 2 3
o
1 Kaji keadaan mulut dan gigi pasien, juga daerah
sekitar meleputi kebersihan dan kelainan -
2 kelainan yang ada
Tentukan rencana tindakan yang akan
3 dilakukan sesuai dengan kemampuan / kondisi
4 pasien
Jelaskan pada pesien tentang apa yang akan
dikerjakan
Persiapan alat - alat yang diperlukan di atas
baki beralas atau meja dorong, sebagai berikut
:
• gelas air hangat untuk kumur- kumur
• 1 buah pemangkas dalam keadaan
tergulung
• 1 buah bengkok untuk tempat kotoran
• Sudip lidah yang ujungnya dibungkus kain
kasa untuk menekan dorsum
• Tissue secukupnya untuk mengeringkan
sekitar mulut
• 1 buah pinset anatomi untuk menjepit
deppers
• Lidi kapas secukupnya bila perlu
• Gentian violet untuk mengulas stomatitis (
bila ada )
• Boraks gliserin tidak bisa kumur,
tambahkan :
Mesin suction / slym suicker untuk
menghisap sekret / cairan yang ada
dirongga mulut
5 Air hangat sekitar 30 - 50 cm datam spuit
untuk membasahi bagia - bagian mulut
6 • Jika pasien memakai gigi pa1su,
1
Stikes Dian Husada
tambahkan ;
– ( satu )
buah kom /
handuk
7
1 ( satu ) sikat gigi
Pasta / serbuk gigi
8 1 ( satu ) tempat unluk gigi palsu
• Jika semua alat tclah siap, bawa ke dekat
9 pasien
Perawat cuci tangan
Atur posisi pasien miring semi fowler dengan
kepala miring menghadap perawat, jika tidak
bisa tidur dengan kepala miring menghadap
perawat, jika tidak bisa tidur dengan kepala
miring berada di pinggir bantal.
Pasang pengalas dibawah dada sampai dagu,
lalu letakkan bergkok di bawah pipi
Untuk pasien yang tidak sadar
Posisi pasien miring, bertumpu pada perut /
1 pinggang, kepala lebih rendah dari dada
0 Pengalas dipasang di bawah kepala dan leher,
bengkok diletakkan di bawah dagu dan mulut
Ambil air untuk berkumur, bantu pasien untuk
berkumur, buang ke dalam bengkok, Bila
pasien tidak bisa berkumur / tidak sadar :
letakkan suction di bawah lidah, Amhil spetel
dengan tangan kiri untuk menekan dorsum hingga
mulut terbuka, kemudian ambil spuit yang berisi
1 air deng an tangan kanan, semprotkan sedikit -
1 sedikit di sisi mulut yang atas, letakkan spuit,
tekan / hidupkan mesin suction atau bila tidak
ada hisap dengan suction kemudian untuk sisi
mulut yang bawah.semprotkan air ke seluruh
1 bagian mulut dengan tangan kanan lalu
2 letakkan, hisap kembali airnya
1 Tangan kiri tetap menekan lidah dengan
2
Stikes Dian Husada
2
Stikes Dian Husada
2
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MENGGOSOK GIGI
N
KEGIATAN 1 2 3
o
1 Kaji keadaan gigi dan sekitarnya, meliputi
bentuk, kebersihan dan kelainan – kelainan
2 yang ada
Tentukan rencana tindakan sesuai dengan
kondisi pasien, jika pasien mampu menggosok
gigi sendiri, perawat mendampingi pasien saat
3 membersihkan giginya, jika tidak mampu
perawat membantunya
4 Jelaskan pada pasien tujuan menggosok gigi
dan apa saja yang akan dikerjakan
Persiapan alat - alat yang diperlukan di
dalam baki beralas atau meja dorong,
sebagai berikut :
○ 1 buah
pengalas
dalam
keadaan
tergulung
○ l buah
bengkok
untuk tempat
buangan air
kumur
○ 1 gelas air
5 hangat untuk
6 kumur-kumur
○ I buah Sikat
7 gigi yang
8 sudah di beri
1
Stikes Dian Husada
pasta
9 secukupnya
○ Tissue
secukupnya
1 untuk
0 mengeringkan
sekitar mulut
○ 1 buah sudip
lidah yang
ujungnya
dibungkus
kassa ( jika
1 pasien sulit
1 membuka
mulut )
○ batang lidi
secukupnya (
bila perlu )
○ Setelah
semua alat
siap, dibawa
ke dekat
pasien,
1 perawat cuci
2 tangan,
pasang
1 sampiran bila
3 perlu
1 Atur posisi pasien jika bisa pasien setengah
4 duduk
1 Jika tidak pasien tidur dengan posisi kepala
5 lebih tinggi
Pasang pengalas diatas dada sampai
dibawah dagu
Ambil air hangat, bantu pasien kumur-
kumur, buang air kumur ke dalam bengkok
Anjurkan pasien untuk membuka mulutnya
2
Stikes Dian Husada
2
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
VULVA HYGIENE
Artinya :
Membersihkan alat kelamin wanita bagian luar
Tujuan :
1. Memberikan rasa nyaman pada penderita
2. Mencegah infeksi
3. Memperlancar keluarnya lochea
4. Menjaga agar vulva dan perineum tetap kering
Dilakukan :
1. Rutin pada penderita yang habis melahirkan
2. Penderita yang payah
3. Sewaktu - waktu bila diperlukan
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
VULVA HYGIENE
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Alat alat dibawa kedekat pasien
2 Memasang sampiran
3 Menutup badan pasien dengan kain penutup,
kemudian pakaian bawah pasien dikeataskan.
Bengkok diletakkan disela – sela paha pasien
dengan terlebih dahulu mengatur posisi pasien
(DR). Dengan sarung tangan steril / kapas
sublimat, membuka labia mayora,
membersihkan vulva bagian luar dengan kapas
sublimat satu arah dari atas kebawah, kapas
dipakai satu kali kemudian dibuang ke
bengkok
Catatan:
4 Kapas sublimat diambil dengan menggunakan
5 pinset steril
6 Minimal dilakukan sekali atau sampai dianggap
7 bersih
8 Pakaian dirapikan
Alat – alat dibersihkan
Perawat cuci tangan
Pasien merasa aman dan nyaman
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
Stikes Dian Husada
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu melakukan latihan mengganti alat tenun
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapk.an mampu :
1. Menyebutkan pengertian mengganti alat tenun atau
"bed making"
2. Menyebutkan tujuan dan mengganti alat tenun
3. Menyebutkan alat - alat yang diperlukan
4. Mendemonstrasikan latihan mengganti alat tenun
Pengertian :
Mengganti alat tenun kotor dengan alat tenun yang bersih pada
tempat tidur klien dengan klien di atas tempat tidur dan pada
tempat tidur kosong
Tujuan :
1. Untuk memberikan lingkungan yang bersih, tenang dan
nyaman
2. Untuk menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit
dengan menciptakan alat tidur dan selimut yang bebas dari
kotoran / lipatan
3. Untuk meningkatkan gambaran diri dan harga diri klien
dengan menciptakan tempat tidur yang bersih, rapi dan
nyaman
4. Untuk mengontrol penyebab mikroorganisme
Alat - alat :
1. Alas kasur
2. Laken
3. Perlak
4. Steek laken (sprei melintang )
5. Boven laken ( sprei alas )
1
Stikes Dian Husada
6. Selimut
7. Sarung bantal
8. Over Iaken ( Sprei penutup )
1
Stikes Dian Husada
h. Boven laken :
Ukurannya : 2,60 x 2,10 meter
Gunanya : Untuk melindungi selimut supaya tidak kotor
i. Selimut :
Dapat terbuat dari bahan wool, flanel atau katun
Gunanya : untuk memberi rasa hangat pada pcnderita
j. Sarung bantal :
Bahan dapat digunakan dari katun
Ukurannya : 70 x 50 cm
k. Over laken :
• Gunanya : Untuk menutup tempat tidur
• Ukurannya : 2,5 x 2 meter
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMPERSIAPKAN TEMPAT TIDUR
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Siapkan alat tenun yang diperlukan di
atas / meja dorong, yang telah di lipat dan
di susun menurut urutan pemakaian ( dari
atas ) sebagai berikut :
• Alas kasur
• Perlak
• Sprei melintang ( Steek laken )
• Sprei alas ( Boven laken ) .
• Selimut
• Sarung bantal
2 • Sprei penutup ( Over laken )
3 Dekatkan alat - alat tenun yang diperlukan
4 Perawat cuci_tangan
Pasang alas kasur dan ikatan tali - talinya ke
5 arah dalam rangka pada tiap sudut
Letakkan sprei dengan lipatan panjang yang
menentukan garis tengahnya di tengah -
6 tengah tempat tidur
Masukkan sprei pada bagian kepala 25 cm ke
7 bawah kasur, kemudian buat sudut 45
Masukkan sprei pada bagian kaki 25 cm ke
8 bawah kasur dan buat sudut 45
Masukkan sprei bagian sisi ke bawah kasur
9 ( posisi perawat berdiri )
Letakkan perlak melintang 50 cm dari garis
kasur bagian , kepala, demikian juga steek
1 laken, dan masukkan sama - sama ke
0 bawah kasur
Letakkan boven laken secara terbalik dengan
jahitan lebar di bagian kepala, mulai dari garis
1 kasur kemudian masukkan bagian kaki k.e
1
Stikes Dian Husada
1 bawah kasur
Lipat selimut 25 cm dari garis kasur bagian
1 kepala dan masukkan bagian kaki ke bawah
2 kasur
1 Lipat boven laken bagian atas tepat di atas
3 garis selimut
Masukkan bantal ke dalam sarungnya dan
1 letakkan bantal dengan yang tertutup ke
4 jurusan pintu
1 Selesaikan bagian sisi yang lain, seperti sisi
5 yang tadi
1 Pasang sprei penutup
6 Perawat cuci tangan
1 Perhatikan kembali apakah alat - alat tenun
7 sudah tegang dan rata
Apakah alat – alat tenun yang terselip ke bawah
1 alas kasur
8 dengan tegang dan rata
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
Stikes Dian Husada
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MENGGANTI ALAT TENUN DENGAN PASIEN DI
ATASNYA
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Menjelaskan prosedur pada klien
2 Kaji status pasien dan rencana tindakan
keperawatan yang dilakukan
3 Lihat keadaan alat - alat tenun yang kotor
dan perlu diganti
4 Komunikasi rencana tindakan yang akan
dilakukan, jelaskan maksud dan tujuannya
5 Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
di atas baki / meja .dorong
6 Cuci tangan
7 Angkat selimut lalu masukkan ke dalam
tempat pakaian kotor
8 Miringkan pasien bila tidak dapat miring
sendiri dibantu seorang perawat lagi yang
memegang atau menahan bahu dan paha
9 pasien dari sisi lain.
10 Tempatkan bantal di bawah kepala
pasien
11 Lepaskan alat tenun dari bawah kasur di
12 mana perawat berdiri
Gulung steek laken sampai ke punggung
pasien
Bersihkan perlak dengan lap yang
dicelupkan ke dalam larutan lysol, lalu
13 bersihkan dengan air bersih, kemudian
14 keringkan dan tutupkan sampai ke
punggung pasien ( bila perlu perlak
15 diganti )
Gulung sprei sampai ke punggung pasien
1
Stikes Dian Husada
2
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
1. Melawa - lawa
Artinya : Membersihkan sarang laba-laba, debu kotoran yang ada
pada dinding dan langit - langit
Tujuan :
1. supaya ruangan tetap. terpelihara dan bersih
2. mencegah penularan
3. supaya menyenangkan dan sedap dipandang mata baik olch
penderita, petugas dan orang lain
Waktu pembersihan :
1. dilakukan setiap hari atau bila perlu dan
kelihatan kotor
2. pada waktu pembersihan besar / kerja bakti
Persediaan alat-alat :
a. sapu sarang laba - laba / sapu ijuk
b. kain scgi tiga untuk tutup kepala
c. celemek / baju
d. masker
e. lap bersih
2. Menyapu
Persediaan alat :
a. sapu lantai dan baskom bcrisikan air
b. serok sampah dan tempat sampah
1. Mengepel
Persediaan alat :
a. kain pel 2 buah
b. tangkai pengepel
c. ember berisi larutan creolin
1
Stikes Dian Husada
1
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
HYGIENE LINGKUNGAN
A. MENGEPEL
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Kain pel dimasukkan ke dalam larutan creolin,
kemudian diperaskan tetapi jangan terlalu
2 kering
3 Kemudian dipasang pada tongkat pengepel
4 Mengepel dari sudut kemudian ke bagian
tengah
Kain pel harus dibilas atau dibersihkan dalam
5 ember air bersih kemudian dimasukkan ke
6 dalam larutan creolin, diperas dan dipakai lagi
7 Hal ini dilakukan berulang kali sampai lantai
bersih
8 Jika larutan creolin kelihatan kotor harus
9 diganti
Setelah selesai semua alat-alat dibersihkan
dan dijemur, kemudian dikembalikan pada
tempatnya
Lantai dalam keadaan bersih
Perawat cuci tangan
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
1
(Nuris Kushayati.SKep.Ns) (………………….……….)
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
Stikes Dian Husada
FORMAT
HYGIENE LINGKUNGAN
A. MELAWA – LAWA
No KEGIATAN 1 2 3
1. Cuci tangan
2 Penderita dan alat-alat yang dapat diangkut di
bawa keluar dan untuk alat-alat yang tidak bisa
diangkat ditutup dengan kain penutup koran
3 atau
Baju atau celemek dipakai, kepala dibungkus
4 atau ditutup dengan kain segitiga dan bila perlu
5 memakai masker
Sapu sorong laba-laba yang dibungkus dengan
6 lap basah
Langit-langit disapu dari sudut menuju ke
tengah, atau bisa dari ruangan yang tidak
7 begitu kotor lebih dahulu
Pada pembersihan dinding kamar dari atas ke
8 bawah kemudian bagian dinding bawah
9 dibersihkan memakai sapu ijuk
Kain segitiga dan maske dibuka kemudian
dilanjutkan dengan menyapu dan mengepel
Langit-langit dan dinding dalam keadaan bersih
Perawat cuci tangan
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
Stikes Dian Husada
FORMAT
HYGIENE LINGKUNGAN
A. MELAP KACA
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Cuci tangan
2 Terlebih dahulu kayunya dibersihkan dengan
larutan sabun dan dibilas dengan air bersih
3 Bersihkan kacanya dengan lap larutan sabun
hangat dari sudut menuju ke bagian tengah
4 Bila ada kotoran yang tidak bisa hilang,
dibersihkan dengan silet
5 Kemudian dibersihkan dengan lap bersih dan
6 dikeringkan
Dengan lap tua yang diberi spiritus bakar
7 digosok pada kaca atau dapat pula memakai
8 kertas koran
Alat-alat disimpan dan dibersihkan pada
tempatnya
Perhatian :
Bila air kotor segera diganti
9 kaca jangan sampai pecah
Keterangan (harus
: hati-hati)
jangan
1 : dilakukan sampai menimbulkan
sendiri
2 : tidakgoresan
dilakukansilet pada kaca
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Perawat cuci tangan
Mengetahui Mojokerto, 2008
Kepala Laboratorium Penanggung jawab
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
MEMBANTU AMBULASI
Ambulasi klien
Ambulasi atau gerakan untuk berjalan merupakan suatu fungsi
yang perlu untuk dibantu. khususnya bagi klien yang berada pada
kondisi sakit atau ditempat tidur yang mengalami immobilisasi. Masa
perawatan yang semakin lama akan semakin menurunkan
kemampuan berjalan.
Klien yang berada pada tempat tidur 1- 2 hari berturut - turut
akan menjadilemah dan tidak siap dan gemetar pada saat pertama kali
bangun dan turun dari tempat tidur . Begitu pula pada klien yang
mengalami pembedahan, klien lansia atau klien dengan
immobilisasi dalam waktu lama akan merasa.sangat lemah
Resiko masalah immobilisasi akan dapat dikurangi apabila
klien untuk ambulasi sesegera mungkin.Perawat dapat membantu
klien untuk mempersiapkan ambulasi dengan membantu mereka
pada tingkat kemandirian yang mungkin dicapai pada saat klien
masih di tempat tidur. Perawat harus memberikan dukungan
pada klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, menjaga
posisis tubuh yang benar dan melakukan latihan ROM ( Range
Of Motion)sampai mencapai batas kemampuan maksimal
dengna tetap memperhatikan pembatasan sesuai dengan
penyakit dari program pemulihan.
2
Stikes Dian Husada
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadi cedera berhubungan dengan ketidakstabilan
atau penggunaanalat bantu
2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan usaha ambulasi
setelah immobilisasi
3. Defisit pengetahuan penggunaan alat bantu berhubungan
dengan kurang informasi tentang alat
2
Stikes Dian Husada
Rencana
1. Tetapkan tujuan untuk masing - masing diagnosa keperawatan
a. Klien dapat melakukan alnbulasi tanpa mengalami cidera
b. Meminimalkan kelemahan klien sesudah periode ambulasi
c. Menjaga kontak klien dengan keluarga dan orang lain
d. Klien dapat melakukan ambulasi tanpa alat bantu
e. Klien dapat melakukan perawatan diri secara mandiri
f. Klien dapat melakukan aktifitas sosial
1. Persiapkan alat dan perlengkapan lain
a. Alat ambulasi ( kruk, walker,tongkat )
b. Alat pengamanan seperti sabuk pengaman
c. Sepatu
d. jubah mandi
1
Stikes Dian Husada
Implementasi
Ambulasi klien dengan alat bantu : ,
1. Bantu klien yang menggunakan kruk dengan memilih /
menggunakan langkah yang tepat
a. Teknik 4 langkah :
• Mulai dengan posisi tripod. Kruk ditempatkan 15 cm di
depan atau 18 cm di samping masing -- masing telapak
kaki
• Gerakkan maju kruk kanan 14 - 15 cm
• Gerakkan maju kruk kiri sejajar dengan kruk kiri
• Gerakkan maju kruk 14 - 15 cm
• Gerakkan kaki kanan maju sejajar dengan kruk kanan
• Ulangi langkah di atas
a. Teknik 3 langkah
• mulai dengan posisi tripod
• majukan kedua kruk dan kaki yang cidera
• Gerakkan kaki dengan kuat ke depan
a. Teknik 2 langkah
• Mulai dengan posisi tripod
• Gerakkan kruk kiri dan kaki kanan ke depan
• Gerakkan kruk kanan dan kaki kiri ke depan
1
Stikes Dian Husada
• Ulangi langkah-langkah
a. Bantu klien dalam teknik langkah mengayun dan teknik
langkah mengayun berlebih
Teknik langkah mengayun
• Gerakkan kedua kruk kedepan
• Angkat dan ayunkan tungkai ke kruk, biarkan kruk
menahan berat badan
• Ulangi langkah 1 dan 2
Teknik langkah mengayun berlebih
• Gerakkan kedua kruk ke depan
• Angkat dan ayunkan kedua tongkat melalui dan melebihi
kedua kruk
1. Bantu klien dalam menaiki tangga dengan menggunakan
kruk
a. Mulai dengan posisi tripoid
b. Pindahkan berat badan pada kedua kruk
c. Majukan kaki yang tidak cedera ke tangga
d. Posisikan kedua kruk dan kaki yang tidak cedera pada
tangga
e. Ulangi gerakan hingga klien mencapai tangga tertinggi
1. Bantu klien dalam menuruni tangga dengan menggunakan
kruk
a. Mulai pada posisi tripoid
b. Klien memindahkan beban berat badan pada tungkai
yang tidak mengalami cidera
c. Gerakkan kruk ke tangga dan instruksikan klien untuk
memulai memindahkan beban berat badan ke kruk dan
gerakkan tungkai yang mengalami cidera ke depan
d. Gerakkan tungkai yang tidak cidera ke tangga dan
posisikan sejajar dengan kruk
e. Ulangi gerakan sampai tangga terakhir
1. Bantu klien dalam ambulasi dengan walker
a. Berdiri di tengah-tengah walker dan pegang hand grips
(pegangan pada batang yang lebih atas)
b. Lakukan langkah ke depan dalam walker
c. Gerakkan walker 14-15 cm dan lakukan langkah ke
depan dengan tungkai yang lain
1
Stikes Dian Husada
d. Ulangi langkah-langkah
1. Bantu klien dalam ambulasi menggunakan tongkat (langkah
yang sama diajarkan pada klein baik pada penggunaan
tongkat jenis standart ataupun segi empat)
a. Mulai dengan penempatan tongkat pada sisi yang lemah
b. Tempatkan tongkat ke depan 15-25 cm, jaga beban BB
pada kedua tungkai
c. Gerakkan sisi yang lemah maju
d. Majukan tungkai melewati tongkat dengan kuat
e. Gerakkan tungkai yang lemah ke depan rata dengan
tungkai yang kuat
f. Ulangi langkah
Evaluasi
Kaji ulang klien untuk mengetahui respon terhadap ambulasi
• Kaji tingkat energi klien, nadi frekuensi pernapasan, warna
kulit dan temperatur sesudah ambulasi
• Kaji respon subjectif klien sesudah latihan
• Kaji langkah kaki klien, observasi posisi badan saat berdiri,
serta keseimbangan
Aktifitas lanjutan
1. Inspeksi secara teratur ujung karet pada dasar alat ambulasi
2. Jika menggunakan kruk kayu, perhatikan kemungkinan
tongkat retak/patah
3. Singkirkan barang-barang yang mengganggu di area latihan
4. Hindari ruangan yang terlalu ramai
➢ Jika klien mulai terlihat terjatuh pada saat berjalan
bersama, letakkan lenganmu melingkari pinggang klien
dan berdiri dengan kaki terbuka
➢ Tegakkan tungkaimu dan biarkan klien mendorong
melawan lantai.
➢ Pada saat klien mendorong, tekuk lututnya lebih rendah
dari badanmu
➢ Jika klien mulai akan terjatuh jangan berusaha untuk
memegang
1. Laporkan jika terdapat tanda kekakuan atau gatal pada saat
1
Stikes Dian Husada
menggunakan kruk
2. Lanjutkan latihan kekuatan otot di rumah
2
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMBANTU KLIEN JALAN
No KEGIATAN 1 2 3
1 Identifikasi kebutuhan untuk jalan
2 Jelaskan tujuan dan manfaat yang khusus
untuk berjalan
3 Pastikan tidak ada hambatan
4 Perawat cuci tangan
5 Semua bantal dan selimut disingkirkan dari
6 klien
Dudukkan klien di pinggir tempat tidur sampai
7 kaki terjuntai
Lihat kondisi klien (1-2 menit), cek nadi,
8 tanyakan klien merasa pusing atau tidak
9 Bantu klien untuk berdiri
10 Lihat dan evaluasi kembali kondisi klien selama
11 1-2 menit
Perawat berdiri di sebelah kanan/kiri
12 Letakkan tangan klien terdekat untuk memegang
13 bahu perawat
14 Ajarkan langkah demi langkah yang sesuai
Evaluasi kondisi dan kemampuan klien
15 Beri pujian atas keberhasilan klien dan dorong
untuk melakukan secara maksimal
16 Kaji kembali kemampuan klien, pernapasan,
17 keadaan umum klien dan sebagainya
18 Bantu klien untuk kembali ke tempat tidur atau
19 ke kursi
20 Beri kenyamanan (evalusi klien)
Diskusikan rencana selanjutnya
Perawat cuci tangan
Catat hasil kegiatan dan hasil diskusi dg klien
1
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMBANTU KLIEN PINDAH DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Identifikasi kebutuhan akan duduk di sisi
tempat tidur
2 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan
3 Cuci tangan
4 Jaga privacy klien
5 Letakkan klien pada posisi miring (sesuai sisi
yang diinginkan
6 Naikkan kepala klien pada tempat tidur
sampai pada ketinggian yang dapat di
toleransi klien beri bantal di belakang
7 daerah punggung
Tempatkan diri perawat pada bagian kepala
tempat tidur letakkan tangan perawat yang
dekat dengan kepala tempat tidur di bawah
bahu klien dan sokong kepala dan leher klien,
8 tangan yang lain di pinggul klien, tarik paha
9 klien dan agak d i p u t a r
Berikan sepatu/sandal
1 Bantu klien agar dapat menggenggan lengan
0 kursi(jika mampu)dan kursi terkunci
Sangga kedua aksila klien dengan kedua
1 tangan anda
1 Letakkan kaki anda agak kesamping dan
depan klien
1 Ambil ancang-ancang dan pakai gerakan
2 koordinasi agar pindah hanya dengan
membantu tubuh klien
1 Atur posisi di kursi agar nyaman dengan cara
3 menanyakan pada klien
1 Perawat cuci tangan
1
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMBANTU KLIEN DUDUK DI SISI TEMPAT TIDUR
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Identifikasi kebutuhan akan duduk di sisi
2 tempat tidur
3 Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan
4 Cuci tangan
5 Jaga privacy klien
Letakkan klien pada posisi miring ( sesuai sisi
6 yang anda inginkan)
Naikkan kepala klien pada tempat tidur
7 sampai pada ketinggian yang dapat di
toleransi klien
8 Tempatkan diri perawat pada bagian kepala
tempat tidur
Letakkan tangan perawat yang dekat dengan
9 kepala tempat tidur di bawah bahu klien dan
1 sokong kepala dan leher klien
0 Letakkan tangan yang lain di bagian pinggul
klien
1 Gerakkan kaki bawah klien dan paha ke
1 samping tempat tidur
Tarik paha klien dan agak di putar sehingga
1 kaki klien terjuntai ke lantai
2 Waktu bersamaan dengan langkah no. 11,
angkat bagian bahu sampai klien tertunduk
1 Atur posisi klien hingga tercapai keseimbangan
3 jika bisa rendahkan tempat tidur hingga kaki
klien menyentuh lantai
perawat cuci tangan
1 Catat tindakan yang telah dilakukan dan
4 hasilnya
1
1
Stikes Dian Husada
3
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMINDAHKAN KLIEN KE POSISI LATERAL ATAU PRONE DI
TEMPAT TIDUR
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Identifikasi kebutuhan akan memindahkan klien
ke posisi lateral atau prone di tempat tidur
2. Jelaskan tujuan ,manfaat dan tindakan yang
akan dilakukan
3. Perawat cuci tangan
4. Jaga privasy
5. Atur posisi tempat tidur
6. Tempatkan diri anda & klien secara tepat
sebelum bergerak
a. Pindahkan klien ke posisi yang
berlawanan
b. Letakkan tangan klien yang dekat dengan
perawat dada dan tangan yang jauh dari
perwat sedikit ke depan badan klien
c. Letakkan kaki klien yang terjauh dengan
perawat menyilangkan di atas kaki yang
terdekat
d. Tempatkan diri perawat sedekat mungkin
dengan klien
e. Tempatkan tangan perawat di bokong
7. dan bahu klien
f. Tarik badan klien
Beri bantal pada tempat yang diperlukan
8. evaluasi tindakan yang telah
9. dilakukan,tanyakan apakah klien telah merasa
nyaman
Perawat cuci tangan
Catat tindakan yang telah dilakukan dan
hasilnya
1
Stikes Dian Husada
3
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMINDAHKAN KLIEN DIATAS TEMPAT TIDUR
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Identifikasi kebutuhan akan pergerakan
2 ditempat tidur
Jelaskan tujuan, manfaat, dan tindakan yang
3 akan dilakukan
4 Perawat cuci tangan
Letakkan kepala klien dalam posisi datar
5 dengan tempat tidur ( turunkan bantal dari
tempat tidur )
6 Atur tinggi tempat tidur,sesuaikan dengan ”body
7 aligment”anda (aman dan nyaman)
Taruh bantal di tempat tidur bagian kepala
8 Tekuk lutut klien dan anjurkan untuk meletakkan
tangan diatas dadanya
9 Letakkan satu tangan anda di bawah bahu dan
tangan yang lain di bawah paha klien
1 Angkat dan tarik klien sesuai yang
0 diinginkan,perintahkan klien untuk mendorong
kakinya
1 Atur posisi klien,tempatkan bantal-bantal sesuai
1 yang diperlukan
Evaluasi tindakan yang telah dilakukan,tanyakan
1 apakah klien telah merasa nyaman
2 Perawat cuci tangan
1 Catat tindakan
Keterangan : yang telah dilakukan dan hasilnya
3 1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
3
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMINDAHKAN KLIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KERETA
DORONG
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Memberitahukan pasien tentang prosedur
yang akan dilakukan
2 Mengatur lingkungan
3 Perawat mencuci tangan
4 Mengatur posisi pasien terlentang
5 Mengunci roda tempat tidur, letakkan kereta
dorong merapat pada pinggir tempat tidur
6 Menganjurkan pasien bergeser ke kereta
dorong ( jika pasien,mampu )
7 Menggeser pasien ke tepi
8 Mengangkat pasien dengan dibantu perawat
lain :
➢ Perawat l di bagian kepala tangan kiri
menyorong kepala dan memegang
pangkal lengan, tangan kanan melalui
dada dan bahu, pasien memegang
tangan perawat 2 di bawah punggung
➢ Perawat 2 di bagian tengah tanggan kiri
di bawah pinggang pasien
berpegangan dengan perawat satu,
tangan kanan dibawah pangkal paha
8 ➢ Perawat 3 dibagian kaki, tangan kiri
9 menyokong paha bawah, tangan kanan
1 pada betis
0 Kedua tangan pasien meyilang di atas dada
Perawat 1 memberi aba - aba
1 Bersama - sama mengangkat pasien dan
1 memindahkan pasien ke kereta dorong
1 Memberi posisi yang nyaman
1
Stikes Dian Husada
1
5
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEBANTU PASIEN PINDAH DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI
RODA
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Memberitahukan pasien tentang prosedur
yang akan dilakukan
2 Mendekatkan alat
3 Mengatur lingkungan yang aman
4 Perawat cuci tangan
5 Mengatur posisi klien
6 Meletakkan kursi roda sejajar dengan tempat
7 tidur
8 Mengunci kursi roda dan membuka sandaran
kaki
9 Perawat meletakkan kedua tangan dibawah
1 ketiak pasien dan j ari - jari memegang dada
0 bagian atas
1 Pasien dibantu untuk berdiri
1 Menganjurkan pasien membelakangi kursi
roda
Kedua tangan pasien memegangi kedua
1 tangan kursi roda kemudian pasien dibantu
2 duduk di atas kursi roda
Memasang kembali sandaran kaki dan
1 meletakkan kaki diatas
3 Kunci kursi roda dilepas
1 Perawat cuci tangan
4 Posisi pasien aman dan keadaan umum
1 pasien : tidak berubah Posisi nyaman
Keterangan
5 1 berada di kursi
: dilakukan roda
sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
3
Stikes Dian Husada
POSITIONING
Tujuan Umum :
Setelah mengikuti praktikum mahasiswa mempu
mendemonstrasikan posisi tidur pada mahasiswa lain sesuai dengan
yang ditugaskan
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti praktikum mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tujuan pengaturan posisi dan perubahan posisi
secara teratur
2. Menyebutkan jenis-jenis posisi tidur klien
3. Menyebutkan alat-alat bantu yang diperlukan untuk masing-
masing posisi
4. Mengatur posisi tidur mahasiswa lain sesuai kebutuhan
Posisi Fowler
Posisi fowler adalah posisi tidur klien dimana kepala dan badan
dinaikkan 45-90 derajat. Terdapat kombinasi posisi fowler yaitu
posisi semi fowler dimana posisi kepala dinaikkan 30-45 derajat dan
posisi high fowler (fowler tinggi), posisi dimana posisi kepala
dinaikkan hingga 45-90 derajat. Posisi ini digunakan untuk klien
yang mengalami masalah pernapasan dan klien dengan gangguan
jantung.
Persiapan :
1. Identifikasi kebutuhan klien akan posisi fowler
2. Jelaskan pada klien tentang tujuan/manfaat dari posisi fowler
3. Jaga privasi klien
4. Siapkan alat-alat
5. Cuci tangan
3
Stikes Dian Husada
4. Handroll
Persiapan :
1. Kaji kebutuhan klien akan posisi dorsal recumbent
2. Jelaskan pada klien tentang manfaat dari posisi dorsal
recumbent
3. Jaga privasi klien
4. Siapkan alat-alat
5. Cuci tangan
Posisi prone
Posisis prone adalah posisi tidur dimana klien berbaring dengan
posisi telungkup dan kepala menghadap kesamping (potter dan
perry 1997). Jika digunakan secara teratur, posisi ini dapat
mencegah kontraktur fleksi pada bokong dan lutut. Posisi prone juga
meningkatkan drainase dari mulut, oleh karena itu sangat
bermanfaat untk klien pasca operasi mulut dan tenggorokan.
Kerugian dari posisi ini dadalah menyebabkan lordosis lumbal dan
lateral rotasi pada leher.
Persiapan :
1. Kaji kebutuhan klien akan posisi prone
2. Jelaskan pada klien tentang manfaat dari posisi prone
3. Jaga privasi klien
4. Siapkan alat-alat
5. Cuci tangan
Posisi lateral
Posisi lateral adalah posisi dimana klien berbaring pada sisi dari
tubuh. Posisi ini baik untuk klien yan membutuhkan istirahat atau
tidur yang baik. Posisi ini juga menghilangkan tekanan pada sakrum
dan tumit.
1
Stikes Dian Husada
2. Gulungan handuk
Persiapan:
1. Kaji kebutuhan klien akan posisi lateral
2. Jelaskan pada klien tentag manfaat dari posisi lateral
3. Jaga privasi klien
4. Siapkan alat-alat
5. Cucic tangan
Posisi sims
Posisi sims adalah posisi antara posisi prone dan lateral
Persiapan :
1. Kaji kebutuhan klien akan posisi sims
2. Jelaskan pada pasien akan tentang manfaat dari posisi sims
3. Jaga rivasi klien, siapkan alat-alat dan cuci tangan.
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
POSISI FOWLER
No KEGIATAN 1 2 3
1. Kaji daerah-daerah yang mungkin tertekan pada
posisi tidur ini, seperti tumit, prosesus spinosis,
sakrum, dan skapula
2 Atur tempat tidur pada posisi datar,
pindahkan klien pada bagian atas tempat tidur.
Instruksikan klieri menekuk lutut sedikit
sebelum menaikkan bagian kepala tempat
tidur. Yakinkan bahwa bokong klien berada
3 tepat pada sudut tekukan tempat tidur
4 Naikkan posisi kepala 30-40 derajat
5 Letakkan bantal kecil atau lunak dibawah
kepala
6 Letakkan bantal kecil didaerah lengkung
pinggang jika terdapat celah kecil didaerah
7 tersebut
8 Letakkan bantal kecil mulai dari bawah lutut
9 sampai ke tumit
Letakkan trochanter roll disisi luar paha
10 Letakkan papan penghalang pada telapak kaki
klien
11 Letakkan bantal untuk mendukung lengan jika
12 klien tidak dapat menggerakkan lengan
13 Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dengan
menilai rasa nyaman klien
Rapikan alat-alat
Perawat cuci tangan
Catat tindakan yang telah dilakukan
1
Stikes Dian Husada
3
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
POSISI DORSAL RECUMBENT
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Kaji daerah -daerah yang mungkin tertekan
pada posisi tidur ini misalnya tumit, sakrum,
siku, skapula dan bagian belakang kepala
2 Bantu klien untuk tidur terlentang
3 Letakkan bantal kecil dibawah kepala dan
4 bahu klien
5 Letakkan trochanter roll disisi luar paha
Letakkan gulungan handuk atau bantal kecil
6 dibawah lengkung lumbal
Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisis
pada ekstremitas atas, naikkan lengan bawah
7 clan letakkan tangan di atas bantal
Jika klien mempunyai kecenderungan
8 deformitas pada jari - jari dan telapak tangan
gunakan handroll
9 Evaluasi tindakan yang telah dilakukan
10 dengan menilai rasa nvaman klien
11 Rapikan alat - alat
Perawat cuci tangan
Catat tindakan yang telah dilakukan
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
POSISI PRONE
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Kaji daerah yang mungkin tertekan pada
posisi ini seperti jari - jari, lutut, genital (
pada laki - laki ), payudara (pada wanita ),
prosessus akromius bahu, pipi dan telinga
2 Bantu klien pada posisi telungkup
3 Hadapkan kepada klien ke satu sisi,
letakkan bantal kecil di bawah
kepalatetapi tidak sampai bahu
4 letakkan bantal kecil dibawah perut
mulai dari diafragma sampai crista iliaca
5 Letakkan bantal dibawah kaki mulai dari
lutut hingga tumit
6 Evaluasi tindakan yang telah dilakukan
dengan menilai rasa nyaman klien
7 Rapikan alat - alat dan kembalikan ke
tempat semula
8 Perawat cuci tangan
9 Catat tindakan yang telah dilakukan
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
1
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
POSISI LATERAL
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Kaji daerah tertekan pada posisi ini, ischium,
telinga bawah, pipi, lateral maleolus tumit
bawah, medial maleolus tumit atas,
2 trochanter besar
3 Bantu klien miring
Letakkali gulungan handuk di bawah kepala
4 dan leher
Atur posisi bahu bawah sedikit fleksi dan agak
5 condong ke depan
6 Letakkan bantal di bawah tangan
Letakkan bantal keras pada punggung klien
7 untuk menstabilkan posisi
Letakkan 2 atau lebih bantal di antara
8 kedua kaki klien dengan posisi kaki sebelah
atas semi fleksi
9 Evaluasi tindakan yang telah dilakukan
dengan menilai rasa nyaman klien
10 Rapikan alat - alat dan kembalikan ke
11 tempat semula
Perawat cuci tangan
Catat tindakan yang telah dilakukan
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
1
(Nuris Kushayati.SKep.Ns) (………………….……….)
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
POSISI SIMS
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Kaji daerah-daerah yang tertekan pada posisi
2 ini
Pindahkan klien kesisi tempat tidur dengan
3 arah berlawanan dengan posisi yang
4 diinginkan
5 Rapatkan kedua kaki klien dan tekuk lututnya
6 Miringkan klien sampai posisi agak tengkurap
7 Letakkan bantal kecil di bawah kepala
8 Tempatkan satu tangan di belakang tubuh
Atur bahu atas sedikit abbduksi dan siku
9 fleksi
Letakkan bantal di ruang antara dada,
1 abdomen serta lengan atas dan kasur
0 Letakkan bantal di ruang antara
abdomen, pelvis, paha atas dan tempat
1 tidur
1 Yakinkan bahwa bahu dan pinggul berada pada
bidang
1 yang, sama
2 Letakkan gulungan handuk atau bantal
pasir di bawah telapak_kaki
1 Rapikan alat - alat dan kcmbalikan ke
3 tempat semula
Keterangan
1 Perawat : cuci tangan
4 1 Catat
: dilakukan sendiri
tindakan yang telah dilakukan pada
2 catatan
: tidak dilakukan
keperawatan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
3
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
POSISI LITHOTOMI
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Perawat cuci tangan
2 Pasien meletakkan kedua tangan pasien di
atas kepala mengangkat kedua tungkai,
menekuk lutut ke arah dada, kedua
tungkai bawah ditahan oleh kedua orang
3 perawat
Bila ada meja ginekologi kedua tungkai
4 bawah diletakkan pada penahan kaki
Merapikan pasien setelah pemeriksaan
5 atau pelaksanaan perasat
6 Perawat cuci tangan
Keterangan
Pasien :berada pada posisi lithotomy yang
1 nyaman
: dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
.............................................................................................................
.............................................................................................................
FORMAT
POSISI TRENDELENBURG
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Sikap trendeleburg dilaksanakan pada :
• Pasien dalam keadaan syok
• Pasien dengan tekanan darah rendah
• Pembedahan di daerah perut
• Pemeriksaan tertentu, misalnya :
Bronchoscopy
2. Perhatikan keadaan umum pasien selama bekerja
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
.............................................................................................................
.............................................................................................................
MENCUCI TANGAN
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu mempraktikkan teknik mencuci tangan secara
teratur
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti praktikum ini
mahasiswa mampu :
1. Menyebutkan pengertian mencuci
tangan
2. Menjelaskan tujuan mencuci tangan
3. Menyebutkan alat - alat yang diperlukan untuk mencuci tangan
4. Mendemonstrasikan latihan mencuci tangan
secara benar
Pengertian :
Mencuci tangan hingga siku dengan menggunakan air mengalir dan
sabun
Cara kerja :
• Tangan dibasahi dengan air kemudian di sabun
• Bita perlu sela - sela jari dan kuku di sikat
• Kemudian tangan di bilas dengan air mengalir sampai bersih
• Tangan dikeringkan dengan lap tangan
Cara kerja :
• Arloji dilepas ( bila memakai arloji/cincin)
• Tangan dibasahi dengan air bersih dari ujung sampai
siku,kemudian dibilas dengan larutan lisol dan di bilas lagi
dengan air bersih
• Setelah itu tangan dikeringkan dengan lap tangan
Cara kerja :
• Cincin dan arloji dilepas ( bila memakai, kemudian baju di
gulung sampai
Siku )
1
Stikes Dian Husada
CATATAN
Cara kerja
membuat larutan
lysol :
1. Membuat larutan lysol 0,5 %
• 5 cc lysol dicampur dengan 1 liter air
2. Membuat larutan lysol
1%
• 10 cc lysol dicampur dengan I
liter air
3. Membuat larutan lysol 2
%
1
Stikes Dian Husada
Keterangan :
Perawat mencuci tangan bila :
1. Sebelum dan sesudah berhubungan dengan klien dan di
antara kontak dengan klien yang berbeda
2. Setelah kontak dengan material organik dan segala benda
yang terkontaminasi seperti bedpan, urinal, dan lain – lain
3. Sebelum dan sesudah memberi asuhan keperawatan klien,
misalnya merawat luka, memandikan, dan lain – lain
4. Sebelum menyiapkan dan memberikan obat
5. Sebelum melakukan prosedur invasif seperti injeksi
parenteral, suction, NGT
6. Sebelum istirahat, minum dan makan
Tenaga kesehatan mencuci tangan bila :
1. Sebelum dan sesudah menyentuh klien ,
2. Setelah menyentuh alat - alat yang digunakan klien
3. Sebelum menggunakan benda - benda steril, misalnya alat -
alat intravena
Persiapan :
2
Stikes Dian Husada
Alat - alat :
1. Sabun atau desinfektan .
2. Air yang mengalir ( sebaiknya hangat untuk memudahkan
menghilangkan lemak )
3. Handuk atau kertas tissue
Perawat :
Kuku pendek ( Rasional : mengurangi jumlah mikroorganisme
tersembunyi, mudah dibersihkan, mencegah melukai klien dan tidak
merusak sarung tangan )
FORMAT
MENCUCI TANGAN
N KEGIATAN 1 2 3 KETERANGAN
o
2. Lepaskan perhiasan
(cincin,gelang dan jam
tangan)serta angkat
lengan baju diatas siku
1
Stikes Dian Husada
1
Stikes Dian Husada
7. Lanjutkan gerakan
menggosok selam 10-30
detik minimal 5 kali
9. Pertahankan posisi
tangan menghadap ke
atas sebelum
mengeringkan tangan
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
2
Stikes Dian Husada
Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu :
1. Menyebutkan pengertian dan memasang sarung tangan
steril dan tidak steril
2. Menjelaskan tujuan dari memasang sarung tangan steril dan
tidak steril
3. Menyebutkan alat-alat yang diperlukan
4. Medemonstrasikan latihan memasang sarung tangan steril
dan tidak steril
4. Melindungi individu
Persiapan :
Alat - alat :
1. Sarung tangan steril ukuran 6 sampai dengan 8,5 (sesuai
ukuran tangan pemakai)
2. Cap dan masker(bila perlu)
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat memasang sarung tangan steril
dan tidak steril :
1. Pemakaian sarung tangan bukan berarti pengganti cuci tangan
2. Sarung tangan tidak steril digunakan jika ada kemungkinan
transmisi infek si, kontak langsung dengan klien, dan
kontak tidak langsung misalnya dengan alat-alat
terkontaminasi atau dengan cairan tubuh
3. Sarung tangan steril digunakan pada prosedur yang
memerlukan teknik steril. Sarung tangan steril dipasang
setelah memakai masker dan gaun steril(jika benda-benda
ini diperlukan)
4. Sarung tangan hanya digunakan satu kali pakai
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
MEMASANG & MELEPAS SARUNG TANGAN
STERIL
N KEGIATAN 1 2 3
o
A MEMASANG SARUNG TANGAN
1. Cuci tangan dan keringkan tangan
2. Letakkan set sarung tangan steril pada tempat
yang bersih,kering dan rata setinggi di atas
3. pinggang
Buka pembungkus sbelah luar dengan hati-
hati,dengan hanya menyentuh bagian luarnya
4. saja dan idntifikasi sarung tangan kanan dan kiri
Dengan menggunakan tangan yang tidak
dominan,ambil ujung sarung tangan steril yang
terlipat dan angkat dengan hati-hati dengan
ujung jari sarung tangan mengarah ke
5. bawah,hindari sarung tangan bersentuhan
dengan benda yang tidak steril
Masukkan tangan dominan ke dalam sarung
tangan secara hati-hati dan tarik sarung tangan
6. ke atas,biarkan lipatan sarunga tangan yang
lainnya memakai sarung tangan juga
Masukkan jari-jari tangan( kecuali ibu jari)yang
7. bersarung tangan ke dalam lipatan sarunga
tangan yang belum terpasang dan angkat
sarung tangan ke atas
Masukkan tangan yang tidak dominan ke dalam
sarung tangan,atur sarung tangan yang
terpasang dengan hanya menyentuh daerah
yang steril saja
B MELEPAS SARUNG TANGAN
1
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
STERILISASI
Proses pencegahan infeksi dasar yang dianjurkan untuk
menurunkan penularan penyakit dari instrumen yang kotor, sarung
tangan bedah, dan barang - barang lain yang dipakai kcmbali adalah
dekontaminasi, pembersihan, dan sterilisasi atau desinfeksi tingkat
tinggi ( DTT ). Apapun jenis tindakan prosedur bcdah, baik seksio
sesarea maupun memasang AKDR, langkah - langkah dalam
memroses barang-barang adalah sebagai berikut :
1
Stikes Dian Husada
DEFINISI :
• Dekontaminasi : Proses yang membuat benda mati lebih
arnan untuk ditangani oleh staf sebelum dibersihkan
( umpamanya menginaktivasi HBV, HBC, dan HIV ) dan
mengurangi, tapi tidak menghilangkan, jumlah
mikroorganismc yang mengontaminasi.
• Pembersihan : Proses yang secara fisik membuang
semua debu yang tampak. kotoran, darah atau cairan
tubuh lainnya dari benda mati ataupun membuang
sejumlah mikroorganisme untuk mengurangi risiko bagi
mereka yang menycntuh kulit atau rnenangani objek
Proses terdiri dari mencuci sepenuhnya dengan sabun
atau deterjen dan air, membilas dengan air bersih, dan
mengeringkan.
• Disinfeksi tingkat tinggi ( DTT ) : Proses menghilangkan
semua mikroorganisme, kecuali beberapa endospora
bakterial dari obyek, dengan merebus, menguapkan atau
memakai disinfektan kimiawi.
• Sterilisasi : Proses menghilangkan semua mikroorganisme
(bakteria, virus, fungi dan parasit) termasuk endospora
bakterial dari benda mati dengan uap tekanan tinggi
(otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimiawi, atau
radiasi.
DEKONTAMINASI
Adalah langkah pertama yang penting dalam menangani
peralatan, perlengkapan, sarung tangan dan benda-benda
lainnya yang terkontaminasi. Dekontaminasi membuat
bendabenda lebih aman untuk ditangani petugas pada saat
pembersihan. Untuk perlindungan lebih jauh, pakai sarung
tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah tangga dari
Iates. lika menangani peralatan yang digunakan atau kotor.
Segera setelah digunakan masukan benda - benda yang
terkontaminasi ke dalam larutan klorin 0, 5 % selama 10
menit. Ini akan dengan cepat mematikan virus Hepatitis B dan
HIV. Pastikan hahwa benda - benda yang terkontaminasi, telah
tcrendam scluruhnya dalam larutan klorin. Daya kerja larutan
klorin akan cepat mengalami penurunan sehingga harus diganti
paling sedikit setiap 24 jam atau lebih cepat jika terlihat telah
kotor atau keruh
PERSIAPAN ALAT :
1. Sarung tangan karet yang tebal atau sarung tangan rumah
tangga dari lateks
2. Sikat halus (boleh menggunakan sikatgigi
3. Tabung suntik (minimal ukuran 10 ml,untuk membilas
bagian dalam termasuk kateter penghisap lendir)
4. Wadah plastik atau baja anti karat
(stainless steel)
5. Air bersih
6. Sabun atau deterjen
3
Stikes Dian Husada
2
Stikes Dian Husada
2
Stikes Dian Husada
1
Stikes Dian Husada
1
Stikes Dian Husada
STERILISASI
Suatu tindakan untuk,membunuh kuman patogen dan a
patogen bescrta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran
dengan cara merebus, stoom, panas tinggi atau menggunakan bahan
kimia.
PELAKSANAAN
1. Sterilisasi dengan cara rebus
Mensterilkan peralatan dengan cara merebusnya didalam air
sampai mendidih ( 100 ° C ) dan ditunggu antara 15 - 20 menit.
Misalnya peralatan dari logam, kaca dan karet.
2. Sterilisasi dengan cara stoom
Mensterilkan peralatan dengan uap panas didalarn autoclove
dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Misalnya alat tenun,
obat - obatan dan lain - lain.
3. sterilisasi dengan cara panas kering
Mensterilkan peralatan dalam oven dengan panas tinggi,
misalnya peralatan logam yang tajam, peralatan dari kaca dan-
obat tertentu.
4. Sterilisasi dengan cara menggunakan bahan bimia
Mensterilkan peralatan dengan menggunakan bahan kimia
seperti alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya untuk
peralatan yang cepat rusak bila kena panas. Misalnya
sarung tangan, kateter, dan lain - lain-
2
Stikes Dian Husada
FORMAT
PENCUCIAN DAN PEMBILASAN
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Pakai sarung tangan karet yang tebal pada
2 kedua tangan
Ambil peralatan bekas pakai yang telah
didekontaminasi(hati-hati bila memegang
3 peralatan yang tajam,seperti gunting dan
jarum jahit).
Agar tidak merusak benda-benda yang
terbuat dari plastik atau karet jangan
4 dicuci segera bersamaan dengan peralatan
yang terbuat dari logam.
Cuci setiap benda tajam secara terpisah dan
hati-hati
➢ Gunakan sikat dengan air dan sabun
untuk menghilangkan sisa darah dan
kotoran.
➢ Buka engsel gunting dan klem.
➢ Sikat dengan seksama terutama
dibagian sambungan dan pojok
peralatan.
➢ Pastikan tidak ada sisa darah dan
5 kotoran yang tertinggal pada peralatan.
6 ➢ Cuci setiap benda sedikitnya tiga kali
(atau lebih jika perlu) dengan air dan
sabun atau deterjen.bilas benda-
benda tersebut dengan air bersih
7 Ulangi prosedur tersebut pada benda-benda
lain
Jika peralatan akan didisinfeksi tingkat
tinggi secara kimiawi (misalkan dalam
larutan klorin 0,5%) tempatkan peralatan
1
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
FORMAT
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI
N KEGIATAN 1 2 3
o
A DTT DENGAN CARA
MEREBUS
1. Gunakan panci dengan penutup yang rapat.
2 Ganti air setiap kali mendisinfeksi peralatan.
3 Rendam peralatan sehingga semuanya terendam
didalam air.
4 Mulai panaskan air.
5 Mulai hitung waktu saat air mulai mendidih.
6 Jangan tambahkan benda apapun- kedalam air
mendidih setelah penghitungan waktu dimulai :
• Rebus selama 20 menit.
• Catat lama waktu perebusan
peralatan didalam buku khusus.
• Biarkan peralatan kering dengan cara
diangin-anginkan sebelum digunakan
atau disimpan (jika peralatan dalam
keadaan lembab maka tingkat
pencapaian desinfeksi tingkat tinggi
tidak terjaga).
• Setelah peralatan kering gunakan
segera atau simpan dalam wadah
desinfeksi tingkat tinggi dan
berpenutup. Peralatan bisa disimpan
sampai satu minggu asalkan
penutupnya tidak dibuka.
B DTT SECARA KIMIA
1
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
.............................................................................................................
1
Stikes Dian Husada
DISINFEKSI
Instrumen /
DEKONTAMINASI PEMBERSIHAN STERILISASI TINGKAT
benda
TINGGI
2
Stikes Dian Husada
kebanyakan
AKDR
dimasukkan
dalam
kantong
streril, buang
kalau
kantongnya
berlubang
Alas kaki Seka dengan Cuci dengan Tidak perlu Tidak perlu
klorin 0,5% bilas sabun dan air,
dengan air bersih bilas dengan air
bersih,
keringkan
Apron (plastic / Seka dengan Cuci dengan Tidak perlu Tidak perlu
karet klorin 0,5% bilas sabun dan air,
dengan air bersih bilas dengan air
bersih,
keringkan
3
Stikes Dian Husada
Bola isap Rendam dengan Cuci dengan Tidak perlu Tidak perlu
larutan klorin sabun dan air,
0,5% selama 10 bilas dengan air
menit sebelum bersih,
dibersihkan. Bilas keringkan
atau cuci segera diudara atau
dengan handuk
keringkan
diudara atau
dengan handuk
5
Stikes Dian Husada
dengan handuk
6
Stikes Dian Husada
7
Stikes Dian Husada
9
Stikes Dian Husada
dengan air
bersih,
10
Stikes Dian Husada
Catatan:
1. Jika tidak dibungkus gunakan segera, bila dibungkus proses ulang jika bungkusnya
rusak atau terkontaminasi
2. Kertas atau plastik letakkan ditempat pembuangan yang tahan kotor atau kantong
plastik untuk dibuang
3. Jika sterilisasi (panas kering atau otoklaf) tidak ada barang barang ini dapat
didesinfeksi tingkat tinggi dengan didihkan, diuapkan, atau direndam dalam
desinfektan kimia
4. Hindarkan paparan berkepanjangan dengan larutan clorin, untuk mengurangi korosi
(karatan) dari instrumen dan kerusakan produk karet dan kain
5. Instrumen yang tajam jangan disterilisasi pada suhu diatas 160oC untuk mencegah
penumpulan
11
Stikes Dian Husada
PENGKAJIAN FISIK
Pada Kesehatan Fungsional menurut Gordon :
1. Pola Persepsi kcsehatan - Pemeliharaaan Kesehta
2. Pola Nutrisi Metabolisme
3. Pola Eliminasi
4. Pola Aktifitas-Latihan
5. Pola Istirahat – Tidur
6. Pola Kognitif-Persepsi
7. Pola Konsep diri - Persepsi diri
8. Pola hubungan – Peran
9. Pola Seksual – Reproduksi
10.Pola Penanganan masalah - Stress - Toleransi
11.Pola Keyakinan - Nilai - nilai
INSPEKSI
lnspeksi Merupakan proses obserfasi dengan menggunakan mata.
Adapun langkah kerja inspeksi adalah :
12
Stikes Dian Husada
PALPASI
Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan atau rabaan.
metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri - ciri jaringan atau
organ. Palpasi biasanya dilakukan terakir setelah inspeksi, auskultasi
dan perkusi
Ada 2 jenis Palpasi yaitu :
1. Palpasi Dalam
2. Palpasi Ringan
Palpasi Rangan banyak digunakan dalam pengkajian
Palpasi Dalam dikerjakaanuntuk merasakan isi Abdomen
Cara Kerja Palpasi :
1. Pastikan bahwa area, yang akan di palpasi benar - benar
nampak ( tidak tertutup selimut, baju dan lain - lain )
2. Cuci tangan sampai bersih dan keringkan
3. Beritahu pasien tentang apa yang akan dikerjakan
4. Secara prinsip palpasi dapat dikerjakan dengan semua jari,
tetapi jari telunjuk dan ibu jari lebih sensitif
5. Untuk menterminasi bentuk dan struktur organ gunakan jari
2,3 dan 4 secara bersamaan Untuk Palpasi abdomen gunakan
telapak tangan dan beri tekanan dengan jari - jari secara
ringan
6. Bila perlu lakukan palapasi dengan dua tangan
7. Perhatikan dengan seksama muka pasien selama palpasi
untuk mengetahui adanya nyeri tekan
8. Lakukan palpasi secar sistematis dan uraian ciri - ciri
13
Stikes Dian Husada
PERKUSI
Adalah : Metode pemeriksaan dangan cara mangetuk,
Tujuan : Untuk menentukan batas - batas organ atau bagian tubuh
dengan cara merasakan vibrasi yang ditimbulkan akibat adanya
gerakan yang diberikan ke bawah jaringan
AUSKULTASI
Merupakan metode pengkajian yang menggunakan stetoskop
untuk memperjelas pendengaran untuk mendengarkan bunyi
jantung, paru - paru, bunyi usus serta untuk mendengarkan tekanan
darah dan denyut nadi
Cara Kerja dengan menggunakan stetoskop adalah sebagai berikut
:
1. Lakukan pengkajian dalam ruangan yang tenang dan nyaman
2. Pasang bagian telinga ( ear piece ) di telinga
14
Stikes Dian Husada
TINGKATAN KESADARAN
Kesadaran Tanda - Tanda
Kompos Mentis Sadar penuh, dapat menjawab semua
pertanyaan tentang keadaan sekelilinnya
Apatis Keadaan kesadaran yang segan untuk
berhubungan dengan kehidupan sekitarnya,
sikapnya acuh - takacuh
Somnolen Keadaan kesadaran yang mau tidur saja, dapat
dibangunkan dengan rangsangan nyeri, akan
tetapi jatuh tidur lagi
Delinium Keadaan kacau motorik yang sangat,
memberontak, berteriak-teriak dan tidak
sadar terhadap orang lain, tempat dan waktu
Soopor / Keadaan kesadaranyang menyerupai koma
Semikoma reaksi hanya
Dapat ditimbulkan dengan rangsan nyeri
koma Keadaan kesadaran yang hilang sama sekali
dan tidak dapat dibangunkan dengan ranpsang
apapun
KEPALA
Mengetahui bentuk dan fungsi kepala, pengkajian diawali dengan inspeksi
kemudian palpasi
1. Atur pasien dalam posisi duduk atau berdiri tergantung kondisi
pasien
2. Bila pasien memakai kacamata, anjurkan untuk
melepaskannya
3. Lakukan inspeksi yaitu dengan memperhatikan kesimetrisan
muka, tengkorak, warna dan distribusi rambut serta kulit kepala,
Muka Normalnya simetris antara kanan dan kiri. Ketidak
simetrisan muka dapat merupakan suatu petunjuk adanya
kelumpuhan / parasa, saraf ketujuh. Bentuk tengkorak yang
normal adalah simetris dengan bagian frontal
4. Distribusi rambut sangat bervariatif pada setiap orang dan kulit
kepala normalnya tidak mengalami peradangan , tumor maupun
bekas luka / sikatrik
MATA
16
Stikes Dian Husada
PALPASI
Untuk mengetahui tekanan bola mata dan untuk mengdari adanya
17
Stikes Dian Husada
TELINGA
Pengkajian secara umum bertujuan untuk mengetahi keadaan
telinga luar, saluran telinga, gendang telinga / membran timpani
dan pendengaran Alat - alat yang periu disiapkan dalam pengkajian
telinga antara lain otoskop, Garputala, dan arloji
Inspeksi dan Palpasi
Baca Di Buku Pengkajian Fisik Keperawatan Robert Priharjo hal 50 - 51
Cara Membuka lubang telinga
1. Pada Anak - anak tetap datam posisi normal
2. Pada orang dewasa Ditarik ke atas
Pcmcriksaan Pendengaran
1. Dengan arloji
2. Dengan suara bisikan ( sederhana )
3. Garputala
4. Test Audiometri ( oleh Spesaialis )
18
Stikes Dian Husada
20
Stikes Dian Husada
FORMAT
PEMERIKSAAN FISIK
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Menyapa klien dengan ramah
2 Meminta klien mengosongkan kandung kemih
3 ( k/p )
4 Merninta klien mengganti baju dengan skort (
5 klp )
6 Mengatur sikap klien dalam keadaan nyaman
7 Memberitahu klien tentang prosedur
permintaan
8 Mencuci tangan
Mendekatkan peralatan dan memeriksa
kembali kelengkapan alat dan bahan
Pemeriksaan sistematis dari kepala s/d ujung
kaki ( inspeksi palpasi, auskultasi, perkusi )
a Penampilan umum
Keadaan umum
Wajah
Penafsiran umum
Bentuk badan
Cara berbaring, bergerak
Cara bicara
Pakaian, kerapian, kehersihan badan
tekstur, turgor,
edema
c. Kepala
inspeksi :
kesimetris
an muka,
tengkorak,
rambut,
kulit
kepala
palpasi :
kulit
kepala,
deformitas
d. Mata
inspeksi :
bentuk bola
mata, kelopak,
konjungtiva,
sidera, konim
iris, pupil ka /
ki, lensa,
gerakan,
medan
Penglihatan,
visus .
palpasi :
tekanan bola
main
e. Telinga
○ inspeksi : daun
telinga, liang,
membran
tympani
22
Stikes Dian Husada
○ palpasi : nyeri
tekan tragus,
kartilago uji
pendengaran
g. Mulut
• inspeksi : bibir, gigi, gusi, lidah, selaput
lendir, faring usula tonsil
• Palpasi : pipi palatum, dasar mulut,
lidah
• Perkusi gigi
• Bau mulut
h. leher
• Inspeksi : bentuk, warna kulit,
bengkak tumor, gerakan
• Palpasi : kelenjar linfe, kelenjar
tiroid, trakhea
i. Pembulub darah
• inspeksi : a. temporalis, a karotis, a.
brachialis, a radialis, a. femoralis a
9 popliteal, a tibialis post, a. dorsalis
1 pedis
0
1 j. Dada
1 • inspeksi : bentuk retraksi, kulit,
23
Stikes Dian Husada
k Paru - paru
• inspeksi ka / ki, palpasi ka / ki,
Perkusi ka-/ ki,
auskultasi ka / ki
l. Jantung
inspeksi, palpasi, auskufiasi, perkusi
m. Perut
○ inspeksi :
bentuk.,
retraksi,
simetris,
kontur
permukaan.,
penonjolan
○ auskultasi :
bunyi usus,
bising arteri,
bising vena, dIl
○ palpasi :
ringan, dalam,
hepar, lien,
ginjal,
kandung
kemih, dll
o. Alat kelamin
• inspeksi : ( Luar & dalam ) .
• palpasi ( VT }
24
Stikes Dian Husada
p. Muskuloskletal
• Qtot :
Inspeksi : ukuran, kontraktur, kontraksi,
kekuatan
• Tulang :
Inspiksi : susunan tulang, deformitas,
pembengkakan Persendian, kaku,
ROM, dll
Palpasi : nyeri tekan, bengkak, krepitasi
q. Neurologi
• kesadaran, mentasi, gerakan, sensasi, regulasi
integrasi, pola pemecahan masalah /
penyesuaian diri
Kesimpulan
Mencatat hasil pengkajian
Mencuci tangan
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
25
Stikes Dian Husada
.............................................................................................................
.............................................................................................................
26
Stikes Dian Husada
Tujuan khusus :
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu :.
1. Menyebutkan pengertian dan tanda - tanda vital
2. Menyebutkan suhu normal rata - rata di berbagai bagian tubuh
3. Menyebutkan tempat untuk pengukuran suhu
4. Menyebutkan kecepatan denyut nadi yang normal
5. Menyebutkan tempat untuk mengukur denyut nadi
6. Menyebutkan kecepatan pernafasan yang normal
7. Melakukan observasi tanda - tanda vital
Perubahan fungsi tubuh seringkali tercermin pada suhu tubuh,
denyut nadi, pernafasan dan tekanan darah. Setiap perubahan yang
berbeda dengan keadaan normal dianggap sebagai indikasi yang
penting mengenai keadaan kesehatan seseorang. Karena itu ke
empat komponen ini disebut tanda - tanda vital ( Potter &
Perry 1997 ).
Pemeriksaan tanda - tanda vital merupakan cara yang cepat
dan efisien dalam memantau kondisi klien atau mengidentifikasi
masalah, dan mengevaluasi respon klien terhadap intervensi yang
diberikan. Pemeriksaan merupakan bagian dari proses penerimaan
pasien. Data ini membemrikan sebagian keterangan pokok yang
memungkinkan disusunnya rencana perawatan. Selanjutnya
pengambilan tanda - tanda vital ini dilakukan dengan jarak waktu,
pengambilan tergantung pada keadaan umum atau kebutuhan klien.
Palpasi dan auskultasi merupakan metode pokok yang digunakan untuk
mengetahui tanda - tanda vital.
SUHU TUBUH
Suhu tubuh rata - rata untuk orang dewasa adalah : suhu oral 3 7
C ; suhu rectal 37,5 C; dan suhu aksilla 36,7 C ( Potter & Perry 1997 ).
Pusat pengaturan ,suhu tuhuh ada di hipotalamus dalam SSP yang
terletak di bawah otak. Organ ini memainkan peranan penting sebagai
27
Stikes Dian Husada
M e n e n t u k a n t e m p at u n t u k m e n g u k u r s u h u
a. Suhu Oral / mulut merupakan suhu inti tubuh. Menurut
Potter & Perry ( 1997 ) cara ini tidak dilakukan pada
klien yang menjalani bedah mulut, menggigil, riwayat
epilepsi, pingsan, bernafas dengan mulut, klien dengan
terapi oksigen, klien yang baru makan/minum ( tunggu 30
menit untuk memberikan waktu pada jaringan untuk
kembali pada suhu normal) Pengukuran pada tempat ini
juga tidak dilakukan pada bayi dan balita.
b. Suhu rektal : Lebih akurat dari suhu mulut. Tidak dilakukan
pada bayi baru lahir, klien diare, kanker anus atau klien
dengan sakit jantung,
c. Suhu aksla : Dilakukan jika pengambilan suhu mulut dan
rektal tidak mungkin dilakukan karena merupakan kontra
indikasi. Metode ini adalah metode yang paling tidak akurat
karena kondisi ketiak mudah dipengaruhi oleh suhu
lingkungan.
28
Stikes Dian Husada
NADI
Kecepatan denyut nadi yang normal bagi orang dewasa
adalah a n t a r a 5 0 - 100 kali permenit. Denyut nadi
merupakan dorongan alau ketukan yang diukibatkan
mengembangnya aorta yang menghasilkun gelombang,pada
dinding aorta
Ada banyak sebab terjadinya perubahan kecepatan denyut
jantung. Kecepatan denyut bereaksi terhadap terhadap
rangsangan yang ditimbulkan oleh sistem saraf simpatis dan
para simpatis. Beberapa hal yang mempengaruhi jumlah denyut
: Emosi, nyeri, aktivitas dan obat - obatan. Kecepatan denyut
nadi bertambah bila tekanan darah turun karena jantung
berusaha meningkatnya keluarnya darah. Kecepatan denyut >
100 kali pernienit disebut takikardia dan < 50 kali permenit
disebut bradikardia. Irama denyut nadi ada beberapa macam
yaitu : irama normal ( jika selang waktu antar denyut sama ), irama
tidak teratur (aritmia), pulsus intermitten (denyut yang mengalami
periode irama yang normal kemudian terganggu oleh periode
yang tidak teratur)
Tempat-tempat yang paling sering digunakan untuk
memeriksa denyut nadi adalah nadi radialis dipergelangan
tangan. Bagian-bagian tubuh yang lain dapat dijadikan tempat
mengukur nadi dapat dilihat digambar berikut ini :
a. Temporal---------------------- a.
Ularis
a. Radialis----------------
a. Bracialis------------------ --------------------a.
Kronis
---------------Aplikat
--------------a.
Femoralis
Popliteral ------------------
--------------a.
29
Stikes Dian Husada
PERNAFASAN
Menurut Potter & Perry ( 1997 ) bernafas adalah tindakan
mengambil oksigen oleh tubuh ( inspirasi ) dan tindakan
membuang karbondioksida dan dalam tubuh ( ekspirasi ). Secara
normal orang dewasa sehat bernafas kira - kira 18 - 20 kali per
menit, sementara bayi dan anak kecil bernafas lebih cepat
daripada orang dewasa.
Naiknya kecepatan bernafas disebut Potypnea. Jikasuhu
badan naik kecepatan bernafas bertambah karena tubuh
berusaha melepaskan diri dari
kelebihan panas. Setiap keadaan yang menyebabkan akumulasi
kekurangan C02 dalam darah mengakibatkan bertambahnya
kecepatan, kedalaman pernafasan Bernafas yang semakin
dalam disebut Hyperpnea. Secara normal bernafas dilakukan
secara otomatis dan tidak mengeluarkan suara, teratur, tenang
dan tanpa upaya khusus. Pernafasan yang sulit disebut Dyspnea
yang ditandai oleh pernapasan cuping hidung, wajah tegang dan
bernafas menggunakan otot - otot tambahan.
TEKANAN DARAH
Kerja jantung dapat dilihat melalul tekanan darah. Tekanan
darah terdiri atas tekanan Sistolik ( pembilang ) yaitu : Merupakan
tekanan tertinggi pada dinding uteri yang terjadi ketika bilik kiri jantung
menyemprotkan darah melalui katuh aorta yang terbuka ke dalam
aorta, dan tekanan Diastolik ( penyebut ) yaitu : tekanan yang
minimal terhadap dinding arteri pada setiap waktu Potter &
Perry, 1997 . Satuan tekanan darah adalah mmHg .
Faktor - faktor yang menentukan tekanan darah :tolakan
periferal, gerakan memompa jantung, volume darah, kekentalan
darah, elastisitas dinding pembuluh darah. Faktor - faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya tekanan darah pada orang yang
sehat ialah : usia, jenis kelamin, aktifitas dan emosi.
Tekanan darah normal pada setiap orang berbeda. Oleh
karena itu kita perlu mengkaji tekanan darah yang normal pada
orang tertentu. Menurut Potter & Perry, seorang dewasa muda
30
Stikes Dian Husada
31
Stikes Dian Husada
FORMAT
OBSERVASI TANDA – TANDA VITAL
N KEGIATAN 1 2 3
o
A NADI
1. Berikan penjelasan kepada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi yang nyaman, duduk atau
berbaring dengan posisi tangan rileks
4. Letakkan ujung jari-jari tangan kecuali ibu jari
pada arteri / nadi yang akan di ukur, tekan
5. denagn lembut.
Hitung frekuensi nadi mulai hitungan nol ( 0 )
selama 30 detik ( kalikan 2 kali untuk
memperoleh frekuensi dalam 1 menit ). Jika
6. ritme naik tidak teratur, hitung selama satu
7. menit.
8. Cuci tangan
Catat pada catatan perawat dan kardeks
pasien
Catat pada catatan perawatan dan kardeks
pasien
B MENGUKUR TEKANAN DARAH
1. Berikan penjelasan pada klien
2. Siapkan alat tensimeter
3. Cuci tangan
4. Persiapan tindakan :
a. Paseien berbaring dengan posisi
supine
b. Lengan baju pasien di gulung.
c. Pasang manset
sphigmomanometer
• Manset dipasang setinggi letal
5. jantung
• Tepi bawah manset letakkan 2 – 3
cm di atas fossa cubiti.
32
Stikes Dian Husada
33
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
34
Stikes Dian Husada
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
35
Stikes Dian Husada
PERSIAPAN ALAT :
1. Alat potong elektrik
2. Gunting
3. Handuk
4. Baskom dengan air
5. Bola kapas, aplikator, dan larutan antiseptik ( opsional )
6. Lampu portable
7. Selimut mandi
8. Sarung tangan steril (hand scoon steril / sekali pakai)
36
Stikes Dian Husada
37
Stikes Dian Husada
38
Stikes Dian Husada
FORMAT
PERAWATAN PRE - OPERASI
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Ikuti Protokol Standart
2 Inspeksi kondisi umum kulit. Bila ada luka,
iritasi, atau tanda infeksi, pencukuran tidak
3 harus dilakukan
Tinjau kembali program dokter untuk area
4 yang dipotong.
5 Tinggikan tempat tidur pada posisi tinggi
Posisikan klien secara nyaman dengan tempat
pembedahan yang dapat di akses, kemudian
kenakan sarung tangan sekali pakai.
6 Pencukuran rambut dan persiapan kulit
memerlukan beberapa menit
Dengan lembut, keringkan area yang diklip
7 pakai handuk. Bila krim pencabut rambut
digunakan, berikan pada area tersebut
8 dengan cukup
Tunggu beberapa menit yang diperlukan dan
kemudian bersihkan krimnya
Jika pencukuran dilakukan, tahan pencukur
9 pada tangan dominan, kira - kira 1 cm di atas
1 kulit, dan potong searah tumbuhnya rambut.
0 Jepit area yang kecil pada saat yang sama
Dengan Iembut, sikat potongan rambut pakai
handuk
Ketika area yang di klip merupakan
permukaan cekung ( Misalkan
1 umbilikus atau lipat paha ) bersihkan
1 cekungan dengan aplikator berujung kapas
1 atau bola kapas yang di rendam dalam
2 larutan antiseptik, kemudin keringkan
Beritahu pasien bahwa prosedur selesai
1 Bersihkan dan buang peralatan sesuai
39
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
40
Stikes Dian Husada
41
Stikes Dian Husada
PERSIAPAN ALAT :
1. Bantal
2. Spirometer insentif
3. Stocking elastis atau manset kompresi pneumatik
42
Stikes Dian Husada
FORMAT
PERAWATAN PASCA OPERASI
No KEGIATAN 1 2 3
Pernafasan Diafragmatik :
Demonstrasikan langkah berikut pada klien :
a. Bantu klien pada posisi nyaman semi
- fowler atau fowler tinggi dengan lutut
fleksi. Tunjukkan langkah berikut,
kemudian klien
mengulangidemonstrasi anda :
• Duduk atau berdiri tegak,
tempatkan telapak tangan
anda sepanjang batas
bawah, kurva iga anterior
anda, minta klien bernafas
panjang dan lambat melalui
hidung, hindari hiperventilasi
• Beri perhatian pada gerakan
ke bawah normal dari
diafragma anda selama
inspirasi. Organ abdominal
menurun, dan toraks meluas
dengan perlahan
• Hindari menggunakan dada
dan bahu anda ketika inhalasi
• Ambil Nafas panjang dan pada
hitungan 3
hembuskan melalui mulut dengan
perlahan
Ulangi latihan 3 sampai 5 kali
a. Minta klien mempraktikkan latihan
Spirometri Insentif
a. Berikan posisi semi fowler atau
fowler tinggi
b. Tempatkan bagian mulut pada
43
Stikes Dian Husada
Pengontrolan Batuk
a. Jelaskan pentingnya
mempertahankan posisi tegak di
tempat tidur atau dui samping
tempat tidur
b. Tunjukkan batuk dengan mengambil 2
atau 3 nafas pendek
c. Inhalasi dalam, tahan nafas anda pada
hitungan ke 3, dan batuk sekali dan
kemudian batuk lagi
d. Waspadai klien terhadap hanya
membersihkan tenggorok daripada
batuk dengan dalam
e. Bila Insisi pembedahan di dada atau
area abdomen, tempatkan satu tangan
di atas area insisi dan tangan yang lain
di atas tangan pertama, selama inhalasi
44
Stikes Dian Husada
Membalik
Catatan : Tindakan ini untuk membalik klien
ke kiri
A. Instruksikan klien untuk
melakukan posisi terlentang
pada setengah kanan tempt
tidur ( tempat tidur harus
dipasang pagar di kedua
sisinya )
B. Tempatkan tangan kiri klien
di atas area insisi untuk
membelat
C. Minta Klien lurus dan fleksi
45
Stikes Dian Husada
Latihan Kaki
a. Tempatkan klien terlentang di tempat
tidur. i Demontrasikan latihan kaki
dengan gerakan rentang sendi pasif'
46
Stikes Dian Husada
.
c. Ubah - ubah dorsofleksi dan fleksi
plantar pada kaki. Klien akan merasa
otot betisnya kontraksi dan kemudian
ri leks
d. Minta klien memfleksikan dan ekstensi
lututnya
perlahan
f. Instruksikan klien untuk melakukan
latihan kaki tiap 2 jam saat
terbangun
g. Untuk semua latihan pasca operasi,
observasi kemampuan klien untuk
melkukan semua latihan secara
mandiri
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
48
Stikes Dian Husada
PERAWATAN LUKA
Pengertian
Luka merupakan discontinuitas / terputusnya atau terpisahnya
susunan sel dari jaringan tubuh yang rusak yang disebabkan benda
tajam, tumpul, peluru, pecahan bahan peledak atau kecelakaan.
2. FAKTOR LOKAL
a. Suplai darah
b. Infeksi
Infeksi sisternik atau lokal dapat menghambat penyembuhan
luka.
49
Stikes Dian Husada
c. Nekrosis
Luka dengan jaringan yang mengalami nekrosis dan eskar
akan dapat menjadi faktor penghanbat untuk perbaikan luka.
d. Adanya benda asing pada luka.
50
Stikes Dian Husada
LUKA DECUBITUS
Luka decubitus adalah suatu area yang terlokalisir dengan
jaringan mengalami jaringan nekrosis yang biasanya terjadi pada
bagian permukaan tulang yang menonjol, sebagai akibat dari
tekanan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan
peningkatan tekanan kapiler.
Manisfestasi klinis
1. Adanya eritema atau kemerahan pada kulit setempat yang
menetap , atau bila ditekan dengan jari , tanda eritema atau
kemerahan tidak kembali putih
2. Adanya kerusakan pada epitelial kulit yaitu lapisan epidermis
dan dermis . Kemudian dapat ditandai dengan adanya luka lecet
atau melepuh.
3. Kerusakan pada semua lapisan kulit atau sampai jaringan
subkutan , dan mengalami nekrosis dengan tanpa kapitas yang
dalam . '
Tingkat 4. Adanya kerusakan pada ketebalan kulit dan nekrosis
hingga sampai kejaringan otot bahkan tulang atau tendon dengan
kapitas yang dalam. Tempat luka dekubitus
51
Stikes Dian Husada
(Gambar 45 )
1. Tulang oksipitalis
2. Skapula
3. Prosesus spinosus
4. Siku
5. Krista iliaka
6. Sakrum
7. Iskium
8. Tendon Achilles
9. Tumit
10.Telapak
11.Telinga
12. Bahu
13. Anterior spina illiaka
14.Trokanter
15.Paha
52
Stikes Dian Husada
16.Lutut medial
17.Lutut lateral
18.Kaki bawah
19.Maleolus medial
20.Maleolus lateral
21.Tepi lateral telapak kaki
22. Lutut posterior
53
Stikes Dian Husada
54
Stikes Dian Husada
Dressing
Dressing adalah suatu usaha untuk mempertahankan
integritas fisiologi pada luka. Sebelum melakukan dressing atau
balutan dan pengobatan luka diperlukan pengkajian pada kondisi
luka hal ini untuk menentukan tipe dressing atau balutan yang
dibuluhkan . Perawatan luka decubitus adalah berdasarkan
derajat luka decubitus , eksudat, sekeliling luka , dan ada
tidaknya infeksi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
balutan yaitu terdapat beberapa tipe balutan atau dressing tersebut
adalah dressing yang sifatnya kering, basah , basah – lembab basah
kering. Ada juga balutan untuk pelindung luka, dan dressing yang
sifatnya menyerap dan mengabsorsi.
Persiapan alat
1. Bak instrumen berisi:
– Pinset anatomi 2
– Pinset chirurgi 1
– Handscoon steril sepasang
– Kassa steril sesuai kebutuhan
– Gunting nekrotomi
– Depress sesuai kebutuhan
2. Cucing 1
3. Baskorn berisi air hangat
4. Sabun
5. cairan norma salin
6. Spuit 10 cc
7. Handsccon bersih
8. Waslap
9. Plester
55
Stikes Dian Husada
Pelaksanaan:
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
2 Tutup pintu ruangan atau gorden tempat
3 tidur.
Baringkan klien dengan nyaman dengan
4 area luka decubitus dan kulit sekitar mudah
diakses.
Kaji luka decubitus untuk menentukan
derajat luka .
a. Perhatikan warna, kelembaban , dan
penampilan kulit sekitar luka.
b. Ukur dua diameter yang dapat
diperkirakan.
c. Ukur kedalaman luka decubitus
5 dengan menggunakan aplikator
berujung kapas atau alat lain yang
6 memungkinkan pengukuran kedalaman
luka
7 Ukur kedalanan lubang kulit dengan nekrosis
jaringan .gunakan
8 Aplikator berujung kapas steril dengan
lembut tekan tepi luka.
C u c i k u l i t sekitar dengan lembut dengan
air hangat dan sabun
Aplikator berujung kapas atau alat lain yang
9 memungkinkan pengukuran kedalaman luka.
Ukur kedalaman lubang kulit dengan
nekrosis jaringan . Gunakan aplikator
1 berujung kapas steril dengan lembut tekan
0 tepi luka
1 Cuci kulit sekitar dengan lembut dengan air
56
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
57
Stikes Dian Husada
LUKA BAKAR
58
Stikes Dian Husada
sampai lebih dari 1 tahun dan berakhir jika sudah tidak ada
tanda- tanda radang. Bentuk akhir dari fase ini berupa
jaringan parut yang berwarna pucat, tipis , lemas tanpa rasa
nyeri atau gagal.
59
Stikes Dian Husada
Penanganan luka
Ada berbagai macam hal yang dapat dilakukan dalam
menangani luka yang dialami pasien luka bakar sesuai dengan
keadaan luka.
• Pendinginan luka.
Mengingat sifat kulit adalah sebagai penyimpan panas yang
terbaik maka, pada pasien yang mengalami luka bakar , tubuh
masih tetap menyimpan energi panas sampai beberapa menit
setelah terjadi trauma panas.
Oleh karena itu , tindakan pendinginan luka perlu dilakukan
untuk mencegah pasien berada pada zona luka bakar lebih
dalam. Tindakan ini juga dapat mengurangi perluasan
kerusakan fisik sel, mencegah dehidrasi dan membersihkan
luka sekaligus mengurangi penggantian balutan , atau pada
saat pembedahan. Tindakan debridemen ini penting
dilakukan untuk mencegah terjadi infeksi luka dalam proses
penyembuhan luka.
• Tindakan pembedahan.
Eskarotomi merupakan tindakan pembedahan utama untuk
mengatasi perfusi jaringan yang tidak adekuat karena
adanya eschar yang menekan vaskuler.Tindakan yang
dilakukan hanya berupa insisi dan bukan membuang eschar.
Apabila tindakan ini tidak dilakukan maka akan
mengakibatkan tidak adanya aliran darah kepembuluh darah
dan terjadi hipoksia serta iskemia jaringan. Tindakan ini
sebaiknya dilakukan sebelum hari k e - 5 .
Penatalaksanaan.
* Penanganan awal ditempat kejadian.
a. Jauhkan korban dari sumber panas , jika penyebabnya api,
jangan biarkan korban berlari, anjurkan korban untuk
berguling- guling dengan kain basah dan pindahkan segera
korban keruangan yang cukup ventilasi jika kejadian luka
bakar berada diruangan tertutup.
b. Buka pakaian dan perhiasan logam yang dikenakan korban.
c. Kaji kelancaran jalan nafas korban , beri bantuan pernafasan (
life suport) dan oksigen jika diperlukan.
60
Stikes Dian Husada
61
Stikes Dian Husada
• Keterangan :
Pada 8 jam 1 diberkan ½ dari kebutuhan cairan .
8 jam 2 diberikan ¼ dari kebutuhan cairan .
8 jam diberikan sisanya.
62
Stikes Dian Husada
63
Stikes Dian Husada
Kerugiannya :
1. Pasien merasa tidak nyaman.
2. Dari segi etika kurang.
3. Perawatan tertutup adalah penutupan luka dengan balutan
kassa steril setelah diberikan obat topikal.
Kerugian :
• Balutan seringkali mengatasi gerakan pasien
• Biaya perawatan bertambah.
• Butuh waktu perawatan lebih lama.
• Pasien merasa nyeri saat balutan dibuka.
Pelaksanaan:
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Cuci / bersihkan luka dengan cairan
savlon 1% dan cukur rambut yang
64
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
65
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
66
Stikes Dian Husada
Persiapan alat :
Bak instrumen steril berisi
1. Pinset anatomi 1
2. Pinset chirurgi 2
3. Handscon steril 1 pasang
4. Kassa steril sesuai kebutuhan
5. Gunting nekrotomi 1 k/p
6. Gunting lancip 1 k/p .
7. Cuching sesuai dengan larutan yang dibutuhkan.
8. Gunting kassa 1
9. Bengkok 2
10.Cairan Norma salin (Ns )
67
Stikes Dian Husada
11.Cairan Perihidrol ( H 2 O 2 )
12.Betadine
13.Korentang + tempatnya
Pelaksanaan :
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Mencuci tangan dengan menggunakan sabun
atau larutan anti septik
2 Segera pantau luka kemungkinan ada benda
asing dalam luka
3 Bersihkan luka dengan antiseptik atau sabun
antiseptik, bila lukanya dalam, bersihkan
dengan norma salin dari pusat luka kearah
luar, setelah luka dibersihkan kemudian
lakukan irigasi luka dengan norma salin
4 Keringkan luka dengan kassa steril yang
5 lembut
6 Berikan anti biotik atau obat anti septik yang
sesuai
Tutup luka dengan kassa steril dan paten,
tinggikan posisi are IKA bila ada perdarahan
dan imobilisasi
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
68
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
69
Stikes Dian Husada
70
Stikes Dian Husada
71
Stikes Dian Husada
" Dog ear " terbentuk jika panjang kedua tepi luka tidak sesuai.
Dengan memperpendek jarak antara dua jahitan pada sisi
yang pendek serta memperpanjang jarak ini pada sisi yang lebih
panjang, biasanya " dog ear " yang kecil akan menjadi rata. " Dog
ear " yang besar harus dieksisi ( Gbr. 3.47 )
Gbr. 3.43
TEKNIK JEPIT DAN POTONG UNTUK MENUTUP LUKA
Untuk memasang sederetan jahitan dalam dengan tepat,
digunakan teknik " jepit dan potong " ini memungkinkan visualisasi
seluruh luka sampai seluruh jahitan selesai terpasang. Setelah itu
simpul dieratkan satu persatu ( Gbr. 3.41 )
Jahitan sederhana
1. Jahitan dipasang pada jarak yang sama
2. Meletakkan simpul di satu sisi
3. Jika simpul terlalu ketat, luka akan terasa nyeri dan
jahitan akan meninggalkan bekas yang buruk
73
Stikes Dian Husada
Memotong benang
SIMPUL
74
Stikes Dian Husada
JARUM
Jarum ada yang dirancang untuk digunakan langsung dengan
tangan ada pula yang harus dengan instrumen, jarum biasanya
terbuat dan baja tahan karat yang keras, dan ditutupi oleh lapisan
yang akan membuatnya menembus jaringan dengan mudah,
semua jarum bedah mempunyai tiga komponen dasar ; bagian
75
Stikes Dian Husada
Persiapan Alat
a. Baki atau meja dorong yang telah dilengkapi dengan heacting
set steril antara lain :
1. Pinset anatomi dan pinset chirurghi
2. Klem arteri
3. Gunting jaringan
4. Jarum otot atau jarum kulit
5. Benang (side atau cat gut)
6. Mes (pisau)
7. Duk steril
8. Hand scoon
9. Chucing dan com
a. Obat anastesi
1. Lidocain, pehacain, procain, lidonest, cloretil
2. Cairan desinfectan
3. NaCl, Perhidrol, BIOC, Betadine, Savlon
4. Lain - lain : kapas lidi, kassa steril, bengkok, depers,
spuit, plester, gunting, supratule
a. Pasien dan lingkungan
1. menjelaskan maksud dan tujuan
2. Mengatur posisi pasien yang nyaman
3. Memasang sketsel / tiras + B40
76
Stikes Dian Husada
FORMAT
HEACTING
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Perawat cuci tangan
2 Pasang pengalas dibawah anggota tubuh
yang akan dilakukan tindakan
3 Bila luka kotor dibersihkan dengan NaCI
0,9% dengan arah memutar dari dalam
keluar, bila luka masih kotor bersihkan
dengan menggunakan perhidrol kemudian
bersihkan lagi dengan NaCl 0,9%
4 Resinjeksi pada tepi kulit yang luka
dengan larutan betadine dari dalam keluar
dengan memakai pinset dan depress
5 Memakai handscoon
6 Memasang duk lubang
7 Memberikan anastesi lokal pada daerah
sekitar jaringan yang luka
8 Lakukan debridement pada jaringan yang
luka dengan memakai pinset chirurghi
9 Melakukan penjahitan yang dimulai dari tepi
luka dengan jarak antara jahitan yang satu
dengan lainnya ½ - 1 cm, jahitan pc;rtarna
0,5 cm- dari tepi luka dan seterusnya hingga
1 jahitan terlihat rapi
0 Desinfektan pada daerah luka dan bersihkan
dengan depress / kassa steril
1 Kalau perlu memberikan obat untuk
1 mempercepat proses penyembuhan
jaringan luka
1 Menutup luka dengan kassa steril yang
2 diberi desinfeksi ( betadine ),
kemudian tutup dengan kassa kering dan
difiksasi dengan plester
1 Peralatan dirapikan dan dikembalikan
77
Stikes Dian Husada
3 pada tempatnya
Perawat cuci tangan
1 Teliti dan hati - hati
4 Bertanggung jawab atau respon yang terjadi
1 pada prosedur yang dilaksanakan
5
1
6
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
78
Stikes Dian Husada
FORMAT
MENGANGKAT JAHITAN
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Perawat mencuci tangan
2 Memakai hand scoon
Membuka balutan lama dengan menggunakan
pinset anatomis dan membuang pada bengkok
3 Bekas plester dibersihkan dengan alkohol /
4 bensin
Membersihkan luka jahitan dengan kassa
5 satu arah dimulai dari pinggir
Menjepit pangkal / simpul jahitan dengan
6 pinset
Chirurghi
Ujung dari lekukan gunting diletakkan di
bawah jahitan kemudian kedua simpul
7 yang berhadapan / simpul yang dibawah
kulit dipotong dan potongan jahitan di
8 buang di bengkok
Mengangkat jahitan secara berurutan
9 dengan cara selang – seling
1 Jika tidak terjadi dehischene sisa jahitan
0 diangkat
Membersihkan luka dengan antiseptik /
1 betadine
1 Menutup luka dcngan kassa steril dan
1 fiksasi dengan plester secukupnya
2 Rapikan alat - alat dan perawat cuci tangan
1 Hati – hati dan teliti
3 Bertanggung jawab atas respon yang
tcrjadi
79
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
80
Stikes Dian Husada
VIAL
Vial adalah wadah dosis tunggal atau multi dosis dengan
penutup karet diatasnya yang terdapat cap logam untuk melindungi
penutup steril sampai vial siap digunakan. Vial berisi medikasi dalam
bentuk cairan dan atau kering dan untuk memudahkan mengambil
cairan didalamnya, disuntikkan dulu udara kedalam vial karena vial
merupakan sistem tertutup. Jika gagal menyuntikkan udara sebelum
mengambil obat bagian dalam vial tetap vakum sehingga untuk
mengambil obat didalam vial menjadi sulit.
PERSIAPAN ALAT :
1. Spuit dan jarum dengan ukuran yang diperlukan
2. Ampul atau vial dari medikasi yang diresepkan
3. Kapas alkohol atau kassa dengan ukuran 2x2 inc
4. Metal file ( opsional )
5. Jarum spuit ekstra .
81
Stikes Dian Husada
FORMAT
MENYIAPKAN OBAT SUNTIK DARI AMPUL
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Perawat cuci tangan
2 Menyiapkan medikasi
3 Menyentil bagian atas ampul dengan perlahan
dan cepat dengan menggunakanjari
4 Meletakkan bantalan kassa kecil atau kapas
alkohol mengelilingi leher ampul
5 Mematahkan leher ampul menjahui tangan
anda (jika leher ampul belum patah, gunakan
metal file untuk mengikir salah satu sisi leher
6 Pegang ampul dengan posisi tegak atau
menjorok dan rnasukkan spuit kedalam ampul
( ujung jarum tidak boleh menyentuh pinggiran
7 ampul )
Aspirasi mcdikasi kedalam spuit dcngan cara
8 menarik kebelakang flunger spuit
Jika gelembung udara terinspirasi jangan
9 mengcluarkan udara didalam ampul
Untuk mengeluarkan gelembung udara
angkat jarum dari dalam ampul dan pegang
spuit dengan jarum mengarah keatas tarik
bagian plunger sedikit dan dorong kembali
1 keatas untuk mengeluarkan udara tapi jangan
0 mengeluarkan cairan
Jika udara terlalu banyak dalam spuit
gunakan bak untuk membuang. Pegang spuit
kearah vertikal terhadap ujung jarum,
hentakkan sedikit ke bak dan dengan perlahan
keluarkan sedikit kelebihan cairan ke bak.
Periksa ulang ketinggian cairan dengan
memegang spuit ke arah vertikal.
82
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
83
Stikes Dian Husada
FORMAT
MENYIAPKAN OBAT SUNTIKAN DARI VIAL
N KEGIATAN 1 2 3
o
1. Lepaskan cap logam untuk memajan penutup
2 karetnya
Dengan kapas alkohol usap permukann
3 penutup karet
Lepaskan cap jarum. Tarik pulunger
kebelakang untuk mengumpulkan sejumlah
4 udara yang sama dengan volume medikasi
yang akan diaspirasi
Masukan bagian ujung jarum, dengan bevel
5 jarum
mengarah keatas , menembus bagian
6 tengah penutup karet.
Keluarkan udara kedalam vial, jangan
biarkan plunger kembali keatas
Balikkan vial sambil tetap memegang vial
dengan kuat pada spet dan plunger. Pegang
7 vial antara ibu jari dan jari tengah pada
8 tangan yang dominan. Raih bagian ujung
barel dan pulunger dengan ibu jari dan jari
telunjuk dari tangan yang dominan.
9 Tahan bagian ujung jarum dibawah ketinggian
cairan.
Memungkinkan tekanan udara untuk secara
1 bertahap mengisi spuit dengan medikasi (
0 tarik kembali plunger jika perlu )
Sentil bagian barrel dengan hati-hati untuk
melepaskan semua gelembung udara.
1 Keluarkan semua udara yang terdapat
1 diatas.spuit kedalam vial
Jika dosis yang sesuai sudah terpenuhi, angkat
jarum dari dalam dengan
menarik kebelakang barrel spuit.
84
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
85
Stikes Dian Husada
.............................................................................................................
.............................................................................................................
86
Stikes Dian Husada
FUNGSI VENA
Merupakan teknik yang mencakup penusukan vena secara
transcutan dengan jarum tajam yang kaku ( seperti jarum kupu –
kupu, angiokateter, jarum yang diletakkan pada spuit atau
vakutainer )
Tujuan umurn :
• Untuk mendapatkan darah
• Memasukan obat
• Memulai infus IV
• Menyuntikan bahan radiopaque untuk pemeriksaan sinar -X
TERAPI INTRAVENA
Merupakan teknik yang mencakup penusukan vena
melalui traskutan dengan stilet tajam yang kaku, seperti
angiokateter, atau dengan jarum yang disambungkan spuit
Penggunaan utama dari teknik ini adalah : untuk memulai dan
mempertahankan terapi cairan IV. Pada kebanyakan situasi perawat
rnempunyai tanggungjawab utama untuk memulai terapi IV dengan
ungiokateter
88
Stikes Dian Husada
Cara kerja :
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Cuci tangan
2 Atur peralatan di samping yang bebas dari
kusut atau di atas meja tempat tidur
3 Buka kemasan steril dengan menggunakan
teknik aseptic
4 Untuk pemberian cairan IV :
a. Periksa larutan. Pastikan aditif yang
diresepkan, seperti kalium dan
vitamin, telah ditambahkan. Periksa
larutan terhadap warna, kejernihan,
dan tanggal kadaluarsa
b. Bila menggunakan larutan IV dalam
botol, lepaskan penutup logam dan
lempeng logam dan logam di bawah
penutup. Untuk kantung larutan IV
plastic, lepaskan lapisan plastic di atas
port selang IV
c. Buka set infuse, mempertankan
sterilitas pada kedua ujung
d. Pasang klem rol sekitar 2 - 4 cm ( 1
sampai 2 Inci ) di
bawah bilik drip dan pindahkan klem rol
pada posisi "o f f "
e. Tusukkan set infuse ke dalam kantung
botol cuiran :
• lepaskan penutup pelindung
kantong IV tanpa menyentuh
lubangnya
• lepaskan penutup pelindung dari
paku penusuk, dan tusukan paku
ke dalam lubang kantung IV atau
tusukan penusuk ke penyumbat
karet hitam dari botol. Bersihkan
karet penyumbat dengan
89
Stikes Dian Husada
90
Stikes Dian Husada
91
Stikes Dian Husada
2 institusi )
0 •
Pasang plester kecil di bawah
kateter dengan sisi yang Iengket
menghadap ke atas dan
silangkan plester di atas kateter
• Bila digunakan balutan kasa
oleskan salep povidon iodine di
tempat fungsi vena, bila
digunakan balutan transparan,
2 oleskan larutan povidon iodine di
1 tempat fungsi vena, biarkan
larutan mengering
2 • Pasang plester kedua tepat
2 menyilang hub kateter
Letakkan bantalan kassa 2 x 2 di atas tempat
2 insersi dan hub kateter dan amankan plester
3 2,5 cm atau pasang balutan transparan di atas
tempat
2 • penusukan IV searah
4 pertumbuhan rambut, jangan
menutup hubungan antara selang
IV clan hub kateter
• Lekatkan loop sclanb infuse pada
balutan menggunakan plester 2,5
cm
Untuk pernberian cairan IV atur kecepatan
aliran sarnpai tetesan yang tepat per menit
Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan
aliran serta ukuran jarum pada balutan
Lepaskan sarung tangan , singkirkan alat -
alat dan cuci tangan
Catat pada catatan perawat jenis lanitan,
Ietak insersi, kecepatan aliran, ukuran dan
tipe kateter atau jarum, kapan infuse
dimulai,dan bagaimana toleransi klien
terhadap prosedur, mungkin digunakan
lembar kerja terapi khusus parenteral
92
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
93
Stikes Dian Husada
Persiapan alat :
1. Kertas dan pensil
2. Jam dengan jarum detik
a. Mikrodrip 60 gtUml
b. Makrodrip ( Mathency, 1992) Abbott Lab 15 gtt/ml Travcnol
Lab 10 gtt/ml McGraw Lab15gtt/ml
1. ml hr60 menit
Atau
94
Stikes Dian Husada
Hikrodrip
125ml x 60gtt /ml60 menit=7500 gtt60 menit=125 gtt/mnt
Makrodrip
125 ml x isi btt ml60 menit=31 sampai 32 gtt/menit
95
Stikes Dian Husada
Peralatan :
1.Siapkan obat didalam spuit
2.Wadah cairan IV ( kantung/ botol dengan volume 500 atau 1000
ml )
3.Swab alkohol atau antiseptik
4.Label yang akan diletakkan kekantong atau botol IV
Pelaksanaan :
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Cuci tangan
2 Pastikan advis dari dokter
3 Pastikan advis dari dokter
4 Jelaskan rosedur ada klien
pastikan identifikasi klien dengan benar
5 Tambahkan obat kewadah yang baru :
• Cari port menyuntikkan obat
pada kantung IV
• Usap port dengan antiseptik
• Tusukkan jarum spuit sampai
mencmbus bagian tengah port
dan dorong plunger
• Tarik spuit dan campur larutan
96
Stikes Dian Husada
98
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
99
Stikes Dian Husada
Indikasi :
1. Suhu tinggi
2. Perdarahan
3. pada penderita kesakitan
Persediaan alat :
1. Kirbat es
2. Sarung kirbat es
3. Kom berisi potongan - potongan es
4. Pisau
5. Kom berisi air bersih
6. Serbet atau lap
100
Stikes Dian Husada
FORMAT
MENGISI DAN MEMBERIKAN KIRBAT ES
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Alat – alat disiapkan
2 Perawat cuci tangan
3 Es dipotong kecil - kecil dengan pisau,
kemudian dimasukkan kedalam kom berisi
air bersih, untuk menghilangkan ujung
4 -ujungnya
Kirbat es diisi setengah bagian, kemudian
5 udara dikeluarkan
6 Periksa apakah ada kebocoran atau tidak
Dila basah dilap terlebih duhulu kemudian
7 masukkan ke dalam sarungnya
Kemudian letakkan kepada tempat yang
8 memerlukan
9 Menganti es sebelum esnya mencair
kesemuanya
1 Bila sudah selesai alat - alat yang
0 dipergunakan dibereskan
Perawat cuci tangan
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
101
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
102
Stikes Dian Husada
Persedian alat :
1. Sama dengan di atas
2. Es kraag
Cara Kerja :
1. Sama dengan yang di atas
2. Tempatnya di leher
Perhatian :
1. Kulit harus diperhatikan apakah ada iritasi,luka atau tidak
2. Sering –sering mengontrol apakah letaknya kirbat es tepat
pada tempatnya atau tidak
3. Sebelum diberikan kntrol terlebih dahulu
Persedian alat :
1. Kom berisi air es atau alcohol
2. Dua helai kain kasa yang besar dan kom.
3. Perlak dan kain pengalas
Cara kerja :
1. Alat- alat disiapkan
2. Perawat cuci tangan
3. Perlak dan kain pengalas diletakkan dibawah tempat yang
akan di kompres
4. Kain kasa dibasahi dengan air es atau alkohol dalam kom
103
Stikes Dian Husada
Tujuan :
1. Mengurangi perdarahan
2. Mengurangi rasa haus
Diberikan :
1. Penderita yang mengalami perdarahan
Misal :Haematemesis, Haemaptoe, Tonsilectomi
2. Penderita post operasi tetapi belum diperbolehkan minum
Persediaan alat :
1. Es
2. Pemukul Es
3. Mangkok dan air bersih
4. Sendok
5. Mangkok dan penutupnya
Cara kerja :
1. Perawat cuci tangan
2. Alat - alat dipersiapkan
3. Es dijadikan potongan kecil - kecil
4. Cuci dengan air bersih
5. Masukkan dalam mangkuk tertutup
6. Penderita diberitahu
7. Dengan sendok es diberikan penderita
8. Banyaknya es yang diberikan menurut kebutuhan penderita
104
Stikes Dian Husada
Persiapan alat :
1. Sama dengan mengisi dan member kirbat kraag
2. Sungkup busur, jika memakai cara1
3. Sarung kirbat es yang berbentuk segi empat dengan
memakai dua tali pada setiap sudutnya
4. Handuk atau kain segitiga
Perhatian :
1. Kirbat Es dapat diisi penuh
2. Kirbat Es tidak boleh menekan pada daerah tersebut
3. Tanyakan pada penderita apakah penderita merasa enak
dan nyaman
Cara kerja ke II :
1. Alat – alat disiapkan
2. Perawat cuci tangan
3. Letakkan sarung kirbat Es di atas perut atau yang
105
Stikes Dian Husada
dikehandaki
4. Seorang perawat berdiri dibagian ujung tempat tidur bagian
kepala, seorang lagi berdiri di ujung bagian kaki
5. Masinh – masing perawat memegang tali sarung kirbat es
sambil merentangkan sampai tegak, kemudian mengikatkan
tali tersebut ke tiang tempat tidur
6. Mulut sarung kirbat es menghadap ke atas
7. Kirbat es dimasukan ke dalam sarung tadi, dengan jarak
antara perut dan kirbat es gantung kurang lebih 2-4 mm
8. Perawat cuci tangan
Tujuan :
1. Untuk mengurangi rasa sakit
2. Untuk menghangatkan penderita
3. Member perasaan senang dan nyaman
Dilakukan :
Sewaktu – waktu bila perlu
Persedian alat :
1. Buli - buli panas dengan sarungnya
2. Air panas dengan tempatnya
3. Kom kecil
4. Lap kerja
Cara kerja :
1. Perawat cuci tangan
2. Alat – alat disiapkan
3. Penderita diberitahu
4. Buli – buli panas diisi air panas tidak kurang setengah sampai
sepertiganya
5. Keluarkan udara dengan cara meletakkan buli-buli panas
diatas meja, sampai permukaan air ada pada tempat penutup
106
Stikes Dian Husada
KOMPRES PANAS
107
Stikes Dian Husada
Persiapan alat :
1. Hangatkan larutan yang diresepkan pada suhu yang tepat
( sekitar 43 derajat celcius sampai 46 derajat celcius )
2. Balutan kassa steril
3. Wadah steril untuk larutan
4. Kompres siap pakai yang dapat dibcli tanpa resep ( k/p )
5. Sarung tangan steril
6. Jeli petrolium
7. Kapas steril
8. Bantalan tahan air ( sarung buli-buli panas )
9. Plester atau tali
10.Handuk mandi kering
11.Bantalan pemanas atau aliran air ( buli - buli panas ) kalau
Perlu
12.Sarung tangan sekali pakai
13.Termometer mandi
Persiapan alat :
1. Selimut hipotermia/ hipotermia dengan panel
pengontrol dan pemeriksa suhu rectal
2. Sprei atau selimut mandi tipis.
3. Air distalasi untuk mengisi unit bila perlu
4. Sarung tangan
5. Termometer rectal
B. MEMBERI KENYAMANAN
Dengan membetulkan letak bantal, membasahi bibir penderita,
bila banyak peluh atau keringat dikeringkan bila perlu pakaian
diganti, menjaga kebersihan dan mengabulkan permintaannya
( asal tidak berbahaya ) Melaksanakan intruksi dokter, misalnya
memberikan obat-obatan.
Catatan : Perawat tetap berada didekat pasien untuk
mengobservasi penderita.
C. PERAWATAN MENTAL
110
Stikes Dian Husada
MEMELIHARA MAYAT
Sikap perawat :
1. Tenang
2. Tetap sopan dan menghormati
3. Hindarkan perasaan takut
4. Menghibur keluarga dan memberikan bela sungkawa
Persiapan alat-alat :
1. Untuk mernandikan mayat sama seperti memandikan penderita
biasa ditambah dengan : pinset, schort, kapas dan bengkok.
2. Tempat pakaian kotor
111
Stikes Dian Husada
3. Laken
Cara kerja :
1. Perawat cuci tangan
2. Alat-alat dipersiapkan
3. Perawat memakai schort
4. Mayat dimandikan
5. Semua bagian badan yang harus ditutup, ditutup dengan kapas
bila perlu memakai pinset
6. Semua perhiasan diangkat dan seterusnya diserahkan
kepada keluarga penderita
7. Dagu dan kaki diikat
8. Tangan diikat sesuai dengan agamanya
9. Mayat dan tempat tidur dirapikan kemudian ditutup dengan
taken yang bersih
Dikamar mayat :
1. Memakai mayat
2. Mayat dipindahkan kepembaringan mayat
3. Mayat ditutup seluruhnya dengan kain putih
4. Surat keterangan meninggal ditaruh diatasnya
5. Mengisi saluran air pada bagian bawah pembaringan supaya
serangga tidak naik keatas 6.
6. Periksa sekali lagi barang-barang penderita
7. Schort dibuka dan cuci tangan
112
Stikes Dian Husada
Catatan :
1. Kasur dan bantal di jemur
2. Lemari dan tempat tidur dibersihkan dengan larutan lisol
3. Semua alat-alat dibersihkan
4. Schort dimasukan ditempat cucian
5. Cuci tangan
Penatalaksanaan :
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Perawat cuci tangan
2 Perawat cuci tangan
3 Pasien diberi tahu
4 Menyiapkan alat-alat
5 Memasang sketsel
6 Pasien miring kekiri
7 Memasang perlak dan pengalas
8 Pakaian bagian bawah ditinggikan
9 Memasang bengkok dibawah bokong
10 Irigator diisi air satu liter, kanul diolesi dengan
11 vaselin
Udara dikeluarkan dari pipa karet melalui
12 kanul, airan ditampung dalam bengkok
Pasien dianjurkan menarik nafas panjang,
13 kanul dimasukan kurang lebih 5cm-7,5cm
14 Tinggi irrigator 50 cm di atas tempat tidur
15 Air di alirkan perlahan-lahan 10 menit
Pipa karet ditiup sebelum masuk
16 udaranya,kanul ditarik keluar di masukan
kedalam bengkok
17 Segera :setelah tindakan berikan pasien
Keterangan
18 1pasu najis bila
: dilakukan ingin BAB
sendiri
19 2Membereskan alat-alat
: tidak dilakukan
3Pearawat cuci
: dilakukan tangan
tetapi memerlukan bantuan
Hasil huknah dilaporkan
Mengetahui Mojokerto, 2008
Kepala Laboratorium Penanggung jawab
113
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
INJEKSI SUBKUTAN
Injeksi subkutan diberikan dengan menusuk area dibawah kulit
( jaringan konektif atau lemak dibawah dermis ).
Setiap jaringan subkutan dapat dipakai untuk area injeksi ini
tapi yang lazim adalah dilengan atas bagian luar, paha bagian
depan dan area yang lazim lainnya adalah perut, area skapula,
ventrogluteal dan dorsogluteal.
Injeksi tidak boleh diarea yang nyeri, merah, pruritus atau edema
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Menyiapkan alat
2 Memasukkan obat dari vial/ampul kedalam
spuit dengan cara yang benar
3 Beritahu pasien dan atur posisi yang nyaman
serta rileks
4 Pilih area tubuh yang tepat, uasap dengan
kapas antiseptik dari tengah keluar secara
melingkar sekitar 5 Cm menggunakan
tangan yang tidak untuk menginjeksi
5 Siapkan spuit, lepas kap penutup secara
tegak lurus sambil menunggu antiseptik
kering dan keluarkan udara dari spuit
6 Pegang salah satu tangan antara jempol
dan jari – jari pada area injeksi dengan
telapak tangan menghadap kearah
samping atau atas untuk kemiringan 45
derajat atau dengan telapak tangan
menghadap ke bawah untuk kemiringan
45 derajat. Gunakan tangan yang tidak
memegang spuit untuk mengangkat atau
merentangkan kulit, lalu secara hati – hati
dan mantap tangan yang lain
menusukkan jarum. Lakukan aspirasi, bila
muncul darah maka segera cabut spuit
untuk dibuang dan diganti spuit dan obat
115
Stikes Dian Husada
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
116
Stikes Dian Husada
INJEKSI IM ( INTRAMUSKULAR )
Tujuan injeksi IM adalah untuk memasukkan obat dalam jumlah
yang Iebih besar dibanding obat yang diberikan melalui SC,
absorbsi juga lebih cepat karena lebih banyaknya suplai darah
diotot tubuh tapi cara ini dapat mencegah/mengurangi iritasi
obat.
1. Usia pasien
2. Ukuran dan kondisi dari otot yang akan diinjeksi
3. Jarum dalarn posisi tegak lurus ( 90 derajat).
Peralatan :
1. Kartu pengobatan atau rcncana pengobatan
2. Obat steril dalam ampul atau vial
3. Spuit dan jurum steril (ukuran sesuai dengan kebutuhan)
4. Kapas pengusap dalam larutan antiseptik
5. Kasa steril jika perlukan untuk membuka ampul.
Pelaksanaan:
117
Stikes Dian Husada
No KEGIATAN 1 2 3
1 Pastikan adanya order pengobatan
2 Menyiapkan peralatan
3 Mengambil obat dari ampul / vial sesuai
dengan jumlah yang dikehendaki
4 Yakinkan bahwa pasien benar dan
memberitahu pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan dan bantu untuk posisi yang
5 nyaman.
Buka pakaian /selimut kain yang menutupi
6 area yang akan diinjeksi
Tentukan lokasi penyuntikan, pilihlah area
yang bebas dari lesi,nyeri tekan bengkak
dan radang dan bersihkan kulit dengan
7 pengusap antiseptik secara melingkar dari
dalam keluar
Siapkan spuit yang sudah berisi obat buka
8 penutup jarumnya dengan hati-hati dan
keluarkan udara dalam spuit
Gunakan tangan yang tidak memegang spuit
untuk membentangkan kulit yang akan
9 ditusuk, pegang spuit antara jempol dan jari-
jari kemudian tusukkan jarum secara tegak
lurus hadap sudut 90 de:rajat
Lakukan aspirasi untuk mengecek apakah
jarum tidak mengenai pembuluh darah
dengan cara menarik pengokang. Bila
10 terhisap darah segera cabut spuit buang dan
ganti yang baru. Bila tidak terhisap darah
11 maka perlahan – lahan masukkan obat
12 dengan cara mendorong pengkang spuit
Bila obat sudah masuk semua segera cabut
13 spuit dan lakukan masase pada area
penusukan
Rapikan pasien dan atur posisi yang nyaman
Buang spuit pada tempat yang disedikan dan
bereskan alat
118
Stikes Dian Husada
119
Stikes Dian Husada
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
120
Stikes Dian Husada
INJEKSI INTRAVENA
Persiapan alat :
1. Kartu pengobatan/rencana order pengobatan
2. Spuit steril yang berisi obat steril
3. Kapas pengusap dalam larutan antiseptik
4. Turnikuet
121
Stikes Dian Husada
INJEKSI INRAVENA
N KEGIATAN 1 2 3
o
1 Memastikan tentang adanya order pengobatan
2 Menyiapkan alat
3 Menyakinkan bahwa pasien benar dan
beritahu pasien tentang tindakan yang
dilakukan dan atur posisi yang nyaman
4 Tentukan dan cari vena yang akan ditusuk
5 Bila vena sudah ditemukan pasang torniket
agar vena benar-benar dapat dilihat dan diraha
dan usap dengan kapas antiseptik
6 Siapkan spuit yang sudah berisi obat dan cek
adanya udara
7 Dengan pelan tusukkan jarum kedalam vena
dengan posisi jarum sejajar dengan vena.
Untuk mencegah vena tidak bergeser tangan
yang tidak memegang spuit digunakan untuk
menahan vena sarnpai jarum masuk
8 vena
Lakukan aspirasi dengan cara menarik
pengokang spuit. Bila terhisap darah lepas
9 torniket dan dorong obat pelan-pelan
kedalam vena
1 Setelah obat masuk semua segera cabut spuit
0 dan buang spuit ditempat sesuai prosedur.
1 Rapikan pasien dan atur posisi yang nyaman
1 Observasi pasien dan catat tindakan
122
Stikes Dian Husada
Keterangan.
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
.............................................................................................................
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
.............................................................................................................
Mengetahui Mojokerto, 2008
.............................................................................................................
Kepala Laboratorium Penanggung jawab
.............................................................................................................
.............................................................................................................
(Nuris Kushayati.SKep.Ns) (………………….……….)
123
Stikes Dian Husada
125
Stikes Dian Husada
INJEKSI INTRADERMAL
Injeksi intradermal atau injeksi intrakutan merupakan injeksi yang
ditusukkan pada lapisan dermis atau dibawah epidermis
( permukaan kulit ).
Injeksi ini dilakukan secara terbatas karena hanya sejumlah kecil
obat yang dapat dimasukan dan biasanya digunakan untuk :
1. Tes tuberculin
2. Tes untuk mengetahui reaksi alergi terhadap obat tertentu
3. Vaksinasi
4. Kadang-kadang untuk anastesi local yang demikian
dilanjutkan injeksi pada area yang lebih dalam
Area yang lazim digunakan untuk injeksi intradermal adalah :
• Lengan bawah bagian dalam
• Dada bagian atas
• Dan punggung area scapula
Persiapan alat :
1. Spuit ukuran 1 ml dengan kalibrasi ratusan millimeter
2. Jarum degan ukuran yang sesuai kebutuhan
3. Kapas alcohol
4. Buku pengobatan dan intruksi pengobatan
Pelaksanaan :
126
Stikes Dian Husada
N KEGIATAN 1 2 3
O
1. Menyiapkan alat
2 Memberi tahu pasien
3 Menyiapkan area yang akan diinjeksi misalnya
lengan kanan lengan kanan dan lakukan
desinfeksi dengan alcohol
4 Pegang erat lengan pasien dengan tangan kiri
anda dan tangan satunya memegang spuit
5 kearah pasien.
Tusukkan spuit dengan sudut 15 derajat pada
epidermis kemudian diteruskan sampai dermis
lalu dorong cairan obat. Obat ini akan
6 menimbulkan tonjalan dibawah permukaan
kulit.
Cabut spuit, usap pelan-pelan area
penyuntikan dengan kapas antiseptic tanpa
memberikan masase ( massase dapat
menyebabkan obat masuk kejaringan atau
keluar melalui lubang injeksi
Keterangan :
1 : dilakukan sendiri
2 : tidak dilakukan
3 : dilakukan tetapi memerlukan bantuan
Keterangan.
.............................................................................................................
.............................................................................................................
127
.............................................................................................................
Stikes Dian Husada
Daftar isi
PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN DENGAN NASAL KANUL.......................6
PIPA LAMBUNG, PEMASANGAN DAN PERAWATANNYA......................12
NUTRISI............................................................................................17
PEMASANGAN KATETER...................................................................25
PEMBERSIHAN COLON DAN PEMBERIAN OBAT-OBATAN MELALUI
ANUS................................................................................................31
HUKNAH RETENSI.............................................................................37
MEMANDIKAN PASIEN......................................................................39
PEMELIHARAAN RAMBUT..................................................................45
MEMELIHARA KEBERSIHAN MULUT...................................................52
VULVA HYGIENE...............................................................................61
MENGGANTI ALAT TENUN ("BED MAKING")......................................64
PEMELIHARAAN LINGKUNGAN PENDERITA.......................................72
MEMBANTU AMBULASI.....................................................................81
POSITIONING..................................................................................102
MENCUCI TANGAN..........................................................................118
MEMASANG SARUNG TANGAN / HAND SCOON...............................125
PENGKAJIAN FISIK...........................................................................146
OBSERVASI TANDA - TANDA VITAL................................................159
PERAWATAN PRE DAN POST OPERASI............................................166
PERAWATAN LUKA.........................................................................177
128
Stikes Dian Husada
129