You are on page 1of 9

SAP TULANG.

docx

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN 5 CARA PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS SEJAK DINI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Muskuloskeletal

Disusun oleh: MIMIN MINKHATUL MAULA 220110090008

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010


Topik Subtopik SATUAN ACARA PEMBELAJARAN : Kesehatan Tulang : 5 Cara Pencegahan Osteoporosis Sejak Dini Sasaran : Para Ibu Ibu PKK di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat Hari/ tanggal : Senin, 14 Desember 2010 Waktu : 1 x 45 menit 10.00 10.45 WIB Tempat : Aula Kelurahan Hegarmanah Narasumber : Mimin Minkhatul Maula 220110090008

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Terciptanya Ibu-Ibu PKK yang mengetahui kesehatan tulang dan mengerti tentang pentingnya kesehatan tulang khususnya untuk mencegah terjadinya kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sudan menjadi penyakit yang lumrah akibat bertambahnya umur, olahraga dan pola hidup masyarakat. Karena osteoporosis ini bisa menghambat aktifitas saat usia lanjut sehingga perlu pencegahan sejak dini osteoporosis.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan ini, peserta didik diharapkan mengetahui pentingnya kesehatan tulang, khususnya untuk mengetahui penyebab osteoporosis dan mencegah terjadinya

kekeroposan tulang osteoporosis sejak dini, sehingga dimulai dari sekarang untuk menjaga tulang demi masa depan yang sejahtera dan terhindar dari osteoporosis.

3. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Peserta didik adalah Para Ibu Ibu PKK di Desa Hegarmanah Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat yang berusia antara 25 tahun hingga 35 tahun yang secara medis pertumbuhan tulangnya mulai berkurang dan rentan sekali terkena osteoporosis sehingga akan mengganggu aktifitas sehari-hari.

4. ANALISA TUGAS
Know

Pengetian Osteoporosis Klasifiksi Osteopororsis Penyebab Osteoporosis Pencegahan Osteoporosis

Do

Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya dari materi yang diberikan Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta Games tentang materi yang sudah diberikan Membagi-bagikan hadiah sebagai cendera mata bagi peserta dan untuk menarik peserta Ibu-ibu PKK untuk datang mengikuti kegiatan ini

Show

Memperlihatkan antusiasme peserta ketika diberikan materi penyuluhan Menunjukkan rasa`keinginantahuan tentang materi penyuluhan dengan bertanya

5. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, diharapkan para peserta didik mampu:

1. Menjelaskan pengertian osteoporosis 2. Menyebutkan macam-macam osteoporosis 3. Menyebutkan dan menjelaskan penyebab osteoporosis 4. Menyebutka minimal 3 cara pencegahan osteoporosis 5. Mengindentifikasi terjadinya osteoporosis 6. POKOK BAHASAN
Osteoporosis

7. SUBPOKOK BAHASAN 1. Pengertian Osteoporosis

2. Klasifikasi Osteoporosis 3. Penyebab Osteoporosis 4. Pencegahan Osteoporosis 8. MATERI PENGAJARAN


Terlampir

9. STRATEGI PEMBELAJARAN

Menggunakan media pembelajaran seperti power point, Flipchart, poster, dan model untuk membantu penyampaian materi kepada peserta didik Menjelaskan materi pengajaran dengan sederhana dan menarik Menggunakan games sebagai pembantu pemahamanpeserta didik Mengadakan Tanya jawab bagi peserta didik untuk mengetahui pemahaman tentang materi yang telah disampaikan Menggunakan beberapa contoh sebagai model untuk membantu pemahaman peserta didik

10. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


TAHAP KEGIATAN PENDIDIK

Persiapan

KEGIATAN PESERTA DIDIK Menyiapkan sarana Datang ke dan perlengkapan tempat lainnya penyuluhan Menyiapkan dan mengisi ruangan daftar hadir Menyiapkan daftar hadir

METODE

MEDIA

ALOKASI WAKTU

Pembukaan

Memberikan salam Menyimak Menyapa peserta Melakukan perkenalan Menjelaskan tujuan pembelajaran Menjelaskan susunan acara

Ceramah

Powerpoint 5 menit pembukaan

Uraian Materi

Brainstorming Mengutarakan Ceramah Mengenali tentang pendapat materi yang akan Menyimak disampaikan Menbangun suasana yang enak dan nyaman dengan peserta didik

Power point 5 menit 15 menit

Menjelaskan materi tentang Definisi Osteoporosis Klasifikasi penyebab Pencegahan osteoporosis Memberikan kesempatanpeserta didik untuk bertannya Menjawab pertanyaa yang diajukan peserta didk Memberikan pernyataan kepada peserta didik Memberikan waktu dan kesempatan peserta untuk menjawab pernyataan Games,permainan dengan menguji kecepatan dan ketepatan peserta didik pada pernyataan yang diberikan pada saat games Pemberian hadiah bagi peserta yang dapat menjawab pertanyaa yang telah diajukan Bertanya Simulasi Power point 15 menit Menyimak Tanya jawab Hadiah Ikut Evaluasi Door prize berpartisipasi Ikut menjawab

Tanya jawab Evaluasi dan Games

Penutupan

Menyimpulkan Menyimak materi pengajaran secara singkat Menutup pertemuan

5 menit

11. DAFTAR PUSTAKA


Guyton & Hall. 2002. Fisiologi Kedokteran . EGC: Jakarta. Brunner & Sudarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol.2. EGC: Jakarta. http://minalove.com/artikel/trend+isu+muskuloskeletal+dalam+keperawatan http://fkunhas.com/l/askep+muskuloskeletal.html

http://akututy.blogspot.com/2010/04/asuahan-keperawatan-amputasi-humerus.html http://www.ilunifk83.com/kesehatan-dan-ilmu-kedokteran-f8/kesehatan-tulang-dan-otott228-105.htm http://waladansoleh.blogspot.com/2009/05/asuhan-keperawatan-pada-pasien-dengan.html http://besteasyseo.blogspot.com/2009/09/sehat-cegah-tulang-keropos-olah-raga.html http://osteoporosis.klikdokter.com.

12. EVALUASI (FORMATIF/SUMATIF) 1. Pengertian Osteoporosi


Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.

2. Klasifikasi Osteoporosis
Osteoporosis primer: Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui Osteoporosis sekunder: Sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan :

Kegagalan ginjal kronis Kurang gerak Kebiasaan minum alkohol Pemakai obat-obatan/corticosteroid Merokok

3. Penyebab Osteoporosis
Karena keroposnya tulang akibat berkurangnya kandungan kalsium dalam tulang dengan seiring bertambahnya umur.

4. Pencegahan Osteoporosis
Ada 5 cara untuk pencegahan osteoporosis, yaitu:

Asupan kalsium cukup Paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore) Melakukan olah raga dengan beban Gaya hidup sehat Hindari obat-obatan tertentu

LAMPIRAN MATERI 5 CARA PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS SEJAK DINI

1. DEFINISI OSTEOPOROSIS

Osteoporosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan massa (berat) tulang yang rendah dan kerusakan pada jaringan di dalam tulang. Pada Osteoporosis, terjadi penurunan kualitas tulang dan kuantitas kepadatan tulang, padahal keduanya sangat menentukan kekuatan tulang sehingga penderita Osteoporosis mudah mengalami patah tulang atau fraktur.

2. KLASIFIKASI OSTEOPOROSIS
Ada 2 jenis Osteoporosis: Osteoporosis primer Osteoporosis primer sering menyerang wanita paska menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum diketahui Osteoporosis sekunder Sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan :

Cushing's disease Hyperthyroidism Hyperparathyroidism Hypogonadism Kelainan hepar Kegagalan ginjal kronis Kurang gerak Kebiasaan minum alkohol Pemakai obat-obatan/corticosteroid Kelebihan kafein Merokok

Osteoporosis atau kekeroposan tulang kerap dialami saat memasuki usia setengah abad. Pada wanita, besar kemunginan hal ini dialami oleh mereka yang telah memasuki masa menopause. Untuk itu tak heran bila para ahli menyarankan di awal usia 30-an sebaiknya sudah mulai merawat tulang. Selain dengan berbagai asupan gizi yang seimbang dan tepat. Anda pun bisa merawatnya dengan beragam latihan olah fisik yang mudah sehingga Anda bisa merasakan manfaatnya untuk kesehatan tulang. Sekitar 80% persen penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Hilangnya hormon estrogen setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis. Penyakit osteoporosis yang kerap disebut penyakit keropos tulang ini ternyata menyerang wanita sejak masih muda. Tidak dapat dipungkiri penyakit osteoporosis pada wanita ini dipengaruhi oleh hormon estrogen. Namun, karena gejala baru muncul setelah usia 50 tahun, penyakit osteoporosis tidak mudah dideteksi secara dini.

Meskipun penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita, pria tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. Sama seperti pada wanita, penyakit osteoporosis pada pria juga dipengaruhi estrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami menopause, sehingga osteoporosis datang lebih lambat. Jumlah usia lanjut di Indonesia diperkirakan akan naik 414 persen dalam kurun waktu 19902025, sedangkan perempuan menopause yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan naik menjadi 24 juta pada tahun 2015. Bayangkan betapa besar jumlah penduduk yang dapat terancam penyakit osteoporosis.

3. PENYEBAB OSTEOPOROSIS
Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki resiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam. Osteoporosis senilis kemungkinan merupakan akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal. Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainanhormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini. Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

4. PENCEGAHAN OSTEOPOROSIS
Karena penyakit ini baru muncul setelah usia lanjut, wanita muda harus sadar dan segera melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut, antara lain:

1. Asupan kalsium cukup


Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup. Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Sebaiknya konsumsi kalsium setiap hari. Dosis harian yang dianjurkan untuk usia produktif adalah 1000 mg kalsium per hari, sedangkan untuk usia lansia dianjurkan 1200 mg per hari. Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Pilihlah

makanan sehari-hari yang kaya kalsium seperti ikan teri, brokoli, susu, yogurt tempe, tahu, keju dan kacang-kacangan.

2. Paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore)


Sinar matahari terutama UVB membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan massa tulang. Untungnya, Indonesia beriklim tropis sehingga sinar matahari berlimpah. Berjemurlah di bawah sinar matahari selama 30 menit pada pagi hari sebelum jam 09.00 dan sore hari sesudah jam 16.00.

3. Melakukan olah raga dengan beban


Selain olahraga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang. Olah raga beban misalnya berjalan dan menaiki tangga tetapi berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang. Dr. Ade Tobing, Sp.KO kini mengenalkan yang disebut latihan jasmani yang baik, benar, terukur dan teratur (BBTT). Latihan BBTT ternyata terbukti bermanfaat dalam memelihara dan meningkatkan massa tulang. Oleh sebab itu, latihan fisik (BBTT) dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit osteoporosis. mengenai latihan fisik yang baik, benar, terukur dan teratur (BBTT). Latihan yang baik artinya latihan terbagi menjadi 3 sesi yaitu pemanasan & peregangan selama 10-15 menit, latihan inti selama 20-60 menit,dan peregangan & pendinginan selama 5-10 menit. jenis olah fisik yang bisa membantu menjaga kesehatan tulang, berikut pemaparannya:Berkebun:Mengangkat pot, menyeret karung besi, dan menggali lubang sangat bermanfaat dalam membentuk masa tulang. Di bandingkan dengan hanya berjongkok atau merangkak, yang juga sering dilakukan ketika seseorang sedang berkebun. Olahraga air: Banyak jenis olahraga air yang dapat memberikan latihan yang sesungguhnya di butuhkan oleh tulang. Misalnya olahraga layar dan selancar yang membuat tubuh banyak bergerak. Mengatur keseimbangan tubuh saat melawan gelombang juga merupakan tugas yang sangat berat, tak heran bila olah fisik seperti ini sangat berguna bagi kesehatan tulang.Menari: Semua jenis tarian akan menjadi latihan yang baik bagi tulang selama semua gerakan dilakukan dengan semangat dan benar. Tari ball-room, swing atau hip-hop bisa membantu memperbaiki keseimbangan serta postur tubuh, dan mungkin akan membantu mencegah seseorang dari terjatuh, dan bungkuk saat tua. Hiking: Mendaki ke atas bukit dapat memberikan banyak beban pada otot. Sehingga, saat turun akan memberikan beban yang lebih besar pada tulang. Untuk itu, olahraga ini patut dicoba jikaAnda ingin tulang tetap sehat. Bersepeda: Bersepeda merupakan olahraga yang membutuhkan keterampilan. Selain membuat tubuh harus seimbang, jantung dan paru-paru juga ikut bekerja. Gerakan otot tungkai, lengan, perut dan punggung cukup membuat tubuh bergerak

4. Gaya hidup sehat


Tidak ada kata terlambat untuk melakukan gaya hidup sehat. Menghindari rokok dan alkohol memberikan efek yang signifikan dalam menurunkan risiko osteoporosis. Konsumsi kopi, minuman bersoda, dan daging merah pun dilakukan secara bijak.

5. Hindari obat-obatan tertentu

Hindari obat-obatan golongan kortikosteroid. Umumnya steroid ini diberikan untuk penyakit asma, lupus, keganasan. Waspadalah penggunaan obat antikejang. Jika tidak ada obat lain, maka obat-obatan tersebut dapat dikonsumsi dengan dipantau oleh dokter. .
Edit laman ini (jika Anda punya izin)Diterbitkan oleh Google DocumentsLaporkan Penyalahgunaan Dimutakhirkan secara otomatis setiap 5 menit

You might also like