You are on page 1of 2

Widhiyaksa Saveedra 12011030

PROSES PEMBENTUKAN CEKUNGAN SAMUDERA


Pada awalnya, sesuai dengan teori tektonik lempeng, dulu pada awalnya semua daratan di bumi ini bergabung menjadi satu daratan yang luas yang disebut pangea. Berdasarkan teori tektonik lempeng itu, bumi tidaklah diam, namun bagian bumi yang dinamakan lempeng, dapat bergerak satu sama lain sehingga pada saat ini daratan yang ada di muka bumi inin terpisah pisah. Sesuai dengan perkembagan teknologi dan ilmu pengetahuan , diketahui bahwa arus konveksi yang ada di mantel bumi lah yang menyebabkan lempeng-lempeng dapat bergerak satu sama lain. Pergerakan antar lempeng pun dibagi menjadi tiga jenis gerakan, yaitu konvergen, divergen dan transform. transform divergen konvergen

Sumber : USGS 2001

Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa gerakan konvergen adalah gerak antar lempeng dimana masing masing lempeng saling mendekat satu sama lain hingga saling menabrak. Gerakan divergen adalah gerakan antar lempeng dimana masing-masing lempeng saling menjauhi satu sama lain. Sedangkan gerakan transform adalah gerakan dimana antara satu lempeng dengan lempeng lainnya bersinggungan. Dari ketiga macam jenis gerakan utama ini, proses pembentukan cekungan samudera berkaitan erat dengan tiga gerakan ini, terutama gerakan divergen. Secara umum atau sederhana, langkah langkah pemebentukan cekungan samudera adalah sebagai berikut: Proses penarikan Penipisan kerak kontinen Terbentuk lembah / rift Terpisahnya kontinen Pergeseran pada tepi Pengangkatan Erupsi lava basaltic Sedimentasi pada tepi kontinen Sumber gambar : USGS 2001

Widhiyaksa Saveedra 12011030 Gambar A Pada mulanya, arus konveksi pada mantel menyebabkan kerak kontinen bergeser kearah samping dan menjauhi satu sama lain (divergen). Pada proses divergen ini, kerak kontinen mengalami penipisan sehingga magma dapat mengintrusi ke atas. Akibat dari intrusi ini adalah kerak mengalami partial melting, uplift dan munculnya struktur dike. Gambar B. Karena adanya arus konveksi yang terus menerus terjadin kerak terus mengalami proses divergen. Proses divergen yang terus menerus menyebabkan zona uplift yang ada mengalami sesar. Sesar ini berjenis sesar normal dan terus berkembang hingga membentuk rekahan-rekahan yang sangat panjang. Semakin lama, zona pemekaran ini membentuk lembah pemekaran (rift valleys). Gambar C. Gerakan divergen yang terjadi terus menerus menyebabkan semakin terbukanya rift valleys. Lama kelamaan rift valleys akan tergenang oleh air. Adanya factor erosi juga menyebabkan lereng-lereng tererosi membentuk dataran rendah shingga rift valleys meluas. Sedimen hasil erosi ini akan terakumulasi pada rift valley yang akan terbentuk. Tahap selanjutnya Pergerakan divergen terus berlangsung. Kemudian akibat erosi dan gaya-gaya arus konveksi yang menyebabkan lempeng-lempeng semakin menjauh menyebabkan Kerak semakin menipis. Sehingga magma keluar melalui kerak yang tipis ini. Magma yang keluar terus berkembang dan mendorong batuan yang ada disampingnya, yang kemudian mendingin, dan membeku, tenggelam dibawah laut membentuk kerak samudera baru. Pergerakan ini akan terus berlangsung menyebabkan terbentuknya cekungansamuderayangluas. Proses pembentukan cekungan samudera ini mirip dengan yang terjadi pada samudera atlantik yang memisahkan antara benua Amerika dengan Afrika dan Eropa.

You might also like