You are on page 1of 2

Widhiyaksa Saveedra 12011030

Pelapukan dan Mass Wasting


Proses dekomposisi batuan, baik secara disintegrasi mekanik maupun dekomposisi kimiawi akrab kita sebut sebagai pelapukan. Batuan beku dan metamorf biasanya terbentuk dengan suhu yang sangat tinggi dan tekanan tinggi di dalam permukaan bumi yang ketika terjadi proses tektonik atau uplift, menyebabkan batu-batu ini dapat kontak dengan udara, air maupun organisme lain yang menyebabkan batuan ini melapuk. Akibat dari pelapukan ini adalah batuan akan menjadi lebih lemah dan lunak serta batuan ini akan mudah terbawa oleh fluida. Hasil hasil pelapukan ada 3 macam, yaitu yang berbentuk padat, koloid, maupun partikel terlarut. Dikatakan berbentuk padat ketika ukurannya bongkah hingga lempung seperti skala wentworth. Partikel koloid berukuran 1-100 nanometer dan terdiri dari partikel organic dan substansi mineral. Sedangkan partikel terlarut memiliki ukuran yang lebih kecil dari 1 nanometer. Pelapukan mekanik terdiri dari proses proses berikut : unloading, frost, thermal stress akibat pemanasan maupun pendinginan, pembengkakan dan pengertutan akibat pembasahan dan pengeringan dan perubahan tekanan. Pelapukan kimiawi dapat terjadi pada berbagai kondisi cuaca dan iklim dimana dapat mengakibatkan terjadi reaksi kimia pada batuan tersebut. Reaksi kimia yang berperan dalam dekomposisi batuan adalah: pelarutan, hidrasi, oksidasi reduksi, karbonasi, dan hidrolisis. Karbonasi adalah adalah proses pembentukan karbonat. Hidrolisis adalah proses utama dalam pelapukan kimia, dan mampu mendekomposisi keseluruhan ataupun memodifikasi secara drastic mineral-mineral primer pada batuan. Hidrasi adalah fase transisi antara pelapukan kimiawi dan mekanik. Oksidasi berlangsung ketika sebuah atom atau ion kehilangan electron, ketambahan muatan positif ataupun kehilangan muatan negatif. Reduksi adalah kebalikan dari oksidasi. Pelapukan biologis diakibatkan adanya interaksi antara batuan dengan suato organisme atau lebih. Pelapukan secara biologi juga dapat merupakan kombinasi antara pelapukan mekanis dan kimiawi. Contoh mudahnya adalah ketika ada suatu tumbuhan hidup, tentunya akarnya akan terus bergerak dan dapat memecah batuan menjadi bagian bagian kecil.

Widhiyaksa Saveedra 12011030 Mass wasting adalah proses berpindahnya material dari permukaan bumi. Proses berpindahnya material tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai sifat, seperti sifat mekanik misalnya. Dalam transportasi mekanik, biasanya mass wasting dipengaruhi oleh gaya geomorfik. Gaya geomorfik dipengaruhi oleh : gaya gravitasi, gaya fluida, gaya tekanan air, gaya ekspansi, pergerakan global fluida, gaya biologis. Selain dipengaruhi oleh gaya geomorfik, transport mekanik juga dipengaruhi oleh shear stress, gesekan, kohesi, dan shear strength. Proses gravitasi dipengaruhi oleh tegangan dan regangan pada tanah dan sedimen. Tegangan adalah gaya yang bertendensi untuk memindahkan materi secara mengalir. Gravitasi adalah gaya yang utama. Regangan adalah dampak dari adanya tegangan pada tubuh tanah. Perpindahan massa bisa diklasifikasi dengan berbagai cara, secara singkatnya dibagi berdasarkan mekanisme yang terlibat dan jumlah air yang terkandung dalam massa yang mengalir. Berdasarkan mekanismenya perpindahan massa contohnya adalah rock creep atau continuous creep yaitu deformasi batuan atau tanah yang sangat lambat. Flow atau aliran yang melibatkan regangan pada tanah, batuan, atau salju dan runtuhan es. Alirannya tergolong lambat pada permukaan. Slide adalah perpindahan massa yang luas. Heave dihasilkan dari fase alternatif dari ekspansi dan kontraksi yang disebabkan oleh pemanasan dan pendinginan, pembasahan dan pengeringan, maupun kegiatan membuat lubang yang dilakukan oleh binatang. Fall atau jatuh adalah pergerakan vertikal dari batuan atau bisa saja tanah, melalui udara. Subsidence terjadi dengan dua cara cavity collapse dan settlement. Pada cavity collapse, batuan atau tanah jatuh langsung secara vertical kebawah lubang, seperti karst terrain, tabung lava, atau area pertambangan. Pada settlement, dasar permukaan turun secara progresif disebabkan oleh kompaksi. Biasanya disebabkan oleh air tanah yang diambil keluar ataupun disebabkan oleh getaran gempa bumi.

You might also like