You are on page 1of 17

GEOLOGI TEKNIK

SUSUNAN BUMI

OLEH NIM SEMESTER

: : :

I WAYAN DEDI ARTAWAN 12.04.01.151 II

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS HINDU INDONESIA DENPASAR 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya Makalah ini dapat diselesaikan. Dalam penyusunan karya ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan, namun sebagai manusia biasa kami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan karya tulis meskipun tersusun sangat sederhana.

Kami juga sangat berterima kasih atas pengetahuan yang diberikan sehingga karya tulis ini dapat bermanfaat untuk digunakan baik sebagai pembelajaran untuk menambah wawasan kita dalam bidang geotek khususnya tentang Susunan Bumi.

Denpasar, 04 Maret 2013

I Wayan Dedi Artawan

DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan 1.3 Rumusan Masalah

BAB II : PEMBAHASAN 2.1 Teori-teori Susunan Bumi 2.2 Tinjauan umum tentang Susunan Bumi

BAB III : PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Bumi yang kita huni ini pada umumnya sudah tua, pertama kali bumi ini terbentuk 4,6 milyar tahun yang lalu dan mengalami perubahan dari masa ke masa. Pada mulanya, Bumi merupakan sebuah bola besar yang tersusun atas batuan lebur yang sangat panas. Selanjutnya secara bertahap, batuan yang ada di permukaan Bumi menjadi dingin. Bumi tempat kita tinggal saat ini merupakan salah satu anggota tata surya dengan matahari sebagai pusatnya. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Ternyata Bumi tidak hanya berbentuk bulatan saja, tetapi juga tersusun atas beberapa lapisan, permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Ada berbagai teori yang menyebutkan sejarah terbentuknya bumi juga perkembangan bentuk permukaan bumi. Selain itu bumi memiliki beberapa lapisan (susunan) dan berbagai karakteristik, dan banyak ilmuan yang mengungkapkan mengenai teori-teori susunan lapisan bumi ini.

I.2 Tujuan Penulisan Selain untuk memenuhi tugas dari Dosen Geotek, kami juga ingin mengetahui lebih jauh tentang teori- teori yang diungkapkan oleh para ilmuan mengenai proses terbentuknya bumi dan susunan / karakteristik daripada bumi.

I.3 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana susunan struktur bumi dan teori-teori dari para ilmuan tentang susunan bumi.

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Teori-teori Susunan Bumi

Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu, merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Bumi berbentuk bulat, tetapi pada dasarnya memiliki permukaan yang tidak rata, tersusun atas beberapa lapisan yang terdiri dari daratan dan lautan. Ada beberapa pendapat dari para ilmuan mengenai teori-teori Susunan Bumi, antara lain : Menurut Plato (seorang ahli Filsafat) mengungkapkan bahwa Bumi terdiri dari massa cair pijar yang dikelilingi oleh lapisan batuan atau kerak/kulit bumi. Dari Teori Kant-La Place yang menyatakan; Bumi selama bermilyar tahun dilepas dari matahari dalam bentuk bola gas yg pijar hingga lambat laun mendingin dan membentuk kerak batuan (kerak bumi). Dari Penyelidikan dengan Seismologi (ilmu Gempa) : Dijumpai lapisan yg tidak bersambung (bidang diskontinyu) pada kedalaman 60 km, bidang diskontinyu mohorovicis dijumpai pada kedalaman 1200 km. Sedangkan inti bumi mempunyai jari-jari 3500 km. Menurut Suess & Wienchert, Bumi terdiri dari : a. Kerak Bumi; ketebalan 30-70 km, sifat batuannya asam dan basa, berat jenis 2,7. b. Selubung Bumi (mantle / sisik Silikat) ; Ketebalan 1200 km, berat jenis 3,4-4. c. LapisanAntara (Chalcoster); sisik oksida dan sulfida ketebalan 1700 km, berat jenis 6,4. d. Inti besi nikel (Barisfer), jari-jari 3500 km, berat jenis 9,6. - Inti Luar (Outer Core) adalah inti bumi yang ada di bagian luar - Inti Dalam (Inner Core) adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam Menurut Adams, Williamson,Washington : Pada hakikatnya tidak terdapat batasbatas yg nyata antara kerak bumi dan lapisan-lapisan dibawahnya. Menurut Kuhn & Rittman : Bumi berasal dari matahari, inti bumi seperti yg terdapat pada matahari zat-zatnya adalah zat H yg berupa gas dan akibat tekanan yg besar sehingga atom-atom H bersifat seperti benda padat. Selain itu, ada juga beberapa teori mengenai Kerak Bumi, diantaranya : Menurut Holmes kerak bumi terdiri dari : 1. Si Al (Silisium Aluminium) a. Bagian atas : tebal 15 km, bj 2,7. Tipe magma granitis (asam). 2. Si Ma (Silisium Magnesium) b. Bagian tengah : tebal 25 km, bj 3,5. Tipe magma basaltis (basa). c. Bagian bawah : tebal 20 km, bj 3,5. Tipe magma peridotit dan eklogit (ultrabasa)

Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonics), disebutkan : Bahwa kulit bumi terdiri dari lempeng-lempeng yang bergerak saling menjauhi dan saling mendekat. Lempeng benua mempunyai BJ lebih kecil dari lempeng samudera, apabila lempeng benua bertemu dengan lempeng samudera maka akan terjadi tumbukan lempeng. Lempeng samudera masuk di bawah lempeng benua. Pada lempeng benua (lebih ringan) akan terjadi retak-retak patah akibat tekanan (P) yg tinggi. Magma diperut bumi (lempeng benua) mendapatkan jalan keluar lewat retakretak /patah sehingga muncul sebagai gunung api. Pergerakan magma keluar sering terhambat dan setelah energi terkumpul dapat menerobos hambatan menjadikan gempa vulkanik maupun meletus. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut sampai sekarang masih terjadi walaupun relatif kecil dan terasa sebagai gempa tektonik. Pusat gempa (Hiposentrum) terletak di perut bumi pada tumbukan lempeng. Berdasarkan kedalaman hiposentrum, gempa bumi dibagi menjadi gempa dangkal apabila kedalaman hiposentrum < 60 km, gempa sedang terletak pada kedalaman 60-300 km, gempa dalam apabila hiposentrumnya terletak pada kedalaman > 300 km. Intensitas gempa diukur pada hiposentrum denganmenggunakan skala Richter, (sedangkan kerusakan akibat gempa diukur dengan skala MMI, skala MMI mempunyai I-XII).

Gambar Lapisan / Struktur Bumi

II.2 Tinjauan Umum Tentang Susunan Bumi

Terlepas dari teori-teori tersebut di atas, secara umum menurut komposisi (jenis dari materialnya) Bumi tersusun atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan terluar sampai terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Inti terdiri atas inti luar dan inti dalam. Keadaan ketiga lapisan Bumi tersebut dijelaskan dalam uraian berikut. 1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi), yang berupa batuan asam dan basa setebal 1560 km. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Pada lapisan kerak bagian atas, batuan telah mengalami pelapukan membentuk tanah. Di permukaan lapisan kerak inilah makhluk hidup tinggal dan menjalani hidupnya. Daratan terbentuk dari kerak benua, sebagian besar kerak benua terbentuk dari batuan yang disebut granit. Dasar samudra terbentuk dari kerak samudra. Kerak samudra sebagian terbentuk dari batuan yang disebut basal. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat Celcius. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer. 2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan di bawah kerak yang tebalnya mencapai 2.900 kilometer. Lapisan mantel merupakan lapisan yang paling tebal. Mantel terletak di antara lapisan inti luar dengan kerak. Lapisan ini terdiri atas magma kental yang bersuhu 1.400C2.500C. 3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 C. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 C

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni : 1. Bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi 2. Bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk ekosistem perairan. seperti laut, danau dan sungai 3. Bagian padat (lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan 4. Bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer)

Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi padat.

A. ATMOSFER Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat menimbulkan arus angin. Pada lapisan atmosfer terkandung berbagai macam gas. Berdasarkan volumenya, jenis gas yang paling banyak terkandung berturut-turut adalah nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon sebanyak 0,93%, serta karbon dioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Berbagai jenis gas lainnya juga terkandung dalam atmosfer, tetapi dalam konsentrasi yang jauh lebih rendah, misalnya neon (Ne), helium (He), kripton (Kr), hidrogen (H2), xenon (Xe), ozon (O3), metan dan uap air. Di antara gas-gas yang terkandung di dalam atmosfer tersebut, karbon dioksida dan uap air terkandung dalam konsentrasi yang bervariasi dari tempat ke tempat, serta dari waktu ke waktu untuk uap air. Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki arti yang sangat penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka bumi. Fungsi atmosfer antara lain : 1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari. 2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi 3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida. 4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi. Berdasarkan perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima lapisan, yaitu : a. Troposfer Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi sampai pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 19 km pada daerah ekuator. Pada lapisan ini suhu udara akan menurun dengan bertambahnya ketinggian. Setiap kenaikan 100 meter temperaturnya turun turun 0,5 C. Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia, serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer. Susunan kimia udara troposfer terdiri dari 78,03% nitrogrn, 20,99 oksigen, 0,93% argon, 0,03% asam arang, 0,0015% nenon, 0,00015% helium, 0,0001% kripton, 0,00005% hidrogen, serta 0,000005% xenon. Di dalam lapisan ini berlangsung semua hal yang berhubungan dengan iklim seperti terbentuknya awan, jatuhnya hujan, salju, hujan es dan lain-lain.

Troposfer terbagi lagi ke dalam empat lapisan, yaitu : 1. Lapisan Udara Dasar : tebal lapisan udara ini adalah 1 2 meter di atas permukaan bumi. Keadaan di dalam lapisan udara ini tergantung dari keadaan fisik muka bumi, dari jenis tanaman, ketinggian dari permukaan laut dan lainnya. Keadaan udara dalam lapisan inilah yang disebut sebagai iklim mikro, yang memperngaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tanah. 2. Lapisan Udara Bawa : lapisan udara ini dinamakan juga lapisan batasan planiter (planetaire grenslag, planetary boundary layer). Tebal lapisan ini 1 2 km. Di sini berlangsung berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim. 3. Lapisan Udara Adveksi (Gerakan Mendatar) : lapisan ini disebut juga lapisan udara konveksi atau lapisan awan, yang tebalnya 2 8 km. Hawa panas dan dingin yang beradu di sini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah. 4. Lapisan Udara Tropopouse : merupakan lapisan transisi antara lapisan troposfer dan stratosfer terletak antara 8 12 km di atas permukaan laut . Pada lapisan ini terdapat derajat panas yang paling rendah, yakni antara - 46 C sampai - 80C pada musim panas dan antara - 57 C sampai - 83 C pada musim dingin. Suhu yang sangat rendah pada tropopouse inilah yang menyebabkan uap air tidak dapat menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, karena uap air segera mengalami kondensasi sebelum mancapai tropopouse dan kemudian jatuh kembali ke bumi dalam bentuk cair (hujan) dan padat (salju, hujan es). b. Stratosfer Merupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50 60 km, atau lebih tepatnya lapisan ini terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer. Pada lapisan stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Suhu pada bagian atas stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan bumi. Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi. Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse. Lapisan stratosfer dibagi dalam tiga bagian yaitu : 1. Lapisan udara isoterm; terletak antara 12 35 km dpl, dengan suhu udara 50C sampai -55C. 2. Lapisan udara panas; terletak antara 35 50 km dpl, dengan suhu - 50C sampai + 50C. 3. Lapisan udara campuran teratas; terletak antara 50 80 km dpl, dengan suhu antara +50C sampai -70C. karena pengaruh sinar ultraviolet, pada ketinggian 30 km oksigen diubah menjadi ozon, hingga kadarnya akan meningkat dari 5 menjadi 9 x 10-2 cc di dalam 1 m3.

c. Mesosfer Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 70 km. Suhu di lapisan ini akan menurun seiring dengan meningkatnya ketinggian. Suhunya mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan mencapai -72 C di ketinggian 75 km. Suhu terendah terukur pada ketinggian antara 80 100 km yang merupakan batas dengan lapisan atmosfer berikutnya, yakni lapisan termosfer. Daerah transisi antara lapisan mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah - 110C. d. Lapisan Termosfer Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu : 1. Lapisan Udara E Terletak antara 80 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini berkisar - 70C sampai +50C. 2. Lapisan udara F Terletak antara 150 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara APPLETON. 3. Lapisan udara atom Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200C . e. Ekosfer atau atmosfer luar Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gasgas atmosfer sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.

Gambar Lapisan Atmosfer

B. HIDROSFER Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O. Sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer. Energi matahari yang datang di permukaan bumi menyebabkan penguapan air ke bagian atmosfer. Kemudian di atmosfer uap air ini mengalami kondensasi dan selanjutnya akan jatuh sebagai hujan. Pemanasan oleh sinar matahari menyebabkan suhu air laut di darah tropis lebih panas dibandingkan suhu air laut yang terletak di belahan bumi lainnya. Akibatnya, timbul arus vertikal ke arah permukaan laut di daerah tropis serta arus ke arah dasar laut di daerah kutub. Adanya arus vertikal ini juga mengakibatkan perbedaan tekanan teanan air laut antara daerah tropis dengan daerah kutub. Perbedaan ini bersamaan dengan perputaran bumi serta arus angin akan menimbulkan arus air di permukaan air laut yang membantu distribusi organisme-organisme di laut. Hidrosfer meliputi samudera, laut, sungai, danau, gletser, salju, air tanah, serta uap air di atmosfer.

C. LITHOSFER Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung, yang tebalnya 50 100 km. Lithosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan persegeran benua. Penyusun utama lapisan lithosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran antara mineral sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa proses perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Lithosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme. Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup. Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa batu-batuan yang terletak berlapis di permukaan bumi. Melalui proses erosi mineral-mineral yang menjadi sumber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut. Lithosfer terdiri dari dua bagian utama, yaitu : 1. Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.

Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit andesit jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu : a. Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit di bagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Kerak ini yang merupakan benua. b. Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini menempati dasar samudra 2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa Si O2 dan Mg O lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan ini merupakan bahan yang bersipat elastis dan mepunyai ketebalan rata rata 65 km . Semua batuan pada mulanya dari magma yang keluar melalui puncak gunung berapi. Magmayang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku, yang dalam ribuan tahun dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf. Batuan Pembentuk Lithosfer : Batuan beku Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Secara umum batuan beku mempunyai ciri-ciri homogen dan kompak, tidak ada pelapisan, dan umumnya tidak mengandung fosil. Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku dibagi menjadi : 1. Batuan Beku Dalam ; adalah batuan beku yang terbentuk jauh di bawah permukaan bumi, pada kedalaman 15 50 km. Karena tempat pembekuannya dekat dengan astenofer, pendinginan magmanya sangat lambat. 2. Batuan Beku Gang, terbentuk di bagian celah/gang dari kerak bumi, sebelum sampai ke permukaan bumi. Proses pembekuan magma ini agak cepat sehingga membentuk batuan yang mempunyai cristal yang kurang sempurna. 3. Batuan Beku Luar, adalah batuan beku yang terbentuk di permukaan bumi. Magma yang keluar dari bumi mengalami proses pendinginan dan pembekuan Sangat cepat sehingga tidak menghasilkan cristal batuan. Contohnya riolit dan basalt.

Batuan Sedimen Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan. Batir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan, baik oleh angin maupun air. Proses pembentukan batuan sedimen disebut diagenesis yang menyatakan perubahan bentuk dari bahan deposit menjadi batuan endapan. Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu : 1. Batuan sedimen klastik, berupa campuran hancuran batuan beku. Contohnya: breksi, konglomerat dan batu pasir. 2. Batuan sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan. Contohnya: batu kapur dan batu giok. 3. Batuan sedimen organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut. Contohnya: batu gamping dan koral Batuan Malihan (Batuan Metamorf) Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan baik secara fisik maupun kimiawi sehingga menjadi batuan yang berbeda dari batuan induknya. Faktor yang mempengaruhi perubahannya adalah suhu yang tinggi, tekanan yang kuat serta waktu yang lama. Contohnya adalah batu kapur (kalsit) yang berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit

D. BIOSFER Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh. Secara entimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat diartikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup. Termasuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup. Pemahaman mengenai biosfer sangat penting untuk pengelolaan sumberdaya hayati, terutama karena perkembangan flora dan fauna yang semakin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya degradasi hutan akibat kebakaran ataupun pembukaan hutan untuk pemukiman. Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun atmosfer. Secara fisik biosfer ini terbagi tiga, yaitu litosfer, hidrosfer dan atmosfer. Salah satu bentuk dari lingkungan hidrosfer adalah terbentuknya gambut. Gambut terletak di antara atosfer dan litosfer, pada lain pihak tumbuh juga dalam hidrosfer. Gambut merupakan suatu bentuk organis sebagai asal mula pembentukan batu bara. Di dalamnya hidup beraneka ragam mikro-plankton yang amat cepat pertumbuhannya, sedangkan umur jasad-jasad tersebut sangat pendek dan ketika mati akan terendap dalam rawa.

Lapisan gambut mengandung semua macam garam makanan tanaman yang terlarut dalam air tanah. Gambut dibagi menjadi beberapa daerah, yaitu : 1. Gambut ombrogin, sebagai gambut pantai, terdapat di dataran tanah Sumatera, Kalimantan dan Irian. 2. Gambut topogin, terdapat pada tanah dataran Jawa (Pangandaran) dan Sumatera serta di tanah pegunungan Jawa dan Sulawesi.

Gambar Lapisan / Struktur Bumi

BAB III PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Bumi adalah satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh mahluk hidup dan segala ekosistem yang terdapat terdapat di dalamnya. Bumi berbentuk bulat seperti bola padat, namun pada dasarnya memiliki permukaan yang tidak rata yang tersusun atas beberapa lapisan. Mulai dari yang terluar sampai pada lapisan inti dalam. Secara umum menurut komposisi (jenis dari materialnya) Bumi tersusun atas tiga lapisan, yaitu kerak bumi, mantel bumi, dan inti bumi. Dimana Inti bumi itu terdiri atas inti luar dan inti dalam. Berdasarkan susunan kimianya (sifat dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni : Bagian udara (atmosfer), Bagian cair (hidrosfer), Bagian padat (lithosfer), dan Bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer)

Bumi merupakan satu-satunya planet yang tak terlalu dekat dan tak terlalu jauh dari matahari. Oleh sebab itu, suhu di bumi tak terlalu panas dan tak terlalu dingin. Di bumi ini terdapat tanah yang subur,lautan luas, tumbuhan yang beraneka ragam, udara untuk bernafas, dan ke semuanya itu dapat di nikmati oleh penghuninya.

III.2 Saran

Sebagai makhluk hidup (umumnya) yang hidup di bumi yang memiliki daya rasa, cipta dan karsa sudah seharusnya kita ikut menjaga dan melestarikan bumi, yang tanpa kita sadari telah terjadi banyak perubahan di bumi, seperti naiknya permukaan laut dan perubahan suhu / iklim karena rusaknya prilaku manusia. Oleh karena itu pelestarian planet bumi harus kita jaga untuk mendukung keseimbangan alam dan siklus hidup di bumi, dan Sebagai masyarakat Bali (khususnya), konsep Tri Hita Karana di Bali harus dipertahankan guna menjaga keseimbangan alam yang berujung pada pelestarian planet bumi.

DAFTAR PUSTAKA

1. 2. 3. 4. 5.

http://www.google.com http://penambang007.blogspot.com/2010/10/susunan-bumi_19.html http://mastugino.blogspot.com/2012/11/susunan-bumi.html http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi http://id.scribd.com

You might also like