You are on page 1of 45

STANDAR KOMPETENSI

Membaca Al Quran Surat Pendek Pilihan


KOMPETENSI DASAR
Menerapkan hukum bacaan Lam dan Ra dalam Al Quran Surat Al Humazah
dan At Takatsur
INDIKATOR
Menjelaskan hukum bacaan Lam
Menyebutkan contoh bacaan Lam Tafkhim
Menyebutkan contoh bacaan Lam Tarqiq
Menjelaskan hukum bacaan Ra
Menunjukkan contoh bacaan Ra Tafkhim,Tarqiq, dan Jawazul Wajhain
Menerapkan hukum bacaan Ra dalam Surat Al Humazah
Menerapkan hukum bacaan Ra dalam Surat At Takatsur

BAB I
HUKUM BACAAN LAM DAN RA


















A. Hukum Bacaan Lam dan Ra
Masih banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat muslim yang belum memahami
benar tentang bacaan Lam dan Ra, sehingga ketika membaca al-Quran atau pidato
utamanya bacaan Lam dan Ra banyak terjadi kekeliruan, mereka masih terpengaruh
lughat bahasa daerah masing-masing atau pengetahuan ilmu tajwidnya masih kurang
menguasai sehingga menganggap cara membaca Lam dan Ra sama dengan bahasa
Indonesia. Hal itu berakibat bagi para pendengar akan menduga O..! pengetahuan
agamanya masih sebegitu . Misalnya yang sering kita dengar kesalahan-kesalahan itu
antara lain: kalimatLafzhul Jalalah, basmalah dan salam.
Ketidak fasihan membaca al-Quran merupakan salah satu bukti bahwa tingkat
pengetahuan seseorang masih rendah.sehingga tidak layak menjadi imam shalat. Oleh
karena itu dalam bab ini kita akan mempelajari ilmu tajwid yang berkaitan dengan hukum
bacaan Lam dan Ra.
1. Hukum Bacaan Lam
Hukum bacaan Lam secara garis besar dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:



a. Mufakhkhamah atau tafkhim
Mufakhkhamah secara bahasa berarti Ditebalkan, atau menebalkan.
Sedangkan menurut ilmu tajwid mufakhamah adalah jika terdapat Lam ( ) dalam
lafazh Allah (lafzhul jalalah) yang didahului oleh fathah atau dommah maka harus
dibaca tebal (mufakhamah/tafkhim ).
Contoh :
Lafazh Dibaca Alasan
Tebal (tafkhim)
Lam yang ada dalam lafzhul jalalah
didahului oleh fathah.

Tebal (tafkhim)
Lam yang ada dalam lafzhul jalalah
didahului oleh dommah.

b. Muraqqaqah atau Tarqiq
Secara bahasa muraqqaqah berarti :ditipiskan atau menipiskan.
Sedangkan menurut ilmu tajwid ialah jika terdapat lafazh Allah (lafzhul jalalah) dan
semua Lam yang berada di luar lafzhul jalalah,baik didahului hathah, kasrah
ataupun dommah, cara membacanya ditipiskan.
Contoh :
Pada Lafzhul Jalalah
Lafazh Dibaca Alasan

Tipis (tarqiq)
Lam yang ada dalam lafzhul
jalalah didahului oleh kasrah.


Tipis (tarqiq)
Lam yang ada dalam lafzhul
jalalah didahului oleh kasrah.


Tipis (tarqiq)
Lam yang ada dalam lafzhul
jalalah didahului oleh kasrah.

Bukan pada Lafzhul jajalah
Lafazh Dibaca Alasan


Tipis (tarqiq)
Lam berada diluar lafzhul jajalah

Tipis (tarqiq)
Lam berada diluar lafzhul jajalah

Tipis (tarqiq)
Lam berada diluar lafzhul jajalah


2. Hukum Bacaan Ra
Cara membunyikan huruf Ra dalam keadaan tanda baca tertentu atau dalam
hubungannya dengan huruf tertentu, terdapat tiga macam sifat, yaitu :

a. Mufakhkhamah (

) atau Tafkhim ( )
Artinya tebal,berat,atau dibesarkan/ ditebalkan

b. Tarqiq ( ) atau Muraqqaqah (

)
Artinya tipis,ringan atau ditipiskan/ diringankan

c. Jawazul Wajhain ( )
Artinya boleh salah satu dari keduanya ( / )

a. Tafkhim ( )
Huruf Ra, hukum bacaannya harus tebal, apabila berada pada salah satu
dari lima keadaan, yaitu :

1. Apabila berada dalam tanda baca fathah atau dommah
Perhatikan contoh berikut ini :

Lafadz Keterangan


Ra berharakat fathah


Ra berharakat fathah


Ra berharakat fathah

Ra berharakat dommah


Ra berharakat dommah


Ra berharakat dommah

2. Apabila berada dalam tanda baca sukun, sedangkan huruf yang
mendahuluinya bertanda baca fathah atau dommah.
Contoh :
Lafadz Keterangan

Ra sukun didahului huruf berharakat fathah


Ra sukun didahului huruf berharakat fathah


Ra sukun didahului huruf berharakat fathah


Ra sukun didahului huruf berharakat dommah


Ra sukun didahului huruf berharakat dommah

Ra sukun didahului huruf berharakat dommah



3. Apabila dalam keadaan waqaf atau diwaqafkan, sedang huruf yang
mendahuluinya bertanda baca fathah atau dommah.
Perhatikan contoh berikut:



Lafadz
Keterangan


Ra diwaqafkan didahului huruf berharakat fathah


Ra diwaqafkan didahului huruf berharakat fathah


Ra diwaqafkan didahului huruf berharakat fathah


Ra diwaqafkan didahului huruf berharakat
dommah

Atau dalam keadaan diwaqafkan, sedangkan diantara huruf Ra dengan
huruf yang bertanda baca fathah atau dommah itu terdapat huruf yang bertanda
baca sukun.
Perhatikan contoh berikut :


4. Apabila dalam keadaan waqaf atau diwaqafkan ,sedangkan huruf
sebelumnya alif atau wau yang bertanda baca sukun.
perhatikan contoh :
Lafadz Keterangan



Ra yang diwaqafkan , sebelumnya ada wawu yang
disukun


Ra yang diwaqafkan , sebelumnya ada wawu yang
disukun


Ra yang diwaqafkan , sebelumnya ada wawu yang
disukun

5. Apabila berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat
kasrah asli, tetapi sesudah ra ada salah satu huruf istila.
Adapun huruf istila itu adalah : , , , , , ,
Perhatikan contoh berikut :
Lafadz Keterangan


Ra berharakat sukun, sebelumnya ada huruf
berharakat kasrah asli dan sesudahnya ada huruf istila


Ra berharakat sukun, sebelumnya ada huruf
berharakat kasrah asli dan sesudahnya ada huruf istila


Ra berharakat sukun, sebelumnya ada huruf
berharakat kasrah asli dan sesudahnya ada huruf istila

b. Tarqiq ()
Huruf Ra harus dibaca tarqiq, apabila berada pada salah satu dari empat
keadaan, yaitu :


1. Apabila dalam keadaan bertanda baca kasrah.
Seperti :
Lafadz Keterangan


Ra berharakat kasrah


Ra berharakat kasrah


Ra berharakat kasrah

2. Apabila dalam keadaan bertanda baca sukun, sedangkan huruf
sebelumnya bertanda baca kasrah, dan sesudahnya bukan huruf istila
( , , , , , , ).

Perhatikan contoh berikut ini:

Lafadz Keterangan

Ra berharakat sukun didahului oleh huruf berharakat
kasrah, sesudahnya bukan huruf istila


Ra berharakat sukun didahului oleh huruf berharakat
kasrah, sesudahnya bukan huruf istila


Ra berharakat sukun didahului oleh huruf berharakat
kasrah, sesudahnya bukan huruf istila

3. Apabila dalam keadaan waqaf atau diwaqafkan, sedangkan huruf
sebelumnya bertanda baca kasrah.
Lafadz Keterangan


Ra dibaca waqaf dan didahului oleh huruf berharakat
kasrah


Ra dibaca waqaf dan didahului oleh huruf berharakat
kasrah


Ra dibaca waqaf dan didahului oleh huruf berharakat
kasrah

Atau dalam keadaan diwaqafkan, sedangkan diantara huruf Ra dengan
huruf yang bertanda baca kasrah terdapat huruf yang bertanda baca sukun.
Perhatikan contoh berikut :



4. Apabila dalam keadaan diwaqafkan, sedangkan huruf sebelumnya huruf
Ya ( ) yang bertanda baca sukun.
Perhatikan contoh berikut :

Lafadz Keterangan


Ra diwaqafkan dan didahului oleh ya sukun


Ra diwaqafkan dan didahului oleh ya sukun


Ra diwaqafkan dan didahului oleh ya sukun




c. Jawazul Wajhain ( )
Huruf Ra ( ) hukum bacaannya boleh tafkhim dan boleh pula dibaca tarqiq,
apabila ia bertanda baca sukun, sedangkan huruf sebelumnya bertanda baca
kasrah, dan sesudahnya terdapat salah satu huruf istila yang berharakat kasrah.

Lafadz Keterangan
Sebelum ada

dan sesudahnya ada


Sebelum ada

dan sesudahnya ada


Di antara ra waqaf dengan huruf yang berharakat
kasrah ada huruf istla

Skema hukumLam Jalalah Skema hukum Ra






B. Menerapkan hukum bacaan Lam dan Ra dalam Surat Al Humazah dan At-
takatsur.
Setelah kita mempelajari hukum bacaan Lam dan Ra secara teori tentunya
pemahamannya tidaklah cukup manakala tidak disertai dengan penerapan bacaan
dalam Al Quran. Untuk itu mari kita belajar menerapkan hukum bacaan Lam dan Ra
dalam Surat Al Humazah dan Surat At Takatsur.

1. Menerapkan hukum bacaan Lam dan Ra dalam Surat Al Humazah.
Perhatikan lafadz Surat Al Humazah berikut ini, kemudian bacalah dengan
menfokuskan pada hukum bacaan Lam dan Ra !
_, _l :.> :.l _.] _.- !. .::.s _ .> .`]!.
.:.> _ .,.`,l _ .L>' _ !. ,.: !. .L>' _ '!. < :..l
_ _.l _lL. _ls :.: _ !.| ,ls :... _ _ ..- _::... _
2. Menerapkan hukum bacaan ra dalam Surat At Takatsur.
Dalam Surat Al Humazah siswa memfokuskan diri pada dua bacaan yaitu Lam
dan Ra, sedangkan dalam Surat At Takatsur ini siswa hanya menfokuskan pada bacaan




ra. Perhatikan lafadz Surat At Takatsur dan bacalah dengan menfokuskan pada hukum
bacaan ra !
`>.l `.l>`.l _.> `,` ,!1.l _ ,. .l-. _ .
.. .l-. _ l .l-. l. _,1,l _ _`.l ,>>' _ . !.`.l
_,s _,1,l _ . _l:`..l .., _s ,-.l _

RANGKUMAN
1. Hukum bacaan Lam ada dua, yaitu Tafkhim dan Tarqiq.
2. Huruf Lam dibaca Tafkhim apabila Lam dalam Lafdzul Jalalah () yang didahului
dengan huruf berharakat fathah atau dommah.
3. Huruf Lam dibaca Tarqiq apabila Lam dalam Lafdzul Jalalah () yang didahului
dengan huruf berharakat kasrah, adapun Lam yang berada selain dalam Lafdzul
Jalalah meskipun berharakat fathah atau dommah maka hukum bacaannnya adalah
dibaca Tarqiq.
4. Hukum bacaan Ra ada tiga macam yaitu :
Tafkhim, yaitu dibaca tebal.
Tarqiq, yaitu dibaca tipis.
Jawazul Wajhain, yaitu boleh dibaca tebal dan boleh dibaca tipis.
5. Huruf Ra dibaca Tafkhim apabila ;
Berharakat fathah atau dommah.
Berharakat sukun dan didahului huruf yang berharakat fathah atau dommah.
Diwaqafkan dan didahului oleh huruf berharakat fathah atau dommah.
Diwaqafkan dan didahului oleh huruf alif atau wawu sukun.
Berharakat sukun dan didahului oleh huruf berkasrah dan sesudahnya ada salah
satu huruf istila.
6. Huruf Ra dibaca Tarqiq apabila :
Berharakat kasrah.
Berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah dan sesudahnya bukan
huruf istla.
Diwaqafkan dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
Diwaqafkan dan huruf sebelumnya ya sukun.
7. Jawazul Wajhain boleh dibaca Tafkhim dan boleh dibaca Tarqiq, yaitu apabila Ra
berharakat sukun didahului oleh huruf berharakat kasrah dan sesudahnya terdapat
huruf istilayang berharakat kasrah.
8. Huruf Istila terdiri dari : ( , , , , , , ).

KEGIATAN SISWA 1

1. Diskusikan tentang hukum Lam dan Ra !.
2. Masing-masing siswa membentuk kelompok dengan beranggotakan 4-5 orang.
3. Masing-masing kelompok mendiskusikan tentang hukum bacaan Lam dan Ra.
4. Setelah mendiskusikan, masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya
dengan membuat peta konsep.
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
6. Setelah masing-masing kelompok mempresentasikan di depan kelas, hasil diskusi
berupa peta konsep dipajang di depan kelas.

A. Pilihlah pada salah satu jawaban a, b, c, dan d yang paling benar !
1. Hukum bacaan Lam dan Ra ada dua yaitu ....
a. idhar dan ghunnah c. tarqiq dan ghunnah
b. ikhfa dan Idghom d. tafkhim dan tarqiq
2. Menurut bahasa tafkhim artinya ....
a. Dipanjangkan c. ditebalkan
b. Dilebihkan d. ditipiskan
3. Sedangkan tarqiq menurut bahasa artinya ....
a. Dilebihkan c. ditebalkan
b. Ditipiskan d. disuarakan
4. Apabila ada huruf lam dalam lafdzul jalalah yang didahului oleh huruf berharakat
fathah atau dommah, maka harus dibaca ....
a. Tarqiq c. idhar
b. Tafkhim d. ghunnah
5. Huruf lam yang tidak pada lafdzul jalalah, maka cara membacanya adalah ....
a. ikhfa c. Tarqiq
b. Tafkhim d. idghom
6.

hukum lam pada ayat tersebut dibaca ....


a. Tarqiq c. keras
b. Tafkhim d.lunak
7. Apabila ada huruf lam dalam lafdzul jalalah yang didahului oleh huruf yang berharakat
kasrah, maka dibaca ....
a. Tebal c. lunak
b. Tipis d. keras
8. Lam lafadz Allah harus dibaca tarqiq apabila ....
a. Berada setelah harakat fathah
b. Huruf sebelumnya berharakat kasrah
c. Huruf sebelumnya berharakat dommah
d. Bertemu dengan huruf yang bertasydid
9. Huruf lam dibaca tafkhim apabila huruf tersebut ....
a. Dalam lafdzul jalalah dan huruf sebelumnya berharakat kasrah.
b. Tidak terdapat dalam lafdzul jalalah, tetapi berharakat dommah.
c. Tidak terdapat dalam lafdzul jalalah, tetapi hurufnya berharakat fathah.
d. Dalam lafdzul jalalah dan huruf sebelumnya berharakat fathah atau dommah
10. Huruf ra boleh dibaca tafkhim dan boleh dibaca tarqiq, hukum bacaan seperti ini
disebut ....
a. idghom mutamasilain c. ikhfa syafawi
b. Jawazul wajhain d Idghom mimi
11. Apabila ada huruf ra berharakat fathah atau dommah maka hukum bacaannya adalah
a. Tafkhim c. idhar
b. Tarqiq d. ikhfa
12. Jika huruf ra berharakat sukun, sedangkan huruf yang mendahuluinya berharakat
fathah atau dommah maka dibaca ....
a. Idhar c. Tarqiq
b. ikhfa d. Tafkhim
13. Apabila ra berharakat sukun yang didahului oleh huruf berharakat kasrah asli dan
sesudah ra sukun ada huruf istila maka hukum bacaannya adalah ....
a. Tebal c. jelas
b. tipis d. dengung
14. Di bawah ini yang termasuk buruf istila adalah ....
a. , , , , , , c. , , , , , ,
b. , , , , , , d. , , , , , ,
15. Apabila ada huruf ra yang didahului oleh huruf ya berharakat sukun, maka
bacaannya adalah ....
a. idhar c. Tafkhim
b. Tarqiq d. ghunnah
16. Ra tafkhim dibaca dengan posisi ....
a. Bibir terbuka lebar c. mulut menjorok ke depan
b. Bibir cekung ke dalam d. bibir dan mulut tertutup rapat
17. Lafadz-lafadz berikut yang mengandung bacaan ra tarqiq adalah ....
a. c.


b.

d.
18. hukum bacaan ra pada lafadz tersebut adalah ....
a. Tarqiq c. ikhfa syafawi
b. Tafkhim d. jawazul wajhain
19.

hukum bacaan pada lafadz ini adalah tafkhim sebab ....


a. Setelah ra ada huruf istila
b. Setelah ra ada huruf fathah
c. Huruf ra adalah huruf yang berharakat sukun
d. Sebelum ra didahului huruf berharakat kasrah
20. Apabila huruf ra diwaqafkan dan sebelumnya ada huruf berharakat fathah atau
dommah, maka hukum bacaannya adalah ....
a. Tarqiq c. ghunnah
b. Tafkhim d. jawazul wajhain

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Hukum bacaan ra ada dua yaitu tafkhim dan tarqiq.Jelaskan dan berilah contoh
masing-masing 3 !

2. Bagaimana hukum bacaan lam lafdzul jalalah ? jelaskan dan berilah 3 contoh !

3. Apa yang kamu ketahui tentang hukum bacaan jawazul wajhain, jelaskan dan berilah
contoh !

4. Sebutkan tiga syarat huruf ra dibaca tafkhim !

5. Sebuttkan tiga syarat huruf ra dibaca tarqiq !

NILAI
PARAF
GURU
ORANG
TUA







PORTOFOLIO

Bacalah Surat Al Humazah dan At Takatsur serta Surat Al Baqarah ayat 255-257,
kemudian tulislah bacaan yang mengandung hukum tajwid sesuai kolom berikut !

Lam Tafkhim Lam Tarqiq Ra Tafkhim Ra Tarqiq

















Tanggal Penilaian Nilai Paraf Orang Tua Paraf Guru










BAB II
TAMAK TERHADAP HARTA

Standar Kompetensi: Menerapkan Al-Quran surat-surat pendek pilihan tentang
menimbun harta

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1.1. Memahami isi kandungan Al-Quran
surat al-Humazah dan surat at-
Takatsur
1.2. Memahami keterkaitan isi
kandungan surat al-Humazah dan
surat at-Takatsur tentang sifat cinta
dunia dan melupakan kebahagiaan
hakiki dalam fenomena kehidupan
1.3. Menerapkan kandungan Al-Quran
surat al-Humazah dan at-Takatsur
dalam fenomena kehidupan sehari-
hari dan akibatnya
1. Menjelaskan pengertian tamak
2. Menunjukkan ciri-ciri orang yang
bersifat tamak
3. Menjelaskan larangan bersifat tamak
4. Menjelaskan kandungan surat al-
Humazah dan at-Takatsur
5. Menunjukkan lafadz dan terjemahan
surat al-Humazah dan at-Takatsur
6. Melafalkan dalil Al-Quran surat al-
Humazah dan at-Takatsur
7. Menjelaskan dampak positif
menghindari sifat tamak
Ringkasan Materi
Sungguh Allah Swt. telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk.
Bahkan, Allah telah menganugerahkan kepada kita dengan suatu anugerah yang
membuat malaikat iri kepada kita yaitu syahwat (nafsu). Nafsu yang diberikan Allah
kepada kita merupakan nikmat, akan tetapi jika kita tidak bisa menjaga dan mengaturnya
maka nikmat ini akan mengundang azab bagi kita, dan menjerumuskan kita ke dalam
siksa neraka. Suatu fitrah bagi manusia untuk mencintai yang indah-indah dan penuh
kenikmatan, seperti yang Allah jelaskan dalam Al-Quran dalam Surah Ali Imran ayat 14
yang artinya dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak [1] dan sawah lading. Itulah kesenangan hidu di dunia,
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
[1] Maksud dari binatang ternak di sini ialah binatang-binatang yang termasuk jenis
unta, lembu, kambing, biri-biri. Pada bab ini kita akan membahas tentang salah satu sifat
manusia yang tercela (akhlak mazmumah), yaitu sifat cinta terhadap hartayang berlebihan
atau serakah, dan kaitannya dengan isi kandungan dari Surah al-Humazah dan surah at-
Takatsur.
A. Sifat Serakah atau Tamak
1. Pengertian tamak
Sifat serakah atau sering disebut juga dengan tamak, kata tamak berasala dari
bahasa Arab Yaitu

yang berarti loba, rakus, dan terlampau besar


keinginanya untuk memperoleh harta yang banyak. Kita hidup di dunia ini memang tidak
akan bisa lepas dari harta, akan tetapi Islam telah mengatur mengenai harta, cara
memperolehnya, cara menggunakannya, cara penyimpanannya, dan cara
pendistribusiannya. Islam dengan tegas melarang umatnya agar tidak berlebihan dalam
masalah harta, termasuk dalam masalah mengumpulkan. Banyak ayat dan hadits yang
menjelaskan tentang larangan menimbun harta dan balasan bagi orang yang melanggar
larangan tersebut Allah telah menyiapkan siksaan yang pedih bagi para penimbun harta,
baik di dunia maupun di akhirat. Sebagai contoh, Allah telah mengazab Qarun karena
ketamakannya terhadap harta.
Qarun adalah kaum Nabi Musa, berkebangsaan Israil, dan bukan berasala dari
suku Qibthi (Gypsy, bangsa Mesir). Allah mengutus Musa kepadanya seperti diutusnya
Musa kepada Firaun dan Haman. Allah telah mengaruniai Qarun harta yang sangat
banyak dan pembendaharaan yang melimpah ruah memenuhi lemari simpanan.
Pembendaharaan harta dan lemari-lemari ini sangat berat untuk diangkat karena beratnya
isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang lelaki kuat dan kekarpun,
mereka masih kewalahan. Q.S. al-Qasas [28]; 79-82.










Artinya
79. Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-
orang yang menghendaki kehidupan dunia, Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti
apa yang telah diberikan kepada Qarun, sesungguhnya ia benar-benar mempunyai
keberuntungan yang besar.
Setiap zaman dan tempat, perhiasan dunia dapat menarik hati sebagian orang.
Membuat silau orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia dan orang-orang yang
tidak ingin mendapatkan apa yang lebih tinggi dan lebih mulia dari itu. Sehingga, mereka
tidak bertanyadengan harta apa pemilik perhiasan itumembeli perhiasannya? Juga tidak
bertanya dengan cara apa ia mendapatkan harta dunia itu. Baik itu harta
kekayaan,kedudukan, maupun kemuliaan duniawi. Oleh karena itu, jiwa mereka menjadi
tunduk dan tersihir.
80. Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu, Kecelakaan yang besarlah bagimu,
pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berimandan beramal saleh, dan
tidak diperoleh pahala itu, kecuali oleh orang-orang yang sabar.
Orang-orang yang saleh, mereka memiliki pertimbangan yang lain dalam menilai
kehidupan ini. Dalam diri mereka terdapat nilai-nilai lain selain nilai-nilai harta, perhiasan,
dan benda-benda dunia. Karena kemuliaan diri mereka, maka mereka menjadi terjaga dari
ketertundukan di depan kemegahan manusia. Mereka itu adalah Orang-orang yang
dianugerahi ilmu. Ilmu yang benar, yang dengannya mereka menilai kehidupan dengan
sebenarnya.
Pahala Allah lebih baik dari perhiasan dan apa yang ada di sisi Allah lebih baik dari
yang ada pada Qarun. Perasaan seperti ini adalah tingkatan tertinggi yang terdapat pada
orang-orang yang sabar, sabar atas fitnah kehidupan dan godaannya, dan sabar atas
ketidakpunyaan harta bendayang banyak diimpikan oleh manusia. Ketika Allah
mengetahui kesabaran mereka, Allahpun mengangkat mereka ke tingkatan yang lebih
baik, tingkatan yang lebih inggi atas seluruh benda yang ada di dunia.
Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada
baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia
termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).
Bumi menelan Qarun dan rumahnya karena kesombongan dan sikap aniayanya di
atas bumi. Ini adalah balasan atas tindakannya. Ia pergi dalam keadaan lemah, tanpa ada
yang menolongnya. Ia pun tidak dapat menolong dirinya sendiri dengan kemegahan dan
hartanya. Dengannya, tenggelam pula fitnah besar yang telah menyeret sebagian
manusia, kemudian dari hati mereka disingkaplah topeng kelalaian dan kesesatan.
82. Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qarun itu,berkata,
Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-
hamba-Nya dan menyempitkannya, kalau Allah tidak melimpahkan Karunia-Nya atas kita,
benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-
orang yang mengingkari (nikmat Allah).
Mereka pun segera memberikan puji-pujian kepada Allah karena Allah tidak
mengabulkan cita-cita mereka dan tidak memberikan kepada mereka apa yang telah
diberikan kepada Qarun tersebut. Pasalnya mereka telah melihat akhir kehidupan
mengerikan yang dialami oleh Qarun dalam sehari semalam saja. Mereka pun menyadari
bahwa kekayaan itu bukanlah suatu tanda keridaan Allah, karena Allah meluaskan rezeki
kepada siapa yang dikehendaki dan hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.
Jika harta itu tanda keridaan-Nya, niscaya Allah tidak akan membinasakan Qarun
dengan cara yang mengerikan. Tapi harta adalah cobaan yang dapat menjadi bencana.
Mereka pun mengetahui bahwa orang-orang kafir tidak beruntung. Meskipun Qarun tidak
mengucapkan kata-kata kekafiran secara terus terang, namun ketertipuannya dengan
harta dan penisbatan ilmu yang ada padanya, membuat mereka menyadari bahwa Qarun
dari kalangan orang kafir. Mereka melihat bentuk kebinasaan Qarun sebagai kebinasaan
orang-orang kafir.
2. Ciri-ciri orang yang tamak terhadap harta
Orang-orang yang memiliki sifat tamak dapat diketahui dari beberapa ciri sebagai
berikut.
a. Sangat mencintai harta yang telah dimiliki.
b. Terlampau bersemangat dalam mencari harta, sehingga tidak memperhatikan
waktu dan kondisi tubuh.
c. Terlalu hemat (bakhil) dalam membelanjakan harta.
d. Merasa berat untuk mengeluarkan harta guna kepentingan agama dan
kemanusiaan.
e. Kurang memperhatikan urusan-urusan kemasyarakatan karena sibuk
memikirkan harta.
f. Mendambakan kemewahan dunia dan kurang memperhatikan untuk kehidupan
yang hakiki, yaitu akhirat.
g. Semua perbuatannya selalu berlandaskan pada materi.
h. Sombong dan tidak mau bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah
kepadanya.

3. Larangan Sikap Cinta Kepada Dunia yang Berlebihan

Tidak bisa kita pungkiri kita sekarang hidup di alam dunia. Dunia merupakan tempat
permainan yang melalaikan, dan tempat menanam amalan sebagai bekal menuju ke
kehidupan yang abadi yaitu akhirat. Orang beriman akan menggunakan waktu hidupnya di
dunia dengan berbuat amal sebanyak-banyaknya. Sebaliknya, orang kafir akan
menjadikan dunia sebagai tempat untuk bersenang-senang dan memuaskan nafsu
mereka. Demikian juga dengan orang yang tamak terhadap dunia. Orang yang tamak
selalu mementingkan dunia dan melupakan kepentingan akhirat. Hal inilah yang sangat
dibenci oleh Allah Taala. Kehidupan di dunia hanyalah sementara, oleh karena itu kita
tidak boleh terlena. Adapun ayat-ayat dan hadis yang berkenaan dengan larangan
memelihara sifat tamak, antara lain sebagai berikut.
A. Ayat tetang larangan bersifat tamak
1) QS Al-Anam [6]: 141


Artinya
141.Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman/merambat yang dan
yang tidak merambat, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-
macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya)
dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-
macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik
hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan.

2) QS. Al-Hijr [15]:88


Artinya
88.Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada
kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan
diantara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih
hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang
yang beriman.

3) QS Al-Munaafiqun [63]:9

Artinya
9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang berbuat
demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

b) Hadis tentang larangan bersifat tamak .

Artinya
Dari Umar bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya ia berkata, Rasulullah
saw. bersabda, Makanlah dan minumlah, bersedekahlah dan berpakaian
tanpa berlebihan dan tidak sombong. (H.R. Ahmad)


Artinya
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata: Telah bersabda rasulullah saw. Celakalah
penyembah dinar, dirham, dan kain beludru, jika diberi ia rida dan jika tidak
diberi ia tidak rida Telah meriwayatkannya Imam Al-Bukhari.


Artinya
Dan Karimah al-Miqdad bin Madi Kariba ra dia berkata, saya mendengar
Rasulullah saw bersabda, tidak ada yang lebih jelek pada seseorang yang mengisi
suatu bejana daripada apabila dia mengisi perutnya dengan beberapa suap makanan
yang akan meneguhkan tulang rusuknya. Apabila mengisi makan tersebut merupakan
suatu keharusan maka isilah perut dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk
minuman, dan sepertiga untuk bernafas. (H.R. Tirmidzi)
Ayat-ayat dan hadis-hadis di atas mengingatkan kepada kita, agar jangan mencintai
harta dan anak secara berlebihan sehingga melupakan Allah Swt.. lebih-lebih terhadap
nikmat yang diperoleh orang lain, kita tidak boleh iri dan berusaha untuk memiliki yang
sama bahkan lebih dari apa yang dimiliki orang lain tersebut. Hal yang demikian akan
menyibukkan kita untuk berpikir bagaimana kesenangan yang didapat orang lain dapat
hilang. Sungguh hal yang sangat tercela. Dunia memang diciptakan untuk kepentingan
manusia, akan tetapi dunia bukanlah tempat yang hakiki. Dunia hanyalah tempat untuk
mencapai kehidupan hakiki yang bahagia, yaitu akhirat.
Jika yang menjadi paradigm atau tolok ukur kita adalah harta yang banyak, maka
hati kita cenderung menghalalkan segala cara demi yang banyak itu. Akan tetapi, jika tolok
ukur kita harta yang halal, insya Allah kita akan bekerja keras mencari yang halal. Jadi,
bagaimana pun harta yang banyak itu akan memnberikan kemudahan bagi kita dalam
bertaqarub kepada Allah Swt.

B. Kandungan Surah al-Humazah dan at-Takasur
1. Q.S. al-Humazah
a. Lafal dan Terjemahan Q.S. al-Humazah

Artinya:
1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.
2. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung.
3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.
4. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam
Hutamah.
5. Dan tahukah kamu apa Hutamah itu?
6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan.
7. Yang (membakar) sampai ke hati.
8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka.
9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

b. Asbabun Nuzul Q.S.al-Humazah
Ada beberapa riwayat yang menyebutkan sebab turunnya ayat ini, diantaranya
seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Utsman bin Affan dan
Abdullah bin Umar ra., dikemukakan bahwa Utsman dan Ibnu Umar berkata:Masih segar
terdengar di telinga kami bahwa ayat ini (Q.S.104: 1,2) turun berkenaan dengan Ubay bin
Khalaf, seorang tokoh Quraisy yang kaya raya, yang selalu mengejek dan menghina
Rasul dengan kekayaannya.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa Ummayah bin Khalaf selalu mencela dan
menghina Rasulullah apabila berjumapa dengannya. Maka Allah menurunkan ayat ini
(Q.S. 104 sampai akhir surat) sebagai ancaman siksa yang sangat dahsyat terhadap
orang-orang yang mempunyai anggapan dan berbuat seperti itu.(diriwayatkan oleh Ibnul
Mundzir yang bersumber dari Ibnu Ishaq).

c. Penjelasan ayat
1. Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.
:.l :.> _l _,
Penjelasan Ayat:
Allah Swt. menjelaskan bahwa orang yang suka mencela dan mengumpat akan
celaka. Hal ini sebagai bentuk jawaban atas ejekan-ejekan orang kafir Quraisy terhadap
Nabi Muhammad saw.. Perbuatan mencela dan mengumpat adalah perbuatan tercela.
Meskipun ayat tersebut turun berkaitan dengan ejekan kepada Nabi Muhammad saw.,
tetapi mencela dan mengumpat kepada siapa pun merupakan perbuatan tercela. Oleh
karena itu, kita harus senantiasa menjauhi perilaku mengumpat dan mencela.

2. Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung.
_ .::.s!._.-_.]
Penjelasan Ayat:
Masih berkaitan dengan ancaman Allah Swt. sebagaimana ayat 1, orang-orang
kafir mengejek dan mengumpat keadaan Nabi Muhammad saw. yang sangat sederhana.
Mereka mengira bahwa kemuliaan dan kehormatan seseorang ditentukan oleh
berlimpahnya harta. Itulah sebabnya mereka selalu mengumpulkan harta sehingga
mereka hanya sibuk menghitung-hitung kekayaannya, yang karenanya dia menjadi kikir
dan tidak mau menafkahkannya di jalan Allah. Mereka hanya mementingkan kehidupan
dunia yang sementara.

3. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.
_ .:.> .`]!. .>
Penjelasan Ayat:
Allah menjelaskan bahwa orang kafir itu menganggap harta yang mereka miliki
dapat membawa pada kesenangan selama-lamanya. Mereka menganggap bahwa semua
yang mereka inginkan dapat dibeli dengan harta. Bahkan, mereka beranggapan bahwa
kehidupan neraka sebagai ganjaran bagi mereka dapat pula ditukar dengan harta.

4. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Hutamah.
_ .L>' _ .,.`,l
Penjelasan Ayat:
Allah menjelaskan bahwa orang kafir itu menganggap harta yang mereka miliki
dapat membawa pada kesenangan selama-lamanya. Mereka menganggap bahwa semua
yang mereka inginkan dapat dibeli dengan harta. Bahkan, mereka beranggapan bahwa
kehidupan neraka sebagai ganjaran bagi mereka dapat pula ditukar dengan harta.

5. Dan tahukah kamu apa Hutamah itu?
_.L>'!. ,.: !.
Penjelasan Ayat:
Pertanyaan ini ditujukan kepada kaum kufar, tentang neraka yang bernama
Hutamah. Sebagai suatu peringatan bagi mereka.

6. (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,
_ ':..l < !.
7. yang (membakar) sampai ke hati.
_ :.: _ls _lL. _.l
Penjelasan Ayat:
Bagi pencela dan pengumpat merek akan mendapatkan balasannya yaitu neraka
Hutamah yang apinya menjilat-jilat dan siap menerima kedatangan mereka (para
pengumpat). Api itu akan menembus ke dalam dada-dada mereka sebagai balasan atas
apa yang mereka kerjakan di kehidupan dunia.


8. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka.
_ :... ,ls !.|
9. (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.
__::... ..- _

Penjelasan Ayat:
Dua ayat di atas menjelaskan keadaan mereka di dalam neraka Hutamah. Orang
yang sudah dimasukkan ke dalamnya tidak akan bisa melarikan diri darinya, api tersebut
mengepung mereka, dan mereka diikat di tiang-tiang panjang.

2. Q.S. at-Takasur
a. Lafal dan Terjemahan at-Takasur


Artinya:
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.
2. Sampai kamu masuk ke dalam kubur.
3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat
perbuatanmu itu).
4. Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan
yang yakin.
6. Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahim.
7. Dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan
mata kepala sendiri.
8. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu
megah- megahkan di dunia itu).

b. Ashabun Nuzul Q.S. at-Takasur
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan dua
kabilah Anshar, yaitu Bani Haritsah dan Bani Harts yang saling menyombongkan diri
dengan kekayaan dan keturunannya dengan saling bertanya:Apakah kalian mempunyai
pahlawan yang segagah dan secekatan si Fulan? Mereka menyombongkan diri pula
dengan kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka mengajak pula
pergi ke kubur untuk menyombongkan kepahlawanan dari golongannya yang sudah
gugur, dengan menunjukkan kuburannya. Ayat ini Q.S. 102:1-2 turun sebagai teguran
kepada orang-orang yang hidup bermegah-megah sehingga terlalaikan ibadahnya
kepada Allah.



c. Penjelasan Ayat
1. Bermegah-megahan telah melalaikan kamu.

2. Sampai kamu masuk ke dalam kubur.

Penjelasan Ayat:
Kedua ayat diatas memberi gambaran kepada orang-orang yang beriman bahwa
kebanyakan manusia mendambakan dan membanggakan kemewahan dunia. Sifat
manusia dalam membanggakan kemewahan hidup di dunia ini berlangsung sampai
kematian menghampiri mereka, yaitu dimasukkannya mereka ke dalan liang kubur.
Demikian besar kebanggaan mereka terhadap dunia, sehingga melupakan tujuan
hidup yang sebenarnya, yaitu mengabdikan diri semata hanya kepada Allah Swt..

3. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu).

4. Dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.

5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin.

Penjelasan Ayat:

Ayat tersebut merupakan bantahan terhadap anggapan orang yang bermegah-
megahan. Mereka tidak akan mendapat apa pun dari yang mereka banggakan dan
megah-megahkan. Mereka akan mengetahui akibat dari perbuatan yang telah mereka
lakukan (bermegah-megahan dalam keduniaan). Maksudnya, mereka akan menerima
balasan sebagai akibat dari perbuatannya, yaitu setelah datangnya kematian. Mereka
akan tahu bahwasannya setiap amalan ada balasannya.

6. Niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka jahim.


7. Dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan melihat mata kepala
sendiri.

8. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu
megah-megahan di dunia itu).

Penjelasan Ayat:
Ayat ini menjelaskan tentang balasan yang akan mereka peroleh. Mereka akan
melihat langsung neraka Jahim. Setiap dari mereka akan menyaksikan dan merasakan
siksaan di neraka Jahim. Pada saat itu, mereka akan ditanya tentang kemegahan yang
dahulu telah dibanggakan. Namun, semua itu hanya tinggal penyesalan yang tiada berarti.

C. Keterkaitan Kandungan Surah al-Humazah dan At-Takasur dalam Fenomena
Kehidupan
Dari 2 Surah yang telah kita bahas di atas, kita dapat mengambil pelajaran sebagai
berikut:
a) Dalam hidup di dunia ini tentu kita akan menemui segolongan orang
yang suka mencemooh, menghina, dan mengejek golongan yang lain.
Seperti yang tersirat dalam Surah al-Humazah, kaum kafir telah
menghina Nabi Muhammad saw. dengan membanggakan kemewahah
hidup mereka. Sedangkan dalam Surah at-Takasur menceritakan
tentang orang-orang yang bermegah-megahan dengan kehidupan
dunia.
b) Kebanyakan manusia sekarang telah tertipu dengan orientasi/tujuan
hidupnya. Mereka menganggap bahwa kenikmatan dalam kehidupan
terletak pada kemewahan yang mereka miliki. Padahal kita ketahui
bersama bahwa kenikmatan dunia ini hanya bersifat sementara.
c) Surah al-Humazah menyebutkan bahwa orang yang mencela dan
mengumpat kehidupan sederhana Nabi Muhammad saw. akan
memperoleh Hutamah. Dalam Surah at-Taksur, orang yang bermegah-
megahan dan membanggakan harta bendanya telah memperoleh
balasan berupa neraka jahim. Dengan demikian, kedua surah tersebut
memiliki kesamaan, yaitu ancaman siksa neraka bagi orang yang
berlebih-lebihan dalam mencintai harta dan melupakan akhirat.
d) Kita selaku kaum Muslim harus yakin tentang datangnya hari kiamat
dan adanya hari pembalasan, dengan begitu kita akan menjadi lebih
hati-hati dalam bertindak di dunia ini.

D. Menerapkan Kandungan Surah al-Humazah dan at-Takasur dalam Kehidupan
Sehari-hari dan Akibatnya

Surah al-Humazah dan at-Takasur merupakan gambaran bagi kita akibat yang akan
dialami orang-orang yang berlebih-lebihan dalam mencintai harta. Setelah kita pahami
ayat tersebut, kita harus menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

1. Penerapan
Penerapan isi kandungan Surah al-Humazah dan at-Takasur dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain sebagai berikut.
a. Tidak terlalu mendambakan kehidupan dunia, sehingga melupakan kehidupan
akhirat.
b. Bersikap wajar dalam bekerja mencari rezeki dengan tetap memperhatikan norma-
norma agama.
c. Bersikap qanaah (rela menerima kenyataan hidup) dengan mensyukuri rezeki yang
diperoleh dan tidak merasa kurang.
d. Berusaha memanfaatkan rezeki yang diperoleh sesuai petunjuk agama.
e. Mengeluarkansebagian rezeki dengan bersedekah, berinfak, dan berzakat jika
sudah mencapai nisab.
f. Dalam urusan dunia selalu melihat orang yang lebih rendah.
g. Tidak bersifat kikir / bakhil terhadap harta yang dimliki.
h. Tidak bersikap tamak ataupun serakah dalam masalah dunia (harta).

2. Akibat Negatif dari Sikap Serakah/Tamak
Orang yang memiliki sifat tamak akan berakibat buruk bagi dirinya sendiri, keluarga,
dan orang lain diantaranya sebagai berikut.
a. Mudah terjerumus ke dalam kehidupan yang sesat karena keduniaan.
b. Tercela dalam pandangan sesama manusia, karena biasanya orang yang
tamak cenderung bakhil.
c. Jauh dari petunjuk agama karena waktunya habis untuk memikirkan harta.
d. Cenderung menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuannya sehingga
tidak peduli dari mana uangnya berasal sehingga tak jarang melakukan hal-
hal yang haram seperti menipu, mencuri, korupsi dan lain-lain.

3. Dampak Positif penerapan Surah al-Humazah dan at-Takasur dalam kehidupan
sehari-hari

Tamak terhadap harta merupakan salah satu larangan agama. Jika mampu
menghindari sifat tersebut, kita akan memperoleh kebaikan-kebaikan sebagai berikut.
a. Terpuji dalam pandangan manusia dan Allah Swt.
b. Disukai dalam pergaulan dengan sesame
c. Memperoleh ketenteraman hidup, karena merasa cukup dan tidak selalu merasa
kurang dengan rezeki yang diberikan Allah Swt.
d. Tidak mudah terpengaruh oleh sikap hidup mewah yang cenderung pada kufur
nikmat.
e. Mendapatkan pahala dari Allah Swt karena mampu menjauhi larangan-Nya.
f. Selamat dari ancaman siksa api neraka.

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar!
1. Sifat tamak merupakan sifat .
a. mahmudah b. mazmumah
c. mabrukah d. matrudah
2. Makan dan minum hendaknya jangan berlebihan, ukuran makan dan minum
hendaknya sampai batas .
a. menguatkan badan
b. menghilangkan rasa lapar dan dahaga
c. terasa kenyang
d. memenuhi perutnya
3. Surah at-Takasur diturunkan berkaitan dengan Bani
a. Quraisy
b. Harisah
c. Hisyam
d. Nadzir
4. _ .::.s!._.- _.]
Ayat tersebut menjelaskan sifat orang yang terlalu mencintai harta, yaitu .
a. tidak pernah tidur barang sesaat pun
b. bekerja dan tidak pernah berhenti
c. selalu mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya
d. mencari harta dan melupakan kesehatan dirinya
5. Allah akan mempertanyakan tentang harta yang dimegah-megahkan di dunia. Hal ini
terungkap dalam Surah at-Takasur ayat .
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
6. Sebab turunnya Q.S. al-Humazah karena ada seorang kaum kafir Quraisy yang selalu
mengumpat dan mencela Nabi Muhammad saw. dengan kekayaan yang dimilikinya.
Orang tersebut adalah .
a. Ubay bin Khalaf
b. Abu Jahal
c. Abu Bakar
d. Muawiyah bin Abi Sofyan
7. Arti dari at-Takasur adalah .
a. penumpuk harta
b. tamak
c. bermegah-megahan
d. pengumpat
8. Dalam urusan dunia kita harus melihat ke .
a. atas
b. samping
c. bawah
d. depan
9. Menerima segala pemberian Allah dengan lapang dada disebut .
a. sabar
b. ikhlas
c. qanaah
d. tawakal
10. Orang yang tamak terhadap harta berpikir bahwa hartanya dapat membuat dirinya
kekal. Hal ini dijelaskan pada ayat di bawah ini, yaitu .
a. :.l:.> _l_,
b. .::.s!._.- _.]
c. .:.>.`]!. .>
d. .L>'_.,.`,l
11. Kesamaan isi kandungan Surah al-Humazah dan at-Takasurndalam hal sikap adalah
.
a. membenci Nabi Muhammad saw.
b. mengingkari adanya Allah Swt.
c. cinta terhadap dunia dan melalaikan akhirat
d. tidak pernah menikmati harta secara maksimal
12. Bermegah-megahan dalam keduniaan dapat mengakibatkan manusia .
a. melupakan waktu keluarga
b. menjadi kebingungan
c. menjadi pekerja keras
d. melalaikan kehidupan akhirat
13. _,>>' _`.l artinya .
a. niscaya kamu akan lari dari neraka jahim
b. niscaya kamu akan melihat neraka jahim
c. cinta terhadap harta dan melalaikan akhirat
d. neraka jahim sebagai tempat pembalasan orang yang tamak
14. Surah al-Humazah turun berkenaan dengan .
a. kesederhanaan hidup Nabi Muhammad saw.
b. celaan orang kafir terhadap kesederhanaan hidup Nabi Muhammad saw.
c. kekayaan sebagian sahabat Nabi yang berlimpah
d. kenikmatan yang telah banyak diterima Nabi Muhammad saw.
15. Berikut yang merupakan ciri orang tamak, yaitu .
a. menjadi sangat dermawan
b. terlalu hemat dalam membelanjakan harta
c. iri terhadap keilmuan orang lain
d. suka berbohong kepada siapa pun
16. Rezeki yang telah diberikan kepada kita harus .
a. dihabiskan
b. disimpan
c. disyukuri
d. dibagi rasa
17. Berikut ini persamaan kata dari tamak, kecuali .
a. loba c. cinta
b. rakus d. serakah
18. Sifat menjauhi hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dunia disebut dengan .
a. tawakal c. zuhud
b. sabar d. iffah
19. Orang yang tamak terhadap harta berpikir bahwa hartanya dapat membuat dirinya .
a. kekal c. zuhud
b. bahagia d. sengsara
20. Manusia sebagai makhluk Allah yang sempurna karena memiliki yang tidak dimiliki
oleh malaikat.
a. pikiran c. iman
b. syahwat d. jiwa
21. Ayat-ayat berikut berisi tentang larangan berlebihan dalam melakukan pekerjaan
adalah .
a. .L>' !. ,.:!.
b.


c. _,1,l l. .l-. l
d.


22. `.l>`.l`>.l Dibaca tebal karena .
a. ra berharakat dammah
b. ra berharakat fathah
c. ra sukun karena waqaf sebelumnya huruf wawu
d. ra sukun karena waqaf sebelumnya huruf wawu
23. Yang termasuk perilaku tamak dalam harta adalah .
a. membelanjakan harta seperlunya
b. rajin melakukan kegiatan menabung
c. mencari harta dengan segala cara
d. membantu kaum dhuafa
24. Semua yang ada di dunia ini akan diminta pertanggungjawabannya, maka sifat kita
yang paling tepat yaitu .
a. memaksimalkan dalam membelanjakan harta kita
b. berhati-hati dalam mencari dan menyalurkan harta kita
c. tidak peduli terhadap apa yang akan terjadi
d. menggunakannya untuk foya-foya saja, mumpung masih ada
25. Dalam masalah dunia kita tidak boleh melihat yang ada kita.
a. atas d. samping
b. bawah e. belakang
26. Yang membedakan manusia berbeda dengan manusia yang lain adalah .
a. kedewasaan
b. kemapanan
c. ketakwaan
d. kepintaran
27. Apa itu hutamah .
a. neraka yang menyala-nyala
b. sahabat nabi yang dermawan
c. surga yang mengalir dibawahnya sungai susu
d. orang yang suka mengumpat Nabi Muhammad saw.
28. Ayat berikut berkaitan dengan larangan menimbun harta dengan cara yang tidak baik
adalah .
a. .::.s!._.- _.]
b.


c.


d.


29. Yang menjadi tolok ukur kebahagiaan manusia adalah .
a. banyaknya anak dan keturunan
b. banyaknya kendaraan
c. tingkat kedekatan manusia pada sang khalik
d. banyaknya teman dan kerabat
30. Pertanyaan berikut benar, kecuali .
a. Qarun berasal dari bangsa Qibtil
b. qanaah adalah lawan dari kata tamak
c. tamak sama artinya dengan loba
d. serakah merupakan akhlak mazmumah

B. Jodohkan lajur sebelah kiri dengan lajur sebelah kanan!
1. ( ) Sama artinya dengan tamak.
2. ( ) Ingin memperoleh lebih banyak dari yang diperlukan.
3. ( ) Ingat kepada Allah.
4. ( ) Rela menerima kenyataan hidup dengan ikhlas.
5. ( ) Sikap orang beriman yang mendapat kenikmatan.
6. ( ) Enggan membelanjakan harta di jalan Allah
7. ( ) Kaum dari Nabi Musa as.
8. ( ) Meninggalkan kekayaan demi kesederhanaan
9. ( ) Bersikap secara berlebih-lebihan
10. ( ) Mendekatkan diri kepada Allah

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Bagaimana menurut pendapatmu tentang kejadian yang menimpa Qarun?
Jawab:
.
2. Apa yang kamu ketahui tentang sifat zuhud?
Jawab:
...
3. Bagaimana caranya agar kita tidak tergolong orang yang bersikap tamak?
Jawab:
...
4. Sebutkan akibat buruk dari sifat tamak!
Jawab:
......

a. tamak
b. syukur
c. Qarun
d. ishraf
e. qanaah
f. bakhil
g. loba
h. zuhud
i. taqarrub
j dzikrullah





5. Jelaskan sebab turunnya Surah at-Takasur!
Jawab:
.
6. Tuliskan sebuah ayat yang menyatakan bahwa anak, harta, jabatan, dan wanita bisa
menjadi fitnah bila tidak dijaga!
Jawab:

.
7. Jelaskan sikap yang harus kita teladani dari Nabi Muhammad dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari!
Jawab:

.
8. Bagaimana pandangan orang kafir terhadap harta yang dimilikinya?
Jawab:

.

9. Mengapa kita tidak boleh hidup secara berlebih-lebihan? Jelaskan!
Jawab:


10. Jelaskan maksud dari hadis berikut ini!


Jawab:
.






BAB III
KESEIMBANGAN HIDUP DI DUNIA DAN AKHIRAT
Setandar Kompetensi : memahami hadits tentang keseimbangan hidup di dunia di
akhirat

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
1.1. Menulis hadits tentang keseimbangan
hidup di dunia dan akhirat.
1.2. Menerjemahkan makna hadits tentang
keseimbangan hidup di dunia dan akhirat.
1.3. Menghafal hadits tentang keseimbangan
hidup di dunia dan akhirat.
1.4. Menjelaskan keterkaitan isi kandungan
hadits dalam prilaku keseimbangan hidup
di dunia dan akhirat dalm fenomena
kehidupan dan akibatnya.
1. Menjelaskan pentingnya keseimbangan
hidup di dunia dan akhirat.
2. Menunjukkan bukti/dalil kenaran tentang
keseimbangan hidup di dunia dan akhirat.
3. Melafalkan dalil tentang keseimbangan
hidup di dunia dan akhirat.
4. Memahami arti dalil keseimbangan hidup
di dunia dan akhirat.
5. Menerapkan prilaku keseimbangan hidup
di dunia dan akhirat dalam kehidupan
sehari-hari.
MATERI
KESEIMBANGAN
HIDUP DI DUNIA DAN
AKHIRAT










Islam adalah agama yang sempurna. Ajarannya sangat lengkap tidak hanya
mementingkan dunia saja tetapi juga memperhatikan akhirat. Keduanya harus seimbang
antara kepentingan dunia dan akhirat. Imam Ali Karomallahu wajhah pernah berkata :.
Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya. Bekerjalan
untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok..Seorang muslim yang baik
Dunia:
1. Bekerja keras seakan-akan hidup
selamanya dengan jalan yang halal.
2. Kaya harta.
3. Mandiri.
4. Disiplin.
5. Dermawan.
6. Dapat memperjuangkan Islam
7. Berjiwa sosial tinggi.
8. Terhormat dalam pandangan
pemeluk agama laian.
Akhirat :
1. Rajin beribadah seakan-akan besok
akan mati.
2. Bertawakal.
3. Rajin berdo`a.
4. Zuhud ( tidak cinta harta walau kaya)
.
HADITS
adalah yang kaya harta tapi juga kaya hati, karena selalu bersyukur dan bertawakal, rajin
bangun malam, bertasbih, dan bersujud tapi juga mempunyai jiwa sosial yang tinggi.
Hadits tentang Keseimbangan Hidup di Dunia dan Akhirat.
1. Hadits 1

. ) (
Artinya:
Bukanlah orang yang baik di antara kamu orang-orang yang meninggalkan
kepentingan dunia untuk mengejar akhirat atau meninggalkan akhirat untuk
mengejar dunia sehingga dapat memadukan keduanya.sesungguhnya kehidupan
dunia mengantarkan kamu menuju kehidupan akhirat. Janganlah kamu menjadi
beban orang lain (HR. Ibnu `Asakir dari Anas dalam kitab tafsir al kasysyaf jilid 4
hal. 1670)
Isi kandungan
Pelajaran yang dapat kita ambil hikmanya sbb ;
1. Kita tidak boleh mengutamakan kehidupan akhirat, dengan mengabaikan
kehidupan dunia. Karena dunia merupakan sarana untuk mencapai kehidupan
akhirat
2. Kita tidak boleh mengutamakan kehidupan dunia, dengan mengabaikan
kehidupan akhirat. Dunia adalah sementara sedangkan akhirat merupakan
kehidupan yang kekal dan abadi.
3. Antara dunia dan akhirat harus seimbang, seperti kata Sayyidina Ali Karamallahu
wajhahu : Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya.
Bekerjalan untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok..
4. Dalam mengarungi hidup di dinia kita harus mandiri, jangan menjadi beban bagi
orang lain atau selalu mengharapkan pertolongan orang lain.

2. Hadits 2

.
Artinya :
Mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang
lemah, sedanghkan pada masing-nasing ada kebaikannya. Bersemangatlah kamu
untuk mencapai sesuatu yang bermanfaat bagimu. Mohonlah pertolongan kepada
Allah dan janganlah kamu merasa tak berdaya. ( HR. Muslim dari Abu Hurairah ).
Isi kandungan
Pelajaran yang dapat kita ambil hikmanya sbb ;
a. Nabi Muhammad SAW memberi motifasi atau dorongan kepada kita agar
berusaha menjadi mukmin yang kuat, kuat yang di maksud meliputi berbagai
hal, yaitu:
1. Kuat iman, yaitu tidak mudah dipengaruhi oleh kepercayaan lain yang
bertentangan dengan Islam. Kuatnya iman seseorang akan mempengaruhi
seluruh aktifitas hidupnya.
2. Kuat fisik, yaitu badan yang sehat, segar bugar, dan tidak sakit-sakitan.
Dengan kondisi badan yang kuat, kita dapat melaksanakan ibadah secara
baik, begitu juga dengan yang lain.
3. Kuat ilmu atau pandai, yaitu mempunyai pengetahuan yang cukup sehingga
tidak menjadi orang yang terbelakang. Dengan ilmu kita juga dapat
memperjuangkan Islam secara baik dan tidak diremehkan oleh umat lain.
4. Kuat ekonomi, memiliki taraf hidup yang cukup atau tidak kekurangan.
Dengan adanya kekuatan ekonomi, kita dapat membiayai sekolah, kegiatan
dakwah, membantu fakir miskin, membangun gedung madrasah, dan tidak
ditindas oleh pihak non muslim.
5. Kuat semangat, yaitu memiliki sewmangat yang kuat dalam segala aspek
kehidupan. Banyak pelajar yang tergolong pandai tetapi tidak memiliki
semangat belajar sehingga perestasi yang dicapai kurang baik. Sebaliknya
banyak pula pelajar yang kepandaiannya pas-pasan, tetapi semangat belajar
kuat, akhirnya ia dapat memperoleh perestasi yang cukup baik.
b. Agar dicintai Allah SWT , setiap mukmin hendaknya berusaha menjadi mukmin
yang kuat. Kekuatan yang dimiliki hendaknya dimanfaatkan untuk kebaikan,
sesuai petunjuk Islam.
c. Setiap mukmin hendaknya memiliki semangat yang kuat dan selalu memohon
pertolongan kepada Allah SWT dalam mencapai suatu cita cita.
3. Hadits 3

.
Artinya :
Sungguh jika salah seorang di antara kamu membawa seutas tali untuk
mencari seikat kayu bakar, lalu kayu itu dijual sehingga Allah mencukupkan
kebutuhan hidupnya dengan hasil jualannya, itu lebih baik dari pada meminta-minta
kepada orang lain, baik diberi maupun di tolak ( tidak diberi). (HR al Bukhary dari
Zubair bin Awwam )
Isi kandungan
Pelajaran yang dapat kita ambil hikmahnya sbb ;
1. Suka bekerja keras untuk memperoleh hasil guna memenuhi kebutuhan hidup
diri dan keluarga.
2. Tidak merasa rendah diri melakukan suatu pekerjaan apapun asal halal menurut
syariat agama Islam.
3. Berusaha semampu mungkin untuk mencapai kebutuhan hidup, jangan sampai
meminta-minta.
4. Berupaya mencari kesejah teraan hidup di dunia agar tidak menjadi beban orang
lain.
5. Berupaya semaksimal mungkin untuk memperoleh penghasilan yang cukup
guna memenuhi kebutuhan hidup.
Sebagai seorang muslim ada beberapa hal yang perlu diseimbangkan yaitu :












Jasadiyah/
fisik
Akal Ruhiyyah/
hati
Sosial Keseimbangan
melestarikan
alam
Fisik kuat
ibadah lancar
perestasi
kerja
memuaskan
Ilmu
pengetahuan
luas akan
mudah
mencapai
yang
diinginkan
Selalu berada
pada jalan
yang benar
berzikir
bermunajat
kepada Allah

Dermawan
Tolong
menolong
cinta kawan
Selalu menjaga
kelestarian alam
agar tidak terjadi
bencana, cinta
alam.
HAL-HAL YANG PERLU
DISEIMBANGKAN BAGI SEORANG
MUSLIM
Keterkaitan Kandungan Hadits dalam Periklaku Keseimbangan Hidup di
Dunia dan Akhirat dalam Fenomena Kehidupan dan Akibatnya.
1. Keterkaitan Kandungan Hadits.
Setelah memperhatikan kandungan ketiga Hadits tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa umat Islam harus :
a. Berusaha menyeimbangkan antara urusan dunia dengan akhirat;
b. Berusaha untuk menjadi umat yang kuat dalam berbagai bidang sehingga
dapat memperjuangkan Islam secara maksimal.
c. Memiliki semangat yang tinggi dalam meraih sesuatu yang bermanfaat bagi
agama, diri sendiri, nfaat bagi agama, diri sendiri, dan orang lain;
d. Memiliki sdan orang lain;
e. Memiliki sikap iffah, lebih suka bekerja keras untuk memperoleh hasil yang
optimal.
f. Tidak menggantungkan nasibnya kepada orang lain.
Akibat (Dampak Positif).
Setelah memperhatikan kandungan ketiga Hadits terampak positif
dalam kehidupan dunia dan akhirat., antara laian ;
a. Dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri sesuai kemampuannya;
b. Dapat mencapai kesejahteraan hidup di dunia sebagaimana yang diinginkan
setiap orang.
c. Memiliki pribadi yang mandiri.
d. Memiliki pandangan hidup yang luas sesuai prinsip-prinsip Islam;
e. Dapat memperjuangkan Islam dengan kekuatan yang dimiliki;
f. Terhormat dalam pandangan pemeluk agama lain sehingga tidak menjadi
cemoohan mereka.
g. Diperhitungkan pihak lawan (musuh Islam) dan tidak senantiasa diganggu
mereka, sebagaimana yang terjadi akhir-akhir ini.
















































UJI KOMPETENSI III



A. Pilihlah Salah satu jawaban yang paling benar !
1. Seorang muslim yang sempurna adalah :
a. suka menolong dengan ikhlas . .
b. selalu membantu orang yang kesusahan.
c. melakukan sesuatu di dunia yang bermanfaat..
d. sukses dan maju dunianya, namun tidak melupakan Allah SWT.
2. Bekerjalah untuk duniamu, seakan kamu hidup selamanya, bekerjalah untuk akhiratmu
seakan kamu ... .
a. banyak dosa . c. akan masuk surga
b. besok akan mati d. selalu dilihat Allah SWT.
3. Diantara pernyataan berikut yang terbaik bagi kita adalah ... .
a. Saqiyun fid dunya, wa saqiyyun fil akhirat. c. Sa`idun fid dunya, wa sa`idun fil
akhirat.
b. Saqiyyun fid dunya, wa sa`idun fil akhirat. d. Sa`idun fid dunya, wa saqiyyun fil
akhirat.
4. Agama Islam mengajarkan pada umatnya tentang keseimbangan antara....
a. laki-laki dan perempuan c. agama dan ibadah
b. orang tua dan anak. d. dunia dan akhirat
5. Dengan menyeimbangkan kepentingan hidup di dunia dan akhirat, Allah swt. berjanji
akan memberikan....
a. kebahagiaan di dunia yang memuaskan
b. kesejahteraan di akhirat akan terpenuhi
c. terpenuhinya segala keinginan selama di dunia
d. kesejahteraaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat.
6. Rasulullah saw. melarang umatnya mengabaikan urusan keduniaan untuk....
a. kepentingan akhirat saja c. kepentingan sesaat
b. menjaga kehormatan d. kehidupan suci
7. Keseimbangan dunia dan akhirat meliputi keseimbangan....
a. akhlak seseorang c. iman seseorang
b. perbuatan nyata d. hidup dan mati
8. Setiap hal yang kita lakukan di dunia akan menimbulkan....
a. timbal balik pada diri kita c. tidak akan tersesat dalam hidupnya
b. perbuatan yang bermanfaat d. mendapat petunjuk di jalan yang benar
9. Menurut H.R.Muslim dari Abu Hurairah bahwa, muslim yang kuwat lebih baik dan lebih
dicintai Allah daripada muslim yang....
a. sombong c. lemah
b. curang d. kecil
10. Menjaga keseimbangan fisik akan berguna untuk....
a. dirinya sendiri c. orang lain
b. masa depan d. keluarga
11. Orang yang menghargai ilmu dan dapat mengamalkannya, berarti dia mempunyai
keseimbangan....
a. harta c. fisik
b. akal d. hati
10.


Arti potongan ayat di atas adalah....
a. tidak menjadi beban orang lain c. tidak melupakan kehidupan di dunia
b. memiliki tingkat keimanan tinggi. d tidak melupakan kehidupan di akhirat

11. Cara menjaga keseimbangan hati adalah....
a. bersilaturahmi c. membaca Al-Quran
b. belajar dengan giat d. bersikap baik dan sopan
12.


Arti lafal yang digarisbawahi ialah....
a. kuat c. dicintai Allah
b. lebih baik d. setiap mukmin
13. Dibawah ini yang termasuk contoh dari keseimbangan akal adalah....
a. mempelajari ilmu-ilmu dunia dan akhirat c. mencari kepuasan hidup
b. menghilangkan kesusahan di dunia d. rajin beribadah
14.


Arti potongan hadits di atas adalah....
a. perintah untuk bersemangat mencapai suatu yang bermanfaat
b. perintah untuk berusaha secara perlahan-lahan
c. memohon kebaikan kepada Allah swt.
d. larangan meninggalkan dunia
15. orang yang selalu menjaga keseimbangan hidup di dunia, maka kelak di akhirat akan
mendapatkan....
a. kesempurnaan hidup c. keseimbangan yang sama
b. keseimbangan hidup d. kehidupan yang lebih baik
16. Perintah untuk tetap bersemangat terdapat dalam lafal....
a.

b.

c.

d.



17. . ...


Lanjutan potongan hadist diatas yang tepat adalah... .
b.

b.

c.

d.


18. Dalam ibadah dan prestasi kerja seorang muslim akan ada pengaruh terhadap....
a. sosial b. akal c. fisik d. . hati
19. Agar kita tidak merugi di akhirat, sebaiknya kita....
a. bertindak semaunya c. mematuhi hukum Allah
b. menuruti hawa nafsu d. memelihara silaturahmi
20. Dalam penjelasan sebuah hadits, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan
akhirat jika kita....
a. menghilangkan kesusahan orang lain c. menutupi aib orang lain
b. memudahkan kesulitan orang lain d. menolong orang lain

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang kamu kerjakan agar sukses di dunia dan di akhirat ?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
2. Isilah titik-titik pada hadits berikut !
... ...


3. Mengapa mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada mukmin yang
lemah?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
4. Sebagai seorang muslim, bolehkah kita memiliki harta yang banyak ?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
5.
Apa maksud yang terkandung dalam sabda Rasulullah saw. di atas ?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
6. Apa yang terjadi apabila keseimbangan sosial tidak dijaga ?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
7. Kenapa keseimbangan alam harus dijaga ?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
8. Berpengaruh pada apakah keseimbangan fisik yang dimiliki oleh seorang muslim ?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
9. Buatkan contoh dari keseimbangan akal ?
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................

10.
Terjemahakan potongan hadits Imam Muslim tersebut....
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................


Nilai Uji Kompetensi Paraf
Guru Orang Tua















PORTOPOLIO
A. Artikan mufradat dari potongan-potongan hadits tersebut !

N
o
Arti Lafadz N
o
Arti Lafadz
1
0


1
1


1
2


1
3



1
4


1
5


1
6


1
7


1
8









B. Artikan mufradat dari potongan-potongan hadits tersebut !

N
o
Arti Lafadz N
o
Arti Lafadz
5



C. Artikan mufradat dari potongan-potongan hadits tersebut !

N
o
Arti Lafadz N
o
Arti Lafadz
8


1
0


1
1


1
2


1
3


1
4







D. Tulis hadits berikut lengkap dengan harakatnya dan terjemahkan dengan bahasa
Indonesia yang benar!









Nilai Portofolio Paraf
Guru Orang Tua


















Penyusun LKS Quran Hadist kelas 8
1. Dra. Lismawati
2. Drs. Saiful Hadi
3. Jumadi, S.Pd.I

You might also like