You are on page 1of 14

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN (MATA)

DISUSUN OLEH : SYLVIA ERIN HERSANTI 25010110120041 RI-A

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO 2010

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Indra Penglihatan (Mata) ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Anatomi Fisiologi.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan anatomi fisiologi, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan indera penglihatan (mata). Tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah anatomi fisiologi atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Penyusun harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai, khususnya bagi penyusun. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Semarang, Desember 2010

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima indera atau yang biasa disebut dengan panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal. Indera manusia ada lima sehingga disebut panca indera disertai arti definisI, yaitu : 1. Indera Penglihatan / Mata Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak memiliki mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak. 2. Indera Penciuman / Hidung Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau. 3. Indera Pengecap / Lidah Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit.

4. Indera Pendengaran / Telinga Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui/mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam. 5. Indera Peraba / Kulit Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll. Apabila dibagi ke dalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi ke dalam tiga grup kelompok, yakni : 1. Kemoreseptor Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pemnciuman (hidung) dan indra pengecap (lidah). 2. Mekanoreseptor Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (telinga). 3. Photoreseptor / Fotoreseptor Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan (mata). Alat indra kita merupakan aset terpenting tubuh kita oleh sebab itu jagalah kesehatan alat indera kita agar tetap sehat dan berfungsi dengan baik.

BAB II PEMBAHASAN

Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang di bungkus oleh tiga lapisan dari luar ke dalam. Isi bola mata terdiri atas lensa, badan bening dan cairan dalam mata.indera penglihatan juga dinamakan fotoreseptor karena mampu menerima rangsang fisik yang berupa cahaya. Lensa adalah sabuah benda bening berbentuk cakram yang tergantung di belakang selaput pelangi dan manik mata. Bidang depan nya kurang melengkung di bandingkan dengan bidang belakang nya. Lensa sekeliling tepinya tergantung pada badan siliar dengan perantaraan serabut-serabut halus yang di namakan sabuk siliar, dengan perantaraan serabut-serabut ini badan siliar bersama otot siliar yang terdapat di dalamnya dapat mempengaruhi bentuk lensa (akomodasi). Lensa mata bersifat transparan dan elastis yang fungsi nya untuk membiaskan cahaya yang masuk dan memfokuskan bayangan benda pada retina. Lensa mata pada manusia cembung sehingga bayangan benda yang di hasilkan retina adalah nyata, terbalik, dan diperkecil. Badan bening menempati ruang di belakang lensa mata disini adalah suatu zat bening yang menyerupai selai. Cairan bola mata mengisi bilik mata depan, yang terletak di antara selaput bening dan selaput pelangi, serta bilik mata belakang, yang terdapat di sekitar lensa antara selaput pelangi dan badan bening. Alat-alat tambahan mata adalah otot-otot mata yang berguna untuk menggerak kan bola mata, pelupuk-pelupuk mata serta selaput ikat pelupuk nya dan radas air mata. Pelupuk-pelupuk mata adalah lipatan-lipatan kulit yang terletak di depan bola mata. Susunan indera penglihatan dalam garis besar terdiri dari: 1. Kedua mata (the eye). 2. Saraf optik, yaitu saluran saraf yang menghubungkan mata dengan otak (the visual pathway). 3. Pusat penglihatan dalam otak (visural korteks). Disamping itu terdapat organ-organ aseseori yang penting untuk melindungi dan mempertahankan fungsi mata, yaitu kelopak mata, bulu mata, alis dan kelenjar air mata.

1. The Eye Mata merupakan bagian indera yang fungsinya hanya terbatas pada menerima dan menyiapkan rangsang agar dapat diteruskan ke pusat-pusat penglihatan yang terletak di dalam otak. Mata merupakan organ penglihat (apparatus visual) yang bersifat peka cahaya (foto sensitif). Bagian bola mata manusia yang bertdedah ke permukaan anterior hanya 1/6 (seper-enam) bagian saja. Sedangkan sisanya terlindung dalam orbita mata. Secara anatomi, bola mata dapat dibedakan menjadi tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu: a. Sklera (selaput putih) Sklera merupakan selaput jaringan ikat yang kuat, berfungsi untuk bagian-bagian dalam bola mata dan untuk mempertahankan kekakuan bola mata. Tersusun oleh jaringan ikat yang kuat, liat dan putih serta melengkung. b. Kornea Kornea merupakan selaput bening yang membentuk struktur tembus cahaya yang melapisi bagian anterior bola mata. Kornea juga merupakan jalan masuk cahaya pada mata dengan menempatkannya pada retina. Lapisan luar kornea ditutup oleh lapisan epitel yang berkesinambungan dengan epidermis yang disebut konjungtiva. Pada kornea tidak di temukan pembuluh darah seperti hal nya pada aqueus humor, vitreous humor dan lensa mata. 2. Lapisan Vaskular, terdiri dari: a. Koroid Merupakan menbran tipis yang mengandung pigmen dan melapisi permukaan sebelah dalam sklera. Koroid mengandung banyak pembuluh darah yang menyalurkan nutrisi ke retina. Selaput ini dari dalam dilapisi oleh selaput jala yang mengandung sel-sel indra yang amat rentan terhadap cahaya yang semua nya berguna untuk indra penglihatan dalam arti khusus. Pada lapisan koroid banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen berwarna hitam. Lapisan koroid dapat menyerap cahaya yang masuk ke dalam mata. Dengan ada nya pembuluh darah pada lapisan ini sekaligus menyuplai makanan ke lapisan retina bagian depan lapisan koroid berubah membentuk struktur terpisah yaitu : corpus siliaris, ligamentum suspensor dan iris. Corpus siliaris terletak diantara tepi depan retina dengan tepi belakang Iris. Ligamentum suspensor berfungsi untuk mengatur proses akomodasi lensa mata untuk mendapat kan gambar benda yang jelas pada retina.

b. Iris Iris merupakan diafragma yang terletak diantara kornea dan mata. Pada iris terdapat dua perangkat otot polos yang tersusun sirkuler dan radial. Iris berfungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata, dengan jalan membesarkan atau mengecilkan pupil (menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk). Pupil yaitu lubang yang terletak di tengah-tengah iris. Jumlah dan sifat dari pigmen di dalam nya menentukan warna iris, ada yang hitam, biru, coklat,atau hijau. Ketika mata berakomodasi untuk melihat benda yang dekat atau cahaya yang terang otot sirkuler berkontraksi sehingga pupil mengecil, begitu pula sebaliknya. Iris juga mempengaruhi warna mata seseorang, yaitu terkait dengan jumlah dan sifat pigmen yang terkandung di dalamnya. c. Lensa Lensa mata berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk dan memfokuskan cahaya pada retina. Lensa berada tepat di belakang iris dan tergantung pada ligamen suspensori. Bentuk lensa dapat berubah-ubah, diatur oleh otot siliaris. Ruang yang terletak diantara lensa mata dan retina disebut ruang viterus, berisi cairan yang lebih kental (humor viterus), yang bersama dengan humor akueus berperan dalam memelihara bentuk bola mata. d. Retina Retina adalah bagian mata vertebrata yang peka terhadap cahaya, merupakan lapisan terdalam yang tersusun oleh sel-sel reseptor batang (bacillus) dan sel-sel reseptor kerucut (konus) dari bola mata. Retina merupakan bagian mata yang paling pekat terhadap cahaya, sel-sel yang peka ini terletak di bagian belakang retina dan arah nya membelakangi sumber cahaya. Bagian ini berfungsi untuk menerima cahaya, mengubahnya menjadi impuls saraf dan menghantarkan impuls ke saraf optik (II). Retina tersusun atas lapisan jaringan saraf (sebelah dalam merupakan bagian visual) dan lapisan berpigmen (sebelah luar merupakan bagian non visual). Lapisan jaringan saraf pada retina mengandung tiga daerah neuron yaitu: 1) Neuron Fotoreseptor 2) Neuron Bipolar 3) Neuron Ganglion

Neuron fotoreseptor berfungsi untuk menerima stimulus cahaya. Neuron fotoreseptor dapat dibedakan menjadi rods (sel batang) dan cones (sel kerucut). Sel batang mengandung pigmen rodospin yang dikhususkan untuk penglihatan hitam-putih dalam cahaya redup, serta untuk membedakan gelap dan terang serta tidak dapat menghasilkan yang berwarna. Sedangkan sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, yang dikhususkan untuk melihat benda berwarna dan dapat menghasilkan bayangan yang tajam dalam cahaya terang. Sel kerucut terpusat pada fovea sentral, suatau lekukan kecil pada makula lutea. Makula lutea (bintik kuning) terdapat pada bagian posterior retina, bersesuaian dengan sumbu visual mata. Bayangan hanya dapat direspon oleh mata, jika jatuh pada binti kuning. Cahaya yang diterima oleh neuron-neuron fotoreseptor diubah menjadi impuls syaraf, kemudian dihantarkan ke neuron bipolar dan diteruskan ke neuron ganglion.

Otot mata Otot mata, ada 6 otot mata yang berfungsi memegang sklera. 4 diantara nya disebut otot reflus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). 1. Otot rektus Otot rektus berfungsi menggerak kan bola mata kekanan, kekiri, keatas dan ke bawah. 2 lain nya adalah otot obliq atas/superior dan otot obliq bawah/inferior. 2. Kotak mata Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. 3. Konjungtifa Konjungtifa adalah selaput transparan yang melapisi kornea dan di bagian dalam kelopak mata.

Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. Radang pada konjungtiva di sebut konjungtivitis. Untuk mencegah kekeringan konjungtiva di basahi dengan cairan yang keluar dari kelenjar mata/kelenjar lakrimal yang terdapat di bawah alis. 4. Air mata Air mata mengandung garam, lendir dan antiseptik dalam jumlah kecil. Air mata berfungsi sebagai alat pelumas dan pencegah masuk nya organisme ke dalm mata.

Mekanisme melihat Cahaya kornea pupil lensa retina saraf optikus otak kesan melihat

Kelainan / penyakit mata 1. Miopi Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang di sebabkan oleh bola mata yang terlalu panjang, sehingga bayang-bayang dari benda yang jaraknya jauh akan jatuh di depan retina pada mata dekat ini orang tidak dapat melihat benda yang jauh, mereka hanya dapat melihat benda yang jarak nya dekat. Untuk cacat seperti ini penderita dapat ditolong dengan lensa cekung (-), miopi biasa terjadi pada anak-anak. 2. Hipermetropi Hipermetropi atau mata jauh dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa yang disebabkan kornea bola mata terlalu pendek sehingga bayang-bayang jatuh di belakang retina. Penderita Hipermetropi dapat ditolong dengan menggunakan lensa cembung (+). 3. Presbiopi Presbiopi atau cacat mata tua, disebabkan karena proses penuaaan yang disebabkan karena elastisitas lensa berkurang. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan lensa rangkap 4. Astigmatisma Merupakan kelainan yang di sebabkan bola mata atau lensa permukaan lensa mata mempunyai kelengkungan yang tidak sama. Sehingga fokus nya tidak sama, akibatnya bayang-bayang jatuh tidak pada tempat yang sama (kecembungan kornea tidak merata sehingga bayangan menjadi

tidak terfokus /kabur). Penderita astigmatisma dapat ditolong dengan kaca mata silindris yaitu yang mempunyai beberapa fokus. 5. Katarak Katarak adalah cacat mata yaitu buramnya dan berkurang nya elastisitasnya lensa mata. Hal ini terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pandangan akan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. 6. Hemaralopi Disebut juga rabun senja. Hemaralopi disebabkan karena kekurangan vitamin A, karena tidak terbentuk rodhopsin dalam jumlah optimal. Akibatnya dalam kondisi remang-remang (senja) sel batang tidak mampu menerima rangsang cahaya secara optimal. 7. Kelainan mata yang lain Xeroftalxni adalah kornea mata menjadi kering dan bersisik. Keratomealasi adalah kornea manjadi putih dan rusak. Tumor orbita adalah tumor yang menyerang rongga orbita (tempat bola mata) sehingga merusak jaringan lunak mata, seperti otot mata, syaraf mata dan kelenjar air mata. Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi, sel radang pada kornea yang akan mengakibat kan kornea menjadi kerut. Sindrom mata kering adalah mata sering gatal dengan sensasi rasa seprti terbakar, panas,dan pedih. Mata berwarna merah dan berair. Pandangan terasa kabur namun sering membaik dengan kedipan, sering timbul rasa tidak nyaman setelah membaca, menghadap layar komputer, tv. Sindrom mata kering bisa disebabkan karena berbagai hal diantaranya : berkurangnya lapisan lemak, sehingga menyebabkan air mata menguap lebih cepat (pada usia lanjut), iklim yang kurang bersahabat, terlalu lama berada di ruangan ber-AC dan asap rokok serta pemakaian lensa kontak yang dapat menyerap lapisan air mata sehingga menyebabkan deposit protein di permukaan lensa, dan penggunaan obat-obatan kronis seperti tiroid atau obat alergi. Sindrom mata kering ini tergolong penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan, namun gejala-gajala nya bisa di atasi, tergantung pada penyebabnya. Bila disebabkan karena lingkungan, bisa menggunakan kaca mata hitam (sunglasses) yang benuk nya cukup lebar, sehingga penguapan air mata dapat dihindari atau bisa dengan menggunakan tetes air mata

(artificials tears) untuk mengurangi iritasi atau gejala-gejala yang timbul. Penelitian tentang indera penglihatan (mata) Mata adalah panca indera manusia yang sangat penting/esensial. Dapat dibayangkan jika kita mengalami kerusakan mata atau kebutaan, kita tidak dapat menikmati dan merasakan betapa indahnya alam semesta ini. Kenyataannya kita sering lupa untuk melakukan perawatan mata, padahal seperti halnya bagian tubuh yang lain, mata mungkin saja terkena gangguan atau masalah kesehatan. Gangguan-ganguan tersebut bisa disebabkan oleh udara yang tidak bersih atau terpolusi, radiasi sinar matahari, radiasi akibat terlalu lama di depan komputer, dan gangguan-gangguan lainnya. Studi yang dilakukan oleh Eye Disease Prevalence Research Group(2004) memperkirakan bahwa pada tahun 2020 jumlah penderita penyakit mata dan kebutaan di dunia akan mencapai 55 juta jiwa. Studi ini menyebutkan juga bahwa penyakit mata dan kebutaan akan meningkat terutama bagi mereka yang telah berumur diatas 65 tahun. Seseorang yang berumur 80 tahun keatas yang merupakan 8% dari total penduduk, mengalami kebutaan sebanyak 69%. Gangguan kesehatan pada mata yang umum terjadi adalah penurunan fungsi penglihatan, gejala mata merah tanpa ada penurunan fungsi penglihatan, dan mata merah dengan fungsi penglihatan turun. Sampai saat ini, penyakit mata yang banyak diderita adalah katarak, glukoma, dan infeksi. Seiring dengan meningkatnya perhatian dan pengetahuan pengaruh gizi terhadap kesehatan, khususnya kesehatan mata menyebabkan pesatnya pertumbuhan pasar terhadap produk-produk kesehatan mata. Sebagian besar produk-produk untuk kesehatan mata yang dipasarkan sekarang berbentuk suplemen. Selain senyawa antioksidan (vitamin A, C, dan E) yang sebelumnya telah diketahui dapat meningkatkan kesehatan mata, senyawa lain seperti lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin, baru-baru ini diketahui sebagai senyawa yang dapat meningkatkan kesehatan mata. Lutein suatu kelompok senyawa karotenoid berwarna kuning yang banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau. Lutein terdapat di macula dan dipercaya dapat melindungi mata dari kerusakan oksidatif oleh sinar radiasi ultraviolet (UV). Macula berada di tengah-tengah retina dan bersebelahan langsung dengan lensa mata. Macula merupakan daerah kecil yang mengandung jutaan sel yang membantu menghasilkan penglihatan yang tajam untuk membaca atau melihat obyek dengan jelas. Senyawa karotenoid lain yang terdapat di dalam macula adalah adalah zeaxanthin, yang diketahui dapat memberikan manfaat untuk kesehatan mata.

Penelitian yang dilakukan oleh Chitchumroonchokchai dan koleganya pada tahun 2004 dari Ohio State University, menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin dapat melindungi sel lensa manusia dari paparan sinar UV, yang merupakan penyebab utama terjadinya penyakit katarak. Selain itu, mereka membandingkan aktivitas antioksidan lutein dan zeaxanthin dengan vitamin E. Hasilnya menunjukkan bahwa lutein dan zeaxanthin menunjukkan aktivitas 10 kali lebih tinggi dibandingkan dengan vitamin E dalam melindungi sel lensa dari kerusakan akibat sinar ultraviolet. Pada tahun yang sama juga dilakukan penelitian oleh Neuringer dan kolega, menujukkan kemampuan lutein dan zeaxanthin dalam meningkatkan kesehatan mata. Sedangkan pengujian pada hewan yang disponsori oleh DSM Nutritional Products Swiss, menunjukkan bahwa suplementasi atau penambahan lutein dan zeaxanthin meningkatkan aktivitas antioksidan di dalam darah. Kelompok senyawa karotenoid lainnya yang ternyata memiliki kemampuan untuk melindungi macula dari paparan sinar UV adalah astaxanthin. Kemampuan antioksidan dan anti-inflamasi senyawa astaxanthin dapat memberikan efek perlindungan mata dari sinar UV. Sampai saat ini aktivitas antioksidan dari senyawa lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin memberi jawaban mekanisme terjadinya peningkatan kesehatan mata. Radikal bebas yang berasal dari sinar UV atau cemaran udara, masuk ke mata mengakibatkan terjadinya reaksi oksidasi molekul-molekul rentan pada lensa mata. Molekul tersebut adalah protein dan lemak yang menyusun lensa mata. Efek dari oksidasi ini menyebabkan rusaknya protein atau lemak pada lensa mata. Seiring dengan bertambahnya usia dan semakin terakumulasinya tekanan radikal bebas, protein dan lemak yang rusak tersebut akan semakin besar jumlahnya. Itulah yang membuat penglihatan kabur dan lama-kelamaan menjadi buta. Lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin menangkapi radikal bebas ( radical scavenger activity) dengan cara berikatan dengannya sebelum radikal-radikal tersebut merusak protein atau lemak lensa mata. Atau dengan kata lain lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin dapat disebut sebagai protektor lensa mata terhadap serangan radikal bebas. Karotenoid banyak ditemukan pada sayuran berwarna kuning-jingga seperti wortel, sayuran berwarna hijau seperti brokoli, dan buah-buahan berwarna merah dan kuning-jingga, seperti tomat, arbei, semangka, dan mangga. Jadi dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan secara teratur dapat memenuhi kebutuhan lutein, zeaxanthin, dan astaxanthin setiap harinya. Selain itu efek lain mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan adalah meningkatkan asupan serat makanan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.

BAB III KESIMPULAN

Salah satu alat indera pada manusia adalah mata atau indera penglihatan, yang disebut juga dengan fotoreseptor karena mampu menerima rangsangan fisik yang berupa cahaya. Ada 3 lapisan jaringan atau selaput yang membungkus bola mata dari luar kedalam yaitu sklera, koroid dan retina. Pada mata juga terdapat alat-alat tambahan yaitu otot-oto mata, pelupuk-pelupuk mata dan kelenjar air mata, kotak mata (rongga tempat mata) dan bulu mata. Pada mata juga sering ditemukan kelainankelainan atau penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan pada mata seperti miopi, hipermetropi, presbiopi, katarak, astigmatisma dan lain-lain. Karena mata adalah organ yang penting pada manusia, kita harus bisa melindungi mata kita agar tidak terkena penyakita mata tersebut. Untuk itu banyak hal yang bisa dilakukan, diantaranya mengkonsumsi vitamin A sesuai kebutuhan, tidak menonton TV terlalu dekat dengan layar, tidak membaca buku terlalu dekat/sambil tidur, tidak membaca diruangan yang kurang cahaya/redup, dan bila mata terkena debu jangan mengucek mata dengan tangan yang kotor karena dapat menyebabkan mata iritasi.

DAFTAR PUSTAKA 1. http://fannyvoice.blogspot.com/2009/11/makalah-anatomi-mata.html 2. Prof Dr Raven P , H. Blumenthal Louise. 2007. atlas anatomi. Djambatan : Jakarta 3. Susilowarno Gunawn,2008. Biologi SMA/MA. Media press. Jakarta 4. http://iqbalali.com/2008/11/12/417/ 5. Soewolo, dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: JICA 6. http://www.kamusilmiah.com/pangan/makanan-untuk-kesehatan-mata/ 7. http://organisasi.org/5-lima-alat-indera-manusia-mata-hidung-telinga-lidah-kulit-panca-indera

You might also like