You are on page 1of 19

Mengatasi Rintangan-Rintangan Utama Organisasi Study Kasus Apple.

Inc

Disusun Oleh : Merry Sihite_17884 Elvina Yuwanda_17954

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA


0

I. LATAR BELAKANG Pada zaman sekarang tekhnologi serta informasi berkembang sangat pesat, didukung oleh internet, hal ini pun menyebabkan banyak sektor berkembang pesat. Perusahaan Apple contohnya mereka berkembang sungguh pesat dengan mengeluarkan berbagai produk-produk seperti Ipod, Iphone, terakhir produk Apple yang cukup fenomenal yaitu Ipad. Setiap produk dari Apple memiliki ciri khas dan kreativitas yang membuatnya berbeda dari produk-produk perusahaan lain. Disini kami akan membahas bagaimana Steve Jobs yang merupakan CEO Apple yang legendaris dan karena Steve Jobs- lah yang membawa perusahaan Apple ke arah blue ocean strategi yang digunakan oleh Apple untuk produk-produknya yang fenomenal. Pada Januari 2010 Apple memperkenalkan Media Tablet terbaru yaitu Ipad yang menawarkan berbagai spesifikasi, kemudian pada maret 2011 Apple memperkenalkan kembali Ipad 2 dengan spesifikasi yang lebih up to date dari yang pertama. Dengan kreativitas dan kemampuan menerjemahkan kebutuhan konsumen, Steve Jobs membuat Apple mampu meciptakan Ipad dengan berbagai spesifikasi sebagai alternatif bagi konsumen yang ingin melakukan mobilitas dengan lebih mudah, tetap didukung dengan jaringan internet tanpa repot dan dengan Gadget yang mudah dibawa-bawa, dari sinilah Apple mencoba mengembangkan Ipad. Hasilnya pun Apple memperoleh keuntungan yang sungguh besar. Menurut majalah FORTUNE Apple merupakan salah satu dari 500 perusahaan terbaik yang pernah ada dengan kepemimpinan Steve Jobs sebagi CEO serta founder Apple yang legendaris. Menurut kami Steve Jobs dan Apple merupakan salah satu contoh pemimpin yang paling mendekati sebagai contoh Tipping point dalam organisasi dan perusahaan yang menerapkan Blue Ocean Strategy Banyak manager termasuk juga Steve Jobs, menghadapi berbagai tantangan yang cukup sulit dalam bisnisnya, dalam bukunya blue ocean strategy Kim&Mauborgne membahas bahwa ada 4 tantangan yang akan dihadapi oleh manager dalam bisnisnya Pertama rintangan kognitif, yaitu menyadarkan karyawan akan pentingnya perpindahan strategis. Kedua keterbatasan sumberdaya yang semakin bergeser dalam strategi, semakin besar sumber daya yang dibutuhkan untuk mengeksekusi strategi itu. Ketiga

motivasi, bagaimana memotivasi pemain-pemain kunci untuk bergerak cepat dan dengan tangkas meninggalkan status quo. Keempat, rintangan politis

II. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana kepemimpinan Tipping Point ala Steve Job dalam perusahaan Apple Inc. dan apakah ciri-cirinya ? 2. Bagaimana Steve Jobs membawa Apple Inc. untuk mengatasi rintangan-rintangan utama organisasi ?

III. PEMBAHASAN 1. KARAKTERISTIK STEVE JOBS DAN KEPEMIMPINAN TIPPING POINT ALA STEVE JOBS Dalam biografi Steve Jobs yang ditulis oleh Walter Issacson dikatakan memang Steve Jobs dalam organisasi merupakan seorang pemimpin yang berciri temparamen dan kasar, tetapi dibalik kekasarannya tersebut Jobs memiliki kemampuan dan kualitas pemimpin dan sebagai inovator yang paling sukses. Menurut Issacson kepribadian dari Job seimbang dengan caranya menjalankan bisnisnya. Beberapa ciri cara kepemimpinan Jobs yang menurut Issac merupakan Deeper Leadership Qualities ialah: a. Focus Setelah Steve Jobs kembali lagi di Apple pada tahun 1997, saat itu Apple bekerja dalam susunan yang acak dalam hal pembuatan komputer dan tidak sesuai dengan sasaran kerja Apple, yaitu membuat sekelompok versi Machintos yang berbeda-beda. Jobs berkata stop! pada saat dilakukannya meeting preveiw produk, ini gila!. Kemudian Jobs menggambar dan mereset ulang tujuan perusahaan: Apple harus fokus pada pembuatan 4 komputer , dan semua proyek lain yang dikerjakan harus dibatalkan. Apa yang dilakukan Jobs menyelamatkan Apple dari kemungkinan chaos dalam melakukan pekerjaan. Dari kejadian tersebut, kemudian Jobs melakukan sesi brainstorming tahunan dengan top 100 orang untuk mendiskusikan ulang kejadian

yang terjadi saat itu. Setelah diskusi yang panjang, dicapai kesepakatan bahwa mereka hanya akan fokus pada 3 proyek dari 10 proyek yang ada.

b. Simplify Jobs memusatkan perhatian pada setiap esensi/intisari produk dan mengeleminasi komponen-komponen yang tidak penting.

Membutuhkan kerja keras yang besar untuk membuat sesuatu menjadi lebih sederhana, kata Steve, untuk benar-benar memahami tantangantantangan yang sangat mendasar, harus dihadapi dengan solusi yang elegan c. Take responsibility end to end Jobs menuntut produk apple yang mampu mengintegrasikan pengguna dengan hal-hal lain untuk mendapatkan kelancaran dan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan pengunaan produk lain . Jobs percaya bahwa menyamakan produknya dengan pesaingnya seperti Microsoft dan Google, hanya akan menghasilkan produk dengan mutu rendah. Sometimes its nice to be in the hands of a control freak, kata Isaacson. d. When youre behind, leapfrog Pengguna PC dapat mendownload musik dan mem-burning CD sendiri. Jadi, Jobs menciptakan iTunes, iTunes store dan iPod yang mengejutkan para kompetitor. Kemudian Jobs mengintegrasikan fungsi iPod kedalam iPhone. e. Dont be a slave to focus groups Jobs sangat terinspirasi dengan quote dari Henry Ford : If Id asked customers what they wanted, they would have told me, A faster horse!. Dari pada melakukan riset pasar, Jobs mengasah rasa empatinya dengan, menjalin hubungan yang akrab terhadap untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan konsumen dari produknya. f. Bend reality Joke yg ada di Apple mengatakan bahwa Jobs menciptakan Distorsi Relitas Lapangan, ia sering mendorong karyawan untuk melakukan hal4

hal yang mustahil. Distorsi Realitas Lapangan adalah usaha untuk memutarbalikkan fakta atau aturan, penyimpangan, perubahan yg tidak diinginkan. g. Impute. Jobs yakin bahwa packaging produk Apple sangatlah penting. Ketika pelanggan membuka boks produk iMac atau iPhone yang telah tiba mengatur tone untuk produk itu sendiri. Artinya, kemasan produkproduk Apple merupakan pencitraan dari produk Apple yg ada didalamnya. Jobs benar-benar percaya pada falsafah orang sungguhsungguh menilai buku dari covernya. h. Push for perfection Dengan film Toy Story yang diproduksi oleh Pixar dan beberapa produk lain, Jobs menghentikan proses design disaat-saat terakhir dan membuat suatu perubahan besar. Toy Story mulai menjadi film yang kurang menegangkan untuk ditonton, Iphone yang dirasa merupakan produk yang kurang masculin dan ipad yang mulai banyak ditiru. Jobs memulainya dengan secara tegas mengubah bagian dalam dari computer-computer yang dihasilkan Apple menjadi komputer/ produk yang berdesan lebih estetik atau memiliki sisi elegan. Uitri76v4c6urui i. Tolerate only A players Jobs cukup keras terhadap orang-orang yang ada disekitarnya karena jobs ingin mencegah the bozo explosion yaitu kondisi yang terjadi ketika seorang manajer sangat sopan yang membuat karyawan yang biasa-biasa saja merasa nyaman untuk berada. I dont run roughshod over people,( saya tidak ingin menindas orang) kata Jobs, but if something sucks, I tell people to their face. Its my job to be honest. (tetapi jika sesuatu menyebalkan, saya akan memberitahukan langsung penyebabnya didepan orang tersebut, menjadi tugas saya untuk jujur!). menurut rekan-rekan kerjanya di Apple, produk akan kurang mengesankan jika Jobs bersikap biasa-biasa saja terhadap kinerja yang pas-pasan, Jobs berkata Ive learned over the years that when you have really good people, you dont have to baby them, said Jobs. By expecting them to do great things, you can get them to do great things.
5

j. Know both the big picture and the details. Jobs memahami keseluruhan strategi (misalnya ide iCloud, yaitu gagasan bahwa pengguna komputer dapat menyimpan lebih banyak informasi di internet/ awan bukan pada drive yg biasa digunakan sebagai media penyimpanan) serta mengetahui dengan baik setiap menit dan detail ketika mendesain dan memilih warna untuk iMac Dari point-point yang sudah dijelaskan, menurut kami Steve Jobs dengan segala kemampuan serta ciri khas kepemimpinannya merupakan ciri khas pemimpin yang mendekati pada kepemimpinan Tipping Point, yaitu Jobs mampu membawa karyawannya kepada kenyataan bahwa mereka butuh perubahan untuk menjadi lebih baik, seperti yang terjadi ketika awal jobs kembali di Apple, jobs berkeras ingin karyawan Fokus pada pekerjaan yang bernilai dengan fokus pada pekerjaan-pekerjaan tertentu agar tidak terjadi Double working dan menghindari chaos hal ini terbukti membantu. Jobs juga memahami tugasnya sebagai pemimpin, yaitu mampu memotivasi karyawan, memimpin perusahaannya dengan baik dengan cara-caranya yang kreatif, dan sebagai pemimpin perusahaan besar seperti Apple, jobs harus mampu mengambil keputusan yang tepat. Seperti ketika Jobs berani membatalkan proses desain akhir untuk film Toy Storys yang di produksi Pixar serta beberapa proyek lain karena produk-produk tersebut dirasa kurang sempurna, Jobs sangat mengutakan kesempurnaan produl dibandingkan meraup untung besar dari produk yang buruk, menurut kami dari contoh ini Jobs bisa dikatakan pemimpin yang Over pede tetapi karena sikapnya ini Jobs selalu memacu karyawannya untuk mau bekerja sama untuk menghasilkan suatu produk yang briliant buka hanya produk-produk murahan yang meniru pesaing. Dari pada berusaha membuat produk-produk yang meniru pesaing Jobs lebih memilih menghasilkan produk baru yang berbeda karena menurut Jobs jika Apple menghasilkan produk yang mencontek dari pesaingnya seperti Microsoft atau Google, hal itu hanya akan menghasilkan produk yang bermutu rendah dan kegiatan meniru merupakan hal yang sangat tidak sesuai dengan pribadi Job. Kepemimpinan Tipping Point ialah kepemimpinan yang memungkinkan para pemimpin mengatasi empat hambatan utama organisai yaitu: (1) rintangan
6

kognitif; (2) rintangan sumber daya; (3) rintangan emosional/motivasi dan (4) rintangan politik, dengan cepat, biaya rendah dan mendapatkan dukungan dari karyawan dalam mengeksekusi perpindahan dari status quo. Para pemimpin Tipping Point menentang pengetahuan umum dan gaya kepemimpinan yang konvensional. Mereka cenderung menyukai cara, gaya dan pemikirannya sendiri untuk menyelesaikan masalah. Seperti pemimpin Apple Inc. yang terkenal dengan pemikiran yang inovatif dan intuitif yaitu Steve Jobs. Steve Jobs mendobrak pengetahuan serta gaya kepemimpinan konvensional dan

menggantikan kebiasaan konvensional tersebut dengan gaya-nya sendiri yang tidak biasa. Hal-hal tersebut dapat terlihat dari cara Jobs mendorong para karyawannya untuk menyelesaikan pekerjaan persis seperti yang ia inginkan dan cara pandang Steve Jobs yang berbeda terhadap berbagai konsep-konsep pemikiran konvensional dalam bisnis. Steve Jobs memiliki kemampuan-kemampuan alami untuk mempengaruhi orang-orang disekelilingnya dengan cara yang persuasif. Ia adalah seorang komunikator yang sangat andal. Steve Jobs memiliki kualitas kepemimpinan yang alami didalam dirinya. Kualitas kepemimpinan Jobs yang mencerminkan kepemimpinan Tipping Point dapat diuraikan sebagai berikut: Put Products Before Profits. Jobs memberikan instruksi kepada Tim desain Macintosh pertama untuk membuat produk yang memiliki spesifikasi tinggi tanpa mempedulikan berapapun harganya. Ketika John Sculley memimpin Apple setelah Jobs dikeluarkan dari Apple, Apple mengalami penurunan. Jobs yakin bahwa hal itu terjadi karena penjualan dan profit menjadi prioritas utama. Setelah Jobs kembali ke Apple, ia kembali memfokuskan Apple pada inovasi produk dan Jobs yakin bahwa profit akan mengikuti. Tidak banyak pemimpin yang berpikir untuk mendahulukan penciptaan produk daripada memperhitungkan profit yang mungkin akan didapatkan oleh perusahaan. Sebagian besar pemimpin perusahaan cenderung sering mengambil keputusan berdasarkan pada riset pasar dan memperhitungkan kemungkinan profit, baru setelah itu para pemimpin tersebut akan memutuskan produk seperti
7

apa yang akan membawa keuntungan besar. Pemikiran Steve Jobs sangat bertolak belakang dengan pemikiran ini. Steve Jobs lebih mempercayai intuisinya untuk menentukan produk seperti apa yang harus diciptakan Apple Inc. daripada melakukan riset pasar. Steve Jobs yakin bahwa detail sangat penting. Ia memastikan bahwa packaging produk Apple merupakan pencitraan dari produk Apple yang ada didalamnya. Karena itu, kemasan produk-produk Apple juga harus didesain sedemikian rupa. Jobs benar-benar percaya pada falsafah orang sungguhsungguh menilai buku dari covernya. Engage face to face. Jobs membenci presentasi formal. "Orang yang tahu apa yang mereka bicarakan tidak perlu Power Point," katanya. Tapi menyukai pertemuan mingguan, biasanya tanpa agenda. "Kreativitas berasal dari pertemuan spontan, dari diskusi acak," katanya. Anda bertemu dengan seseorang, bertanya apa yang mereka lakukan dan dengan segera Anda mempersiapkan segala macam ide setelah mendapatkan ide yg benar-benar cemerlang. Steve Jobs, pendiri Apple Inc. dan pemimpin perusahaan teknologi beromzet milyaran dolar yang masih ikut mendesain sendiri rancangan tangga pada outletoutlet Apple. Perhatiannya pada hal detail yang sering dianggap sepele sangat luar biasa. Tidak heran jika setiap produk Apple memiliki desain yang inovatif, stylish dan elegan. Quote Steve Jobs yang paling terkenal adalah Stay hungry, stay foolish yang berarti bahwa ia ingin membawa Apple untuk mengubah dunia. Untuk mengubah dunia, Apple Inc. harus tidak pernah berpuas diri dan tidak pernah berhenti belajar. Karena tujuan utama Apple Inc. ialah menjadi yang paling inovatif. Berdasarkan beberapa pemikiran Steve Jobs diatas, ia memiliki pendirian yang tidak biasa, tidak sama seperti pemikiran sebagian besar orang dan tidak konvensional. Ia memiliki keyakinan-keyakinan tersendiri. Esensi pemimpin Tipping Point adalah pemimpin yang tidak berpikir secara konvensional, pemimpin yang keluar dari jalur biasa, pemimpin yang lepas dari keputusan dan perilaku standar seorang pemimpin berdasarkan teori. Maka dari itu dapat

disimpulkan bahwa Steve Jobs memiliki karakter Tipping Point didalam dirinya dan ia adalah contoh yang paling mendekati. 2. MENDOBRAK RINTANGAN KOGNITIF Rintangan kognitif adalah organisasi yang sudah lekat dengan status quo. Namun untuk menyesuaikan pada contoh kasus yang diangkat yaitu Apple Inc. dapat disimpulkan bahwa mendobrak rintangan kognitif adalah mengenai bagaimana cara seorang pemimpin membuat orang lain menjadi sepaham dengan pendapat atau keinginannya. Untuk merobohkan rintangan kognitif, Steve Jobs melakukan persis seperti yang dilakukan para pemimpin Tipping Point seperti Bill Bratton dengan memberi perhatian pada aksi dari pengaruh tak proporsional yaitu membuat orang melihat dan mengalami apa keunggulan produk Apple dan mengapa orang-orang harus memilih untuk menggunakan produk Apple. Dalam setiap perkenalan produk baru ke khalayak banyak Steve Jobs selalu menampilkan presentasi yang meyakinkan. Ketika memperkenalkan iPod, Steve Jobs mempresentasikannya sebagai alat untuk memperkaya kehidupan orangorang. Steve Jobs selalu menggunakan alat peraga ketika presentasi. Setelah memperkenalkan produk atau fitur baru, Jobs sering duduk didepan komputer atau mengambil iPhone dan menunjukkan cara kerjanya. Saat presentasi produk iPad, Steve Jobs duduk disofa karena untuk membuat skenario yang membantu penampil dan pendengar untuk membayangkan adegan minggu pagi dirumah, menggunakan produk baru ini untuk membaca koran. Jobs kemudian mulai membuka halaman web koran Amerika. Keadaan status quo yang terjadi pada karyawan Apple adalah ketika menganggap beberapa pekerjaan mustahil dilakukan atau tidak harus perlu memperhatikan bahkan mengubah detail yang tidak terlihat orang lain. Misalnya ketika timnya mulai merakit Macintosh, papan sirkuit yang dibuat telah sempurna. Namun Jobs yang begitu perfeksionis, Jobs justru mengkritiknya dari sisi keindahan. Bagian itu (papan sirkuit) sangat indah. Namun, lihat chip memorinya. Jelek sekali. Garisnya terlalu berdekatan, ujarnya. Salah seorang insinyur pun bertanya mengapa hal itu menjadi penting karena menganggap tak ada yang akan melihat bagian dalam itu. Tapi pendapat itu dipatahkan oleh Jobs melalui analogi yang menciptakan
9

distorsi realitas sehingga para karyawannya menuruti apa yang Jobs inginkan , Jika kau seorang tukang kayu yang membuat lemari yang berlaci indah, kau tidak akan menggunakan selembar kayu tripleks untuk bagian belakangnya, meskipun itu menghadap ke dinding dan tak seorang pun melihatnya. Kau tahu bagian itu ada sehingga kau akan menggunakan kayu yang bagus untuk bagian belakangnya. Agar kau bisa tidur nyenyak pada malam hari, keindahan, kualitas harus diperhatikan sepanjang waktu. Selain itu Steve Jobs memiliki kemampuan karismatik untuk memikat karyawan dan penonton dengan mengkomunikasikan ide-idenya menggunakan metafora, analogi dan cerita. Bukan menggunakan grafik atau angka-angka. Apple Inc. menganut prinsip dunia tidak perlu konsep, dunia butuh produk nyata. Ketika perusahaan lain masih berkutat pada riset pasar atau perkiraan pasar dimasa mendatang, Apple Inc. dengan berani menjadi yang pertama kali mengeluarkan mobile phone tanpa keypad sama sekali. Walaupun kemunculan iPhone pertama kali bukanlah smartphone dengan spesifikasi tertinggi yaitu kamera hanya 2MP, konektivitas tidak didukung dengan koneksi 3G dan masih banyak kekurangan lainnya dibandingkan produk dari perusahaan lain, namun iPhone merupakan satu-satunya smartphone nyata (bukan konsep dan prototype semata). Walaupun memiliki banyak kekurangan, Apple Inc. tetap berani meluncurkan iPhone hingga saat ini menjadi smartphone canggih. Sifat karisma Jobs memungkinkan dia untuk membangkitkan antusiasme karyawan dalam hal keterlibatan kerja untuk menjadi lebih baik dengan melakukan tugas-tugas yang tampaknya mustahil sekalipun. Steve Jobs juga seorang micromanager yaitu pemimpin yang memperhatikan detail-detail ketika karyawannya sedang melaksanakan pekerjaan.

3. MELOMPATI RINTANGAN SUMBER DAYA Perusahaan Apple Inc. tidak dapat dikatakan sebagai perusahaan yang memiliki keterbatasan sumber daya. Sebagai perusahaan teknologi yang besar, Apple Inc. memiliki karyawan-karyawan yang andal dan kreatif. Walaupun Apple Inc. bukan contoh sempurna untuk bagian ini, namun Apple Inc. dan pemimpinnya yaitu Steve Jobs merupakan contoh karakter yang paling mendekati Blue Ocean Strategy.

10

Kim & Mauborgne dalam buku Blue Ocean Strategy menjelaskan bahwa untuk melompati rintangan sumber daya, para pemimpin Tipping Point akan fokus pada tiga faktor yaitu hot spot, cold spot dan horse trading. Hot spot adalah kegiatan-kegiatan yang memiliki input sumber daya rendah, tapi keuntungan kinerja potensial yang tinggi. Cold spot adalah kegiatan-kegiatan yang meliputi input sumber daya tinggi, tapi dampak kinerja yang rendah. Horse trading adalah transaksi menukarkan kelebihan sumber daya unit lain demi mengisi celah sumber daya yang ada. Unit pengembangan iPod adalah perangkat yang pengembangannya merupakan cold spot karena saat ini tren sedang berpindah ke gadget lain yaitu iPad dan iPhone. Sehingga Steve Jobs memindahkan sumber daya dari pengembangan iPod ke pengembangan iPad dan iPhone. Steve Jobs memindahkan fokus ke pengembangan iPad dan iPhone karena sedang menjadi tren dalam dunia teknologi, karena itu unit pengembangan iPad dan iPhone merupakan hot spot bagi perusahaan Apple Inc dan membutuhkan jumlah produksi yang besar serta penyempurnaan terus menerus. Memang tidak terjadi pertukaran sumber daya (horse trading) antara cold spot dan hot spot dalam perusahaan Apple Inc. Namun Steve Jobs menggunakan konsep mengalihkan sumber daya yaitu pekerja dari unit yang tidak membutuhkan pengembangan produk dalam waktu dekat ini ke unit yang membutuhkan pengembangan produk lebih gencar yaitu iPad dan iPhone.

4. MELOMPATI RINTANGAN EMOSIONAL Di Apple Inc., Steve Jobs adalah Kingpin utama yang memberikan pengaruh kunci dalam organisasi. Steve Jobs membawa seluruh karyawan bahkan para petinggi Apple Inc. agar menerima ide-ide gila-nya dengan cara menciptakan distorsi realitas lapangan (reality distortion field) yaitu suatu upaya penolakan yang atas segala situasi yang tidak sejalan dengan apa yang diinginkannya. Upaya ini berhasil merubah pola pikir orang-orang disekitarnya namun ketika Jobs pergi, kenyataan kembali ke posisi di mana seharusnya dia berada. Untuk beberapa karyawannya yang bekerja sebanyak 90 jam dalam satu minggu, ini adalah sebuah tekanan. Tapi Jobs selalu berhasil meyakinkan apa yang diinginkannya ini bisa terwujud. Jobs selalu memberikan analogi yang sangat cerdas dan membuat mereka menjadi bersemangat.
11

Jobs menerapkannya juga kepada Sculley. Sculley yang saat itu masih bekerja sebagai eksekutif Pepsi direkrut Jobs untuk menjadi CEO Apple. Setelah pendekatan oleh Jobs, hanya dengan mengatakan Apakah kau ingin menghabiskan sisa hidupmu dengan menjual air bergula, atau apakah ingin memiliki kesempatan mengubah dunia? pertanyaan itu membuat Sculley tak mampu menolak untuk bergabung dengannya. Saat bergabung bersamanya, Jobs memuji Sculley secara berlebihan dan akhirnya membentuk distorsi realitas lapangan pada Sculley. Saat distorsi realitas itu tampak jelas, hal inilah yang menyulut perselisihan di antara mereka. Apa yang dilakukan Jobs adalah sebuah upaya untuk memberikan sugesti kepada dirinya sendiri. Sugesti untuk membangun pikirannya dan pikiran orang lain untuk membentuk fakta baru dengan menggantikan fakta yang terjadi sekarang. Walaupun apa yang dilakukan Steve Jobs untuk mendorong para karyawannya bekerja sesuai keinginannya ini terkesan manipulatif, namun kenyataannya adalah kesuksesan yang diraih Apple Inc. sebagai imbalannya. Selain itu sifat Steve Jobs yang perfeksionis dan kebiasaannya meremehkan ide orang lain mendorong para karyawannya untuk memberikan kontribusi terbaik, tidak hanya melakukan pekerjaan dengan kinerja yang pas-pasan. Karena Steve Jobs tidak akan terkesan dengan kinerja yang biasa-biasa saja atau hanya sebatas bagus. Steve Jobs menginginkan kinerja yang luar biasa dari para karyawannya. Dalam perusahaan Apple Inc. setiap karyawan ditempatkan didepartemen tertentu. Setiap departemen harus merespon ketika Apple memproduksi produk baru. Bahkan di Apple Store, setiap karyawan memiliki peran, tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing yang diuraikan dengan jelas melalui pembagian tugas. Apple Inc. menggunakan atomisasi untuk memastikan semua orang diperusahaan bekerja dibawah departemen tertentu untuk memberikan kemampuan terbaik mereka dalam setiap bidang masing-masing.

12

IV. CANVAS STRATEGY 1. Canvas Strategy Kepemimpinan Steve Jobs: Penjelasan Fokus dan prioritas pada profit Pada tahun 1985, John Sculley CEO Apple yang direkrut Jobs untuk memimpin Apple membuat Steve Jobs dikeluarkan dari perusahaan yang telah didirikannya sendiri oleh para komisaris. Steve Jobs dikeluarkan dari Apple karena Sculley berpendapat bahwa cara Jobs memimpin karyawannya membawa dampak buruk. Steve Jobs membiarkan kubu Macintosh dan Apple II saling bersaing, padahal mereka berada dalam satu atap yaitu perusahaan Apple. Sebagian karyawan milik Steve Jobs juga ikut diberhentikan sementara. Setelah Jobs keluar dari Apple, Sculley mengambil alih kepemimpinan penuh. Ia menempatkan profit sebagai prioritas sehingga ia mengembungkan biaya pengembangan produk dan riset misalnya pada pengembangan PDA namun gagal, manajemen Sculley tidak efektif karena ia kurang memahami karakteristik perusahaan Apple, dan terlalu banyak membuat proyek-proyek yang tidak penting. Proyek yang terlalu banyak Ini tidak hanya terjadi pada saat kepemimpinan Sculley saja, tapi juga terjadi pada saat kepemimpinan setelahnya yaitu Michael Spindler dan Gil Amelio. Pada saat kepemimpinan Spindler, Apple mengeluarkan produk yang biaya dan harga jualnya telah dipangkas. Sehingga pasar dibanjiri oleh produk Apple yang murah dan berkualitas rendah, tidak seperti biasanya. Hal ini tidak sesuai dengan nilai perusahaan selama ini, sehingga konsumen menolak produkproduk Apple yang tidak berkualitas tersebut dan Apple mengalami kerugian. Setelah kembali ke Apple, Steve Jobs memangkas semua proyek yang tidak penting dan terlalu banyak. Lalu menyusun ulang tujuan perusahaan dan menetapkan bahwa dalam kurun waktu tertentu Apple hanya boleh fokus pada beberapa proyek saja. Tentu saja proyek yang dipilih dan diajukan Jobs sebagian besar adalah ide cemerlang. Apa yang dilakukan oleh Steve Jobs dengan Apple dan produk barunya adalah memangkas produk- produk yang tidak penting dan terlalu banyak, serta berkualitas rendah, membuat daftar produk dengan membaginya

berdasarkan empat kuadran, dimana terdapat dua sumbu yaitu sumbu

13

pertama adalah jenis produk yang dibagi berdasarkan desktop computer dan portable computer, kemudian membagi segmentasi pasarnya dengan jelas, yaitu pasar premium yang membagi pada Profesional dan Consumer. iMac yang dirilis pada 1998 terletak pada pasar desktop computer, dimana Steve Jobs dan Apple melengkapi matriks yang terbentuk dengan merilis consumerportable computers yang dikenal dengan sebutan iBook pada tahun 1999. Riset dan Development produk baru Pada saat kepemimpinan sebelum Jobs kembali ke Apple, John Sculley, Spindler dan Amelio mengeluarkan biaya yang sangat banyak untuk melakukan riset. Gil Amelio melakukan riset pada pengembangan sistem operasi yang dinamakan Copland yang diciptakan untuk bersaing dengan Microsoft. Namun terdapat berbagai masalah dalam pengembangan Copland, sehingga proyek ini dihentikan setelah menghabiskan ratusan juta dolar. Pada saat kepemimpinan Steve Jobs, ia tidak membutuhkan riset yang signifikan untuk menciptakan produk baru yang inovatif dan revolusioner. Ia hanya menggunakan ketajaman intuisinya untuk mengeksekusi produk yang ia inginkan. Selain itu, keberhasilan Steve Jobs menciptakan produk-produk yang inovatif ini tidak lepas dari karyawan dan tim yang berisi orang muda, jenius dan kreatif. Sementara orang-orang seperti ini juga ikut dikeluarkan oleh Sculley pada saat Steve Jobs dikeluarkan. Selain itu Steve Jobs mengajak sisa karyawannya yang masih bekerja di Apple untuk ikut dengannya menjalankan perusahaan Next, sehingga Jobs sempat dituduh oleh manajemen Apple, namun tuduhan tersebut tidak terbukti. Inovasi Produk Para pemimpin Apple setelah Steve Jobs keluar tidak memahami karakteristik Apple sesungguhnya. Kepribadian Steve Jobs sebagai pendiri Apple telah melekat pada budaya perusahaan tersebur sehingga Apple sangat bergantung pada tangan dingin Steve Jobs. Sejak awal didirikan, Apple adalah perusahaan yang hanya mengeluarkan produk inovatif. Sedangkan pemimpin Apple tanpa Jobs malah membawa perusahaan tersebut keluar dari jalurnya dan kearah yang berbeda. Para pemimpin Apple setelah Jobs dikeluarkan tidak mengerti tentang inovasi produk seperti apa yang harus diciptakan. Mereka juga gagal mengeluarkan produk tepat waktu.

14

Sedangkan pada kepemimpinan Jobs, ia membawa Apple kearah yang semestinya yaitu inovasi produk. Setelah Jobs kembali ke Apple, dengan segera Jobs mengeluarkan iMac untuk menyelamatkan Apple dari

keterpurukan pada 6 Mei 1998. iMac adalah sebuah revolusi komputer dengan tampilan grafis yang sangat luar biasa hebat dengan teknologi warna yang sungguh memukau. iMac adalah komputer yang dapat dengan mudah terhubung ke internet iMac merupakan suksesor dari komputer Apple generasi sebelumnya dan menggunakan teknologi lanjutan yang lebih canggih. Ciri khas bentuk desain dari komputer iMac sangatlah unik dan menjadi pionir terhadap produk komputer lain dan hingga kini desain iMac banyak diikuti oleh vendor PC Karyawan inovatif dan kreatif Keberhasilan Steve Jobs menciptakan produk-produk revolusioner tidak lepas dari peran penting para karyawannya. Steve Jobs berhasil mengumpulkan orang-orang yang tidak hanya cerdas tapi juga kreatif dalam bekerja. Sehingga sumber daya seperti ini sangat mendukung tujuan perusahaan Apple yaitu menjadi yang paling inovatif. Image Apple Ketika merekrut John Sculley untuk menjadi CEO Apple, Steve Jobs memang tidak pernah secara resmi menentukan citra perusahaan Apple. Namun semua orang dapat memahaminya melalui produk-produk yang dikeluarkan oleh Apple. Hal ini ternyata tidak dipahami oleh pemimpin lain setelah Jobs dikeluarkan dari Apple. John Sculley, Spindler dan Amelio hanya berpikir untuk meningkatkan penjualan dan profit. Mereka hanya memikirkan bagaimana caranya untuk menjadi lebih unggul dalam hal finansial. Sedangkan Steve jobs tidak pernah menempatkan profit sebagai prioritas. Ia yakin bahwa profit akan mengikuti produk-produk hebat yang diciptakan Apple. Steve Jobs mengarahkan produk-produk Apple menjadi produk komputer kreatif dengan mengembangkan editing video digital, iPhoto, iWeb, iDVD, ini adalah salah satu competitive advance dari produk Apple karena pengguna komputer Apple dapat melakukan hal-hal kreatif dengan bundel software ini dan mmperoleh software ini secara gratis saat mmbeli komputer Mac.

15

Sedangkan komputer Windows harus menghabiskan ratusan bahkan ribuan dollar untuk mandapatkan aplikasi dengan fungsi yang sama. Selama masa pimpinan Steve Jobs muda dan CEO sesudahnya, Apple tidak memiliki visi dan misi yang jelas, namun Apple sukses selama masa kepemimpinan Steve Jobs muda karena Steve Jobs adalah visioner yang berfokus pada inovasi, hal yang tidak dimiliki oleh para CEO penerusnya. Selain itu Steve Jobs memahami dengan baik perusahaan yang dipimpinnya dan mengenali apa yang bisa dilakukan oleh Apple. Dari sisi brand awareness, Apple memiliki konsep style at premium, dimana Apple memiliki desainer yang bernama Jonathan Ive untuk

mendiversifikasikan komputer mereka dari apa yang sudah ada di pasaran, ia juga mendesain produk-produk iPod dan iPhone. Saat ini, semua orang dapat mengetahui apa image atau pencitraan perusahaan Apple. Hal tersebut terlihat dari produk-produk yang diciptakan Apple yang tetap konsisten sampai sekarang. Manajemen efektif Dewan direksi Apple sangat tidak efektif bekerja pada masa setelah Jobs dikeluarkan, sebagian besar direksi Apple saat itu diisi oleh mereka yg mendukung dan dekat dengan John Sculley, mereka yang dekat dengan Steve Jobs sudah lama tersingkir dan hal ini otomatis menghasilkan dewan direksi yg tidak memahami atau sangat sedikit memahami produk Apple dan prospeknya. Dewan direksi sangat lambat dalam bertindak, dan ketika mereka bertindak, mereka mengambil keputusan yang tidak tepat atau benar-benar sudah terlambat. Disini terlihat bahwa direksi gagal bersatu, dan ketidakpahaman mereka terhadap potensi dan kemampuan dari Apple, membuat mereka merasa menjual perusahaan lebih baik ketimbang memecahkan masalah dari apa yang bisadiselesaikan dengan memanfaatkan apa yang ada saat itu tidak dilakukan. Selain dewan direksi yang tidak baik, terdapat kepemimpinan yang tidak efektif dari CEO selama ini, para pekerja hanya mengingat CEO dan mengenalnya sebagai orang yang melakukan pemutusan hubungan kerja selama kepemimpinannya dan tidak ada satupun yang

mengarahkan perusahaan untuk melakukan inovasi yang sukses, efektif, dan efisien. Hal ini menunjukkan bahwa para pemimpin yang tidak memahami visi dan misi perusahaan.
16

Perubahan kebijakan yang terjadi pada saat pergantian CEO membingungkan banyak pihak, mulai dari pekerja, hingga konsumen (perubahan produk menjadi kualitas rendah terjadi pada masa Spindler). Dibawah kepemimpinan Steve Jobs, ia memimpin tim pengembangan produk, tim desain produk dan tim kreatif dangan efektif. Ia membawa perusahaan kearah yang semestinya yaitu melakukan inovasi yang sukses, efektif dan efisien. Selektifitas proyek Steve Jobs sangat selektif dalam memilih proyek yang layak. Ia menginginkan Apple agar fokus pada beberapa proyek pengembangan saja. Setelah Steve Jobs kembali lagi di Apple pada tahun 1997, saat itu Apple bekerja dalam susunan yang acak dalam hal pembuatan komputer dan tidak sesuai dengan sasaran kerja Apple, yaitu membuat sekelompok versi Macintosh yang berbeda-beda. Jobs berkata stop! pada saat dilakukannya meeting preveiw produk, ini gila!. Kemudian Jobs menggambar dan mereset ulang tujuan perusahaan: Apple harus fokus pada pembuatan 4 komputer , dan semua proyek lain yang dikerjakan harus dibatalkan. Apa yang dilakukan Jobs menyelamatkan Apple dari kemungkinan chaos dalam melakukan pekerjaan.

17

DAFTAR PUSTAKA Mauborgne, Renee, dan W. Chan Kim 2005. Blue Ocean Strategy terjemahan. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta http://www.scribd.com/doc/69921861/Strategic-Analysis-Apple-Inc Diunduh pada tgl 18 Mei 2012

http://www.sejutablog.com/10-karya-revolusioner-steve-jobs/#ixzz1vtmMZGTi Diunduh pada tgl 20 Mei 2012

http://www.scribd.com/doc/51101015/Apple-Case-Analysis-Presentation Diunduh pada tgl 18 Mei 2012

http://fauzirachmanto.blogspot.com/2008/01/sebatang-paku.html Diunduh pada tgl 20 Mei 2012

http://www.terbaca.com/2010/07/steve-jobs-orang-tercerdas-bidang.html Diunduh pada tgl 20 Mei 2012

http://chieformula.blogspot.com/2011/06/blue-ocean-strategy-chapter-7-overcome.html Diunduh pada tgl 18 Mei 2012

http://ecologyofeducation.net/wsite/?p=4003 Diunduh pada tgl 18 Mei 2012

18

You might also like