Professional Documents
Culture Documents
Adam hidayat Ary marchiawati Ayu aulia Novita fathiyah Nurhayati Taufik ramdani Try setyo
Sistemik Lupus Erythematosus adalah suatu penyakit kulit menahun yang ditandai dengan peradangan dan pembetukan jaringan parut yang terjadi pada wajah, telinga, kulit kepala dan kandung pada bagian tubuh lainnya.
ETIOLOGI
Belum diketahui dengan jelas , namun terdapat banyak bukti bahwa Sistemik lupus erythematosus (SLE) bersifat multifaktor, mencakup : a.Genetik b.Infeksi c.Lingkungan d.Stress e. Cahaya matahari f. Faktor Resiko : hormon; imunitas; obat
PATOFISIOLOGI
Penyakit sistemik lupus eritematosus ( SLE ) tampaknya terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan auto anti bodi yang berlebihan. peningkatan produksi auto anti bodi diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-Supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya merangsang anti bodi tambahan, dan siklus tersebut berulang kembali.
PENGKAJIAN
a. b. Biodata, riwayat penyakit Pemeriksaan Fisik 1) Sistem Muskuloskeletal : Terjadi pembengkakan, keterbatasan gerak, kemerahan dan nyeri tekan pada sendi. 2) Sistem Integumen : Ulserasi membran mukosa, ekimosis, ptekye, purpura, infadenopati difus 3) Sistem Pencernaan : Nyeri tekan abdomen, hepatosplenomegali, peristaltic usus meningkat, kelenjar parotis membesar 4) Sistem Pernafasan : Takipneu, perkusi suara redup, efusi pleura dan ronchi 5) Sistem Kardiovaskuler : Takikardi, aritmia 6) Sistem Persyarafan : Konvulsi, neuropati perifer, paraplegi, hemiplegi, afasia, halusinasi, delusi, disorientasi 7) Sistem Penglihatan : Konjungtivitis, edema periorbital, uveitis, perdarahan subkonjungtiva
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut kronis berhubungan dengan distensi jaringan oleh akumulasi cairan atau proses inflamasi destruksi sendi, kulit b. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan lesi pada kulit. c. Mobilitas fisik kerusakan berhubungan dengan defometas skeletal
INTERVENSI
a. Nyeri akut kronis berhubungan dengan distensi jaringan oleh akumulasi cairan atau proses inflamasi destruksi sendi, kulit. Tujuan : Menunjukkan nyeri atau terkontrol. Intervensi : Catat faktor-faktor yang mempercepat dan tanda-tnda rasa sakit non verbal. erikan matras tinggikan laken tempat tidur sesuai kebutuhan. Tingkatkan istirahat ditempat tidur sesuai indikasi. Hindari gerakan yang menyentak. Beri obat sebelum aktivitas yang direncanakan sesuai petunjuk
b. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan lesi pada kulit. Tujuan : agar tidak terjadi lesi pada kulit Intervensi : Kaji warna dan kedalaman lesi perhatikan adanya nekrotik dan jaringan perut Beri perawatan pada lesi. Pertahankan penutupan lesi. Hindari trauma. Intruksikan kepada pasien untuk tidak menggaruk lesi.
c. Mobilitas fisik kerusakan berhubungan dengan defometas skeletal Tujuan : Mempertahankan fungsi dengan tidak hadirnya atau pembatasan kontraktor. Intervensi : Memantau tingkat inflamasi sakit pada sendi. Pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas. Gunakan bantal kecil atau tipis dibawah leher. Berikan matras busa atau pengubah tekanan. Berikan obat sesuai indikasi
KESIMPULAN
Lupus eritematosus sistemik (LES) merupakan salah satu penyakit autoimun yang disebabkan oleh disregulasi sistim imunitas. SLE dapat menyerang berbagai sistem organ dan keparahannya berkisar dari sangat ringan sampai berat. Etiologi belum dipastikan, secara garis besar dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu endokrin-metabolik, lingkungan dan genetik. Pencetus fungsi imun abnormal mengakibatkan pembentukan antibodi yang ditujukan terhadap berbagai komponen tubuh. Tidak ada suatu tes laboratorium tunggal yang dapat memastikan diagnosis SLE. Masalah yang paling sering dirasakan pasien adalah keletihan, gangguan integritas kulit, gangguan citra tubuh dan kurang pengetahuan untuk mengambil keputusan mengenai penatalaksanaan mandiri.