You are on page 1of 7

No

Nama Obat

Jenis Obat

Indikasi

BSO

Cara Pemberi an Inhalasi oral

Kelompok Pasien Dewasa Anak (>6 th)

BSO lain

1.

Fenoterol Hydrobromide (Berotec)

Anti-asma

Asma bronchial, bronchitis obstruktif, emphisema Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang rentan pada gentamicin pada struktur sebelah luar dari mata

Metered Aerosol

2.

Gentamicin (Genoint 0,3%)

Antimikro ba/antiba kteri

Cair

Obat tetes mata

Dewasa Bayi dan neonatus Anak 3-5 tahun

3.

Asam mefenamat

Analgesik dan antipiretik

Meredakan nyeri ringan hingga sedang pada sakit kepala, sakit gigi, dismenorrhea, nyeri traumatic, otot, dan pasca operasi

Tablet

Oral

Dewasa

4.

Flagistatin

Antifungi

Infeksi vagina akibat trikomoniasis dan candidiasis Penyakit wasir, radang di sekitar dubur, pruritus ani

Krim

Pervagin am

Tube

5.

RAKO (Kimiafarma)

Antihemo roid

Supositor ia

Rektal

Semua umur

1. Fenoterol Hydrobromide (Berotec) merupakan jenis obat antiasma dengan bentuk sediaan metered aerosol. Obat ini dapat meredakan asma bronchial, bronchitis obstruktif, emphysema. Fenoterol Hydrobromide (Berotec)digunakan oleh anak-anak di atas usia 6 tahun serta dewasa. Cara penggunaannya yaitu dengan inhalasi oral (disemprotkan melalui mulut). 2. Gentamicin merupakan jenis obat antimikroba/antibakteri dalam bentuk sediaan cair. Obat ini mengobati infeksi bakteri yang rentan pada gentamicin, pada struktur sebelah luar dari mata. Dapat digunakan baik oleh bayi (neonatus), anak usia 3-5 tahun, juga dewasa dengan cara diteteskan pada mata. 3. Asam mefenamat termasuk analgesik dan antipiretik, yang berfungsi meredakan nyeri ringan hingga sedang pada sakit kepala, sakit gigi, dismenorrhea, nyeri traumatic, otot, dan pasca operasi. Obat dalam sediaan tablet ini dapat diminum oleh kelompok pasien dewasa. 4. Flagistatin, obat antifungi dalam bentuk sediaan krim, digunakan untuk mengobati infeksi vagina akibat trikomoniasis dan candidiasis. Sediaan lain dari obat ini berupa tube. Cara penggunaanya yaitu melalui intravaginal (Pervaginam). 5. RAKO merupakan jenis obat antihemoroid produksi kimia farma, yang digunakan untuk mengobati penyakit wasir, radang di sekitar dubur, pruritus ani. Bentuk sediaan dari obat ini yaitu supositoria. Dapat digunakan oleh semua umur melalui rectal.

Bentuk Sediaan Obat 1. BSO PADAT a. Serbuk atau powder (pulvis & pulveres) Definisi: campuran kering bahan obat yang dihaluskan, untuk pemakaian oral atau pemakaian luar. Macam macam serbuk: a) Serbuk terbagi b) Serbuk tak terbagi Serbuk oral tidak terbagi Pulveres adspersorium (serbuk tabur) Powder for injection (serbuk injeksi) Cara penggunaan a) Dilarutkan/disuspensikan dalam aquadest b) Pulveres adspersorium ditaburkan c) Serbuk injeksi, dilarutkan atau disuspensikan dalam aqua pro injeksi pelarut yang sesuai/tersedia b. Granul Pengertian: sediaan bentuk padat, berupa partikel serbuk dengan diameter 2-4 m dengan atau tanpa vehikulum.

Macam-macam granul: a) Bulk granules b) Divided granules Cara penggunaan: Sebelum diminum, dilarutkan/disuspensikan dulu dalam air /pelarut yang sesuai dengan volume tertentu, menurut petunjuk dalam brosur yang disediakan. c. Tablet (compressi) Pengertian: sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Macam-macam 1. Berdasarkan penggunaan: a) Bolus b) Tablet triturate c) Tablet hipodermik d) Tablet bukal e) Tablet sublingual f) Tablet efervesen (tablet buih) g) Tablet kunyah (chewable tablet) h) Tablet Hisap (Lozenges) 2. Berdasarkan bentuknya: a) Bulat pipih b) Silindris Cara penggunaan Secara umum ditelan utuh kecuali tablet dengan penggunaan khusus seperti tablet hisap d. Kapsul (capsulae) Pengertian: sediaan padat terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin; tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Macam-macam: a) Kapsul cangkang keras(Hard capsule) b) Kapsul cangkang lunak(Soft capsule) 2. BSO CAIR Keuntungan BSO cair a) Cocok untuk penderita yang sukar menelan b) Absorpsi lebih cepat dibandingkan sediaan oral lain. c) Homogenitas lebih terjamin. d) Dosis/takaran dapat disesuaikan e) Dosis lebih seragam f) Cocok untuk obat yang mengiritasi mukosa lambung atau dirusak cairan lambung

Kerugian BSO cair a) Tidak untuk obat yang tidak stabil dalam air obat pahit/baunya tidak enak sukar ditutupi. b) Sediaan tidak praktis dibawa c) Takaran obat tidak dalam dosis terbagi kesediaan dosis tunggal, dan harus menggunakan alat khusus. d) Air merupakanmedia pertumbuhan bakteri dan merupakan katalis reaksi. e) Pemberian obat menggunakan alat khusus/orang khusus(sediaan parenteral).

Macam-macam BSO Cair b. BSO cair oral: a) Potiones(obatminum) b) Elixir c) Sirup d) Guttae(drop) c. BSO cair topikal: a) Collyrium(kolirium) b) Guttaeophthalmicae(tetes mata) c) Gargarisma(Gargle) d) Mouthwash e) Guttaenasales(tetes hidung) f) Guttaeauricularis(tetes telinga) g) Irigationes(Irigasi) h) Inhalatoines i) Epithema j) Lotion k) Linimentum(Liniment)

d. BSO cair rectal/vaginal: a) Lavament/Clysma/Enema. Selain untuk membersihkan,enema juga berfungsi sebagai karminativa, emollient, diagnostik, sedatif, antelmintik, dan lain-lain. b) Douche e. BSO cair injeksi a. Pengertian: sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspense atau serbuk yang harus dilarutkan atau dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan secara parenteral, disuntikkan dengan cara menembus atau merobek jaringan ke dalam atau melalui kulit atau selaput lendir. b. Syarat utama : obat harus steril dan disimpan dalam wadah yang menjamin sterilitas. c. Keuntungan injeksi: Onset cepat

Bioavailabilitas sempurna atau hamper sempurna. Kerusakan obat dalam GI dihindarkan. Dapat diberikan pada penderita sakit keras atau koma. d.Kerugian injeksi: Nyeri saat pemberian, bila sering diberikan. Kekeliruan obat atau dosis tidak dapat diperbaiki. Obat hanya diberikan oleh tenaga ahli tertentu. 3. BSO SETENGAH PADAT Keuntungan sediaan setengah padat dibandingkan sediaan cair: i. Dapat diatur daya penetrasi dengan memodifikasi basisnya. ii. Kontak sediaan dengan kulit lebih lama. iii. Lebih sedikit mengandung air sehingga sulit tumbuh bakteri. iv. Lebih mudah digunakan tanpa alat bantu. Macam-macam sediaan a. CREMORES (KRIM) Mengandung satu/ > bahan obat berbentuk emulsi minyak dalam air atau disperse mikro kristal asam-asam lemak atau alcohol berantai panjang dalam air. Mudah dibersihkan b. JELLY (GEL) Jernih & tembus cahaya yang mengandung zat-zat aktif dalam keadaan terlarut lebih encer dari salep, mengandung sedikit/tidak lilin, Digunakan pada membrane mukosa dan untuk tujuan pelican atau sebagai basis bahan obat,dan umumnya adalah campuran sederhana dari minyak dan lemak dengan titik leleh rendah. c. PASTAE (PASTA) Mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Konsistensi lebih kenyal dari unguentum. Tidak memberikan rasa berminyak seperti unguentum. Mengandung bahan serbuk(padat) antara 40 % -50 Beberapa keuntungan bentuk sediaanpasta: a. Mengikat cairan secret lebih baik dari unguentum b. Lebih melekat pada kulit d. UNGUENTA (SALEP) Untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput lendir.

Faktor pemilihan BSO Faktor sediaan obat

a. Sifat fisiko-kimia bahan obat: Bahan obat higroskopis, maka diberikan dalam bentuk solution Bahan obat tidak larut air, maka diberikan dalam bentuk padat, tidak dalam sediaan cair Bahan obat dirusak oleh getah lambung maka diberikan dalam bentuk injeksi, contoh: Penicillin G Bahan obat yang tidak diabsorbsi bila diberikan melalui oral, maka obat akan diberikan melalui injeksi atau topical, contoh: Gentamisin b. Hubungan aktivitas/struktur kimiaobat(SAR) Contoh: 1. Derivat barbiturate Thiopental (ultra-short-acting) diberikan bentuk injeksi 2. Derivat barbiturate Fenobarbital(long acting)diberikan melalui oral dalam bentuk tablet, kapsul dan puyer c. Sifat farmakokinetik bahan obat Obat yang mengalami first pass effectpada hati kurang efektif bila diberikan melalui oral misalnya nitrogliserin dan isosorbiddinitrat maka diberikan tablet sublingual. d. Bentuksediaanyang paling stabil Contoh: vitamin C tidak stabil dalam bentuk cairan maka pilihannya adalah bentuk padat yang sifatnya lebih stabil. Faktor penderita a. Umur penderita Anak-anak Dewasa Geriatri b. Lokasi/bagiantubuh dimana obat harus bekerja Efek lokal: bentuk sediaan yang dipilih adalah solutio, mixtura, unguentum, krim, pasta. Penyerapan atau penetrasi obat melalui kulit: bentuk sediaan injeksi, linimentum, unguentum, krim dengan vehikulum tertentu Efek sistemik: bentuk sediaan injeksi,bentuk sediaan cair atau padat yang diberikan per oral atau rektal. Penggunaan oral lebih mudah digunakan bagi penderita Daripada cara rectal. c. Kecepatan atau lama kerja obat yang dikehendaki Obat bentuk injeksi lebih cepat diabsorpsi daripada bentuk sediaan per oral atau per rectal. Contoh: kecepatan penyerapan aminofillin dari berbagai bentuk sediaan: injeksi> solutio> pulveres> kapsul

Obat sustained release (kapsul atau tablet) bekerja lebih lama daripada tablet atau kapsul biasa; pemberian obat cukup satu atau dua kali dalam sehari.

You might also like