Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak enak pada bagian atas kepala dari daerah orbita sampai ke daerah oksiput.
3.
4. 5. 6.
7.
8.
Nyeri kepala yang berkaitan dengan: Trauma kepala dan/atau leher Kelainan vaskuler kranial atau servikal Kelainan non vaskuler intrakranial Substansi atau withdrawalnya Infeksi Kelainan homeostasis Nyeri kepala atau nyeri vaskuler yang berkaitan dengan kelalinan kranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau struktur fasial atau kranial lainnya Kelainan psikiatrik
NEURALGIA KRANIAL, SENTRAL ATAU NYERI FASIAL PRIMER DAN NYERI KEPALA LAINNYA
1.
2.
Neuralgia Kranial dan penyebab sentral nyeri fasial Nyeri kepala lainnya, neuralgia kranial, sentral atau nyeri fasial primer
EPIDEMIOLOGI I. Migren Perempuan: Laki-laki: = 2:1 3:1 Perempuan 15% dan laki-laki 6% dalam masyarakat Usia 20-40 tahun II. Tension Type Headache (TTH)
Lebih sering pada wanita Usia 20-40 tahun Riwayat Keluarga (+)
Pria dewasa muda Usia 20-50 tahun (80-90%) Timbul malam hari
2.
3. 4. 5. 6. 7.
Traksi dan atau dilatasi arteri-arteri intrakranial Pengembangan arteri-arteri ekstrakranial Traksi atau penekanan arteri-arteri besar intrakranial atau pembunkus duranya Kompresi, traksi atau inflamasi, saraf kranial dan saraf-saraf spinal Spasme, inflamasi dan trauma kepala dan otot-otot cervikal Penyakit-penyakit pada jaringan scalp, wajah, mata, hidung, telinga, dan leher Iritasi meningen dan peninggian atau penurunan tekanan intrakranial
ANAMNESA
Faktor yang yang berhubungan, tanda peringatan (prodormal), kelemahan, visual, halusinasi dan faktor yang menyebabkan hal tersebut. Temporal profile: mendadak, semakin meningkat, waktu terjadinya, frekuensi, berapa lama, mengganggu tidur. Karakter dan lokasi Perburukan Pengaruh lingkungan Gejala neurologis Yang telah dilakukan sebelumnya Dampak fungsional Riwayat keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital Mata Gigi Mulut Arteri pada pasien >50 tahun. Pulsasi dan bruit arteri karotis pada pasien dengan resiko arterosklerosis Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan fisik: Tanda-tanda vital abnormal: febris, hipertensi. Gangguan kesadaran. Rangsang meningen positif. Papil edema Pupil anisokor/reaksi cahaya. Parese, anestesia, hemiparese. Refleks asimetri, refleks patologik.
Nyeri menusuk mendadak pada muka neuralgia trigeminal Nyeri kepala yang terus-menerus dengan intensitas rendah tanpa adanya manifestasi penyerta biasanya kelainan psikologis. Nyeri kepala sesisi yang hilang timbul disertai nausea dan adanya masa bebas serangan, nyeri migren Nyeri kepala umumnya bilateral. Pada nyeri unilateral migren, sinusitis, atau kelainan fokal di otak yang belum menimbulkan tekanan intrakranial tinggi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sysmex SGOT/SGPT LP, indikasi meningitis dan encephalitis CT scan MRI
MIGREN
Adalah nyeri kepala yang paroksismal, biasanya unilateral, berdenyut, familial, serangan berakhir 4-72 jam, disertai mual / muntah dan atau foto / fonofobia, yang dapat didahului aura.
MIGREN
Aura adalah suatu gejala neurologik fokal yang kompleks yang mendahului atau menyertai migren, misalnya: Aura visual (scintillating scotoma) Aura sensorik Aura motorik.
PATOFISIOLOGI MIGREN
Komponen neurologi, vaskuler dan neurotransmitter. Terdapat 4 fase migren (1) terdapat faktor pencetus (2) terjadi aura dengan inhibisi aktivitas kortikal dan penurunan suplai darah ke otak yang mengakibatkan scotona dan parestehsia (3) pelepasan neuropeptida vasoaktif, perubahan ion-ion, pelepasan 5-HT oleh trombosit, dan degranulasi sel mast (4) aktivasi locus ceruleus dan eksitasi nucleus trigeminal yang mengakibatkan vasodilatasi pada arteri dura.
PATOFISIOLOGI MIGREN
aura disebabkan oleh meluasnya secara perlahan area yang mengalami penurunan aktivitas kortikal dan penurunan suplai darah Penurunan suplai darah diakibatkan vasokonstriksi arterioral kortikal dan bukan karena vasospasme dari arteri yang lebih besar Penurunan suplai darah tidak dijumpai pada penderita migren tanpa aura. Rasa nyeri pada migren diakibatkan neurotransmitter dan serabut nyeri dari nervus trigeminus yang menjalar di dinding arteri dura dan kortikal.
JENIS-JENIS MIGREN
Migren tanpa aura: Idiopatik biasanya serangannya selama 4-72 jam nyeri kepala unilateral Berdenyut intensitas nyeri sedang sampai berat gejala tambahan seperti nausea, fotofobia, fonofobia
JENIS-JENIS MIGREN
Migren dengan aura Idiopatik serangan berulang didahului oleh gejala neurologik serebral atau batang otak yang berlangsung 5-20 menit sampai 60 menit Sesudah itu diikuti langsung atau beberapa saat sesudah masa bebas gejala kurang dari 1 jam, oleh nyeri kepala, nausea dan / atau fotofobia. berlangsung selama 4-72 jam.
JENIS-JENIS MIGREN
Migren oftalmoplegik Serangan nyeri kepala yang berulang dengan gejala paresis salah satu atau lebih saraf penggerak bola mata, tanpa menunjukkan adanya lesi / kelainan intrakranial.
JENIS-JENIS MIGREN
Migren retinal Serangan monookuler skotoma atau kebutaan yang berlangsung kurang dari 1 jam dan dapat berulang diikuti nyeri kepala tanpa dijumpai adanya kelainan okuler maupun gangguan struktural pembuluh darah. Sindrom periodik migren pada anak-anak yang dapat sebagai pencetus / berkaitan dengan migren.
JENIS-JENIS MIGREN
Komplikasi migren Status migrenosus; yaitu serangan migren dengan nyeri kepala yang berlangsung lebih dari 72 jam. Migren infark = migren komplikata; yaitu satu atau lebih gejala aura migren yang tidak pulih sempurna dalam 7 hari dan / atau dapat dihubungkan dengan konfirmasi kelainan infark iskemik pada pemeriksaan neuroimajing.
JENIS-JENIS MIGREN
Migren yang tidak memenuhi kriteria Serangan nyeri kepala yang diduga keras suatu migren, akan tetapi tidak sempurna memenuhi kriteria diagnostik salah satu bentuk migren yang telah disebutkan di atas dan tidak memenuhi kriteria nyeri kepala tipe tegang. Gabungan migren dengan nyeri kepala tipe tegang.
PENATALAKSANAAN
Umum: Psikologik Fisiologik Mencegah retensi garam dan air Pengaturan tidur yang cukup Menghindari faktor pencetus.
PENATALAKSANAAN
NSAID dosis tinggi seperti ibuprofen 800 mg, naproxen 500 mg atau asetaminofen 1000 mg, juga obat anti mual (promethazine 25 mg). Bila diperlukan golongan narkotik seperti codein 30-60 mg tablet, meperidine 25-100 mg atau morfin 5-15 mg i.v. Terapi abortif (spesifik simptomatik), diberikan ergotamine tablet 1 mg yang dapat diulang 30 menit kemudian. Dosis maksimum 5 mg dalam satu serangan atau tidak lebih dari 10 mg dalam seminggu. Juga dapat diberikan golongan triptan seperti sumatriptan dosis 6 mg subkutan atau tablet 25-50 mg.
PENATALAKSANAAN
Terapi profilaksis, diberikan beta blocker (propanolol 40-160 mg dosis terbagi), antikonvulsi (fenitoin 200-400 mg/hari) dan trisiklik antidepresan (amitriptilin 50-75 mg/hari).
D. Tidak didapatkan :
Mual atau muntah ( bisa anorexia ) Lebih dari satu keluhan : fotofobia atau fonofobia
A.1. Tension Type Headache Episodik yang Infrequent berhubungan dengan nyeri tekan perikranial Kriteria diagnostik : Memenuhi kriteria A-E dari A Nyeri tekan perikranial meningkat pada palpasi manual A.2. Tension Type Headache Episodik yang Infrequent tidak berhubungan dengan nyeri tekan perikranial Kriteria diagnostik : Memenuhi kriteria A-E dari A Nyeri tekan perikranial tidak meningkat
B.1. Tension Type Headache Episodik yang Frequent berhubungan dengan nyeri tekan perikranial Kriteria diagnostik :
Memenuhi kriteria A-E dari B Nyeri tekan perikranial meningkat pada palpasi manual
B.2. Tension Type Headache Episodik yang Frequent tidak berhubungan dengan nyeri tekan perikranial Kriteria diagnostik :
Memenuhi kriteria A-E dari B Nyeri tekan perikranial tidak meningkat
Kriteria diagnostik :
A. Nyeri kepala timbul 15 hari/bln, berlangsung > 3 bln ( 180hari/thn) dan memenuhi kriteria B-D B. Nyeri kepala berlangsung beberapa jam atau terus menerus C. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas : Lokasi bilateral Menekan/ mengikat ( tidak berdenyut ) Intensitasnya ringan atau sedang Tidak diperberat oleh aktivitas rutin
D. Tidak didapatkan : Lebih dari satu : fotofobia, fonofobia, atau mual yang ringan Mual yang sedang atau berat, maupun muntah
E. Tidak berkaitan dengan kelainan lain
C.1. Tension Type Headache kronik yang berhubungan dengan nyeri tekan perikranial Kriteria diagnostik : Nyeri kepala yang memenuhi kriteria A-E dari CTTH Nyeri tekan perikranial meningkat pada palpasi manual C.2. Tension Type Headache kronik yang tidak berhubungan dengan nyeri tekan perikranial Kriteria diagnostik : Nyeri kepala yang memenuhi kriteria A-E dari CTTH Nyeri tekan perikranial tidak meningkat
PENATALAKSANAAN
Pembinaan hubungan empati antara dokter dan pasien Merubah sifat dan sikap kepribadiannya Terapi behaviour ( biofeedback mechanism, stress management terapi, konseling, relaxation terapi, terapi kognitif) Farmakoterapi Psikoterapi, bermanfaat pada kasus dengan ansietas atau depresi yang berat Fisioterapi, dengan diatermi, masase, kompres hangat, TENS ( Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation )
FARMAKOLOGI
Terapi abortif : Pada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 hari/minggu
Analgetik : aspirin 1000mg/hari, acetaminophen 1000mg/hari, NSAIDs (Naproxen 660-750mg/hari, ketoprofen 25-50 mg/hari, tolfenamic 200-400mg/hari, mefenamic acid, fenoprofen, ibuprofen 800mg/hari, diclofenac 50-100mg/hari)
Jenis trisiklik : amitriptilin, sebagai obat terapeutik maupun sebagai pencegahan mengurangi firing rate of trigeminal nucleus caudatus Analgesik. Jangka lama:
Penambahan berat badan ( merangsang nafsu makan), mengganggu jantung, hipotensi ortostatik, dan efek antikolinergik seperti mulut kering, mata kabur, tremor, disuria, retensi urin, konstipasi.
2. Anti ansietas
Baik pada pengobatan akut dan preventif terutama pada penderita dengan komorbiditas ansietas. Golongan benzodiazepine sering dipakai. Kekurangannya dapat bersifat adiktif, dan sulit dikontrol sehingga dapat memperburuk nyeri kepalanya.
Obat berdasarkan efektifitas tertinggi, efek samping, dan komorbid penderita Mulai dengan dosis rendah, dinaikkan sampai efektif atau tercapai dosis maksimal Obat diberikan dalam jangka waktu seminggu atau lebih Bisa diganti dengan obat lain bila obat pertama gagal Sedapat mungkin monoterapi.
Kontrol diet Hindari faktor pencetus Hindari pemakaian obat analgetik, sedatif, dan ergotamin Behavioral treatment
Pengobatan fisik :
Latihan postur dan posisi Massage, ultrasound, manual terapi, kompres panas/ dingin
Traksi
Akupunktur & TENS Obat anestesi atau bahan lain pada trigger point.
Pengobatan psikologis :
Diberikan penerangan yang jelas mengenai patofisiologi sederhana dan pengobatan penyakit tension type headache dan diterangkan bahwa penyakitnya bukanlah penyakit yang serius seperti tumor otak, pendarahan otak, dan sebagainya.
NYERI KEPALA KLASTER (DISEBUT JUGA PAROXYSMAL NOCTURNAL CEPHALALGIA, MIGRAINOUS NEURALGIA , HISTAMINE CEPHALALGIA, RED MIGRAINE, ERYTHROMELALGIA OF THE HEAD)
Nyeri kepala yang hebat, nyeri selalu unilateral di orbita, supra orbita, temporal atau kombinasi dari tempat-tempat tersebut, berlangsung 15-180 menit dan terjadi dengan frekuensi dari sekali tiap 2 hari sampai 8x sehari, serangan-serangannya disertai satu atau lebih sebagai berikut : semuanya ipsilateral, injeksi konjungtival, lakrimasi, kongesti nasal, rhinorrhoea, berkeringat di kening dan wajah, miosis, ptosis, edema palpebra. Selama serangan sebagian besar pasien gelisah atau agitasi.
PERNAH DISEBUTKAN
SFENOPALATINA
- PELEPASAN HISTAMINE
Kriteria Diagnostik : - Paling sedikit 5 serangan yang memenuhi kriteria B-D - Nyeri kepala hebat atau sangat hebat sekali, unilateral, sering terletak di orbita, supraorbita, temporal atau kombinasi dari tempat-tempat tersebut, berlangsung 15-180 menit bila tidak diobati - Nyeri kepala disertai setidak-tidaknya satu dari sebagai berikut : Injeksi konjungtiva dan atau lakrimasi ipsilateral Kongesti nasal dan atau rinore ipsilateral Edema palpebra ipsilateral Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral Miosis dan atau ptosis ipsilateral Perasaan gelisah atau agitasi Frekuensi serangan berkisar 1 kali dalam 2 hari hingga 8x/hari
Penatalaksanaan : Menghindari alkohol selama periode klaster (periode serangan) Tujuan pengobatan medik :
Menekan periode klaster (periode serangan) Menghentikan serangan akut Mengurangi frekuensi Mengurangi berat/intensitasnya
Harus
Terapi Abortif :
Inhalasi oksigen (masker muka) 100% 7L/menit selama 15 menit Dihidroergotamine (DHE) 0,15-1,5mg IV akan mengurangi nyeri dalam 10 menit pemberian i.m dan nasasl lebih lama.
Sumatriptan injeksi subkutan 6mg, dapat diulang setelah 24 jam atau Sumatriptan nasal spray 20 mg
Zolmitriptan 5mg atau 10mg per oral Anestesi lokal Lidokain intranasal 4% 1ml Indometasin (rektal suppositoria) Opioid (rectal, stadol nasal spray) hindari pemakaian jangka lama Ergotamine aerosol 0,36-1,08mg 1-3 inhalasi
Nyeri Kepala Klaster Episodik Kriteria Diagnostik : Serangan-serangan yang memenuhi kriteria 1-5 untuk nyeri kepala klaster Paling sedikit 2 periode klaster yang berlangsung 7-365 hari dan dipisahkan oleh periode remisi bebas nyeri >1 bulan
DIHIDROERGOTAMINE : INJEKSI 1MG IM 2X/HARI PADA 0,5-1 JAM SEBELUM PREDIKSI SERANGAN
CAPSAICIN SUSPENSI CAPSAICIN INTRANASAL 2CM DI 2 NOSTRIL, SENSASI BURNIG DAN RHINORRHOEA DIULANG TIAP HARI UNTUK 5 HARI SERANGAN NYERI KEPALA KLASTER : REDUKSI 67%. PERLU
EVALUASI LEBIH LANJUT
METHYSERGIDE DOSIS 1-2MG 2-3X/HARI, AMAN BILA DURASI PERIODE KLASTER <3BULAN EFEK SAMPING : FIBROSIS CHLORPROMAZINE 75-700MG/HARI
Sumatriptan 6mg subkutan 15 menit perbaikan nyeri Inhalasi oksigen 100% 7L/menit dengan masker wajah 15mnt perbaikan Ergotamine tartrat 1mg sublingual tiap 5 menit sampai 3 mg perbaikan Kombinasi inhalasi oksigen dan ergotamin Ergotamin 1-2mg oral saat gejala pertama serangan, lalu inhalasi oksigen 100% dengan masker resusitasi 7L/mnt sampai nyerinya reda
Tetes hidung Lidokain 4% 1ml intranasal dengan posisi badan supine dan kepala ekstensi di atas kepala tempat tidur sisi nyeri kepala klaster dinaikkan memperpendek durasi nyeri
1.
trauma
trauma
2. Nyeri kepala yang berkaitan dengan Kelainan vaskuler kranial atau servikal Nyeri kepala yang berkaitan dengan giant cell arteritis (CGA) Istilah sebelumnya: temporal arthritis, hortons disease 3. Nyeri kepala yang berkaitan dengan Kelainan Kelainan non vaskuler intrakranial Nyeri kepala yang berkaitan dengan Hipertensi intrakranial idiopatik (IHI) Istilah sebelumnya: BIH, Pseudomotor cerebri, Meningeal hydrops, serous meningitis.
4. Nyeri kepala yang berkaitan dengan Substansi atau withdrawalnya CO2 Alkohol Zat aditif : MSG, Kokain, Kafein, Opioids Medication overuse : ergotamin, triptan, analgesik, opioid, obat kombinasi, karena obat lain, probable. 5. Nyeri kepala yang berkaitan dengan Infeksi Hiv Meningitis
homeostasis
Hipoksia/ dan/atau hiperkapnea High altitude Diving 7. Nyeri kepala atau nyeri vaskuler yang berkaitan dengan kelalinan kranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau struktur fasial atau kranial lainnya Servikogenik glaukoma akut Kelainan refraksi 8. Nyeri kepala yang berkaitan dengan kelainan psikiatrik
Gejala Klinis/Kriteria Diagnostik: Paling sedikit 20 serangan yang memenuhi kriteria B-D Serangan nyeri hebat di orbita, supraorbital, atau temporal yang unilateral, berlangsung 2-30 minit Nyeri kepala disertai setidak-tidaknya salah satu dari yang di bawah:
Injeksi konjungtiva dan/atau lakrimasi ipsilateral Kongestif nasal dan/atau rhinorrhea ipsilateral Oedema palpebra ipsilateral Keringat di dahi dan wajah ipsilateral Miosis dan/atau ptosis ipsilateral
Serangan mempunyai frekuensi di atas 5 per hari untuk lebih dari separuh dari waktunya,walaupun periode-periode dengan frekuensi yang lebih rendah bisa terjadi Serangan dicegah secara komplit dengan dosis terapeutik indometasin Tidak berkaitan dengan gangguan lain
Klasifikasi: HEMIKRANIA PAROKSISMAL EPISODIK (HPE) Definisi: Serangan hemikrania paroksismal yang terjadi dalam periode yang berlangsung 7 hari sampai 1 tahun, yang dipisahkan oleh periode bebas nyeri yang berlangsung 1 bulan atau lebih HEMIKRANIA PAROKSISMAL KRONIK Definisi: Serangan hemikrania paroksismal yang terjadi lebih dari 1 tahun tanpa remisi atau dengan remisi yang berlangsung < 1 bulan
Management: Untuk HP akut dan kronik : Indometasin 25 50mg 3x/hari, memberi respon tang cepat. Efek samping : Dyspepsia Nyeri kepala tumpul Dizziness postural O2, Aspirin, Verapamil, Gabapentin, Lithium