Professional Documents
Culture Documents
Obat, misal :
rasanya pahit :kapsul atau emulsi dapat dirusak oleh asam lambung : injeksi atau suppositoria.
2.
3.
Penyakit - emergensi
- area
Bentuk Sediaan Solida (Padat) Bentuk Sediaan Semi Solida (setengah Padat) Bentuk Sediaan Liquida (Cair)
Pil
Suppositoria
PENGGUNAAN PULVIS
1. Sebagai Obat Luar digunakan sebagai anti septik anti fungal
2. Sebagai obat Dalam Pemakaian obat melalui mulut, kerongkongan, alat pencernaan Pemakaian antasida
Pulvis yang sering digunakan oleh dokter gigi yang merupakan serbuk yang sangat halus yang dipakai untuk bubuk gigi, biasanya mengandung CaCO3; Magnesia ; Carmin Sebagai pewarna
PULVERES
Merupakan suatu campuran yang terdiri dari 1 atau lebih bahan obat yang dibuat dalam bentuk terbagi-bagi , yang kering , halus dan homogen. Tujuan Dibuat dalam bentuk Pulveres :
1. 2.
3.
Diinginkan dosis tertentu Diinginkan beberapa macam obat pada satu sediaan sesuai dengan kepentingan pengobatan Campuran obat lebih stabil dibandingkan larutan
kecil dalam kertas unit doses system ( 300- 500 mg) Untuk obat dalam Keuntungan: berupa unit dose, dosis lebih tepat, disolusi lebih cepat. Kerugian: Rasanya,dapat merangsang mukosa mulut dan atau saluran cerna
2.
3.
4.
Rasa obat yang pahit / tidak enak Kesulitan dalam menahan terurainya bahan yang higroskopis Mudah menguap dan mencair .
Kapsul (Capsulae)
Sediaan obat terbungkus dalam suatu
cangkang. Cangkang kapsul yang umumnya terbuat dari gelatin Keuntungan : dapat menutupi rasa, lebih mudah ditelan, dapat dilapisi bahan tertentu, dapat diisi bahan obat tunggal atau campuran dan bahan obat berupa granul (sustainet release)
obat
2. Dapat membagi obat dalam dosis yang tepat 3. Melindungi obat dari pengaruh luar ( pengaruh
oksidasi dar O2 )
PENGGOLONGAN KAPSUL
1. Hard Capsule ( kapsul Keras )
terdiri dari 2 kantong berbentuk silinder yang tertutup satu sama lain, Bahan obat kering. contoh : ? 2. Soft Capsule bentuknya oval terbuat dari gelatin, glycerin atau plastik tertentu, Bahan obat berupa minyak Contoh :
TABLET
Merupakan sediaan padat yang dibuat dengan mengempa atau mencetak obat atau campuran obat dengan atau tanpa zat tambahan. *. Tablet dapat berbeda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, dan daya hancur
Tablet Salut Gula Tablet Salut Selaput Tablet Salut Enterik Tablet Sublingual atau Bukal Tablet Berlapis Tablet Efferfescent Tablet Kunyah Tablet Vaginal Tablet Hisap Tablet Retard Kaplet Pellet
Pembuatan tablet
Untuk membuat suatu tablet, diperlukan bahan-bahan sebagai berikut : 1. Medikamenta bahan yang berkhasiat sebagai obat (perhatikan sifat fisika kimia) 2. Bahan Penolong Zat tambahan a. Zat Pengisi : laktosa, glukosa b. Zat pengikat : amylum, c. Zat Pengembang : CMC Na, pektin d. Zat Pelicin : talkum, parafin liq e. Zat Pewarna : carmyn f. Zat Pengharum : oleum menthae,.
Mudah ditelan
Kekurangan: Menyulitkan terapi individual Sasaran kadar obat dalam plasma lebih sulit tercapai
dari campuran gula dengan bahan lain yang sesuai, dengan atau tanpa pemberian zat tambahan Contoh : Bioneuron tablet
Tujuan salut Gula ?
gula (sugar coating): menutupi rasa dan bau yang
tidak enak dan melindungi zat yang berkhasiat agar tidak mudah rusak.
Enteric coated: disalut dengan zat penyalut yang tidak hancur dalam asam lambung, tetapi hancur dan larut dalam usus halus dengan tujuan:
Obat tidak mengiritasi lambung Menghindari dekomposisi dan pengrusakan obat oleh enzim pencernaan Obat dapat bekerja di tempat yang dikehendaki yakni usus. Mencegah netralisasi asam lambung
6.Tablet Efferfescent
Tablet yang disamping mengandung bahan obat, juga mengandung asam dan basa , dengan perbandingan tertentu, dan dalam pemakaiannya harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air Contoh : ?
Contoh : ?
11. Pellet
Tablet yang berbentuk batang-batang kecil steril, yang dipergunakan dengan cara implantasi Contoh : Hormon Steroid ( Norplant tab)
12.Tablet Retard
(Retard Tablet, Sustain ReleaseTab) Tablet yang kerjanya panjang long Acting Contoh : Avil Retard Tab
Pil = pilulae
sediaan yang berbentuk bulat seperti seperti
kelereng yang mengandung satu atau lebih bahan obat. Berat : 100 - 500 mg.
Pil kecil (granula) : beratnya 30 mg, bila tidak
disebutkan maka granula mengandung bahan obat berkhasiat 1 mg. Pil besar (boli): berat >500 mg.
untuk memperbesar volume diperlukan zat
tambahan seperti zat pengisi, zat pengikat dan pembasah dan bila perlu ditambahkan zat penyalut.
Suppositoria
BSO padat yang mengandung bahan obat dan bahan dasar diberikan dengan cara memasukkannya melalui rectum, vagina atau urethra, dapat melunak, larut atau meleleh pada suhu tubuh. Bahan dasar yang digunakan harus bersifat :
Titik lebur : suhu kamar-37C (larut atau meleleh dalam suhu
tubuh)
Mudah bercampur dengan semua bahan obat Tidak cepat tengik Tidak mengiritasi mukosa Tidak berinteraksi dengan bahan obat Contohbahan dasar: oleum cacao
Suppositoria
Obat diberikan dalam bentuk
suppositoria apabila :
Keadaan pasien tidak
memungkinkan mengkonsumsi obat peroral. Misalnya pasien tidak sadar, pasien dengan hiperemesis atau pasien pra dan pasca operasi. Obat dikehendaki bekerja lama Diinginkan obat berefek lokal
Digunakan untuk obat luar, dioleskan pada kulit untuk terapi, pelindung kulit atau kosmetika Klasifikasi:
Salep (Unguentum) Krim (Cremor) Pasta Sabun (Sapo)
Salep
sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus terdispersi homogen dalam vehiculum Vehiculum:
Hidrokarbon: vaselin album, vaselin flavum, paraffinum liquidum, paraffinum solidum minyak nabati: Oleum sesami, oleum olivarum lemak dan lilin asal hewani: adeps lanae, cera alba, cera flava krim atau emulsi
Krim
Sediaan setengah padat berupa emulsi
mengandung air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Digunakan pada daerah yang peka dan mudah dicuci. Krim cocok untuk kondisi inflamasi kronis dan kurang merusak jaringan yang baru terbentuk. Ada 2 jenis tipe krim yaitu :
Tipe emulsi minyak dalam air O/W: lebih sesuai
untuk digunakan pada daerah lipatan Tipe emulsi air dalam minyak W/O: efek lubrikasi lebih baik.
Pasta
Sediaan setengah padat berupa massa lembek (lebih
kenyal dari salep) yang dimaksudkan untuk pemakaian luar (dermatologi). mengandung serbuk dalam jumlah besar (40-50%) dengan vaselin/paraffin cair/bahan dasar yang tidak berlemak dengan perbandingan 1:1. Serbuk yang banyak digunakan adalah ZnO, Talk, Amilum, Bentnit, AlO2 dll Keuntungan:
Mengikat cairan sekret (eksudat) Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka. sehingga
mengurangi rasa gatal lokal Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama.
Sabun
Sediaan setengah padat yang didapat dengan
melalui proses penyabunan alkali dengan asam lemak atau asam lemak tinggi Konsistensi tergantung alkali
KOH : lunak
NaOH : keras
BSO Cair
Obat luar: solutio, mixture, mixtura agitanda,
suspensi, emulsi, emulsi, aerosol Obat suntik Obat minum: solutio, sirupus, suupensi saturasi Obat tetes: guttae nasales, guttae ophtalmica, guttae auriculares
Klasifikasi
Larutan (Solutio) Sirup (Sirupus) Eliksir (Elixira) Obat tetes (Guttae) Injeksi (Injectiones) Gargarisma Vaginal Douche Suspensi (Suspensiones) Emulsi (Emulsa) Infus Aerosol dan Inhalasi
Larutan ( Solutio )
Sediaan cair yang mengandung bahan kimia
terlarut. Larutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu cairan, maka zat padat tadi terbagi secara molekular dalam cairan tersebut. Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh suhu, umumnya kenaikan suhu menyebabkan bertambahnya kelarutan suatu zat. pelarut :air suling kecuali disebutkan yang lain.
Larutan
Larutan yang mudah terurai atau bereaksi
karena cahaya harus disimpan dalam botol yang berwarna gelap, umumnya coklat. Keuntungan::
Lebih mudah diserap sehingga dapat segera
bekerja Karena zat aktif terlarut secara homogen maka konsentrasi obat yang diinginkan dapat tepat kurang stabil terutama pada penyimpanan.
Menthlum Aether, untuk melarutkan Camphora. Minyak lemak, untuk melarutkan Camphora, Mentholum, Bromoformum. Parafinum liquidum, untuk melarutkan Camphora, Mentholum, Ephedrinum, Chlorbutalonum. Glycerium, untuk melarutkan Phenolum, Borax, Tanninum.
Sirup
sediaan cair berupa larutan yang mengandung sakarosa, kecuali disebutkan lain kadar sakarosanya antara 64% sampai 66%.
Eliksir
sediaan cair berupa larutan dengan bau dan rasa
yang enak, mengandung selain obat juga zat tambahan seperti gula atau zat pemanis lain. dibandingkan dengan sirup:
kurang manis dan kurang kental lebih mudah dalam pembuatan Lebih stabil.
mempertinggi kelarutan obat. Kadar etanol dalam 510%. Pemanis yang digunakan antara lain : gula atau sirup gula, sorbitol,gliserin dan sakarin.
emulsi, atau suspensi dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan .
Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain :
Guttae Oris ( tetes mulut ), Guttae auriculares ( tetes telinga ), Guttae Nasales ( tetes hidung ), Guttae Ophtalmicae ( tetes mata )
INJEKSI
dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui selaput lendir. Injeksi dapat berupa larutan, emulsi, suspensi atau serbuk steril yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan. Tujuannya yaitu kerja obat cepat, serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.
Gargarisma
Gargarisma / obat kumur mulut adalah sediaan
berupa larutan umumnya dalam keadaan pekat yang harus diencerkan dahulu sebelum digunakan. Dimaksudkan untuk digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorokan. Contohnya : Betadin gargle.
Vaginal Douche
Adalah larutan dalam air yang dimaksudkan
dengan suatu alat kedalam vagina, baik untuk pengobatan maupun untuk membersihkan. Karena larutan ini mengandung bahan obat atau antiseptik. Contoh : Betadin Vagina Douche.
yang gunanya untuk membersihkan atau menghasilkan efek terapi setempat atau sistemik. Enema yang digunakan untuk membersihkan atau penolong pada sembelit atau pembersih feces sebelum operasi, tidak boleh mengandung zat lendir. Selain untuk membersihkan enema juga berfungsi sebagai karminativa, emolient, diagnostic, sedativa, anthelmintic dan lain-lain.
rasa dingin pada tempat-tempat yang sakit dan panas karena radang atau berdasarkan sifat perbedaan tekanan osmose digunakan untuk mngeringkan luka bernanah.
Contoh : Rivanol.
Litus Oris
Oles bibir adalah cairan agak kental dan
pemakaiannya secara disapukan dalam mulut. Contoh larutan 10 % Borax dalam gliserin
Suspensi
Merupakan sediaan cair yang mengandung
Emulsi / emulsa
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua
fase cairan dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi
Infus
FI IV : Larutan intravena volume besar adalah
injeksi dosis tunggal untuk intravena dan dikemas dalam wadah bertanda volume lebih dari 100 ml.
Infus termasuk sediaan parenteral volume besar. Sediaan parenteral volume besar : sediaan cair steril mengandung obat yg dikemas dlm wadah 100 ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia. Parenteral volume besar meliputi infus intravena, larutan irigasi, larutan dialisis peritonal & blood collecting units with antikoagulant (Lachman Parenteral)
Aerosol / Inhalasi
Aerosol farmasetik adalah sediaan yang dikemas
di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapetik yang dilepas pada saat sistem katup yang sesuai ditekan. Sediaan ini digunakan untukpemakaian topikal pada kulit dan juga pemakaian lokal pada hidung ( aerosol nasal), mulut (aerosollingua) atau paru-paru ( aerosol inhalasi). Pada aerosol inhalasi, ukuran partikel obat harus dikontrol danukuran rata-rata partikel obat harus lebih kecil dari 10 mg. Sediaan ini dikenal sebagai inhaler dosisterukur. Jenis aerosol lain dapat mengandung partikel-partikel berdiameter beberapa ratus mikrometer. Aerosol digunakan