You are on page 1of 6

INTEGRITAS NASIONAL

A.PENGERTIAN INTEGRITAS NASIONAL


Nasionalisme adalah suatu faham yang mengajarkan bangsa yang bernegara yang dibangun dari masyarakat yang majemuk, dan warganya tersebut sungguh-sungguh bertekad untuk membangun masa depan secara bersama, dengan terlepas dari berbagai perbedaan ras, etnik, dan agama atau misalnya, dari ikatan kesetiaan yang melekat sejak lahir terhadap suku daerah kelahirannya. Suatu negara akan berfungsi dengan baik apabila memiliki dukungan idiologi nasionalisme, dan juga tidak kalah pentingnya adalah dukungan demokrasi. Nasionalisme dibangun dari semangat rakyat untuk bersatu, sedangkan demokrasi menjamin jati diri rakyat, penghormatan dan perlindungnya. Dalam hal ini keikutsertaan dalam kehidupan bernegara diwajibkan, sehingga semangat nasionalisme dan demokrasi dapat dibangun dengan baik yang diharapkan akan tercipta suatu stabilitas nasional yang tangguh, sekalipun dalam negara demokrasi berbagai kepentingan tidak akan hilang tetapi dapat ditekan atau larut dalam berbagai organisasi politik yang ada. Semua itu dapat tercapai apabila pemerintahan itu baik.,seperti menegakkan keadilan dalam mengalokasikan sumber daya nasional, baik antar sektor maupun antar wilayah, sehingga etnik diperlakukan dengan adil , dapat hidup dengan tenang, aman, serta dapat melaksanakan seluruh kegiatan kehidupan sosial dengan baik. Tetapi sebaliknya bila pemerintah mengalami kemunduran dalam kinerjanya, maka masing-masing golongan yang ada dalam masyarakat akan berjuang untuk memperoleh hak, serta akan memenuhi aspirasi sebagai kepentingan yang syah, maka demikian akan timbul kebangkitan etnik, dan lebih jauhnya lagi akan terjadi suatu gejokak dimasyarakat. Berikut ini beberapa pengertian tentang integritas : Menurut Claude Ake (dlm Nazaruddin Syamsuddin, Integritas dan Ketahanan Nasional di Indonesia (Lemhanas, Jakarta1994,hal3) integritas nasional pada dasarnya mencakup dua masalah pokok Yaitu :

TUGAS KEWARGANEGARAAN ( UTS )

1.Bagaimana membuat rakyat tunduk dan patuh kepada tuntutan-tuntutan negara, yang mencakup perkara pengakuan rakyat terhadap hak-hak yang dimiliki negara. 2. Bagaimana meningkatkan consensus normatif yang mengatur prilaku politik setiap anggota masyarakat, consensus ini tumbuh dan berkembang diatas nilai-nilai dasar yang dimiliki bangsa secara keseluruhan. Sedangkan menurut pakar sosiologi, Manrice Duverger dalam bukunya, mengatakan sebagai berikut Integritas didefinisikan sebagai dibangunnya interdependensi yang lebih rapat antara bagian-bagian antara organisme hidup atau antar anggota-anggota dalam masyarakat sehingga integritas adalah proses mempersatukan masyarakat,yang cenderung membuatnya menjadi suatu kata yang harmonis yang didasarkan pada tatanan yang oleh angota-anggotanya dianggap sama harminisnya. Dari dua pengertian tersebut diatas pada hakekatnya integritas merupakan upaya politik/ kekuasaan untuk menyatukan semua unsur masyarakat yang majemuk harus tunduk kepada aturan-aturan kebijakan politik yang dibangun dari nilai-nilai kultur yang ada dalam masyarakat majemuk tadi, sehingga terjadi kesepakatan bersama dalam mencapai tujuan tujuan nasional dimasa depan untuk kepentingan bersama. Proses integritas disebabkan adanya, kebersamaan sejarah, ada ancaman dari luar yang dapat mengganggu keutuhan NKRI, adanya kesepakatan pemimpin, homogenitas sosial budaya serta agama ,dan adanya saling ketergantungan dalam bidang politik dan ekonomi. Nazarudin berpendapat istilah integritas nasional merujuk kepada perpaduan seluruh unsur dalam rangka melaksanakan kehidupan bangsa, meliputi sosial,budaya, ekonomi, maka pengertian integritas nasional adalah menekan kan pada persatuan persepsi dan prilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Integritas mempunyai dua dimensi, antara lain: integritas horizontal dan integritas vertikal. Dimensi vertikal dalam integritas nasional bertujuan mengintegritaskan persepsi dan prilaku elite dan masa dengan cara menghilangkan, mengurangi perbedaan kesenjangan antara kelompok yang
TUGAS KEWARGANEGARAAN ( UTS )

berpengaruh

dengan

yang

dipengaruhi.

Sedangkan

dimensi

horizontal

mengintegritaskan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, dengan cara menjembatani perbedaan - perbedaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor teritorial/ kultur dengan mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan oleh faktorfaktor tersebut. Nazaruddin Sjamsudin mengatakan Integritas lazim dikonsepsikan sebagai suatu proses ketika kelompok sosial tertentu dalam masyarakat saling menjaga keseimbangan untuk mewujudkan kedekatan hubungan-hubungan social, ekonomi ,politik. Kelompok-kelompok sosial tersebut bisa terwujud atas dasar agama dan kepercayaan, suku, ras dan kelas. Konsepsi tersebut mengisyaratkan bahwa integritas tercipta melalui proses interaksi dan komunikasi yang intensif (dengan tetap mengakui adanya perbedaan. Kemudian jalan menuju proses intagrasi tidak selalu lancar atau mulus seringkali menemukan hambatanhambatan , itu jelas ada seperti adanya primordialisme, suku, ras, agama dan bahasa. Dalam setiap kebijakan pemerintah selalu ada reaksi setuju dan tidak setuju, hal tersebut adalah wajar apabila suatu negara dibentuk dari suatu masyarakat yang majemuk, ada yang merasa diuntungkan dan ada yang merasa dirugikan okeh kebijakan tersebut. Kelompok yang merasa dirugikan dengan adanya kebijakan tersebut akan merasa tidak puas maka kelompok tersebut akam menyalurkan kekecewaannya dalam masyarakan melalui kelompok-kelompok yang ada didalammya. Integritas masyarakat dalam negara dapat tercapai apabila : 1. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar anggotanya terhadap nilainilai social tertentu yang bersifat fundamental dan krusial 2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit social yang saling mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang potensial. 3. Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-kelompok social yang terhimpun didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi secara menyeluruh. ( http://marihanafiah.wordpress.com )

B.FAKTOR PENGHAMBAT INTEGRITAS NASIONAL


TUGAS KEWARGANEGARAAN ( UTS )

Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh heterogenitas etnik dan bersifat unik. Secara horisontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan primordialisme. Secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya lapisan atas dan lapisan bawah. Sejarah telah membuktikan bahwa sejak kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, NKRI selalu dirongrong oleh gerakan separatisme. Misalnya gerakan separatis DI/TII Kartosuwiryo di Jawa Barat, Permesta Kahar Muzakar di Sumatra, APRA, PKI, DI/TII Daud Barureh di Aceh, dan RMS di Maluku yang menyisakan banyak penderitaan dan korban. Pada saat sekarang gerakan separatis masih terus berlangsung seperti GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan OPM (Organisasi Papua Merdeka). Dengan GAM, pemerintah Indonesia telah melakukan serangkaian perjanjian perdamaian salah satunya memberikan otonomi khusus dan pembelakuan syariat Islam dalam bidang kehidupan terutama bidang hukum. Menurut Cliffrod Gertz, apabila bangsa Indonesia tidak pandai - pandai memanajemen keanekaragaman etnik, budaya, dan solidaritas etnik, maka Indonesia akan pecah menjadi negara-negara kecil. Bila ketidakpuasan ekonomi, kelas, atau intelektual menjurus pada revolusi yang mendorong pergantian tatanan ekonomi dan politik negara-bangsa. Bila ketidakpuasan yang didasarkan ikatan primordial menjurus pada disintegritas bangsa. Perpecahan dalam masyarakat majemuk korbannya bukan individu, kelompok, atau kelas tertentu, tapi negarabangsa itu sendiri yang akan tercerai-berai. Hal ini ditambah dengan pandangan yang menimbulkan watak etnosentrisme dan primordialisme sempit. Etnosentrisme adalah suatu pandangan yang melekat pada diri seseorang (masyarakat) yang menilai kebudayaankebudayaan lain, selalu diukur dengan nilai kebudayaannya. Primordialisme adalah pemikiran yang mengutamakan atau menempatkan pada tempat yang pertama kepentingan suatu kelompok atau komunitas masyarakat. Pemupukan sifat seperti ini yang tanpa batas, pada akhirnya akan melahirkan gerakan-gerakan separatisme. Gerakan-gerakan separatisme dapat kalian lihat dari perlawanan Fretillin di Timor Timur. Sejak mereka bergabung dengan NKRI tahun 1976, yang akhirnya berhasil membentuk negara sendiri
TUGAS KEWARGANEGARAAN ( UTS )

(Timor Laste) tahun 1998. Sentimen primordial kesukuan ini dihidupkan menjadi basis utama artikulasi kepentingan secara politik, karena tersumbatnya komunikasi politik melalui saluran yang ada sehingga gerakan ini mengartikulasikan kepentingan poilitik dengan berbagai cara. Selain itu, terjadinya Etnopolitic Conflict dalam dua dimensi, yaitu dimensi pertama adalah konflik di dalam tingkatan ideologis. Konflik ini terwujud dalam bentuk konflik antara sistem nilai yang dianut oleh etnik pendukungnya serta menjadi ideologi dari kesatuan sosial. Dimensi kedua adalah konflik yang terjadi dalam tingkatan politis, pada konflik ini terjadi dalam bentuk pertentangan dalam pembagian status kekuasaan, dan sumber ekonomi yang terbatas dalam masyarakat. ( Supriyanto, 2009 )

C. FAKTOR PENDUKUNG INTEGRITAS NASIONAL


Faktor faktor pendukung integritas nasional salah satunya seperti yang tercantum dalam Undang - Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 yang berbunyi Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Disini mempunyai arti dalam mencapai keasatuan bangsa Indonesia (Integritas Nasional),diperlukan peran aktif dari seluruh elemen bangsa,elemen elemen bangsa itu diantaranya : masyarakat Indonesia,TNI,POLRI,Pemerintah dan dewan dewan yang terdapat di dalamnya. Adapun faktor faktor pendukung integritas nasional lainnya adalah sebagai berikut. 1. Sifat Nasionalisme : sifat nasionalisme mengandung arti membangun bangsa indonesia dari masyarakat yang majemuk, dan warganya tersebut sungguh-sungguh bertekad untuk membangun masa depan secara bersama, dengan terlepas dari berbagai perbedaan ras, etnik, dan agama atau misalnya, dari ikatan kesetiaan yang melekat sejak lahir terhadap suku daerah kelahirannya, 2. Menegakkan keadilan dalam mengalokasikan sumber daya nasional, baik antar sektor maupun antar wilayah, sehingga etnik diperlakukan dengan adil , dapat hidup dengan tenang, aman, serta dapat melaksanakan seluruh kegiatan kehidupan sosial dengan baik,
TUGAS KEWARGANEGARAAN ( UTS )

3. Mampu

menempatkan

persatuan,kesatuan,serta

kepentingan

dan

keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan, 4. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan, 5. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa, 6. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia, 7. Memelihara ketertiban berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial, 8. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika, 9. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan, 10. Mengembangkan perbuatan yang luhur,yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Dari kesemua faktor pendukung di atas yang sebagian besar berasal dari 45 butir nilai pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila sila ke tiga,diharapkan integritas nasional dapt terbentuk demi persatuan dan kesatuan bangsa indonesia kedepannya.

TUGAS KEWARGANEGARAAN ( UTS )

You might also like