Professional Documents
Culture Documents
Tanah subur mengandung nutrien yang siap diserap oleh tumbuhan untuk tumbuh. Akar tumbuhan bekerja sebagai buruh tambang bergerak menyusup ke dalam tanah untuk mengambil bahan yang diperlukan. Tumbuhan menggunakan mineral untuk: 1. Komponen struktural dalam karbohidrat dan protein 2. Digunakan dalam metabolisme molekul organik, seperti magnesium dalam klorofil dan fosfor dalam ATP 3. Aktivator enzim seperti kalium, yang mengaktifkan kurang lebih 50 enzim 4. Menjaga keseimbangan osmosis.
(1)
Tekstur dan komposisi-kimia tanah merupakan faktor utama yang menentukan jenis tumbuhan apa vang dapat tumbuh dengan baik pada suatu lokasi tertentu, apakah itu suatu
51
Gambar 3.1. Horizon atau lapisan tanah. Lapisan A adalah tanah bagian atas atau
bunga tanah (fopsoil) suatu campuran batuan yang telah pecah dengan berbagai tekstur, organisme hidup, bahan organik yang membusuk. Lapisan B mengandung jauh lebih sedikit bahan organik dibandingkan dengan lapisan A dan kurang terkena pengaruh cuaca. Lapisan C, yang sebagian besar terdiri dari batuan yang sudah pecah secara parsial, berfungsi sebagai bahan " induk" untuk lapisant anah bagian atas
52
Kondisi fisik tanah sangat penting bagi tumbuhan yang hidup di atasnya, dan fisik tanah ditentukan oleh tekstur dan struktur tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh ukuran partikel tanah yang membangun tanah tersebut. Berdasarkan ukurannya dapat dikelompokkan menjadi:
Komponen Partikel Tanah 2.0 mm 0,05 mm 0.05 mm - 0.002 mm < 0.002 mm
Struktur
tanah
tergantung
pada
macam
partikel
tanah
yang
membentuknya, dapat membentuk struktur tanah lepas (clump), remah (crumb) dan tanah berat (puddle atau heavy clay). Tanah terbentuk melalui interaksi antara iklim, material induk, topografi, vegetasi, dan organsime hidup. Bagian padat tanah terdiri dari mineral dan bahan organik. Ruang antar partikel padat diisi oleh udara dan air. Tanah loam (tanah paling subur, sangat bagus untuk pertanian) : terdiri dari 40% debu (silt), 40% pasir (sand), dan 20% liat (clay) Tekstur top soil bergantung dari ukuran partikelnya, yang diklasifikasikan dalam suatu rentang dari pasir kasar sampai partikel tanah-liat mikroskopis. Tanah yang paling subur
53
54
Gbr. 3.2. Komponen tanah, memperlihatkan adanya bakteri, bahan organik dan anorganik, air, dan udara.
Ada lima komponen yang dapat kita kategorikan sebagai komponen tanah, yaitu: 1. Mineral tanah (bahan anorganik) 2. Organik tanah 3. Air dan larutan tanah 4. Atmosfir tanah 5. Organisme tanah (3) Air Tanah Sehubungan dengan air tanah, kita dapat menentukan status air dalam tanah dengan beberapa cara sebagai berikut: 1) 2) 3) Air Higroskopis : terikat secara fisik ke partikel tanah dan tidak tersedia untuk tumbuhan. Air Gravitasi : air yang mengalir melalui pori tanah karena pengaruh gravitasi (terutama bila hujan). Air Kapiler : air yang mengisi pori tanah, menahan pengaruh gravitasi.
55
56
Gambar 3.3. Ketersediaan air dan mineral tanah. (a) Tumbuhan tidak d apat mengekstraksi semua air dalam tanah karena beberapa di antaranya sangat kuat terikat dengan p artikel tanah yang hidrofilik. Air yang terikat kurang kuat ke partikel tanah dapat diserap oleh akar. (b) lon hidrogen dalam larutan tanah membantu membuat nutrien tertentu menjadi tersedia bagi tumbuhan dengan cara menggantikan mineral bermuatan positif( kation) yang terikat d ngan kuat ke permukaan partikel tanah yang sangat halus. Selain mensekresikan H +, tumbuhan menyumbangkan pada kutub H+ dalam tanah dengan cara berikut ini. Respirasi seluler pada akar akan membebaskanCO2, ke dalam larutan tanah, di mana CO 2, tersebut akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat( H2CO3). Dissosiasi asam ini akan menambahkan ion hidrogen ke tanah.
57
Gbr. 3.4. Jalur lintasan air dan mineral dari tanah hingga xilem akar . Air dan mineral diserap melalui
permukaan akar (rambut akar). Air dan mineral kemudian bergerak melewati epidermis-korteks-endodermis hingga stele (xilem).
Untuk menuju xilem air dan mineral bergerak melalui dua jalur: Jalur Simplas terdiri dari sitoplasma sel dalam akar (10%). Air diserap ke dalam sel rambut akar secara osmosis, karena sel mempunyai potensial air (PA) yang lebih kecil dari PA air dalam tanah. Air berdifusi dari epidermis melalui akar ke xilem menuruni gradien PA. Sitoplasma semua sel akar dihubungkan oleh plasmodesmata melalui lubang dalam dinding sel. Air bergerak terus hingga akhirnya mencapai xilem, dan dengan demikian tidak lagi ada osmosis lebih lanjut.
Jalur Apoplast terdiri dari dinding sel antar sel (90%). Dinding sel sangat tebal dan terbuka, dengan demikian air dengan mudah berdifusi melalui dinding sel tanpa melintasi membran sel. Jalur apoplas berhenti pada endodermis karena adanya pita kaspari yang kedap air. Pada titik ini air melintasi membran sel secara osmosis dan masuk jalur simplas. Hal ini memungkinkan tumbuhan mengontrol pengambilan air berlebihan ke dalam xilem. Endodermis dengan pita kasparinya, memberikan jaminan bahwa tidak ada mineral yang dapat mencapai stele tanpa melewati membran tersebut.
58
Gbr. 3.5. Jalur lintasan air dan mineral. Perhatikan perubahan jalur yang terjadi antara simplas-apoplas.
3.2.2. Transpor Air dan Mineral Pada tumbuhan, transpor terjadi pada tiga tingkatan: (1) penyerapan dan pengeluaran air dan mineral terlarut dari tanah oleh sel-sel akar; (2) transport bahan-bahan dari sel ke sel pada level jaringan dan organ, seperti pengangkutan hasil fotosintesis dari sel-sel daun ke floem ; dan (3) pengangkutan cairan di dalam xilem ke floem tumbuhan. Ketiga tingkatan transpor tersebut, bagaimanapun bahan-bahan yang diangkut akan melintasi membran plasma, suatu membran yang bersifat permeabilitas selektif. Permeabilitas selektif ini mengontrol pergerakan zat terlarut antara sel tersebut dan larutan ekstraselulernya. Mengingat pentingnya peran membran plasma tersebut, maka pada bagian ini, terlebih dahulu akan disajikan gambaran umum membran plasma. Selanjutnya diuraikan mekanisme pada seluruh tingkatan
59
(a) Gambaran umum membran plasma Membran plasma melingkupi sel dan berfungsi pembatas antara bagian dalam sel yang hidup dan bagian luar yang tidak hidup. Mengatur perpindahan molekul ke dalam dan ke luar sel. Struktur membran Model mosaik-cair menguraikan bahwa membran merupakan bilayer fosfolipid dengan molekul protein tertanam di dalam bilayer.
(a)
(b)
60
(b) Perpindahan melintasi Membran Sel Empat cara utama bahan-bahan melintasi membran sel : 1. 2. 3. 4. Difusi Transpor Passif Transpor Aktif Vesikula
1). Difusi
Sejumlah bahan dapat berdifusi langsung melalui lapisan lipid membran. Bahan yang dapat berdifusi adalah molekul larut-lipid, seperti steroid, atau molekul kecil, seperti H2O, O2 dan
61
Transpor passif adalah transpor bahan melintasi membran melalui molekul protein transmembran. Protein transpor cenderung spesifik untuk satu molekul (seperti halnya enzim). Dengan demikian molekul hanya dapat melintasi membran jika terdapat protein yang bersesuaian. Karena itulah dinamakan proses difusi passif. Pada proses ini energi tidak diperlukan karena molekul bergerak menuruni gadien konsentrasi (dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi lebih rendah). Difusi dengan fasilitas (Facilitated Diffusion) Difusi dengan fasilitas melibatkan penggunaan protein untuk menfasilitasi perpindahan molekul melintasi membran. Dalam beberapa hal, molekul melalui saluran dalam protein. Dalam hal lain, protein merubah bentuk, membiarkan molekul untuk menerobos. Terdapat dua macam protein transport: protein-kanal (channel proteins) dan protein- pembawa (carrier proteins). Seperti yang akan kita lihat di bawah, protein merubah bentuk dan melepaskan molekul pada sisi membran dengan konsentrasi lebih rendah.
Protein kanal membentuk suatu pori atau saluran. Hal ini memungkinkan bahan bermuatan (biasanya ion) untuk berdifusi melintasi membran.Umumnya saluran seperti pintu (dapat terbuka atau tertutup) yang memungkinkan sel mengontrol keluar masuknya ion.
62
Protein pembawa mempunyai pelekatan untuk bahan tertentu. Bahan akan melekat pada sisi dimana konsentrasi lebih tinggi dan dengan gerak flip (jungkir) bahan dilepaskan pada sisi dimana konsentrasinya lebih rendah. 3). Transpor Aktif (Pompa Ion).
Transpor aktif adalah transpor bahan melintasi membran melalui molekul protein pompa trans-membran. Protein mengikat molekul bahan dan mengangkutnya dari satu sisi membran, mengubah bentuknya, dan melepaskannya ke sisi lainnya. Protein pompa berbeda-beda sesuai dengan molekul yang diangkutnya. Protein pompa juga merupakan enzim ATPase, karena juga dapat mengkatalisis pemecahan ATP --- ADP + fosfat (Pi), dan menggunakan energi yang dikeluarkannya untuk mengubah bentuk dan memompa molekul. Pemompaan seperti ini disebut sebagai proses aktif. Hanya dengan mekanisme sistem pemompaan seperti ini yang dapat mengangkut bahan melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif digunakan untk memindahkan ion atau molekul dengan melawan gradien konsentrasi (dari konsentrasi rendah ke konsentrasi lebih tinggi). Transpor aktif seperti halnya dengan pompa air, yang menggunakan energi untuk memompa air. Perpindahan menentang gradien konsentrasi memerlukan energi. Energi diperoleh dari pemecahan ATP melalui pemutusan ikatan fosfat oleh enzim ATPase. ATP ADP + Pi + energi
63
Mekanisme kerja Pompa Na+-K+ Gambar di bawah ini menggambarkan mekanisme operasi kerja Pompa Na+-K+.
(a)
(b)
64
(c)
(d)
(e)
Pada gambar di atas, (a) warna oranye digunakan untuk menunjukkan protein pompa. Bentuk bulat menggambarkan ion Na+ dan segi empat-hijau menujukkan ion K+. Perhatikan bahwa pada protein pompa terdapat tiga tempat perlekatan Na+ dan dua untuk ion K+. (b) Tiga ion Na+ masuk pompa, (c) ATP terikat ke protein pompa, (d) Satu ikatan fosfat ATP putus, melepaskan energi ke protein pompa. Protein pompa merubah bentuk, melepaskan ion Na+ ke luar sel. Dua tempat pelekatan K + juga terbuka ke arah luar, memungkinkan dua ion K+ masuk ke pompa. (e) Bilamana gugus fosfat terlepas dari pompa, pompa kembali ke bentuk semula. Dua ion K+ lepas dan tiga Na+ kembali masuk ke pompa. Demikian proses terjadi berulang-ulang. Penyerapan ion anorganik (mineral) ke dalam akar berlangsung secara transpor aktif.
65
Pada diagram di bawah, energi dari ATP digunakan untuk menghasilkan grandien konsentrasi H+
66
Sukrosa dapat dipompa ke dalam sel dimana kosentrasi sukrosa selalu tinggi dengan menggunakan energi dari konsentrasi ion H+ yang tinggi di luar sel. Transpor aktif memompa ion hidrogen ke luar dan protein tertentu di dalam membran sel memungkinkan ion hidrogen kembali masuk ke dalam sel. Ketika ion hidrogen memasuki sel, energi yang dimilkinya digunakan untuk memompa sukrosa ke dalam sel.
4).
Vesikula
Semua proses yang telah diuraikan sebelumnya hanya mengangkut molekul kecil. Molekul besar (seperti protein, polisakarida dan nukleotida) dipindahkan dari dan ke luar sel dengan menggunakan vesikula membran. Endositosis adalah transpor bahan ke dalam sel. Bahan-bahan dibungkus dengan membran sel. Pada akhirnya bahan-bahan terbungkus dan terbentuk vesikula. Selanjutnya melalui proses pencernaan, terbentuk molekul-molekul kecil. Bila bahan dan vesikula kecil (seperti molekul protein) prosesnya dikenal sebagai pinositosis, dan jika bahan besar (seperti leukosit makan sel bakteri) prosesnya dikenal sebagai fagositosis.
67
Eksositosis adalah transpor bahan ke luar sel. Hal ini merupakan kebalikan dari endositosis. Sel mensekresi makromolekul, seperti protein dan polisakarida dengan cara menggabungkan vesikula dengan membran plasma. Material dikeluarkan pertamatama harus dalam membran vesikula, biasanya dari Retikulum Endoplasma Kasar dan Badan Golgi. Ringkasan Transpor Membran
Method Lipid Diffusi Osmosis Transpor Passif Transpor Aktif Vesikula Uses energy Tidak Tidak Tidak Ya Ya Uses proteins Tidak Tidak Ya Ya Tidak Specific Tidak Ya Ya Ya Ya Controllable Tidak Tidak Ya Ya Ya
68
Pembuluh xilem membentuk pipa yang bersambungan dari akar hingga daun. Air dapat bergerak melalui pipa ini dengan kecepatan 8 m/jam, dan dapat mencapai ketinggian lebih dari 100 m. Karena pembuluh xilem merupakan sel mati, berupa tabung terbuka, maka tidak ada proses osmosis yang dapat terjadi di dalamnya. Kekuatan penggerak adalah transpirasi pada daun. Hal ini menyebabkan rendahnya tekanan dalam daun, maka air dihisap dari batang untuk menggantikan air yang hilang tersebut. Kebetulan air mempunyai kekuatantarik-menarik (tensile-strength) antar molekul yang tingi dalam kaitan dengan kecenderungan molekul air tetap bersatu melalui ikatan hidrogen (kohesi), sehingga kolom air tidak terputus karena tekanan tersebut. Mekanisme tarik menarik air ini pada batang kadang-kadang disebut mekanisme tegangan-kohesi (cohesion-tension mecanism). Xilem dan Transpor Xilem merupakan jaringan pengangkutan pada tumbuhan. Air ditarik ke atas melalui xilem oleh kekuatan transpirasi dengan kecepatan dapat mencapai 15 m per jam atau lebih cepat lagi.. Tanaman jagung dewasa dapat menguapkan air 4 gallon per minggu. Air yang lepas dari daun menyebabkan difusi air dalam kapiler xilem. Selanjutnya molekul air dari akar naik ke atas hingga mencapai daun. Kehilangan air dari xilem akar memungkinkan tambahan air melewati endodermis ke xilem akar. Cairan xilem akan naik melawan gravitasi, tanpa bantuan suatu pompa mekanis apapun, hingga mencapai ketiggian yang dapat mencapai lebih dari 100 m. atas oleh daun. Tekanan akar Terdapat dua kemungkinan, yaitu: apakah caiaran itu didorong ke arah atas dari akar, atau ia ditarik ke
69
70
71
Pembuluh xilem dalam daun membentuk sistem percabangan yang disebut tulang daun. Difusi air dari pembuluh xilem dalam tulang daun melalui sel yang berdekatan menuruni gradien potensial air. Seperti halnya pada akar, difusi air berlangsung melalui jalur simplas dan apoplas. Air diuapkan dari sel bunga karang (spong) ke ruang udara sub-stomata, dan berdifusi ke luar melalui stomata.
Harus memperoleh nutrien yang diperlukan dari medium dimana mereka tumbuh tanah merupakan supermaket bagi tumbuhan Melibatkan sejumlah mekanisme untuk memungkinkan memperoleh nutrien Tumbuhan merupakan buruh tambang biologi.
Bagaimana mengetahui nutrien yang diperlukan tumbuhan untuk bertahan hidup dan tumbuh?
72
Kumpulkan diperolehnya .
Bagaimana kita dapat mengetahui unsur esensial bagi pertumbuhan dan reproduksidemikian pula unsur yang diambil tetapi tidak diperlukan tumbuhan.
Lakukan dua percobaan hidroponik, satu percobaan dengan medium lengkap nutrien dan percobaan lain dengan mengurangi salah satu unsur. Amati efeknya terhadap pertumbuhan.
Kriteria Unsur Esensial 1) Diperlukan untuk pertumbuhan normal dan menyelesaikan siklus hidup 2) Tidak dapat diganti dengan unsur lain 3) Kebutuhan akan unsur tersebut harus bersifat langsung. Terdapat 16 macam unsur yang dikenal penting bagi pertumbuhan dan kehidupan tumbuhan. Ke-16 unsur tersebut dapat dibagi : A. Menurut jenis unsur : 1) Nutrien Non-mineral Nutrien non-mineral : hidrogen (H), oksigen (O), dan karbon (C). Umumnya diperoleh dari air dan O2 & CO2 dari atmosfir. 2) Nutrien Mineral Terdapat 13 nutrien mineral, diperoleh dari tanah, larut dalam air dan diserap melalui akar tumbuhan. Ketersediaan unsur ini di dalam tanah tidak selalu cukup sehingga para petani sering menggunakan pupuk untuk menambah nutrien dalam tanah. Nutrien Mineral dibagi dalam dua kelompok : makronutrien dan mikronutrien. a. Makronutrien (diperlukan dalam jumlah besar : 0,5 5% dari berat kering)
73
CHON(S) CHONP
2) Koenzim: Mg, Ca, Mn, Zn, Fe, Cu, Mo, Mn [reaksi redoks) 3) Komponen Osmotis dan elektrik : K+, Cl-, H+, Ca2+ 4) Kurang jelas:: B, bersama dengan karbohidrat dalam dinding sel C. Mobilitas Tumbuhan akan memusatkan sumber daya pada pertumbuhan baru jaringan atau pada jaringan reproduktif & bji. Jika hal ni terjadi maka:
74
Sejumlah unsur dapat diremobilisasi oleh tumbuhan, disebut unsur mobil Unsur mobil : - N, P, K, Mg
N, P dapat dimetabolisme dengan mudah, K, Mg, sangat mobil Defisiensi pertama kali nampak pada daun lebih tua. Sejumlah unsur tetap pada lokasi pertama kali disimpan, disebut unsur immobil Unsur immobil : - S, Ca, Fe, Mn, B, Cu, Zn
Ca terkunci di dalam dinding sel Logam tidak mudah dimetabolsime atau ditranspor Gejala defisiensi pertama kali nampak pada daun muda.
Proporsi kandungan makronutrien dan mikronutrien dalam jaringan tumbuhan tinggi per berat kering jaringan dapat dilihat pada Tabel 3.1. Dari tabel tersebut terlihat bahwa porsi unsur yang paling banyak dijumpai pada`jaringan tumbuhan adalah karbon ( C ) dan oksigen (O),masing-masing menduduki sekitar 45%. Unsur berikutnya adalah hidrogen (H) sebanyak 6%, nitrogen (N) sebanyak 1,5% dankalium (K) 1%. Unsur-unsur lainnya berada di bawah 1%. Hal ini mudah kita pahami karena unsur-unsur C, H, O dan N merupakan unsur utama bagi penyusunan bahan organik di dalam tubuh tumbuhan. Tabel 3.1. Unsur esensial pada umumnya tumbuhan tinggi dankadar di dalamnya.
Unsur Simbol Kimia Bentuk diserap MoO4Cu+, Cu2+ Zn2+ Mn2+ H3BO3Fe3+, Fe2+ ClSO4H2PO4-, HPO4Mg2+ Ca2+ K+ NO3-, NH4+ O2, H2O CO2 H 2O yang Berat Atom Konsentrasi Berat Kering Jaringan Relatif jumlah terhadap Mo atom
(ppm)
Molibdenus Tembaga Seng Mangan Boron Besi Klor Sulfur Fosfor Magnesium Kalsium Kalium Nitrogen Oksigen Karbon Hidrogen Mo Cu Zn Mn B Fe Cl S P Mg Ca K N O C H 95,95 63,54 65,38 54,94 10,82 55,85 35,46 32,07 30,98 24,32 40,08 39,10 14,01 16,00 12,01 1,01 0,1 6 20 50 20 100 100 1,000 2,000 2,000 5,000 10,000 15,000 450,000 450,000 60,000
(%)
0,00001 0,0006 0,0020 0,0050 0,002 0,010 0,010 0,1 0,2 0,2 0,5 1,0 1,5 45 45 6 1 100 300 1,000 2,000 2,000 3,000 30,000 60,000 80,000 125,000 250,000 1,000,000 30,000,000 35,000,000 60,000,000
75
Sebaliknya, gejala defisiensi suatu unsur dapat memberikan tanda bagaimana unsur tersebut berfungsi. Sejumlah unsur bertindak dengan berbagai fungsi.
76
Mn Zn Mo B Ni Na Si
77
tumbuhan atau petani untuk mendiagnosis penyebabnya. Salah satu cara yang memperkuat diagnosis mengenai suatu defisiensi yang spesifik adalah dengan menganalisis kandungan mineral dari tumbuhan tanah di mana tumbuhan tersebut tumbuh. Defisiensi nitrogen, kalium, dan fosfor adalah masalah-masalah yang paling sering terjadi. Kekurangan mikronutrien jarang terjadi dan cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja akibat perbedaan komposisi-tanah. Jumlah mikronutrien yang diperlukan untuk memperbaiki suatu defisiensi umumnya sangat kecil. Sebagai contoh, defisiensi seng pada pohon buah umumnya dapat diobati dengan menancapkan paku seng ke dalam masing-masing batang pohon itu. Dosis yang diberikan harus tepat karena kelebihan dosis beberapa mikronutrien saja bisa meracuni tumbuhan. Salah satu cara untuk menjamin nutrisi mineral yang optimum adalah dengan menanam tumbuhan secara hidroponik di atas larutan-larutan nutrien yang jumlahnya dapat diatur secara tepat. Hidroponik saat ini dilakukan secara komersial, akan tetapi hanya dalam skala terbatas karena kebutuhan akan peralatan dan tenaga kerja mernbuat pertanian hidroponik masih relatif lebih mahal ketimbang penanaman tumbuhan di tanah
78
Gejala Defisiensi
Daun muda pada tunas bengkok (hooked), mengering dan mati Daun bintik nekrosis atau klorosis di antara tulang daun(interveinal); ujung dan tepi daun mengeriting ke atas. Gambar di samping memperlihatkan defisiensi Mg pada daun tomat. Daun klorosis serta bintik nekrosis; keriting dan mengkerut. Dimulai dari daun dewasa merambat ke daun muda. Pertumbuhan kerdil; daun klorosis perlahan-lahan menjadi kuning atau kecoklatan menyebar dari daun dewasa ke daun muda; batang langsing; akumulasi antosianin pada batang. Berpengaruh pada semua aspek pertumbuhan dan metabolisme. Gugur daun tua, antosianin pada batang, tulang daun, nekrosis. Jarang terjadi di alam. Klorosis secara umum, daun muda hijau terang; banyak terakumulasi antosianin Klorosis pada daun muda, Bintik pada daun klorosis (interveinal), nekrosis Daun muda pada tunas terminal hijau terang, daun membelit (twisted), Daun muda layu, tunas terminal layu, daun hijau tua, nekrosis pada ujung daun. Pertumbuhan kerdil, ukuran daun berkurang daun kecil membentuk roset, mengkerut, klorosis antar tulang daun Daun menjadi burik, pinggiran daun layu, klorosis interveinal pada daun dewasa, nekrosis; bunga berkurang; Layu pada ujung daun ; klorosis dan nekrosis; akar memendek, buah berkurang ----
S Fe Mn B Cu
Zn
Mo
Cl
79