You are on page 1of 13

Tabel periodik Tabel periodik unsur-unsur kimia adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel.

Unsur-unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia unsurunsur tersebut berubah-ubah secara teratur sepanjang tabel. Setiap unsur didaftarkan berdasarkan nomor atom dan lambang unsurnya. Tabel periodik standar memberikan informasi dasar mengenai suatu unsur. Ada juga cara lain untuk menampilkan unsur-unsur kimia dengan memuat keterangan lebih atau dari persepektif yang berbeda Jumlah kulit elektron yang dimiliki sebuah atom menentukan periode atom tersebut. Setiap kulit memiliki beberapa subkulit, yang terisi menurut urutan berikut ini, seiring dengan bertambahnya nomor atom: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p 8s 5g 6f 7d 8p ... Berdasarkan hal inilah struktur tabel disusun. Karena elektron terluar menentukan sifat kimia suatu unsur, unsur-unsur yang segolongan umumnya mempunyai sifat kimia yang mirip. Unsur-unsur segolongan yang berdekatan mempunyai sifat fisika yang mirip, meskipun massa mereka jauh berbeda. Unsur-unsur seperiode yang berdekatan mempunyai massa yang hampir sama, tetapi sifat yang berbeda. Sebagai contoh, dalam periode kedua, yang berdekatan dengan Nitrogen (N) adalah Karbon (C) dan Oksigen (O). Meskipun massa unsur-unsur tersebut hampir sama (massanya hanya selisih beberapa satuan massa atom), mereka mempunyai sifat yang jauh berbeda, sebagaimana bisa dilihat dengan melihat alotrop mereka: oksigen diatomik adalah gas yang dapat terbakar, nitrogen diatomik adalah gas yang tak dapat terbakar, dan karbon adalah zat padat yang dapat terbakar (ya, berlian pun dapat terbakar!). Sebaliknya, yang berdekatan dengan unsur Klorin (Cl) di tabel periodik, dalam golongan Halogen, adalah Fluorin (F) dan Bromin (Br). Meskipun massa unsur-unsur tersebut jauh berbeda, alotropnya mempunyai sifat yang sangat mirip: Semuanya bersifat sangat korosif (yakni mudah bercampur dengan logam membentuk garam logam halida); klorin dan fluorin adalah gas, sementara bromin adalah cairan bertitik didih yang rendah; sedikitnya, klorin dan bromin sangat berwarna.

Golongan Kolom dalam tabel periodik disebut golongan. Ada 18 golongan dalam tabel periodik baku. Unsur-unsur yang segolongan mempunyai konfigurasi elektron valensi yang mirip, sehingga mempunyai sifat yang mirip pula. Ada tiga sistem pemberian nomor golongan. Sistem pertama memakai angka Arab dan dua sistem lainnya memakai angka Romawi. Nama dengan angka Romawi adalah nama golongan yang asli tradisional. Nama dengan angka Arab adalah sistem tatanama baru yang disarankan oleh International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC). Sistem penamaan tersebut dikembangkan untuk menggantikan kedua sistem lama yang menggunakan angka Romawi karena kedua sistem tersebut membingungkan, menggunakan satu nama untuk beberapa hal yang berbeda. Golongan bisa dianggap sebagai cara yang paling penting dari mengklasifikasi unsur. Pada beberapa golongan, unsur-unsurnya ada yang sangat mirip sifatnya dan memiliki kecenderungan sifat yang jelas jika ditelusuri menurun di dalam kolom. Golongangolongan ini sering diberi nama umum (tak sistematis) sebagai contoh: logam alkali, logam alkali tanah, halogen, khalkogen, dan gas mulia. Beberapa golongan lainnya dalam tabel tidak menampilkan sebanyak persamaan maupun kecenderungan sifat secara vertikal (sebagai contoh Kelompok 14 dan 15), golongan ini tidak memiliki nama umum. Periode Baris dalam tabel periodik disebut periode. Walaupun golongan adalah cara yang paling umum untuk mengklasifikasi unsur, ada beberapa bagian di tabel unsur yang kecenderungan sifatnya secara horisontal dan kesamaan sifatnya lebih penting dan mencolok daripada kecenderungan vertikal. Fenomena ini terjadi di blok-d (atau "logam transisi"), dan terutama blok-f, dimana lantinida dan aktinida menunjukan sifat berurutan yang sangat mencolok. Periodisitas Sifat Kimia Nilai utama dari tabel periodik adalah kemampuan untuk memprediksi sifat kimia dari sebuah unsur berdasarkan lokasi di tabel. Perlu dicatat bahwa sifat kimia berubah banyak jika bergerak secara vertikal di sepanjang kolom di dalam tabel dibandingkan secara horizontal sepanjang baris. Kecenderungan periodisas dari energi ionisasi Teori struktur atom mekanika kuantum modern menjelaskan kecenderungan golongan dengan memproposisikan bahwa unsur dalam golongan yang sama memiliki konfigurasi elektron yang sama dalam kulit terluarnya, yang merupakan faktor terpenting penyebab sifat kimia yang mirip. Unsur-unsur dalam golongan yang sama juga menunjukkan pola jari-jari atom, energi ionisasi, dan elektronegativitas. Dari urutan atas ke bawah dalam golongan, jari-jari atom unsur bertambah besar. Karena lebih banyak susunan energi yang terisi, elektron valensi terletak lebih jauh dari inti. Dari urutan atas, setiap unsur

memiliki energi ionisasi yang lebih rendah dari unsur sebelumnya karena lebih mudahnya sebuah elektron terlepas karena elektron terluarnya yang semakin jauh dari inti. Demikian pula, suatu golongan juga menampilkan penurunan elektronegativitas dari urutan atas ke bawah karena peningkatan jarak antara elektron valensi dan inti. Kecenderungan Periodisasi Periode Unsur-unsur dalam periode yang sama memiliki kecenderungan dalam jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron dan elektronegativitas. Dari kiri ke kanan, jari-jari atom biasanya menurun. Hal ini terjadi karena setiap unsur mendapat tambahan proton dan elektron yang menyebabkan elektron tertarik lebih dekat ke inti. Penurunan jari-jari atom ini juga menyebabkan meningkatnya energi ionisasi jika bergerak dari urutan kiri ke kanan. Semakin rapat terikatnya suatu unsur, semakin banyak energi yang diperlukan untuk melepaskan sebuah elektron. Demikian juga elektronegativitas, yang meningkat bersamaan dengan energi ionisasi karena tarikan oleh inti pada elektron. Afinitas elektron juga mempunyai kecenderungan, walau tidak semenyolok pada sebuah periode. Logam (bagian kiri dari perioda) pada umumnya memiliki afinitas elektron yang lebih rendah dibandingkan dengan unsur nonmetal (periode sebelah kanan), dengan pengecualian gas mulia. Tabel periodik pada mulanya diciptakan tanpa mengetahui struktur dalam atom: jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan massa atom lalu dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara beberapa sifat tertentu dan massa atom unsur-unsur tersebut, akan terlihat suatu perulangan atau periodisitas sifat-sifat tadi sebagai fungsi dari massa atom. Orang pertama yang mengenali keteraturan tersebut adalah ahli kimia Jerman, yaitu Johann Wolfgang Dbereiner, yang pada tahun 1829 memperhatikan adanya beberapa triade unsur-unsur yang hampir sama. Beberapa triade Unsur Klorin Bromin Iodin Kalsium Massa atom Kepadatan 35,5 79,9 126,9 40,1 0,00156 g/cm3 0,00312 g/cm3 0,00495 g/cm3 1,55 g/cm3 2,6 g/cm3 3,5 g/cm3

Stronsium 87,6 Barium 137

Temuan ini kemudian diikuti oleh ahli kimia Inggris, yaitu John Alexander Reina Newlands, yang pada tahun 1865 memperhatikan bahwa unsur-unsur yang bersifat mirip ini berulang dalam interval delapan, yang ia persamakan dengan oktaf musik, meskipun hukum oktaf-nya diejek oleh rekan sejawatnya. Akhirnya, pada tahun 1869, ahli kimia Jerman Lothar Meyer dan ahli kimia Rusia Dmitry Ivanovich Mendeleyev hampir secara bersamaan mengembangkan tabel periodik pertama, mengurutkan unsur-unsur berdasarkan massanya. Akan tetapi, Mendeleyev meletakkan beberapa unsur menyimpang dari aturan urutan massa agar unsur-unsur tersebut cocok dengan sifat-sifat tetangganya dalam tabel, membetulkan kesalahan beberapa nilai massa atom, dan meramalkan keberadaan dan sifat-sifat beberapa unsur baru dalam sel-sel kosong di tabelnya. Keputusan Mendeleyev itu belakangan terbukti benar dengan ditemukannya struktur elektronik unsur-unsur pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur 1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida.

Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.

2. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya. Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat dekat dengan masa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strantium, yaitu kalsiium dan barium dan juga mengemukakan beberapa kelompok unsur lain. Dobereiner meyimpulan bahwa unsur-unsur dapat di kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang di sebut triade

Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.

Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure yang sifatnya mirip massa Atom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom ratarata di massa atom unsure pertama dan ketiga.

3. Pengelompokan Unsur Menurut Chancourtois Pada tahun 1862, ahli geologi Prancis, Alexander Beguyer de Chancourtois, mengelompokkan unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan berat atom. Dia merumuskan bahwa berat atom = 7 + 16n; n = urutan unsur. 4. Hukum Oktaf Newlands J. Newlands adalah ilmuwan dari Inggris ia merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang di sebut hukum oktaf. Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama berulang pada setiap unsur ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini menyurapi oktaf music. Hukum oktaf newlands berlaku untuk unsur-unsur ringan.

Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.

5. Sistem periodik Mendeleev Pada tahun 1869 seorang sarjana asal Rusia bernama Dmitri Ivanovich mendeleev, dalam pengamatan 63 unsur yang sudah dikenalnya, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusunmenurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut priode daftar periodik Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872. Gambar Tabel daftar periodik Mendeleyev dapat diklik disini Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan beberapa tempat. Hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Sebagai contoh, Mendelev menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari pada dengan B dan Al.

Mendeleev meramalkan dari sifat unsur yang belum di kenal itu. Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsurlain yang sudah dikenal, yang letaknya berdampingan baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang diramalkan itu ditemukan, teryata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleev. Salah satu contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev dinamai ekasilikon.

Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. kelebihannya adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beseerta sifat-sifatnya.

6. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley Pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X. Ia menyimpulkan bahwa sifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Ha tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop. Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nonor atom unsur tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik bentuk panjang. Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom ; sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB VIIIB). Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan 1 sampai dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsurunsur transisi dalam semua termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel periodik adalah untuk alasan teknis, sehingga daftar tidak terlalu panjang. 7. Pengelompokan unsur menurut Seaborg Pada tahun 1940, Glenn Seaborg berhasil menemukan unsur transuranium yaitu unsur dengan nomor atom 94-102. Ia memecahkan penempatan unsur-unsur tersebut dengan membuat baris baru sehingga tabel periodik modern berubah.

Sejarah Perkembangan Sistem periodik Unsur, a.Triade doberelner doberelner menyimpulkan bahwa unsur-unsur dapat di kelompokkan kedalam kelompokkelompok tiga unsur yg disebut triade,ini merupakan usaha pertama dalam mengklarifikasi unsur b.Hukum oktaf dari newland ,setiap selang delapan unsur dalam susunan unsur,maka ada unur-unsur yg mirip dengan unsur sebelumnya,Newland mengibaratkan pada pengulangan tersebut dengan tangga nada : do-re-mi-fa-sol-la-si-do c.sistem periodik mandeleev sistem periodik mandeleev adalah sistem periodik yg pertama..sistem periodik mandeleev disusun atas kenaikan massa atom relatif dan kemiripan sifat .hkum periodik mandeleev menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya d.sistem periodik Henry G.Moseley sistem periodik modern ini disusun atas kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat,sistem periodik modern menyatakan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik Dari Nomor atomnya

KLASIFIKASI UNSUR- UNSUR DALAM TABEL PERIODIK UNSUR I. PENDAHULUAN Beberapa unsur telah sejak lama menjadi bagian kehidupan manusia. Dalam ilmu kimia kita mempelajari lebih dari 100 unsur di alam. Setiap unsur memiliki sifat-sifat yang khas, disamping itu terdapat pula unsur-unsur yang memiliki kemiripan-kemiripan. Oleh karena jumlah unsur cukup banyak, maka perlu diklasifikasikan kedalam golongangolongan berdasarkan persamaan sifat-sifatnya. Sifat-sifat unsur yang beragam misalnya wujud unsur dalam suhu kamar ada yang padat, cair dan gas. Pengelompokkan unsurunsur ini sangat membantu kita dalam memahami kemiripan dan perbedaan diantara unsur-unsur, sehingga memudahkan kita untuk mempelajari mekanisme dan sifat-sifat yang ditunjukkan ketika suatu unsur bergabung dengan unsur lain. A. Sistem klasifikasi unsur-unsur dalam Tabel Periodik Unsur Sistem periodik unsur adalah sistem pengelompokkan unsur berdasarkan hukum periodik, mencakup periode dan golongan yang keduanya saling berhubungan dan menentukan keperiodikkan sifat unsur, disajikan ke dalam bentuk tabel yang disebut Tabel Periodik Unsur. Unsur-unsur dapat diklasifikasikan menurut banyak cara. Cara yang paling tegas ialah berdasarkan wujud pada keadaan SATP (Standard Ambient Temperature and Pressure). Atas dasar ini unsur-unsur dibedakan dalam wujud gas (11 unsur), wujud cair (2 unsur), dan sisanya wujud padat. Adapun model pengelompokan unsur-unsur dalam TPU secara umum dibedakan sebagai berikut: 1. Klasifikasi Unsur-Unsur berdasarkan sifat logam dan nonlogam Pengelompokan dengan dasar sifat logam dan nonlogam merupakan metode pengelompokkan yang paling sederhana. Unsur ada yag berrsifat logam, nonlogam dan diantara keduanya (metaloid). Ciri-ciri unsur logam dan nonlogam Logam Kerapatan tinggi Keras, padat Bersifat konduktor Mengkilap elektropositif Oksidanya bersifat basa Nonlogam Kerapatan rendah Rapuh Bersifat isolator Tidak mengkilap elektronegatif Oksidanya bersifat asam

Lebih dari 70% unsur-unsur adalah logam. Logam mempunyai sifat yang sama dalam kemampuannya mengubah bentuk tanpa pecah jika ditempa dengan pemukul atau ditarik untuk meluruskannya. Unsur yang termasuk golongan logam diantaranya Aluminium, Magnesium, Perak, Tembaga, Seng. a. Nonlogam Kebanyakan unsur nonlogam jarang dijumpai dalam bentuk unsurnya yang murni, dalam kehidupan sehari-hari, yang sering dijumpai ialah dalam bentuk senyawa kimia. Unsur yang termasuk golongan nonlogam yaitu Karbon, Belerang, Fosfor, Nitrogen, Oksigen, Hidrogen, Fluor, Brom, Iodium. b. Metaloid Metaloid disebut juga semimetal yaitu unsur yang mempunyai sifat antara logam dan nonlogam. Contohnya : Boron, Silikon, Arsen, Germanium,dll. 2. Klasifikasi unsur-unsur berdasarkan Hukum Triade Dobereiner J.W Dobereiner merupakan orang pertama yang mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan sifat khas atom dan massa atomnya. Dari hasil pengamatannya menunjukkan bahwa tiap tiga unsur yang mempunyai persamaan sifat, jika disusun dalam satu kelompok yang disebut Triade, ternyata massa atom relatif unsur ditengah mendekati setengah jumlah massa atom relatif unsur pertama dan ketiga. Contoh : Li Na K 6,94 23,02 39,10 Ar unsur-unsur yang ditengah menurut Triade Sistem ini dinilai kurang efisien karena ternyata ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam satu Triade, tetapi mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan Triade tersebut. 3. Klasifikasi usur-unsur berdasarkan Hukum Oktaf Newlands John Newlands menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya. Jadi unsur ke delapan mempunyai sifat yang sama dengan unsur pertama atau dengan kata lain sifat unsur yang pertama akan terulang secara periodik pada urutan ke delapan. Penemuan John Newlands dikenal dengan hukum oktaf. Sistem ini hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan yang memiliki massa taom relatif (Ar) rendah. Namun demikian, hukum oktaf John Newlands telah menuju usaha yang tepat untuk menyusun diagram unsur. 4. Tabel periodik unsur Mendeleyev Pada tahun 1869, guru kimia Dimitri Mendeleyef menyusun daftar unsur-unsur berdasarkan sifat-sifat fisika dan kimia dan diurutkan menurut massa relatifnya,hukum periodik Mendeleyef berbunyi : Dengan daftar sistem periodik unsur Mendeleyev ini dapat diketahui : a. Perubahan sifat-sifat yang teratur dari unsur-unsur dalam satu golongan ke golongan lain b. Hubungan antara valensi tertinggi unsur dengan nomor golongannya. c. Ramalan sifat-sifat unsur yang belum diketahui pada saat itu d. Daftar ini tidak banyak berubah walaupun unsur-unsur gas mulia telah ditemukan

Daftar Mendeleyef ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan diantaranya: a. Panjang periodenya tidak sama b. Beberapaa unsur ada yang terbalik c. Selisih massa atom relatif yang tidak berurutan tidak teratur d. Perubahan sifat unsur ini lambat dari elektromegatif menjadi elektropositif e. Unsur-unsur dari lanthanida dimasukkan kedalam satu golongan f. Besarnya valensi unsur yang lebih dari satu macam valensi sukar diramal kedudukannya dalam sistem periodik g. Sifat anomali unsur pertama setiap golongan tidak ada hubungannya dengan massa atom relatif h. Jika daftar disusun berdasarkan massa atom relatif,maka isotop unsur yang sama harus ditempatkan pada golongan yang berbeda, sedangkan isobar seperti: 40Ar, 40K, 40Ca harus dimasukkan dalam satu golongan. 5. Sistem Periodik Modern Daftar asli Mendeleyev mengalami banyak perubahan, namun masih terlihat pada sistem periodik modern. Ada berbagai macam sistem periodik, tetapi yang lebih sering digunakan adalah sistem periodik panjang. Daftar ini disusun berdasarkan konfigurasi elektron dari atom unsur-unsur. Unsur-unsur dengan konfigurasi elektron yang mirip mempunyai sifatsifat kimia yang mirip. Jadi sifat unsur ini ada hubungannya dengan konfigurasi elektron.hubungan ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Elektron-elektron tersusun dalam orbital 2. Hanya dua elektron saja yang dapat mengisi setiap orbital 3. Orbital-orbital dikelompokkan dalam kulit 4. .Hanya n2 orbital yang dapat mengisi kulit ke-n 5. Ada berbagai macam orbital dengan bentuk yang berbeda. a.Orbital-s,satu orbital setiap kulit b.Orbital p,tiga orbital setiap kulit c.Orbital-d,lima orbital setiap kulitnya d.Orbital f,tujuh orbital setiap kulitnya 6. Elektron terluar yang paling menentukan sifat kimianya,yang disebut dengan elektron valensi. 7. Unsur dalam satu golongan mempunyai elektron valensi yang sama sehingga mempunyai sifat yang mirip 8. Satu golongan unsur berubah secaraa teratur 9. Unsur dalam satu perioda mempunyai sifat yang berubah secara teratur Dari penguraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut,bahwa: 1.Sifat unsur merupakan fungsi berkala dari nomor atom 2.Sifat unsur bergantung pada konfigurasi elektron. 6. Klasifikasi unsur-unsur berdasarkan struktur elektron Unsur-unsur diklasifikasikan 4 kelompok : a. Kelompok unsur-unsur inert atau gas mulia Unsur-unsur inert disebut juga sebagai unsur gas mulia (noble gas) terdiri atas 2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, dan 86Rn. Unsur-unsur ini dikenal sebagai unsur yang sangat stabil.

Hal ini dikarenakan konfigurasi elektronnya penuh untuk setiap orbital dan dengan elektron valensi ns2 np4 (kecuali He, mempunyai konfigurasi penuh 1s2), karena konfigurasi elektronik unsur-unsur gas mulia dianggap sudah penuh, maka unsur-unsur ini dipakai sebagai standar untuk menyatakan penuh atau tidak penuhnya konfigurasi elektron kelompok unsur-unsur lain. b. Kelompok unsur-unsur utama atau representative Unsur-unsur ini ditandai dengan konfigurasi elektronik tidak penuh pada satu kulit terluar, ns1-ns2 np(0-5). Seperti unsur-unsur : 30Zn = (15Ar) 3d104s2 48Cd = (36Kr) 4d105s2 80Hg = (54Xe) 4f145d106s2 Unsur-unsur di atas dapat membentuk ion M2+ seperti golongan M2 (Be, Mg, Ca, dll) dengan beberapa kemiripan, namun dengan beberapa perbedaan. Salah satu perbedaannya adalah unsur-unsur Zn dan Cd mempunyai sifat kecenderungan lebih besar untuk membentuk senyawa-senyawa kompleks dengan NH3, ion-ion X- dan CN-. Hal ini disebabkan adanya perbedaan konfigurasi elektronik terluar yaitu 18 elektron ion M2+ untuk kelompok ini. c. Kelompok unsur-unsur transisi dan transisi dalam (inner transisi) Unsur-unsur keluarga A sering disebut sebagai unsur-unsur golongan utama dan unsurunsur dalam keluarga B sebagai unsur deret transisi dan deret transisi dalam ke-58 unsur dalam dan deret terakhir ini, semuanya adalah logam. Unsur-unsur transisi adalah unsurunsur keluarga B dalam periode 4,5,6, dan 7. Sedangkan deret lantanida dalam periode ke enam dan deret aktinida dalam periode ke-7 disebut unsur-unsur transisi dalam umumnya unsur-unsur transisi dapat di tempat, liat dan pengantar panas dan listrik yang baik, dan memiliki kilap logam, golongan transisi meliputi keluarga stanium, vanadium, krom, magan, besi, platinum, tembaga, zink, dan skondium. B. Hubungan Sistem Periodik dengan Konfigurasi Elektron Penyusunan unsur-unsur dalam sistem periodik panjang dapat dihubungkan dalam konfigurasi elektron dalam orbital atom. Sesuatu hal ini, hukum berkala dapat diungkapkan secara lain yaitu sifat-sifat unsur berhubungan langsung dengan konfigurasi elektron dalam atom unsur tersebut. Unsur-unsur dalam sistem periodik dapat dikelompokkan dalam jalur vertikal yang disebut golongan dan jalur horisontal disebut periode. a. Periode Nama periode dari atas ke bawah menunjukkan bilangan kuantum utama terbesar yang dapat dimiliki oleh atom dari unsur-unsur yang terdapat dalam periode tersebut. Ada tujuh periode dalam sistem peiode panjang masing-masing periode tersebut adalah: a) Perioda 1 terdiri atas 2 unsur konfigurasi diantaranya menyangkut orbital s. b) Perioda 2 terdiri atas 8 unsur konfigurasi diantaranya menyangkut orbital s, p. c) Perioda 3 terdiri atas 8 unsur konfigurasi diantaranya menyangkut orbital s, p. d) Perioda 4 terdiri atas 18 unsur konfigurasi diantaranya menyangkut orbital s, p, d. e) Perioda 5 terdiri atas 18 unsur konfigurasi diantaranya menyangkut orbital s, p, d. f) Perioda 6 terdiri atas 32 unsur konfigurasi diantaranya menyangkut orbital s, p, d, f. g) Perioda 7 terdiri atas 8 unsur konfigurasi diantaranya menyangkut orbital s, p, d, f.

Dari perioda tersebut, perioda 2 dikenal dengan perioda pendek pertama. Perioda ketiga dikenal sebagai perioda pendek kedua. Mulai perioda keempat dikenal sebagai perioda panjang pertama, kedua dan seterusnya. b. Golongan Unsur-unsur dengan konfigurasi elektron mirip mempunyai sifat yang mirip karena bergantung pada konfigurasi elektron. Elektron yang paling menentukan sifat kimia unsur adalah elektron terluar (elektron valensi). Elektron valensi adalah elektron terluar yang tidak terikat kuat yang mempunyai peranan dalam pembentukan ikatan kimia. Berdasarkan konfigurasi elektron, unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi 4 blok, yaitu : a) Unsur-unsur blok s, konfigurasi elektronnya = ns1-2 b) Unsur-unsur blok p, konfigurasi elektronnya = np1-6 c) Unsur-unsur blok d, konfigurasi elektronnya = (n-1)s2 (n-1)p2 (n-1)d1-10ns2 d) Unsur-unsur blok f konfigurasi elektronnya = (n-2)f 1-14 (n-1)s2 (n-1)p2 (n-1)d1-10ns2 Oleh karena unsur-unsur golongan gas mulia dahulu diduga tidak dapat bereaksi maka unsur-unsur ini biasanya disebut golongan 0(nol). SPU dibagi atas 8 golongan. Setiap golongan dibagi atas golongan utama(A) dan golongan transisi (B). Penomoran golongan dilakukan berdasarkan elektron valensi yang dimiliki oleh suatu unsur. Jika konfigurasi elektron berakhir di blok s dan p maka pasti menempati golangan A. Jika konfigurasi elektron berakhir di blok d maka menempati golongan B Jika konfigurasi elektron berakhir di blok f maka pasti menempati golongan B (Lantanida n=6 dan Aktinida n=7(golongan radio aktif)) Contoh 11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1 Dapat diketahui bahwa elektron terakhir pada n=3 memiliki elektron valensi 1, berarti golongan 1 serta berakhir di subkulit s berarti golongan A. Sehingga letak unsur tersebut dalam TPU adalah golongan 1A periode 3. II. KESIMPULAN 1. Sistem periodik unsur dapat diklasifikasikan berdasarkan: Sifat logam dan non logam Hukum triade Hukum Oktaf Hukum Mendeleyev Sistem Periodik Modern Elektron 2. Penyusunan unsur-unsur dalam sistem periodik panjang dapat dihubungkan dalam konfigurasi elektron dalam orbital atom. Sesuatu hal ini, hukum berkala dapat diungkapkan secara lain yaitu sifat-sifat unsur berhubungan langsung dengan konfigurasi elektron dalam atom unsur tersebut. Unsur-unsur dalam sistem periodik dapat dikelompokkan dalam jalur vertikal yang disebut golongan dan jalur horisontal disebut periode. 3. Unsur-unsur dengan konfigurasi elektron yang mirip mempunyai sifat-sifat kimia yang mirip. Jadi sifat unsur ini ada hubungannya dengan konfigurasi elektron.

You might also like