You are on page 1of 22

ASKEP REMAJA

Nama Kelompok : 1. Elok Megawati 2. Erzon Mulzadi 3. Febri Ikram 4. Linda

Kelas : 4e Keperawatan (Khusus)

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKes) BHAKTI HUSADA BENGKULU PRODI KEPERAWATAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di bebagai daerah. Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic kesehatan semakin banyak pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja, maka mahasiswa dengan basic kesehatan hendaknya ikut berperan aktif yakni dengan memberikan pendidikan pada remaja di sekolah ataupun di fakultas non kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan adalah melalui penyebarluasan pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangangi problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada generasi penerus bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya dampak negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah merokok, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minumminuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan. Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang komplek, ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk terus menerus digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di masyarakat.

B. Ruang Lingkup Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan komunitas pada remaja.

C. Tujuan Penulisan a. Tujuan Umum Agar mahasiswa / mahasiswi STIKES Bhakti Husada Bengkulu memperoleh informasi dan gambaran tentang Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Remaja. b. Tujuan Khusus a. Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja. b. Mampu melaksanakan pengkajian pada remaja dengan masalah yang ada. c. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas remaja. d. Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas pada remaja. e. Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan komunitas pada remaja f. Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan

komunitas pada remaja yang bermasalah.

D. Sistematika Penulisan Penulisan makalah ini tediri dari IV Bab yaitu : Bab I Pendahuluan, yang meliputi; latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan (tujuan umum dan tujuan khusus), dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis terdiri dari konsep dasar teori dan konsep dasar asuhan keperawatan. Bab III tinjauan kasus. Bab IV Pembahasan. Bab V Penutup meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Konsep Remaja 1. Pengertian Remaja Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th Namun jika pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Istilah adolesens biasanya menunjukkan maturasi psikologis individu, ketika pubertas menunjukan titik di mana reproduksi mungkin dapat terjadi. Perubahan hormonal pubertas mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi. 2. Perkembangan a. Perkembangan Kognitif Remaja 1) Abstrak (teoritis). Menghubungkan ide,pemikiran atau konsep pengertian guna menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah abstrak ; aljabar. 2) Idealistik. Berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun masalah social kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya. 3) Logika. Berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu perencanaan untukmemecahkan suatu masalah. Kemudian mereka menguji cara pemcahan secara runtut, tratur dan sistematis. b. Perkembangan Psikososial Remaja 1) Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis psikologis 2) Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita

3) Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lain 4) Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. 5) Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis c. Perkembangan Identitas Diri 1) Konsep diri 2) Evaluasi diri 3) Harga diri 4) Efikasi diri 5) Kepercayaan diri 6) Tanggung jawab 7) Komitmen 8) Ketekunan 9) Kemandirian 3. Masalah Kesehatan Spesifik Pada Adolesens a. Kecelakaan tetap merupakan penyebab utama kematian pada adolesens (sekitar 70%). Kecelakaan kendaraan bermotor, yang merupakan penyebab umum terbanyak, mengakibatkan hamper setengah kematian pada usia 16 sampai 19 tahun (Edelmen da Mandel, 1994). Kecelakaan ini sering dikaitkan dengan intoksikasi alcohol atau penyalahgunaan obat. b. Penyalahgunaan zat merupakan kenyataan masalah utama bagi mereka yang bekerja dengan adolesens. Adolesens dapat menyakini bahwa zat yang merubah alam persaan menciptakan perasaan sejahtera atau membuktika tingkat penampilan. Semua

adolesensberada pada risiko penggunaan zat untuk eksperimental atau kebiasaan atau berasal dari keluarga yang tidak stabil lebih berisiko terhadap penggunaan kronik dan ketergantungan fisik. Beberapa adolesens percaya bahwa penggunaan zat membuat mereka lebih matur.

c.

Bunuh diri merupakan penyebab utama kemtian ketiga pad adolesens usia antara 15 dan 24 tahun (Hawton, 1990); kecelakaan dan pembunuhan merupakan penyebab utama. Depresi dan isolasi social biasanya mendahului usha diri, tetapi bunuh diri mungkin juga sebagai akibat dari kombinasi beberapa factor.

d.

Penyakit menular seksual dialami sekitar 10 juta orang per tahun di bawah usia 25 tahun. Tingkat insiden tertinggi mengharuskan adolesens yang aktif seksual dilakukan skrining terhadap PMS, meskipun mereka tidak menunjukan gejala. Kehamilan remaja merupakan kejadian umum di Amerika Serikat; 1 dari setiap 10 wanita dibawah usia 20 tahun mengalami kehamilan, dan banyak yang memilih untuk memelihara bayinya sendiri. Kehamilan tidak memiliki risiko fisik pada ibu yang masih remaja kecuali mereka dibawah usia 16 tahun atau tidak menerima perawatan prenatal.

B. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas 1. Pengkajian Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis, psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam tahap pengkajian ada lima kegiatan yaitu : pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan prioritas masalah. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi : a) Data Inti, meliputi : riwayat atau sejarah perkembangan komunitas, data demografi, vital statistic, status kesehatan komunitas b) Data lingkungan fisik, meliputi : pemukiman, sanitasi, fasilitas, batasbatas wilayah, dan kondisi geografis

c) Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan kesehatan, fasilitas social (pasar, toko, dan swalayan) d) Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan rata-rata tiap bulan, jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, jumlah pekerja dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia. e) Keamanan dan transportasi f) Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian, struktur organisasi, kelompok organisasi dalam komunitas, peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan g) Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat komunikasi yang digunakan dalam komunitas, cara penyebaran informasi h) Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas pendidikan yang tersedia, dan jenis bahasa yang digunakan i) Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi 2. Analisa Data Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data; a) Menetapkan kebutuhan komunitas b) Menetapkan kekuatan c) Mengidentifikasi pola respon komunitas d) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan. 3. Prioritas Masalah Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan yang perlu pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria penapisan, diantaranya: a) Sesuai dengan perawat komunitas b) Jumlah yang berisiko c) Besarnya resiko

d) Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan e) Minat masyarakat f) Kemungkinan untuk diatasi

g) Sesuai dengan program pemerintah h) Sumber daya tempat i) j) Sumber daya waktu Sumber daya dana

k) Sumber daya peralatan l) Sumber daya orang Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala pembobotan, yaitu : 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 = tinggi, 5 = sangat tinggi. Kemudian masalah kesehatan diprioritaskan berdasarkan jumlah keseluruhan scoring tertinggi. 4. Diagnosa Keperawatan Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari : a) Masalah (Problem) Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi. b) Penyebab (Etiologi) Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat, lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku dengan lingkungan. c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton) Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian petunjuk timbulnya masalah. Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa ditegakkan pada adolesens, yaitu : 1. Risiko cedera yang berhubungan dengan: a. b. Pilihan gaya hidup Penggunaan alcohol, rokok dan obat

c. d. 2.

Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi Aktivitas seksual

Risiko infeksi yang berhubungan dengan: a. Aktivitas seksual b. Malnutrisi c. Kerusakan imunitas

3. Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan: a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung

pertumbuhan b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan c. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau mesin penjual makanan d. Kemiskinan e. Efek penggunaan alcohol atau obat 4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan: a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenal b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah citra tubuh yang berhubungan dengan:

5. Gangguan a. b.

Perasaan negative tentang tubuh Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju pertumbuhan adolesens

5. Intervensi (Perencanaan) Keperawatan Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa keperawatan komunitas yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Jadi perencanaan keperawatan meliputi: perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan

dilaksanakan dan kriteria hasil untuk mencapai tujuan.

Masalah kesehatan adolesens Intervensi promosi kesehatan 1) Cedera tidak disengaja a) Anjurkan adolesens untuk mengikuti program pendidikan mengemudi dan menggunakan sabuk keselamatan b) Informasikan adolesens tentang risiko yang berkaitan dengan minum dan berkendaraan; penggunaan obat c) Tingkatkan penggunaan helm oleh adolesens yang

menggunakan kendaraan bermotor d) Yakinkan adolesens mendapatkan orientasi yang tepat untuk penggunaan semua alat olahraga 2) Penggunaan zat Periksa penggunaan zat, seperti alcohol, rokok dan obat-obatan serta informasikan risiko penggunaannya 3) Bunuh diri a) Berikan informasi tentang bunuh diri b) Ajarkan metode untuk bertemu dengan sebaya yang mencoba bunuh diri 4) Penyakit menular seksual a) Berikan adolesens informasi mengenai penyakit, bentuk penularan, dan gejala yang berhubungan b) Dorong pantangan terhadap aktivitas seksual; atau bila aktif seksual, tentang penggunaan kondom c) Berikan informasi akurat tentang konsekuensi aktivitas seksual 6. Implementasi Keperawatan Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan komunitas yang telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, yaitu : a) Berdasarkan respon masyarakat. b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.

c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri sendiri serta lingkungannya. d) Bekerja sama dengan profesi lain. e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan penyakit. f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat. partisipasi dan peran serta masyarakat dalam

g) Melibatkan

pelaksanaan implementasi keperawatan. 7. Evaluasi Keperawatan Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan

keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut.

BAB III TINJAUAN KASUS

Asuhan Keperawatan Komunitas pada Remaja di Kelurahan A A. PENGKAJIAN 1. Data Inti a) Sejarah Sebagian besar remaja di Kelurahan A sudah lama tinggal di Bengkulu karena orang tua dan keluarga besarnya bertempat tinggal di sana. Sehingga komunitas remaja sebagian besar dilahirkan disina dan bersekolah di Bengkulu. Mereka juga tidak tahu siapa yang pertama kali tinggal di kota ini. Mereka hanya tahu kalau puyang dan kakeknya juga tinggal disini. Saat pengkajian para remaja biasanya masih tinggal bersama orang tuanya dan biasanya penghasilan orang tuanya tersebut dari kota itu sendiri. b) Demografi Kelurahan A dengan 5 RT dan 2 RW mempunyai jumlah penduduk 1050 jiwa (220KK). Dimana RW tersebut terdiri dari RW 01 dan 02, terdiri 5 RT yaitu: RT 01, RT02, RT03, RT 04, RT 05 dimana pada RT 05. Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian, sebelah utara dibatasi oleh RW 02, sebelah selatan dibatasi oleh perkebunan, di sebelah timur dibatasi oleh komplek perumahan dan di sebelah barat dibatasi oleh RW 01. Kelurahan memilki berbagai fasilitas umum yang terdiri dari sebuah masjid, sebuah taman kanakkanak, sebuah balai RW dan dua lokasi pemakaman umum. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimilki ada puskesmas harapan warga.

Berdasarkan table diatas, umur 13-20 tahun yaitu umur remaja sebanyak laki-laki 91 orang dan perempuan sebanyak 85 orang, menurut WHO batasan umur remaja adalah 12-24 tahun di interval umur 6-12 tahun ada

2 orang yang berumur 12 tahun, pada interval 21-35 tahun ada 12 orang yang termasuk dalam batasan umur menurut WHO. Jadi jumlah remaja di kelurahan A adalah 190 orang, dengan persentase 18,09% dari jumlah penduduk di kelurahan A. 1) Etnisitas Kelompok budaya yaitu: bangsa Jawa, Batak, Padang, dll. 2) Nilai dan Keyakinan Nilai yang mereka anut adalah kebersamaan dan keyakinan yang mereka anut yang terdiri dari agama Islam, Kristen. Tapi kenyataan dari menganut agama Islam terlihat dari banyaknya bangunan masjid. 2. Data Lingkungan Fisik Di lingkungan Kelurahan A banyak terdapat perumahan dengan tipe permanen dengan persentase 82%, semi permanen13%, tidak permanen 5%. Sebagian besar status kepemilikan rumah di kelurahan A milik sendiri. Belum terdapatnya lokasi untuk wadah perkumpulan remaja seperti karang taruna di Kelurahan A. Biasanya remaja berkumpul di persimpangan dekat RW 02 untuk dijadikan lokasi pertemuan kebutkebutan. 3. Pelayanan Kesehatan dan Sosial Sarana kesehatan yang paling terdekat adalah puskesmas, sebagian besar orang tua biasanya membawa remaja de puskesmas jika remaja sakit, jika ada keadaan yang darurat barulah dibawa ke rumah sakit. Tempat pelayanan kesehatan yang lainnya adalah dokter praktek umum, bidan, balai pengobatan 4. Ekonomi Di Kelurahan kebanyakan orang tua dari remaja berekonomi menengah ke atas, sehingga tidak ada kendala untuk memenuhi keinginan remaja seperti membelikan kendaraan bermotor. Sebagian besar remaja masih bergantung dengan orang tua mereka dalam

pemenuhan kebutuhan, sebagiannya lagi remaja tidak ada kegiatan atau penganguran. 5. Keamanan dan Transportasi Kendaraan di Kelurahan A sangat mudah dan banyak, sehingga para remaja bisa menggunakan fasilitas kendaraan umum tersebut. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak bisa memanfaatkan kendaraan tersebut, 50% remaja mengisi waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya. Hamper seluruh remaja memiliki kendaraan dengan persentase 89%. 6. Politik dan Pemerintah Di Kelurahan A para remaja banyak tidak mengikuti dan tidak berperan serta dalam kelompok organisasi di komunitas mereka. Di kelurahan A tidak terdapat wadah perkumpulan seperti karang taruna. 7. Sistem komunikasi Sebagian besar remaja kalau ada masalah memberitahukan masalahnya kepada teman sebaya yang dekat dengannya, ada juga yang hanya diam saja, dan mengalihkan masalahnya dengan kegiatan yang tidak bermanfaat seperti kebut-kebutan. 8. Pendidikan Para remaja mendapatkan ilmu pengetahuan yang pasti tetapi harus mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan kesehatan, karena remaja rentan terhadap resiko kematian akibat kendaraan bermotor dengan kecepatan yang tinggi, remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga ingin mencoba hal-hal yang baru, pengetahuan tentang dampak buruk dari merokok dan zat-zat yang berbahaya harus diberitahuakan kepada kelompok remaja ini. 9. Rekreasi Di Kelurahan A biasanya remaja lebih memilih rekreasi dengan duduk di warung sambil merokok dengan persentase 70%, minumminuman dengan persentase 15%. 10. Pemeriksaan fisik remaja

ANALISA DATA MASALAH KESEHATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Hasil Quisioner : 50% remaja menggunakan sebagian waktu untuk kebut-kebutan dijalan raya. Hampir seluruh remaja mempunyai kendaraan bermotor 89%

Hasil Wawancara : Beberapa remaja mengatakan bahwa umumnya mereka mengisi waktu luang di luar rumah, seperti: kebut-kebutan di jalan raya. Hasil Observasi Tidak ditemukannya wadah perkumpulan remaja (Karang Taruna) di kelurahan A Resiko cedera pada remaja di kelurahan A Resiko cedera pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan dijalan raya

Hasil Quisioner : Kebiasaan remaja; merokok 70% , minum beralkohol 15%, narkoba 10% dan prilaku seksual 5% menyimpang. Hasil Wawancara : Beberapa remaja mengatakan bahwa mereka jarang melakukan olahraga Hasil Observasi Tidak adanya kegiatan olahraga dan tidak terdapat sarana olahraga di kelurahan A.

Perubahan pemeliharaan kesehatan Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba

B. PENAMPISAN MASALAH Diagnosa keperawatan

Kriteria penapisan

Tersedia Sumber

Sesuai dengan peran

perawat komunitas

Jumlah yang beresiko

Besarnya resiko

Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan

Minat masyarakat

Keingnan masyarakat

Sesuai dengan program pemerintah

Sumber daya tempat

Sumber daya waktu

Sumber daya dana

Sumber daya peralatan

Sumber daya orang (perawat)

1. Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba. Dengan skore 57. 2. Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya. Dengan skore 50.

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian Dalam melakukan pengkajian, pengumpulan data didapatkan dengan mudah atau tidak terdapat kendala karena warga kelurahan A dapat menerima kehadiran perawat komunitas (mahasiswa) untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan dengan keterangan yang benar adanya. B. Diagnose Keperawatan Remaja kelurahan A banyak yang berperilaku yang tidak baik untuk kesehatan mereka, kebiasaan merokok, minum beralkohol, narkoba dan sering kebut-kebutan menjadikan semua ini masalah yang harus diatasi, melalui penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa diharapkan terbentuk karang taruna atau organisasi. Diagnosa yang dapat ditegakkan di kelurahan A pada remajanya adalah peruubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebutkebutan di jalan raya. C. Intervensi Keperawatan Penyuluhan dilakukan di balai desa kelurahan A dengan dihadiri 95% remaja dari 108 remaja yang ada di kelurahan A. Remaja tampak aktif dan banyak bertanya tentang bahaya merokok, bahaya kebut-kebutan dan peraturan lalu lintas. Dari hasil penyuluhan ini organisasi telah terbentuk karang taruna, dengan kader remaja yang sudah dilatih. Para remaja mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang bermanfaat dengan iktu serta dalam organisasi, kegiatan berkendaraan bermotor dengan kebut-kebutan sudah bisa diatasi,

para remaja juga memelihara kesehatan mereka dengan berolahraga dan mengurangi kebiasaan buruk mereka. Adapun intervensi yang tidak terlaksana adalah penyediaan saran olahraga bagi remaja kelurahan A disebabkan oleh terbatasnya dana dan tidak ada lokasi untuk gedung berolahraga.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam menangani problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok remaja. Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun. Perubahan hormonal pubertas

mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan dengan abstraksi. Diagnosa yang muncul di kelurahan A pada remajanya adalah perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba.diagnosa yang kedua adalah resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya. Asuhan keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada masyarakat khususnya remaja. Remaja dengan jiwa yang masih labil masih perlu bimbingan melalui penyuluhan agar resiko peningkatan angka kematian dan perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja kelurahan A teratasi.

B. Saran 1. Bagi remaja kelurahan A Kesehatan merupakan hal yang paling penting dan utama demi masa depan nantinya agar cita-cita dapat tercapai, diharapkan dengan adanya penyuluhan ini remaja menjadi manusia yang kreatif dan berrkarakter yang kuat dan remaja dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan. 2. Bagi para pembaca Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya remaja diharapkan para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Potter dan Perry. (2005). Fundamental Keperawatan, edisi 4. Jakarta: EGC

Http:\Info Kesehatan Peran Pendidikan dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Remaja www.jakartamotorhonda.com. Diakses tanggal 14 April 2013

Http:\remaja-dan-permasalahannnya.html.

diakses

tanggal

14

April

2013

Http:\peran-mahasiswa-dalam-kesehatan.html. diakses tanggal 14 April 2013

You might also like