Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh
NRP : 2000110063
Mengetahui, Menyetujui
NRP : 2000110063
2. Semua keterangan yang berkaitan dengan data primer dan sekunder adalah
sah.
Bila kemudian hari ditemukan bukti bahwa terdapat peniruan dan pemalsuan
pada sebagian atau keseluruhan skripsi ini maka saya siap mempertanggungjawabkan
NRP : 2000110063
Penguji,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T yang telah
Skripsi ini berjudul ”Kritik Sosial Redaksi Berita Kota Mengenai Kinerja
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang Dikemas dalam Karikatur”. Kritik sosial
dengan pengungkapan yang hangat dan aktual terhadap sebuah peristiwa. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui makna karikatur lebih dalam guna
Skripsi ini bisa selesai tak lepas dari dorongan dan dukungan orang– orang
terdekat. Dan penulis berharap skripsi dapat berguna bagi dunia Jurnalistik. Pada
kesempatan kali ini, penulis ingin sekali mengucapkan terima kasih kepada beberapa
orang yang telah banyak berjasa selama penulis kuliah dan akhirnya menyelesaikan
1. Kepada kedua orang tua yang selalu memberikan doa, dukungan dan
2. Ira Sakinah yang sabar menanti dan calon mertua yang senantiasa
i
3. Rektor IISIP Jakarta Dr. Ir.Maslina W. Hutasuhut, M.M, terimakasih atas
penulis.
5. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim berita kota yang telah
6. Drs. Omar Abidin, yang telah membantu penulis dari segi psikologi,
8. Terimakasih untuk Fatul Bahri, Ferdi, Uci, Nia yang sudah mau menjadi
crew,Budi, Jenal, Ira, Faisal, Ulin, Dede, Riko Anggara, dan semua pihak
Penulis,
Boma Bondan S
ii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN MAHASISWA
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
iv
DARTAR BAGAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia secara tidak langsung
internasional dan juga menjadi acuan untuk daerah-daerah lain di nusantara, baik itu
Sejak pergantian gubernur DKI Jakara pada 7 Oktober 2007 lalu, meski
pada masyarakat Jakarta dengan harapan akan adanya perubahan kota yang lebih
baik, dari segi ekonomi, politik, sosial, budaya, keamanan dan kenyamanan. Dalam
kampanyenya pada pemilihan kepala daerah lalu, Fauzi Bowo dan pasanganya
Priyanto atau yang akrab disapa Foke ini berjanji akan menuntaskan semua
Namun sampai 100 hari kedua masa jabatanya sebagai Pemprov DKI Jakarta
drynase yang tidak becus dalam bekerja yang mengakibatkan Jakarta kembali
terendam banjir. Begitu pula dengan masalah kemacetan yang seakan tidak ada
solusinya.
1
Berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemprov DKI Jakarta, tentunya
tidak terlepas dari peran media massa dalam menyajikan informasi, mendidik,
menghibur, serta melakukan kritik sosial. Kebutuhan ini dapat diperoleh oleh
masyarakat baik melalui media elektronik maupun cetak. Media elektronik yaitu,
televisi dan radio, sedangkan media cetak yaitu, surat kabar, majalah dan tabloid.
Tempo, Media Indonesia, Pos Kota, Suara Pembaharuan, Indo Post, Sinar Harapan,
Seputar Indonesia, Berita Kota, Lampu Merah, dan lain-lain. Penulis memfokuskan
pada media massa cetak Berita Kota. Alasannya, Berita Kota secara berkelanjutan
dengan permasalahan dan kebijakan kinerja pemprov DKI Jakarta. Media ini juga
memberikan kritik sosial atas apa yang terjadi di masyarakat terhadap kinerja
Amin Rais, “ Kritik sosial biasanya dinilai sebagai barometer sosial politik
terdapat pada media bisa menjadi barometer bagi masyarakat untuk mengetahuai
berbagai masalah khususnya di DKI Jakarta. Media juga sebagai alat kritik yang
mengenai kritik sosial, “Kritik melalui pers merupakan suatu proses yang ditinjau
1
Amin Rais, Demokrasi Dan Proses Politik, LP3ES, Jakarta,1986, h 101
dari tradisi komunikasi. Dari segi pengkritik, pers mungkin dapat sebagai saluran
yang dapat menghilangkan kericuhan yang akan timbul bila kritik disampaikan
secara langsung. Dan saluran pers juga tidak langsung komunikasi dengan bentuk
pesan yang tak langsung dengan hati-hati karena pers adalah media massa yang
dapat menjadi jembatan antara masyarakat dengan pemerintah dan instansi lainnya
dalam meyampaikan kritikan, sehingga kritikan yang ada tidak akan menyebabkan
Dari berbagai rubrik yang ada di Berita Kota, penulis memilih Karikatur
sebagai bahan penelitian penulis untuk menjawab masalah pokok penelitian, karena
pers. Karikatur dalam mengungkap persoalan tidak jauh dari berita atau situasi yang
sedang terjadi. Semua persoalan itu dimuat dalam bentuk gambar yang memberi
makna kritis terhadap masalah tersebut agar opini redaksi lebih menarik dan mudah
pembaca pada hal-hal yang lebih imajinatif. Bahkan tidak tertutup kemungkinan
2
Amin Rais, ibid, h 110
interpretasi si pembaca melampaui imajinasi karikaturisnya. Secara positif hal ini
interpretasi pembaca pada hal yang imajinatif dan pembaca bisa saja
berbagai makna, sehingga kekuatan karikatur terletak pada bentuk visual yang
Gambar yang ada dalam karikatur sudah lebih dari kata-kata dan komentar,
apalagi karikatur yang didalamnya penuh muatan yang bernuansa humor dan kritik.
Setiap karya karikatur pada prinsipnya juga merefleksikan isi dari pemikiran yang
berkembang di masyarakat.
Hal inilah yang membuat peneliti tertarik meneliti karikatur, karena dengan
membongkar makna yang tersurat maupun tersirat dalam bentuk tanda non verbal
maupun verbal yang ada dalam karikatur, maka penulis dapat memahami berbagai
karikatur sama sulitnya dengan mendalami tindakan sosial. Sebab manusia di dalam
bentuk karikatur merupakan karya seni yang dapat dijadikan rujukan untuk
interpretasi suatu karikatur guna memahami dinamika sosial yang sedang terjadi
dalam masyarakat. Salah satunya adalah kritik sosial redaksi Berita Kota terhadap
kinerja Pemprov DKI Jakarta yang berdasarkan makna denotasi, makna konotasi,
Berhubungan dengan tanda dan makna yang ada pada karikatur, ilmu yang
Aart van Zoest menjelaskan, “Semiotika adalah studi tentang tanda dan
mempergunakannya”. 5
4
Ibid, h. 10-11.
5
Aart van Zoest, Serba-serbi Semiotika, editor Panuti Sudjiman dan Aart
van Zoest , Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991, h. 5.
Pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisis makna konotatif,
denotatif dan mitos secara lebih cermat pertama kali diperkenalkan oleh Roland
mempelajari fungsi tanda gambar, yaitu bagaimana memahami sistem tanda yang
ada dalam karikatur yang berperan membimbing pembacanya agar bisa menangkap
pesan yang terdapat di dalamnya. Dengan kata lain, semiologi berperan untuk
melakukan interogasi terhadap kode-kode yang dipasang penulis agar pembaca bisa
6
Alex Sobur, Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing), PT. Remaja Rosdakarya , Bandung, 2001,
h. 106-107.
Analisis semiotik menyediakan sebuah konsep kerja yang menyeluruh dan
seperangkat metode dengan ketentuan yang bisa dipakai sejauh mungkin terhadap
tanda-tanda praktis gerak isyarat, pakaian, tulisan, fotografi, film, dan sebagainya..
B. Masalah Pokok
oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seringkali menimbulkan pro dan kontra yang
Setiap fenomena yang terjadi di Jakarta yang diberitakan oleh Berita Kota
secara terus menerus sampai terbentuknya kritik redaksi terhadap Pemprov DKI
Jakarta. Hal tersebut ditampilkan dalam bentuk gambar dan tulisan berupa karikatur
di Berita Kota. Kritik sosial terhadap kinerja pemerintah provinsi DKI yang
disajikan oleh redaksi berita kota akan lebih menarik dan mudah dipahami pembaca,
kepada pembacanya.
sebagai berikut:
“Kritik Sosial Redaksi Berita Kota Mengenai Kinerja Pemerintah
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna karikatur lebih dalam
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan praktis penelitian ini sebagai masukan bagi redaksi Berita Kota
E. Sisitematika Penelitian
Bab II, berisi kerangka teori. Penulis menjabarkan konsep-konsep yang akan
digunakan penulis dalam penelitian ini yang dinamakan tinjauan pustaka. Pada bab
Bab III, berisi prosedur penelitian, penulis akan menjabarkan metode yang
akan penulis gunakan dalam desain penelitian. Bab ini juga memuat populasi dan
sample, bahan penelitian dan unit analisis, metode pengumpulan data, serta metode
analisis data.
Bab IV, berisi tentang subjek penelitian dan hasil dari penelitian beserta
KERANGKA TEORI
A. Tinjauan Pustaka
konsep dan teori yang berhubungan dengan masalah pokok penelitian, berikut ini :
1. Surat Kabar
2. Kritik Sosial
3. Karikatur
4. Semiotik
1. Surat Kabar
Surat kabar adalah salah satu instrumen pembentukan opini yang banyak
sekitarnya.
Dari pembagian kategori yang diberikan AM Hoeta Soehoet ini dapat ditarik
kesimpulan, media massa terbagi dua, yaitu media massa yang terbit secara teratur,
7
AM. Hoeta Soehoet, Media Komunikasi, Penerbit Yayasan Kampus
Tercinta IISIP Jakarta, 2003, h. 51
10
berkala, dan berkesinambungan atau terus menerus disebut media massa periodik
(mass media periodic). Sedangkan media massa yang diterbitkan secara teratur
berkala dan berkesinambungan atau terus menerus disebut media massa periodik
(mass media periodic). Sedangkan media massa yang diterbitkan secara momental,
tentative dan hanya menanggapi suatu fenomena secara reaksional disebut media
tercetak yang tidak terjilit, dalam ukuran normal tiap halaman terdiri dari 9 kolom.
(menggunakan mesin cetak), tapi tidak dijilid seperti majalah. Tiap halaman
Sebutan bagi penerbit pres yang termasuk dalam media massa tercetak,
berupa lembaran-lembaran berisi berita, karangan dan iklan dan diterbitkan
secara berkala, bisa harian, mingguan, bulanan, serta diedarkan secara umum.
Isinyapun harus actual. Juga bersifat universal, maksudnya pemberitaanya
harus bersangkut paut dengan manusia dari berbagai golongan dan kalangan. 9
Dari definisi di atas penulis memahami, surat kabar adalah media masa
tercetak yang berisi berita, karangan dan iklan yang diterbitkan secara berkala serta
penulis menyimpulkan bahwa Berita Kota adalah surat kabar, karena media masa
tercetak yang berisi berita, karangan dan iklan yang diterbitkan secara berkala dan
berkesinambungan atau terus menerus serta diedarkan secara umum, berisi 9 kolom,
2. Kritik Sosial
Kritik melewati pers merupakan suatu proses yang ditinjau dari tradisi
komunikasi. Dari segi pengkritik, pers mungkin dapat dianggap sebagai suatu
saluran yang dapat menghilangkan kericuhan yang akan timbul kalau
menyampaikan kritik secara langsung. Dan saluran pers juga tidak mungkin
menyampaikan komunikasi dengan bentuk pesan yang tak langsung dengan hati-
hati karena pers adalah media massa yang mempunyai gaya komunikasi
tersendiri. 11
Dapat dipahami dari kedua pendapat di atas, pers adalah lembaga yang dekat
dengan masyarakat. Lembaga yang diberikan wewenang oleh negara untuk mencari
10
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek , CV
RemajaKarya, Bandung, 1999, h.188-189
11
Amin Rais, Demokrasi dan Proses Politik, LP3ES, Jakarta, 1986, h.224
kebenaran, karena pers dapat menyampaikan segala kritik yang beredar di negara ini
dengan teknik komunikasi yang terkendali dan lebih hati-hati, sehingga tidak
lembaga tertentu.
Penulis memahami, kritik-kritik yang ada perlu diarahkan agar lebih terfokus
Berdasarkan pendapat Astrid dapat dipahami, kritik sosial itu muncul secara
surat kabar Berita Kota yang merupakan lembaga pers yang berperan sebagai penilai
sesuatu yang tidak semestinya dalam masyarakat. Dan kritik pun disampaikan
12
Amin Rais, Op.Cit, h.110
13
Ibid, h,10
dengan teknik komunikasi tertentu, sehingga pesan yang sampai ke masyarakat akan
3. Karikatur
surat kabar yang dituangkan dalam bentuk karikatur, berbeda dengan bentuk
yang menyingkap makna tertentu. Tujuan pada suatu opini dan kritik terhadap
pendapat redaksi yang dituangkan dalam bentuk gambar, ide, gagasan yang sudah
argumen” 14
Hal yang hampir serupa juga disampaikan oleh Alex Sabur “karikatur adalah
penyampaian sikap dari redaksi yang dituangkan dalam bentuk gambar, ide, gagasan
karikatur ini juga dibikin berdasarkan aktualitas (lain kartun), peristiwa masyarakat
“gambar lelucon yang muncul di media massa hanya berisi humor tanpa memikul
kritik sosial apapun, biasanya disebut kartun. Sedangkan lelucon yang membawa
pesan kritik sosial seperti halnya isi tajuk rencana disebut karikatur.” 17
Bahwa sebetulnya karikatur adalah bagian dari kartun opini, tapi kemudian
menjadi salah kaprah, karikatur yang sudah diberi beban pesan, kritik dan
sebagainya berarti telah menjadi kartun opini. Dengan kata lain kartun yang
membawa pesan kritik sosial, yang muncul di setiap penerbitan surat kabar
adalah political cartoon atau editorial kartun, yaitu versi lain dari editorial atau
tajuk rencana dalam versi gambar humor. Inilah yang biasa kita sebut dengan
karikatur. 18
Lebih lanjut Muhammad Nashir Setiawan membagi kartun menjadi dua tipe :
Dalam kartun terdapat dua tipe yang berbeda. Pertama, kartun humor atau
sering disebut gag cartoon. Kartun ini mengangkat humor-humor yang sudah
dipahami secara umum oleh masyarakat, dan kadang juga dipergunakan untuk
menyindir kebiasaan-kebiasaan perilaku seseorang atau situasi tertentu.
Kedua, kartun politik (political cartoon), yang mengangkat topik tentang
situasi politik yang bisa dibuat lelucon, namun ada kalanya tidak bisa dibuat
sebagai lelucon. Kartun politik sangat sarat dengan kritik tajam terhadap
16
Djujuk Juyoko, Loc. Cit
17
Gundar Banjar Jarnahor, Wartawan Freplance , Randuan menulis artikel
untuk media cetak dan elektronik, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta1995, h. 167
18
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, PT. Rumiya Rosda Karya, Bandung,
2003, h. 138-139
perilaku serta kebijakan “tokoh”. Tokoh ini dapat digambarkan sebagai individu
pejabat pemerintah, aparat, politikus, lembaga, atau institusi tertentu, dan
sebagainya. 19
berpendapat:
nama kartun politik. Untuk memenuhi aspek karikatur maka ada empat hal teknis,
yakni pertama, harus informatif dan imajinatif. Kedua, situasional dengan peristiwa
yang ada. Ketiga, cukup memuat kandungan humor. Keempat, mempunyai gambar
yang baik. Bila dikaitkan dengan masalah penelitian, maka karikatur Pemerintah
19
Muhammad Nashir Setiawan, Op.Cit., h. 33-34
20
Majalah Prisma, NO1.1996,LP3S, h. 46
21
Majalah Prisma NO1.1996,LP3S, h. 49.
Propinsi DKI Jakarta di Berita Kota sudah memenuhi persyaratan untuk dikatakan
Dikutip dari Augustin Sibarani, dunia karikatur dapat dibagi menjadi tiga
Berdasarkan kutipan di atas, karikatur itu ada tiga jenis, yaitu karikatur
pribadi, karikatur sosial, dan karikatur politik. Bila dikaitkan dengan masalah
jurnalistik yang memuat opini redaksi mengenai fenomena yang terjadi dengan
22
Augustin Sibarani, Karikatur dan Politik, Institut Studi Arus Informasi,
Jakarta, 2001, H. 20-27.
4. Semiotik
semiotik berasal dari kata Yunani Semeion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri
didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun
sebagai, “Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya; cara
Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial / masyarakat dan kebudayaan itu
Tanda menurut Peirce adalah, “Segala sesuatu yang ada pada seseorang
untuk menyatakan sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas.” 26
23
Alex Sobur, Op.Cit., h. 95.
24
Aart van Zoest, Serba-serbi Semiotika, editor Panuti Sudjiman dan Aart
Van Zoest , Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991, h. 5.
25
Alex Sobur, Op.Cit., h. 96.
26
Aart van Zoest, Op.Cit., h. 43.
terbentuk dari konvensi dan dapat mewakili sesuatu yang lain. Termasuk didalam
tanda, yaitu fenomena sosial dan kebudayaan juga semua hal yang berhubungan
1. The Sign itself. This consist of the study of different varieties of sign, of the
different ways they have of conveying meaning, and of the way they relate to the
people who use them. For sign are human construct and can only be understood
is terms of the uses people put them to.(Tanda itu sendiri. Hal ini berkaitan
dengan beragam tanda yang berbeda, seperti cara mengantarkan makna serta
cara menghubungkannya dengan orang yang menggunakannya. Tanda adalah
buatan manusia dan hanya bisa dimengerti oleh orang-orang yang
menggunakannya.)
2. The codes or systems into which signs are organized. This study covers
the ways that a variety of codes have developed in order to meet the needs of a
society or culture. (Kode atau sistem di mana lambang-lambang disusun. Studi
ini meliputi bagaimana beragam kode yang berbeda dibangun untuk
mempertemukan dengan kebutuhan masyarakat dalam sebuah kebudayaan).
3. The culture within these codes and signs operate. (Kebudayaan di mana
kode dan lambang itu beroperasi). 27
Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan, ada tiga area penting dalam
semiotika terkait dengan tanda itu sendiri dengan ragamnya yang berbeda dan hanya
dimengerti oleh orang-orang yang menggunakannya. Lalu kode dan lambang itu
disusun serta kebudayaan tempat lambang dan kode itu beroperasi. Sedangan
27
Alex Sobur, Op.Cit., h. 94
Kebudayaan membentuk lambang dan kode, seperti apa yang berlaku di suatu
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Berita Kota, maka pada area pertama yaitu
tanda itu sendiri adalah gambar karikatur. Pada area yang kedua kode atau sistem
dimana lambang disusun adalah gambar fenomena sosial yang berada dalam
karikatur. Sedangkan area ketiga kebudayaan dimana kode dan lambang itu
beroperasi adalah karikatur pemerintah Propinsi DKI Jakarta yang berada di dalam
Berkaitan dengan kode, Barthes membagi lima jenis kode pembacaan untuk
Pemprov DKI Jakarta di Berita Kota harus melalui tahap-tahap seperti yang
diungkapkan oleh John Fiske yaitu tiga area penting dalam tanda dan membacanya
Barthes, membuat sebuah model sistematis dalam menganalisis makna dari tanda-
tanda. Fokus perhatian Barthes lebih tertuju pada gagasan tentang signifikasi dua
tahap (two order of signification) seperti terlihat pada bagan dibawah ini.
28
Kris Budiman, Semiotika Visual, Penerbit Buku Baik, Yogyakarta, 2003,
h. 55-57
Bagan II. 1 Signifikasi Dua Tahap Teori Barthes 29
Reality Signs
Culture
Form Konotasi
Signifier
Denotation
Signified Content Mitos
Lebih lanjut seperti dikutip Alex Sobur, Barthes menjelaskan tahap kedua
dari signifikasinya :
Pada signifikasi tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja
melalui mitos (myth). Mitos adalah “sebuah bagaimana kebudayaan
menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam.
29
Alex Sobur, Op.Cit, h. 127
30
Loc.Cit.
Mitos merupakan produk kelas sosial yang sudah mempunyai suatu dominasi.
Mitos primitif misalnya, mengenai hidup dan mati, manusia dan dewa, dan
sebagainya. Sedangkan mitos masa kini misalnya mengenai feminitas,
maskulinitas, ilmu pengetahuan, dan kesuksesan. 31
dalam konotasi adalah penanda dalam tahapan pertama. Penanda pertama itu
merupakan tanda konotasi. Sementara itu unsur-unsur pembentuk dalam mitos harus
diarahkan pada asal-usul atau pembentukan sistem semiotik tingkat dua dengan
Mitos terletak pada sistem tanda tingkat dua penandaan. Setelah sistem
tanda-penanda-petanda terbentuk, tanda tersebut akan menjadi penanda baru
yang kemudian memiliki petanda kedua dan membentuk tanda baru. Konstruksi
penandaan pertama adalah bahasa, sedang konstruksi penandaan kedua
merupakan mitos. Konstruksi penandaan tingkat kedua ini dipahami Barthes
sebagai metabahasa. 33
antara konotasi dan denotasi. Denotasi merupakan apa yang digambar Berita Kota
tentang kinerja Pemprov DKI Jakarta, sedangkan konotasi adalah bagaimana redaksi
31
Ibid, h. 128
32
Kurniawan, Semiologi Roland Barthes, Yayasan Indonesia Tera,
Magelang, 2001, h. 84.
33
Ibid, h. 22-23.
Sementara itu, berkaitan dengan tahapan kedua, yaitu mitos. Barthes
1. Signifier 2. Signified
[Penanda Denotatif] [Petanda Denotatif]
3.Sign (Meaning)
[Tanda Denotasi] II.SIGNIFED
CONCEPT
I.SIGNIFIER [Penanda Konotatif]
FORM
[Penanda Konotatif]
Expression Content
III. SIGN
SIGNIFICATION
[Tanda Konotatif]
Makna denotatif dikaji pada tahap pertama (1) Signifier, (2) Signified, (3)
Sign (Meaning), sedangkan makna konotatif dikaji pada tahap dua I.SIGNIFIER, II.
SIGNFIED, III. SIGN. Form (bentuk) pada signifer memiliki form dan substance,
begitu pula Concept (konsep) pada signifier memiliki form dan substance.
Mengenai mitos sebagai bagian dari sistem semiotik tingkat dua , St. Sunardi
berpendapat, “Sebagai sistem semiotik, mitos dapat diuraikan ke dalam tiga unsur,
yaitu: signifier, signified, dan sign. Untuk membedakan istilah-istilah yang sudah
34
St. Sunardi, Semiotika Negativa, Penerbitan Buku Baik, Yogyakarta, 2004,
h.105
dipakai dalam sistem semiotik tingkat pertama, Barthes menggunakan istilah
berbeda untuk ketiga unsur itu, yaitu, form, concept, dan signification”. 35
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa mitos sendiri diuraikan dalam tiga
unsur dengan menggunakan penamaan yang sama dengan sistem semiotik tahap
pertama, yaitu signifier (penanda), signified (petanda), dan sign (tanda) itu sendiri.
Namun, Barthes membedakannya dengan sistem semiotik tahap dua, yaitu dengan
nama form (bentuk), concept (konsep), serta signification (signifikasi) antara bentuk
dan konsep.
Lebih lanjut Sunardi mengatakan, “Dengan kata lain, form sejajar dengan
signifier, concept sejajar dengan signified, dan signification sejajar dengan sign”. 36
Dari skema di atas, Sunardi melihat bahwa sistem mitos sebagai sistem
semiotik tingkat dua dapat dijabarkan secara lebih rinci untuk kepentingan analisis,
yaitu :
35
Ibid, h.89
36
Ibid, h. 89
dapat mempunyai FORM karena justru dalam diri expression sudah
mempunyai form. 37
Dari bagan signifikasi dua tahap Barthes maka penulis menyimpulkan bahwa
pemaknaan tanda melalui dua tahap pemaknaan. Tahap pertama, makna denotasi
yang mengungkap makna paling nyata dari tanda. Lalu tahap kedua, makna konotasi
terkait erat dengan tanda dan pemakainya, yaitu budaya pemakainya. Dari makna
konotasi tersebut akan didapatkan mitos, yakni saat budaya tersebut diceritakan dan
Jadi pada dasarnya Karikatur di Berita Kota berisi tanda-tanda yang dapat
lambang di dalamnya pun akan lebih mudah bila pembaca yang memaknai
memahami keterkaitan antara konteks budaya dan daerah di mana lambang tersebut
dimaknai. Praktik pemaknaan bisa terbentuk melalui konteks budaya yang berlaku
Dikutip dari St. Sunardi, menurutnya ada tiga kemungkinan untuk membaca
mitos, yakni :
Satu, menganalisis secara kritis. Dengan membaca mitos dengan sikap kritis
mengikuti petunjuk-petunjuk di atas, kita sebenarnya mengupas mitos sampai
kita tahu betul bagaimana mitos yang kita hadapi menjalankan fungsinya, yaitu
distorsi.
Kedua, membuat mitos dengan mengembalikan signification ke makna
literal, oleh karena itu kita mengembalikan kekuatan simbolis dari tanda tingkat
pertama.
Ketiga, menjadi konsumen mitos dengan menikmati mitos sampai kita
merasakan kehadiran, membiarkan mitos melakukan fungsinya. 38
37
Ibid, h.106
38
Ibid, h. 111-112
Dari penjelasan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa untuk membaca
mitos.
Propinsi DKI Jakarta dalam karikatur di Berita Kota, maka karikatur di Berita Kota
dapat dianalisis dengan pendekatan semiotika Barthes yang menitik beratkan pada
penandaan tingkat kedua yaitu mitos. Dengan kata lain suatu kritik yang
DKI Jakarta menurut Barthes adalah “Hasil konstruksi di depan mata pembaca yang
B. Definisi Konseptual
Surat kabar merupakan media massa periodik yang berisi berita, karangan
dan iklan yang aktual dan universal dan disebarluaskan secara umum serta menjadi
kontrol sosial.
39
Roland Barthes, Mitologi, penerjemah Nurhadi & A. Sihabul Millah,
Penerbit Kreasi Wacana, 2004, Yogyakarta. h.4-5.
Kritik sosial merupakan penilaian redaksi Berita Kota melalui kritik, koreksi
dan kontrol terhadap kegiatan yang dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Dalam hal ini yang diteliti adalah kritik sosial redaksi Berita Kota terhadap kinerja
Karikatur merupakan bagian dari opini redaksi dalam bentuk gambar yang
mengandung makna dan tujuan tertentu, yang didalamnya berisi pernyataan sikap
redaksi, ide dan gagasan yang disampaikan dalam bentuk yang khas. Karikatur harus
situasional, inovatif dan imajinatif. Memiliki kandungn humor dan gambar yang
baik.
Roland Barthes, untuk mengetahui kritik atau makna tanda yang ada pada karikatur
kebijakan Pemprov DKI Jakarta dan fenomena di DKI Jakarta dalam Berita Kota
pada tahap penandaan kedua, yaitu mitos. Adapun elemen yang dipakai adalah
Makna denotasi : makna paling nyata dari tanda yang terdiri dari dari
hubungan antara signifier atau aspek material (berupa suara, bentuk, huruf,
gambar , gerak) dan signified atau aspek mental, yaitu konseptual dari aspek
material, dimana hubungan keduanya dinamakan sigfication (upaya dalam
memberikan makna).
interaksi yang terjadi saat tanda bertemu dengan perasaan atau emosi serta nilai-
memiliki makna subyektif. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang
cara menggambarkannya.
Untuk membaca kode pada tanda dan makna konotasi yang akan
memunculkan mitos dalam karikatur kebijakan pemprov DKI Jakarta dan fenomena
di DKI Jakarta penulis juga menggunakan elemen pembantu yaitu, lima kode
pembacaan tanda yaitu kode heurmenutik, kode semik, kode simbolik, kode
Karikatur
Roland Barthes
Produksi Teks
Kritik Sosial
Ideologi Media
Penjelasan :
modal. Hal inilah yang menyebabkan media tidak pernah bebas dari kekuasaan
dominan yang akibatnya hasil dari produknya merupakan konstruksi realitas yang
dan bukan fiktif. Hanya saja bentuknya melalui tanda-tanda atau simbol-simbol
aktualitas.
materinya hangat dan aktual dan menangkap gejala sosial yang ada di masyarakat
Jakarta. Terkait dengan penelitian, maka gejala yang tertangkap dalam bahasa visual
dalam karikatur di Berita Kota adalah keritik sosial redaksi Pemerintah Provini DKI
Jakarta.
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Aart Van Zoest mengatakan, “Media massa pada instansi pertama, badan
menjelaskan, “Pada analisis kualitatif, tanda-tanda yang diteliti tidak, atau hampir
tidak, dapat diukur secara matematis. Analisis semacam ini sering menyerang
masalah yang berkaitan dengan arti atau tambahan dari istilah yang digunakan.” 41
perhitungan.” 42
40
Aart Van Zoest, Semiotika : Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang
Kita Lakukan Dengannya, Alih Bahasa Ani Soekowati, Yayasan Sumber Agung,
Jakarta, 1993, h. 146.
2. Ibid., h. 147
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut
mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik
(utuh).” 43
sekaligus berorientasi kepada kode (sistem) dan pesan (tanda-tanda dan maknanya),
ideologi sebuah institusi media massa dengan pendekatan kualitatif yang mencari
tahu arti atau arti tambahan yang tidak diukur secara matematis dengan melakukan
penghitungan dari tanda-tanda dalam teks. Penjelasan ini relevan dengan masalah
Mengenai Kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang Dikemas dalam Karikatur.
B. Unit Analisis
Berdasarkan latar belakang masalah pada Bab I, penelitian ini terfokus pada
pengungkapan tanda dalam bahasa verbal maupun non verbal dalam karikatur
Bahan penelitian yang digunakan penulis adalah karikatur pada Berita Kota
edisi Desember 2007 - Juli 2008 yang berkaitan dengan kinerja Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta.
satu persatu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan unit analisisnya adalah sistem tanda dalam
karikatur.
lain. Dalam penelitian, objek penelitian ini disebut satuan analisis (units of analys)
kelompok, dan benda seperti buku, tabloid atau pun surat kabar.
Populasi dari penelitian ini adalah karikatur pada Berita Kota edisi
Desember 2007 – Juli 2008 yang berkaitan dengan kinerja Pemerintah Provinsi DKI
1. Sudah diserahkan pada ahlinya Jakarta tetap banjir edisi kamis, 6 Desember
2007
46
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, cet-11, Remaja
Rosdakarya Bandung, 2002, h. 78.
Sampel menurut Kartini Kartono yaitu, “Contoh representan atau wakil dari
satu populasi yang cukup besar jumlahnya, yaitu sebagian dari keseluruhan yang
Maksud sampling dalam hal ini ialah untuk menjaring sebanyak mungkin
informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya (constructions).
Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-
perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi. Tujuannya
adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik.
Maksud kedua dari sampling ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar
dari rancangan dan teori yang muncul. Oleh sebab itu , pada penelitian kualitatif
tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan (purposive sampling).” 48
penelitian kualitatif adalah dengan menentukan sampel yang dipilih dari suatu
populasi sehingga bertujuan untuk merinci kekhususan dalam konteks yang unik dan
menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul.
47
Kartini Kartono, Pengantar Metode Riset Sosial, Mandar Maju, Jakarta,
1996, h. 129.
48
Lexy J. Moleong, Op.Cit., h. 224.
subject).
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi
pendahuluan 49
pada tujuan penelitian yakni mengungkap makna yang termuat dalam tanda pada
kriteria tertentu, yakni teks dan karikatur yang berkaitan dengan kinerja Pemerintah
Dikutip dari Dedy Mulyana, “Purposive sampling termasuk salah satu dari
yang Biasanya disebut dalam penelitian kualitatif. Disebut non probabilitas karena,
Dari pendapat di atas penulis memahami bahwa tujuan dari penelitian tidak
penelitian.
purposive sampling (sampel bertujuan), dengan tujuan untuk mengetahui makna dari
akan diteliti, yaitu sempel 1, 4, 6, 7, dengan alasan keempat sampel ini berkaitan
49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Cet-
11, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1998, h. 127-128.
50
Dedy Mulyana, Op.Cit., h. 187.
langsung dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta, sedangkan 4 diantarnya lebih
data seperti :
Roland Barthes untuk melihat kinerja pemprov DKI yang ditampilkan dalam
penelitian.
Kota mengenai kinerja pemprov DKI Jakarta yang ditampilkan Berita Kota
melalui karikatur.
yang terkait dengan penelitian seperti buku-buku, jurnal, majalah, dan hasil
sosial terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta melalui karikatur, maka teknik analisis
yang digunakan adalah mengamati dan memahami karikatur Berita Kota yang
redaksi. Menurut Dedy Mulyana untuk analisis data pada perspektif subjektif
penulis harus membuat analisis yang sifatnya khusus menuju hal-hal yang umum.
Dengan demikian penulis akan menganalisis dari yang sifatnya khusus ke dalam
tema-tema tertentu yang sifatnya lebih umum. Saat menganalisis, makna yang
51
Ibid, h. 148
membuat hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan
akuntabel. Ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh
dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan
kepada suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan
pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan. Dan terakhir,
analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai
bagian dari struktur analitik. 52
Penulis akan melakukan penelahan atas tanda-tanda berupa gambar dan teks
konotatif dari karikatur tersebut. Perangkat analisis yang penulis gunakan adalah
perangkat analisis untuk mengetahui makna di balik tanda-tanda gambar dan teks
sekaligus pembaca, hal ini dimaksudkan agar lebih leluasa melakukan penelitian dan
dua tahap signifikasi yang diberikan Barthes menjadi acuan penulis dalam meneliti
52
Lexy J. Moleong, Op.Cit., h. 10
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Pada bab ini, penulis akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan.
Hasil penelitian dan pembahasan penulis, berkaitan dengan sejarah singkat Berita
Kota, data teknis Berita Kota, struktur organisasi Berita Kota, struktur redaksi Berita
Kota, bagan alur karikatur Berita Kota, dan keempat karikatur pada Berita Kota,
edisi 6 Desember 2007, 16 Februari, 13 Maret, 24 Juli 2008 yang menjadi sampel
penelitian penulis
PT. Dinamika Info Media yang bergerak dibidang penerbitan pers, didirikan
oleh Rudy Susanto pada tahun 1988. Ada dua buah media dibawah naungannya
yaitu Tabloid Mingguan Dinamika yang terbit awal tahun 1998 dan tutup pada
Maret 1999, dan Berita Kota yang terbit mulai 15 November 1999 sampai sekarang.
Dengan tutupnya Tabloid Mingguan Dinamika, maka Berita Kota berdiri sendiri
dibawah naungan PT. Pena Mas Pewarta yang beralamat di Jalan Suryopranoto 1-9
Delta Building Blok A 44-45, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Pada awal
berdiri Berita Kota mempunyai karyawan 40 orang yang merupakan limpahan dari
karyawan tabloid Mingguan Dinamika yang sudah tutup, selanjutnya ada beberapa
41
karyawan tambahan dari luar dan sampai saat ini jumlah karyawannya mencapai 160
orang.
Visi media ini yaitu mewakili hati nurani rakyat dan bersama rakyat
media ini memperjuangkan kepentingan rakyat melaui pesan dan berita terkini.
sosial budaya dan Hamkam. Sebagai alat kontrol pemerintah guna mewujudkan
mendapat dukungan penuh dari seluruh anggota organisasi yang tergabung dalam
manajemen Berita Kota. Kerja keras, seluruh insan yang bekerja tergabung dalam
manajemen Berita Kota harus bekerja keras untuk menghadapi tantangan dan
Rendah hati, setiap insan yang bekerja pada Berita Kota perlu bersikap rendah hati
masing-masing individu. Rasa peduli, setiap individu perlu memiliki rasa peduli
baik terhadap perusahaan maupun relasi, rekan kerja, pimpinan dalam kegiatan
Harga : Rp 1500
Jakarta
Pimpinan Redaksi
Wk.Pimpinan Redaksi
Redaktur Eksekutif
Ass.Red.Eksekutif I
Ass.Red.Eksekutif II
Sumber Ginting
Redaksi
berdasarkan permasalahan yang sedang aktual dan ide yang diperoleh merupakan
dimasukkan ke bagian lay out untuk didisain di halaman surat kabar Berita Kota.
Setelah dinyatakan siap dicetak maka, diserahkan pada bagian pra cetak dan
selanjutnya ke bagian plat making untuk dikemas. Dan akhirnya diserahkan pada
bagian percetakan untuk di cetak. Lalu setelah siap untuk diedarkan, maka koran
berikut karikatur di dalamnya pun ikut dipasarkan ke agen, pengecer dan pada
Untuk melihat bagaimana kritik sosial pada karikatur tentang Pemprov DKI
Jakarta yang disampaikan oleh redaksi Berita Kota, penulis menggunakan teori
Dari analisis Roland Barthes ini dapat dimengerti secara aplikatif dan
kode-kode pembacaan meliputi kode hermeunetik, kode semik, kode simbolik, kode
proairetik dan kode kultural) dan pengungkapan mitos (signifikasi tingkat II), lihat
bab II.
redaksi terhadap Pemprov DKI Jakarta, empat karikatur sebagai populasi yang
terjaring untuk dijadikan bahan penelitian, yang sebelumnya telah dijelaskan di Bab
Desember 2007
terdapat gambar tugu monas yang pada bagian samping kiri kanannya dan atas
terdapat guratan garis acak yang banyak sehingga memberi kesan lebih gelap, dan
rumah kecil yang dipinggirnya terlihat beberapa garis bergelombang yang hampir
membentuk lingkaran.
Pada bagian tengah bingkai terdapat dua orang yang digambarkan setengah
badan tanpa bagian kaki, yang dikelilingi dengan beberapa garis bergelombang
yang hampir membentuk lingkaran. Pada bagian kepala terdapat beberapa helai
rambut di bagian depan kepala. Bentuk alis dengan garis horisontal melengkung
membentuk huruf ”n”. Sepasang mata yang digambarkan titik tebal. Bentuk hidung
yang membentuk seperti tiga buah huruf ’u’ yang berjajar dan berdempetan. bagian
mulut digambarkan dengan dua garis horisontal melengkung huruf ”u” dan kedua
garis merapat pada sudut sebelah kiri. Dengan empat gigi atas. Telinga yang terlihat
hanya bagian sebelah kiri saja yang digambarkan dengan dua garis vertikal
melengkung seperti huruf ”c” terbalik. Dengan menggunakan baju dengan potongan
lengan pendek. Tampak digambar tangan manusia tersebut terangkat ke atas dan
tangan sebelah kiri memegang sepatu yang digambarkan dua lingkaran lonjong yang
Dibagian atas kepala terdapat garis horisontal miring yang mengarah pada teks
PAK,..?”
ukuran tubuhnya terlihat lebih besar dengan rambut yang tampak hanya bagian
belakang kepala. Dengan beberapa garis horisontal. Pada bagian atas kepala terlihat
kasur. Benda tersebut di sanggah dengan kedua tangannya. Terlihat pada gambar
tersebut seorang laki-laki yang menggunakan baju tangan panjang yang digulung
hingga siku, dan sebelah kirinya terdapat garis horison miring yang terarah pada teks
” AUK AH LAP..”
Pada bagian bingkai yang lebih condong ke bawah, dari kanan bingkai
terdapat garis tebal horisontal dan diikuti sedikit beberapa garis tipis. Garis tersebut
memanjang hingga ketengah dan membelakangi gambar dua manusia pada bingkai
tersebut. Pada bagian kanan atas bingkai karikatur terdapat beberapa garis horisontal
Makna Konotasi: Gambar monas yang terhalang oleh kotak kotak diindikasikan
sebagai gedung-gedung yang menghalangi tugu monas bila dilihat dari kejauhan.
Gambar ini juga mengindikasikan bahwa peristiwa ini terjadi ditengah kota Jakarta
yang menjadi korban banjir hingga rumahnya terendam dan tidak dapat ditempati
untuk beberapa waktu. Pada gambar ini, menggambarkan bapak dan anak hendak
Pada karikatur ini pun terlihat seorang bapak sedang membawa kasurnya diatas
kepala karena tubuhnya terendam hingga sebatas dada. Dan anaknya membawa
Pada gambar di atas bapak dan anak sedang berdialog, sang anak
JUGA YA, PAK,..?” dengan wajah yang tampak senang karena banjir. Sedangkan
sang bapak terlihat musam dan lelah sambil membalas pertanyaan anaknya ”AUK
AH LAP”.
Mitos : Kota Jakarta yang merupakan ibu kota negara Indonesia. Tentunya akan
menjadi tolak ukur bagi negara lain sebagai barometer kemajuan Indonesia. Pada
pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2007 merupakan ujung tombak untuk menuju
Jakarta yang lebih baik. Masalah banjir di Jakarta yang sudah berlarut larut sekian
lama ini seakan menjadi momok bagi warga Jakarta, baik yang terkena banjir atau
pun yang hanya terkena macet karena jalan tertutup banjir. Pada Pilkada lalu, Fauzi
Bowo mengatakan bahwa dirinya adalah ahlinya pada masalah Jakarta. Tentuya
janji ini memberi angin segar bagi warga Jakarta yang sudah jenuh dengan masalah
banjir yang terjadi tiap musim hujan. Slogan ”serahkan pada ahlinya” merupakan
tentang Jakarta yang sudah ditangani ahlinya masih tetap banjir....dimana janji-janji
Namun hingga 100 hari kedua pemerintahan Fauzi Bowo masalah banjir
tidak ada perubahan yang berarti. Saat hujan lebat turun tetap saja banjir masih
bekerja mengurus kota, saat diminta pertanggung jawaban masalah banjir FOKE
kontraktor yang termasuk dalam daftar hitam yang tidak akan diikut sertakan lagi
dan banyak yang dirugikan. Harus mengungsi, tidak dapat bekerja, kesulitan air
bersih, makan dan obat-obatan. Tapi bagi anak-anak saat banjir datang belum tentu
menjadi peristiwa yang menyedihkan bagi mereka, karena saat banjir datang berarti
tidak sekolah dan dapat bermain air atau berenang dihalaman rumah. Tapi kondisi
ini malah menimbulkan masalah baru bagi korban banjir. Karena banyak terserang
Memang idealnya para korban banjir pindah ketempat yang tidak banjir agar
tidak menjadi korban setiap banjir datang. Namun, pemerintah provinsi kurang
Makna Denotasi : Pada bingkai karikatur, bagian kanan atas bingkai terdapat
gambar nyamuk yang berwarna lebih gelap. Ada tiga bagian pada nyamuk ini yaitu
kepala, badan, dan buntut. Dengan enam kaki dan dua sayap. Seluruh bagian
nyamuk terdapat guratan garis yang padat sehingga memberi kesan warna yang
lebih gelap. Pada bagian kepala berbentuk lingkaran, dan kedua matanya terbentuk
seperti angka delapan yang berputar sembilan puluh derejat dengan dua titik tebal
pada bagian dalam yang condong berada di kiri bawah. Pada bagian mulut
berbentuk lonjong yang pada bagian sebelah kanan mengkerucut lancip. Bentuk
giginya segitiga yang berjajar keatas dan kebawah berselang-seling pada bagian
hidung ada buah garis horisontal yang pada ujung kirinya membentuk sudut.
Sedangkan pada bagian atas kepala terdapat antena yang digambarkan dua garis
vertikal panjang yang melengkung, dan pada pinggir garis terdapat garis vertikal
kecil-kecil.
Pada bagian badan hampir membentuk lingkaran, ukuranya lebih besar dari
ukuran kepala. Bagian atasnya terdapat beberapa garis vertikal yang condong ke kiri
bingkai bagian atas garisnya. Ditengahnya terdapat teks yang mengisi hampir
Pada bagian ekor ukurannya lebih besar dari bagian tubuh manapun.
Berbentuk seperti belah ketupat pada bagian sebelah kanan lebih mengkerucut dan
memanjang. Didalam bagian buntut terdapat empat lingkaran yang berbeda ukuran
terjejer ditengah secara horisontal. Diantara selah lingkaran-lingkaran ini terdapat
hanya sayap sebelah kiri yang tampak jelas. Sedangkan bentuk sayap sebelahnya
hanya digambarkan ujungnya saja. Pada bagian dalam sayap terdapat guratan garis
vertikal dan horisontal yang tidak sempurna dan renggang. Di depan kepala nyamuk
Pada dua kaki tengahnya mengapit tugu monas yang berada di tengah
bingkai sedikit condong ke kanan. Disamping tugu monas terdapat tujuh bentuk
balok yang didalamnya beberapa kotak kecil dan beberapa garis siku-siku. Balok-
balok ini lebih bertumpuk ke bagian kanan bingkai. Sedangkan di sebelah kiri
dengan garis vertikal dan horisontal yang saling menyilang hingga tampak kotak-
kotak ketupat.
Dibagian pojok kiri bawah terdapat gambar orang. Pada bagian kepala,
wajah nya menghadap ke sebelah kanan. Pada bagian rambut digambarkan dengan
bergerigi.
terdapat titik yang lebih condong ke kiri. Bentuk hidungnya membentuk tiga huruf
”u” berjejer dan berdempetan. Bentuk mulut seperti huruf ”J”. Pada pipinya terdapat
tiga titik kecil. Didepan mulut terdapat dua titik dan sebuah koma terbalik.
Sedangkan dibelakang kepala ada dua garis verikal melengkung membentuk hampir
huruf ”A” diatas kepala ada bintik yang mirip dengan bentuk ketupat dengan bagian
atasnya bergelombang, diujung kiri kotak terdapat dua haris horisontal yang
Gambar terlihat kedua tangan orang merentang horisontal kearah kiri. Dan
Makna Konotasi: Pada gambar karikatur ini terlihat nyamuk besar dan bergaris
sedang mencengkeram Monas dan terlihat orang dengan pakaian sederhana yang
lari karena takut melihat nyamuk besar tersebut. Karikatur ini mengindikasikan
tentang Jakarta yang diserang wabah penyakit Demam Berdarah. Keadaan ini
banyak menyerang kalangan masyarakat bawah. Kondisi ini terjadi karena pola
serius. Dalam karikatur ini terdapat teks ”..MANA AHLINYA YANG MAU
menantangnya lebih dulu. Pada saat kampanye pilkada Foke juga mengatakan, dia
ahli untuk masalah-masalah di Jakarta termasuk juga masalah demam berdarah. Tapi
atau pencegahan masalah ini. Pada bingkai karikatur digambarkan keadan kota yang
padat yang digambarkan susunan gambar atap rumah yang tidak beraturan dan
padat.
Mitos : Wabah demam berdarah yang terjadi di Jakarta pada saat itu muncul setelah
banjir datang ke Jakarta dan peralihan pancaroba, dari musim hujan ke musim
pencegahan masalah ini. Korban banjir yang kurang mendapat perhatian, dan
penanganan sampah sisa banjir juga tidak ditangani dengan baik. Inilah yang
pemerintah malah melambat dalam menangani masalah ini”. Dari kutipan ini penulis
masalah ini.
Saat korban DBD di Jakarta meningkat, banyak rumah sakit yang kewalahan
tidur darurat) telah di gelar di RS tersebut. Velbed terpaksa digunakan karena tempat
tidur yang tersedia telah penuh terisi. Seperti yang diberitakan detik.com, Rabu, 13
Februari 2008 11:36 WIB "Terpaksa empat pasien ditempatkan di velbed," kata
Kepala Humas RS Fatmawati Lili Nunung Amalia. Bahkan tak jarang rumah sakit
yang terpaksa menolak pasien penderita DBD untuk dirawat, karena sudah terlalu
Penumpukan hanya tertuju pada rumah sakit tertentu saja hanya pada rumah sakit
yang terjangkau oleh masyarakat kelas bawah. Saat pasien sudah melampai batas
tampung. Maka tidak ada yang bisa di lakukan. Akibatnya penderita DBD dari kelas
Kondisi yang semakin sulit dikendalikan ini, seolah wabah penyakit ini
Makna Denotasi : Pada karikatur sebelah kanan condong ke atas bingkai terdapat
gambar monas yang samping kanannya terdapat dua gambar balok vertikal yang
tidak tegak lurus. samping kiri monas ada gambar yang menyerupai busur vertikal
helem berwarna putih dengan dua garis ditengahnya dari depan kebelakang dan tiga
garis lebih tebal berbentuk horisontal berjajar tidak sama panjang disamping kiri
helem. Menggunakan baju potongan tangan panjang berwarna putih dan celana
potongan panjang berwarna hitam. Posisi kepala dibawah dan kaki diatas, dagu dan
telapak tangan menyentuh kebawah sedangkan didekat dagu terdapat tiga garis
melengkung yang saling berlawanan seolah membentuk huruf ”X”. Kaki kirinya
lurus keatas dan kaki sebelah kanan menekuk hingga betis menyilang dilutut kiri,
didekat siku, lengan dan telapak kaki terdapat garis-garis melengkung. Pada bagian
wajah bentuk lidah diantara gigi berbentuk kotak-kotak, bentuk mata garis
horisontal miring. Bentuk hidung seperti angka ”3” miring 130 derajat.
Dibelakang gambar laki -laki tersebut terdapat gambar sepeda motor dengan
dua roda yang tidak menyentuh tanah, dengan sepakbor roda depan, jok motor, stang
dan sebuah sepion sebelah kiri. Didekat roda depan dan belakang, stang kiri dan jok
Ditengah bingkai yang lebih condong kekiri terdapat gambar mobil dengan
tiga ban berbentuk lingkaran bergelombang berwarna hitam dengan dua lingkaran
yang mengecil pada bagian dalam pada dua ban sebelah kiri. Pada gambar posisi
ban tidak menyentuh tanah, dan terdapat garis horisontal melengkung seperti
gelombang. Terdapat bemper depan dan sedikit tampak sebelah kiri bemper
belakang. Dua buah lampu depan dikiri gambar terdapat mobil berbentuk bulat dan
lampu sen bulat yang lebih kecil dari lampu mobil, dan dibelakang terlihat lampu
sen sebelah kiri. Terlihat tutup kap depan berbentuk huruf ”u”. Pada gambar mobil
terdapat dua buah kaca spion dikiri dan kanannya, terdapat dua buah jendela didepan
Didalam mobil terdapat dua orang laki-laki disebelah kanan mobil dan
perempuan disebelah kiri. Pada gambar karikatur laki-laki sedang memegang setir
mobil, dengan mata bulat besar dengan titik di kanan tengah. Bentuk alis dengan
garis horisontal melengkung. Mulut yang agak terbuka sehingga terlihat bentuk
giginya. Lekukan dagu yang membentuk seperti huruf ”V” dan telinga kiri yang
huruf ”M” dan terbuka, bentuk mata yang bulat dan ditengahnya terdapat titik di
sebelah kiri tengah, dengan tiga garis vertikal pada pinggir lingkaran masing-masing
mata. Alis mata kanan dengan garis horison melengkung, bentuk rambut dengan
garis belombang berwarna hitam. Kedua telapak tangan tampak kearah atas.
Pada bagian bawah terdapat garis bergelombang besar dari kiri kekanan
dengan garis-garis. Pada gambar di atas mobil, terdapat balon dengan kata yang
terarah ke sosok lelaki yang didalamnya terdapat teks ”..KAYA NAIK KUDA
YA..”. pada sebelah kanan terdapat balon kata yang lebih kecil yang terarah pada
balon kata hingga dekat gambar monas terdapat garis-garis arsir yang memberi
Makna Konotasi: Dibagian kanan atas bingkai karikatur terdapat gambar tugu
Pada sebelah kanan bawah karikatur terdapat gambar orang yang terjatuh
dari sepeda motornya karena kondisi jalan yang bergelombang dan tidak rata. Dagu
si pengendara terbentur dijalan saat terjatuh dari motornya. Sedangkan motor yang
Pada bagian tengah sebelah kiri karikatur terdapat gambar mobil dengan dua
penumpang laki-laki dan perempuan, pada gambar tersebut terlihat lelaki yang
mengemudi dan perempuan sebagai penumpangnya. Posisi ban mobil yang tidak
menempel ke tanah diindikasikan melompat karena kondisi jalan yang tidak rata.
Teks yang terdapat dalam balon kata merupakan ledekan terhadap keadan
saat itu. Karena pada saat berada didalam mobil yang kenyataannya mereka merasa
menaiki kuda liar karena kondisi jalan yang tidak rata yang membuat mobil
melompat lompat.
Mitos : Karikatur ini masih ada kaitanya dengan banjir, namun lebih pada akibat
yang disebabkan oleh banjir, karena genangan air yang menyebabkan jalan aspal
menjadi mudah rusak, sehingga banyak jalan-jalan yang berlubang. Pantauan Traffic
Managemen Center Polda Metro Jaya pada Maret 2008 terdapat 129 titik kerusakan
Akibat keadaan jalan ibukata yang rusak banyak warga Jakarta yang
mobil mereka rusak karena terjeblos dilubang saat dalam keadan ngebut.
Semestinya jalan-jalan di Jakarta merupakan jalan terbaik di Indonesia,
ini. Kondisi jalan yang rusak di Jakarta merupakan hal yang aneh bagi masyarakat
Yang lebih parahnya lagi adalah pengendara sepeda motor banyak korban
jiwa karena kerusakan jalan ini. Hampir setiap hari ada korban jiwa atau pun korban
seluruh jalan di Jakarta, namun banyak pihak yang menyayangkan sikap pemprov
DKI yang menunda perbaikan, dengan alasan menungu sampai habis musim hujan.
Karena akan sia-sia bila memperbaikinya bila masih musim hujan. Namun, dalam
masa penantian hingga akhir maret tentunya akan banyak korban-korban baru yang
dilakukan perbaikan pada jalan-jalan di ibu kota ada salah satu LSM yang
menyarankan masyarakat yang menjadi korban akibat kerusakan jalan untuk tidak
Meski sejauh ini belum ada yang terdengar akan memeja hijaukan Pemprov
DKI. Namun pertengahan Juli belum semua jalan di Jakarta diperbaiki, bahkan
banyak kondisi jalan yang setelah diperbaiki malah rusak dan mengakibatkan jalan
menjadi bergelombang.
Makna Denotasi : Pada karikatur edisi ini terdapat sosok laki laki. Kedua matanya
bulat dengan titik ditengahnya, kedua alis matanya terbentuk dengan garis horisontal
yang miring agak keatas. Tampak telinga sebelah kiri dan empat buah gigi pada
bentuk mulut lurus horisontal. Kumis yang digambarkan dengan garis lurus
Menggunakan peci dan baju berwarna hitam. Tampak tangan sebelah kiri
KEMISKINANNYA, KRIMINALITASNYA’’’’CK,,,CK,,,CK,,,”.
ukuranya dua kali lebih besar dari sosok laki-laki tersebut. Dengan arsir miring di
Jakarta, sedangkan sosok laki-laki berkumis yang mengenakan peci dan baju
berwarna hitam dengan membawa kue pada karikatur, diindikasikan sebagai pejabat
pemprov DKI Jakarta yang sedang membawa kue ulang tahun untuk Jakarta ke 481
tanggal 22 Juni 2008 yang digambarkan dengan lilin diatas kue yang membentuk
angka 4 8 1.
pada karikatur sebagai suara sindiran yang tidak diketahui dari mana asalnya, karena
teks tersebut tidak terdapat dalam balon kata. Indikasi teks ini merupakan kritik bagi
pemerintahan ataupun gubernur DKI Jakarta. Pemerintah provinsi seakan tidak mau
belajar dari pengalaman dan kesalahan tentang permasalahan yang terjadi di Jakarta.
jumlah kendaraan bermotor tersebut sudah mencapai 7.773.957 unit, terdiri atas
mobil 1.816.702 unit, sepeda motor 5.136.619 unit, angkutan barang 503.740 unit,
sedangkan bus hanya 316.896 unit. Sementara itu, luas ruas jalan di Jakarta hanya
Bila semua kendaraan bermotor yang ada di Jakarta saat ini dikeluarkan, ruas
jalan yang tersedia itu tidak akan mampu menampung semua kendaraan.
Berdasarkan data tersebut, jelas sekali bahwa kemacetan di Jakarta terjadi karena
memang jumlah kendaraan bermotor yang ada sudah berlebih, melebihi kapasitas
jalan. Adapun jumlah angkutan umumnya hanya 2 persen dari total jumlah
kendaraan yang ada. Tapi ironisnya, angkutan umum yang hanya 2 persen itu justru
pribadi hanya
mengangkut 46 persen. Dengan kata lain, keberadaan kendaraan pribadi yang sudah
Pada masalah banjir masalah yang sudah ada sejak dulu ini seakan tidak
sampah dialiran sungai, tata letak kota yang kurang meperhatikan dampak buruk
pada lingkungan, sampai sistem drainase yang tidak baik yang menjadi penyebab
banjir.
Pada masalah kemiskinan berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik
(BPS) DKI Jakarta pada bulan Maret 2008, jumlah penduduk miskin menurun 26,1
ribu (0,19 persen) Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2007
yang berjumlah 405,7 ribu (4,48 persen), berarti jumlah penduduk miskin turun
sebesar 26,1 ribu (0,19 persen). Dengan perhitungan kriteria penduduk miskin pada
2008 ini ditentukan berdasarkan besaran penghasilan sebulan yang tidak kurang dari
Rp 290.268. Jika ada warga yang berpenghasilan di bawah angka itu maka ia
Jadi kalau seseorang memiliki gaji Rp 1 juta rupiah maka ia tidak masuk
dalam kelompok penduduk miskin. Tetapi jika dalam satu keluarga terdapat lima
anak dan penghasilan kepala keluarga hanya Rp 1,5 juta maka keluarga itu sudah
dapat dikatakan miskin karena penghasilannya harus dibagi lima yang hasilnya
Jumlah penduduk miskin ini belum dihitung semenjak kenaikan BBM pada
Jakarta.
Jakarta. Pada data 2007 Angka kriminalitas Jakarta 2007: 60.983 dengan rasio
kriminalitas 310 kasus per 100.000 penduduk. Sedangkan jumlah penduduk Jakarta
yang memiliki KTP 7.5 juta jiwa, sedangkan jumlah penduduk Jakarta dari
oleh Gubernur Fauzi Bowo belum juga membuat Jakarta menjadi kota yang nyaman
utama kemacetan dibeberapa titik di Jakarta. Begitu pula pelebaran jalan yang hanya
penduduk Jakarta. Banyak alasan yang membuat warga Jakarta yang memiliki
pelayanannya yang tidak tepat waktu, tidak nyamannya karena terlalu penuh karena
armadanya yang belum mencukupi kebutuhan warga Jakarta dan masih banyak
alasan lain yang membuat pengadaan transportasi alternatif di Jakarta tidak berjalan
Begitu juga masalah banjir yang tiap tahun selalu melanda Jakarta. Dengan
alasan yang berbeda pemerintah selalu membela diri tiap kali banjir melanda, seperti
siklus lima tahunan, kontraktor drainase yang tidak becus membuat drainase sampai
pembuatan banjir kanal timur yang belum selesai menjadi alasan pembelaan banjir
di Jakarta.
Meski menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta pada bulan
Maret 2008, jumlah penduduk miskin menurun 26,1 ribu (0,19 persen)
Dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan Maret 2007 yang berjumlah
405,7 ribu (4,48 persen) namun banyak pihak yang meragukan data tersebut,
pasalnya data ini dikumpulkan sebelum terjadinya kenaikan BBM pada bulam Mei
2008. ketika setelah kenaikan BBM pada Liputan 6.com tanggal 21 Mei 2008
tentang penerima dana Bantuan Langsung Tunai. Tetapi, data tersebut sudah tidak
akurat dan jumlah orang miskin jauh lebih banyak dibandingkan data BPS. Di
Kelurahan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, misalnya dari data BPS terdaftar 426 warga
miskin yang layak menerima BLT. Namun, kenyataannya jumlah warga miskin di
kelurahan ini jauh lebih banyak. Hal ini pula yang dialami Sukiat, warga miskin di
Pisangan, Jakarta Timur. Dia dipastikan tidak akan menerima dana BLT karena data
BPS di Kelurahan Pisangan menyebutkan hanya 104 warga yang layak menerima
Ternyata kemiskinan di Jakarta belum bisa diatasi oleh Pemprov DKI, maka
pencurian dengan pemberatan 3502 kasus penganiyaan berat 959 kasus pencurian
Jakarta yang belum berubah sejak pergantian gubernur. Jakarta pada ahlinya pun
belum bisa teratasi masalahnya dengan baik dalam kesempatan hari ulang tahun
C. Pembahasan
dari Desember 2007 – Juli 2008 penulis akan membahas bagaimana kritik sosial
redaktur terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dikemas dalam
karikatur.
menyinggung tentang janji gubernur Fauzi Bowo pada masa kampanye pilkada,
Jakarta dengan masalah banjir di Jakarta. Disini juga digambarkan meski mereka
lelah akan banjir yang melanda, warga tidak bisa berbuat banyak akan keadan ini,
Kinerja pemerintah provinsi DKI Jakarta yang seakan tidak sigap dan
Permasalahan yang terjadi pada Jakarta akibat dari masalah banjir juga
disampaikan oleh redaksi pada sempel 2, demam berdarah yang terjadi di Jakarta
menjadi momok bagi warga kota. Sikap pemerintah provinsi yang tidak tegas dan
lamban dalam bersikap dan mengambil keputusan membuat banyak permasalahan
Permasalan DBD pada sempel 2 edisa sabtu, 16 Februari 2008 juga sangat
tidak dapat ditampung oleh rumah sakit yang terjangkau oleh masyarakat bawah.
dengan janji gubernur DKI pada masa kampanye kritik yang disampaikan redaksi
masalah yang sudah sering terjadi. Pemerintah terlihat mengabaikan tentang korban
yang berjatuhan karena DBD ini. Sepanjang Januari-Juli 2008 sudah 7.593 warga
merah
Pada sempel 3 edisi kamis, 13 Maret 2008 yang diungkap redaksi merupakan
masalah yang ada kaitanya dengan sempel 1, ini juga merupakn akibat banjir yang
Korban jiwa yang banyak berjatuhan karena masalah ini tidak juga membuat
menunggu hingga musim hujan berhenti. Adapun alasan pemprov untuk menunda
bila masih sering hujan, menurut pemerintah provinsi hal ini tidak akan bertahan
lama bila masih sering hujan dan akan mengeluarkan banyak biaya. Redaksi
mencoba mengangkat tentang ketidakpedulian pemerintah Provinsi DKI Jakarta
tentang keadan jalan yang rusak dan banyak memakan korban. Bahkan Pemerintah
Propinsi DKI Jakarta menyatakan pos anggaran untuk perbaikan jalan di wilayah ibu
kota tidak tercantum dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tahun 2008.
Pada sempel 4 edisi selasa, 24 Juni 2008 dalam kesempatan ulang tahun
Jakarta yang ke 481 redaksi mengkritik pemerintah provinsi DKI Jakarta tentang
rumah yang belum dikerjakan. Redaksi berharap permasalahan yang terjadi dapat
menahun di Jakarta semakin parah, seperti masalah kemacetan, masalah ini tidak
ada perubahan sedikit pun sejak pemerintahan Fauzi Bowo. Belum lagi
Jakarta, redaksi Berita Kota sangat membela warga Jakarta akan segala
pemerintah kota. Redaksi juga membuka wawasan dan ide bagi pembaca tentang
permasalahan yang terjadi di Jakarta. Bagi redaksi Berita Kota Pemerintah provinsi
Jakarta, terutama terhadap penagihan janji-janji pada saat kampanye pilkada Fauzi
Bowo.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah kritik sosial redaksi
Berita Kota dalam karikatur pada edisi Desember 2007 - Maret 2008 yang berkaitan
dengan kinerja pemerintah provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kritik sosial redaktur Berita Kota yang dikemas dalam karikatur.
Rubrik karikatur pada Berita Kota lebih tepat dikatakan sebagai kartun opini,
karena yang disajikan oleh redaksi lebih banyak tentang fenomena yang terjadi
dimasyarakat. Ini merupakan bentuk lain dari penyajian pendapat redaksi, yang
berisikan kritik sosial serta ideologi media yang tersirat dalam karikatur dan ingin
metode analisis. Penulis menggunakan dua tahap signifikasi Roland Barthes, yaitu
denotasi pada signifikasi tahap pertama, konotasi dan mitos pada signifikasi tahap
kedua.
72
Bahan penelitian yang penulis gunakan dalam karikatur pada Berita Kota
yang berkaitan dengan kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan untuk
dan teks) dari karikatur tersebut yang menunjukkan adanya pesan tersirat yang
disampaikan redaksi.
berkaitan dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta. Dari 8 karikatur di atas, penulis
mengambil 4 karikatur sebagai sampel yang akan diteliti dengan alasan keempat
sampel ini berkaitan langsung dengan kinerja Pemprov DKI Jakarta, sedangkan 2
bersifat mengajak masyarakat DKI Jakarta untuk bersikap kritis terhadap kinerja
redaksi mengingatkan terhadap janji-janji pemprov pada saat kampanye pada saat
masa pemerintahannya.
Karikatur pada Berita Kota selalu mengkritik segala fenomena yang terjadi
di Jakarta dengan penyajian yang lebih berimbang dan obyektif. Berkaitan dengan
kinerja pemerintah provinsi DKI Jakarta. Redaksi tidak hanya menampilkan apa
yang terjadi tapi disertai pengaruh yang ditimbulkan dari suatu peristiwa.
Dari sampel hasil penelitian penulis, maka dapat diketahui bagaimana kinerja
Pemprov DKI Jakarta, peristiwa yang menjadi isu penting di Jakarta akibat yang
ditimbulkan dari peristiwa yang terjadi dan kebijakan yang diambil oleh Pemprov
DKI Jakarta.
Dari paparan tersebut, maka dapat diketahui redaksi Berita Kota mencoba
mengkritisi kinerja Pemprov DKI Jakarta. Apa yang dijanjikan saat kampanye
Pilkada hanyalah sekedar janji. Masih banyak permasalahan di DKI Jakarta yang
Jakarta yang belum mencapai tahap memuaskan. Bahkan terkesan jalan ditempat,
karena belum terlihat perubahan yang berarti semenjak Fauzi Bowo menjabat
menjadi gubenur DKI Jakarta. Berita kota coba menyuarakan apa yang menjadi
B. Saran
Kritik sosial dalam kerikatur pada Berita Kota sebaiknya lebih ditingkatkan,
karena karikatur merupakan produk jurnalistik yang mudah dipahami oleh pembaca.
tentang kinerjanya ditingkatkan, dengan sudut pandang yang berbeda dan lebih
tajam sesuai dengan idiologi Berita Kota. Meski karikatur merupakan karya individu
rubrik karikatur ini merupakan kartun opini dan berbeda dengan karikatur. Hal ini
pembaca dapat lebih memahami kritik apa yang disampaikan redaksi dan ditujuan
Buku :
Aart, van Zoest, Serba-serbi Semiotika, editor Panuti Sudjiman dan Aart van Zoest,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991
Alex, Sobur, Analisis Teks Media (Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik, dan Analisis Framing), PT. Remaja Rosdakarya , Bandung, 2001
Kartono, Kartini, Pengantar Metode Riset Sosial, Mandar Maju, Jakarta, 1996
Setiawan, Muhammad Nashir, Menakar Panji Koming : Tafsiran Komik Karya Dwi
Koendoro Pada Masa Reformasi tahun 1998, Penerbit Buku Kompas,
Jakarta, 2002
Sibarani, Augustin Karikatur dan Politik, Institut Studi Arus Informasi, Jakarta,
2001
Sobur, Alex, Semiotika Komunikasi, PT. Rumiya Rosda Karya, Bandung, 2003
Soehoet, Hoeta AM., Media Komunikasi, Penerbit Yayasan Kampus Tercinta IISIP
Jakarta, 2003
Zoest, Aart Van, Semiotika : Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang Kita
Lakukan Dengannya, Alih Bahasa Ani Soekowati, Yayasan Sumber Agung,
Jakarta, 1993
Sumber lain :
PT. Dinamika Info Media yang bergerak dibidang penerbitan pers, didirikan
oleh Rudy Susanto pada tahun 1988. Ada dua buah media dibawah naungannya
yaitu Tabloid Mingguan Dinamika yang terbit awal tahun 1998 dan tutup pada
Maret 1999, dan Harian Umum Berita Kota yang terbit mulai 15 November 1999
Umum Berita Kota berdiri sediri dibawah naungan PT. Pena Mas Pewarta yang
Gambir, Jakarta pusat. Pada awal berdiri Harian Umum Berita Kota mempunyai
Dinamika yang sudah tutup, selanjutnya ada bebebrapa karyawan tambahan dari luar
Visi media ini yaitu mewakili hati nurani rakyat dan bersama rakyat
media ini memperjuangkan kepentingan rakyat melaui pesan dan berita terkini.
social budaya dan hamkam. sebagai alat kontrol pemerintah guna mewujudkan
mendapat dukungan penuh dari seluruh anggota organisasi yang tergabung dalam
manajemen Harian Umum Berita Kota. Kerja keras, Seluruh insan yang bekerja
tergabung dalam manajemen Berita Kota harus bekerja keras untuk menghadapi
tantangan dan persaingan antar media sejenis sehingga menghasilkan prestasi yang
optimal. Rendah hati,setiap onsan yan gbekerja pada Harian Umum Berita Kota
perlu bersikap randah ahti namun tetap professional menjalankan kegiatannya sesuai
memliki rasa peduli baik terhadap perusahaan maupun relasi, rekan kerja, pimpinan
Pimpinan Redaksi
Wk.Pimpinan Redaksi
Redaktur Eksekutif
Ass.Red.Eksekutif I
Ass.Red.Eksekutif II
Amanda,Nasution, Yubelnin,Pardamean
Sumber Ginting
Jawab:
suatu gambar yang dilebih-lebihkan. Seperti ada gambar seorang tokoh dengan
Jawab:
Sebenarnya telah terjadi salah kaprah. Sebenarnya karikatur itu adalah gambar
tujuan humor semata, sekarang karikatur yang memiliki tema yang biasanya
disebut sebagai editorial kartun atau kartun politik. Sedangkan karikatur berdiri
sebenarnya editorial kartun atau kartun pilitik kita sebut karikatur saja.
3. Berdasarkan pernyataan bapak tadi, maka yang bapak muat di berita kota itu
apa?
Jawab:
Editorial kartun, tapi sekarang secara umum disebut dengan karikatur yang
Jawab:
1. Jadi untuk menjadi sebuah gambar itu dimulai dari pencarian ide yang
saya dapat dari membaca Koran, nonton tv, dan dari mengikuti
Jawab:
Karikatur tayang di berita kota itu 4 kali dalam seminggu, yaitu setiap hari
6. Apa ada keterlibaan redaksi dalam menentukan tema pada karikatur yang bapak
buat ?
Jawab :
Kebetulan dalam menentukan ide saya diberi kebebasan, mulai dari pencarian
ide sampai eksekusi murni dari saya sendiri. Tentunya saya ada batasan yang
haris saya jaga akan dampak dari karikatur yang saya buat. Memang pada
awalnay karya yang saya buat diajukan pada atasan atau redaksai pelaksana
sendiri.
7. Pernahkah terjadi pengulangan tema atau ide pada karikatur ? Mengapa?
Jawab:
Ya, memang beberapa kali terjadi pengulangan, tetapi dengan gambar yang
berbeda. Hal ini terjadi karena memang karikatur yang dibuat itu selalu
berdasarkan isu yang beredar di masyarakat, maka jika masalah atau isu yang
beredar itu tidak selesai-selesai maka, dengan otomatis gambar karikatur yang
muncul dengan tema yang sama tetapi gambar yang berbeda itu akan muncul
Jawab:
sebenarnya tidak ada tujuan/misi tertentu, itu semua terserah dari yang di kritik,
dan para pembaca. Bagaimana menanggapi karikatur yang saya buat. Karena itu
Jawab:
saya punya kelebihan dalam menggambar maka pendapat saya saya ungkap
dalam gambar.
10. Menurut bapak, Apakah tugas karikaturis itu sendiri?
Jawab:
social terhadap permasalahan yang muncul di Negara ini sesuai dengan isu yang
11. Selama ini wartawan dilarang keras memasukkan pendapat pribadi disetiap
Jawab:
Dalam karikatur itu wajib memasukkan pendapat pribadi karena, karikatur itu
opini seperti tajuk yang merupakan opini dari redaksi. Demikian juga dengan
karikatur, didalamnya terdapat pandangan dari karikaturis itu sendiri, tentu saja
Jawab:
Karikatur yang baik adalah karikatur yang kritik sosialnya kena dan terdapat
Jawab:
12. Apakah bapak selalu memasukan kritik sosial dalam karikatur bapak?
Jawab:
Iya, Karikatur yang baik memang seharusnya memuat kritik/harus ada daya
kritik, harus ada sesuatu yang di kritisi , tujuan karikatur memang seperti
itu.tetapi mengkritik dengan cara tidak menyakitkan, jadi karikatur yang baik
sebuah karikatur tidak serta merta marah apabila terkena kritikannya, tapi juga
13. Bagaimana cara membangun pembaca dengan kritikan itu sendiri dari kritikan
Jawab:
Dari opini saya yang jelas saya membaca, saya mengikuti berita dan membentuk
opini. Artinya dalam sebuah kebijakan pasti ada celah-celah ketimpangan antara
harapan dan kenyataan itu sering kali berbeda, nah disitulah masuk kritik. dari
situ biasanya yang saya himpun juga dari suara masyarakat kebanyakan.
Misalnya masalah kemacetan, itu kan juga masalah orang banyak, nah disitulah
saya membuat karikatur yang mewakili mereka, dimana sih yang mereka
apa yang menurut bapak pali penting untuk diangkat agar mereka tahu?
Jawab:
Biasanya atas kebijakan yang keluar, kalau kebijakan pemprov aman-aman saja
istilahnya, itu juga nggak perlu kritikan, otomatis nggak akan saya jadikan bahan
karikatur. Tapi manakala ada sebuah sikap atau kebijakan atau bahkan tidak
bersikap itu kritikan saya masuk, misalnya ketika masalah Demam Berdarah kok
tidak teratasi dari tahun ke tahun?, nah disitu saya masuk. Disitu artinya disitu
ada sesuatu yang tidak mereka jalankan. Atau contoh lain Flu burung,
antara harapan dan kenyataan itu selalu bertentangan atas kebijakan pemprov.
15. Mungki saja dikepala orang lain saat melihat karikatur ini akan muncul persepsi
Jawab:
menginterpretasikan.ini merupakan hak mereka. Jadi sah sah saja jika seseorang
16. Apa bapa juga sudah memperkirakan bila karikatur yang anada buat mungkin
Iya. Itu sudah saya sadari.maka itu saya punya filter, sebisa mungkin bila saya
membuat karikatur untuk menghindari sara atau hal yang bersinggungan dengan
hukum. Meskipun tanpa mengurangi daya kritik pada karikatu tersebut. Namun
bila hal tersebut terjadi ini merupakan sebuah konsekuensi yang harus saya
hadapi.
17. Apa ideologi berita kota menjadi patokan pada setiap pembuatan karikatur ?
Jawab :
Ya, tentunya saya sudah memahami kemana arah yang didinginkan redaksi
Jawab :
Tema biasanya tidak jauh dari berbeda.karna karikatur dan tajuk dari redaksi
merupakan aspirasi atau catatan dari peristiwa dan kebijakan yang aktual
19. Sejak jakarta di pegang foke apa haran yang bapak harap ?
Jawab :
Secara keseluruhan saya blum melihat secara gamblang karna blum setahun, tp
bagi saya siapapun pemipin bagi seorang karikakuris tgasnya adalah untk
namun saat erjadi ketimpangan maka itulah saat seorang kritisi untuk mengkritik
20. Apa dalam pembuatan katikatur bapak pernah memberi apresiasi tentang
sesuatu?
Jawab:
Ya apresiasi memag perlu namun bukan sebagai penjilat dan terlalu subjektif.
namun bagi sebuah karikatur akan sulit untuk sebuah apresiasi. karna idealya
21. Kritik apa yang bapak sampaikan pada edisi kamis, 6 Desember 2007 ?
Jawab :
sebelumnya adapilkada dan kampanye. Salah satu cagub bilang dia adalah
ahlinya tentang jakarta. Namun setelah menjadi gubernur. Saat jakarta masih
banjir, ini menjadi sebuah penagihan janji, tentang Jakarta yang sudah ditangan
ahlinya masih tetep banjir. Kritik pada karikatur ini dimana janji janji yang
diucapkan itu.
22. Kritik apa yang bapak sampaikan pada edisi sabtu, 16 Februari 2008 ?
Jawab :
23. Kritik apa yang bapak sampaikan pada edisi kamis, 13 Maret 2008 ?
Jawab :
Banyak korban karena jalan berlobang. Ko jalan Jakarta seperti ini. Mengkat
24. Kritik apa yang bapak sampaikan pada edisi selasa, 24 Juni 2008 ?
Jawab :
dihadapai.
Karikaturis
Joko Luwarso
Lampiran F
Jawab :
Mengemban misi dari masyarakat dan sesuai dengan pancasila dan undang-
undang dasar.
2. Apa ideologi Berita Kota selalu digunakan dalam produk jurnalistik Berita
Kota?
Jawab :
Tidak juga, tapi kita tetap berpegang pada pancasila dan undang-undang, kita
Jawab :
Ingin menjadi koran kota terdepan. Maksudnya lebih fokus pada masalah
perkotaan.
Jawab :
pemerintah kota.
5. Berarti setiap pembutan berita dan opini yang dimuat di Berita Kota selalu
Jawab :
Kita selalu menggunakan visi dan misi kita dalam setiap produk jurnalistik
kita. Terutama peristiwa yang memiliki nilai berita yang dibutuhkan publik
Jawab :
Jawab :
lainya.
Jawab :
Tidak, kita lebih independen dan berpihak pada masyarakat. Tapi kita
kepada masyarakat.
9. Apa maksud ”Bukan sekedar berita” pada slogan koran bapak ?
Jawab :
Ini merupakan cempange statmen, semacam icon Berita Kota. Maksudnya kita
penyajian berita. Dan kita dalam penyajin berita lebih pada gaya feture.
Jawab :
Sesuatu gambar yang isinya bermuatan realitas namun dituang dalam sindiran
Jawab :
Agar pembaca tidak jenuh dengan berita. Kita menyediakan sedikit ruang
Jawab :
Jawab :
Jawab :
Supaya yang dikritik dapat berubah baik tindakan atau perilaku dalam
terwakili.
Pimpinan Redaksi
H. Johnny Hardjojo
Sempel 1
Sudah diserahkan pada ahlinya Jakarta tetap banjir edisi kamis, 6 Desember 2007
Sempel 4
PENDIDIKAN FORMAL
PENGALAMAN KERJA