Professional Documents
Culture Documents
File monang
Tahapan Pemeriksaan dalam Hukum Acara Pidana Proses penyelidikan dan Penyidikan
Petugas dan Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan
Pemeriksaan Surat, Tersangka, Saksi, ket.ahli Penyelesaian dan penghentian Penyidikan dan perkara koneksitas
Perihal Penuntutan
Lembaga penuntut umum, tugas dan wewenang PU Surat dakwaan, perubahan surat dakwaan Penggabungan perkara, penghentian, penyampingan, penutupan perkara Mekanisme pengajuan perkara oleh Penuntut Umum
Kewenangan Pengadilan Untuk mengadili Ganti Kerugian, Rehabilitasi, penggabungan gugatan ganti kerugian Pemeriksaan di Sidang Pengadilan
Saksi, terdakwa, saksi ahli, barang bukti, tuntutan pidana
Perihal Pembuktian
Pengertian dan Teori Pembuktian
Tujuan Pembelajaran
Memahami mekanisme bekerja nya aparat penegak hukum dalam sistem peradilan pidana
PERKARA
KEPOLISIAN
KEJAKSAAN
HAKIM
LP
Tujuan :
Note : Sistem = Rangkaian bagian/unsur/komponen, yang saling berhubungan satu sama lain secara fungsional, untuk mencapai satu tujuan
j.
Ciri-ciri model Inquisitoir : 1. Proses singkat dan sederhana 2. Lembaga Penyiksaan merupakan hal yang harus ada 3. Berpotensi terjadi pelanggaran HAM
The Mixed Type (ACCUSATOIR) Due Process Model 1. Pemeriksaan pelaku dilakukan pejabat yang tidak memihak yang ditunjuk untuk menyelidiki dan melaksanakan pengumpulan bukti-bukti 2. Pengumpulan barang bukti dilakukan dan dihadiri oleh oara pihak yang terlibat perkara (tersangka, terdakwa & jaksa) 3. Tersangka yang diperiksa mempunyai hak untuk tidak menjawab pertanyaan pemeriksa 4. Tersangka/terdakwa dapat didampingi penasehat hukum nya 5. Terdakwa/tersangka memperoleh hak untuk meneliti kembali berkas perkara 6. Peradilan dilakukan secara terbuka, para pihak mempunyai hak yang sama mengajukan argumen dan semua alat bukti yang dikumpulkan diuji kembali kebenaran nya 7. Hakim berkewajiban mengupas semua permasalahan yang relevan dengan surat dakwaan dan memperhatikan alat bukti lain 8. Berlaku asas Presumption of Innocence Alasan DPM muncul : Kurang nya perlindungan hak-hak individual dan pembatasan kekuasaan dalam penyelnggaraan peradilan pidana untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan sifat otoriter penegak hukum.
John Griffiths, Family Model (model kekeluargaan) Sebagai reaksi dari Model Herbert Packer (CCM & DPM) Herbert mendasarkan pada pemikiran tentang hubungan negara dengan individu dalam proses kriminal,dimana pelaku kejahatan dianggap musuh masyarakat.(enemy of society) Battle model Tujuan dari penyelenggaraan PP model Herbert adalah mengasingkan pelaku dari masyarakat (exile function of punishment) Model Peny.PP Herbert mengkondisikan pertentangan kepentingan individu dengan negara yang tidak dapat dipertemukan kembali (irreconcilable disharmony of interest)
Tujuan peny.PP adalah Seitmitsu Shiho keadilan yang tepat (Precise Justice), artinya efisien, cepat dan adil Penghapusan Guilty Plea dalam sistem Jury sebagaimana CCM dan DPM, dikarenakan prinsip tersebut merupakan Keadilan orang awam( Layman Justice)
Indikator Keberhasilan :
Jumlah kasus yang terungkap oleh polisi yang tinggi, masyarakat tidak takut melaporkan setiap kejahatan prestasi aparat yang bagus Keberhasilan pengadilan dalam penyelesaian perkara kualitas kerja polisi-jaksa-hakim Tingkat Penundaan Penuntutan, jaksa dapat melakukan diskresi (wewenang untuk tidak meneruskan perkara). Syarat diskresi :
Faktor pribadi dan motif si pelaku terkait umur, karakter, dll Daya pencegah umum dari pidana, terkait berat-ringannya kejahatan Daya pencegah khusus dari pidana,pertimbangan tidak hanya norma hukum, melainkan keseluruhan politik kriminal.
Pemidanaan (sentencing)
prinsip rehabilitasi pembinaan (recovery), sehingga ancaman kejahatan di jepang sangat rendah (< 6 tahun). Berpedoman pada standar yang diminta jaksa dalam penuntutan terhadap terdakwa (Requesting Penalty). Penuntutan oleh jaksa disertai dengan riwayat sosial si pelaku.
-----*m*-----
Pertemuan ke-2 Sejarah Hukum Acara Pidana di Indonesia Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu memahami dan menganalisa berbagai perkembangan aspek hukum Indonesia. Mahasiswa memahami kaidah-kaidah serta institusi hukum yang ada pada masa lalu dan sekarang.
Tujuan perubahan IR menjadi HIR : Agar penyesuaian peraturan IR dengan peraturan yang berlaku bagi orang eropa, dengan mempertahankan sifat kesederhanaan dari acara yang berlaku bagii Landraad Kenyataan nya IR dan HIR masih diterapkan bersamaan. Bandung, Batavia, Semarang, Malang (HIR), IR di kota-kota lain Institusi Pengadilan terbagi dua
Pengadilan Perdata
Indonesia Districtgerecht-Regentschapgerecht Landraad Raad Van Justitie Hooggerechtshof Eropa Residentigerecht Raad Van Justitie Hooggerechtshof
2 Pengadilan Baru
Raad Van Justitie Kootoo Hooin (PT) Hooggerechtshof Saikon Hooin (MA) Jepang menghapus Dualisme pengadilan
Dengan penghapusan institusi-institusi tersebut, PN saja yang berkuasa memeriksa perkara pidana dan perdata pada tingkat pertama. Peraturan yang menjadi dasar bagi pelaksanaan hukum acara pidana di lingkungan peradilan umum, (sebelum KUHAP) adalah Reglement Indonesia (HIR) staatsblad No.44 tahun 1941 Tanggal 31 Desember 1981 UU No.76 tahun 1981 Ttg Hukum Acara Pidana diundangkan dalam lembar negara No.3209 menggantikan Dasar Hukum Acara Pidana UU DRT No.1 tahun 1951.
File monang
Dirintis tahun 1965 Draft RUU DPR Tahun 1967 Panitia pembentukan Dep.Kehakiman Tahun 1968 Seminar Hukum Nasional LPHN Tahun 1973 menghasilkan naskah RUU HAPID Kejaksaan Agung, Dep.Hankam, dan Dep.Kehakiman
Penyidikan dan Penyelidikan ; Koordinasi, Pengawasan dan Pemberian petunjuk oleh Jaksa kepada Penyidik ; Hakim Pengawas Pemberi Bantuan Hukum
Tahun 1979 Sampai dengan penyempurnaan Draft RUU ke V disampaikan kepada DPR-RI Tahun 1979-1980 sidang pembahasan RUU tsb, menghasilkan 13 kesepakatan pendapat
Sebagai jaminan terhadap tersangka/terdakwa yang dikenakan penangkapan atau penahanan yang tidak berdasarkan hukum Ganti kerugian material/uang, rehabilitasi berupa putusan hakim
Upaya-upaya Hukum
- Upaya hukum biasa (perlawanan (verzet), banding maupun kasasi) - Upaya hukum luar biasa ( kasasi demi kepentingan hukum & Peninjauan Kembali terhadap putusan hakim yang memperoleh kekuatan hukum tetap (Herzeining))
Koneksitas - Tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama oleh orang-orang yang termasuk Pengadilan umum dan pengadilan militer. - Team tetap gabungan berupa : Penyidik-Polisi Militer-penyidik militer - Pada dasarnya perkara koneksitas diperiksa dan diadili di Pengadilan Militer, namun dapat dilakukan oleh peradilan umum dengan catatan hakim anggota peradilan berasal dari militer dan umum secara berimbang Pengawasan Pelaksanaan Putusan pengadilan
- Sistem Peradilan Terpadu (Integrated Criminal Justice System) - Pengawasan Perkembangan Prilaku Narapidana di LP
File monang
Pengertian Umum Hukum Pidana --- Hukum Acara Pidana Hukum Pidana = Aturan mengenai Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana (Hukum Pidana Materill/substantive) Hukum Acara Pidana = mengenai bagaimana cara / prosedur untuk menuntut orang yang disangka melakukan pelanggaran hukum pidana (hukum Pidana formal)
Simon :
Norma yang mengatur bagaimana negara dengan alatalat perlengkapan nya ; Mempergunakan hak nya untuk memidana
Psikologi, ilmu tentang perilaku memperlakuakan psikis seseorang secara lebih tepat. Kriminalistik, informasi yang berdasarkan pada bukti-bukti yang diungkap oleh ilmu pengetahuan lain (forensik, toksiologi, balistik, datcyloscopie) Kriminology, ilmu tentang sebab kejahatan dan penanggulangannya
File monang
Pemeriksaan Pendahuluan adalah pemeriksaan yang pertama kali dilakukan oleh polisi, baik sebagai penyelidik maupun penyidik, atas adanya dugaan telah dilanggar nya hukum pidana materill Pemeriksaan di sidang Pengadilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan apakah seseorang yang diduga melakukan tindak pidana dapat dipidana atau tidak.
Penyidikan (osporing, pengusutan) adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara tertentu untuk mencari serta mengumpulkan keterangan, buktibukti, guna mengungkap tentang tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya. (see Pasal.1 butir 2 KUHAP) Keterangan meliputi : Tindak apa yang telah dilakukan Kapan dan dimana tindak tersebut dilakukan Dengan apa dan bagaimana tindak tersebut dilakukan Mengapa (motif) tindak tersebut dilakukan dan siapa pembuat. Penyelidikan dan penyidikan merupakan bagian integral sistematis dari tindakan lain berupa penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan dan penyerahan berkas kepada penuntut umum
Penyidik
Pasal 6 KUHAP, Penyidik adalah:
Pejabat Polisi RI ( > Pembantu Letnan Dua atau Komandan Sektor Kepolisian berpangkat Bintara di bawah Pembantu Letnan Dua yang karena jabatan nya adalah penyidik) Pejabat PPNS yang diberi wewenang oleh UU ( Pengatur Muda tingkat I atau Gol.II/b)
Wewenang Penyidik (Pasal 7 KUHAP), antara lain melakukan tindakan pertama di tempat kejadian & penghentian penyidikan,
Penangkapan & Penahanan = membatasi atau mengambil kemerdekaan bergerak yang merupakan salah satu HAM Penangkapan & penahanan seperti Pedang yang memenggal kedua belah pihak Van Bemmelen Sehingga aparat huum harus bersikap hati-hati dan penuh tanggung jawab secara yuridis dan moral sebelum mengambil kebijakan ini, karena kemungkinan orang yang tersangka tidak bersalah Maka dari itu aparat hukum harus dilandasi keyakinan adanya Presumption of Guilt. Didukung bukti-bukti permulaan yang kuat.(Psal.17 KUHAP) Apabila masih ada keraguan tentang kesalahan tersangka, maka harus dipilih tindakan yang meringankan, yaitu tidak menahan tersangka (asas in de bio pro reo).
Pelaksanaan dilakukan oleh penyidik polisi berdasarkan bukti permulaan yang cukup. Bukti permulaan yang cukup ialah bukti awal untuk menduga adanya TP & tersangka sebagai pelakunya Dengan memperlihatkan surat tugas dan memberikan kepada tersangka surat perintah penangkapan yang : mencantumkan identitas tersangka ; menyebutkan alasan penangkapan ; uraian singkat perkara kejahatan yang dipersangkakan tempat dia diperiksa Tembusan surat perintah penangkapan harus diberikan kepada keluarganya segera setelah penangkapan dilakukan. Konsekuensinya bila tidak terpenuhi Pasal 21 ayat 4 tsb, penahanan tersebut tidak sah menurut UU serta tersangka/ahli warisnya dapat menuntut ganti kerugian.
Syarat-syarat Penahan
Mr. W.A.FL. Winckel,
Gronden van Rechtmatigheid (pertimbangan hukum) Gronden van Noodzakelijkeheid (pertimbangan kepentingan)
Syarat Subjektif
Mencegah tersangka melarikan diri Mencegah tersangka menghilangkan barang bukti Mencegah tersangka mengulangi tindak pidana lanjutan
Aparat
(Pasal 24 KUHAP)
Masa penahanan
Perpanjangan
Jumlah
Penyidik 20 hari
40 hari
60 hari
Jaksa
(Pasal 25 KUHAP)
20 hari
30 hari
50 hari
Hakim
(Pasal 26 KUHAP)
30 hari
60 hari
90 hari
Jenis- jenis Penahanan (Pasal 22 KUHAP) : a. Penahanan Rumah Tahanan Negara b. Penahanan Kota (wajib lapor diri), c. Penahanan Rumah (wajib lapor diri)
File monang
Hanya dapat dilakukan untuk kepentingan penyidikan Dengan surat perintah untuk tindakan tersebut Untuk mencari benda yang patut diduga ada pada badannya, pakaian atau dibawa nya untuk disita. Untuk penggeledahan rumah harus dilakukan dengan surat izin ketua Pengadilan Negeri setempat oleh penyidik. Bila penggeledahan dilakukan oleh penyelidik, maka harus ada surat perintah untuk itu dari penyidik Disertai dengan 2 orang saksi bila penghuni menyetujui nya, bila penghuni menolak atau tidak hadir dalam penggeledahan tsb, kepala lingkungan wajib hadir dalam proses penggeledahan.
Penyidik membuat berita acara tentang jalan nya dan hasil penggeledahan, dibacakan kepada yang bersangkutan serta ditandatangani oleh penyidik, tersangka/keluarga pemilik rumah/ketua lingkungan/saksi. Bila tersangka/keluarga tidak mau menandatangani,dicatat dalam berita acara di sertai alasan nya (126 KUHAP) Keadaan mendesak penyidik dapat melakukan penggeledahan (Pasal 34 KUHAP) :
Pada halaman rumah tersangka dan yang ada diatas nya. Di tempat tindak pidana dilakukan Di tempat penginapan dan tempat umum lain nya
Penyidik tidak diperkenankan memeriksa/menyita surat, buku, tulisan lain yang tidak merupakan benda yang berhubungan dengan tindak pidana bersangkutan Apabila diketemukan benda yang diduga telah dipergunakan/berhubungan untuk melakukan tindak pidana, maka penyidik wajib melapor kepada ketua PN setempat guna memperoleh persetujuan Penyidik tidak diperkenankan memasuki ruangan selama proses upacara keagamaan, sidang pengadilan, sidang MPR/DPRD kecuali dalam hal tertangkap tangan (Pasal 35 KUHAP)
Penyitaan (beslagneming)
Penyitaan adalah : Serangkaian tindakan penyidik Untuk mengambil alih dan/atau menyimpan Dibawah penguasaan nya Benda bergerak-tidak bergerak, berwujud-tidak berwujud Untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan Bersifat sementara, bila tidak digunakan lagi dikembalikan kepada pemiliknya Dengan izin ketua Pengadilan Negeri Sitaan di simpan di kantor polisi,jaksa,pengadilan,bank pemerintah, atau tempat semula barang tersebut disita
Perampasan (verbeurdverklaring)
Perampasan adalah : Tindakan pengambialihan barang dari pemiliknya Dengan tujuan mencabut hak milik atas barang tersebut Bersifat selama nya Untuk dipergunakan bagi kepentingan negara Untuk dimusnahkan atau dirusak sampai tidak dapat dipergunakan lagi Merupakan pidana tambahan
Pemeriksaan Surat
Pemeriksaan terhadap surat yang tidak langsung mempunyai hubungan dengan tindak pidana yang diperiksa, akan tetapi dicurigai dengan alasan kuat. Untuk hal itu penyidik dengan izin tertulis dari Ketua Pengadilan Negeri berhak membuka, memeriksa, dan menyita surat yang dikirimkan melalui kantor pos, pengangkutan dengan tanda terima Apabila setelah diperiksa tidak terdapat hubungan dengan tindak pidana, maka surat tersebut dikembalikan rapi dengan catatan telah dibuka penyidik tanggal dan tanda tangan penyidik, dicatat dalam berita acara.
Pemeriksaan Tersangka
Penyidik wajib memberitahukan kepada tersangka tentang hak nya untuk mendapatkan bantuan hukum atau wajib didampingi pensehat hukum (Pasal 144 KUHAP) Wajib didamping penasehat hukum :
Perkara yang ancaman > 15 tahun Perkara yang ancaman hukuman mati Tersangka tidak mampu, perkara yang ancaman > 5 tahun, < 15 tahun
Penasehat hukum mengikuti jalan nya pemeriksaan (melihat dan mendengar) Kejahatan terhadap keamanan negara, pensehat hukum hanya boleh hdir tetapi tidak dapat mendengarkan pemeriksaan.(see.Pasal 115 KUHAP). 1 x 24 jam, tersangka yang ditahan harus segera dilakukan pemeriksaan (Pasal 122 KUHAP)
Pemeriksaan Saksi
Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang dia dengar sendiri, lihat sendiri, dan ia alami sendiri (see Pasal 184 KUHAP tentang alat bukti yang sah) Dipanggil untuk datang sebagai saksi (dipanggil penyidik (Pasal 216 KUHAP) dan/atau hadir di pengadilan (Pasal 224 KUHAP)) adalah kewajiban, bila ditolak dikenakan pidana. Kemajuan teknologi menghadirkan silent witness yang dpat lebih dipercaya kebenaran nya Kelemahan saksi hidup :
Kecakapan pancaindera Kemampuan mengingat suatu peristiwa Kemampuan menceritakan kembali mind record
Sehingga penyidik dituntut bukan hanya cerdas, pandai dan ahli melainkan juga kesabaran, kebijaksanaan & pengetahuan tentang manusia Keterangan saksi diperiksa tersendiri, namun dapat juga dipertemukan (confrontatie) Saksi tidak boleh dipaksa menandatangani berita acara, penyidik cukup mencatatkan didalam berita acara dengan menyebutkan alasan nya (Pasal 118 KUHAP).
File monang
tugas peradilan, cara penuntutan terbuka (accusatoir murni) dilakukan langsung secara perseorangan dari pihak yang dirugikan Proses pidana dan perdata menjadi satu Sehingga penuntutan kesalahan seseorang menjadi sulit karena yang bersangkutan memperoleh kesempatan menghilangkan barang bukti, Kerapkali tuntutan pidana tidak dilakukan karena takut terhadap pembalasan dendam atau tidak mampu mengungkapkan kebenaran Oleh karena itu tuntutan pidana diserahkan kepada badan negara khusus diadakan (Openbaar Ministrie) sebagai Penuntut Umum Sejak saat itu tuntutan pidana tidak lagi merupakan persoalan pribadi, tetapi persoalan kepentingan umum
Lembaga Penuntutan Berasal dari negara Prancis Belanda Indonesia (Asas Konkordansi) Belanda Wetbook van Strafvoerdering (KUHAP Hindia Belanda 1838) Tugas & wewenang Penuntut Umum : Dasar hukum nya UU Pokok Kejaksaan No.15 tahun 1961 Kejaksaan adalah alat negara penegak hukum yang mempunyai wewenang, antara lain : Menerima & memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidik Membuat surat dakwaan, melimpahkan perkara ke pengadilan Melakukan penuntutan, menutup perkara demi kepentingan hukum, melaksanakan penetapan hakim
Surat Dakwaan
PU yakin hasil penyidikan telah dapat diajukan di sidang pengadilan membuat surat dakwaan Surat Dakwaan adalah :
suatu surat atau akte Memuat perumusan dari tindak pidana yang didakwakan Yang sementara dapat disimpulkan dari hasil penyidikan dari penyidik Yang merupakan dasar bagi hakim untuk melakukan pemeriksaan perkara & menentukan batas-batas bagi pemeriksaan hakim di sidang pengadilan Mengenai fakta-fakta yang terletak dalam batasan tersebut
Tujuan Surat Dakwaan merupakan alasan-alasan yang menjadi dasar penuntutan suatu peristiwa pidana, terhadap terdakwa karena telah melanggar peraturan hukum pidana pada suatu saat dan tempat tertentu yang eksplisit dan individual. Syarat-syarat surat dakwaan (Pasal 143 ayat 2 KUHAP) : a. syarat formal, harus disebut nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, agama, pekerjaan & alamat b. syarat material, uraian lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu & tempat tindak pidana dilakukan (tempus et locus delictie).
2.
Nederburg : 2 macam pembatalan, yaitu : Pembatalan formal (formele nietigheid) Pembatalan yang hakiki (wezenlijke nietigheid) Keterangan : Pembatalan yang disebabkan karena tidak memenuhi syarat mutlak (harus ada) yang ditentukan oleh undang-undang, apabila tidak terpenuhi maka BATAL DEMI HUKUM Pembatalan menurut penilaian hakim sendiri, karen atidak terpenuhi nya syarat yang esensial. Misal nya dakwaan kabur/tidak jelas (obscuri libelli)
File monang
Dakwaan Alternatif Terdakwa didakwa lebih dari satu delik pidana, tetapi hakekatnya terdakwa hanya didakwa satu tindak pidana saja Biasanya penuntut umum masih meragukan jenis tindak pidana nya (misal.pencurian-penggelapan, pembelian-penadahan)
Note : Lepas = tidak terdapat cukup alat bukti untuk dimajukan ke pengadilan Bebas = putusan hakim menyatakan bahwa tuntutan jaksa tidak daat dibuktikan.
Dakwaan Subsidair (berlapis) Sama hal nya dengan dakwaan Alternatif Penyusunan urutan dakwaan adalah ancaman hukuman terberat dan seterus nya sampai pada dakwaan yang ringan (primersubsidair-lebih subsidair) Hakim memeriksa dakwaan primer dahulu, bila tidak terbukti melanjutkan pada dakwaan subsidair,.dst Dakwaan Komulatif Terdakwa didakwa beberapa tindak pidana sekaligus Tindak pidana tersebut harus dibuktikan keseluruhannya, sebab tindak pidana tsb merupakan tindak pidana yang berdiri sendiri Oleh karena itu hakim harus memutuskan terbukti atau tidaknya setiap dakwaan satu demi satu Sehingga jika terbukti dakwaan tsb, maka dakwaan lain nya harus dibuktikan lagi, dan sebaliknya. Dakwaan Campuran Bentuk gabungan dakwaan komulatif dengan dakwaan alternatif/dakwaan subsidair
Penuntutan = tindakan PU melimpahkan perkaran ke PN dengan maksud agar suatu perkara diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan. Menghentikan Penuntutan ialah dimana PU (jaksa) telah melakukan kewajiban diatas, namun tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa nya sendiri bukan merupakan tindak pidana. Sehingga PU mencabut penuntutan nya. Penghentian Penuntutan ialah tindakan menutup perkara dilakukan sebelum PU melakukan penuntutan demi kepentingan hukum Mengenyampingkan Perkara ialah perkara tidak dilimpahkan ke PN untuk diadili dikarenakan PU menilai terdapat kurang nya bukti atau jaksa berpendapat bahwa adalah lebih tepat apabila perkara tsb diselesaikan menurut hukum perdata atau jika penuntutan tsb mendatangkan kerugian yang lebih bear daripada mendatangkan keuntungan, bagi pribadi tersangka dan/atau masyarakat.(asas oportunitas) Tujuan asas opurtunitas adalah memperlunak asas legalitas (kewajiban untuk menuntut setiap orang yang melanggar hukum, jika bukti-bukti dapat diajukan)
Perkara Sumair (singkat) Menurut PU pembuktian nya mudah Penerapan hukum nya mudah dan sifat nya sederhana (Pasal 203 KUHAP) Putusan hakim dicatat (tidak dibuat tersendiri) dalam berita acara sidang\ Hakim membuat surat yang membuat amar putusan Perkara Biasa Pembuktiannya sulit Diajukan PU dengan surat pelimpahan perkara (Pasal 143 KUHAP) Surat Pelimpahan Perkara berisikan ; Surat dakwaan, berkas perkara, permintaan agar pengadilan segera mengadili Salinan nya diberikan kepada terdakwa/penasehat hukumnya,penasehat hukum penyidik
Putusan praperadilan sedapat mungkin diajukan sebelum perkaranya diperiksa pengadilanan sidang praperadilan harus dibuat seperti pemeriksaan singkat (sumir), bila lewat,otomatis dinyatakan gugur. (Pasal 82 ayat 1 KUHAP)
Terhadap putusan praperadilan tidak dapat dimintakan banding, kecuali terhdap putusan yang menetapkan tidak sah nya penghentian penyidikan atau penuntutan atas itu dapat dimintakan banding.
Kompetensi Pengadilan
2 macam kekuasaan mengadili, yaitu :
Kompetensi absolut, kewenangan mengadili hanya pada pengadilan tertentu Kompetensi relatif, kewenangan pembagian kekuasaan pengadilan yang sama.
KUHAP menganut asas personalitas aktif (asas kebangsaan) dan personalitas pasif (asas perlindungan)
Personalitas aktif (Pasal 5 & 7 KUHAP) : UU Pidana yang berlaku di suatu negara tetap dapat diberlakukan terhadap Warga negara nya dimanapun berada (LN) Personalitas pasif Pasal 4 & 8 KUHAP) : UU pidana suatu negara tidak tergantung dimana pelaku telah melakukan tindak pidana, melainkan pada kepentingan hukum yang dilakukan ybs.
Pertemuan ke-10 Ganti Kerugian, Rehabilitasi dan Penggabungan Gugatan Ganti Kerugian Ganti kerugian seperti apa dalam KUHAP (Pasal 95 KUHAP) ?
Ganti Kerugian karena tindakan lain Tanpa alasan yang berdasarkan hukum atau karena kekeliruan orang/hukum yang menerapkannya
Tindakan lain,..?
Tindakan upaya paksa (dwangmiddel) berupa pemasukan rumah, penggeledahan, penyitaan barang bukti maupun surat Yang dilakukan secara melawan hukum Oleh aparat pelaksana hukum Sehingga menimbulkan kerugian material
Pertimbangan Hakim - Tidak terdapat cukup bukti - peristiwa tsb bukan tindak pidana - Terdapat cukup bukti - peristiwa tsb tindak pidana
Di periksa dan di putus oleh hakim yang telah mengadili perkara tsb
Persyaratan :
Yang berhak adalah orang atau ahli warisnya Yang oleh pengadilan dikabulkan permohonannya untuk memperoleh ganti kerugian Dengan melampirkan penetapan pengadilan+ ketua PN setempat mengajukat permohonan penyediaan dana kepada menteri kehakiman c/q sekjen dep.kehakiman.
Rehabilitasi
Pasal 1 butir 23 KUHAP : Rehabilitasi adalah :
Hak seseorang untuk mendapatkan pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan, dan harkat martabatnya Yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan berdasarkan undangundang atau karena kekeliruan mengenai orang atau hukum yang diterapkan menurut cara-cara yang diatur dalam UU ini
SKEMA
Ketua PN Surat penetapan PN dan Permohonan penyediaan dana Menteri Kehakiman c.q Sekjen mengajukan penerbitan SKO
Dasar pemeriksaan di pengadilan ialah surat dakwaan PU (Pasal 143 KUHAP) Pasal 84 KUHAP :
PN berwenang mengadili perkara tindak pidana yang dilakukan dalam daerah hukum nya (forum delicti commissi)
Persidangan
Ketua PN menunjuk hakim yang akan memeriksa perkara Majelis hakim (min.3 org) yang ditunjuk menetapkan hari sidang, memanggil terdakwa & saksi Sidang lengkap (majelis hakim, PU, panitera, juru sumpah) dipimpin hakim ketua sidang dengan menyatakan ..sidang terbuka untuk umum.. Pengecualian bila terdakwa nya anak-anak atau perkara kesusilaan,..sidang dilakukan tertutup..
Tdk Hadir
Hakim meneliti Dipanggil sah alasannya Dipanggil tdk sah Datang
Tidak Datang
Dipanggil lagi 2x
- Terdakwa memahami
Dakwaan - PU menjelaskan kembali dakwaan
Sudag dipahami Tanpa pemeriksaan sidang Kehadiran terdakwa pada perkaranya bukan suatu hak, melainkan kewajiban Terdakwa dihadirkan secara paksa Eksepsi
Alasan mengajukan eksepsi : - Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya - Surat dakwaan tidak dapat diterima
Eksepsi
Diajukan kepada ketua PT c/q ketua PN Diajukan + 7 hari setelah diterima penetapan Lewat waktu tsb, maka berakibat batalnya perlawanan 7 hari setelah diterima nya berkas perlawanan, PN wajib meneruskan nya kepada PT 14 hari kemudian PT, wajib mengeluarkan surat penetapan PT berisikan menguatkan perlawanan atau menolak perlawanan
Pasal 157 KUHAP kewajiban untuk mengundurkan diri : 1. Hakim mempunyai hub.keluarga sedarah atau semenda sampai drajat ketiga, hub.suami-istri meski pun sudah bercerai dengan salah seorang hakim anggota,PU atau panitera 2. Hakim Ketua Sidang, hakim anggota, PU,panitera mempunyai hub.keluarga sedarah atau semenda sampai drajat ketiga, hub.suami-istri meski pun sudah bercerai dengan terdakwa atau penasehat hukum
Mengundurkan diri = diganti susunan nya Apabila susunan tidak diganti sedangkan perkara sudah diputus, maka perkara wajib diadili ulang dengan susunan hakim yang lain
Untuk keperluan sidang, hakim ketua membuka sidang dengan menyatakansidang terbuka untuk umum Pengecualian bila terdakwa nya anak-anak atau kasus kesusilaan sidang dinyatakan tertutup
sebelum memberikan ket.dalam sidang. agar tidak saling mempengaruhi - Pemeriksaan saksi Pasal 160 (1) b KUHAP :
- Korban yang menjadi saksi - Saksi yang meringankan / memberatkan - Kesaksian terdakwa
Pasal 160 (2) : hal yg ditanyakan hakim ketua sidang adalah identitas dan hub.dengan terdakwa. - Pasal 160 (3) : saksi wajib mengangkat sumpah Menurut agamanya masing-masing - Ket.saksi yang dibawah sumpah yang mempunyai nilai pembuktian dan dapat mengikat hakim
-
Saksi ..??
Semua orang dapat menjadi saksi Saksi adalah orang yang memberikan keterangan tentang suatu perkara pidana berdasarkan apa yang ia lihat, yang ia dengar & ia alami.(Pasal 1 butir 26 KUHAP) KUHAP tidak mengakui ket.testimoni de audito Menjadi saksi adalah kewajiban setiap orang menolak akan mendapatkan sanksi hukum 3 kelompok orang yang dikecualikan dari kewajiban menjadi saksi, yaitu :
Mereka yang mempunyai hubungan keluarga dengan terdakwa (Pasal 168 KUHAP) Mereka yang karena jabatan/pekerjaan yang mewajibkan menyimpan rahasia.hakim yang menilainya. Mereka yang mutlak tidak dapat menjadi saksi, anak dibawah umur dan belum menikah serta sakit jiwa/ingatan.
Sumpah saksi : ..memberikan keterangan yang benar tidak lain dari yang benar.. Kesaksian palsu :
Hakim memperingatkan Hakim karena jabatan atau permintaan terdakwa dapat memerintahkan saksi agar dituntut atas dakwaaan melakukan sumpah palsu Panitera membuat berita acaranya,untuk selanjutkan dikenakan ancaman pidana berdasarkan Pasal 242 KUHAP)
Terdakwa yang tidak mau menjawab pertanyaan tidak ada sanksi pidana nya (Pasal 175 KUHAP) Tanya-jawab hakim dan terdakwa hanya terbatas pada identitas dan isi surat dakwaan hakim memeriksa para saksi barulah terdakwa didengar secara tanya-jawab.
Pemeriksaan Ahli
Ahli ..? Pasal 179 ayat 1 KUHAP ; seorang wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan Yang dimaksud dengan ahli adalah ahli forensik, dokter, ahli lain nya Keterangan ahli adalah
informasi oleh seorang yang mewakili keahlian khusus tentang yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan
Barang Bukti
Barang Bukti adalah :
Barang yang dipergunakan oleh terdakwa untuk melakukan tindak pidana atau Barang sebagai hasil dari suatu tindak pidana Barang-barang yang disita oleh penyidik Untuk dijadikan sebagai bukti di persidangan
Barang bukti diberi nomor sesuai nomor perkara, disegel, dan hanya dapat dibuka di hakim di persidangan Barang tersebut diperlihatkan kepada terdakwa dan menanyakan apakah dia kenal dengan barang tersebut.(Pasal 181 ayat 1 KUHAP)
Pembelaan (Pledoi)
Apabila pemeriksaan dianggap selesai, hakim ketua sidang menyatakan bahwa pemeriksaan selesi dan dinyatakan ditutup Pemeriksaan yang telah ditutup dapat dibuka kembali atas kewanangan hakim ataupun permintaan JPU/terdakwa dengan menyebutkan alasan-alasannya Dimaksudkan untuk menampung data-data tambahan sebagai bahan musyawarah hakim. Musyawarah Hakim. ?
Musyawarah Hakim
Dilakukan tanpa kehadiran JPU,terdakwa/penasehat hukum serta hadirin Musyawarah untuk mengambil keputusan (Pasal 183 KUHAP ayat 2) Musyawarah didasarkan pada :
surat dakwaan, dan segala sesuatu yang terbukti dalam sidang
Pelaksanaan pengambilan keputusan dicatat dalam buku himpunan putusan pengadilan (vonis) bersifat rahasia (Pasal 182 ayat 7 KUHAP). Pasal 196 KUHAP, putusan (vonis) disampaikan dengan hadirnya terdakwa, kecuali ditentukan lain oleh UU. Apabila terdakwa > 1 orang, maka putusan diucapkan di hadapan terdakwa yang hadir.
Maka dari itu pemeriksaan terdiri dari : Menunjukkan peristiwa-peristiwa yang dapat di terima oleh panca indera ; memberikan keterangan tentang peristiwaperistiwa yang telah diterima tersebut ; Mengggunakan pikiran logis. Manfaat dengan adanya pembuktian tersebut : hakim dapat menggambarkan dalam pikiran nya apa yang sebenarnya terjadi ; sehingga memperoleh keyakinan tentang hal tersebut ; meskipun ia tidak melihat/mendengar/merasakan sendiri.
Negative-Wettelijk Theorie
Positive wettelijk theory + keyakinan hakim yang didapat dari alat bukti Terdapat dalam Pasal 183 KUHAP
hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya duat alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suau tindakan pidana benar-benar terjadi dan bawha terdakwalah yang bersalah melakukannya
Negatif maksudnya ialah walaupun dalam suatu perkara terdapat cukup bukti sesuai UU, maka hakim belum boleh menjatuhkan hukuman sebelum memperoleh keyakinan tentang kesalahan terdakwa.
Syarat Materill
Ket.saksi sebagai alat bukti apabila keterangan tsb dinyatakan di sidang pengadilan, mengenai suatu peristiwa pidana, yang ia alami sendiri Kesaksian testimonium de audito tidak diakui sebagai alat bukti yang sah
Keterangan Ahli
ahli, yang ditanya mengenai sesuatu soal, hanye mengemukakan pendapatnya tanpa melakukan suatu pemeriksaan. Saksi ahli (getuige deskundige), yang ditanya mengenai suatu perkara, melakukan pemeriksaan saksi diam atau barang bukti dan mengemukakan pendapatnya berdasarkan hasil pemeriksaan. Untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan
Surat (Pasal 184 ayat 1 huruf c KUHAP) Surat dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah, yaitu :
berita acara dan surat surat resmi dalam bentuk resmi yang di buat oleh pejabat umum yang berwenang atau dibuat dihadapan nya, mengenai keadaan yang didengar, dilihat, dialaminya sendiri berikut alasan yang jelas mengenai keterangan itu. Surat yang di buat menurut ketentuan peraturan per-UU-an atau surat yang di buat oleh pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi tanggung jawab nya bai pembuktian sesuatu hal/keadaan. Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahlian nya mengenai sesuatu hal/keadaan yang diminta resmi kepadanya. Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungan nya dengan isi dari alat pembuktian lain.
Putusan yang bersifat materil, putusan pengadilan yang merupakan putusan akhir (einds vonnis), yaitu : 1. Pasal 191 ayat 1 KUHAP. Putusan yang menyatakan terdakwa dibebaskan dari dakwaan (vrijspraak). Maksudnya ialah pengadilan berpendapat bahwa kesalahan/perbuatan yang didakwakan terhadap terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan di dalam pemeriksaan persidangan. misalnya : minimnya alat pembuktian yang ditetapkan oleh UU tidak terpenuhi. Putusan ini bersifat negatif, artinya putusan tidak menyatakan terdakwa tidak melakukan perbuatan yang didakwakan itu, melainkan menyatakan bahwa kesalahan terdakwa tidak terbukti di persidangan. See negatief-wettelijk sistem pembuktian KUHAP, dalam Pasal 183 KUHAP 2 alat bukti+ keyakinan hakim. Jaksa tidak dapat banding ke PT (Pasal 67 KUHAP)
2. Putusan Lepas dari segala tuntutan (ontslag van alle rechtsvervolging). Maksudnya ialah Perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana, dikarenakan adanya alasan pembenar (rechtvaardigingsgrond) dan/atau alasan pemaaf (fait dixcuse). Alasan pembenar : Pasal 48, 49(1), 50 & 51(1) KUHAP Alasan pemaaf : Pasal 49(2) & 51(2) KUHAP Dapat dimintakan banding baik oleh terdakwa maupun jaksa.
3. Putusan Pemidanaan Apabila kesalahan terdakwa terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya terbukti dengan sah dan meyakinkan. Pasal 193 (1) KUHAP, apabila terdakwa terbukti bersalah, maka harus dijatuhi pidana.kecuali apabila terdakwa pada waktu melakukan tindak pidana itu belum berumur 16 tahun.maka hakim dapat memilih ketentuan didalam Pasal 45 KUHAP, yaitu : a. Menyerahkan kembali kepada orang tua/wali nya tanpa sanksi pidana b. Diserahkan kepada pemerintah agar dipelihara dalam suatu tempat pendidikan negara sampai dengan usia 18 tahun (Pasal 46 KUHAP). c. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa.
Surat putusan vonnis harus sesuai format Pasal 197 ayat 1 KUHAP
Pelaksana putusan pengadilan adalah jaksa (Pasal 270 KUHAP) Pelaksanaan pidana mati tidak dilaksanakan di depan umum dan menurut ketentuan per-UU-an (Pasal 270 KUHAP). Apabila putusan penagdilan menetapkan perampasan atas barang bukti, maka jaksa menguasakan kepada Kantor Lelang Negara (KLN) untuk menjual barang tersebut dalam waktu 3 bulan+ 1 bulan, hasil lelang dimasukkan dalam kas negara. Apabia ditetapkan pidana bersyarat, pengawasan dilakukansungguhsungguh menurut UU.
UPAYA HUKUM
Upaya hukum adalah hak terdakwa atau penuntut umum untuk melawan putusan pengadilan (vonnis) untuk tidak menerima putusan pengadilan. Maksud dari upaya hukum adalah untuk memperbaiki kesalahan yang diperbuat oleh instansi hukum sebelumnya. 2 macam upaya hukum dalam KUHAP :
Upaya hukum biasa :
Verzet (perlawanan) Banding Kasasi
Banding (Pasal 19, UU No.14 tahun 1970) Atas semua putusan pengadilan tingkat pertama yang tidak merupakan pembebasan dari tuduhan, dapat dimintakan banding oleh pihak-pihak ybs, kecuali UU menentukan lain Pasal 67 KUHAP, permohonan atas banding tidak dapat diajukan atas :
Putusan pembebasan (vrijspraak) Putusan pelepasan dari semua tuntutan hukum menyangkut kurang tepatnya penerapan hukumnya Petusan pengadilan dalam acara cepat
Wewenang Pengadilan Tinggi Pada dasarnya adalah pemeriksaan ulangan semua fakta dari pemeriksaan yang telah dilakukan PN (judex facti). Permohonan banding diajukan melalui panitera PN dengan mengeluarkan Akte Permohonan Banding Max. 7 hari setelah putusan PN Selama perkara belum diputus, pemohon dapat mencabut permohonan bandingnya dengan konsekuensi membayar biaya perkara sebagnayk yang tekah dikeluarkan oleh PN sampai saat pencabutan. Pemeriksaan didasarkan pada :
Berkas perkara (berita acara penyidik & pemeriksaan sidang) Surat-surat yang timbul di sidang yang berhubungan dengan perkara Putusan PN
PT akan memutuskan :
Menguatkan putusan PN Mengubah putusan PN Membatalkan putusan PN, PT mengadakan putusan sendiri.
Pemeriksaan Kasasi
Arti kasasi adalah pembatalan oleh raja 1790, diserahkan wewenang pada lembaga Tribunale Cassation Code d instruction criminelle (KUHAP Prancis) KUHAP Belanda KUHAP Hindia Belanda MA dalam hal ini kekuasaan nya hanya terbatas pada apakah putusan pengadilan dibawahnya sudah sesuai dengan hukum ataukah bertentangan.
Alasan-alasan nya :
Apakah benar suatu peraturan hukum tidak diterapkan atau diterapkan sebagaimana mestinya Apakah benar cara megadili tidak dilaksanakan menurut UU Apakah benar pengadilan tidak melampaui wewenangnya.
Yang berhak mengajukan kasasi adalah Terdakwa atau JPU Yang dapat dimintakan kasasi :
Putusan yang mengajukan pemidanaan Putusan yang mengandung pelepasan
Peninjauan Kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (herzeining)
Pasal 263 KUHAP putusan incracht tidak dapat dilakukan PK Putusan pengadilan yag telah mempunyai kekuatan hukum tetap dapat dimintakan PK PK tidak dapat dilakukan terhadap putusan bebas dan lepas dari tuntutan hukum Sejarahnya diawali oleh kasus Sengkon & Karta tahun 1980. MA mengeluarkan peraturan MA No.1 tahun 1980 yaitu PK putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap baik di KUHAP maupun KUHPER
Hamonangan A, SH.,MH