You are on page 1of 18

Analisis Pengaruh Konsep Konvensional dan Konsep Berbasis Nilai sebagaiAlat Ukur Kinerja terhadap Return Saham

Rudy Laduna

Abstract: This research is intent to examines the correlation of theperfomance measurement conventional concept which is proxied by Return on Investment (ROO andNef Operating Cash Flow (NOCF), and value bossed concept which is proxied by Economic Value Added (EVA) of the go-public enterprises at the Jakarta Stock Exchange (JSX). The purposive sampling which based on several judgement criteriia or judgement samplingproduced 104 samples. Data analysis dataperiode 2001-2002 is to make a best model as representative of good ecomonic condition where the Indonesian economic condition of the past year (1996-1998) is not normal as a excess of economics crisist. This choice is to eliminate bias analysis as a cocequences of abnornal economic condition, for examples on that periode, the risk free rate (SBI) on 20,00%70,81%, and average ROIs of the firms were negative until the end of 2000. Multiple regression analysis was used for testing of hypotheses. The conclusion of this analysis is that performance measurement conventional concept which is proxied by Return On Investment (ROI), Net Operating Cash Flow (NOCF), and value based concept which is proxied by Economic Value Added (EVA) significantly correlated Return on Share, and the change variabiliiy of return of equity can be explained by the change variabliiy offhese independent variables. With the result that alteration of Return On Investment (ROI). Net Operating Cash Flow (NOCF), and Economic Valve Added (EVA) significantly can be used to predict the alteration of the return of equity. The result of this research also describepartial conclusion that regression coeflcient ofROI, NOCE andEVA are positive, that meanspartially each unit of alteration of ROI, NOCE and EVA concequence the alteration of return of equity by number of regression coeficient on the same direction. Ifthis independet variables increase partial[y, return on Share will increase and on the contrary. ifthese variables decrease partially. return of equity will decrease, and E VA is a betterfit of significant and greatest correlation than others, (ROI andNOCF nonsignificant at level of 5%). Thefinal conclusion of this research is a evidence that performance measurement value based which is proxied by economic value added (EVA) is betterforpredictingreturn of equity than coneventional concept which isproxied by Return On Investment (ROO andNet Operating Cash Flow (NOCF). Keywords: return on investment (roi), net operating cashjlow (nocfi, economic value adde (eva), return on share

Seorang investor, dalam melakukan investasi tentu akan menanamkan modalnya pada saham perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Kinerja yang haik menun~ukkan bahwapemsahaan dapat meningkatkan kekayaan bagi pemegang sahamnya. Oleh karena itu, pengukuran kinerja perusahaan diperlukan untuk menentukan keberhasilan perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang sahamnya. Artinya, perusahaan berhasll memberikan tingkat pengembalian

sebagaima~a yang diharapkan investor (return saham), yang berupa capital gain dan dividen yield. Untuk menilai kinerja perusahaan, biasanya investor akan melihat dan menganalisis laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Selama ini laba akuntansi selalu menjadi fokus perhatian dalam menilai kinerja sebuah perusahaan. Alat ukur finansial yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat laba adalah Return on Investment (ROI)yang merupakan salah

Rudy Laduna adalah dosen Fakultns Ekonomi Universiras Khairun

458

JURNAL APLIKASI MANAJEMEN. VOLUME 4, NOMOR 3, DESEMBER ZOO6

bersifat langsung dari akibat kebijakan-kebijakan manajerial perusahaan. Dengan demikian, harga saham yang terus meningkat akan selalu mengakibatkan return saham yang juga meningkat. Tujuan utama manajer adalah maksimisasi kemakmuran pemegang saham, dan EVA dapat membantu manajer terutama dalam mengeliminirgap teori dan praktik dari kegagalan metode konvensional untuk mengukur kemampuannya menghasilkan keuntungan perusahaan karena, EVAmengukur keuntungan dikurangi biayabiayadari semuamodal yang digunakan (Fettif 1998). Di dalam suatu pasar modal yang kompetitif, terbentuknya harga ekuilibrium suatu aktivdsekuritas ditentukan oleh penawaran dan permintaan agregat. Harga ekuilibrium ini mencerminkan konsensus bersama antara semua partisipan pasar tentang nilai dari aktiva tersebut berdasarkan infonnasi yang tersedia (Jogiyanto, 2003). Harga ekuilibrium tersebut bergeser ke ekuilibrium yang baru, bilamuncul informasi baru yang digunakan untuk menganalisis dan menentukan harga aktiva tersebut. Informasi merupakan kunci untuk menentukan harga saham (Jones, 1998). Oleh karena itu, untuk mengukur efisiensi pasar modal kunci utamanya adalah hubungan antara harga sahadsekuritas dengan informasi (Jogiyanto, 2003). Lebih lanjut Jones (1 998) menyatakan bahwa pasar modal efisien adalah pasar yang harga-harga sekuritasnya secara cepat dan sepenuhnya (quickly a n d fully) mencerminkan semua informasi yang tersedia tentang aktiva. Definisi ini berbeda dengan yangdiberikan Fama(l970) yang menyatakan bahwa suatu pasar modal dikatakan efisien, jika harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia. Perbedaan kedua definisi tersebut adalah bahwa Fama (1970) menekankan pada fully reflect dan information available, sedangkan Jones (1998) memasukkm unsur speed od adjusment (kecepatan penyesuaian informasi). Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi infonnasinya saja atau dapat dilihat tidak hanya dari ketersediaan informasi, tetapi jugadari kecanggihan pelaku pasar dalain pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yangtersedia. Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasi saja disebut dengan efisiensi pasa; secara informasi, sedangkan pasar yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi

yang tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan. Informasi akuntansi mempunyai peranan penting dalam akt~vitas bisnis dan ekonomi sehari-hari. Hal tersebutdikarenakan kemampuan yangdimiliki entitas dalam menghasilkan informasi yang sangat berguna dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi pelakupelaku bisnis itu sendiri. Suatu informasi dianggap informatif, jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan (belief) para pengambil keputusan. Adanyasuatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan yang baru di kalangan para investor. Kepercayaan baru ini akan mengubah harga melalui perubahan demand dan supply surat-surat berharga (Hastuti dan Bambang, 1998). Menurut Beaver (1989), suatu laporan laba perusahaan dikatakan menpunyai kandungan informasi, bila laporan tersebut menimbulkan suatu perubahan penilaian investasi dari kemungkinan distribusi return yang akan datang, seperti adanya perubahan nilai keseimbangan dari harga pasar. Menurut Triyono dan Jogiyanto (2000), suatu peristiwa dianggap memiliki kandungan informasi apabila dari peristiwa tersebut menyebabkan para pelaku pasar melakukan reaksi perdagangan yang menyebabkan peningkatan return yang selanjutnya ditunjukkan oleh adanya abnormal return. Kinerja (performance) merupakan salah satu alat ukur bagi keberhasilan operasional perusahaan dalam mencapai target atau tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan personelnya, berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi dan Johny, ZOO 1). Penilaian kiierjaperusahaan penting dilakukan oleh manajemen, pemerintah, pemegang saham, maupun semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, karena penilaian kinerja menyangkut distribusi lesejahtcraan di antara mereka. Kinerja manajemen ,nerupakan basil kegiatan manajemen (Asyikdan Komsyiah, 2002). Kinerja atau dalam beberapa literatur diterjemahkan sebagai prestasi merupakan hasil dari banyak keputusan individual secara terus-menerus oleh manajemen. Pengukuran kinerja perusahaan pada umumnya dapat dibagi dua pengukuran, pertamq kinerja perusahaan yang diukur melalui kinerja manajemen. Kinejamanajemen dapat dilihat dari tingkat profitabilitasnya yang terdapat dalam laporan keuangan.

462 JUWAL APLIKASI MANAJEMEN, VOLUME 4. NOMOR 3, DESEMBER 2006

H,: Economic ValueAdded(EVA) berpengaruh signifikan positif terhadap return saham. METODE Rancangan PenelitianPerspektif Pendekatan Penelitian Rancangan atau perspektif pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan tujuan tidak hanya untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki, tetapi juga menerangkan hubungan dan menguji hipotesis. Objek penelitian ini adalah perusahaangopublik, d m penelitiannya dilakukan di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Data sekunder yang digunakan diperoleh dengan dokumentasi data-data pembukuan, laporanlaporan keuangan, dan data-data yang berkaitan dengan operasional penelitian perusahaan gopublik yang tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 2001-2002 dengan terlebih dahulu menentukan beberapa penisaham yang memenuhi syarat dijadikan sampel. R u a n g Lingkup Penelitian Penetapan ruang lingkup penelitian yang diiakukan ini adalah didasarkan pada pertimbangan yang antara lain: maksud dan tujuan ienelitian, kerangka teori yang digunakan serta faktor keterbatasan peneliti. Penelitian ini mempunyai ruang lingkup tentang pengkajian Akuntansi Keuangan khususnya tentang konsep konvensional dan konsep berbasis nilai (value based) sebagai alat ukur kinerja keuangan pemsahaan komersil. Metode-metode analisis yang digunakan adalah dimaksudkan untuk dapat membahas masalah, sehingga menghasilkan suatu gambaran maupun
Tabel 1 Prosedur Pemilihan Sampel
Keterangan

konsep yang lebih informatif sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan keuangan bagi pihak intern perusahaan, maupun pihak ekstern. Sampel Penelitian Populasi penelitian ini meliputi seluruh pemsahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Sesuai dengan Indonesian Capital Market Directory 2003 jumlah populasi tersebut sebanyak 329 perusahaan. Teknik pengambilan sampel berdasarkan purposive sampling. Prosedur pemilihan sampel disajikan dalam Tabel 1. Data d a n S u m b e r Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, pengumpulan data dilakukan dengan teknik domumentasi. Datadalam penelitian ini meliputi: Data akuntansi yang berupa laporan keuangan yangmeliputi neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan data pasar modal berupa harga saham (harga penutupan) pada tahun 2001 dan 2002 diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory atau dari JSX Fact Book. Data tentang tingkat suku bunga sertifikat Bank Indonesia (SBI) tahun 2001 dan 2002 sebagai ukuran tingkat bunga bebas risiko, dan tingkat suku bunga umum bank-bank di Indonesia diperoleh dari Bank Indonesia. Indentifikasi Variabel Sejumlahvariahel yangdiobservasi dalam penelitian ini dikelcmpokkan menjadi 2, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return saham. Variabel independen meliputi, Return on Investment (ROI), Net operating cash flow (NOCF) dan Economic Value Added (EVA).
Jumlah
Sampel

Perusahaan gopublik yang terdaftar tahun 2002 Jurnlalr Pemsahaan Pool 2001-2002 Lembaga keuangan Perusahaan yang mel&kan penambahan jumlah saham lebih besar atau sama dengan periode sebelumnya dengan cara stock split atau dengan cam lain Perusahaan yang tidak mernbayar dividen Perusahaan yang tidak memenuhi syarat (data tidak lengkap) Perusahaan yang terpilih sebagai sampel

329 658 (112)


(176) (242) (24) 104

470

JUANAL APLIKASIMANAJEMEN, VOLUME4, NOMOR 3, DESEMBER 2006

Hasil-hasil penelitian yang dibahas dalam bab I V juga dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan parsial bahwa Return On Investment (ROI), Net Operating Cash Flow (NOCF), dan Economic vale Added (EVA) menghasilkan koefisien arah regresi positif yang memberikan pengertian bahwa secara parsial setiap unit perubahan ketigavariabel tersebut secara parsial akan mengakibatkan perubahan Return saham sebesar koefisien regresinya dengan arah yang sama. Artinyq jika ROI, NOCF, dan EVA secara parsial naik, maka return sahamjuga naik, dan sebaliknya jika ketiga variabel tersebut turun, maka return saham akan turun. Dengan demikian, dari hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat membuktikan bahwa alat ukur kinerja konsep value based yang diproksikan dengan (Economic ValueAdded) lebih baik daripada konsep konvensional yang diprosikan dengan (Return O n Investment dan N e t O p e r a t i n g Cash Flow) sebagai prediksi pembahan return saham. Sehingga hasil tersebut dapat mendukung dan dapat dijadikan pelengkap peneltian Stewart 111 (1991), Lehn & Makhija (1996), Amiadji (1994), Rousana (1997), dan Hail dan Bmmmer (2001).

DAFTAR RUJUKAN
Alwi, S. 1994. Alat-Alat Analisis dalam Pembelanjaan Edisi Revisi. Yogyakarta:Andi Offset. Amiadji. 1994. Aplikasi Economic Value Added (EVA), untuk Memilih Saham Efisien dun Korelasinya dengan Market Value Added (MVA), Tesis Pascasarjana Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya. Asyik, N.F., dan Komsiah. 2002. Pengaruh Pemonitoran Eksternal terhadap Sensitivitas Kompensasi-Kinerja. Jurnal Bisnis dun Akuntansi. Vol. 4.No. 2. Ball, R., dan Brown, P. 1968.An Empirical Evaluation of Accounting Number. Journal of Accounting Research,Vol. 6,pp. 159-177. Barlev, B., dan Livnat, J. 1990. The Incremental Content of Fund Statement Ratios. Journal ofAccounting, Auditing & Finance: 41 1433. Beaver, W.H. 1989. Financial Reporting an Accounting Revolution: Second Edition. USA: Prentice-Hall. Inc. Belkaoui, A.R. 2000. Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Bernard, V. L., dan Stober, T.L. 1989. The Nature and Amount of Information in Cash Flows and Accruals. AccountingReview 64 (October): 624-652. Bidlle,GC.,Robe~t,M.B., dan Wallace, J.S. 1999.Evidence on EVA. USA: University Of Washington. Blocher,E.J.,Kung,H.C.,danL'i,T.W. 1999. CostManagement: a strategic emphasis (Diterjemahkan oleh: A. SustyArnbaniani). Jakarta: Penerbit SalembaEmpat. Brigham, E.E, dan Gapenski, L.C. 1994.Financial Management (Theory andPractice), Seventh Edition. New York: The Dryden Press. Brigham,E.E, danGapenski, LC., Phillip, RD. 1999.Intermediate Financial Management, Sixth Edition. New York: The Dryden Press. Cheng, CSAgnes, Liu, C.S., dan Schaefer, T.F. 1997. The Value Relevance of SFAS No. 95 Chas Flow From Operation AS Assessed by Security Market Effect. American Accounting Association. Accounting Horizon. Vol. 11. September. Cooper, R., and Regine, S. 1999.Integrating Activity-based Costing and Economic Value Added, Management Accounting, New York. Dodd, J.L., dan Simmin, C. 1996.EVAaNew Panacea? B&E Review, July-September, pp. 26-28. Emory, C.W., dan Donald, C.R. 1996. Metode Penelitian Bisnis (Alih Bahasa). Jakatta: Penerbit Erlangga. Fabozzi, F.J. 1999. Manajemen Investasi, Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Famma, E.F. 1970. Efficient Capital Market: A Review of Theory and Empirical Work. Journal of Finance 25, 383-412. Famma, E.F. 1991. Efficient Capital Market 11. Journal of Finance 46.1575-1617.

Saran
Karena keterbatasan waktu, biaya dan analisis, ada kemungkinan studi ini kurang sempurna. Untuk i w kepada peneliti Iain yang berminatuntukmengembangkan studi ini disarankan untuk memperdalam kajian tersebut, sehinggadapat memberikan sumbangan konsep untuk perkembangan ilmu pengetahuan tentang Akuntansi Keuangan khususnya tentang konsep konvensional dan konsep berbasis nilai (value based) untuk meningkatkan kemakmuran pemegang saham pemsahaan go publik di Indonesia dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian lanjutan. Keterbatasan penelitian ini adalah adanya intervensi peneliti dengan modifikasi data membuang data pencial outlier sehingga dapat mengakibatkan ada kemungkinan bias analisis dan periode pengamatan hanya 3 tahun, yaitutahun 2000-2002. Kepada peneliti selanjutnya, disarankan untukmencobamenggunakan periode pengamatan yang Iebih panjang sehingga dapat menampilkan model yang dapat merepresentasikan fakta lebih baik dan akurat.

You might also like