You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang
Peredaran obat terlarang jenis narkotika sejak beberapa tahun ini semakin meningkat di Indonesia, yang tadinya hanya sebagai negara transit belakangan ini telah dijadikan daerah tujuan operasi oleh jaringan pengedar narkotika Internasional. Ini terbukti dengan banyak tertangkapnya para pengedar narkotika berkebangsaan asing dengan penyitaan barang bukti berupa opium dan kokain dalam skala besar. Bahkan Indonesia sendiri sudah dapat memproduksi narkotika secara ilegal dalam jumlah yang cukup besar. Masalah penyalahgunaan narkotika tak kalah gawat dengan kerusuhan lingkungan, kekerasan indemik, dan wabah korupsi di Negara Indonesia ini. Akibat langsung yang dapat dirasakan adalah semakin maraknya

penyalahgunaan narkotika terutama dikalangan para pelajar, remaja, pejabat negara, elit politik, anggota legeslatif, bahkan para aparat keamanan dan penegak hukum itu sendiri.

B. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik kesimpulan: 1. Apa definisi narkotika? 2. Bagaimana hukum islam memandang naarkotika? 3. Bagaimana sanksi pidana terhadap penyalahgunaan narkotika?

BAB II PEMBAHASAN 1. Definisi Narkoba a. Pengertian Narkoba Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat Berbahaya. Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pisikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Wikipedia, 2005). Narkotika adalah zat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Sedangkan Psikotropika adalah zat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Kemudian zat adiktif adalah zat atau kimia yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh, sehingga menyebabkan perubahan aktivitas mental, emosional, dan perilaku. Apabila digunakan terus-menerus dapat menimbulkan ketergantungan, baik psikologis maupun fisik (BNN, 2005:8). Semua istilah ini mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya, yaitu kecanduan. Narkoba atau NAPZA merupakan zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh seseorang terutama susunan syaraf

pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis, memberlakukan undang-undang untuk penyalahgunaan narkoba, yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika. b. Jenis-jenis Narkoba
1. Candu atau Morfin: Narkotika yang dinikmati dengan memakai

pipa isapan. Dari candu atau opium ini bisa dihasilkan morfin yang berbentuk tepung licin dan halus keputih-putihan atau kuning. Morfin sangat berbahaya karena akan mengakibatkan denyut jantungdan tubuh seseorang akan sangat lemah.
2. Heroin yang diedarkan sering dalam bentuk bubuk berwarna putih

keabu-abuan atau menciumnya. Jika

coklat; dinikmati heroin

dengan dengan

jalan cara

digunakan

menyuntikkannya ke bagian tubuh seseorang, akan


3.

orang itu

sangat menderita dan d

akan mengakibatkan denyut jantung dan tubuh seseorang akan sangat lemah. Morfin dapat digunakan oleh seseorang dengan cara menyuntikkannya pada lengan dan paha.

You might also like