You are on page 1of 40

A. Pengembangan Satuan Layanan B.

Pengembangan Satuan Layanan

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL BERDASARKAN PROFIL CIRI-CIRI KEPRIBADIAN SISWA

A. Rasional Pendidikan pada dasarnya merupakan proses bantuan agar siswa dapat mencapai tingkat perkembangan yang optimal. Untuk itu pendidik perlu memahami kebutuhan dan karakteristik yang dimiliki siswa agar bantuan yang diberikan tepat. Untuk memahami kebutuhan dan karakteristik siswa perlu suatu upaya yang sistematis dengan mengumpulkan informasi yang objektif tentang siswa . Salah satu upaya itu adalah tes psikologis. Perilaku remaja yang sangat diharapkan adalah perilaku yang sesuai dengan sosok pribadi manusia Indonesia yang dicita-citakan, seperti

tercantum dalam Tujuan Pendidikan Nasional (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003), yaitu: (1) beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan dan keterampilan, (4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, dan (6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan Nasional tersebut, di

sekolah diperlukan beberapa komponen pokok, diantaranya program kurikulum yang baik, penyelenggaraan administrasi pendidikan yang memadai dan menunjang terlaksananya pengelolaan proses belajar mengajar

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

yang optimal. Penyelenggaraan program bimbingan dan konseling yang terarah, serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Menurut Hurlock (1986:322), sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian siswa baik dalam rangka berprilaku, bersikap, maupun cara berprilaku. Chris D. Kehas (1970) dalam W.S. Winkel (2007) menegaskan dalam merumuskan tujuan pendidikan sekolah ditekankan pada perkembangan kepribadian peserta didik. Dengan kata lain belajar tidak hanya menyangkut perkembangan intelektual, tetapi juga aspek perkembangan lainnya. Konselor sekolah berfokus pada perkembangan kepribadian secara keseluruhannya (personal development) dengan proses membantu orang perorang untuk memahami diri dan lingkungannya. Berdasarkan hasil psikotes dan data hasil belajar, menggambarkan bahwa potensi bakat siswa pada umumnya belum teraktualisasi dengan optimal. Hal itu disebabkan oleh faktor kecenderungan kepribadian yang dimiliki oleh siswa . Dari hasil analisis data EPPS diketahui bahwa siswa berprestasi rendah memiliki kecenderungan yang tinggi dalam aspek

Aggresion skor rata-rata (56.84) dan Heteroseksuality skor rata-rata (56.78). Apabila Aggresion tinggi artinya siswa kurang bisa mengelola emosi akibatnya timbul berbagai prilaku kekerasan yang tidak diingikan seperti perkelahian atau sering timbul konflik dengan orang lain dan sebagainya. Aggresifitas sebetulnya tidak hanya bersifat negatif bila diarahkan untuk

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

kegiatan-kegiatan yang positif seperti atlit dalam berbagai bidang olah raga, perlu memiliki aggresifitas agar mampu bersaing untuk meraih prestasi atau dalam belajar perlu memiliki semangat yang tinggi agar lebih kreatif dalam belajar. Begitu juga heteroseksual tinggi bila tidak dikendalikan akan

berakibat negatif atau tidak baik bagi kehidupan pribadi dan belajar, seperti siswa melakukan pergaulan yang tidak sehat dengan lawan jenis. Untuk itu perlu dilakukan upaya bimbingan diarahkan supaya kecenderungan

kepribadian siswa dapat dikendalikan agar tidak menghambat prestasi. Pada siswa berprestasi tinggi diketahui bahwa kecenderungan dalam aspek Affiliasi berada pada kategori sedang namun skor rata-ratanya paling rendah dari aspek yang lainnya (44.36), dengan jumlah siswa 26% berada pada katagori rendah dan 18 % berada pada kategori sangat rendah artinya siswa berprestasi tinggi mengalami kesulitan dalam bekerjasama dengan orang lain. Untuk meraih prestasi yang optimal siswa perlu memiliki kemampuan bekerjasama. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya untuk membantu siswa agar memiliki kemampuan bekerjasama. Secara keseluruhan siswa memiliki kecenderungan sedang dalam semua aspek keprbadian. Namun terdapat aspek kepribadian yang perlu dikembangkan agar potensi siswa berkembang dengan optimal dan meraih prestasi yang optimal, seperti motivasi untuk berprestasi, percaya diri perlu dikembangkan.

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

Berdasarkan data tersebut, kiranya layak lembaga pendidikan SMA Negeri 18 Bandung memberikan pelayanan- pelayanan khusus melalui kegiatan bimbingan dan konseling, agar seluruh aspek kepribadian siswa dapat berkembang secara optimal. Secara umum, program ini disusun berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa yang diketahui dari hasil analisis

B. Kompetensi yang Dikembangkan Berdasarkan pada kecenderungan kepribadian yang dimiliki siswa SMA Negeri 18 Bandung tahun ajaran 2011/2012 maka kompetensi yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut: a. Memiliki strategi untuk meraih prestasi

b. Mempelajari cara-cara membina kerjasama dan toleransi dalam pergaulan dengan teman sebaya c. Memiliki rasa percaya diri dalam melakukan usaha untuk meraih prestasi

d. Memiliki kemampuan untuk bergaul yang sehat dengan lawan jenis e. Memahami dan menguasai emosi diri

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

C. Dasar Landasan operasional Landasan hukum yang mendasari penyusunan program bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kepribadian siswa adalah : 1. UU No.20 tahun 2003 ayat 1 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara 2. Program bimbingan diarahkan untuk mendukung program sekolah dalam upaya memf siswa dapat mencapai prestasi akademik yang optimal serta memiliki disiplin diri. Dengan demikian diperlukan layanan bimbingan dan konseling pribadi sosial untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan memiliki kepribadian yang sehat. pribadi dan sosialnya, agar siswa

D. Deskripsi Kebutuhan Tes EPPS yang dirancang Allen C. Edward mengacu pada konsep kebutuhan yang dikemukakan oleh Murray dengan mengadakan modifikasi, sehingga cocok untuk mengungkapkan need yang dipandang sebagai need yang esensial untuk mengukur kepribadian seseorang, Berdasarkan kecenderungan kepribadian siswa kelas X tahun ajaran 2011/2012 di SMA Negeri 18

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

Bandung, dirumuskan

program layanan bimbingan pribadi sosial untuk

memenuhi kebutuhan siswa agar dapat pengembangan kecenderungan kepribadian yang masih dalam kategori sedang dan pengendalian aspek

kepribadian yang tinggi serta didasari pula oleh press (tuntutan) dari lingkungan sekolah agar siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan siswa dapat meraih prestasi baik akademik maupun non akademik.

Tabel 1 Kebutuhan Layanan Bimbingan dan Konseling untuk Mengembangkan dan Pengendalian Kecenderungan Kepribadian Siswa Kelas X SMA Negeri 18 Bandung tahun ajaran 2011/2012 Kondisi Umum Siswa Gambaran umum kecenderungan kepribadian siswa adalah : 1 . Dilihat dari keseluruhan siswa secara umum memiliki kecenderungan kepribadian sedang pada semua aspek kepribadian. Namun ada beberapa aspek yang yang dikembangkan, agar siswa dapat mengembangkan potensi dengan optimal, dan meraih prestasi dengan memiliki kepribadian yang sehat. seperti Succorance (Suc) atau berlindung dengan skor (51.86),dan, Affiliation (Aff) dengan skor (46.28), Untuk mengembangkan kecenderungan kepribadian pada aspek Succorance dan Affiliasion siswa membutuhkan layanan dasar yaitu berupa bimbingan klasikal dan Kebutuhan Siswa Untuk mengembangkan kecenderungan kepribadian yang berada pada kategori sedang siswa membutuhkan layanan dasar berupa bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok sebagai berikut: 1. Aspek yang perlu dikembangkan adalah Succorance atau kepercayaan diri. sebab tanpa percaya diri siswa akan mengalami hambatan dalam melakukan usaha-usaha untuk meraih prestasi.Upaya mengembangkan kecenderungan dalam aspek succorance atau kepercayaan diri siswa dilakukan layanan dasar berupa bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok mengenai : a) Bagaimana agar siswa dapat memahami dirinya dengan kelebihan dan kelemahan dirinya b) Bagaimana agar dengan kelebihan dirinya siswa mampu mengembangkan dirinya sehingga dapat meraih prestasi

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

bimbingan kelompok.

c) Bagaimana supaya siswa dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan penuh percaya diri dan tidak bergantung atau tidak mengandalkan orang lain 2. Untuk mengembangkan kecenderungan Affiliasi atau kerjasama siswa membutuhkan layanan bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok agar : a) siswa memahami cara-cara membangun kerjasama dengan temannya dan orang lain dalam hal yang positif. b) Terjalin persahabatan dengan teman sebaya dan saling menghargai. c) Siswa dapat berkomunikasi efektif dengan temannya d) Bagaimana agar siswa memiliki rasa empati terhadap temannya. Upaya mengembangkan kecenderungan kepribadian dalam aspek Affiliasi atau kemampuan bekerjasama juga perlu dilakukan untuk siswa berprestasi tinggi agar siswa dapat mempertahankan prestasinya atau kalau bisa lebih optimal. 3. Kecenderungan heteroseksual sedang tidak boleh dibiarkan saja, sebab mungkin bisa meningkat atau jadi tidak terkendali. Untuk itu siswa membutuhkan layanan dasar berupa bimbingan klasikal atau bimbingan kelompok untuk dapat mempertahankan kecenderungan kepribadiannya tersebut supaya siswa dapat bergaul dengan teman lawan jenisnya dengan sehat, sehingga potensi siswa dapat berkembang dengan optimal dan meraih prestasi yang optimal pula.

Sedangkan pada aspek Heterosexsuality (Het) dengan skor (53.15)yang juga berada pada kategori sedang perlu dipertahankan agar tidak menghambat prestas

3. Kelompok siswa berprestasi rendah memiliki kecenderungan kepribadian tinggi pada aspek Aggresion (Agg) dengan skor (56.84), dan heterosexsuality (Het) dengan skor (56.78) dan Achievement (Ach) dengan skor (46.06) berada pada kategori sedang namun memiliki skor

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

lebih rendah .

4. Kecenderungan kepribadian yang tinggi dalam aspek Heteroseksual dan Aggresi perlu diupayakan untuk mengendalikannya, sebab apabila dibiarkan tinggi dan tidak dikendalikan maka akan timbul pergaulan-pergaulan yang tidak sehat antar lawan jenis. Sering timbul konflik karena siswa kurang bisa mengelola emosinya. Hal itu dapat menghambat prestasi siswa bahkan dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan pribadi dan masa depan siswa. Untuk mengendalikan kecenderungan kepribadian heteroseksual yang tinggi , siswa membutuhkan layanan responsif berupa konseling kelompok mengenai : a) Cara membina hubungan dengan lawan jenis yang sehat. b) Berkolaborasi dengan lawan jenis untuk membangun prestasi. Kemudian untuk mengendalikan kecenderungan aggresi tinggi, upaya bimbingan dilakukan dengan konseling kelompok agar: a) Siswa dapat meredam Aggresinya atau siswa dapat mengelola emosinya b) Siswa dapat menyelesaikan konflikkonflik yang terjadi. Kecenderungan tinggi dalam aspek heteroseksual dan aggresi tidak selalu berdampak negatif , karena heteroseksual atau kemempuan bergaul dengan lawan jenis dan Aggresi itu dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan dalam melakukan kegiatan-kegiatan positif seperti kegiatan dalan berbagai bidang olah raga, dalam belajar agar siswa memiliki dorongan semangat dan mampu bersaing untuk

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

meraih prestasi. Untuk mengarahkan agar kecenderungan kepribadian tersebut pada kegitan-kegiatan yang positif, siswa membutuhkan layanan perencanaan individual berupa bimbingan penempatan dan penyaluran. Upaya bimbingan diarahkan agar: 1) siswa dapat memilih kegiatan-kegiatan yang positif sesuai bakat dan minatnya ( Ekstra kurikuler) 2) memilih teman untuk kegiatan kelompok belajar, sehingga siswa dapat meraih prestasi, baik dalam belajar maupun dalam kegiatan positif lainnya. 3) Kegiatan kegiatan kerohanian atau agama. Topik-topik layanan disajikan dalam bentuk materi SKLBK.

E. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 18 Bandung Visi dan Misi bimbingan dan konseling dirumuskan berdasarkan Visi dan Misi sekolah dalam membangun iklim sekolah untuk kesuksesan seluruh siswa. 1. Visi Sekolah Menjadi sekolah berstandar nasional yang berwawasan kebangsaan dan berbekal keterampilan berdasakan iman dan taqwa untuk

mempersiapkan lulusan yang unggul menghadapi era globalisasi Visi Bimbingan dan Konseling Membangun kemampuan siswa untuk memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, unggul serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

2. Misi Sekolah a. Menyelenggarakan proses pendidikan yang berdasarkan standar nasional pendidikan b. Membentuk watak dan kepribadian siswa yang bermartabat dan berjiwa kebangsaan c. Meningkatkan pengalaman ketaqwaan berakhlak mulia serta menanam jiwa cinta lingkungan berdasarkan nilai-nilai agama d. Mengembangkan potensi kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual dengan berbasis ICT dalam mewujudkan sekolah berstandar nasional yang unggul e. Meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas sekolah sebagai pusat pengembangan pendidikan berdasarkan standar nasional f. Memberdayakan penyelenggaraan peran serta serta stikholder dalam

pendidikan

yang

bermutu

berdasarkan

manajemen berbasis sekolah

Misi Bimbingan danKonseling 1) Memfasilitasi seluruh peserta didik untuk memperoleh dan menguasai keterampilan dalam mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2) Memfasilitasi seluruh siswa untuk memperoleh keterampilan sosial agar memiliki Kepribadian yang mantap dan mandiri serta

berakhlak mulia.

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

F. Tujuan Program Tujuan program bimbingan dan konseling SMA Negeri 18 adalah : 1. Siswa memahami potensi dirinya agar dapat mengembangkan potensi secara optimal. 2. Sisswa dapat berkolaborasi dengan lawan jenis dengan melakukan aktivitas yang positif. 3. Siswa dapat mengarahkan kecenderungan kepribadian heteroseksual dan aggresi pada kegiatan-kegiatan yang positif . 4. Siswa dapat mengembangkan potensinya dengan optimal sehingga meraih prestasi. 5. Siswa memiliki kemampuan bergaul dengan lawan jenis yang sehat. 6. Siswa memiliki kemampuan mengelola emosi diri.

Tujuan program bimbingan pribadi sosial berdasarkan kecenderungan kepribadian siswa yang tergolong kategori sedang adalah: 1. Siswa mampu mengembangkan kecenderungan kepribadian

Achievement (berprestasi) agar dapat maraih prestasi.yang optimal 2. Siswa mampu mengembangkan kecenderungan affiliasi (kerjasama) agar dapat meraih prestasi yang optimal. 3. Siswa dapat mengembangkan rasa percaya dirinya dalam melakukan upaya meraih prestasi.

G. Komponen Layanan 1. Layanan Dasar Layanan dasar bertujuan untuk membantu seluruh siswa agar memperoleh perkembangan yang normal serta memiliki kepribadian yang sehat. Siswa juga dapat memperoleh keterampilan dasar hidupnya. Siswa

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

mengembangkan kecenderungan kepribadian yang dimilikinya agar sesuai dengan yang diharapkan, seperti perlu upaya untuk mengembangkan

kecenderungan pada aspek kepribadian yang termasuk kategori sedang Fokus dalam layanan dasar adalah : a. Mengembangkan kecenderungan kepribadian dalam aspek Succorance atau percaya diri yang berada pada kategori sedang, upaya bimbingan diarahkan agar siswa memiliki rasa percaya diri dalam melakukan usaha meraih prestasi, bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok berupa diskusi, curah pendapat serta layanan informasi. b. Mengembangkan kecenderungan kepribadian dalam aspek Affiliasi atau kerjasama yang tergolong kategori sedang, upaya bimbingan diarahkan agar siswa memiliki kemampuan bekerjasama dalam melakukan usaha meraih prestasi yang optimal, bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok berupa diskusi kelas dan diskusi kelompok., curah pendapat. Materi yang dibahas untuk mengembangkan kecenderungan kepribadian adalah materi yang releven dengan aspek kepribadian siswa yang dipaparkan dalam pengembanga materi.

2. Layanan Responsif Layanan responsif bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dan hambatan yang diakibatkan kecenderungan kepribadian..

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

Dalam hal ini layanan responsif dilakukan dengan menggunakan strategi konseling individual dan konseling kelompok. Fokus dalam layanan responsif adalah : a. mengendalikan kecenderungan dalam aspek heteroseksual.dengan konseling kelompok membahas masalah pribadi yang timbul yang diakibatkan kecenderungan kepribadian yang dimiliki siswa dan perlu ditangani segera.. b. Mengendalikan kecenderungan dalam aspek aggresi.dengan

konseling kelompok, membahas masalah pribadi yang ditimbulkan oleh kecenderungan kepribadian dan perlu ditangani segera. c. Apabila masalah yang dihadapi konseli tidak dapat diselesaikan oleh konselor sekolah maka sebaiknya dilakukan referral (Rujukan atau alih tangan) kepada pihak yang lebih berwenang/ahli( psikolog, Psikiater, dokter, dan kepolisian ) masalah yang direferal adalah

masalah kriminal, Depresi dan Narkoba. Materi yang perlu dibahas untuk mengendalikan kecenderungan

kepribadian tersebut merupakan materi yang relevan dengan aspek kepribadian siswa yang dipaparkan dalam pengembangan materi.

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

3. Layanan Perencanaan Individual Layanan perencanan individual merupakan layanan untuk membantu siswa agar mampu merumuskan rencana dan melakukan aktivitas yang berkaiatan dengan perencanaan masa depan guna mengendalikan

kecenderungan kepribadian heteroseksual dan Aggresi yang tinggi. Komponen layanan perencanaan individual terdiri dari layanan penempatan dan penyaluran dengan berbagai aktivitas yang difokuskan sebagai pendampingan setiap siswa agar dapat mengembangkan, menganalisis dan mengevaluasi tujuan serta rencana mengembangkan kepribadiannya. Layanan kecenderungan perencanaan heteroseksual individual dan Aggresi untuk yang mengendalikan tinggi, karena

kecenderungan heteroseksual dan Aggresi yang tinggi tidak selalu berakibat yang negatif bila diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang positif.

Kemampuan bergaul dengan lawan jenis dan agresifitas diperlukan untuk melakukan kegiatan meraih prestasi dalam berbagai bidang olah raga atau belajar agar lebih bersemangat melakukan persaingan dan memiliki kreatifitas dalam belajar sehingga meraih prestasi. Upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Membantu siswa agar memiliki pengetahuan tentang dirinya termasuk memahami kecenderungan kepribadiannya

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

b. Siswa dapat membuat rencana pengembangan dirinya berdasarkan kecenderungan kepribadian yang .dimilikinya sehingga mencapai prestasi yang optmal. c. Siswa dapat memilih aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk

pengembangan dirinya.

Untuk penempatan dan penyaluran yang dilakukan adalah pemberian informasi, konsultasi dan rujukan atau kolaborasi dengan guru bidang studi agama, wali kelas dan wakasek dan pembina ekstrakurikuler disekolah dalam kegiatan ekstra kurikuler, kelompok belajar dan kegiatan kerohanian atau agama. Melalui layanan perencanaan individual siswa diharapkan dapat: a. Memiliki sikap-sikap yang positif dengan ngembangkan potensinya dalam berbagai kegiatan yang positif. b. Memilih kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan bakat dan minat seperti (OSIS, ekstrakurikuler, dan kelompok belajar) untuk mengendalikan dan mempertahankan kecenderungan kepribadian yang sudah baik. c. Rencana untuk mengembangkan bakat sesuai dengan kegiatan-kegiatan yang dipilih guna meraih suatu prestasi. d. Mengikuti kegiatan kerohanian atau agama agar siswa memiliki nilai-nilai agama dalam menjalani aktivitas hidupnya.

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

Untuk penempatan dan penyaluran yang dilakukan adalah pemberian informasi, konsultasi dan rujukan atau kolaborasi dengan guru bidang studi agama, wali kelas dan wakasek dan pembina ekstrakurikuler disekolah seperti dalam kegiatan ekstra kurikuler, kelompok belajar dan kegiatan kerohanian atau agama

4. Dukungan Sistem Dukungan sistem merupakan kegiatan yang secara tidak langsung dapat membantu memfasilitasi kelancaran pelaksanaan program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kepribadian siswa. Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan,

memelihara, dan mengembangkan program layanan melalui pengembangan sumber daya dengan penyediaan lingkungan dan memperlancar proses layanan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan. Layanan dukungan sistem yang dimaksud dalam program meliputi strategi kerjasama yang dilakukan dalam pemberian layanan dengan melibatkan guru sebagai fasilitator materi, kerjasama dengan komite sekolah, kerjasama dengan pihak manajemen sekolah, dengan instansiinstansi mitra sekolah, dan memasukkan program bimbingan dan konseling

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

sebagai bagian yang integral dalam program atau kegiatan-kegiatan secara umum dan khusus di SMA Negeri 18 Bandung. Semua unsur yang ada di SMA Negeri 18 Bandung menjadi sebuah sistem yang dapat dioptimalkan dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling melalui pengembangan jejaring (networking). Bentuk dukungan sistem dalam pemberian layanan menyangkut kegiatan yang meliputi: 1) pertemuan rutin dengan orang tua dalam rangka bertukar informasi mengenai perkembangan siswa ; 2) menghimpun berbagai data dari guru mata pelajaran dan wali kelas, khususnya yang berkaitan dengan aktivitas siswa ketika berada di kelas/sekolah; dan 3) bersama wali kelas dan guru mata pelajaran merencanakan kegiatan atau aktifitas-aktifitas yang melibatkan siswa kelas X, 4) bekerja sama dengan dengan guru mata

pelajaran dalam memantau perkembangan siswa di kelas dan terutama agar semakin kompeten dan professional dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecenderungan kepribadian siswa.

H. Personil yang Dilibatkan Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Pelaksanaan program bimbingan pribadi sosial menjadi tanggung jawab bersama seluruh personel sekolah yaitu a) KepalaSekolah, b) Wakil kepala sekolah, c) Koordinator guru pembimbing

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

Guru pembimbing, d) Guru Pembimbing e) Guru bidang studi, f) Wali kelas, g) Staf administrasi dan h) Orang Tua siswa.

I. Mekanisme Kerja Antar Personil 1. Kepala Sekolah SMA Negeri 18 Bandung Pada pelaksanaan program bimbingan dan konseling untuk

mengembangkan kepribadian sebagai berikut :

siswa, kepala sekolah memapunyai tugas

a. Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang akan dilaksanakan terkait dengan kecenderungan kepribadian siswa meliputi kegiatan kerjasama, pelatihan, serta bimbingan dan konseling. b. Memfasilitasi pelaksanaan program layanan bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa untuk mengembangkan kecenderungan kepribadian prasarana. c. Memberikan dukungan positif bagi para personel dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling. d. Membuat surat tugas khusus guru pembimbing/konselor dalam proses layanan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecenderungan kepribadian siswa. siswa seperti penyediaan sarana dan

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

e. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling bagi siswa yang memiliki kecenderungan kepribadian pada kategori yang tidak diharapkan.

2. Wakil Kepala Sekolah Wakil kepala sekolah merupakan personel yang bertugas membantu kepala sekolah, adapun tugas wakil kepala sekolah dalam program bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecenderungan

kepribadian siswa yaitu sebagai berikut : a. Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecenderungan kepribadian siswa kepada semua personel sekolah. b. Membantu kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya, termasuk mengawasi dan meninjau pelaksanaan bimbingan dan konseling. 3. Koordinator Bimbingan dan Konseling Koordinator guru pembimbing merupakan personel yang memiliki tanggungjawab besar dalam kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kemandirian. Adapun tugas koordinator bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut : a. Mengkoordinasikan para guru pembimbing dalam:

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

1) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada segenap warga sekolah (siswa, guru, dan personel sekolah), orang tua siswa, dan masyarakat. 2) Menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling (program

pelayanan dan kegiatan pendukung). 3) Melaksanakan program bimbingan dan konseling . 4) Mengadministrasikan layanan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecenderungan kepribadian siswa. 5) Memberikan pengarahan kepada seluruh pihak tentang informasi apa yang perlu disampaikan kepada siswa dan yang dibutuhkan siswa. 6) Menilai hasil pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling. 7) Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling. 8) Mengadakan tindak lanjut terhadap hasil analisis penilaian bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kecenderungan kepribadian siswa. 9) Mengusulkan kepada kepala sekolah agar terpenuhinya tenaga dan fasilitas baik fisik maupun non fisik yang diperlukan dalam pelaksanaan program. b. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kemandirian siswa kepada kepala sekolah. 4. Guru Pembimbing/Konselor

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

Guru pembimbing (konselor) sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli yang sangat berperan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Adapun peranan dan tugas konselor sekolah dalam kegiatan bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kemandirian siswa yaitu sebagai berikut : a. Melakukan studi kelayakan dan need assesment pelayanan bimbingan dan konseling lebih lanjut. b. Merencanakan program bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kecenderungan kepribadian siswa pada satuan-satuan dan waktu tertentu. Program tersebut dikemas dalam program harian, mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan. c. Melaksanakan layanan bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil cirriciri kepribadian siswa untuk mengembangkan kepribadian langsung pada siswa. d. Menilai proses dan hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kecenderungan kepribadian siswa. e. Menganalisis hasil penilaian pelayanan bimbingan dan konseling. f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pelayanan bimbingan dan konseling. g. Mengadministrasikan kegiatan program. siswa

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

h. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatan kepada koordinator bimbingan dan konseling serta kepala sekolah. i. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengawasan oleh pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling terkait pelaksanaan program bimbingan pribadi sosial untuk

mengembangkan kecenderungan kepribadian siswa.

5. Guru Bidang Studi Guru bidang studi merupakan personel sekolah yang memiliki kesempatan untuk bertatap muka lebih banyak dengan siswa dibandingkan dengan personel sekolah lainnya. Peran dan tanggungjawab guru bidang studi dalam pelaksanaan bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kepribadian siswa juga sangat diharapkan. Adapun tugas dan tanggung jawab guru bidang studi dalam program bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa untuk mengembangkan kepribadian yaitu sebagai berikut: a. Bekerjasama dengan guru pembimbing dalam mengidentifikasi siswasiswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling secara khusus kepada guru pembimbing.

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kemandirian siswa dari guru pembimbing. c. Mereferal siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada konselor. d. Membantu memberikan informasi yang diperlukan dalam rangka layanan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kemandirian siswa. 6. Wali Kelas Wali kelas merupakan personel sekolah yang bertugas untuk menangani masalah-masalah yang dialami oleh siswa yang menjadi binaannya. Berkenaan dengan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah peran dan tanggungjawab wali kelas sebagai berikut : a. Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kepribadian khususnya di kelas yang menjadi tanggungjawabnya. b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling. c. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti konferensi kasus.

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

d. Memberikan informasi kepada guru pembimbing tentang kondisi siswa yang memperoleh layanan bimbingan pribadi sosial untuk

mengembangkan kepribadian siswa. 7. Staf Administrasi Sekolah Keberhasilan kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengembangkan kepribadian siswa memerlukan keterlibatan dari petugas administrasi sekolah. Adapun tugas dan tanggungjawab staf administrasi dalam program bimbingan pribadi sosial adalah sebagai berikut : a. Membantu koordinator bimbingan dan konseling dan guru pembimbing (konselor) dalam mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. b. Membantu guru pembimbing dalam menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kemandirian siswa dan memelihara data serta sarana dan fasilitas bimbingan dan konseling yang ada. 8. Orang tua siswa a. Mendukung dan memberikan respon positif terhadap kegiatan bimbingan pribadi sosial untuk mengembangkan kepribadian siswa. b. Memberi informasi yang sebenarnya mengenai perilaku dan kegiatan siswa di rumah bagi kepentingan bimbingan dan konseling

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

Berikut digambarkan mekanisme kerja antar personel yang terlibat dalam pelaksanaan program bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa guna mengembangkan kepribadian siswa.

Asesmen Lingkungan

Harapan dan Kondisi Lingkungan

KOMPONEN PROGRAM

STRATEGI PELAYANAN

Perangkat Tugas Perkembangan (Kompetensi/ kecakapan hidup, nilai dan moral) Tataran Tujuan Bimbingan dan Konseling (Penyadaran Akomodasi, Tindakan) Permasalahan yang perlu dientaskan/ diselesaikan

Pelayanan Dasar Bimbingan dan Konseling

Pelayanan Orientasi Pelayanan Informasi Konseling Individual

(Untuk seluruh peserta didik dan Orientasi Jangka Panjang)

Konseling Kelompok Bimbingan Kelompok Bimbingan Klasikal

Pelayanan Responsif

Referal Bimbingan Teman Sebaya

(Pemecahan Masalah, Remidiasi)

Pengembangan Media Instrumentasi/Pengumpulan Data Asesmen Individual atau Kelompok Penempatan dan Penyaluran

Asesmen Perkembangan Konseli

Harapan dan Kondisi Konseli

Pelayanan Perencanaan Individual

(Perencanaan Pendidikan, Karir, Personal, Sosial)

Kunjungan Rumah Konferensi Kasus Kolaborasi dengan Guru Kolaborasi dengan Orang tua

Dukungan Sistem Kolaborasi dengan Ahli Lain Konsultasi (Aspek Manajemen dan Pengembangan Akses Informasi dan Teknologi

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

J. Rencana Operasional (Action Plan) Pelaksanaan program bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa. Berikut agenda kegiatan operasional program bimbingan pribadi sosial disajikan pada tabel 4. Tabel 4 Rencana Operasional Program Bimbingan Pribadi Sosial Berdasarkan Profil Ciri-Ciri Kepribadian Siswa SMA Negeri 18 Bandung tahun ajaran 2011/2012 No 1 Aspek Kepribadian siswa Tujuan Menyesuaikan program yang akan di buat dengan Profil ciri-ciri kepribadian siswa Kegiatan Need Asessment Strategi Pengumpulan data hasil tes EPPS Waktu Pelaksana Sesuia Peneliti kebutuhan (1 minggu)

Kepribadian siswa

Pengolahan data

Analisis Data

Penyusunan Program Bimbingan Pribadi Sosial berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa

Agar kegiatan bimbingan dapat terstruktur dan sistematis sesuai dengan kebutuhan siswa

Peneliti dan Personel BK

Hasil analisis kebutuhan dan karakteristik siswa

Sesuai Peneliti kebutuhan (1 minggu) Sesuai kebutuhan

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

No 4

Aspek Program Bimbingan pribadi sosial.

Tujuan Agar personel sekolah tertentu mengetahui program pribadi sosial

Kegiatan Sosialisasi program

Pelaksanaan a. Layanan Dasar

Membantu seluruh siswa agar dapat mengembangkan kecenderungan kepribadian yang berada pada kategori sedang sehingga siswa memiliki kepribadian yang sehat guna meraih prestasi yang optimal.

1. Mengembangkan kepercayaan diri siswa. 2. Mengembangkan kemampuan kerjasama untuk meraih prestasi 3. Mengembangkan pengelolaan emosi Mendiskusikan masalah yang dialami siswa yang berhubungan dengan kecenderungan kepribadiannya yang dapat menghambat perkembanga siswa

Strategi Dalam pertemuan /rapat dinas yang dihadiri seluruh personil sekolah. Bimbingan klasikal. Bimbingan kelompok Layanan informasi

Pelaksana Koordinator 1 jam BK pelajaran

Waktu

1jam pelajaran/ Sesuai kebutuhan

Konselor/ Guru BK

b. Layanan Responsisf

Membantu konseli agar dapat memenuhi kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya akibat kecenderungan kepribadian heteroseksual dan Aggresi

Konseling kelompok/ Individu

Sesuai Konselor/ kebutuhan Guru BK

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

No

Aspek

Tujuan yang tinggi.

Kegiatan Membantu siswa menganalisis kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dirinya agar siswa memahami siri damn mengarahkan dirinya secara positif.

Strategi

Waktu

Pelaksana

c. Perencanaan Individual

Untuk membantu seluruh konseli dapat mengembangkan potensinya secara optimal dalam aspek pribadi sosial yaitu mengembangkan keterampilan sosial yang efektif

Pengembangan profesi d. Dukungan Sistem Untuk memperlancar pelaksanaan program bimbingan di sekolah.

1 jam Penempatan pelajaran/ Konselor/ dan penyaluran Sesuai Guru Bk kebutuhan Kolaborasi dengan guru bidang studi agama /pembina kesiswaan /pembina ekstrakurikuler . Melanjutkan Sesuai kebutuhan Konselor/ studi ke Guru BK jenjang yang lebih tinggi. In-service training

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

No 6

Aspek Evaluasi

Tindak Lanjut

Tujuan Memperoleh umpan balik terhadap keefektifan program bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa.yang telah dilakukan terhadap siswa sehingga dapat menentukan langkah perbaiakan dan mengembnagkan program selanjutnya. Menyempurnakan program bimbingan pribadi-sosial untuk siswa kelas X agar lebih efektif dan komprehensif

Kegiatan Membantu siswa memproleh perubahan prilaku atau memiliki kepribadian yang sehat.

Strategi Mengevaluasi seluruh kegiatan bimbingan dalam hal conteks, input, proses, pruduk

Waktu

Pelaksana

Akhir Semester

Tindak lanjut dilakukan setelah evaluasi proses dan hasil dilakukan sebagai kelanjutan program yang berkesinambu ngan

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

K. Pengembangan Materi Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang didapatkan dari kecenderungan kepribadian siswa kelas X maka dibutuhkan materimateri bimbingan pada tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5 Pengembangan Materi Program Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Mengembangkan Kemandirian Siswa Kelas X SMA Negeri 18 Bandung tahun ajaran 2011/2012 Kompetensi Mengembangka n komitmen untuk mengendalikan pergaulan yang tidak sehat Memiliki pergaulan yang sehat dengan semua orang. dengan lawan jenis dan orang lain. No 1 Aspek Heteroseksual dan Aggresi kategori tinggi Indikator Tujuan Strategi Konseling kelompok./ Konseling individu Materi Pelaksana Konselor/ guru BK Sumber

Dapat mengendalikan kebutuhan dan dorongan yang berlebihan terhadap lawan jenis

Bagaimana berpacaran dengan sehat ? Sudah pantaskah kamu pacaran?

Bekerjasa ma dengan guru Agama

Heterosexual kategori tinggi

Sudah pantaskah kamu pacaran ?

Siswa kelas X Berprestasi rendah

Semester2

Guru BK (Konselor)

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

Agression (sedang)

1. Menemukan cara-cara 1. Siswa memahami untuk sikap-sikap yang mengembangk positif an sikap yang lebih positif

Layanan penempat an dan penyalura n

Seluruh siswa kelas X

Semester2

Guru BK (konselor) Bekerjasa ma dengan wakasek kesiswaan dan pembina ekskul

2. Sis 2 Siswa dapat memilih kegiatan-kegiatan yang yang dapat mengembangkan sikap positif 3. Siswa dapat menggunakan waktunya untuk kegiatan yang positif sehingga terhindar dari kegiatan yang negative.
1. siswa memahami pentingnya mengelola emosi 2. Siswa dapat menghindari konflik dengan orang lain Bimbkelo mpok Bimb Klasikal

Kecerdasan emosi itu perlu lho !

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

Aggresion (tinggi)

-Kuasai dan kendalikan emosi kita -Penyelesaian konflik

1. siswa memahami pentingnya mengelola emosi 2. Siswa dapat menghindari konflik dengan orang lain

Kons kelompok Kons individual

Siswa yang mengalami konflik dengan orang lain

Sesuai kebutuhan

Guru BK

3.

Affiliation (sedang)

1. Menyeberang sungai

Melatih untuk bisa bekerja sama dalam rangka meraih prestasi

Bimbinga n kelompok

Seluruh siswa kelas X

Semester2

Guru BK

2. Berdiri bersama 4 Achievement (sedang 1.Berprestasi meski kekurangan

Agar siswa dapat membuat keputusan, merancang tujuan, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meraih tujuan.

Bimb kelompok

Seluruh siswa kelas x

Semester 2

Guru BK

Guru BK

2.Membangkitk an motivasi

Siswa berkomitmen untuk menyelesaikan tugas-tugas Bimb klasikal pelajarannya

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

mengerjakan PR 8 Tips memompa semangat 5 Succorance sedang 1. 10 Trik gampang membangkitkan percaya diri Layanan informasi

Mading

1.Siswa memahami perasaan tidak percaya dirinya 2.Siswa dapat mengatasi perasaan tidak percaya dirinya. 3. Siswa memiliki rasa percaya diri dan mampu membangun hubungan dengan orang lain
1. Siswa memahami bakat yang dimilikinya 2. siswa memahami konsep dirinya.

Bimb klasikal

Seluruh siswa kelas X

Semester2

Guru BK

2. Jendela diriku

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

3. Siswa memahami kelebihan dan kelemahan dirinya 6 Change sedang Perubahan diri dan perubahan hidup

1. Siswa memahami tentang hal-hal yang perlu dirubah dalam dirinya 2. Siswa mampu melakukan perubahan 3. siswa dapat memperlihatkan perubahan dirinya kearah yang lebih baik

Bimb klasikal

Seluruh Siswa kelas x

Semester2

Guru BK

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

gan Satuan Layananembangan Satuan Layanan L. Pengembangan Satuan Layanan Satuan kegiatan layanan yang disusun yaitu 13 satuan layanan yang dikembangkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan siswa dari hasil tes EPPS yang dilakukan terhadap siswa kelas X SMA Negeri 18 Bandung tahun ajaran 2010/2011. Satuan layanan terlampir.

M. Waktu Pelaksanaan Program dilaksanakan dalam waktu yang telah ditetapkan yaitu : 1. Bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok dilaksanakan 1 kali pertemuan dalam 1 minggu sesuai jam tatap muka yang telah terjadwal atau menggunakan jam pelajaran yang gurunya tidak hadir. 2. Konseling kelompok dilaksanakan setiap minggu sesuai kebutuhan berdasarkan situasi dan kondisi siswa di sekolah.

N. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan layanan BK sesuai dengan program bimbingan pribadi sosial berdasrkan profil ciri-ciri kepribadian siswa di SMAN 18 Bandung adalah : 1. Ruang kerja bimbingan dan konseling yang berfungsi untuk mendukung produktivitas kinerja guru BK, maka diperlukan fasilitas berupa: komputer dan meja kerja, almari, dan sebagainya.

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

2.

Ruang administrasi atau data yang berupa: lemari penyimpan dokumen (buku pribadi, catatan-catatan konseling, dan lain-lain) maupun berupa soft copy.

3.

Ruangan konseling individual yang merupakan tempat untuk terjadinya interaksi antara praktikan dan konseli. Ruangan ini dilengkapi dengan satu set meja kursi atau sofa, tempat untuk menyimpan majalah, yang dapat berfungsi sebagai biblio terapi.

4.

Ruangan bimbingan dan konseling kelompok yang merupakan tempat untuk terjadinya dinamika kelompok dalam interaksi antara konselor dengan konseli dan konseli dengan konseli.

5.

Ruangan tamu yang berisi kursi dan meja tamu, buku tamu, jam dinding, tulisan dan atau gambar yang dapat menumbuhkan inspirasi dan memotivasi siswa untuk berkembang, dapat berupa motto, peribahasa, dan lukisan. Selain ruangan, fasilitas lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan

kegiatan layanan BK di SMAN 18 Bandung antara lain: 1. 2. 3. Dokumen program BK ,buku kasus serta buku harian. Kelengkapan administrasi seperti: Khususnya dalam bentuk himpunan data. Alat penyimpan data itu berbentuk kartu, buku pribadi, map dan file dalam komputer.

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

4.

Kelengkapan penunjang teknis, seperti data informasi, alat bantu bimbingan, perlengkapan administrasi, seperti alat tulis menulis, blanko surat, kartu konsultasi, kartu kasus, blanko konferensi kasus, agenda surat, buku-buku panduan, modul bimbingan atau buku materi pelayanan bimbingan, buku hasil wawancara, laporan kegiatan pelayanan, data kehadiran konseli, buku realisasi kegiatan BK, perangkat elektronik (seperti komputer, tape recorder, film, CD pembelajaran dan interaktif, OHP, LCD, dan TV), filing kabinet atau lemari data (tempat penyimpanan dokumentasi dan data konseli), serta papan informasi BK.

5.

Sarana pembiayaan sesuai dengan kebutuhan yang diperoleh dari sekolah

O. Evaluasi
Evaluasi program bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa dilakukan berpedoman pada pelaksanaan evaluasi CIPP (Context, Input, Process, dan Product), dimana evaluasi dilaksanakan beriringan dengan pada saat analisis kebutuhan dan perancangan desain program (pra program), pelaksanaan program dan akhir pelaksanaan program (hasil program). Tujuannya adalah untuk menentukan keputusan atas kualitas analisis kebutuhan, pelaksanaan program dan out put program, sehingga dapat ditentukan langkah pengembangan program selanjutnya. Ruang lingkup evaluasi program bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil cirri-ciri kepribadian siswa, yaitu :

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

a. Komponen konteks yang menekankan penilaian terhadap aspek program bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa secara keseluruhan mengenai kriteria kesesuaian rasional, tujuan program, hasil yang digharapkan dan kriteria keberhasilan program. Relevansi program pribadi sosial dengan kebutuhan siswa, tujuan program, kelengkapan isi dan ketepatan rumusan layanan b. Komponen input yang diarahkan kepada masukan-masukan yang direncanakan dalam mencapai tujuan dan keberhasilan program bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa yaitu seperti personel, layanan yang diberikan, fasilitas dan media pendukung. Kesesuaian komponen pendukung program pribadi sosial

(personel/pelaksana program, sasaran, fasilitas) dengan lingkungan sekolah c. Komponen proses yang ditekankan kepada interaksi komponen-komponen yang terdapat dalam program bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa. Pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dihadapinya dalam proses

bimbingan. Kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan bimbingan pribadi sosial dalam mencapai aspek-aspek kepribadian siswa d. Komponen produk yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak program bimbingan pribadi sosial berdasarkan profil ciri-ciri kepribadian siswa dari kegiatan layanan yang telah dilaksanakan dan realisasi tujuan yang ingin dicapai atau menilai perubahan siswa dilihat dari pencapaian perubahan ciri-ciri kepribadian yang

dikembangkan dalam program. Minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan pribadi sosial lebih lanjut.

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

A. Pengembangan Satuan Layanan B. Pengembangan Satuan Layanan

You might also like