You are on page 1of 12

KOMPOSIT

Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material sehingga dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya. Komposit memiliki sifat mekanik yang lebih bagus dari logam, kekakuan jenis (modulus Young/density) dan kekuatan jenisnya lebih tinggi dari logam. Beberapa lamina komposit dapat ditumpuk dengan arah orientasi serat yang berbeda, gabungan lamina ini disebut sebagai laminat. Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu: Penguat (reinforcement), yang mempunyai sifat kurang ductile tetapi lebih rigid serta lebih kuat, dalam laporan ini penguat komposit yang digunakan yaitu dari serat alam. Matriks, umumnya lebih ductile tetapi mempunyai kekuatan dan rigiditas yang lebih rendah. Secara garis besar ada 3 macam jenis komposit berdasarkan penguat yang digunakannya, yaitu : Fibrous Composites (Komposit Serat). Merupakan jenis komposit yang hanya terdiri dari satu laminat atau satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat / fiber. Fiber yang digunakan bisa berupa glass fibers, carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), dan sebagainya. Fiber ini bisa disusun secara acak maupun dengan orientasi tertentu bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks seperti anyaman. Laminated Composites (Komposit Laminat). Merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri. Particulalate Composites (Komposit Partikel). Merupakan komposit yang menggunakan partikel/serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara merata dalam matriksnya. Sehingga komposit dapat disimpulkan adalah sebagai dua macam atau lebih material yang digabungkan atau dikombinasikan dalam sekala makroskopis (dapat terlihat langsung oleh mata) sehingga menjadi material baru yang lebih berguna. Komposit terdiri dari 2 bagian utama yaitu : Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi) dari kerusakan eksternal. Matriks yang umum digunakan : carbon, glass, kevlar, dll Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks. Filler yang umum digunakan : carbon, glass, aramid, kevl`r.

1.

2.

1.

2.

3.

Klasifikasi Bahan Komposit Klasifikasi bahan komposit dapat dibentuk dari sifat dan sturkturnya. Bahan komposit dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis. Secara umum klasifikasi komposit yang sering digunakan antara lain seperti : 1. Klasifikasi menurut kombinasi material utama, seperti metal-organic atau metal anorganic. 2. Klasifikasi menurut karakteristik bult-from, seperti system matrik atau laminate. 3. Klasifikasi menurut istribusi unsure pokok, seperti continous dan disontinous. 4. Klasifikasi menurut fungsinya, seperti elektrikal atau structural (Schwartz, 1984) Sedangkan klasifikasi menurut komposit serat (fiber-matrik composites) dibedakan menjadi beberapa macam antara lain : 1. Fiber composite (komposit serat) adalah gabungan serat dengan matrik 2. Filled composite adalah gabungan matrik continous skeletal dengan matrik yang kedua 3. Flake composite adalah gabungan serpih rata dengan metrik 4. Particulate composite adalah gabungan partikel dengan matrik 5. Laminate composite adalah gabungan lapisan atau unsur pokok lamina (Schwartz, 1984 : 16) Secara umum bahan komposit terdiri dari dua macam, yaitu bahan komposit partikel (particulate composite) dan bahan komposit serat (fiber composite). Bahan komposit partikel

terdiri dari partikelpartikel yang diikat oleh matrik. Bentuk partikel ini dapat bermacam macam seperti bulat, kubik, tetragonal atau bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara acak. Sedangkan bahan komposit serat terdiri dari serat serat yang diikat oleh matrik. Bentuknya ada dua macam yaitu serat panjang dan serat pendek. Bahan Komposit Partikel Dalam struktur komposit, bahan komposit partikel tersusun dari partikelpartikel disebut bahan komposit partikel (particulate composite) menurut definisinya partikel ini berbentuk beberapa macam seperti bulat, kubik, tetragonal atau bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara acak, tetapi ratarata berdimensi sama. Bahan komposit partikel umunya digunakan sebagai pengisi dan penguat bahan komposit keramik (ceramic matrik composites). Bahan komposit partikel pada umunya lebih lemah dibanding bahan komposit serat. bahan komposit partikel mempunyai keunggulan, seperti ketahanan terhadap aus, tidak muda retak dan mempunyai daya pengikat dengan matrik yang baik. Bahan Komposit Serat Unsur utama komposit adalah serat yang mempunyai banyak keunggulan, oleh karena itu bahan komposit serat yang paling banyak dipakai. Bahan komposit serat terdiri dari serat serta yang terikat oleh matrik yang saling berhubungan. Bahan komposit serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat panjang (continous fiber) dan serat pendek (short fiber dan whisker). Dalam laporan ini diambil bahan komposit serat (fiber composite). Penggunaan bahan komposit serat sangat efesien dalam menerima beban dan gaya. Karena itu bahan komposit serat sangat kuat dan kaku bila dibebani searah serat, sebaliknya sangat lemah bila dibebani dalam arah tegak lurus serat. Gambar 2.1. Klasifikasi bahan komposit yang umum Sumber : www.google.co.id Komposit serat dalam dunia industry mulai dikembangkan dari pada menggunakan bahan partikel. Bahan komposit serat mempunyai keunggulan yang utama yaitu strong (kuat), stiff (tangguh), dan lebi tahan terhadap panas pada saat didalam matrik (Schwartz, 1984). Dalam penggembangan teknologi pengolahan serat, membuat serat sekarang semakin diunggulkan dibandingkan materialmaterial yang digunakan. Cara yang digunakan untuk mengkombinasi serat berkekuatan tarik tinggi dan bermodulus elastisitas tinggi dengan matrik yang bermassa ringan, berkekuatan tarik renda, serta bermodulus elastisitas rendah makin banyak dikembangkan guna untuk memperoleh hasil yang maksimal. Komposit pada umumnya mengunakan bahan plastik yang merupakan material yang paling sering digunakan sebagai bahan pengikat seratnya selain itu plastic mudah didapat dan mudah perlakuannya, dari pada bahan dari logam yang membutuhkan bahan sendiri. Tipe Komposit Serat Untuk memperoleh komposit yang kuat harus dapat menempatkan serat dengan benar. Berdasarkan penempatanya terdapat beberapa tipe serat pada komposit yaitu : 1. Continuous Fiber Composite Continuous atau uni-directional, mempunyai serat panjang dan lurus, membentuk lamina diatara matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan. Tipe ini mempunyai kelemahan pada pemisahan antar lapisan. Hal ini dikarnakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.

2. Woven Fiber Composite (bi-dirtectional) Komposit ini tidak mudah dipengaruhi pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya juga mengikat serat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan akan melemah. 3. Discontinuous Fiber Composite Discontinuous Fiber Composite adalah tipe komposit dengan serat pendek. Tipe ini dibedakan lagi menjadi 3 ( Gibson, 1994 : 157 ) : a. Aligned discontinuous fiber b. Off-axis aligned discontinuous fiber c. Randomly oriented discontinuous fiber 4. Hybrid Fiber Composite Hybrid Fiber Composite merupakan komposit gabungan antara serat tipe serat lurus dengan serat acak. Tipe ini digunakan supaya dapat mengganti kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.

FIBERGLASS
Serat Gelas / Fiberglass Fiberglass adalah Kaca serat (Bahasa Inggris:fiberglass) atau sering diterjemahkan menjadi serat gelas adalah kaca cair yang ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm 0,01 mm.Serat ini dapat dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain,yang kemudian diresapi dengan resin sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi untuk digunakan sebagai badan mobil dan bangunan kapal.Dia juga digunakan sebagai agen penguat untuk banyak produk plastik; material komposit yang dihasilkan dikenal sebagai plastik diperkuat-gelas (glass-reinforced plastic, GRP)atau epoxy diperkuat glassfiber (GRE),disebut fiberglass dalam penggunaan umumnya.Pembuat gelas dalam sejarahnya telah mencoba banyak eksperimen dengan gelas giber,tetapi produksi masal dari fiberglass hanya dimungkinkan setelah majunya mesin.Pada 1893, Edward Drummond Libbey memajang sebuah pakaian di World Columbian Exposition menggunakan glass fiber dengan diameter dan tekstur fiber sutra.Yang sekarang ini dikenal sebagai fiberglass, diciptakan pada 1938 oleh Russell Games Slayter dari Owens-Corning sebagai sebuah material yang digunakan sebagai insulasi.Dia dipasarkan dibawah merk dagang Fiberglas (sic), lihat juga merk dagang yang menjadi generik. Glass fiber adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini biasanya digunakan sebagai penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat gelas sebagain besar adalah SiO2 dan sisanya adalah oksida-oksida alumunium (Al), kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur-unsur lainnya. Berdasarkan bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antaralain (Santoso, 2002): Roving Berupa benang panjang yang digulung mengelilingi silinder. Gambar 2.6. Serat gelas roving (Santoso, 2002) Yarn Berupa bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen. Gambar 2.7. Serat gelas yarn (Santoso, 2002) Chopped Strand Adalah strand yang dipotong-potong dengan ukuran tertentu kemudian digabung menjadi satu ikatan. Gambar 2.8. Serat gelas chopped strand (Santoso, 2002) Reinforcing Mat Berupa lembaran chopped strand dan continuous strand yang tersusun secara acak. Gambar 2.9. Serat gelas reinforcing mat (Santoso, 2002) Woven Roving Berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder Gambar 2.10. Serat gelas woven roving (Santoso, 2002) Woven Fabric Berupa serat yang dianyam seperti kain tenun. Gambar 2.11. Serat gelas woven fabric (Santoso, 2002) Berdasarkan jenisnya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara lain (Nugroho, 2007): Serat E-Glass Serat E-Glass adalah salah satu jenis serat yang dikembangkan sebagai penyekat atau bahan isolasi. Jenis ini mempunyai kemampuan bentuk yang baik. Serat C-Glass Serat C-Glass adalah jenis serat yang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap korosi.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

a.

b.

c.

Serat S-Glass Serat S-Glass adalah jenis serat yang mempunyai kekakuan yang tinggi.

POLIMER
Komposit Matrik Polimer (Polymer Matrix Composites PMC) Bahan ini merupajan bahan komposit yang sering digunakan, biasa disebut polimer berpenguat serat (FRP Fibre Reinforced Polymers or Plastics). Bahan ini menggunakan suatu polimer berbahan resin sebagai matriknya, dan suatu jenis serat seperti kaca, karbon dan aramid (Kevlar) sebagai penguatannya. Komposit ini bersifat : 1) Biaya pembuatan lebih rendah 2) Dapat dibuat dengan produksi massal 3) Ketangguhan baik 4) Tahan simpan 5) Siklus pabrikasi dapat dipersingkat 6) Kemampuan mengikuti bentuk 7) Lebih ringan. Jenis polimer yang sering digunakan (Sudira, 1985) : 1. Thermoplastic Thermoplastic adalah plastik yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle) dengan menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan menjadi keras apabila didinginkan. Thermoplastic akan meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh dari thermoplastic yaitu Poliester, Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter sulfon, PES, dan Polieter eterketon (PEEK). 2. Thermoset Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan thermoset melainkan akan membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin. Plastik jenis thermoset tidak begitu menarik dalam proses daur ulang karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%) dari volume jenis plastik yang bersifat thermoplastic. Contoh dari thermoset yaitu Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI). Aplikasi PMC yaitu sebagai berikut : Matrik berbasis poliester dengan serat gelas Alat-alat rumah tangga Panel pintu kendaraan Lemari perkantoran Peralatan elektronika. Matrik berbasis termoplastik dengan serat gelas (kotak air radiator) Matrik berbasis termoset dengan serat carbon Rotor helikopter Komponen ruang angkasa Rantai pesawat terbaN Plastik telah menjadi kebutuhan manusia yang sangat penting di segala bidang. setiap haripun kita pasti

1) a) b) c) d) 2) 3) a) b) c)

#6620 recycled plastic (PET) bottles (Photo credit: Nemos great uncle) menggunakan plastik untuk melakukan akitivitas. Plaastik merupakan bahan sintetic atau semi-sintetic yang termasuk dalam bahan organik. Sejarahnya, tahun pada 1920 Wallace Hume Carothers, ahli kimia lulusan Universitas Harvard, mengembangkan nylon yang pada waktu itu disebut Fiber 66. Pada tahun 1940-an nylon, acrylic, polyethylene, dan polimer lainnya digunakan untuk menggantikan bahanbahan alami yang waktu itu semakin berkurang. inovasi lainnya dalam plastik yaitu penemuan polyvinyl chloride (PVC). Ketika mencoba untuk melekatkan karet dan metal, Waldo Semon, seorang ahli kimia di perusahaan ban B.F. Goodrich menemukan PVC. Sedangkan pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow, secara tidak sengaja menemukan plastik jenis lain yaitu polyvinylidene chloride atau populer dengan sebutan saran dan pada tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan R.O. Gibson yang bekerja di Imperial Chemical Industries Research Laboratory menemukan polyethylene. pada tahun 1938 seorang ahli kimia bernama Roy Plunkett menemukan teflon. Kemudiaan pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu mengurangi berat radar sebesar 600 pounds atau sekitar 270 kg Plastik digolongkan menjadi beberapa golongan berdasarkan sifatnya. Berdasarkan Sifat fisikanya:

Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC) Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida

Berdasarkan kinerja dan penggunaannya: Plastik komoditas sifat mekanik tidak terlalu bagus tidak tahan panas Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman Plastik teknik Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 C

Sifat mekanik bagus Contohnya: PA, POM, PC, PBT Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik Plastik teknik khusus Temperatur operasi di atas 150 C Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm) Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR Aplikasi: komponen pesawat Berdasarkan sumbernya Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut Polimer sintetis: Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya) kemudian ada pula penggolongan plastik pada industri yang cukup penting untuk kita ketahui karena inilah yang paling sering kita gunakan dalam hal konsumsi makanan dan minuman. Anda dapat melihat jenis plastik apa yang anda gunakan. biasanya di bawah ada nomor yang menunjukkan jenis plastiknya. Penggolongan Plastik pada industri: 1.PET Bahan apa yang digunakan untuk membuatnya? PET adalah singkatan dari polyethylene terephthalate merupakan resin polyester yang tahan

lama, kuat, ringan dan mudah dibentuk ketika panas. kepekatannya adalah sekitar 1,35 1,38 gram/cc, ini membuatnya kokoh, rumus molekulnya adalah (-CO-C6H5-CO-O-CH2-CH2-O-)n. Digunakan untuk apa saja? PET dapat ditemukan pada botol air, botol soda, botol jus, botol minyak goreng, tempat pindakas, kemasan makanan, botol dressing salad, dan bahkan cangkir gerai kopi kenamaan yang ada di mana-mana itu. Dapatkah itu di daur-ulang setempat? Di berbagai tempat, disediakan tempat-tempat untuk mendaur-ulang plastik jenis ini, bahkan mereka menjemputnya di tempat untuk kemudian setelah terkumpul mereka bawa ke tempat daur-ulang. 2.HDPE

Bahan

apa

yang

digunakan

untuk

membuatnya?

HDPE adalah High Density Polyethylene resin yang liat, kuat dan kaku yang berasal dari minyak bumi, yang sering dibentuk dengan cara meniupnya. Rumus molekulnya adalah (CH2-CH2-)n. Digunakan untuk apa saja? HDPE dapat ditemukan pada cerek susu, botol detergen, botol obat, botol oli mesin, botol shampoo, kemasan juice, botol sabun cair, kemasan kopi dan botol sabun bayi. Dapatkah itu di daur-ulang setempat? Ya, plastik dengan label #2 dapat didaur-ulang. Di berbagai tempat, tersedia tempat-tempat untuk mendaur-ulang plastik jenis ini, bahkan mereka menjemputnya di tempat untuk kemudian setelah terkumpul mereka bawa ke tempat daur-ulang. 3.PVC Bahan apa yang digunakan untuk membuatnya?

PVC adalah Polyvinyl Chloride Rumus molekulnya adalah (-CH2-CHCl-)n. Ini merupakan resin yang liat dan keras yang tidak terpengaruh oleh zat kimia lain. Digunakan untuk apa saja? PVC dapat dijumpai pada tanda lalu lintas, botol minyak goreng, kabel listrik, botol pembersih kaca, mainan, botol shampoo, pipa air, kemasan kerut, dan kemasan makanan cepat saji. Dapatkah itu di daur ulang di tempat? Tidak. kalau mungkin, jangan menggunakannya, atau kalau terpaksa menggunakannya, pakailah yang bekas 4.LDPE

Bahan

apa

yang

digunakan

untuk

membuatnya?

LDPE adalah plastik yang mudah dibentuk ketika panas, yang terbuat dari minyak bumi, dan rumus molekulnya adalah (-CH2- CH2-)n. Dia adalah resin yang keras, kuat dan tidak bereaksi terhadap zat kimia lainnya, kemungkinan merupakan plastik yang paling tinggi mutunya. Digunakan untuk apa saja? LDPE dapat dijumpai pada tas plastik, botol, kotak penyimpanan, mainan, perangkat komputer dan wadah yang dicetak. Dapatkah itu di daur ulang di tempat? Tidak, sedapat mungkin hindarilah menggunakannya, serta gunakan ulang kalau mungkin 5.PP

Bahan apa yang digunakan untuk membuatnya? Polypropylene merupakan plastik polymer yang mudah dibentuk ketika panas, rumus molekulnya adalah (-CHCH3-CH2-)n. Yang lentur, keras dan resisten terhadap lemak. Digunakan untuk apa saja? Polypropylene dapat dijumpai pada wadah makanan, kemasan, pot tanaman, tutup botol obat, tube margarin, tutup lainnya, sedotan, mainan, tali, pakaian dan berbagai macam botol. Dapatkah itu di daur ulang di tempat? Tidak, sedapat mungkin hindarilah menggunakannya, serta gunakan ulang kalau mungkin. 6.PS

Bahan

apa

yang

digunakan

untuk

membuatnya?

Polystyrene adalah plastik polymer yang mudah dibentuk bila dipanaskan, rumus molekulnya adalah (-CHC6H5-CH2-)n. Sangat kaku dalam suhu ruangan. Digunakan untuk apa saja? Polystyrene dapat dijumpai pada perkakas dari plastik, kotak CD, gelas plastik, wadah makanan dan nampan. Dapatkah itu di daur ulang di tempat? Tidak, Sementara itu, sedapat mungkin hindarilah menggunakannya, serta gunakan ulang kalau mungkin. 7.Jenis Lain Bahan apa yang digunakan untuk membuatnya?

Paling sering, produk dengan label #7 terbuat dari campuran dua atau lebih jenis plastik (#1 sampai #6). Kadang kala label #7 mengindikasikan bahwa bahan baku resinnya tidak diketahui. Digunakan untuk apa saja? Bisa jadi untuk segala macam benda, namun paling sering akan Anda jumpai plastik #7 digunakan dalam industri minuman ataupun makanan Dapatkah itu di daur ulang di tempat? Sayangnya tidak, plastik #7 tidak dapat didaur-ulang dengan cara tradisional, karenanya carilah alternatif lain. setelah mengetahui berbagai jenis plastik dan sifatnya, diharapkan kita dapat lebih cermat dalam menggunakan plastik sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan plastik tersebut. janganlah menggunakan plastik yang tak tahan panas secara berulang.

GLASS / KACA
Muhaimin (1993;37) menyatakan bahwa kaca adalah substansi yang dibuat dengan pendinginan bahan-bahan yang dilelehkan, tidak berbentuk kristal tetapi tetap pada kondisi berongga. Pada umumnya kaca terdiri dari campuran Silikat dan beberapa senyawa seperti Borat dan Pospat. Kaca dibuat dengan cara melelehkan beberapa senyawa seperti Silikat (pasir), Alkali (Na dan K) dengan bahan lain seperti kapur, oksida timah hitam. Karena itu sifat dari kaca tergantung dari komposisi bahan-bahan pembentuknya. Massa jenis kaca berkisar antara 2 8.1 g/cm3, kekuatan tekanannya 6.000 21.000 Kg/cm2, dan kekuatan tariknya 100 300 Kg/cm2. Karena kekuatan tariknya kecil maka kaca adalah bahan yang regas. Walaupun kaca merupakan substansi berongga, tetapi tidak mempunyai titik leleh yang tegas, karena pelelehannya adalah perlahan-lahan ketika suhu dinaikkan. Titik pelembekan kaca berkisar antara 500 1.700C. Makin sedikit kandungan SiO2nya makin rendah titik pelembekan kaca tersebut. Demikian pula dengan muai panjang () nya, makin banyak kadar SiO2 yang dikandungnya akan makin kecil nya. Muai panjang untuk panjang berkisar antara 5.5 . 10-7 150 . 10-7 per derajat Celcius. Nilai dari angka muai panjang adalah sangat penting bagi suatu kaca dalam hubungannya dengan kemampuan kaca menahan perubahan suhu. Kaca silika mempunyai sifat kelistrikan yang paling baik. Pada suhu kamar besarnya resistivitas adalah 107 cm, r 3,8 dan tan pada 1 MHz adalah 0,0003. Jika kaca silika ditambahkan natrium atau kalium, maka resistivitasnya akan turun, tan nya akan naik sedikit. Sering sekali oksida logam alkali ditambahkan pada pembuatan kaca dengan maksud agar sifat-sifatnya menjadi lebih baik. Pabrikasi dan Peningkatan Kualitas Muhaimin (1993;39) menyatakan bahwa kaca dibuat dengan cara mendinginkan secara cepat beberapa bahan yang dilelehkan atau kristalisasi. Proses tersebut dinamakan devritrikasi. Pendinginan yang cepat tersebut diikuti dengan naiknya kekentalan atau pembentukan keadaan kristal. Pabrikasi kaca diawali dengan pemotongan, pengalusan dan mencampur bahan-bahan mentah seperti : pasir silika (SiO2), soda (Na2CO3), Kalsium minium (Pb3O4), tanah kaolin dan feldspar. Semua bahan tersebut kemudian difusikan. Kaca dapat dilelehkan dalam suatu wadah yang kapasitasnya dapat mencapai 2 ton bahan mentah. Kaca yang masih dalam keadaan meleleh atau lunak disebut dengan metal. Metal ini selanjutnya dihaluskan kembali di dalam sebuah tangki khusus yang selanjutnya diambil untuk dibentuk. Karena kaca kental adalah kenyal, maka sangat mudah dibentuk yaitu dengan : peniupan (misalnya untuk bola lampu, piranti gelas reaksi), penarikan (misalnya : tatakan gelas, pipa dan tabung) atau dengan penekanan dan pencetakan. Kaca yang masih panas dapat disolder dengan baik satu sama lainnya seperti halnya logam. Pada umumnya kaca diproduksi dengan bentuk datar antara lain : kaca jendela dan bentuk kemasan antara lain botol dan bola lampu. Kaca Sebagai Pengisolasi Muhaimin (1993;39) menyatakan bahwa kaca silika mempunyai sifat isolasi yang tinggi, ketahanan panas yang tinggi dan kuat terhadap pengaruh hidrolitik. Pabrikasi piranti kaca silika menggunakan dapur tinggi khusus. Pada umumnya terdapat dua macam kaca silika, dintaranya : kaca silika bening dan kaca silika tidak bening tetapi tembus cahaya (translucent). Kaca silika bening mempunyai sifat yang lebih baik dari pada kaca silika yang tidak bening. Pada kaca silika yang tidak bening terdapat gelembung-gelembung udara didalamnya. Hal ini dapat dimaklumi, karena proses pembuatan kaca silika bening lebih sulit dari pada kaca silika tidak bening. Kebanyakan kaca silika yang digunakan di dalam keteknikan mempunyai berbagai substansi yang ditambahkan ke SiO2, sehingga membuatnya lebih mudah direkayasa, tetapi titik fusinya menjadi lebih rendah.

Muhaimin (1993;39) menyatakan bahwa kaca silika di dalam keteknikan diklasifikasikan mejadi tiga kelompok yaitu : 1. Kaca alkali tanpa oksida berat Kaca ini mempunyai titik lebur yang agak rendah. Pemakaiannya antara lain untuk botol dan kaca jendela. 2. Kaca alkali yang mengandung oksida berat Kaca ini mempunyai sifat kelistrikan yang tinggi dibandingkan dengan kaca alkali diatas. Kaca Flint ditambah dengan PbO atau kaca crown ditambah dengan BaO digunakan sebagai kaca optik. Kaca khusus untukbahan dielektrik kapasitor adalah kaca flint yang disebut Minos. Diantara kaca-kaca crown terdapat jenis yang disebut Pireks. Pireks mempunyai koefisien termal 33 . 10-7 per derajat C dan mampu menahan perbedaan suhu yang mendadak. 3. Kaca non alkali Pengguna kaca ini adalah sebagai kaca optik dan bahan isolasi listrik. Beberapa kaca jenis ini mempunyai titik pelunakan yang sangat tinggi. a. Adapun beberapa contoh pemakaian kaca dalam keteknikan, antara lain : Pembuatan lampu, tabung elektronik, penyangga filamen Titik pelunakan kaca ini tidak terlalu tinggi, muai panjangnya hendaknya dibuat mendekati muai panjang logam maupun paduannya yang disangga. Logam yang dimaksud adalah wolfram dan molidenum. Untuk bahan dielektrik pada kapasitor Minos adalah salah satu jenis kaca yang mempunyai permeabilitas relatif tinggi yaitu 7,5, sudut kerugian dielektrik (tan ) kecil frekuensi 1 MHz, suhu 20 C, tan = 0,0009 pada frekuensi 1 MHz, suhu 200 C, tan 0,0012. Kaca minos mempunyai = 82 . 107 per derajat C, massa jenis 3,6 g/cm3. Untuk membuat berbagai isolator Misalnya : isolator penyangga, isolator antena, isolator len dan isolator bushing. Untuk penggunaan ini, selain sifat kelistrikan yang baik juga dituntut mempunyai kekuatan mekanis, tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak, tahan terhadap pengaruh kimia. Jenis kaca yang digunakan untuk keperluan ini antara lain : kaca silika, pireks kalium natrium. Pelapisan logam Salah satu jenis kaca adalah enamel. Dimana enamel ini dapat digunakan untuk pelapisan logam atau benda lain sejenisnya, misalnya : dudukan lampu, reflektor, barang-barang dekoratif, yang tujuannya adalah melindungi barang-barang tersebut dari korosi dan sekaligus untuk mendapatkan permukaan yang lebih bagus. Enamel juga dapat digunakan sebagai isolasi listrik yaitu untuk melapisi resistor tabung (kawat yang dililitkan pada tabung tersebut adalah resistor antara lain : nikrom dan konstantan). Dalam hal ini enamel dileburkan dan kemudian tabung keramik yang sudah dililiti kawat tersebut dicelupkan sehingga sela-sela antara lilitan tersisi enamel.:

b.

c.

d.

You might also like