You are on page 1of 3

MAKALAH FILSAFAT ILMU WILAYAH FILSAFAT

BAB I PENDAHULUAN

Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Sukar untuk di bayangkan bagaimana kehidupan manusia seandainya pengetahuan itu tak ada, sebab pengetahuan merupakan sumber jawaban bagi berbagai pertanyaan yang muncul dalam kehidupan. Setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa(ontologi), bagaimana (epistimologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan itu disusun. Ketiga landasan ini saling berkaiatan; jadi antologi ilmu terkait dengan epistimologi ilmu dan epistologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu. Jadi kalau kita ingin membicarakan epistimologi ilmu, maka harus dikaitkan dengan ontologi dan aksiologi ilmu. Ilmu mempelajari alam sebagaimana adanya dan terbatas pada lingkup pengalaman kita. Pengetahuan dikumpulkan oleh ilmu dengan tujuan untuk menjawab permasalahan kehidupan yang sehari-hari dihadapi manusia.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ontologi

Kata ontologi berasal dari perkataan Yunani : On = being, dan logos = logic. Jadi ontologi adalah teori tentang keberadaan sebagai keberadaan. Ontologi merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Awal mula alam pikiran Yunani telah menunjukkan munculnya perenungan di bidang ontologi. Dalam persoalan ontologi orang menghadapi persoalan bagaimanakah kita menerangkan hakikat dari segala yang ada ini? Pembahasan tentang ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk menjawab apa yang menurut Aristoteles merupakan The First Philosophy dan merupakan ilmu mengenai esensi benda. Objek telaah ontologi adalah yang ada. Studi tentang yang ada, pada dataran studi filsafat pada umumnya dilakukan oleh filsafat metafisika. Istilah ontologi banyak digunakan ketika kita membahas yang ada dalam konteks filsafat ilmu. Ontologi berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan, atau dalam rumusan realitas dalam semua bentuknya. Muhadjir dalam bukunya filsafat ilmu mengatakan, ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh suatu perwujudan tertentu. Ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan pemikiran semesta universal. Ontologi berusaha mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan, atau dalam Lorens Bagus, menjelaskan yang ada yang meliputi semua realitas dalam semua bentuknya. Sedangkan menurut Jujun S. Suriasumantri dalam Pengantar ilmu dalam perpektif mengatakan ontologi membahas tentang apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tau atau dengan perkataan lain, suatu pengkajian mengenai teori tentang ada.

You might also like