You are on page 1of 3

Mengapa Akidah Penting?

Beberapa alasan yang menjadikan alasan kenapa kita harus memiliki Aqidah yang kuat, yaitu sebagai berikut:

Kenyataan di lapangan, banyak orang islam yang memiliki keyakinan yang cenderung rapuh. Banyak ditemukan penyelewengan akidah di dalam kehidupan sehari-hari misalnya mempercayai hal yang bersifat magic atau tahayul. Berdasarkan hasil survey suatu lembaga, acara televisi dengan terkait dengan magic, mengadu nasib, jodoh dan ramalan memiliki rating yang cukup tinggi. Ini mengindikasikan bahwa masyarakat kita keimanannya cenderung rapuh. Berdasarkan al-Quran dan hadits, banyak sekali perintah yang mengaharuskan agar kita memiliki keyakinan yang kuat. Dalam melaksanakan aqidah hendaknya kita mengikuti filosofi huruf ALIF. Ia tidak terpengaruh atau goyah dengan tanda apapun juga. Akidah merupakan ajaran islam harus dipegang dalam kondisi apapun. Janganlah bergeser hanya karena pengaruh duniawi.

Apa itu Aqidah? Aqidah secara bahasa dapat diartikan sebagai suatu keyakinan atau keimanan. Secara istilah berarti suatu keyakinan yang kokoh yang ada dalam hati sanubari, digetarkan akal yang sehat, diucapkan lidah, dan diwujudkan dalam perbuatan nyata. Jadi komponen aqidah ada 3 yakni hati/akal, lidah, dan seluruh anggota tubuh. Ada empat jenis akidah yang harus kita miliki yakni: 1. Aqidah Ilahiyah (Bersifat Ketuhanan) Maksudnya seseorang yang dalam keadaan sadar meyakini, memahami, menjiwai dan mengamalkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kapasitas Alloh sebagai Tuhan. Ia meliputi Syariah Alloh (ketetapan atau aturan yang berupa perintah, larangan, anjuran, janji, ancaman, dan kehendak), Sifat-sifat Alloh, Nama-nama Alloh dan Otorisasi Alloh. 2. Aqidah Nubuwah Meyakini, memahami, menjiwai dan mengamalkan yang berhubungan dengan nabi. Ia meliputi segala ketetapan (perintah, anjuran, ancaman, larangan, janji, prediksi), Sifat (Sidiq, amanah, tablig, fathonah), Keistimewaan, kemuliaan, akhlaqnya serta ucapan, sikap, dan perbuatannya. 3. Aqidah Ruhaniyah (Metafisis) Meyakini, menjiwai, memahami, segala sesuatu yang bersifat ghoib (tidak terdeteksi oleh panca indera). Misalnya pahala, dosa, surga, neraka, adanya Alloh, malaikat, Jin, adanya alam kubur, adanya kiamat masa kebangkitan dan alam akhirat. 4. Akidah Samiyyah (Pendengaran) Meyakini apa yang didengar atau diperoleh dari al-Quran dan as sunnah tanpa ada keraguan sedikitpun. Apa pentingnya Akidah?

Merupakan sebuah energi (kekuatan) yang tidak ada bandingannya. Merupakan lentera yang dapat membuka tabir ilmu dan kebesaran baik yang dohir maupun batin Merupakan suatu barometer seseorang apakah baik atau jahat, Jalut atau thalut, Sulaiman atau qorun. Merupakan suatu kesatuan ajaran islam yang harus dimiliki setiap muslim (Islam, Iman, dan Ihsan). Merupakan kunci keberhasilan (Annahl 97)

(Dikutip dari Pengajian Ahad, Mesjid Kota Wisata 2 Januari 2010, Narasumber: DR Muhammad Anwar) Aqidah secara bahasa berarti sesuatu yg mengikat. Pada keyakinan manusia adl suatu keyakinan yg mengikat hatinya dari segala keraguan. Aqidah menurut terminologi syara yaitu keimanan kepada Allah Malaikat-malaikat Kitab-kitab Para Rasul Hari Akherat dan keimanan kepada takdir Allah baik dan buruknya. Ini disebut Rukun Iman. Dalam syariat Islam terdiri dua pangkal utama. Pertama Aqidah yaitu keyakinan pada rukun iman itu letaknya di hati dan tidak ada kaitannya dgn cara-cara perbuatan . Bagian ini disebut pokok atau asas. Kedua Perbuatan yaitu cara-cara amal atau ibadah seperti sholat puasa zakat dan seluruh bentuk ibadah disebut sebagai cabang. Nilai perbuatan ini baik buruknya atau diterima atau tidaknya bergantung yg pertama. Makanya syarat diterimanya ibadah itu ada dua pertama Ikhlas krn Allah SWT yaitu berdasarkan aqidah islamiyah yg benar. Kedua Mengerjakan ibadahnya sesuai dgn petunjuk Rasulullah SAW. Ini disebut amal sholeh. Ibadah yg memenuhi satu syarat saja umpamanya ikhlas saja tidak mengikuti petunjuk Rasulullah SAW tertolak atau mengikuti Rasulullah SAW saja tapi tidak ikhlas krn faktor manusia umpamanya maka amal tersebut tertolak. Sampai benar-benar memenuhi dua kriteria itu. Inilah makna yg terkandung dalam Al-Quran surah Al-Kahfi 110 yg artinya Barangsiapa mengharap perjumpaan dgn Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yg shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya. Bahaya Penyimpangan Pada Aqidah Penyimpangan pada aqidah yg dialami oleh seseorang berakibat fatal dalam seluruh kehidupannya bukan saja di dunia tetapi berlanjut sebagai kesengsaraan yg tidak berkesudahan di akherat kelak. Dia akan berjalan tanpa arah yg jelas dan penuh dgn keraguan dan menjadi pribadi yg sakit personaliti. Biasanya penyimpangan itu disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya Tidak menguasainya pemahaman aqidah yg benar krn kurangnya pengertian dan perhatian. Akibatnya berpaling dan tidak jarang menyalahi bahkan menentang aqidah yg benar. Fanatik kepada peninggalan adat dan keturunan. Karena itu dia menolak aqidah yg benar. Seperti firman Allah SWT tentang ummat terdahulu yg keberatan menerima aqidah yg dibawa oleh para Nabi dalam Surat Al-Baqarah 170 yg artinya Dan apabila dikatakan kepada mereka Ikutlah apa yg telah diturunkan Allah mereka menjawab tetapi kami hanya mengikuti apa yg telah kami dapati dari nenek moyang kami. walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun dan tidak mendapat petunjuk.

Taklid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yg dihormati tanpa melalui seleksi yg tepat sesuai dgn argumen Al-Quran dan Sunnah. Sehingga apabila tokoh panutannya sesat maka ia ikut tersesat. aedah Mempelajari Aqidah Islamiyah Karena Aqidah Islamiyah bersumber dari Allah yg mutlak maka kesempurnaannya tidak diragukan lagi. Berbeda dgn filsafat yg merupakan karya manusia tentu banyak kelemahannya. Makanya seorang mumin harus yakin kebenaran Aqidah Islamiyah sebagai poros dari segala pola laku dan tindakannya yg akan menjamin kebahagiannya dunia akherat. Dan merupakan keserasian antara ruh dan jasad antara siang dan malam antara bumi dan langit dan antara ibadah dan adat serta antara dunia dan akherat. Faedah yg akan diperoleh orang yg menguasai Aqidah Islamiyah adl Membebaskan dirinya dari ubudiyah / penghambaan kepada selain Allah baik bentuknya kekuasaan harta pimpinan maupun lainnya. Membentuk pribadi yg seimbang yaitu selalu kepada Allah baik dalam keadaan suka maupun duka. Dia merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas. Takut kepada kurang rizki terhadap jiwa harta keluarga jin dan seluruh manusia termasuk takut mati. Sehingga dia penuh tawakkal kepad Allah . Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa sekokoh gunung. Dia hanya berharap kepada Allah dan ridho terhadap segala ketentuan Allah. Aqidah Islamiyah adl asas persaudaraan / ukhuwah dan persamaan. Tidak beda antara miskin dan kaya antara pinter dan bodoh antar pejabat dan rakyat jelata antara kulit putih dan hitam dan antara Arab dan bukan kecuali takwanya disisi Allah SWT. Oleh Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

You might also like