You are on page 1of 24

LAPORAN PRAKTEK LAS LISTRIK PENGELASAN ALUR DAN KAMPUH V

Diserahkan Kepada: A.Gufrans ST,MT Sebagai Pembimbing Mata Kuliah Las Listrik

Disusun Oleh: Hendri Nova (MP03110013) Kelas : III/ PRODUKSI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN BANJARMASIN DESEMBER 2012

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah berkat Rahmat Allah SWT, maka penulis telah dapat menyusun laporan kerja/praktek ini. Laporan ini berisikan hasil kerja penulis sebagai mahasiswa peserta praktek setelah mengikuti praktek kerja bengkel berupa praktek kerja las. Penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang dengan sukarela telah turut membantu dalam penyusunan laporan ini, terutama kepada Dosen pembimbing yang telah mendampingi melakukan praktek. Laporan ini penulis susun sebagai pelengkap dan tugas tambahan pelaksanaan praktek kerja las listrik yang telah penulis laksanakan di lab Teknologi Mekanik, juga sebagai bentuk tanggung jawab tertulis kepada Dosen pembimbing. Penulis menyadari di dalam laporan ini banyak terdapat kekurangan-kekurangan, oleh karena itu dengan penulis sangat mengharapkan masukkan berharga demi kesempurnaan penulisan laporan yang akan datang. Semoga hasil karya penulis yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita. Amien.!

Banjarmasin, Desember 2012

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN dan Tujuan . 1 1.2 Latar Belakang .. 1 BAB II LANDASAN TEORI .

1.1 Maksud

2.1 Pengertian

3 2.2 Peralatan Las Listrik.. . 3 2.3 Posisi pengelasan 11 2.4 Keselamatan Kerja . 12 BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK 3.1 Persiapan . 14 3.2 Bahan 14 3.3 Langkah Kerja Job Sheet 1 .. 14 dan Peralatan

3.4 Langkah 15 BAB IV PENUTUP 4.1

Kerja

Job

Sheet

..

Kesimpulan .. 16

4.2

Saran .. 16

DAFTAR PUSTAKA.. 17 ii

BAB
1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN
Kegiatan praktek kerja las listrik merupakan kegiatan yang sangat baik bagi setiap mahasiswa sebagai langkah awal pengenalan secara langsung unit pesawat las listrik. Kegiatan ini diharapakan mampu meningkatkan keterampilan setiap pesertanya dalam mengoperasikan pesawat las listrik dalam proses pengerjaan bahan sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan.

Kegiatan ini akan lebih efektif apabila diiringi dengan penyusunan laporan sebagai bentuk tanggung jswab tertulis serta cerminan evaluasi dan realisasi ilmu yang telah diperoleh secara teoritis dan sistematis. Dengan disusunnya laporan ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mendalami serta memahami setiap detail prosedur pengoperasian unit pesawat las listrik. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Las listrik ini antara lain : a) Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori teknikteknik dasar las dari Dosen pembimbing kedalam kegiatan praktek dan mampu mengembangkan sehingga keterampilan tangan dan pikiran mahsiswa dapat terasah b) Meningkatkan menguasai c) dan kemampuan mengerjakan mahasiswa bahan dengan dalam baik

menggunakan unit pesawat listrik Melatih ketelitian, ketekunan, keuletan, kesabaran serta keterampilan peserta praktek dalam proses pengerjaan bahan melalui pengelasan d) Merupakan kesempatan bagi setiap peserta praktek untuk dapat memahami secara langsung proses pengerjaan bahan dalam las listrik 1 2 e) Membentuk dan menghasilkan alumni yang professional dalam menghadapi tantangan dunia industri masa depan.

Sedangkan maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini, antara lain : a) Wujud tanggung jawab tertulis mahasiswa terhadap kegiatan praktek yang telah diikuti sekaligus melengkapi rangkaian tugas yang diberikan oleh Dosen pembimbing b) Mengevaluasi dan merealisasikan ilmu yang telah diperoleh dari kegiatan praktek secara teoritis, sistematis dan terperinci yang bersumber dari buku-buku referensi c) d) Gambaran pengerjaan bahan Media komonikasi satu arah dari mahasiswa terhadap segala aspek didalam kegiatan praktek, dapat berupa saran dan keritikan e) Mendorong setiap peserta praktek untuk dapat memahami secara teoritis cara dan proedur kerja yang tepat dalam bidang pengelasan menggunakan las listrik tertulis mahasiswa selama proses

BAB

II

LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Las Listrik adalah proses penyambungan 2 buah logam atau lebih, yang sejenis atau hanpir sejenis dengan panas api dan penyambungan dilakukan pada saat logam yang disambung dan bahan tambah mencapai titik cair. Las listrik sendiri adalah proses pengelasan yang menggunakan arus listrik sebagai penghasil panas dengan elektroda sebagai bahan tambah untuk pengelasan. 2.2 Peralatan Las Listrik a. Pesawat Las Diitinjau dari jenis arus yang keluar, pesawat las digolongkan sebagai berikut : Pesawat bolak balik (AC) Pesawat searah (DC) las arus las arus (AC-DC) Pesawat las arus bolak balik dan searah

Gambar. 2.1 pesawat las 3 4 b. 1) Alat-alat Bantu Las Kabel Las

Gambar. 2.2 kabel las Biasanya dibuat dari tembaga yang dipilih dan dibungkus dengan karet isolasi. 2) Pemegang Elektroda

Gambar. 2.3 pemegang elektroda

Terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus dengan bahan isolasi dan penyekat. Saat selesai mengelas bagian pegangan yang tidak berhubungang dengan kabel digantungkan pada fiber atau kayu.

5 3) Palu Las

Gambar. 2.4 palu Digunakan untuk melepas terak las pada jalur las dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. 4) Sikat Kawat / Baja

Gambar. 2.5 sikat kawat

Sikat baja digunakan untuk membersihkan benda kerja yang akan dilas dan membersihkan terak yang sudah lepas dari jalur las.

6 5) Klem Massa

Gambar. 2.6 klem massa Yaitu suatu alat untuk menghubungkan kabel masa kebenda kerja. Biasanya terbuat dari bahan penghantar listrik yang baik. Permukaan benda kerja yang akan dijepit harus dibersihkan terlebih dahulu agar arus listrik dapat mengalir dengan baik. 6) Penjepit (tang)

Gambar. 2.7 penjepit (tang) Berfungsi untuk memegang, memindahkan atau mengangkat benda kerja pada saat masih panas. 7 c. 1) Perlengkapan Keselamatan Kerja Helm Las / Topeng Las Topeng las berfungsi untuk melindungi kulit muka dari sinar ultra violet dan infar merah. Umumnya penggunaan kaca las adalah sebagai berikut :

Gambar. 2.8 topeng las 2) Sarung Tangan

Gambar. 2.9 sarung tangan Terbuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang elektroda. Saat mengelas harus menggunakan sarung tangan agar terhindar dari percikan api dan bahaya kesetrum. 8 3) Baju Las / Apron

Gambar. 2.10 baju las / apron Biasanya terbuat dari kulit atau asbes lunak yang berfungsi untuk melindungi badan dari percikan api dan sinar infra merah. 4) Sepatu Las

Gambar. 2.11 sepatu las Sepatu las berfungsi sebagai pelindung kaki dari semburan bunga api dan bahaya terkena sengatan listrik. Biasanya terbuat dari bahan isolator / bahan yang tidak mudah menghantarkan arus listri 9 5) Kamar Las

Gambar. 2.12 kamar las Terbuat dari bahan tahan api yang berfungsi untuk melindungi orang disekitar agar tidak teganggu oleh cahaya las.

d. 1)

Elektroda Elektroda Berselaput Tabel selapit elektroda berkisar antara 10-50 % dari diameter elektroda. Ukuran standar diameter kawat inti adalah 1,5 7 mm dengan panjang antara 350 450 mm. Pada saat pengelasan selaput ini akan mencair dan menghasilkan gas CO 2 yang melindungi cairan las, busur lisrik dan benda kerja terhadap udara luar. 2) Klasifikasi Elektroda Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah menurut klasifikasi AWS (America Welding Societ) dinyatakan dengan tanda E xxxx yang artinya : E menyatakan elektroda xx (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan lb/inchi2 (lihat tabel berikut ini) 10 kekuatan tarik menurut AWS Klasifikasi E 60 xx E 70 xx E 80 xx E 90 xx E 100 xx E 110 xx E 120 xx Kekuatan Tarik lb/inchi2 60.000,70.000,80.000,90.000,100.000,110.000,120.000,Kg/mm2 42 49 56 63 70 77 84

x (angka ketiga) menyatakan posisi pengelasan Angka 1 untuk pengelasan segala posisi. Angka 2 untuk pengelasan posisi datar dan bawah tangan. x (angka keempat) menyatakan jenis selaput dan jenis arus yang cocok untuk pengelasan (lihat tabel)

Angka Keempat 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Jenis Selaput Selulosa Natrium Selulosa Kalium Rutil Natrium Rutil Kalium Rutil Serbuk Besi Natrium Hidrogen Rendah Kalium Hidrogen Rendah Serbuk Besi Oksida Besi Serbuk Besu Hidrogen Rendah

Pemakaian Arus DC + AC, DC + AC, DC AC, DC + atau AC, DC + atau AC, DC + AC, DC + AC, DC + atau AC, DC +

Contohnya : E 6013 Artinya :

Kekuatan tarik minimum dari deposit las adalah 60.000 lb/inchi atau 42 kg/mm2 Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi 11

Jenis selaput elektroda rutill kalium dan pngelasa dengan arus AC atau DC + atau DC -

e. Gerakan elektroda Gerakkan elektroda saat pengelasan ada dua macam yaitu : a. sepanjang sumbu elektroda Gerakan ini dilakukan untuk mengatur jarak busur listrik agar tidak berubah yang berpengaruh pada kekuatan las. b. Ini diperlukan ayunan untuk dikehendaki. Bentuk berikut : elektroda diperlihatkan pada gambar Gerakan ayunan elektroda mengatur lebar jalur las yang Gerakan arah turun

Gambar. 2.13 ayunan elektroda 2.3 Posisi pengelasan Posisi pengelasan ada 4 macam, yaitu : 1. Posisi 2. Posisi horizontal datar/flat (bawah tangan) 3. Posisi vertical 4. Posisi overhead (atas kepala)

12

Gambar. 2.14 posisi pengelasan

2.4 Keselamatan Kerja Berdoa sebelum memulai pekerjaan Isolasi secara sempurna semua bagian pembawa arus listrik yang mungkin dapat tersentuh oleh seorang. Pakailah topeng las, sarung tangan, apron dan sepatu las serta peralatan keselamatan kerja yang lain. api. Hati-hati terhadap bahaya percikkan api dan sengatan arus listrik. Aturlah besarnya arus listrik sesuai dengan elektroda dan tebalnya bahan asal agar hasil las tidak rusak. Lakukanlah pengelasan las catat trlebih dahulu pada kedua ujung bahan dasar yang akan disambung agar posisi benda kerja tidak berubah. Pergunakan penjepit/tang panas pada saat memindahkan benda kerja sewaktu melakukan pengelasan. Hati-hati terhadap percikan api terak las pada saat memukul terak dengan palu Selalu berhati-hati dan konsentrasi selama pekerjan berlangsung. Lakukan pengelasan didalam kamar las yang tahan

BAB

III

PELAKSANAAN PRAKTEK
3.1 Persiapan Persiapan praktek yang harus dilakukan antara lain meliputi persiapan diri, persiapan alat dan benda kerja serta persiapan peralatan bantu las.

Diantara persiapan-persiapan tersebut antara lain : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Pelajari tiap lembaran job-sheet yang akan dikerjakan dengan baik dan teliti Perhatikan keselamatan kerja baik yang menyangkut terhadap pekerja alat maupun benda kerja. Pelajari dan ikuti setiap petunjuk atau langakah kerja yang diberikan Mintalah keterangan tentang hal-hal yang belum dimengerti Pelajari semua prosedur pengerjaan las listik dengan seksama. Setelah semuanya siap, barulah lakukan proses pengelasan terhadap benda kerja. 3.2 Bahan dan Peralatan Bahan dasar yang digunakan pada pelaksanaan praktek las listrik tersebut adalah plat baja dengan ketebalan 3 mm dan peralatan yang dipergunakan adalah seperti yang tertera pada bab II poin 2.2 3.3 Langkah Kerja Job Sheet 1 Membuat alur sebanyak 6 buah dalam sebuah plat. 1) 2) Siapkan peralatan dan bahan yang akan dilas Hidupkan sakalar panel dan tombol pada pesawat las yang sesuai dengan diameter dan tebal plat yang akan dilas. 13 14 3) Pastikan klem massa terjepit pada meja las dan terhubung pada benda kerja yang akan dilas.

4)

Pasanglah elektroda pada stang las dengan memutar kepala stang dan memasukkan elektroda kelubangnya dan menguncinya kembali agar elektrodanya terjepit

5) 6)

Lakukan pengelasan dengan membuat alur sesuai dengan gambar pada job sheet 1 Tentukan gerakan elektroda yang digunakan antara lain bentuk zig-zag, bentuk tali, trapezium atau melingkar.

7)

Untuk memperoleh hasil yan lebih baik maka jarak antara kedua elektroda dengan permukaan benda kerja diatur sebesar diameter elektroda.

8) 9) 10)

Hati-hatilah dengan cahaya ditimbulkan las listrik karena bisa merusak mata dan kulit Gunakanlah palu terak dan tang penjepit untuk memisahkan terak dari pengelasan Bersihkan permukaan benda kerja yang dilas.

Gambar. 3.1 hasil las alur 15 3.4 Langkah Kerja Job Sheet 2 Membuat Kampuh v

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2) Menjepit benda kerja di ragum dan menggerinda sisi panjang benda kerja membentuk sudut 35 3) Meletakan dua buah plat yang telah digunakan di atas meja las dan mengatur arus las 4) Menyambung kedua plat itu dan diberi jarak sebesar diameter elektroda dan mengelas titik di ujung kedua plat 5) Memulai tembusan 6) Menggerakan elektroda berbentuk setengah lingkaran 7) Mengelas untuk melapisi pengelasan sebelumnya sebanyak 2 kali 8) Menghilangkan kerak pada benda kerja 9) Mengelas yang terakhir yaitu pembuatan keping dengan menggunakan elektroda ukuran 3.2 mm 10) Membersihkan kerak pada benda kerja dan matikan saklar utama pengelasan yang pertama untuk memperoleh

Gambar. 3.2 hasil las kampuh v

BAB

IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan 1) 2) Dari uraian bab terdahulu serta pelaksanaan praktek yang penulis lakukan maka dapat ditarik kesimpulan : Las listrik yaitu, prosese pengelasan yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penghasil panas dengan elektroda sebagai bahan tambah. 3) Untuk melakukan suatu pekerjaan bengkel seperti praktek kerja las listrik memperhatikan 4) kita perlu mengetahui dasar-dasar dan kerja selama melaksanakan menguasai apa yang menyangkut didalamnya dengan tetap keselamatan praktek di bengkel. Untuk menghindari bahaya kecelakaan kerja yang berarti, peralatan keselamatan kerja bai yang menyangkut pekerja, peralatan las, dan benda kerja harus selalu diutamakan pemakaiannya. 5) Untuk mendapatkan hasil las yang baik pengaruh besarnya arus, gerakkan dan kecepatan ayunan elektroda sangat berpengaruh. 4.2 Saran-saran 1) Materi praktek sebaiknya tidak hanya sebatas pekerjaan latihan saja tapi lebih mengarah kepada proses pembuatan sesuatu yang bernilai ekonomis.

2)

Dosen pembimbing terlebih dahulu memberikan contoh praktek pengelasan akan tahu pasti langkah apa yang harus dilakukan dengan benar.

3)

Waktu pelaksanaan praktek ditambah/diperbanyak yakni tidak hanya dua kali pertemuan dalam sati semester, agar mahasiswa benar-benar bisa dan memiliki keahlian. 16

DAFTAR PUSTAKA
Jakarta. Diktat STM Negeri. Ulir Las Listrik dan Las Asetilin. Penerbit : STM Negeri, Banjarmasin P E D C Bandung. 1987. Teknik Bengkel Semester 1 Jurusan Mesin Program dll. Penerbit Departemen Penddikab=n dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi pusat Pengembangan Pendidikan Ahli Teknik, Bandung. Daryanto, Drs. 1992. Alat Perkakas Bengkel. Penerbit : PT Bina Aksara,

17

You might also like