You are on page 1of 5

Syok/Shock

Syok dapat didefinisikan sebagai gangguan sistem sirkulasi yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Bahaya syok adalah tidak adekuatnya perfusi ke jaringan atau tidak adekuatnya aliran darah ke jaringan. Jaringan akan kekurangan oksigen dan bisa cedera. Klasifikasi Etiologi Syok Lab/SMF Anestesiologi FKUA/RSUP Dr. M. Djamil, Padang menyatakan ada tiga faktor yang mempertahankan tekanan darah agar tetap normal, yaitu: a. Pompa jantung. Jantung harus berkontraksi secara efisien. b. Volume sirkulasi darah. Darah dipompa jantung ke dalam arteri dan kapilerkapiler jaringan. Setelah oksigen dan zat nutrisi diambil oleh jaringan, sistem vena akan mengumpulkan darah dari jaringan dan mengalirkan kembali ke jantung. Apabila volume sirkulasi berkurang maka dapat terjadi syok. c. Tahanan pembuluh darah perifer. Yang dimaksud adalah pembuluh darah kecil, yaitu arteriole-arteriole dan kapiler-kapiler. Bila tahanan pembuluh darah perifer meningkat, artinya terjadi vasokonstriksi pembuluh darah kecil. Bila tahanan pembuluh darah perifer rendah, berarti terjadi vasodilatasi. Rendahnya tahanan pembuluh darah perifer dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah. Darah akan berkumpul pada pembuluh darah yang mengalami dilatasi sehingga aliran darah balik ke jantung menjadi berkurang dan tekanan darah akan turun. Lab/SMF Anestesiologi FKUA/RSUP Dr. M. Djamil, Padang mengklasifikasikan

penyebab syok sebagai berikut : 1. Syok kardiogenik (kegagalan kerja jantung sendiri) a. Penyakit jantung iskemik (IHD) b. Obat -obatan yang mendepresi jantung c. Gangguan irama jantung 2. Syok hipovolemik a. Kehilangan darah , misalnya pada perdarahan b. Kehilangan plasma , misalnya pada luka bakar c. Deidrasi , misalnya puasa terlalu lama, diare, muntah-muntah 3. Syok obstruktif (gangguan kontraksi jantung akibat dari luar) a. Tamponade jantung b. Pneumotoraks c. Emboli paru 4. Syok distributif (berkurangnya tahanan pembuluh darah perifer) a. Syok neurogenik b. Cedera medulla spinalis c. Syok anafilaktik d. Obat-obatan e. Syok sepsis

Menurut Tjokronegoro, A., dkk syok dapat diklasifikasikan dalam 5 kategori etiologi yakni ; syok hipovolemik, syok kardiogenik, syok septik syok neurogenik dan syok lainnya (reaksi anafilaktik, hipoglikemia, kelebihan dosis obat, emboli paru, tamponade jantung, dll). National Heart Lung and Blood Intitute of Diseases and Conditions Index U.S. Department of Health and Human Services membagi syok berdasarkan etiologinya menjadi syok hipovolemik dan syok vasodilatasi. Syok vasodilatasi ditandai dengan terjadinya dilatasi pembuluh darah sehingga mengakibatkan turunnya tekanan darah dan sebagai hasil akhir, darah tidak dapat mencapai organ (target organ). Infeksi bakteri dalam sirkulasi darah, reaksi alergi yang luas atau kerusakan system saraf dapat mengakibatkan terjadinya syok vasodilatasi. Menurut American College of Surgeons Committee on Trauma , diferensiasi klinis berdasarkan etiologinya, syok terbagi atas syok hemoragik dan nonhemoragik. Yang termasuk dalam syok non-hemoragik antara lain syok kardiogenik, tension pneumotoraks, syok neurogenik dan syok septik. Sign and Symptom 1. Sistem kardiovaskuler a. Gangguan sirkulasi perifer (vasokonstriksi perifer) berupa kulit pucat, ekstremitas teraba dingin b. Nadi cepat dan halus (takikardi) - Bayi > 160 x/menit - Anak usia pra sekolah > 140 x/menit - Anak usia sekolah - pubertas > 120 x/menit - Dewasa > 100 x/menit

c. Tekanan darah rendah. Hal ini kurang bisa menjadi pegangan, karena adanya mekanisme kompensasi sampai terjadi kehilangan dari volume sirkulasi. Kurangnya pengisian vena perifer lebih bermakna dibandingkan penurunan tekanan darah. d. Vena perifer kolaps. Vena leher merupakan penilaian yang paling baik. e. CVP (Central Venous Return) rendah 2. Sistem Respirasi Pernafasan cepat dan dangkal 3. Sistem Saraf Pusat Perubahan mental pasien syok sangat bervariasi. Bila tekanan darah rendah sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien menjadi gelisah sampai tidak sadar. Obat sedatif dan analgetika jangan diberikan sampai yakin bahwa gelisahnya pasien memang karena kesakitan. 4. Sistem Saluran Pencernaan Bisa terjadi mual dan muntah 5. Sistem Saluran Kencing Produksi urin berkurang. Normalnya produksi urin pada : a. Bayi 2 ml/kg/jam b. Anak-anak 1 ml/kg/jam c. Dewasa 0,5 ml/kg/jam

You might also like