You are on page 1of 67

Pemicu 1 blok Musculo-skeletal

Silvie a.w Kelompok 16

LO I
MMM. Struktur anatomi alat gerak

Alat gerak dibagi menjadi:


Pasif : rangka (tulang) Aktif : Otot dan sendi

RANGKA
Fungsi utama tulang-tulang rangka : Sebagai kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi bentuk tubuh Sebagai alat gerak pasif Sebagai reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemenelemen lain Untuk menghasilkan sel-sel darah merah dan putih dan trombosit dalam sumsum merah tulang tertentu. Melindungi organ-organ internal dari trauma mekanik

Rangka dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:


Rangka axial (membentuk sumbu tubuh, meliputi tengkorak, kolumna vertebra, dan toraks) Rangka apendikular (meliputi ekstremitas superior dan inferior).

Berdasarkan bentuknya dan ukurannya:


Tulang panjang ditemukan di ekstremitas Tulang pendek terdapat di pergelangan kaki dan tangan Tulang pipih pada tengkorak dan iga Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan) pada vertebra, tulang-tulang wajah, dan rahang. Tulang sesamoid, antara lain tulang patella dan tulang yang terdapat di metakarpal 1-2 dan metatarsal 1.

SENDI
Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.

Klasifikasi sendi :
a. Sendi fibrosa (sinartrodial) Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak. b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial) Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.

c. Sendi synovial (diartrodial) Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi sinovial secara relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis.

OTOT
Fungsi utamanya adalah untuk menggerakan tulang pada artikulasinya. Kerja ini dengan memendekkan (kontraksi) otot. Dengan memanjang (relaksasi) otot memungkinkan otot lain untuk berkontraksi dan menggerakan tulang.

Tendon
Tendon merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang melekatkan otot ke tulang. Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. serat kolagen dianggap sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh sel-sel fibroblas.

Ligament
Ligament adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan tulang ke tulang, biasanya di sendi. Ligament memungkinkan dan membatasi gerakan sendi.

LO II
MMM. Histologi otot

Jaringan otot dibagi menjadi : 1) Otot rangka/ lurik 2) Otot jantung 3) Otot polos

OTOT RANGKA/ OTOT LURIK


Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) Struktur : Potongan memanjang: -serabut panjang, -Serat silindris -berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, -memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir. Potongan melintang : -Bentuk sel besar dan poligonal - Inti ditepi - Terlihat are cohnheims Bersifat : volunter Contoh : otot punggung, otot paha, dll.

OTOT JANTUNG
Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata struktur : Potongan memanjang : -Bentuk serabutnya memanjang, - silindris, - bercabang. - adanya garis terang dan gelap. - memiliki satu inti yang terletak di tengah - Terdapat diskus intercalaris Potongan melintang: -Ada area cohnheims - terlihat serat berinti dan tidak berinti - bentuk bulat/oval Contoh : Otot jantung

OTOT POLOS
Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated. Struktur : Potongan memanjang: - bentuk lonjong dengan ujung tumpul -dengan inti berjumlah satu terletak dibagian tengah. - sarcoplasma homogen - batas sukar dilihat karena susunannya sangat kompak

- Bersifat involunter Contoh : otot lambung, otot usus, otot pembuluh darah, dll.

LO III
MMM. Fisiologi otot (mekanisme)

Pembagian otot :
Otot rangka (striated/otot lurik ) terdapat pada sistem skelet ,memberikan pengontrolan pergerakan, mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan panas Otot visceral (otot polos) terdapat pada saluran pencernaan, saluran perkemihan, pembuluh darah. Otot cardiac hanya terdapat pada jantung, berkontraksi diluar pengendalian

Fungsi umum :
1. Untuk menggerakkan skelet 2. Untuk menghasilkan panas 3. Untuk mempertahankan sikap badan

OTOT LURIK KUMPULAN MIOFIBER KUMPULAN MIOFIBRIL SATU MIOFIBRIL

Setiap sel mempunyai banyak nuklei dan mempunyai penampilan lurik. Dindingnya atau sarkolema, mengandung myofibril yang dibungkus dengan rapat dalam sarkoplasma cair. Didalamnya juga ada banyak mitokondria. Warna merah dari otot berhubungan dengan mioglobin, suatu protein seperti hemoglobin dalam sarkoplasma. Setiap miofibril mempunyai lurik (striasi) terang dan gelap secara bergantian, disebut pita I dan A secara berurutan. Striasi disebabkan oleh 2 tipe filamen, satu mengandung protein aktin, dan lainnya mengandung protein myosin. Kontraksi otot adalah karena reaksi filament aktin dan miosin satu sama lain, seperti ketika mereka menyisip satu sama lain dan menarik ujung dari sel otot saling mendekat. Serat otot memendek sampai dengan sepertiga dari panjangnya saat kontraksi.

AKTIN

MIOSIN

Hubungan aktin dengan miosin


Aktin akan berhubungan dengan miosin pada actin binding site Pada keadaan relaksasi aktin dan miosin membentuk sudut 90 Sebaliknya pada keadaan relaksasi membentuk sudut 45

PROSES KONTRAKSI OTOT LURIK

PROSES KONTRAKSI OTOT LURIK (Model Sliding-filamen)

TEORI SLIDING FILAMEN


Sudut aktin miosin = 90o Hidrolisa ATP oleh enzim ATP ase =====> ADP + Pi ( Relaksasi )

TEORI SLIDING FILAMEN


Ion Ca++ >> + Pi -----> perlekatan aktin kepala miosin ( Awal Kontraksi) (Ion Kalsium sitosol berasal dari luar sel atau tempat penyimpanan cadangan kalsium)

TEORI SLIDING FILAMEN


Terjadi pergeseran aktin ke pusat sarkomer. Sudut antara aktin miosin menjadi 45 ( Puncak kontraksi ) + ATP ----> Kembali semula

LO IV
MMM. Kelainan tendo (definisi, klasifikasi, epidemi, faktor resiko, patfis, etio, tanda&gejala, pemeriksaan penunjang, diagnosa banding, penatalaksaan, komplikasi, prognosis)

Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar 15 sentimeter, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang calcaneus.

Kelainan tendon :
Ruptur tendon Tendinitis

Definisi ruptur tendon


Robek, pecah atau terputusnya tendon. Tendon merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit.

Epidemilogy

Faktor resiko

Patofisiologi

Etiologi
Penyebab : 1. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes 2. Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat meningkatkan risiko pecah 3. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton, tenis, basket dan sepak bola 4. Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis

Tanda dan gejala


1. Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki atau betis 2. Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan 3. Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulang tumit 4. Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik

Pemeriksaan penunjang
1. Pergerakan otot dan tumit, jika pergerakan tersebut lemah atau tidak ada maka dicurigai cedera tendon Achilles (tes thompson) 2. Pemeriksaan dengan sinar-X

Diagnosa banding

Penatalaksanaan
Pengobatan Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan ke keadaan normal dan memungkinkan pasien untuk melakukan apa yang dapat dilakukan sebelum cedera. Tindakan pembedahan dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan tendon yang terputus. Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya menolak untuk dilakukan tindakan operasi.

Komplikasi

Prognosis

Definisi tendinitis
Tendinitis Achilles adalah suatu peradangan pada tendon Achilles. Otot betis dan tendon Achilles berfungsi menurunkan kaki bagian depan setelah tumit menyentuh tanah dan mengangkat tumit ketika jari-jari kaki ditekan sebelum melangkah dengan kaki yang lainnya.

Epidemilogy

Faktor resiko

Patofisiologi
PENYEBAB Tendinitis achilles terjadi jika tekanan pada tendon lebih besar dibandingkan dengan kekuatan tendon tersebut. Contoh :Berlari menuruni bukit memberikan tekanan lebih pada tendon achilles karena kaki bagian depan harus melangkah lebih jauh sebelum menyentuh tanah. Berlari menaiki bukit juga memberikan tekanan berlebih pada tendon achilles karena otot betis harus mengerahkan tenaga lebih besar untuk mengangkat tumit ketika jari-jari kaki didorong.

Etiologi
Berbagai faktor biomekanik yang cenderung menyebabkan cedera pada tendon Achilles: - Pronasi (berputar ke dalam) kaki yang berlebihan - Kebiasaan berpijak terlalu jauh dari tumit - Urat lutut dan otot betis yang kaku - Lengkung kaki yang tinggi - Tendon Achilles yang kaku - Kelainan bentuk tumit.

Tanda dan gejala


Gejala utamanya adalah nyeri, yang biasanya sangat hebat jika penderita bangun dari duduk atau berbaring atau ketika penderita mulai berlari. Nyeri seringkali mereda jika penderita terus berjalan atau lari, walalupun terasa nyeri dan kaku.

Pemeriksaan penunjang

Diagnosa banding
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya nyeri tumpul di sepanjang tendon yang terkena dan jika diberikan tahanan terhadap otot yang menempel pada tendon tersebut, maka akan timbul nyeri.

Penatalaksanaan
tergantung kepada penyebab atau keadaan penderita. Menggunakan sepatu dengan bagian telapak yang lentur dan pemasangan lapisan sepatu bisa mengurangi ketegangan tendon dan menstabilkan tumit. Latihan untuk meregangkan otot lutut bisa dimulai segera setelah nyeri hilang. Demikian pula halnya dengan latihan untuk memperkuat tendon Achilles.

Pemberian obat Nonsteroidal anti-inflamasi (NSAIDs), seperti ibuprofen atau aspirin untuk mengatasi nyeri. Terapi fisik dan penggunaan orthotics (heel lift). Untuk kasus kronis dimana seluluh metode lain telah gagal digunakan, operasi merupakan pilihan terbaik untuk memperbaiki jaringan yg

Komplikasi
Pasien dengan tendinisitis kronik (>> dari 6 minggu), pada pemeriksaan X-ray akan ditemukan kalsifikasi pada tendonnya. Yang berakibat tendinosisyang akan melemahkan tendon hingga memungkinkan terjadinya ruptur.

Prognosis

You might also like