You are on page 1of 19

MAKALAH PENGELOLAAN PERANGKAT KERAS TROUBLESHOOTING PADA PERSONAL COMPUTER (PC)

Disusun oleh : Nama : Olga Aprilia Saudah NIM : M3111115

Kelas : TI C

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya kesesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware (pengguna komputer). Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware.

B.

Tujuan 1. Dapat memahami bagian bagian yang penting pada komputer. 2. Dapat memahami peripheral yang sering bermasalah pada komputer. 3. Mengerti dan memahami cara menangani troubleshooting pada komputer.

PEMBAHASAN

A.

Pengertian Troubleshooting Secara umum troubleshooting adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris, yang merujuk kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadangkadang merupakan proses penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah. Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer kita terutama yang berhubungan dengan Hardware.

B.

Macam Trobleshooting pada Komputer Ada beberapa masalah dan penyelesaian Troubleshooting pada PC, pengelompokkan dibedakan menjadi beberapa bagian diantaranya : 1. Troubleshooting ketika merakit dan mengupgrade komputer 2. Troubleshooting dalam mengoperasikan komputer Secara umum yang termasuk dalam komponen-komponen pada PC antara lain : Mainboard, Card Monitor (VGA Card), Sound Card, Prosesor, FDD, RAM, Harddisk, Power Supply, CD/DVD-ROM Drive, Port tambahan, kabel-kabel penghubung dan lain-lain. 1. Troubleshooting ketika merakit dan mengupgrade komputer Dalam memahami masalah Troubleshooting pada PC ini, biasanya kesalahan dalam komponennya yang tidak mendukung dengan komponen lainnya. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menangani penyebab

terjadinya Troubleshooting PC ketika kita merakit atau mengupgrade komponen komputer adalah : Melakukan mengupgrade pada RAM sangat baik, karena

menambahkan kecepatan akses dan kerja komputer. Contohnya selain kita membuka program windows, kemudian membuka program aplikasi seperti adobe photoshop CS, corel draw dan microsoft office dan ada untungnya dengan mengalami kenyamanan dan kecepatan dalam pengoperasiannya dan juga menambah kecepatan program aplikasi lainnya. Langkah yang harus diambil untuk mendapatkan hasil yang memaksimal adalah : a. Mengenali jenis RAM, apa jenis slot yang digunakan berbentuk DDRAM dan SDRAM pada umumnya. b. Mengenali tipe PC pada RAM, contohnya: PC 100, PC 133, PC 2700, PC 3200 dan lain-lain. Dari jenis tipe PC tersebut apakah support dengan mainboard atau tidak, itu yang harus diperhatikan ketika melakukan perakitan dan mengupgrade dalam sebuah komputer. Apabila melakukan pengupgrade RAM cocok akan meningkatkan semua kinerja komputer baik membuka aplikasi, membuat desain maupun permainan. Pengupgrade prosesor akan bisa dilakukan, jika support terhadap mainboard dari jenis slot dan kecepatan busnya serta ke memorinya. Apa lagi jenis prosesor ada intel pentium, intel celeron dan AMD. Intel celeron dipasang ke mainboard yang chipsetnya intel, terkadang harus mengubah jumper power, agar tampil ke layar monitor. Jadi yang harus diperhatikan dalam melakukan pengupgrade prosesor harus support pada mainboard dan memori, sehingga menghasilkan yang cocok dan memuaskan. Pengupgrade mainboard bisa dilakukan, jika mengupgrade jenis pada RAM dan prosesor, contohnya : mainboard P3 ke mainboard P4. Atau perubahan jenis mainboard yang penting jenis socketnya sama, tetapi yang harus diperhatikan adalah mainboard yang baru mendukung kecepatan bus

dari prosesor yang kita ingini atau tidak, karena akan mempengaruhi terjadinya Troubleshooting. Pengupgrade VGA card bisa dilakukan, apabila size VGA card yang akan ditambahkan harus tidak melebihi size VGA pada mainboard, biasanya VGA mainboard maximal 128MB. Kalau kita ingin menambahkan VGA card kemudian sizenya 512MB maka terjadi trouble atau tidak tampil ke layar monitor, karena sizenya melebihi kapasitas size VGA pada mainboard. Memang di mainboard ada fasilitas slot untuk VGA, tapi hanya bisa digunakan oleh VGA card yang sizenya tidak melebihi. Di dalam mainboard ada fasilitas yang digunakan untuk VGA dimana VGA yang sizenya tidak melebihi VGA pada mainboard yang dinamakan slot VGA I-Express. Slot ini bisa digunakan untuk VGA card yang sizenya melebihi dari size VGA pada mainboard misalkan VGA card yang sizenya 512MB, 1GB dan lainlain. Menurut Ramdani Nazaruddin (2005:369) mengatakan bahwa fungsi Power Supply adalah kristis sebab daya listrik untuk semua komponen di dalam sistem. Pengupgrade Power Supply bisa dilakukan, apabila tegangan arus mendukung dengan komponen lain, sehingga tidak terjadi trouble pada komponen lain. Biasanya apabila power supply tidak support dengan komponen lain, akan nampak aneh hampir sama secara rinci mengacu pada memori yang gagal, karena komputer dalam keadaan mati. Mengecek pada socket, slot dan port pada mainboard, apakah dalam keadaannya kotor, sehingga komponen yang terpasang tidak terdeteksi. Maka lakukan pembersihan slot, socket dan port pada mainboard dengan menggunakan air cleaner, agar komponen yang terpasang bisa terdeteksi dengan komponen lain. Karena faktor tersebut terkadang mempengaruhi terjadinya Troubleshooting pada komputer, sehingga terjadinya kegagalan pada sistem komputer. Yang harus dilakukan setelah tahu komponen mana yang bermasalah adalah mengganti komponen dengan komponen yang baru bagi komponen

yang tidak support dengan komponen lainnnya. Lakukanlah dengan cermat dan teliti dalam penanganan Troubleshooting pada komputer, agar mendapat hasil yang memuaskan. Hal yang harus diperhatikan adalah jangan melakukan pemaksaan komponen, kalau tidak support karena akan terjadinya kerusakan pada komponennya. 2. Troubleshooting dalam mengoperasikan computer Troubleshooting sering terjadi, ketika kita mengoperasikan komputer karena faktor yang mempengaruhi terjadinya Troubleshooting mungkin masalah hardware dan software. Oleh karena itu, bagaimana kita bisa untuk menangani Troubleshooting pada PC kita, tanpa harus mengeluarkan biaya. Banyak sekali penyebab dari troublenya sebuah computer, kali ini kita akan membahas per bagian komputer dan cara penanganannya. 2.1.Processor Processor atau dikenal juga dengan Central Processing Unit merupakan pusat pengeksekusi setiap tugas atau perintah baik yang berupa data maupun informasi di dalam system computer. Contoh merk processor terkemuka di dunia yakni intel, AMD dll. Processor merupakan prosentase terbesar yang menentukan baik buruknya sebuah computer. Jika kita akan membeli sebuah computer, pasti pertanyaan pertama yang akan diajukan oleh pemilik took adalah computer dengan prosesor jenis apa yang anda inginkan?. Itu menggambarkan seakanakan untuk menyebutkan fitur atau jenis sebuah computer, sudah terwakili dengan menyebutka jenis prosesornya saja. MASALAH : PROCESSOR CEPAT PANAS Masalah : Processor PC cepat sekali panas sehingga berdampak pada computer yang menjadi seringkali hang, reboot, dan sebagainya.

Solusi : Inilah masalah utama processor. Terutama processor jenis AMD. Untuk

mengantisipasinya, pastikan bahwa pada saat pembelian processor, kita juga telah membeli heatsink tan (pendingin) yang berkualitas. Itu akan menjadi sirkulasi udara pada casing lebih baik. Jika perlu menggunakan thermal paste untuk membantu kontak antara permukaan chip processor dengan heatsink dibawah kipas. Pasta penghantar panas tersebut akan memperbaiki kontak CPU dengan kipas sehingga suhu processor akan lebih terjaga. MASALAH : PASANG PROCESSOR BARU TIDAK TERDETEKSI Masalah : Kita baru saja memasang processor baru pada motherboard untuk menggantikan processor lama. Tetapi pada saat booting pertama kali, ternyata speed CPU yang tampil di BIOS tidak sama dengan angka default processor baru tersebut. Solusi : Jika pada saat booting pertama kali setelah mengganti processor, ternyata speed CPU yang tampil di BIOS tidak sama dengan angka default processor baru maka melakukan langkah pengecekan sebagai berikut: 1. Chek kembali CPU apakah sudah terinstal dengan tepat. 2. Jika CPU sudah terpasang dengan tepat, tetapi tetap tidak terdeteksi dengan baik, coba chek setting motherboard. Apakah jumperjumper yang ada sudah terpasang dengan benar. TIPS: OPTIMALISASI DENGAN OVERCLOCK Sebelum kita melangkah lebih lanjut pada kegiatan overclocking, kita harus memahami terlebih dahulu beberapa istilah seperti berikut:

1. BUS, istilah yang digunakan untuk menyatakan system aliran data yang digunakan komponenkomponen dalam motherboard untuk berkomunikasi dengan prosesor 2. FSB, merupakan singkatan dari Front Side Bus, yaitu bus utama yang menghubungkan processor dengan chipset Motherboard. Satuan yang dipakai biasanya MHz atau GHz. 3. Clock Speed, merupakan istilah yang digunakan untuk menyatan kecepatan dari sebuah processor atau komponen yang lainnya. Angka clock speed didapat dari perkalian multiplier terhadap FSB. Semakin tinggi clock speed, maka akan semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan komponen tersebut. 4. Overclocking merupakan suatu teknik yang digunakan untuk meningkatkan kinerja processor, memori atau kartu grafis dengan cara meningkatan FSB atau clock speed komponen tersebut. Agar proses overclock dapat berjalan dengan lancar, lakukan empat langkah persiapan sbb: 1. Siapkan komponen pendingin yang tepat Salah satu masalah pokok overclocking adalah panas berlebih dari proses yang dihasilkan. Oleh karena itu yang perlu dipersiapkan dengan baik adalah system pendingin di dalam casing. Mencari fan atau kipas serta heatsink yang terbaik. Mencari produk yang sedikit mahal tapi memberikan hasil yang maksimal. Menggunakan juga thermal paste yang berkualitas untuk membantu koneksi processor dengan pendingin. Hatihati dengan penyiapan ini karena sudah banyak berita bahwaprocessor terbakar pada saat proses

overclocking karena pending yang kurang berfungsi. 2. Siapkan power supply yang berkapasitas tinggi Menggunakan power supply yang berkualitas dengan kemampuan minimal 250 watt

3. Pilih motherboard yang tepat Tidak semua jenis motherboard dapat meningkatkan factor pengali (multiplier) processor. Fitur motherboard yang support untuk keperluan overclocking, minimal harus dapat mengubah speed FSB dan level tegangan inti processor. Teliti betulbetul jenis motherboard dan kemampuannya. Jika perlu chek kembali spesifikasi yang ada pada buku manual. 4. Update BIOS Motherboard Sebaiknya menggunakan BIOS motherboard terbaru, Update BIOS jika diperlukan untuk menjaga kestabilan Motherboard pada saat overclock. Beberapa motherboard, memiliki system BIOS yang dapat digunakan untuk melakukan pensettingan FSB dan level tegangan untuk keperluan overclock. Beberapa yang lain dapat dilakukan melalui jumper jumper yang ada. Tetapi bagaimana jika terlanjur membeli motherboard yang tidak support untuk overclock?. Kemungkinan terakhir adalah melakukan overclocking dengan menggunakan software utility seperti SoftFSB. Utility tersebut bermanfaat karena dapat langsung mengubah speed FSB melalui interface yang ada pada Windows. 2.2. Memory/RAM Jika processor merupakan komponen yang memiliki prosentase terbesar untukmenentukan baik buruknya kinerja computer, maka RAM adalah pendukung utama processor dalam menentukan kinerja tersebut. RAM merupakan singkataan dari Random Acess Memory, termasuk kelompok memoriutama dalam computer, dimana RAM merupakan tempat penyimpanan semua data yang dimasukkan oleh komponen input. Jadi semakin besar kapasitas RAM, maka akan semakin cepat proses yang dilakukan oleh computer.

Secara umum, RAM dibagi menjadi dua yaitu Static RAM (SRAM) dan Dynamic RAM (DRAM). Static RAM mmerupakan RAM yang dapat dipertahankan data didalamnya tanpa perlu disegarkan secara berkala. Sedangkan Dynamic RAM perlu disegarkan secara berkala untuk mempertahankan isinya. Penyegaran berkala tersebut membuat DRAM lebih lambat daripada SRAM. Sedangkan dari sisi teknologinya, terdapat beberapa tipe RAM sebagai berikut: Fast Page Memory (FPM), tipe ini sudah tidak dikembangkan lagi Extented Data Out RAM (EDO RAM). Sama denga FPM tipe ini sudah tidak dikembangkan lagi SDRAM, tipe yang lebih fleksibel dibanding pendahulunya EDORAM karena tidak perlu dipasang berdampingan. Kita boleh memasang hanya satu modul saja dari motherboard yang memiliki 3 slot. RDRAM, yang disebut juga dengan nama Rambus sesuai dengan nama perusahaan pembuatnya. Slot hampir sama dengan SDRAM, tetapi RAM jenis ini tidak bisa ditempatkan pada slot SDRAM. Berbeda denga SD RAM, kita harus mengisi penuh semua slot uang ada pada motherboard. Jika kita memiliki hanya satu keeping RDRAM, maka slotslot yang kosong dapat diisi dengan modul modul dummy untuk melengkapi. DDRRAM, singkatan dari Double Data RateRAM, mempunyai kecepatan dua kali lebih cepat dari SDRAM. Tetapi sering RAM jenis initidak compatible dengan systemsistem yang lebih lama. Untuk menggunakan DDRRAM, computer harus memiliki processor yang cukup cepat sehingga mampu menangani bandwidth ekstra yang dihasilkan DDRRAM tersebut.

MASALAH : CRASH SETELAH PASANG RAM BARU >> Masalah:

Saat baru saja menambah RAM baru yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja computer lebih baik dari system yang lama. Tetapi hal itu menyebabkan computer menjadi sering crash. Solusi :

Langkah pertama, check kedudukan RAM baru dan RAMRAM yang lain. Apakah sudah terpasang dengan baik pada slotnya. Kita juga bisa mencoba dengan menurunkan sedikit timing RAM dalam BIOS. Test ulang computer. Apakah bisa berjalan dengan lancar? Jika ternyata belum lancar, kita dapat melanjutkan pencarian kesalahan. Pada motherboard tertentu, modul memory buatan produsen yang berbeda dapat saling tidak berkompromi atau tidak kompatibel. Cabut RAM baru tersebut dan pasang RAM yang lama kemudian coba mengaktifkan kembali computer. Jika computer menjadi lancar bekerja, masalahnya sudah jelas bahwa RAM baru tidak kompatibel dengan motherboard kita. Ganti RAM dan cari modul yang berasal dari produsen yang sama. MASALAH : MENAMBAH RAM, TIDAK TERDETEKSI Masalah:

RAM kita semula 64 MB.mkemudian kita menambah lagi dengan RAM yang berkapasitas sama sehingga diharapakan RAM menjadi 128MB. Tetapi pada saat booting, ternyata yang terdeteksi pada tampilan awal booting tetap 64MB. Solusi :

Langkah pengecekan kasus ini hampir sama dengan masalah yang CRASH setelah pasang RAM baru. Langkah pertama, chek kedudukan RAM baru dan RAMRAM yang lain. Apakah sudah terpasang dengan baik pada slotnya. Test ulang computer. Jika tetap belum terdeteksi, cek kembai apakah RAM baru yang sudah kita tambahkan

tersebut sesuai denga jenis slot yang ada pada computer. Belum tentu RAM yang bisa masuk pada suatu slot berarti bahwa RAM tersebut kompatibel untuk ditambahkan.sebagai contoh, SD RAM memiliki slot yang serupa dengan RD RAM. Tetapi mempry jenis RD RAM, tidak bisa terdeteksi meskipun bisa dipasang pad aslot jenis SD RAM. Perhatikan betulbetul kesesuaian jenis RAM dengan tipe slot pada motherboar MASALAH : SETELAH MENAMBAH RAM, PROSES KOMPUTER LEBIH LAMBAT. Masalah:

RAM bertipe EDO, terdiri dari beberapa keeping yang berkapasitas total 64 MB, kita ingin menambah lagi karena kebetulan masih ada slot kosong. Tetapi setelah ditambah, computer malah menjadi lebih lambat. Solusi :

Tidak ada yang salah dengan pemasangan RAM. Tetapi memang batas upgrade RAM EDO adalah 64MB. Penambahan RAM lebih dari 64MB akan menimbulkan masalah dengan Chaceable Area (memory sementara)computer. PC akan menjadi lebih lambat sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal jadi kesimpulannya , kapasitas memory sudah maksimal dan tidak ada gunanya untuk ditambah lagi. Kecuali kita akan melakukan upgrade untuk meningkatkan kinerja computer. Jika memang itu yang kita lakukan, konsultasikan hal tersebut dengan teknisi yang bisa kita percaya. TIPS : OPTIMALISASI DENGAN VIRTUAL RAM Microsoft Windows menyediakan sebuah fasilitas untuk meningkatkan kecepatan computer dengan virtual RAM. Tetapi konsep ini akan lebih baik jika kita menggunakan dua buah harddisk untuk menghindari crash dengan beberapa program saat beroperasi. Konsepnya, kita menggunakan harddisk

sebagai virtual memory yang akan mempercepat akses computer. Untuk menerapkan fasilitas virtual RAM ini lakukan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Klik kanan icon My Computer, pilih Properties. Akan muncul kotak dialog System Properties. 2. Klik tab Performance pada kotak dialog tersebut dan klik tombol Virtual Memory. 3. Pilih item Let me specify my own Virtual Memory setting dan pilih harddisk yang akan digunakan sebagai Virtual memory. 4. Klik tombol OK. 2.3. HARDDISK Harddisk atau harddisk drive disingkat HDD atau hard drive disingkat HD adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis. Harddisk diciptakan pertama kali oleh insinyur IBM, Reynold Johnson di tahun 1956. Harddisk pertama tersebut terdiri dari 50 piringan berukuran 2 kaki (0,6 meter) dengan kecepatan rotasinya mencapai 1.200 rpm(rotation per minute) dengan kapasitas penyimpanan 4,4 MB. Harddisk jaman sekarang sudah ada yang hanya selebar 0,6 cm dengan kapasitas 750 GB. Jika dibuka, terlihat mata hardisk pada ujung lengan bertuas yang menempel pada piringan yang dapat berputar. Data yang disimpan dalam hardisk tidak akan hilang ketika tidak diberi tegangan listrik. Dalam sebuah hardisk, biasanya terdapat lebih dari satu piringan untuk memperbesar kapasitas data yang dapat ditampung. Dalam perkembangannya kini hardisk secara fisik menjadi semakin tipis dan kecil namun memiliki daya tampung data yang sangat besar. hardisk kini juga tidak hanya dapat terpasang di dalam perangkat (internal) tetapi juga dapat

dipasang di luar perangkat (eksternal) dengan menggunakan kabel USB ataupun FireWire. MASALAH : HARDISK FAILURE Masalah :

Setelah melakukan Power On Self Test, BIOS melaporkan pesan kesalahan Harddisk failure. Setelah itu proses booting computer berhenti dan gagal menghidupkan system. Solusi :

Jangan panik ketika menjumpai pesan tersebut. pesan itu dapat berarti bahwa harddisk kita rusak atau mungkin hanya koneksi kabel yang salah. Lakukan beberapa langkah berikut untuk mengatasinya: 1. Chek pada setup BIOS apakah masih dapat mendeteksi harddisk. Pada beberapa motherboard, setup BIOS dapat ditampilkan dengan menekan tombol DEL pada saat booting. Setelah BIOS muncul, pilih opsi Auto Detect Disk Drive jika ada. Jika tidak ada, chek di konfigurasi utama. Pasti ada prosedur untuk mengenali harddisk. 2. Tetapi jika ternyata harddisk tidak dikenali, chek terlebih dahulu sambungan sambungan kabel harddisk yang ada didalam casing. Mungkin ada yang longgar atau tidak menancap dengan benar pada konektornya. Jika sambungan sudah benar tetapi ternyata harddisk masih tidak terdeteksi, nampaknya kemungkinan harddisk rusak. 3. Jika harddisk masih terdeteksi, kita boleh merasa lega karena fisik harddisk masih dikenali computer. Berarti kemungkinan yang rusak adalah partisi atau format harddisk.

MASALAH : INVALID PARTITION TABLE Masalah:

Pesan yang muncul pada booting adalah Invalid partition table. Setelah itu booting gagal dan system tidak bisa diaktifkan. Solusi:

Invalid partition table, berarti bahwa harddisk telah kehilangan partisinya. Yang harus segera dilakukan adalah segera mempartisi ulang harddisk tersebut. : 1. Lakukan booting dengan menggunakan cd start up. Pastikan bahwa di dalam cd tersebut berisi file system yang dilengkapi dengan filefile perintah seperti Format.com dan Fdisk.exe. jangan lupa pula memasukkan driver CD ROM pada cd tersebut agar pada saat booting computer langsung mendeteksi CD Drive yang ada. 2. Setelah cd start up dimasukkan, tekan tombol power dan tunggu sampai muncul prompt A atau A:\>. 3. Setelah prompt A muncul, jalankan program fdisk.exe dengan cara mengetikkan: Fdisk (enter) 4. Akan muncul tampilan sebagai berikut: FDISK Option Current Fix disk drive Choose one of the following 1. Create DOS Partition or Logical DOS drive 2. Set Active Partition 3. Delete Partition 4. Display Partition 5. Change Current fixed disk partition

5. Jika harddisk belum terpartisin sebelumnya, maka pilih pilih Create DOS Partition or Logical DOS drive. Kemudian dari sub menu yang muncul, pilih Create Primary DOS partition. Akan muncul pertanyaan yang berarti bahwa apakah kita akan menggunakan seluruh dari kapasitas harddisk untuk primary DOS atau ingin membaginya. Jika kita ingin membagi harddisk menjadi dua drive (drive C dan drive D), maka jawab pertanyaan tersebut dengan N. 6. Masukkan ukuran primary DOS partition dalam ukuran MB atau prosentase. Nantinya partisi yang ini akan menjadi drive C dan sisanya menjadi drive D 7. Buatlah partisi tersebut aktif agar bisa digunakan untuk booting computer. Untuk mengaktifkannya, pilih angka 2 pada menu utama yang berbunyi Set active partition. 8. Langkah selanjutnya membuat pertisi kedua. Pilih angka 1 pada menunya. Maka akan muncul pertanyaan yang menanyakan ukuran pertisi. Masukkan ukuran yang diinginkan dan tekan enter hingga muncul pesan extended DOS partition was created 9. Proses harddisk partisi selesai dan restart kembali komputernya. MASALAH : MISSING OPERATING SYSTEM Masalah :

Sama seperti masalahmasalah sebelumnya, tetapi pesan yang muncul pada booting adalah sebagai berikut : Error loading operation System Missing operation system Solusi :

Missing operation system, berarti harddisk kehilangan system untuk boot. Lakukan langkah memformat dan mengisinya dengan system sebagai berikut.

1. Lakukan booting menggunakan cd system, tunggu sampai A prompt nya muncul. Selanjutnya ketikkan perintah pemformatan drive sebagai berikut. Format C : /S (enter) 2. Setelah diketikkan perintah tersebut akan muncul pesan sebagai berikut: Warning : All Data on Non removable Disk Drive C will be lost Procced with format ? (Y/N) 3. Tekan Y jika ingin melakukan pemformatan. Akan muncul proses format dan tunggu sampai 100% complete. Setelah proses format selesai, maka akan muncul pesan : Format Complete System Transferred Volume label (11 character, ENTER for none) ? 4. Ketikkan nama label yang diinginkan. Kemudian tekan enter. Setelah itu proses selesai.

PENUTUP

A. 1.

Kesimpulan Troubleshooting pada computer adalah segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan computer.

2.

Macam troubleshooting ada dua, yaitu: a. Troubleshooting ketika merakit dan mengupgrade komputer b. Troubleshooting dalam mengoperasikan komputer

3.

Processor merupakan prosentase terbesar yang menentukan baik buruknya sebuah computer. Masalah pada processor biasanya adalah cepat panas, dan ketika membeli processor baru tidak terdeteksi. Processor bisa

dioptimalisasi dengan overclock. dan memilih yang asli. 4. RAM adalah pendukung utama processor dalam menentukan kinerja. RAM merupakan singkataan dari Random Acess Memory, termasuk kelompok memori utama dalam computer, dimana RAM merupakan tempat penyimpanan semua data yang dimasukkan oleh komponen input. Jadi semakin besar kapasitas RAM, maka akan semakin cepat proses yang dilakukan oleh komputer. Masalah yang sering dihadapi pada RAM adalah crash setelah memasang yang baru, menambah RAM tapi tidak terdeteksi, dan setelah menambah, proses kerja komputer lebih lambat. Optimalisasi RAM dengan virtualisasi RAM. Tips dalam memilih RAM yang baik adalah dengan menyesuaikan chipset dan slot pada motherboard, kebutuhan, merk dan kualitas. 5. Harddisk atau harddisk drive disingkat HDD atau hard drive disingkat HD adalah sebuah komponen perangkat keras yang menyimpan data sekunder dan berisi piringan magnetis. Masalah yang sering muncul pada harddisk adalah harddisk failure, invalid partition table dan missing operating system.

DAFTAR PUSTAKA

Wahyono Teguh. 2003. PC Troubleshooting Plus . Yogyakarta : Gava Media Komputer, Wahana. 2011. Langkah Mudah Troubleshooting Komputer. Yogyakarta: Andi Publisher

http://desiaryaningsih-06231005.blogspot.com/2008/06/pengertiantroubleshooting.html http://anwarmadara.blogspot.com/2012/08/pengertian-troubleshootingkomputer.html http://cacakkomputer.blogspot.com/2009/05/troubleshooting-pada-komputer.html http://ilmu-reparasi-komputer.blogspot.com/2011/07/penanganan-troubleshooting-pada.html http://lecturer.d3ti.mipa.uns.ac.id/sakroni/files/2010/12/optimalisasi-kinerjaprocessor-ram-dan-hardisk.pdf (diakses 2 Oktober 2012)

You might also like