You are on page 1of 7

ANALISIS NOVEL BEKISAR MERAH

TUGAS KAJIAN FIKSI ANALISIS NOVEL BEKISAR MERAH D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 9 : 1. SUCI KUSTYANINGSIH 2. SULIS FITRIA NINGSIH 3. SURYA SAMOSIR 4. SYOFIANDI DIK REG B 2010

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2012 DAFTAR ISI


Kata Pengantar.......................................................................................................... i Daftar Isi.................................................................................................................. ii BAB I...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN..................................................................................................... 1 1. Latar belakang.................................................................................................... 1 2. Rumusan Masalah........................................................................................... 1 3. Tujuan ............................................................................................................... 1 BAB II .................................................................................................................... 2 PEMBAHASAN....................................................................................................... 2 1. Unsur Instrinsik .................................................................................................. 2 2. Unsur Ekstrinsik................................................................................................... 4 Kelebihan dan kekurangan ............................................................................... 5 Sinopsis Novel................................................................................................... 6 Biografi pengarang............................................................................................ 8 Penutup.................................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 10

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang Novel bekisar merah menceritakan tetang kehidupan seorang perempuan yang dikhianati suaminya, ia pergi ke Jakarta tetapi karena kecantikannya nya si pemilik warung yang ia tumpangi selama di Jakarta ingin menjualnya pada Bu Lanting untuk di jadikan istri orang kaya sehingga mereka mendapat imbalan yang mereka inginkan. Dewasa ini sudah banyak bermunculan novel-novel remaja. Disini kami ingin menampilkan karya sastra lama dengan kekhasan bahasa yang digunakan dengan gaya bahasa puistisnya seorang Ahmad Tohari. Tidak

seperti novel remaja pada umumnya yang menceritakan tentang kehidupan percintaan remaja, novel ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang dirasa lebih alamiah dan tidak monoton, sehingga tidak membosankan untuk dibaca oleh semua kalangan. 2. Rumusan masalah Masalah yang diangkat pada novel ini adalah tentang sulitnya kehidupan seorang penyadap kelapa bernama Darsah yang memiliki seorang istri bernama Lasi yang kecantikannya sangat terkenal di desanya. Masalah ini dimulai ketika Darsa pulang dengan dipapah kedua temannya akibat terjatuh dari pohon kelapa. Novel ini bercerita pada kehidupan sehari-hari seorang penyadap kelapa yang kesulitan ekonomi mendera mereka dan tentang kehidupan Lasi di kota Jakarta. 3. Tujuan 1. Untuk mengetahui unsur instrinsik dan ekstrinsik yang terdapat pada novel bekisar merah karya Ahmad Tohari 2. Untuk mendapatkan informasi yang ada di dalam novel yaitu kehidupan seorang penyadap air nira kelapa dan kehidupan penyimpangan sosial di Jakarta

BAB II PEMBAHASAN
1. Unsur Instrinsik Novel Bekisar Merah
1.Alur dalam novel tersebut yaitu alur maju 2. latar terbagi atas tiga yaitu: 1. Latar Suasana 1. Gelisah saat darsah harus menunggu hujan reda untuk menderes air nira 2. Semangat : ketika darsah tahu hujan telah reda 3. Sedih: saat lasi tahu Darsah jatuh dan di tolong oleh mukri 4. Kebimbangan: karena tidak ada biaya untuk mengobati darsah di rumah sakit 5. Sedih: ketika Lasi di ejek teman-temannya di katakan lasipang si Lasi anak jepang 6. Gelisah: ketika bersama Handarbeni ketika ia minta persetujuan L asi untuk menikah dengannya. 7. senang: mengetahui kanjat mencintai nya 8. sedih: darsah sedih ketika ia meratapi nasibnya di tingggal Lasi dan sumber mata pencahariannya harus ditumbang. 9. senang: ketika Kanjat menikah dengan Lasi 2. Latar tempat: rumah lasi dan darsah, kebun pohon kelapa, karangsoga, di sawah, rumah eyang Mus, rumah sakit tempat darsah dirawat, Jakarta, kalirong (sungai kecil di karangsogo ), warung

Bu Koneng, Rumah Bu Lintang, Rumah Handarbeni, ruang kerja Handarbeni, rumah paman Ngalwi di Sulawesi Tengah (paman Kanjat), Bermalam di hotel Surabaya 3. Latar waktu: Malam hari, 1961, pagi hari, magrib, bulan puasa

4. Tokoh dan penokohan: 1.Lasi: seorang yang cantik istri dari Darsah dan kemudian menikah dengan Handarbeni, sabar mengurus suaminya 2.Darsah: suami Lasi yang mencintai Lasi tapi karena ingin membalas Bu Bunek ia menjadi berkhianat pada Lasi. Seorang pekerja keras 3.Kanjat: pria yang cerdas yang mencintai Lasi 4. Mukri orang yang yang membantu darsah ketika ia jatuh dan membantu darsah menderes nira ketika darsah sakit, pekerja keras ia tetap menyelesaikan pekerjaannya walau pun hari telah malam 5.Wiryaji: ibu Lasi sayang kepada lasi dan memikirkan kehidupan Lasi 6.Eyang mus: seorang yang taat beribadah dan seorang bijaksana ini terbukti banyak orang yang meminta nasehatnya diantaranya wiryaji dan darsah, suka memainkan gambang tunggal. 7.Pak Tir: seorang toke pengumpul gula, seorang yang sangat kaya di karangsoga 8.Dokter darsah: dokter yang masih muda dan memberi saran untuk membawa darsah ke rumah sakit besar. 9.Bunek: seorang dukun beranak yang dapat menurut membantu menyembuhkan penyakit yang diderita darsah 10.Sipah: anak bunek yang dinikahi oleh darsah dan penyebab kehancuran rumah tangga lasi dan darsah 11.Mas pardi: supir pengangkut gula ke jakarta dan menolong Lasi ia berniat tidak membiarkan Lasi tinggal di warung bu kuneng tapi Lasi ingin tinggal 12.Sapon: teman pardi 13. Bu koneng: pemilik warung, wanita mucikari yang baik pad aLasi tetapi memanfaatkan kecantikan lasi dengan menjual lasi dengan Bu Lanting dengan imbalan cincin berlian

14. Bu Lanting: seorang yang baik dimata Lasi tetapi ia ingin menjual Lasi 15. Handarbeni: seorang yang menikah karena nafsu ingin memiliki wanita yang kecantikannnya seperti gadis jepang 16. Pak Talab: Orang yang sombong di Karangsoga 17. Pak Bambung: teman B u Lanting yang menyukai Lasi dan ingin mendapatkan balasan dengan memberikan kalung dan ingin menikahi Lasi.

4.Sudut pandang: sebagai orang ketiga yang berada diluar cerita 5.Amanat 1. Kesetiaan pada istri walaupun untuk membalas budi seharusnya ia tidak berkhianat 2. Harus berjuang dalam menjalani hidup dan jangan pernah menyerah 6. gaya bahasa: Bahasa indonesia yang terdapat beberapa menggunakan bahasa jawa 7. Tema: Kehidupan yang memanfaatkan orang lain untuk kepentingan diri sendiri/menjual diri 2. Unsur Ekstrinsik Novel 1. Nilai ekonomi: keadaan ekonomi para penderes nira kelapa di karangsago yang sanagt miskin, dan ketika bu Kenong ingin menukarkan Lasi pada Bu Lintang dengan cincin berlian, begitu juga pada saat Bu Lintang meminta imbalan pada Pak Handarbeni untuk memberinya mobil beru milik pak Handarbeni. Dilihat dari karakter setiap tokoh Misalnya Pak Tir: Seorang yang kaya raya di desa Karangsoga Darsah: seorang penderes nira kelapa yang miskin Handarbeni: seorang yang kaya raya di Jakarta 2. Nilai humanistik: mukri yang tulus menolong darsah saat terjatuh dan menolong mengggambil hasil nira ketika darsah sakit 3. Nilai sosial: kehidupan kota yang hinggar binggar oleh hiburan kota yang menyebabkan penyimpangan sosial. Dilihat dari cerita di dalam novel yaitu kehidupan Lasi yang berubah dari ia masih di desa dengan ia di Jakarta. Ia menjadi orang kaya yang strata kehidupannya lebih baik dengan menikah pada Pak Handarbeni. 4. Nilai budaya: bagaimana kehidupan di desa dengan kehidupan di Jakarta. Di Karangsago pada umumnya masyarakat masih memegang teguh adat istiadat yang berlaku di desa tersebut misalnya pada saat Mukri menolong Darsah yang jatuh dari pohon kelapa saat mengambil hasil air nira dengan menyiramkan air seni ke seluruh tubuh Darsah, dan ketika mengobati Darsah dengan memijat perut Darsah yang di lakukan oleh Bunek. 5. Nilai Agama: di dalam novel terdapat niali-nilai agama terlihat ketika Darsah menumpahkan segala kesusahannya kembali kepada sang khalik dengan sembahyang diatas batu dipinggir

sungai karena masalahnya harus menikahi Sipah (anak Bunek) dan ditinggal pergi oleh Lasi istrinya Kelebihan dan kekurangan Novel 1.Kelebihan Novel a. Novel memberikan nilai-nilai ektrinsik yaitu nilai sosial, nilai budaya, nilai ekonomi, nilai agama yang memberikan ajaran pada pembaca b. Novel memberikan informasi tentang kehidupan masyarakat penyadap air nira kelapa dan kehidupan kota yang sangat berbanding terbalik dengan kehidupan yang ada di desa Karangsoga dan itu memang ada di dalam kehidupan kita jarak strata kehidupan orang desa yang miskin serba kekurangan dan orang kaya di kota yang bermewah-mewah dan punya jabatan yang tinggi. c. Nilai kesetiaaan seorang istri merawat suaminya yang sakit yang menggugah pembaca. 3. Kekurangan novel a. Akhir dari cerita novel ini masih menggantung, tidak jelas akhirnya b. Di dalam novel terdapat banyak kata-kaya yang berasal dari bahasa daerah Jawa yang tida semua pembaca dapat mengerti, terdapat kata-kata kasar yang terlalu vulgar misalnya kata lemah pucuk penyakit si Darsah Sinopsis Bekisar Merah Di Desa Karangsoga, Darsa bekerja sebagai penyadap nira kelapa. Ia memiliki seorang istri yang sangat cantik bernama Lasiyah, anak mbok Wisyaji. Pak Wisyaji sendiri adalah paman darsa. Setiap hari Lasi membantu suaminya mencari kayu baker dan mengolah nira menjadi gula. Kehidupan penduduk karangsoga yang mayoritas penyadap nira sangatlah miskin. Sebab harga satu kilo gula selalu lebih rendah dari sekilo beras. Kebanyakan penyadap nira itu menjual gula mereka ke Pak Tir seorang tengkulak gula yang kaya di desa Karangsoga. Suatu hari Darsa terjatuh dari pohon kelapa. Ia dibawa ke rumah sakit. Tetapi karena berdah syaraf dan tak mampu membiayai, Darsa dirawat di rumah. Ternyata ia terkena gangguan pada syaraf kandung kemih sehingga Darsa ngompol terus dan impotent. Darsa dirawat oleh Bunek seorang dukun bayi sekaligus tukang pijat. Beberapa bulan dirawat oleh Bunek, Darsa mengalami kemajuan bahkan bias sembuh. Akan tetapi Darsa di jebak oleh Bunek dengan menyuruhnya membuktikan kejantanannya kepada anak bungsu Bunek, Sipah yang pincang. Bunek tak ingin anak bungsunya itu menjadi perawan tua, sedangkan Darsa sendiri merasa rikuh menolak permintaan Bunek yang telah menyembuhkannya. Peristiwaini adalah awal kehancuran rumah tangga Darsa. Lasi minggat ke Jakarta dengan memaksa Pardi, supir truk Pak Tir yang biasa menganttar gula ke Jakarta. Di Jakarta, Lasi dititipkan diwarung Bu Koneng. Ternyata Bu Koneng menjual Lasi kepada Bu Lanting secara halus. Di ruamah Bu Lanting, Lasi dimanjakan. Bu lanting bermaksud menjual Lasi kepada Handarbeni seorang overste purnawirawan yang sedang mencari bekisar untuk dijadikan gundik. Istilah bekisar dinisbatkan pada Lasi yang ternyata seorang turunan Jepang. Memang ayah Lasi adalah seorang tentara Jepang yang tertarik dengan mbok Wiryaji muda. Tetapi si Jepang itu pergi semasa Lasi belum lahir dan dikabarkan tewas. Waktu kecil Lasi memang sering diolok-olok teman-temannya dengan sebutan Lasi-pang atau Lasi anak jepang, kecuali Kanjat anak Pak Tir. Walaupun umur kanjat lebih muda dari lasi, tetapi ia selalu ingin melindungi Lasi . ketika diperlihatkan foto Lasi yang berpakaian kimono, Handarbeni sangat tertarik. Katanya mirip artis Jepang Haruko Wanibuchi yang sangat digandruginya.

Lasi tak bias menolak tawaran Bu lanting untuk menjadikan dirinya sebagai gundik Handarbeni karena ia merasa kepotangan budi. Dengan terpaksa dan seperti main-main kawinkawinan seperti ketika ia masih kecil dulu. Dan Lasi mencintai Kanjat setelah sekian lama mereka berpisah dan bertemu dengan nya ketika ia ingin menjemput Lasi pulang ke kampungnya saat itu ia sedang menunggu tamu Bu Lanting yaitu pak Handarbeni ia akhirnya menikah dengan Pak Handarbeni selama 2 tahun dan setelah itu ada seorang teman Bu Lanting yang suka kepadanya yaitu Pak Bambung tetapi ia menolak dan pulang ke kampungnya. Di Karangsoga ia menikah dengan Kanjat di saksiakan kerabat dekat orang tua dan Eyang Mus.

You might also like