Professional Documents
Culture Documents
Joko Murdiyanto
PADAT MODAL
PADAT ERROR
PADAT TEKNOLOGI
PADAT RISIKO
RUMAH SAKIT
PADAT KARYA
PADAT PROFESI
PADAT MUTU
INTRODUCTION
The intensive care unit is not merely a room or series of room filled with patients attached to interventional technology; it is the home of an organization: the intensive care team
2.Administrasi unit.
4.Pengecualian. Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan hidup yang agresif hanya demi perawatan yang aman saja. Pasien dalam keadaan vegetatif permanen. Pasien dalam keadaan matibatang otak. Ketiga jenis pasien diatas sewaktu-waktu dikeluarkan dengan pertimbangan ada pasien prioritas 1, 2, 3 yang akan masuk.
Klasifikasi ICU
Mampu melakukan resusitasi dan ventilasi bantu < 24 jam serta pemantauan jantung di RS tipe C atau B1 Mampu melakukan ventilasi bantu lebih lama serta mampu melakukan bantuan hidup lain, tetapi tidak terlalu kompleks di RS tipe B2
ICU Tersier
ICU MODEL
1. Open-model: Any physician with privileges to admit patients into a specific hospital oversees the care of their patients in the ICU. This model allows continuity of care and is the traditional and most common model in the United States. 2. Closed-model: Patients requiring ICU admission are transferred to the care of a critical care specialist (intensivist) or team of intensivists. This team assumes full responsibility for the patient while she or he is in the ICU. Many researchers recommend this model, but it has not yet gained prominence in U.S. hospitals. 3. Semi-closed-model: This model is similar to the closed-model, except the admitting physician maintains close contact with the patient in the ICU even though the on-site intensivist manages care, acting as a gatekeeper for the allocation of critical care resources. Jasson S Lee, Acad.Health
No
Definisi
Kelebihan
Kekurangan
Yaitu pengorganisasian tugas pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan.
Perawat terampil untuk tugas /pekerjaan tertentu. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas. Kekurangan tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yang praktek untuk keterampilan tertentu. Lebih sedikit membutuhkan perawat Tugas-tugas mudah dijelaskan dan diberikan Para pekerja lebih mudah menyesuaikan tugas Tugas cepat selesai
Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau total sehingga proses keperawatan sulit dilakukan. Apabila pekerjaan selesai cenderung meninggalkan klien dan melakukan tugas non keperawatan. Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai dan sulit diidentifikasi kontribusinya terhadap pelayanan. Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja. Tidak efektif Membosankan Komunikasi minimal
2.
Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas/jaga selama periode waktu tertentu atau sampai klien pulang. Kepala ruangan bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan menerima semua laporan tentang pelayanan keperawatan klien
Fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. Memberikan kesempatan untuk melakukan keperawatan yang komprehensif. Memotivasi perawat untuk selalu bersama kien selama bertugas, non keperawatan dapat dilakukan oleh yang bukan perawat. Mendukung penerapan proses keperawatan. Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan. Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawab klien bertugas.
3 .
Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat dan sekelompok klien. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya (registered nurse). Pembagian tugas di dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok/ketua grup. Selain itu ketua grup bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota grup/tim. Sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan. Selanjutnya ketua grup yang melaporkan pada kepala ruangan tentang kemajuan pelayanan/asuhan keperawatan terhadap klien.
Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif dan holistik. Memungkinkan pencapaian proses keperawatan Konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim, cara ini efektif untuk belajar. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan efektif. Memberikan kepuasan pada pasien & perawat Produktif karena kerjasama, komunikasi dan moral
Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas terhambat. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim. Akontabilitas dalam tim kabur. Tidak efektif bila pengaturan tidak baik Membutuhkan banyak kerjasama dan komunikasi Membingungkan bila komposisi tim sering dirubah
4.
Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh satu orang registered nurse sebagai perawat primer yang bertanggung jawab dalam asuhan keperawatan selama 24 jam terhadap klien yang menjadi tanggung jawabnya mulai dari masuk sampai pulang dari rumah sakit. Apabila perawat primer/utama libur atau cuti tanggung jawab dalam asuhan keperawatan klien diserahkan pada teman kerjanya yang satu level atau satu tingkat pengalaman dan keterampilannya (associate nurse).
Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan. Memungkinkan asuhan keperawatan yang komprehensif dengan pertanggungjawaban yang jelas. Memungkinkan penerapan proses keperawatan Memberikan kepuasan kerja bagi perawat Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga yang menerima asuhan keperawatan Lebih mencerminkan otonomi Menurunkan dana perawatan
Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain karena lebih banyak menggunakan perawat profesional. Perawat harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi kesehatan/kedokteran Perawat anggota dapat merasa kehilangan kewenangan Masalah komunikasi
5 .
Metode Modular
Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat profesional dan non profesional (trampil) untuk sekelompok klien dari mulai masuk rumah sakit sampai pulang disebut tanggung jawab total atau keseluruhan. Untuk metode ini diperlukan perawat yang berpengetahuan, terampil dan memiliki kemampuan kepemimpinan. Idealnya 2-3 perawat untuk 8-12 orang klien.
Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif dan holistik dengan pertanggungjawaban yang jelas. Memungkinkan pencapaian proses keperawatan Konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim, cara ini efektif untuk belajar. Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman dan efektif. Produktif karena kerjasama, komunikasi dan moral Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan. Memberikan kepuasan kerja bagi perawat Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga yang menerima asuhan keperawatan Lebih mencerminkan otonomi Menurunkan dana perawatan
Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga tugas rutin yang sederhana terlewatkan. Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat penanggung jawab klien bertugas Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain karena lebih banyak menggunakan perawat profesional. Perawat harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi kesehatan/kedokteran Perawat anggota dapat merasa kehilangan kewenangan Masalah komunikasi
6.
Metode Kasus
Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan keperawatan dimana perawat mampu memberikan asuhan keperawatan mencakup seluruh aspek keperawatan yg dibutuhkan.Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada seorang pasien secara menyeluruh, untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pada pasien dengan baik. Dalam metode ini dituntut kualitas serta kuantitas yang tinggi dari perawat, sehingga
Sederhana dan langsung Garis pertanggung jawaban jelas Kebutuhan pasien cepat terpenuhi Memudahkan perencanaan tugas
Moral perawat profesional melakukan tugas non profesional Tidak dapat dikerjakan perawat non profesional Membingungkan
metode ini sesuai jika digunakan untuk ruangan ICU ataupun ICCU.
Lokasi ICU dianjurkan satu komplek dengan kamar bedah dan kamar pulih, berdekatan atau mempunyai akses yang mudah ke unit gawat darurat, laboratorium dan radiologi.
KESIMPULAN
Pengorganisasian ICU tergantung dari berbagai faktor : 1.Sarana dan prasarana yang disediakan. 2.Sumber daya insani yang memenuhi syarat baik kulitas dan kuantitas serta jenisnya. 3.Sistem dan prosedur yang diterapkan. 4.Budaya mutu dan keselamatan pasien dari seluruh tenaga yang terlibat di ICU.