You are on page 1of 21

Pendapat Ulama tentang Bedah Rekontruksi

Imam abu hanifah berpendapat tidak mengapa jika kita berobat menggunakan jarum suntik , dengan alasan untuk berobat karena breobat di bolehkan , sesuai dengan ijmak ulama , dan tidak ada perbedaannya laki-laki dan perempuan. Bahkan, dalam kondisi tertentu operasi medis bisa menjadi wajib hukumnya ,jika menyebabkan kematian , maka wajib baginya untuk berobat .

Syeikh Yusuf al-Qaradlawi berpendapat: kalau seseorang mempunyai cacat yang mungkin menjijikan pandangan, misalnya karena ada daging tambah yang dapat menimbulkan minder dan perasaan tidak enak , maka tidak berdosa berobat selagi dengan tujuan menghilangkan kecacatan atau kesakitan yang dapat mengancam hidupnya . karena Allah tidak menjadikan agama dalam kesukaran bedah plstik untuk memperbaiki cacat dan kerusakan (rekontruksi) yang bersifat dibutuhkan (tidak sampai ketingkat darurat ) seperti bibir sumbing , atau kulit rusak karena terbakar , dalam perspektif hokum islam di bolehkan, berdasarkan pertimbangan kecacatan pada seseorang itu dapat menghalanginya untuk menjalani kehidupan sosialnya.

ituBila termasuk dalam kategori penyakit maka dianjurkan untuk diobati sebagaimana dianjurkan Nabi , antara lain: Dari Usamah bin Syarik. Rasulullah SAW bersabda: berobatlah wahai hamba Allah karena sesungguhnya Allah Azza wa jalla tidak menurunkan suatu penyakit kecuali ia turunkan juga obatnya, kecuali ia mati dan pikun, atau dalam berbagai riwayat kecuali satu penyakit, sahabat bertanya: ya Rasulullah, penyakit apa itu? Nabi berkata: Penyakit pikun ( HR. ahmad al-tu mudzi, abu dawud, dan ibnu majah )

Pada operasi rekonstruksi dimaksudkan sebagai bentuk pengebotan dan atau untuk mengembalikan fungsi organ, jaringan yang rusak, tidak normal akibat kecelakaan, atau sebab lain.

Kebolehan melakukan bedah rekonstruksi ini ulama memberikan sejumlah batasan persyaratan, yaitu: 1. Hendaknya bedah dilakukan bukan pada wilayah atau jenis yang diharamkan secara khusus seperti yang di sebutkan dalam hadits sahih di atas tato, menyukur alis menyambung rambut, dan mengikir gigi. 2. Tidak termasuk pada wilayah yang diharamkan dalam batasan umum dalam syariat Islam, seperti menyerupakn diri laki-laki dengan perempuan, atau sebaliknya, tidak ada unsur pengelabuan atau menipu. Demikian juga, tidak berdampak atau bertujuan menyerupai dengan perilaku orang-orang kafir atau yang tidak terhormat. 3. Dilakukan dalam rangka lebih mendapatkan kondisi lebih baik.

4. Terkaut dengan batasan teknis dalam praktik kedokteran, yang meliputi :


a. adanya keyakinan tim medis akan keberhasilan operasi yang kan di lakukan, tidak boleh jika baru pada prediksi atau dugaan semata . batasan ini antara sesuai kaidah hukum islam


b. Ada izin dari pasien, atau jika tidak memungkinkan, izin dari wali atau yang dapat mewakilinya, karma seseorang tidak boleh melakukan tindakan-tindakan pada orang lain kecuali setelah mendapatkan izin dari yang bersangkutan, jika tidak, maka termasuk tindakan melampaui batas, dan tindakan tersebut dibenci allah

c. Dilakukan oleh dokter yang ahli, sebagaimana di tuntut dalam hadits nabi

d. Tidak menimbulkan indikasi medis, resiko, atau dampak negatif yang lebih besar . batasan ini sejalan dengan batasan syariat islam tentang menarik mashlahah dan menolak mafsadah. e. Terkait dengan batasan tersingkapnya aurat yang harus di tutupi dan tidak boleh terlihat, namun dalam batasan darurat keharaman menyingkap dan melihat darurat untuk pengobatan berlaku rukhshah.

5. Bahan yang dipergunakan untuk menambal atau menutupi cacat, seperti kulit, tulang atau organ lainnya, harus berasal dari tubuhnya sendiri atau dari seseorang yang telah meninggal dunia dengan batasan tertentu. Batasan kebolehan mengambil organ atau jaringan orang yang baru wafat ini merupakan hasil analogi (qiyas) dari pendapat jumhur ulama yang memperbolehkan makan daging mayat dalam keadaan darurat. Namun jika diambil dari orang yang masih hidup yang akan mengakibatkan mudarat bagi yang orang tersebut maka tidak dapat di benarkan.

Sesuai dengan kaedah fikih: dlarurat tidak boleh dihilangkan dengan dlarurat yang lain.

Dalam prinsip hukum islam menghindari dlarar dari seseorang tidak boleh menimbulakan dlarar (risiko berat) bagi org lain.

Operasi estetika
Pada operasi estetika unsur kecantikannya lebih dominan, berbeda dengan operasi rekonstruksi, sehingga disini ada factor tidak mensyukuri nikmat allah yang nyata-nyata berfungsi normal. Padahal yang di tekankan dalam islam adalah usaha mencari sebab kesembuhan dari penyakit yang menimpa dengan cara-cara yang dibenarkan oleh syarak. Tujuan orang melakukan bedah plastik kosmetik adalah untuk mempercantik diri sesuai dengan ukuran perasaan seks manusia. Hal ini dilakukan karena merasa bahwa apa yang ada belum sempurna, atau lebih tegasnya, mereka tidak puas dengan yang ada dan melihatnya serba kurang.

Ulama membolehkan operasi plastic konstruksi karena niat dan motivasi utamanya adalah memperbaiki dan atau memuluhkan kembali fungsi organ yang rusak, baik bawaan sejak lahir maupun karena kecelakaan. Yusuf al-Qaradlwi membolehkan operasi plastik konstruksi dan mengharamkan operasi plastik estetika .operasi jenis konstruksi ini telah dilakukan pada masa rasulullah saw

Hukum Operasi Plastik Kosmetik


Para ulama mengharamkan operasi plastik kosmetik dengan alas an termasuk tindakan mengubah fhitrah atau mengubah ciptaan Allah ,sebagaimana disebutkan dalam alquran: Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka ,dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong teling-telinga binatang ternak),lalu mereka benar-benar memotongnya ,dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barang siapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata (Q.s al-Nisa (4):119).

. Mengubah fhitrah keberagaman,artinya mengubah ketentuan agama dengan kekufuran ,menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal . dengan kata lain maka ciptaan Allah yang dimaksud atau fitrah Allah dimana diayat lain adalah bentuk fisik awaan sejak lahir yang normal

Larangan mengubah fitrah antara lain disebutkan dalam ayat alquran: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah);(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu .tidak ada perubahan pada fitrah Allah . itulah agama yang lurus;tetapi kebanyakan mausia tidak mengetahui(Q.s alrum (30):30).

Nash diatas mengandung larangan mengubah ciptaan Allah secara sia-sia , termasuk operasi plastik karena didorang kepuasan,nafsu. Pada operasi estetika untuk kecantikannya lebih dominant, berbeda dengan operasi konstruksi disini jelas factor tidak mensyukuri nikmat Allah yang nyata-nyata berfungsi normal disisi lain , kinerja seorang muslim agar selalu tampak ceria , energik , indah, cantik, bersih., tetap dituntut tanpa harus melakukan operasi estetika.

Pelaksanaaan operasi kecantikan di haramkan karena termasuk mempermainkan ciptaan Allah serta yang hanya bertujuan demi keindahan dan kecantikan semata namun demikian jika di maksudkan untuk membantu kekurangan fisik hukum nya boleh

Larangan juga berlaku bagi orang orang yang membantu pelaksanaannya, ahli bedah dan pasien sama sama jalan setan. Larangan tersebut juga berdasarkan pada kaidah fiqhiyyah : Apa yang mendorong terlaksananya ke haraman maka hukumnya haram. Tindakan tindakan tersebut yang tidak dapat di masukan kedalam darurat atau sesuatu yang sangat di perlukan ( al-hajat) , hukum nya haram dan termasuk dalam batasan mengubah ciptaan Allah dalam al-quran dan larangan nabi di atas.

Upaya Preventif
seharusnya manusia bersyukur dalam keadaan fisikyna,jika ada sesuatu yang di anggap kurang,hendaknya membandingkannya dengan yang lebih di bawahna. Anjuran bersyukur sangat banyak dalam nash agama, antara laindalam hadis nabi disebutkan : dari abi hurairah ia berkata. Rosulullah swa bersabda: lihat lah orang yang di bwah mu, jangan melihat orang yang di ats mu dengan begitu lebih mengarah tidak menyia nyia kan nikmat Allah,menurut (riwayat ) abu muawiayah, kepdamu,(HR.muslim dan ajmad)

jika hanya masalah ukuran, bentuk , warna anggota tubuh tertentu yang berfungsi secara normal wajib di terima apa ada nya , dan di syukuri, tidak menjadi kannya sebagai alas an untuk mengubah ciptaan allah dengan melakukan bedah plastik kosmetik hanya di sebabkan tidak sesuai dengan keinginan nafsu nya. Seharusnya ,semua itu dianggap sebagai ujuian baginya dan menganggapnya sebagai yang terbaik , Allah berfirman : adapun manusia apabila tuhannya mengujinya lalu di muliakannya dan di berinya kesenangan , maka ia akan berkata : tuhan ku telah memuliakanku (Q.s. alfajr(89):15)

bersyukur atas semua nikmat, antara lain di anjurkan dalam ayat al-quran Maka tidak ada alasan untuk tidak bersyukur , tuhan telah memberikan alas an yang tak ternilai , hidup di negri yang aman, udara dan air yang bersih, diberi anggota tubuh yang lengkap , otak yang sehat, lahir dan batin.

You might also like