You are on page 1of 8

SISTEM INFORMASI PENDAPATAN DAERAH (Studi Kasus: Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung)

Emi Ratna Setiani


emi.ratna@politekniktelkom.ac.id

Jajang Kusnendar.
jkn@politekniktelkom.ac.id

Eka Widhi Yunarso


ewd@politekniktelkom.ac.id

Program Studi Manajemen Informatika Politeknik Telkom Bandung 2010

ABSTRAK Dinas pendapatan daerah merupakan badan pemerintah yang bertugas melakukan pemungutan pendapatan daerah melalui pengkoordinasian dan pemungutan pajak, retribusi, bagi hasil pajak, dana perimbangan, dan lain sebagainya. Simpatda adalah sebuah sistem informasi manajemen pendapatan daerah yang berfungsi membantu proses di dalam dinas pendapatan daerah, seperti penghitungan pajak, pencatatan identitas wajib pajak, dan pembuatan laporan pajak. Pengembangan simpatda yang telah terdapat di dalam dinas pendapatan kota Bandung bertujuan untuk mengembangkan menu pelaporan yang telah ada dan memberikan transparasi kepada wajib pajak tentang pajak mereka. Simpatda yang digunakan di dipenda kota bandung masih berbentuk aplikasi desktop dan hanya orangorang tertentu yang dapat mengaksesnya. Wajib pajak mengetahui tentang pajak mereka dari surat yang dikirim oleh dipenda. Simpatda tersebut akan dikembangkan menjadi web based, agar ada lebih dari satu admin yang memasukkan data. Wajib pajak juga dapat mengetahui tentang pajak mereka dari web yang telah disediakan. Penggunaan web based dalam aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengaksesan sistem, baik oleh pihak dinas pendapatan daerah, maupun oleh wajib pajak. Proyek akhir ini dimulai dengan merancang hubungan antar database dan proses bisnis yang terjadi di dalam aplikasi. Kemudian dilanjutkan dengan desain tampilan dan pembuatan program.

Kata Kunci: web, SIPATDA

1.2 1 1.1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Rumusan Masalah

Salah satu aspek kehidupan manusia yang sudah terbantu oleh teknologi adalah perhitungan dan pengolahan data. Dinas Pendapatan Daerah adalah organisasi yang memiliki tanggung jawab dalam pemungutan pendapatan daerah melalui pengkoordinasian dan pemungutan pajak, retribusi, bagi hasil pajak, dana perimbangan, dan lain sebagainya. Di dalam Dispenda sendiri terdapat sebuah sistem yang menangani masalah perpajakan, seperti pendaftaran, pendataan dan perhitungan pajak. Sistem tersebut menggunakan bahasa visual basic dengan database uniq. Saat seseorang ingin menjadi seorang wajib pajak, dia harus mendaftarkan dirinya ke kantor pajak dengan cara mengisi form pendaftaran dan membawa fotokopi identitas diri, fotokopi akte pendirian (untuk usaha), serta surat keterangan tempat kegiatan atau usaha dari instansi berwenang. Form pendaftaran tersebut lalu disalin ke database Dispenda untuk kemudian di data sebagai wajib pajak. Dari sistem tersebut dapat diketahui berapa pajak yang harus dibayar oleh sebuah badan usaha atau individu. Sistem tersebut juga dapat menghitung beberapa jumlah pajak dari tiap-tiap sektor usaha. Walaupun demikian, sistem tersebut hanya ada di dalam Dipenda dan tidak bisa diakses dari luar. Karena itu dibuatlah sebuah sistem yang memiliki fungsi hampir sama dengan sistem sebelumnya, tapi dengan tampilan yang lebih mudah dipahami, sehingga aplikasi tersebut bisa ditangani oleh banyak user. Sistem baru tersebut juga mampu memberikan laporan yang lengkap dan bisa dikembangkan menjadi sistem online. Sehingga para wajib pajak bisa melihat pajak yang harus mereka bayar tanpa harus menunggu surat dari Dipenda.

Adapun perumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana membangun sistem dinas pendapatan daerah yang bisa dikelola oleh banyak user? 2. Bagaimana cara pihak dinas pendapatan daerah melihat distribusi pajak berdasarkan sektor maupun tahun secara terintegrasi? 3. Bagaimana pengembangan sistem agar para wajib pajak bisa mengetahui status pajak mereka? 1.3 Tujuan

Tujuan pengajuan proposal ini adalah sebagai berikut: 1. Pihak dinas pendapatan daerah dapat menggunakan sebuah sistem yang bisa dimengerti oleh banyak user, 2. Pihak dinas pendapatan daerah dapat melihat perbandingan hasil pajak berdasarkan sektor maupun tahun, 3. Pemungutan pajak menjadi lebih cepat dari sebelumnya. 1.4 1. Batasan Masalah Beberapa batasan masalah sebagai berikut: Aplikasi sistem informasi manajemen pendapatan daerah ini hanya memfokuskan pada pajak daerah yang berupa Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, dan Pajak Parkir. Sistem ini hanya membahas tentang perhitungan pajak saja. Tidak membahas tentang program kerja dan sebagainya di dalam dinas pendapatan daerah. Studi kasus dalam sistem yaitu hanya dalam keadaaan normal yaitu wajib pajak membayar pajak tepat waktu atau ada denda. Untuk pajak reklame, keterangan tinggi lebar maupun panjang hanya informasi untuk pendataan saja tanpa mempengaruhi besar pajak yang harus dibayar.

2.

3.

4.

1.5

Metodologi Penelitian Metode yang digunakan antara lain: a. Penelitian Lapangan yaitu pengambilan data yang dilakukan di tempat studi kasus dengan cara teknik wawancara dan Studi dokumentasi. b. Penelitian Kepustakaan

a. b. c. d. 2.3

Mendata objek pajak, Memproses penghitungan pajak yang harus dibayar , Perhitungan jumlah pajak baik secara terpisah maupun keseluruhan, Menu pelaporan, DFD (Data Flow Diagram) Data flow diagram adalah sebuah representasi grafik dari sebuah sistem yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponenkomponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.

1.6

Jadwal Pengerjaan
Tabel 1.1 Jadwal PEngerjaan
Minggu KeKegiatan

No 1 Pembuatan Proposal 2 Pengumpulan Data Wawancara sistem Blog 3 Analisa Kebutuhan dari hasil wawancara 4 Design System Blog DFD Desain GUI 5 6 Coding Integrasi dan Pengujian Black box testing 7 Dokumentasi

II

III

IV

VI

VII

VII

IX

XI

XII

2.4

ER Diagram ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objekobjek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

2 2.1

TINJAUAN PUSTAKA Dinas Pendapatan Daerah 2.5

PHP PHP atau Hypertext Preprocessor adalah sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa.

Dinas Pendapatan Daerah atau yang dikenal dengan sebutan Dipenda atau Dispenda adalah organisasi yang berada di bawah pemerintah daerah yang memiliki tanggung jawab dalam pemungutan pendapatan daerah melalui pengkoordinasian dan pemungutan pajak, retribusi, bagi hasil pajak, dana perimbangan, dan lain sebagainya. 2.2 Sistem Informasi Pendapatan Daerah 2.6

Structure Quey Language (SQL) SQL adalah bahasa yang khusus digunakan untuk mengoperasikan database.

Sistem Informasi Pendapatan Daerah adalah Software yang diperuntukan bagi Pemerintah Daerah, guna menunjang kinerja yang berhubungan dengan pendapatan & retribusi daerah sehingga dapat tertata dengan rapi sampai sejauh mana PAD dapat dicapai. Software ini melingkupi pekerjaan yang terdiri dari:

2.7

MySQL MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread dan multiuser.

ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1 Kebutuhan Perangkat Keras Tabel 3.1 Spesifikasi Perangkat Keras Tahap Pengembangan Spesifikasi Keterangan Processor Intel Core2 Duo RAM Hard Disk 1.99 GB 320 GB

3.4 Perancangan dan Implementasi 3.4.1 Perancangan Sistem Sistem Informasi Pendapatan Daerah ini memiliki beberapa User yang berbeda-beda tugas dan hak aksesnya (Gambar 1) 3.4.2 Perancangan Antarmuka Topologi GUI Admin menggambarkan hak akses yang dapat dilakukan admin didalam proses penetapan pajak di dalam Dinas Pendapatan Daerah di sistem ini. (Gambar 2) 3.4.3 Perancangan Basis Data Berikut ini gambar E/R Diagram dari Sistem Informasi Pendapatan Daerah: (Gambar 3)

3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 3.2 Spesifikasi Perangkat Lunak Tahap Implementasi Jenis Perangkat Keterangan Lunak Sistem Operasi Windows XP SP3 Web Server Apache Software XAMPP 1.7.0 pendukung Editor Adobe Dreamweaver CS4 Browser Mozilla FireFox 3.6.3 Database MySQL Desain Web Adobe Flash, Photoshop CS3 Dokumentasi Ms. Word 2007 3.3 Perancangan 3.3.1 Analisa Sistem yang Telah Ada Dinas pendapatan daerah telah memiliki sistem manajemen pendapatan daerah standar. Di dalam sistem tersebut, identitas wajib pajak dapat disimpan termasuk identitas pajak masing-masing wajib pajak. Calon wajib pajak diwajibkan mengisi form pendaftaran yang berisi identitas wajib pajak disertai dengan membawa identitas resmi seperti KTP, akte kelahiran, dan surat keterangan tempat kegiatan atau usaha dari instansi berwenang.

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi antarmuka sistem merupakan implementasi hasil dari desain yang telah dirancang sebelumnya. (Gambar 4) 4.2 Pengujian Pengujian dilakukan untuk menguji sistem apakah sistem sudah sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan. Seperti validasi validasi untuk berbagai macam kemungkinan input, dan lain-lain.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan aplikasi sistem informasi pendapatan daerah diatas adalah sebagai berikut: 1. Dengan pembuatan sistem informasi pendapatan daerah berbasis web ini, memungkinkan banyak user yang mengolah data perpajakan. Bahkan bila perlu, dapat mengolahnya di luar kantor.

2.

Menu laporan berupa jum;ah pajak maupun perbandingan pajak dapat dilihat dengan jelas. Wajib pajak dapat mengetahui jumlah pajak mereka beserta statusnya tanpa harus menunggu surat dari dinas pendapatan daerah.

rogramming/Materi%20PHP.pdf (accessed September 25, 2010). MySQL. 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL (accessed September 23, 2010). Pemerintah Kota Bandung. Tata Cara Pemungutan Pajak. Bandung: Dinas Pendapatan Daerah, 2008

3.

5.2 Saran Untuk pengembangan kedepannya yang lebih baik untuk sistem informasi pendapatan daerah ini, ada beberapa saran yang dapat digunakan, yaitu: 1. Untuk pembuatan sistem informasi pendapatan daerah yang selanjutnya, dibuat pula data pegawai yang melayani wajib pajak baik secara langsung maupun yang bertugas memasukkan data ke sistem agar lebih mudah ditelusuri jika terjadi kesalahan. 2. Dibuat sistem yang lebih besar agar dapat melayani jenis-jenis pajak yang lain seperti pajak penghasilan, pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor dan lain sebagainya.

REFERENSI

Bahasa_pemrograman. Juni 6, 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_pemrogra man (accessed September 28, 2010). Basis_Data. 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/Basis_data (accessed September 25, 2010). Database. 2009. http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?vie w=article&catid=13:rpl&id=332:basis-data-ataudatabase&option=com_content&Itemid=15 (accessed September 23, 2010). ER Diagram. 2009. http://www.klikkanan.com/tutorial/php/bukutamu.shtml (accessed September 24, 2010). Materi PHP. 2009. http://www.deptan.go.id/pusdatin/admin/RB/P

LAMPIRAN

1.

Diagram Konteks

Gambar 1. Diagram Konteks 2. Topologi GUI Admin

Gambar 2. Topologi GUI Admin

LAMPIRAN

3.

E/R Diagram

Gambar 3. E/R Diagram

LAMPIRAN

4.

Implementasi

Gambar 4. Home

You might also like