Professional Documents
Culture Documents
Sistem koordinasi terdiri atas system syaraf dan system hormone. Interaksi
keduanya melibatkan system indra.
Sistem syaraf
Sistem syaraf merupakan system kontrol yang mempunyai fungsi sebagai penerima dan
penghantar rangsang keseluruh bagian tubuh, serta memberikan tanggapan terhadap
rangsangan tersebut.
Sel syaraf yang menerima rangsang (impuls) disebut reseptor, sedangkan sel syaraf
yang menerima hasil tanggapan dari otak disebut efektor.
Jika dilihat dari letaknya dalam tubuh reseptor dibedakan atas eksteroreceptor
yang menerima rangsang dari luar dan interoreseptor yang menerima rangsang dari
dalam tubuh. Interoreseptor lebih dikenal dengan nama kinestesis (indra ke enam).
2. Dendrit
Berupa tonjolan selaput plasma dari badan sel, atau percabangan dari badan sel.
Dendrit berfungsi menerima impuls yang datang dari ujung akson lain dan
meneruskannya ke badan sel
3. Akson
Berbentuk serabut panjang yang berfungsi menerima impuls dari badann sel syaraf
dan meneruskannya ke sel syaraf lain
Struktur tambahan pada neuron terdiri dari
4. Selubung myelin
Merupakan pembungkus akson yang terbentuk dari fosfolipid. Berfungsi melindungi
akson, memberi makan akson, dan sebagai isolator
5. Nodus ranvier,
Merupakan bagian dari akson yang tidak terbungkus selubung myelin dan berfungsi
sebagai mempercepat penghantaran impuls.
6. Sel schwann’s
Termasuk kelompok sel neuroglia, berfungsi membentuk selubung myelin.
1. Neuron multipolar
Neuron yang memiliki banyak dendrite dan satu neuron. Neuron jenis ini biasanya
menyusun neuron motorik
2. Neuron bipolar
Neuron yang memiliki satu dendrit dan satu akson. Neuron ini hanya ditemukan di
syaraf darah telinga dan mata. Neuron ini termasuk jenis neuron interneuron
(konektor)
3. Neuron unipolar
Neuron yang memiliki badan sel terletak dibagian tengah dari akson. Ujung akson
yang satu berhubungan dengan system syaraf pusat, sedangkan akson yang lain
ujungnya berupa dendrite yang berhubungan dengan efektor.
Neuron ini merupakan jenis neuron sensorik.
Sinapsis adalah titik temu antara ujung akson sel saraf satu dengan badan sel atau
dendrite sel sayaf berikutnya.
Sel syaraf tempat asal impuls disebut neuron prasinapsis, sedangkan sel syaraf
tempat lompatan impuls disebut neuron pascasinapsis. Ujung akson dari syaraf
presinapsis membentuk bonggol yang disebut bonggol sinapsis. Dalam bonggol
sinapsis terdapat mitokondria dan struktur terbungkus membrane yang disebut
vesikula sinapsos. Vesikula sinapsis berisi neurotransmitter (suatu senyawa kimia
yang dapat menghantarkan impuls dari satu sel syaraf ke sel syaraf yang lainnya
dengan cara difusi.
Jenis neurotransmitter yang penting adalah asetilkolin (Ach), dan yang lainnya
adalah adrenalin, dopamine, serotonin.
Impuls yang datang pada neuron prasinapsis menyebabkan vesikula sinapsis bergerak
mendekat ke membrane prasinapsis. Selanjutnya vesikula sinapsis melepaskan
neurotransmitter jenis asetilkolin dengan cara eksositosis ke celah sinapsis.
Neurotransmitter berikatan dengan protein reseptor. Masuknya asetilkolin di ikuti
dengan pindahnya impuls dari neuron presinapsis. Aselkolin yang telah melaksanakan
tugasnya akan diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi senyawa asam etanoat dan
kolin oleh enzim kolinesterase yang dihasilkan oleh neuron pasca sinapsis. Kolin
akan masuk kembali ke bonggol sinapsis dan disimpan dalam dalam vesikula sinapsis.
1. Gerak biasa
Merupakan gerak sadar, dengan arah gerak impuls sebagai berikut:
Impuls reseptor sel syaraf sensorik syaraf pusat sel syaraf motorik
efektor (otot)
2. Gerak reflex
Gerak reflek merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh, dan proses
terjadinya lebih cepat dibandingkan gerak biasa.
Urut-urutan jalannya impuls pada gerak reflex sebagai berikut:
Impuls reseptor sel syaraf sensorik sumsum tulang belakang sel syaraf
motorik efektor (otot)