You are on page 1of 8

M.

PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA Untuk mencapai kemajuan-kemajuan ini ialah dengan menggunakan kelebihan penduduk yang ada, yang merupakan pengangguran tersembunyi dan setengah menganggur di desa-desa. Mobilitas kelebihan tenaga kerja untuk pembangunan ekonomi hendaknya didasarkan pada tradisi atau paguyuban yang ada dalam masyarakat disitu sebelum ada industri. Pembangunan masyarakat desa dapat didefinisikan sebagai proses di mana orang-orang di situ bersama dengan pejabat-pejabat pemerintah berusaha untuk memperbaiki keadaan perekonomian, sosial dan kebudayaan dalam masyarakat yang bersangkutan, mengintegrasikan masyarakat ini dalam kehidupan bangsa dan dapat membantu membangun bangsa dan negara. Pembangunan masyarakat desa meliputi 2 unsur yaitu: ikut bertanya penduduk sendiri dalam usaha untuk memperbaiki tingkat hidupnya dengan inisiatif mereka sendiri dibarengi dengan bantuan-bantuan teknik serta lain-lain bantuan sedemikian rupa sehingga memajukan inisiatif mereka untuk berusaha sendiri dan saling membantu. Tindakan dari kedua pihak dan mengurangi bahaya pertentangan atau perselisihan sosial. Hasilnya, membantu memberantas buta huruf dan perbaikan-perbaikan kesehatan. Ekonomis memajukan produksi pertanian serta usaha-usaha metodemetode pertanian seperti: pemakaian pupuk, pemilihan bibit yang baik termasuk jenis tanaman dan sebagainya. Untuk memajukan perindustrian yang sesuai dengan desa disitu yang berarti pula merupakan sumber penghasilan dan lapangan kerja bagi penduduk desa. N. TABUNGAN DALAM NEGERI DAN PEMBENTUKAN KAPITAL Bantuan luar negeri yang umumnya diberikan kepada negara sedang berkembang menyebabkan adanya kejutan pertumbuhan perekonomian pada pertengahan kedua dari abad 19. Kapital dari luar negeri ini pada umumnya berbentuk investasi swasta, hadiah-hadiah dan pinjaman negara, yang sangat membantu negara

sedang berkembang menuju ke tingkat pertumbuhan yang ditopang sendiri, (self sustaining growth). Pembangunan ekonomi sebaiknya didasarkan pada sumber-sumber ekonomi yang terdapat dalam perekonomian sendiri, sedang capital dari luar negeri itu hendaknya sekadar sebagai tambahan saja. 1. Tabungan Bagi beberapa negara sedang berkembang, tabungan untuk investasi lebih dari 10% dari produksi nasional. Menurut Rostow adalah hal yang diperlukan untuk lepas landas (take-off) ke pertumbuhan yang ditopang sendiri (self sustaining growth). Mengembangkan tabungan dalam negeri, baik tabungan itu berasal dari tabungan dalam negeri, baik tabungan itu berasal dari tabungan sector swasta ataupun dari tabungan pemerintah. Pendapat dari pajak untuk investasi sebagai tabungan paksaan dapat pula digunakan. Tabungan di negara sedang berkembang relative rendah karena rendahnya tingkat pendapatan, dan ini karena rendahnya produktivitas penduduk karena sering terjadi inflasi dan devaluasi serta kekurangan lembaga yang dapat menampung simpanan itu. Menurut Prof.Lews, tabungan sukarela punya kecenderungan untuk tumbuh dengan cepat hanya apabila ketidakmerataan pembagian pendapatan itu disebabkan terutama oleh adanya tingkat keuntungan wiraswasta yang tinggi. Sebaliknya, bila ketidaksamaan ini disebabkan oleh adanya pendapatan tuan tanah yang tinggi,maka tabungan tak akan terdorong. Wiraswasta Puritan di Inggris pada abad ke-18 dimana di Inggris mereka yang kaya menanamkan kembali kekayaan-kekayaannya ke dalam usaha-usaha perekonomian. Dinegara terbelakang umumnya kelebihan nilai yang mereka terima biasanya digunakan untuk keperluan prestise, barang-barang mewah,seperti perhiasan-perhiasan atau meniru kehidupan orang-orang Barat seperti membeli mobil, lemari es, televisi dan sebagainya. Jadi lebih banyak digunakan untuk kepentingan konsumsi.

Kelas wiraswasta biasanya kurang mau menggunakan dananya dalam usaha-usaha jangka panjang, maka negara sedang berkembang harus dapat memberi daya tarik bagi investasi-investasi asing dan memberi dorongan-dorongan sehingga mereka yang mempuyai modal mau menanamkan kapitalnya untuk perkembangan perekonomian. Penyaluran tabungan ke investasi produktif dapat melalui beberapa cara yaitu dengan menggunakan system perbankan diperlukan adanya lembaga-lembaga kredit dan tabungan yang cukup, terutama diperlukan sistem Bank yang efisien. Bank-bank harus diorganisir sedemikian rupa sehingga dapat menarik tabungan sebanyak mungkin dari masyarakat dan membagikannya dalam bentuk kredit terutama pada petani-petani dan pedagang-pedagang kecil. Pada waktu yang sama harus dijaga jangan sampai terjadi bahaya perluasan kredit yang bersifat inflator (inflationary credit expansion) oleh Bank-bank Swasta karena akan membahayakan kebijaksanaan pembangunan pemerintah. 2. Pajak Metode untuk menarik dana dari konsumsi dan menjadikannya tersedia bagi investasi yang produktif. Dana-dana yang berasal dari pajak dapat dipinjamkan oleh pemerintah kepada perusahaan-perusahaan swasta untuk keperluan investasi seperti halnya di Jepang. Sebaliknya, pemerintah dapat membiayai investasinya dengan meminjam dari investor swasta seperti halnya terjadi dinegara-negara kapitalis. Politik pajak negara belum maju hendaknya jangan meniru politik pajak di negara maju sebab ada perbedaan yang besar dalam tujuan yang hendak dicapai dan dalam keadaan dimana politik pajak itu dilakukan. Tujuanya antara lain dapat didefinisikan sebagai berikut yaitu: mengumpulkan dana lewat perpajakan atau tabungan pemerintah. Untuk memungkinkan pemerintah membantu investasi swasta guna mencapai tingkat perkembangan yang dikehendaki dan menyediakan perangsang-perangsang yang diperlukan agar swasta berusaha semaksimum mungkin menaikkan produksi dan pembentukan modal.

a. Kelembagaan dan system hukum dinegara belum maju ikut merumuskan atau ikut memberi saran bagaimana pajak itu sebaiknya dipergunakan. b. Pertimbangan-pertimbangan pajak didasarkan pada kekuatan-kekuatan sosial, ekonomi, dan lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat. c. Saran-saran atau pertimbangan tentang pajak harus sesuai kapasitas administrasi negara tersebut. d. Besar pajak dibedakan antara yang penting dan yang tidak penting bagi pembangunan. Pajak langsung tidak banayak menjadi sumber utama bagi penerimaan dinegaranegara belum maju. Umumnya untuk negara belum maju didasarkan pertimbangan politis yakni dihendaki segera adanya kesamaan (equality) dan bukan mendorong perkembanagan yang cepat. Pajak impor (tariff impor) untuk penerimaan juga sebagai alat proteksi didasarkan pada sifat barang yang diimpor. Tujuannya mengumpulkan lewat perpajakan atau tabungan pemerintah, untuk memungkinkan pemerintah membantu investasi swasta guna mencapai tingkat perkembangan yang dikehendaki dan menyediakan perangsang (insentif yang diperlukan agar swasta berusaha semaksimum mungkin untuk menaikkan produksi dan pembentukan modal. 3. Inflasi Inflasi sebagai alat pembelanjaan pembangunan, juga semacam pajak tak tampak mengurangi konsumsi dengan menaikkan harga-harga, barang dan jasa. Menciptakan inflasi dengan menambah jumlah uang yang beredar. Adanya pengrusakan dalam alokasi faktor-faktor produksi, pengrusakan kegiatan produksi, pengrusakan struktur upah dan harga serta mengembangkan kegiatan spekulasi. Tambahan uang beredar asal dibarengi dengan penggunaan sumber-sumber ekonomi yang belum diusahakan, sehingga tidak mengganggu nilai uang itu sendiri. Tidak lagi merupakan pendorong, untuk tujuan-tujuan spekulasi seperti penyimpanan barang-barang (hoarding of inventories) dan sebagainya.

O. KEWIRASWASTAAN Wiraswasta merupakan kunci dalam pembangunan ekonomi.Umumnya dikenal sebagai unsur yang dinamis dalam perekonomian kapitalis, dan pengambil inisiatif utama dalam perekonomian. 2. Kewiraswastaan pada Perekonomian Kapitalis. 3. Kewiraswastaan pada Perekonomian yang Dikuasai Pemerintah. Wiraswasta yang kreatif dan berinovasi disentralisir dalam badan-badan pemeritahan bagian perencanaan. Industri yang membuat barang-barang menerima prioritas pertama dalam menentukan / membagi investasi. Menilai investasi baru dan proses baru, metode kalkulasi pada harga-harga keseimbangan dan produktivitas sosial marjinal (social marginal productivity). Agar para wiraswasta tetap giat bekerja diberi semacam bonus bagi mereka yang menemukan sesuatu sehingga semangat kerja mereka tetap tinggi 4. Kewiraan di Negara Sedang Berkembang Umumnya negara berkembang kekurangan wiraswasta yang perlu bagi pembangunan ekonomi yaitu dalam bidang industri manufaktur. Disebabkan keadaan sosial kebudayaan dan politik sebagaimana Schumpeter menyatakan sebagai iklim sosial. Pemerintah harus menutup kesenjangan (gap) yang disebabkan oleh adanya usaha swasta dibidang industri, harus dipertimbangkan masak-masak menurut rencana. Di negara sedang berkembang peranan swasta diharapkan banyak menyumbang, harus selalu ditimbulkan kelas wiraswasta yang kreatif dan dinamis. Negara mengalami kesulitan Neraca Pembayaran Internasioanl, hendaknya dilarang impor barang-barang konsumsi yang tidak penting. Sebenarnya paling mampu untuk memulai usaha-usaha sendiri. Karena mereka mempunyai kapital dan koneksi dengan pabrik-pabrik di luar negeri yang mau menolongnya. Pembangunan jalan-jalan untuk pengumpulan hasilhasil dan distribusinya diseluruh negara tersebut. Sumber tenaga listrik. Dapat bekerjanya industri berat. Untuk memenuhi kebutuhan pemerintah menggunakan

devisa. Tetapi negara sedang berkembang mengalami kesulitan mmeperoleh devisa, sehingga kurang tenaga listrik dan pembangunan menjadi terhambat. Dapat diatasi degan cara pengusaha minta kepada pemerintah untuk mengadakan tariff proteksi (protective tariff) selama industri-industri berjalan pada tahap permulaan (infant industries). Untuk mendorong industri melalui pendirian gedung pabrik fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam industri.

P. PRIORITAS DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Kebijaksanaan pembangunan ditentukan sifat dan tujuan yang berbeda-beda yang hendak dicapai. Kebijaksanan ekonomi jhendaknya disesuaikan dengan kepentingan komparatif masing-masing tujuan oleh struktur dan system penilaian. Perkembangan capital untuk investasi tidak mencukupi untuk mencapai diadakan pemilihan prioritas. Pada capital output ratio (COR) sangat berguna mengukur investasi yang dibutuhkan. Tak dapat mengukur akibat-akibat tidak langsung terhadap perekonomian. 1. Industri atau Pertanian ? Titik berat pada produksi pertanian akan menjamin naiknya pendapatan di desadesa akan menaikkan daya beli sektor pertanian hingga mampu membeli hasilhasil industri dan menciptakan atau memperluas pasar dalam negeri. Ekspor hasil pertanian dapat ditingkatkan guna menambah devisa untuk impor barang-barang capital yang penting untuk pembangunan, dapat menaikkan jumlah tabungan yang dapat diinvestasikan. Bersama-sama ekspansi produksi pertanian juga mendorong berdirinya industri barang-barang konsumsi. Setelah pasar dalam negeri menjadi cukup luas dan semua fasilitas-fasilitas tambahan telah berkembang, tiba waktunya untuk mendirikan industri-industri barang capital yang bersifat padat modal yang lebih kompleks sifatnya. 2. Perlahan-lahan atau Besar-besaran (Gradual ataukah Big-Push) Perekonomian dapat berkembang Rosenstein Rodan harus ada 3 faktor, tersedianya social overhead capital, sifat komplementer dari permintaan serta

adanya tabungan secara gradual maka sukar untuk menciptakan ketiga faktor itu bersama-sama. Cara big-fush harus diadakan investasi besar-besaran, sehingga ketiga tri kulit. 3 Pembangunan Seimbang ataukah Pembangunan Tidak seimbang (Balanced Growth atau Unbalanced Growth) Menurut Nurkse, pembangunan seimbang sangat penting untuk menerobos vicious circle dan produktivitas rendah. Tujuan politik pembangunan menghilangkan keadaan yang tidak seimbang tadi. Karena itu investasi hendaknya jangan seimbang. Jadi pembangunan harus tidak seimbang sedemikian rupa sehingga melengkapi investasi. 4 Fasilotas Prasarana Umum (Social Overhead Capital) Fasilitas Prasarana Umum seprti transportasi, komunikasi, sumber-sumber tenaga listrik merupakan syarat utama bagi perindustrian dan meluasnya produksi ekspor. Peranan fasilitas prasarana umum penting bagi pembangunan dapat memperkecil ICOR usaha-usaha baru. Q. ASPEK INTERNASIONAL DALAM PEMBANGUNAN Pembangunan negara diikuti dengan kenaikan impor bagi banyaknya impor menimbulkan kesulitan dalam Neraca Pembayaran Internasional. Macam barang yang diekspor masih sedikit sehingga kerapkali mengalami kesulitan-kesulitan Neraca Pembayaran Internasional.Bahwa negara sedang berkembang dapat mendatangkan alat-alat capital dari negara maju. R. IKHTISAR Kurangnya sumber-sumber alam dan tenaga manusia adanya penduduk yang padat pada waktu dimulainya industrialisasi. Kesulitan lain adanya adat istiadat yang agak sukar untuk diubah sehingga menghambat pembangunan ekonomi. Pembentukan wiraswasta yang kreatif dan dinamis. Tingkat perkembangan tergantung pada sumber-sumber ekonomi yang ada dan dapat digunakan untuk dengan ketidakseimbangan yang ada. Untuk mengimbangi ketidakseimbangan maka investasi harus diubah diadakan perubahan dalam

investasai baik sumber-sumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Menentukan pula kecepatan laju perkembangan ekonomi. Hubungan ekonomi dengan luar negeri mempunyai pengaruh yang besar untuk perkembangan ekonomi.

You might also like