You are on page 1of 15

Mata Kuliah : Pengembangan Sumber Daya Air Modul No.

2 : Dasar - Dasar Perencanaan PSDA Tujuan Instruksional Umum (TIU) : Mahasiswa mengetahui dan memahami ketersediaan air yang dapat dimafaatkan untuk perencanaan pengembangan sumber daya air mulai dari tahapan penyelidikan, perhitungan kelayakan, serta parameter parameter yang diperlukan dalam dalam perencanaan pengoperasian dan pemeliharaan pemanfaatan sumber daya air. Tujuan Instruksional khusus (TIK) : Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan tujuan dari setiap tahapan perencanaan pemanfaatan pengembangan sumber daya air mulai dari menentukan kebutuhan akan sumber daya air, dasar dan peraturan yang harus diikuti, tahapan penyelidikan, pengembangan, perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan hingga akhir usia layannya.

2.

DASAR - DASAR PERENCANAAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Pengertian Umum Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air a. Pengertian Umum

Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air diawali dengan merangkum kebutuhan masyarakat untuk dirumuskan menjadi tujuan dari kebutuhan masyarakat pengguna Sumber Daya Air. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan secara koordinasi dan terarah dalam rangka mencapai tujuan pengelolaan Sumber Daya Air. Pengembangan Sumber Daya Air pada wilayah sungai ditujukan untuk peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan air baku untuk rumah tangga, pertanian, industri, pariwisata, pertanahan, pertambangan, ketenagaan, perhubungan, dan untuk berbagai keperluan lainnya. Pengembangan sumber daya air meliputi : a) air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan lainnya; b) air tanah pada cekungan air tanah; c) air hujan; dan d) air laut yang berada di darat. Pengembangan air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan lainnya dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik dan fungsi sumber air yang bersangkutan. Ketentuan mengenai pengembangan sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan lainnya diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan. Pengembangan air tanah pada cekungan air tanah dilakukan secara terpadu dalam pengembangan sumber daya air pada wilayah sungai dengan upaya pencegahan terhadap kerusakan air tanah. Ketentuan mengenai pengembangan air tanah diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Pengembangan fungsi dan manfaat air mengembangkan teknologi modifikasi cuaca. hujan dilaksanakan dengan

Badan usaha dan perseorangan dapat melaksanakan pemanfaatan awan dengan teknologi modifikasi cuaca setelah memperoleh izin dari Pemerintah. Ketentuan mengenai pemanfaatan awan untuk teknologi modifikasi cuaca diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Pengembangan fungsi dan manfaat air laut yang berada di darat dilakukan dengan memperhatikan fungsi lingkungan hidup. Badan usaha dan perseorangan dapat menggunakan air laut yang berada di darat untuk kegiatan usaha setelah memperoleh izin pengusahaan sumber daya air dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Ketentuan mengenai pemanfaatan air laut yang berada di darat diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Proyek Pengembangan Sumber Daya Air harus diselesaikan secara khusus dan unik, karena sangat tergantung dari kondisi topografi setempat, kondisi sosial, politik dan budaya setempat dan harus melibatkan berbagai bidang keahlian secara terpadu. Dalam mempelajari pengendalian dan pengaturan pemanfaatan air maka akan timbul berbagai pertanyaan, diantaranya adalah : Berapa banyak jumlah air yang dapat diharapkan? (dari aliran air minimum, maksimum, tahunan, volume banjir, air tanah). Berapa banyak jumlah air yang dapat dimanfaatkan? (untuk air minum, irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air, industri, lalulintas dan sebagainya). Bagaimana pengendalian terhadap kelebihan air? (dengan pengaturan banjir, sistem drainase, pengelolaan air limbah dan sebagainya). Bangunan apa saja yang diperlukan dalam Pengembangan Sumber Daya Air? (Waduk, Bendung, Bendungan, Saluran, Pelimpah, Tanggul dan sebagainya). Bagaimana pengaruh Pengembangan Sumber Daya Air terhadap pelestarian lingkungan? (margasatwa, tumbuhan, air tanah, budaya dan politik). Apakah Pengembangan Sumber Daya Air mempunyai nilai ekonomis dan finansial?

Dengan demikian dalam mempelajari Pengembangan Sumber Daya Air diperlukan pengetahuan dan wawasan yang luas bagi perencana agar dapat diperoleh hasil harga yang optimal. b. Jenis dan Unsur Pengembangan Sumber Daya Air

Jenis dan unsur yang perlu diketahui dalam Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA) diantaranya adalah : 1) Kwantitas Air

Seberapa banyak air yang dapat diharpkan dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi tujuan kegunaannya, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut harus melalui penerapan Hidrologi, yaitu Ilmu yang mempelajari kejadian - kejadian serta distribusi air alamiah dibumi. Dengan mempelajari Hidrologi, dapat diketahui : daur hidrologi (Cyclus Hidrologi) prakiraan aliran air sungai dimasa datang, air tanah dan sebagainya. 2) Kwalitas Air

Selain jumlah air yang cukup, diperlukan mutu air sesuai dengan standard dan kegunaannya, misal air minum, air irigasi, air industri dan pambuangan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

air limbah. Pengujian kimiawi serta bakteriologis biasa dilaksanakan untuk menetapkan jumlah serta sifat - sifat kotoran didalam air.

3)

Bangunan Air

Bentuk dan ukuran bangunan air seringkali tergantung pada sifat hidrolik dan harus mengikuti azas mekanika fluida. Bangunan air sering kali mempunyai bentuk lengkap untuk disesuaikan dengan tuntutan azas mekanika fluida sehingga memerlukan perhitungan detail yang rumit, bahwa kadang kala diperlukan uji model didalam laboratorium sebelum dilaksanakan pembangunannya dilapangan. 4) Lingkungan

Dalam Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA) tidak dapat terlepas dari pengaruh lingkungan disekitarnya. Kondisi daerah aliran sungai (DAS) sangat menentukan kelestarian sumber daya air. Pengaruh bangunan air terhadap perkembangan morfologi sungai, pengaruh lingkungan selama pembangunan, pengelolaan dan setelah masa usia layannya selesai. Disamping itu pengaruh terhadap perubahan kondisi sosial, politik dan budaya dilingkungan bangunan pengembangan sumber daya air. 5) Unsur Ekonomis dan Finansial

Setiap pengembangan sumber daya air harus dilakukan studi kelayakan untuk mengevaluasi dari berbagai segi terhadap keuntungan yang diperoleh. Tinjauan ekonomis adalah tinjauan terhadap nilai keekonomian suatu pengembangan sumber daya air, bila dibandingkan dengan pembangunan lain yang mempunyai tujuan yang sama, sedangkan tinjauan financial adalah suatu studi / tinjauan nilai ekonomian pengembangan sumber daya air dengan membandingkan besaran investasi yang diperlukan terhadap keuntungan yang diperoleh selama usia layan bangunan pengembangan sumber daya air. 6) Unsur Sosial, Politik dan Budaya

Hampir semua pembangunan PSDA dibiayai oleh badan pemerintah tertentu, proyek irigasi, pengendali banjir, pengelola air bersih, air limbah dan pembangkit listrik. Pembangunan PSDA tergantung dari kebijakan / batasan perencana suatu daerah, peraturan dan undang - undang yang ada. Pembangunan PSDA dapat tertunda karena masyarakat dan adapt budaya setempat tidak menyetujuinya misal, merusak situs peninggalan nenek moyang, masyarakat tidak mengijinkan daerahnya digunakan untuk PSDA dan sebagainya. c. Problema yang ditimbulkan oleh PSDA

Mengingat air adalah merupakan bahan baku utama untuk memenuhi suatu kehidupan, maka pemanfaatan sumber daya air berarti akan mempengaruhi seluruh tatanan pola aliran air yang telah berlangsung lama. Beberapa permasalahan yang mungkin timbul oleh PSDA : Perubahan pola pemanfaatan aliran air Perubahan pola hidup binatang pada aliran air (sungai)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Perubahan pola distribusi sediment transport, missal timbulnya agradasi dan degradasi pada bagian hulu dan hilir bangunan PSDA Perubahan pada aliran air tanah Perubahan pola hidup sosial budaya masyarakat. 1) Perubahan pola pemanfaatan aliran air

Perubahan pola pemanfaatan aliran air ini dapat mempengaruhi tatanan kehidupan pada suatu daerah, bahkan dapat mempengaruhi hubungan antar wilayah kabupaten / propinsi, mungkin malah antar Negara. Untuk itu perlu dibuat pengaturan pola pemakaian pemanfaatan aliran air (sungai). Dengan mulai berjalannya peraturan pemerintah tentang otonomi daerah, maka peraturan/perundangan yang mengatur pemakaian / pemanfaatan aliran air sungai yang melibatkan lebih dari 1 (satu) wilayah kabupaten / propinsi dirasa sangat mendesak. 2) Perubahan pola hidup binatang pada aliran air (sungai)

Pembangunan PSDA yang memerlukan bangunan air (bendung, waduk dan bendungan) melintang / memotong sungai sehingga memutuskan migrasi suatu binatang air, misal ikan / binatang air pada saat reproduksi harus dibagian hulu sungai dan setelahnya hidup dibagian hilir sungai akan terputus, binatang air pada aliran deras harus berubah hidup pada air kolam / waduk dan sebagainya. 3) Perubahan pola distribusi sediment transport

Sedimen transport secara alamiah dari hulu ke hilir akan menyebar sesuai kecepatan aliran air sungai, misal sediment pasir dibagian hulu sungai yang diambil penduduk untuk keperluan pembangunan, akan terisi ulang secara alami pada saat air besar (banjir) datang. Apabila dibangun PSDA (Bendung atau Bendungan) maka dibagian hulu akan timbul agradasi, yaitu penumpukan material sediment transport dibagian hulu bendung / bendungan, sedangkan dibagian hilir mengalami degradasi yaitu penurunan permukaan dasar sungai dibagian hilir bangunan PSDA, lebih lagi apabila terjadi pengmbilan material sediment (pasir) pada sungai. Hal ini sangat membahayakan pondasi bangunan air disepanjang daerah aliran sungai tersebut, seperti bengunan perkuatan tanggul, kolom (pier) dan abutment jembatan dan lain-lain. 4) Perubahan pada aliran air tanah

Dengan dibangunnya PSDA maka merubah pola aliran sungai, maka dengan sendirinya akan mempengaruhi pola rembesan / infiltrasi pada daerah aliran sungai sehingga mempengaruhi elevasi tinggi muka air tanah. Dibagian hulu dari bendung / bendungan akan mengalami penurunan elevasi tinggi muka air tanah dan hal ini juga akan mempengaruhi terhadap besaran tekanan air tanah pada suatu bangunan air. 5) Perubahan pola hidup sosial budaya masyarakat

Perubahan pola ini akan terjadi apabila pembangunan PSDA yang besar, seperti pembangunan bendungan dengan luas genangan / waduk yang cukup luas, misal Saguling, Cirata, Jatiluhur, Karangkates, Kedung Ombo dan sebagainya. Akibat dari genangan yang luas, maka diperlukan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

pemindahan penduduk, terpisahnya hubungan antar desa, perubahan pola mata pencaharian dari pertanian menjadi usaha perikanan. Kesemua contoh tersebut dapat menimbulkan perubahan sosial dan budaya penduduk disekitar waduk. Proses Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air a. Tahapan Pengembangan Sumber Daya Air

Kebutuhan Masyarakat

Tujuan Kebutuhan Masyarakat

Tahap Kebijakan / Politik (GBHN)

Studi Peninjauan Awal (Reconnaisance Study)

tidak

Seleksi Awal (Quantitative Study) Teknis

Tahap Studi Kelayakan

ya
Study Kelayakan (Feasibility Study)

tidak

Seleksi Teliti Kelayakan teknis Kelayakan ekonomis Kelayakan lingkungan

ya
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Perencanaan Detail Perhitungan Gambar Spesifikasi Teknik Model Test

Tahap Desain

Penyusunan Dokumen Lelang Syarat Umum Syarat Teknik Syarat Khusus Syarat Administrasi

Tahap Pengadaan (Procurements)

Proses Pelelangan Pengumuman Kwalifikasi Pengikut Lelang Proposal Penawaran

tidak

Evaluasi Pelelangan Teknis Biaya

Keputusan Pemenang Lelang

Pelaksanaan Konstruksi

Tahap Konstruksi

Pengoperasian Pemeliharaan

Tahap Operasi Implementasi PSDA


Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

b.

Tahap Kebijakan

Perencanaan PSDA diawali dari masukan masyarakat tentang prioritas kebutuhan dari masing - masing daerah atau wilayah sungai. Semua usulan kebutuhan jangka pendek (tahunan), jangka menengah (5 tahunan) dan jangka panjang (25 tahunan) disusun didalam suatu perencanaan Daerah (tingkat II, tingkat I) dan perencanaan Pusat. Untuk perencanaan tahunan atau sering disebut sebagai Rencana Anggaran Pendapatan Belanja (RAPB - Daerah atau RAPB - Negara) yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR - Pusat) atau DPRD tingkat I atau DPRD tingkat II. RAPBN atau RAPBD yang telah diputuskan bersama antara wakil - wakil rakyat (DPR, DPRD) dengan Pemerintah (Pusat, Provinsi, atau Daerah tingkat II / kota) menjadi dasar tahapan perencana selanjutnya. Misal : ditetapkan menaikkan produksi pangan dengan memperluas jaringan irigasi sebanyak 10.000 Ha, maka dalam tahapan selanjutnya diperlukan perencanaan lebih detail tentang studi ketersediaan air, bangunan air yang diperlukan dan jaringan irigasi yang harus dibangun, dan seterusnya. c. Tahap Studi Kelayakan

Tujuan dari studi kelayakan ini adalah untuk memperoleh hasil produksi yang layak terhadap nilai teknis, ekonomis / finansial dan lingkungan. Untuk memperoleh hasil produk yang paling layak maka diperlukan pemilihan alternatif - alternatif usulan sehingga mendapatkan hasil produk terpilih yang terbaik. Studi Kelayakan untuk PSDA diperlukan tahapan Studi Reconnaisance (Studi Peminjaman Awal) yaitu studi alternatif didasarkan dengan tinjauan lapangan sesaat dengan menggunakan data sekundair (Desk Study), diperoleh alternatif PSDA yang masih kasar (belum teliti). Dari hasil rangking / Prioritas, Studi Reconnaisance dilanjutkan studi kelayakan lebih teliti lagi dengan pengumpulan data lapangan untuk mendukung perencanaan dasar dari alternatif - alternatif prioritas. Penyelidikan lapangan dimaksud diantaranya adalah survey topography, survey hidrologi dan meteorology, investigasi geologi dan tes laboratorium mekanika tanah, model tes hidrolik, dan studi kelayakan lingkungan (Studi AMDAL atau UKL / UPL). Dengan menggunakan data primer (dan data sekunder), dilakukan studi kelayakan teliti untuk memperoleh hasil alternatif yang paling baik atau mempunyai bobot kelayakan teknis, finansial dan lingkungan yang paling baik. Dari hasil studi kelayakan yang paling baik dilanjutkan dengan Perencanaan Detail. d. Tahap Desain

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Detail desain bangunan PSDA dilaksanakan untuk bangunan PSDA yang terpilih dari hasil studi kelayakan. Pekerjaan detail desain dilaksanakan berdasarkan parameter - parameter desain sesuai dari hasil survey investigasi dilapangan dan laboratorium tes serta model tes. Semua hasil perhitungan disajikan kedalam gambar desain dan spesifikasi teknis sebagai acuan utama dalam pelaksanaan pembangunan. e. Tahap pengadaan (Procurements)

Tahapan ini merupakan jembatan dari hasil tahapan detail desain untuk dapat di implementasikan kedalam tahap pelaksanaan konstruksi. Tata cara pelaksanaan pengadaan (Pelelangan) diatur didalam peraturan Presiden atau peraturan lain yang berlaku didalam suatu Perusahaan (Misal : Peraturan Pelelangan yang ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero). Didalam tata cara Pengadaan harus disiapkan data atau dokumen lelang yang diantaranya terdiri dari : Syarat Umum Syarat Administrasi Syarat Teknis Syarat Khusus Gambar Informasi untuk Peserta lelang

Dari hasil evaluasi penawaran akan diperoleh Pemenang Lelang sebagai pelaksana Pembangunan / Konstruksi. f. Tahap Konstruksi

Pelaksana konstruksi harus membuat gambar konstruksi lebih detail dan metode pelaksanaan secara rinci sehingga dapat menyiapkan semua kebutuhan tenaga kerja, material dan peralatan yang diperlukan serta jadwal penyediaan biaya pelaksanaan. Pelaksanaan konstruksi harus dimulai dari pekerjaan persiapan, uji kelaikan material dan alat, pelaksanaan konstruksi, uji kwalitas produk konstruksi, uji keandalan mesin, uji pengoperasian, uji masa pemeliharaan hingga serah terima hasil konstruksi. g. Tahap Operasi Buku Petunjuk

Hasil Pembangunan PSDA dioperasikan berdasarkan Pengoperasian / Pemeliharaan, agar menghasilkan optimum.

Didalam pengoperasiannya harus tetap memperhatikan kaidah yang telah ditetapkan didalam Studi Amdal atau Upaya Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan (UKL / UPL). Proses PSDA diatas sebagai acuan dasar didalam perencanaan PSDA, namun didalam kenyataan dilapangan diperlukan sedikit modifikasi untuk disesuaikan dengan tingkat keruwetan (komplexitas) dari suatu perencanaan PSDA.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Analisa Kelayakan Finansial PSDA Dalam mengevaluasi kelayakan pembangunan PSDA ditinjau secara finansial harus mempertimbangkan nilai waktu uang (time value of money). Konsep nilai waktu uang ini sangat penting, karena uang yang diperoleh saat ini nilainya lebih besar dibandingkan nilai uang yang akan diterima tahun depan. Contoh : Jika seseorang menerima 2 (dua) jenis pembayaran, pembayaran pertama saat ini dan pembayaran kedua tahun depan, maka setiap Rp. 100,- yang diterima hari ini akan mempunyai nilai lebih besar jika dibandingkan dengan Rp. 100,- tahun depan, karena jika uang tersebut disimpan di Bank akan bertambah sebesar bunga Bank dalam 1 (satu) tahun. Bila bunga Bank 10% pertahun, maka nilai uang akan menjadi Rp. 110,-. Konsep ini disebut dengan Present Value. Beberapa cara untuk menentukan kelayakan suatu PSDA : a. Metode Net Present Value (NPV) Metode penilaian investasi Net Present Value adalah menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan - penerimaan dimasa yang akan datang. Rumus Umum Net Present Value (NPV) adalah : (Aswalth Damodaran 1997 : 41)
t =n

NPV = Dimana : NPV = CFt = r = t =

CFt inisial investasi t t =1 (1 + r )

Net Present Value = Nilai bersih pada saat ini antara total biaya pemasukan dengan biaya investasi. Cash Flow in periode t = aliran pemasukan Discount Rate = suku bunga Bank Pemerintah Life of the Project = Masa Layan PSDA

Apabila dalam perhitungan NPV digunakan Hurdle Rate, yaitu nilai discount minimum yang diisyaratkan untuk pengembalian suatu investasi, maka penentuan nilai NPV dapat diambil sebagai berikut : NPV NPV > < 0, 0, maka PSDA layak untuk ditindaklanjuti maka PSDA tidak layak ditindak lanjuti

b. Internal Rate of Return (IRR) Metode IRR adalah suatu cara penilaian investasi dengan menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan - penerimaan kas bersih di masa - masa mendatang.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Hasil perhitungan IRR adalah suatu nilai suku bunga (discount rate) berbeda dengan NPV yang diperoleh adalah suatu nilai Rupiah atau Dollar atau mata uang lain dan tidak menunjukkan skala dari suatu proyek / investasi. IRR dapat digunakan untuk menghitung penilaian investasi suatu kasus atau penilaian terhadap investasi perusahaan. Perhitungan nilai IRR diperoleh dengan memberikan nilai 0 (nol) pada NPV (Aswalth Damodaran, 1997 : 41)
t =n

0=

CFt inisial investasi t t =1 (1 + r )

Dari persamaan tersebut dapat dihitung besarnya t atau nilai presentasi dari suku bunga dan nilai ini disebut sebagai Internal Rate of Return. Untuk memperoleh nilai r dapat dilakukan dengan trial and error atau menggunakan alat hitung elektronis yang sophisticated.

c. Average Rate of Return Yaitu mengukur tingkat keuntungan rata - rata yang diperoleh dari suatu investasi, dinyatakan dalam presentase (%) Laba setelah pajak Total Investasi Laba setelah pajak Rata - rata investasi

Keuntungan rata-rata

>

yang diisyaratkan

Atau

>

yang diisyaratkan

d. Pay Back Periode Mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat dikembalikan, dinyatakan dalam waktu (tahun, bulan). Biaya pengeluaran Pendapatan

Waktu pengembalian investasi

<

yang diisyaratkan

e. Profitability Index (PI) Menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa datang dengan nilai sekarang investasi. PI = PV Pendapatan PU investasi Present Value

>

PV

Contoh dan Istilah Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

a. Contoh [1] Metode Average Rate of Return (ROR) Yaitu mengukur tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi, dinyatakan dengan presentase (%). Proyek menguntungkan bila lebih besar dari keuntungan yang diisyaratkan : Misal : Investasi aktiva tetap Modal Kerja Usia layan ekonomis Nilai susut investasi Penghasilan Biaya operasional Penyusutan Rp. 800 juta Rp. 200 juta 8 tahun Metode garis lurus Rp. 1500 juta/tahun Rp. 1000 juta/tahun Rp. 100 juta/tahun Rp. 1100 juta/tahun Keuntungan sebelum pajak Pajak (35%) Laba setelah pajak Keuntungan rata - rata = Laba setelah pajak Total investasi 260 1000 X 100% = 26% Rp. 400 juta Rp. 140 juta Rp. 260 juta

Atau bila menggunakan rata-rata investasi adalah : = Jt Rp (800 + 700 + 600 + 500 + 400 + 300 + 200 + 100 + 0) / 9 = 400 jt Rp / th Keuntungan rata-rata = 260 400 + 200 = 43.33%

Kelemahan metode ini belum memperhitungkan nilai waktu uang (time of money) [2] Metode Pay Back

Mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat dikembalikan dinyatakan dalam waktu (tahun, bulan). Menguntungkan bila pengembalian investasi lebih cepat dari yang diisyaratkan. Misal : Biaya pengeluaran proyek (Initial Cash Flow) Rp. 1.000 jt/th Aliran kas operasional (biaya dan penghasilan) Rp. 360 jt/th Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Waktu pengembalian investasi =

1000 = 2.78 tahun sudah bisa kembali 360

Bila diisyaratkan lama pengembalian 5 tahun, berarti proyek menguntungkan. Kelemahan cara ini belum mempertimbangkan nilai waktu uang (time of money). [3] Net Present Value

Menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan dimasa yang akan datang dinyatakan dengan besaran nilai Rp. (US $) dan sebagainya. Misal : Nilai investasi Rp. 1.000 juta Nilai pemasukan Rp. 360 juta/tahun Usia layan ekonomis 8 tahun Tingkat suku bunga 25%/tahun Nilai akhir proyek (terminal cash flow) Rp. 200 juta Maka = NPV = 1000 + 360 360 360 + 200 + + .... + .... + 2 (1 + r ) (1 + r ) (1 + r )8

= -1000 + 1232.04 = + 232.04 jr Rp.. Nilai positif maka dianggap proyek menguntungkan. [4] Metode Internal Rate of Return (IRR)

Menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa mendatang, dinyatakan dalam presentase. Lihat pada contoh (3) 1000 = 260 360 360 + 200 + + .... + 2 (1 + r ) (1 + r ) (1 + r )8

dengan cara trial and error (coba - coba) hingga memperoleh nilai dalam persen mampukah tingkat suku bunga ini lebih besar dari yang diisyaratkan maka proyek menguntungkan. Bila diperoleh tingkat suku bunga sebesar 33%, sedangkan tingkat suku bunga bank dipasaran sebesar 25% maka proyek menguntungkan. [5] Metode Profitability Index (PI)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

Menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa datang dengan nilai sekarang investasi. Proyek dikatakan untung bila PI > 1 Lihat pada contoh (3) Profitability index (PI) =
1232 = 1.232 (>1) 1000

Maka proyek menguntungkan.

b. Istilah istilah Istilah yang sering digunakan didalam Bab 2. Dasar - dasar Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air, diantaranya adalah : Perencanaan Siklus hidrologi Kwantitas air Kwalitas air Bangunan air Uji model (DAS) Daerah Aliran Sungai

Sediment transport Agradasi Degradasi Infiltrasi Morfologi sungai

Soal Latihan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Ir. Hadi Susilo MM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

You might also like