You are on page 1of 1

Perbandingan Hukum Tata Negara Indonesia Dengan Amerika Perbandingan Hukum Tata Negara Indonesia Dengan Amerik?

Filed under: Uncategorized Leave a comment May 15, 2012 Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (NederlandschIndie). Hukum Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum atau Syariat Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat yang diserap dalam perundang-undangan atau yurisprudensi,[1] yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara. Hukum tata negara di indonesia adalah hukum yang mengatur tentang negara, yaitu antara lain dasar pendirian, struktur kelembagaan, pembentukan lembaga-lembaga negara, hubungan hukum (hak dan kewajiban) antar lembaga negara, wilayah dan warga negara. Hukum tata negara mengatur mengenai negara dalam keadaan diam artinya bukan mengenai suatu keadaan nyata dari suatu negara tertentu (sistem pemerintahan, sistem pemilu, dll dari negara tertentu) tetapi lebih pada negara dalam arti luas. Hukum ini membicarakan negara dalam arti yang abstrak. Amerika Serikat hukum konstitusi mendefinisikan ruang lingkup dan penerapan ketentuan Konstitusi. Ini mencakup bidang hukum seperti hubungan antara pemerintah federal dan pemerintah negara, hak-hak individu, dan aspek-aspek fundamental lainnya dari penerapan kewenangan pemerintah di Amerika Serikat. Ini merupakan bidang hukum yang luas dan kompleks. Beberapa sarjana konstitusional mempertahankan bahwa penulis Konstitusi dimaksudkan bahwa itu kabur dan tunduk pada interpretasi sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang berubah. Lain mempertahankan bahwa ketentuan konstitusi harus benar-benar ditafsirkan dan ketentuan mereka diterapkan dengan cara yang sangat literal. [2] ma

You might also like