You are on page 1of 3

Kesenjangan Sosial Di Indonesia

April 17th, 2011 Related Filed Under Adanya kesenjangan sosial yang semakin hari semakin memprihatinkan membuat banyak orang makinamburadul,khususnya di lingkungan perkotaan. Orang-orang desa yang merantau dikotapun ikut terkena dampak dari hal ini,memang benar kalau dikatakan bahwa Yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin. Adanya ketidak pedulian terhadap sesama ini dikarenakan adanya kesenjangna yang terlalu mencolok antara yang kaya dan yang miskin. Banyak orang kaya yang memandang rendah kepada golongan bawah,apalagi jika ia miskin dan juga kotor,jangankan menolong,sekedar melihatpun mereka enggan. Disaat banyak anak-anak jalanan yang tak punya tempat tinggal dan tidur dijalanan, namun masih banyak orang yang berleha-leha tidur di hotel berbintang ,banyak orang diluar sana yang kelaparan dan tidak bisa memberi makan untuk anak-anaknya tapi lebih bnyak pula orang kaya sedang asyik menyantap berbagai makanan enak yang harganya selangit.. Disaat banyak orang -orang miskin kedinginan karena pakaian yang tidak layak mereka pakai,namun banyak orang kaya yang berlebihan membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari para designer seharga 250.000 juta,dengan harga sebnyak itu seharusnya sudah dapat memberi makan orang-orang miskin yang kelaparan. Pemerintah harusnya lebih memperhatikan masalah yang seperti ini,pembukaan UUD 45 bahkan telah memberi amanat kepada pemerintah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan bangsa,harusnya orangorang yang berada di pemerintahan lebih serius untuk memikirkan kepentingan bangsa yang memang sudah menjadi tanggung jawab mereka,tapi dari kasus-kasus yang sekarang ini tentang para anggota pemerintahan yang melakukan korupsi dapat menunjukan bahwa tidak sedkit dari mereka masih memikirkan kepentingannya masing-masing,uang dan biaya yang seharusnya untuk kemakmuran masyarakat dimakan oleh mereka sendiri.Kalaupun pada akhirnya mereka mendapatkan hukuman itu bukanlah hukuman yang sebenarnya,banyak dari mereka masih tetap hidup mewah walaupun mereka dalam kurungan penjara yang seharusny memebuat mereka jera. faktor-faktor internal dan eksternal orang miskinpun membuat kehidupan yang mereka jalani semakin sulit. faktor-faktor internalnya adalah sebagai berikut : 1. tingakat pendidikan yang sangat lemah . 2. sikap apatis orang miskin terhadap segala kebijakan pemerintah 3. kebodohan sedangkan faktor-faktor eksternalnya adalah sebagai berikut : 1. pembangunan yang tidak pernah berpihak terdapat orang miskin 2. distribusi negara yang sangat tidak merata 3. penggusuran tanpa kompensasi 4. kesenjangan sosial Di tahun 2010 Bank Dunia merilis laporan triwulanan khusus untuk kondisi perekonomian di Indonesia. Meski tidak membahas secara mendalam tentang kemiskinan, laporan Bank Dunia menyebutkan bahwa kesenjangan antara kaya dan miskin cukup lebar. Dalam laporan setebal 65 halaman itu dicontohkan tingkat kemiskinan antar provinsi memiliki kisaran yang cukup besar dari 37 persen di Papua hingga 3,5 persen di DKI Jakarta. Tanpa mencoba melakukan analisis yang mendalam, cukup menarik untuk membandingkan tren agregat ini. Sebagai contoh, kondisi perumahan perkotaan juga telah meningkat secara moderat, tulis laporan Bank Dunia. Akses perkotaan dan perdesaan terhadap layanan sanitasi juga mengalami tren yang meningkat. Tetapi, bagian penduduk perkotaan yang memiliki akses terhadap pasokan air lewat pipa telah menurun.

Menurut Bank Dunia, akses terhadap layanan dasar juga sangat bervariasi sesuai kondisi geografi. Sesungguhnya, akses terhadap layanan dasar dan prasarana berhubungan dengan tingkat konsumsi rumah tangga, pendidikan, gender, serta pekerjaan. Di antara angka-angka pokok tersebut, masih tetap dijumpai variasi tingkat kemiskinan. Sebagai contoh, tingkat kemiskinan per sektor kerja pada 2010 berkisar 19 persen bagi sektor pertanian hingga 1,4 persen untuk industri. Sedangkan sektor jasa mencapai 6,2 persen. Sementara itu, Bank Dunia juga menyebutkan bahwa penduduk di bawah garis kemiskinan telah menunjukkan penurunan berkelanjutan sejak 2006, yakni dari 17,8 persen menjadi 13,3 persen. Jumlah kaum miskin telah turun menjadi 31 juta jiwa pada 2010. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) agregat dan konsumsi yang berkelanjutan pada periode ini turut berperan dalam menurunkan kemiskinan perkotaan maupun perdesaan. Solusi untuk memperbaiki kesenjangan social ini adalah pemerintah harus menyadari,dan meningkatkan semua aspek kemiskinan.Dari pendidikan,ekonomi,dan kesehatan masyarakat.Seperti yang tertuang didalam UUD 45,anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.Lihatlah Negara luar yang maju dan berkembang,bagaimana mereka menghadapi kemiskinan di negaranya,dan berusaha agar masyarakatnya tidak mengalami kemiskinan.Mulailah peduli pada kalangan bawah.Jangan hanya memikirkan kekayaan. Sumber : 1. udifq.wordpress.com/2010/02/19/kesenjangan-sosial/ 2. bisnis.vivanews.com//194208-bank-duniakesenjangan-kaya-miskin-melebar

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/kesenjangan-sosial-di-indonesia/
Belakangan ini sering kita jumpai di mall-mall atau pasar swalayan berbagai macam produk impor. Hampir semua barna atau makan yang di beli oleh masyarakat adalah produk impor. Apakah yang terjadi ?? Pasar bebas yang terjadi saat ini makin tidak terawasi. para pengawas yang bekerja di bagian ekspor impor lebih banyak yang ikut-ikutan membeli atau malah meminta sogokan supaya barang illegal masuk ke Indonesia. Pasar bebas memang baik untuk para pengusaha. Antara pengusaha Indonesia dengan luar negeri bisa saling berhubungan dan menjalin bisnis yang baik. Tetapi jika tidak di awasi, para pedagang akan seenaknya memasukan dan menjual barang dagangan yang di jual. Banyak barang impor yang mahal tetapi tetap laku di pasaran. Sebagian masyarakat lebih senang dengan barang impor. Seperti yang sudah terjadi beberapa waktu lalu, di salah satu mall ternama di Jakarta, terjadi banjir diskon besar-besaran. Barang-barang ternama dari luar negeri yang harganya sangat mahal sedang di diskon. Padahal diskon tersebut tidak menjatuhkan harag.barang yang sudah di diskon masih sangatlah mahal. Tetapi masyarakat rela mengantri dan ada yang sudah datang sejak pagi hanya untuk membeli barang impor tersebut. Mereka rela mengorbankan waktunya demi membeli barang tersebut. Perlu kita pahami, kita sebagai masyarakat Indonesia yang penuh dengan aturan dan rasa kepedulian yang tinggi, akankah lebih baik jika uang yang kita punya bisa kita sumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Di lihat dari kejadian tersebut, masyarakat sekarang ini lebih mementingkan diri sendiri. Para masyarakat menyenagkan hatinya dengan berbelanja ke mall tetapi banyak sudara kita yang masih kelaparan dan tidak punya tempat tinggal. Kesenjangan sosial sosial terjadi pada masyarakat Indonesia. Antara orang kaya dengan orang tidak mampu tidak lagi saling berhubungan. Si kaya tidak memperdulikan dengan kehidupan si miskin. Perlu kita renungkan dan pahami, kesenjangan sosial yang terjadi di lingkungan kita janganlah terjadi pada diri kita. Kita hidup di Negara yang ramah dan penuh dengan tenggang rasa. Betapa baiknya jika kita menjunjung tinggi rasa sosial pada diri kita. Kemajuan teknologi dan kehidupan yang serba WAH memang tejadi pada kota-kota besar. Yang mana pada kota-kota besar masih banyak masyarakat kecil yang hidup di lingkungan kumuh dan masih ada yang tidak mempunyai tempat tinggal. Kemajuan kehidupan di kota-kota besar membawa pengaruh besar pada kehidupan di pedesaan.masyarakat di pedesaan ingin mengikuti cara hidup

masyarakat di kota. Hal itu akan menjadi tidak baik. Masyarakat pedesaan akan terpengaruh oleh cara hidup orang kota yang serba mewah. Dan akan semakin meluasnya kesenjangan sosial. Kesenjangan sosial tidak hanya akan berpengaruh oleh cara hidup, tetapi kesenjangan sosial akan menimbulkan ketidak rukunan antar masyarakat. Contoh yang sangat kecil saja, di sekitar kita pastinya ada orang kaya dan orang miskin. Kehidupan mereka sungguh berbeda jauh. Masyarakat kaya tidak memperdulikan masyarakat miskin. Yang akhirnya akan terjadi pertengkaran antara masyarakat kaya dengan masyarakat miskin karena orang kaya tersebut tidak mau membantu orang yang ekonominya di bawah mereka. Kejadian tersebut memicu ketidakrukunan antar masyarakat. Yang akhirnya mereka hidup tanpa ada interaksi sosial. Kehidupan masyarakat yang lebih kaya akan merasa kesepian tanpa adanya teman berbagi yang lebih memahami betapa pentingnya bersosialisasi. Dengan adanya kejadian tersebut, marilah kita bersama-sama tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sosial kita. Yang mana kita tidak lebih mementingkan semua yang kita inginkan. Lihatlah ke belakang, bahwa masih sangat banyak yang membutuhkan bantuan kita. Akan lebih baik jika kita saling membantu satu sama lain. Hal tersebut akan menciptakan kerukunan antar masyarakat. Dan tidak ada hal dari segi ekonomi yang memicu pertengkaran antara masyarakat kecil dan masyarakat menengah ke atas. Kita ciptakan kehidupan bermasyarakat yang baik. Dan tidak lupa pula kita harus mencintai produk dalam negeri yang akan membawa bangsa kita di mancanegara. Para pengusaha harus lebih meningkatkan kualitas barang dalam negeri agar masyarakat yang selalu membeli barang impor kembali mencintai produk dalam negeri. Semua itu akan terjadi bila mana dalam diri kita ada kesadaran betapa pentingnya mencintai produk dalam negeri dan rasa kepedulian antar masyarakat.

You might also like