You are on page 1of 7

TUGAS KELOMPOK

TEORI HUKUM HAK HUKUM (THE LEGAL RIGHT)


Oleh: Kelompok 6 ARGO BUDI SARWONO ACHMAD LATIF KEKO ARANTASARI MANGKU ANOM 110120120034 110120120035 110120120036 110120120039

KELAS A HUKUM BISNIS (KHUSUS)

PROGRAM MAGISTER HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN 2012 HAK HUKUM

A. Hak dan Kewajiban Konsep hak dan kewajiban biasanya saling berlawanan. Hak disini merupakan hak hukum. Dalam perkembangangannya hak dapat dibedakan menjadi jus in rem yaitu hak atas suatu benda dan jus in personam yang merupakan hak yang menuntut orang lain atas suatu perbuatan. Pada dasarnya suatu hak hukum mempresuposisikan kewajiban hukum orang lain.. Hak hukum seseorang selalu merupakan kewajiban orang lain. Jika seseorang dikatakan memiliki hak atas suatu perbuatan sendiri, maka orang lain memiliki kewajiban membiarkan seseorang yang tadi untuk melakukan haknya. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada hak hukum tanpa adanya kewajiban hukum orang lain. Isi hak hukum pada akhirnya ditentukan oleh pemenuhan kewajiban hukum orang lain. Dengan kata lain bahwa suatu hak diijinkan oleh hukum dengan cara membebankan kewajiban kepada orang lain.

B. Hak Hukum Dalam Arti Sempit 1. Hukum dan Hak Hukum dan hak merupakan dua fenomena yang berbeda, walaupun dibeberapa negara mengunakan istilah yang sama. Hak objektif atau hukum dipandang sebagai peraturan atau norma, sedangkan hak subjektif atau hak didefinisikan sebagai kepentingan atau kehendak. Hak hukum tidak ditafsirakan sebagai kepentingan atau kehendak yang tidak dikualifikasikan, tetapi sebagai kepentingan atau kehendak yang dilindungi hukum atau yang diakui dan efektif oleh peraturan hukum. Namun harus tetap dipandang sebagai dualisme yang berbeda, sebab baik secara histori dan logis, tidak benar bila beranggapan bahwa hak merupakan

pembebasan dari hukum karena peraturan hukum menjamin dan memberi bentuk hak-hak hukum tetapi tidak menciptakannya. 2. Hak Sebagai Keinginan Yang Diakui Dilindungi. Definisi hak hukum sebagai kepentingan yang dilindungi oleh hukum atau keinginin yang diakui oleh hukum, diragukan dengan adanya kenyataan bahwa tidak akan ada hak hukum sebelum adanya hukum. Atau Kepentingan Yang

Sepanjang suatu hak belum dijamin oleh aturan hukum, maka belum menjadi hukum. Maka hal ini memiliki arti bahwa hukum mendahului atau bersamaan dengan hak. Mendefinisikan hak hukum sebagai kepentingan yang dilindungi atau keinginan yang diakui oleh hukum adalah salah atau tidak benar karena bahwa seseorang memiliki hak hukum untuk menuntut perbuatan tertentu orang lain hanya sepanjang orang memiliki kepentingan atas perbuatan tersebut. Seseorang memiliki suatu hak walaupun jika orang tersebut tidak memiliki kepentingan. Seseorang mungkin memiliki hak atas perbuatan tertentu individu lain tanpa memiliki kepentingan atas perbuatan tersebut dan mungkin juga memiliki kepentingan tanpa memiliki hak. Dapat diasumsikan bahwa seseorang memiliki kepentingan tertentu dalam kondisi tertentu dan bermaksud untuk melindunginya. Namun suatu hak ada meskipun dalam kasusnya tidak ada kepentingan. Maka hak tersebut bukan pada kepentingan yang diasumsikan tetapi pada perlindungan hukum. 3. Hak sebagai Kemungkinan Hukum untuk Menggerakan Sanksi Suatu hak merupakan norma hukum dalam hubungannya dengan individu agar sanksi dilaksanakan dan harus menyertakan suatu kehendak terhadap akibat tersebut. Subjek dari suatu hak adalah individu yang perwujudan kehendaknya ditujukan kepada sanksi, yakni syarat bagi pelaksanaan sanksi. Hak merupakan kepentingan atau kehendak dari individu yang bersangkutan sedangkan kewajiban merupakan ketakukan terhadap sanksi atau paksaan kepada individu yang diwajibkan. 4. Hak dan Wali Pernyataan bahwa subjek hak adalah yang berpotensi menjadi penuntut tidak berlaku pada semua kasus. Melalui transaksi tertentu hukum tertentu individu mungkin menyatakan bahwa apa yang di deklarasikan oleh agennya atau wakilnya memiliki akibat yang sama dengan apa yang dinyatakan individu sendiri. Terdapat individu tertentu yang menurut hukum harus memiliki wakil, misalnya yang kekurangan atau ketidakmampuan mental, maka tidak adanya transaksi hukum melainkan ditentukan oleh hukum tanpa tindakan penunjukkan.

C. Hak Absolut dan Hak Relatif Sepanjang hak seseorang individu hanya mungkin dalam hubungannya dengan kewajiban orang lain maka semua hak tersebut adalah hak relatif. Kata Absolut dan Relatif dapat dipahami dengan cara lain ketika membedakan antara kewajiban absolut dan relatif. Kewajiban relatif merupakan kewajiban yang dimiliki oleh individu tertentu, sedangkan kewajiban absolut adalah kewajiban yang secara relatif dimiliki oleh sejumlah individu tertentu terhadap semua individu lain. Sebagai contoh adalah kewajiban untuk tidak membunuh, tidak mencuri, tidak mengganggu individu lain. Sedangkan kewajiban debitor mengembalikan pinjaman pada kreditor adalah kewajiban relatif. Bentuk hak relatif adalah hak kreditor terhadap kreditor dan hanya dari debitur itulah memiliki hak untuk menuntut pengembalian utang. Sedangkan yang berkaitan dengan properti adalah bentuk dari hak absolut. Hak absolue terkait dengan kewajiban absolut, dan hak relatif terkait dengan kewajiban relatif.

D. Hak Politik dan Hak Perdata Hak politik biasanya dijelaskan sebagai wewenang untuk

mempengaruhi penyusunan tujuan negara yang artinya bahwa berpartisipasi secara langsung atau tak langsung dalam penyusunan tatanan hukum. Namun dalam menerapkan definisi ini orang hanya mempertimbangkan norma umum dari tatanan ini yaitu undang-undang. Partisipasi individu dalam dalam penyusunan undang-undang adalah karakteristik dari sebuah Demokrasi yang berbeda halnya dengan Otokrasi yang mana individu dikeluarkan dari proses legislasi tersebut. Demokrasi dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Demokrasi secara langsung menggambarkan individu memilik hak untuk ambil bagian dalam diskusi dan pemungutan suara untuk penyusunan undang-undang bersama Dewan Perwakilan Rakyat. Sedangkan Demokrasi secara tidak langsung berarti fungsi tersebut dilaksanakan oleh Parlemen yang dipilih oleh rakyat. Sehingga dalam hal ini terdapat dua hak dari individu yaitu hak untuk memberikan suara dan hak dari mereka yang

terpilih untuk menjadi anggota parlemen dan untuk turut serta dalam pembahasan dan pengambilan keputusan. Dari sudut pandang fungsi proses pembentukan hukum tidak ada perbedaan esensial antara hak perdata dengan hak politik. Keduanya berperan serta dalam pembuatan hukum, yakni kehendak negara. Hak perdata pada hakikatnya adalah hak politik. Pemberian hak-hak perdata kepada individu merupakan teknik hukum yang spesifik dari hukum perdata dimana hukum perdata merupakan hukum yang spesifik dari kapitalisme perdata yang bermaan merupakan suatu sistem politik. Dualisme antara hukum dan hak lenyap jika hak hukum dipandang sebagai fungsi khusus dalam proses pembuatan hukum. Kewajiban hukum merupakan fungsi esensial dari norma hukum dan hak hukum merupakan unsur spesifik dari sistem hukum. Dengan demikian hak perdata merupakan institusi dari tatanan hukum kapitalistik sedangkan hak politik merupakan tatanan hukum demokratis

E. Hak Menurut Mochtar Kusumaatmadja Pengertian hak dan kewajiban adalah pengertian yang korelatif (saling keterkaitan) artinya dalam sebuah hubungan hukum maka hak dari salah satu pihak adalah kewajiban dari pihak yang lainnya, dan sebaliknya. Pengertian hak pada dasarnya berintikan kebebasan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu berkenaan dengan sesuatu hak dan kebebasan tersebut memiliki landasan hukum (diakui atau diberikan oleh hukum) dan oleh karena itu dilindungi oleh hukum. Hak secara umum dapat dibedakan ke dalam dua jenis yakni hak mutlak dan hak nisbi (relatif). Hak mutlak adalah hak yang dapat dipertahankan terhadap siapapun, misalnya hak atas sebuah mobil memberikan kepada pemilik mobil itu kebebasan untuk memakai, menjual, menukarkan,

meminjamkan, dll. Sedangkan hak nisbi (relatif) adalah hak yang memberikan kewenangan kepada subjek hukum untuk menuntut pihak tertentu yang hanya dapat dipertahankan terhadap pihak tertentu saja. Misalnya pemilik sebuah buku hanya mempunyai kewenangan untuk menuntut pembayaran harga buku tersebut hanya dari pembeli buku itu.

F. Hak Sebagai Kepentingan Hukum Menurut Rudolf Von Jhering dan Utrecht Rudolf Von Jhering berpendapat bahwa hak itu sesuatu yang penting bagi seseorang yang dilindungi oleh hukum atau suatu kepentingan yang terlindungi. Pendapat tersebut di bantah oleh Utrecht yang menyatakan bahwa hukum itu memang mempunyai tugas melindungi kepentingan dari yang berhak, tetapi orang tidak boleh mengacaukan antara hak dan kepentingan. Karena hukum sering melindungi kepentingan dengan tidak memberi hak kepada yang bersangkutan. Misalnya, adanya ketentuan bantuan sosial kepada fakir miskin dan anak-anak terlantar yang dijamin dalam UUD 1945, tetapi tidak berarti bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar itu berhak atas pemeliharaan dari negara.

G. Hak Sebagai Kehendak Menurut Bernhard Winscheid dan Utrecht Bernhard Winscheid berpendapat bahwa hak sebagai kehendak yaitu hak itu suatu kehendak yang diperlengkapi dengan kekuatan dan diberi oleh tata tertib hukum kepada seseorang. Berdasarkan kehendak, seseorang dapat mempunyai rumah, mobil, tanah, dsb. Misalnya, seorang anak kecil dan orang gila tidak dapat diberi hak, karena mereka belum atau tidak dapat menyatakan kehendaknya (belum mempunyai suatu kehendak). Pendapat tersebut dibantah oleh Utrech dengan alasan bahwa 1. Meskipun anak kecil dan orang gila dibawah kuratele (pengampuan), mereka tetap masih dapat memiliki rumah, mobi, dsb., dan yang menjalankan haknya adalah wakil/wali/pengampu/kuratornya. 2. Menurut Pasal 13 KUHPdt, bahwa tidak ada manusia yang tidak mempunyai hak.

KESIMPULAN: Bahwa dalam konsep pemahaman hukum hak dan kewajiban hukum sama dalam artian secara harfiah yaitu suatu yang berlawanan tapi saling berkaitan satu sama lain. Bahwasanya saling berkaitan dimaksud adanya hak hukum bisa terlaksana mengikat kepada kewaijiban hukum dan sebaliknya. Hak hukum dalam arti sempit digolongkan antara lain hak objektif (hukum sebagai peraturan atau norma ) dan hak subjektif (keinginan atau kehendak). Dalam kondisi hak yang dilaksanakan oleh subjek yang berkepentingan inilah muncul hak kehendak yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Hak hukum dalam pelaksanaanya dilindungi oleh hukum (dapat dilakukan setiap waktu) tetapi berikut melekat peraturan hukum ( ada sanksi yang membayangi) karena ada kewajiban berikut hak orang lain yang harus diperhatikan. Dalam pelaksanaan hak hukum wakil daripada subjek hak sama akibat hukumnya dengan individu ( subjek hak). Ada pula hak absolut (berkaitan dengan propertI) dan hak relatif (berkaitan dengan individu) serta hak politik dan hak perdata hakikatnya sama. secara singkat disimpulkan hak hukum adalah kebebasan (sesuatu bagi atau yang dikehendaki individu) dalam suatu batasan yang terlindungi.

You might also like