You are on page 1of 16

Febri Rahayu Saputro Hendras Laksono Hendro Agung S Iqbal Bahrul Ulum Kamarudin Lailatul Choiriyah Marito Hasibuan

Mas Dewi Putri A Mita Oktarina Nur Mudah Manik

(120302018) (120302020) (120302021) (120302024) (120302026) (120302029) (120302031) (120302032) (120302033) (120302040)

Secara etimologis, jual beli berarti menukar harta dengan harta. Jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang yang lain atau uang dengan harga dasar saling rela merelakan.

Secara terminologi, jual beli memiliki arti penukaran selain dengan fasilitas dan kenikmatan. Jual beli adalah suatu kegiatan tukar menukar barang dengan barang lain dengan tata cara tertentu termasuk jasa dan juga penggunaan alat tukar seperti uang.

Jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang lain dengan akad atau transaksi.

Ada penjual dan pembeli Syarat bagi penjual dan pembeli : Penjual atau pembeli harus dalam keadaan sehat akalnya dan dapat membedakan (memilih). Dengan kehendak sendiri, keduanya saling merelakan bukan karena terpaksa. Penjual dan pembeli sudah baligh (dewasa)

Nilai tukar barang yang dijual (pada zaman modern sampai sekarang ini berupa uang). Adapun syarat-syarat bagi nilai tukar barang yang dijual itu adalah Harga jual disepakati penjual dan pembeli harus jelas jumlahnya. Nilai tukar barang itu dapat diserahkan pada waktu transaksi jual beli, walaupun secara hukum, misalnya pembayaran menggunakan kartu kredit. Apabila jual beli dilakukan secara barter atau Almuqayadah (nilai tukar barang yang dijual bukan berupa uang tetapi berupa uang.

Haram Jual beli haram hukumnya jika tidak memenuhi syarat/rukun jual beli atau melakukan larangan jual beli serta menjual atau membeli barang yang akan digunakan untuk hal buruk. Mubah Jual beli secara umum hukumnya adalah mubah karena merupakan hukum asli jual beli. Sunnah Jual beli kepada kerabat atau kepada orang yang membutuhkan barang tersebut. Wajib Jual beli menjadi wajib hukumnya tergantung situasi dan kondisi, yaitu seperti menjual harta anak yatim dalam keadaaan terpaksa.

Khiyar adalah memilih antara dua alternative meneruskan untuk jual beli atau mengurungkannya.

Hak untuk memilih antara kedua kemungkinan tersebut sepanjang masingmasing pihak dalam mempertimbangkan.

Di bolehkannya khiyar agar masingmasing pihak (penjual atau pembeli) tidak menyesal apa yang telah di jual, atau di belinya. Sebab penyesalan tersebut karena kurang hati-hati, tergesa -gesa atau karena faktor lainnya.

Khiyar Majelis adalah memilih antara jadi


jual beli atau tidak selama pembeli dan penjual masih berada di tempat jual beli (majelis). Jika keduanya sudah meninggalkan majelis ,dan sudah terjadi akad jual beli ,maka hilanglah hak khiyar. Rasullulah SAW. bersabda : artinya : Dua orang yang berjual beli boleh memilih (akan meneruskan jual beli atau tidak) selama keduanya belum berpisah (dari tempat jual beli) (HR. Bukhari Muslim)

Khiyar Aibi adalah si pembeli boleh


mengembalikan barang yang dibelinya apabila pada barang itu diketahui ada cacat yang mengurangi kualitas atau harga barang itu dan sewaktu aqad cacatnya itu sudah ada tetapi si pembeli tidak tahu, atau terjadi sesudah aqad tetapi sebelum barang itu di terima. Jika cacat baru diketahui pembeli setelah barang diterima, maka pembeli hanya berhak meminta rugi sebanyak kekurangan harga barang dengan sebab adanya cacat tersebut.

Khiyar Syarat adalah memilih jadi jual beli atau tidak dengan mempertimbangkannya dalam
beberapa hari. Setelah sampai hari yang telah ditentukan ,maka harus ada ketegasan jadi atau tidaknya. Menurut sabda Nabi SAW, khiyar paling lama 3 hari 3 malam.
Engkau boleh berhak melakukan khiyar di segala barang yang kamu beli selama tiga hari tiga malam (HR.Baihaqi dan Ibnu Majah)

Asas jual beli dalam Islam adalah saling merelakan, maka apabila terjadi penyesalan diantara kedua pihak yang berjual beli, disunatkan yang lain membatalkan akad jual beli antara keduanya.

Rasulullah SAW bersabda :

Artinya : Abu Hurairah ra telah menceritakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda: Barang siapa mencabut jual belinya terhadap orang yang menyesal, maka Allah SWT akan mencabut kejatuhannya (kerugian dagangnya). (HR. Bazzar)

Menjual air mani hewan jantan. Rasulullah bersabda :

Menjual buah-buahan sebelum

dipetik atau dipanen sehingga dikhawatirkan rusak atau busuk.


Rasulullah bersabda :

Artinya : Sesungguhnya Nabi SAW melarang menjual pejantan. (HR muslim dan Nasai) Menjual suatu barang yang dibelinya, sebelum barangnya diterima. Rasulullah bersabda :

Artinya : Nabi SAW telah melarang menjual buah-buahan sebelum tampak masak (pantas diambil). (Muttafaq Alaih)

Artinya : Janganlah engkau menjual sesuatu yang engkau beli sebelum engkau terima. (HR. Ahmad dan Baihaqi)

Membeli barang dengan harga lebih mahal daripada harga pasar dengan tujuan orang lain tidak dapat membeli barang tersebut. Membeli barang yang sudah dibeli orang lain, tetapi masih dalam masa khiyar. Membeli barang untuk ditahan atau ditimbun agara dapat dijual kembali dengan harga yang lebih mahal. Menjual barang yang berguna tapi kemudian ia jadikan alat maksiat oleh yang membelinya. Jual beli yang disertai unsur penipuan dari pihak penjual maupun dari pihak pembeli. Membeli barang dagangan dengan cara mencegat para penjual sebelum sampai ke pasar/kota sehingga ia tidak tahu harga pasar.

Jika akad jual beli itu menyulitkan ibadah, misalnya mengambil waktu shalat. Di antara jual beli yang di larang dalam Islam, yaitu menjual barang yang diharamkan. Di antara jual beli yang dilarang ialah, menjual berbagai macam alat musik. Di antara jual beli yang dilarang ialah, menjual gambar. Termasuk jual beli yang dilarang, yaitu menjual kaset-kaset berisi lagu-lagu cabul, suara penyanyi yang diiringi musik. Isinya bercerita tentang asmara, cinta atau menyanjung wanita. Termasuk jual beli yang dilarang adalah, menjual barang yang dimanfaatkan oleh pembeli untuk sesuatu yang haram. Termasuk jual beli yang dilarang, yaitu menjual barang yang tidak ia miliki. Termasuk jual beli yang dilarang, yaitu menjual dengan cara menipu. Di antara jual beli yang terlarang, yaitu najasy (menawar harga tinggi untuk menipu pengunjung lainnya.

Dengan

adanya peraturan jual beli ini, maka akan terhindarlah kejadian rampas merampas atau perampokan yang mana manusia ingin memiliki harata benda yang tiada padanya. Jual beli mengajarkan manusia supaya hidup bersatu padu. Dll.

1. Penjual Mendapat rahmat dan keberkataan daripada Allah dengan mengikut apa yang telah disyariatkan, Dapat berniaga dengan aman tanpa berlakunya khianat mengkhianati antara satu sama lain. 2. Pembeli Berpuas hati di atas urusniaga yang dijalankan karena peniaga menjalankan urusan mengikut syariat islam, Mendapat keridhaan dan rahmat dari Allah di atas urusan niaga yang berlandaskan syariat Islam, Terhindar daripada siksaan api neraka.

3. Masyarakat Menyenangkan manusia bertukar-tukar faedah harta dalam kehidupan sehari-hari, Menghindarkan kejadian rampas merampas dan ceroboh mencerobohi dalam usaha memiliki harta, Menggalakkan orang ramai supaya hidup berperaturan, bertimbang rasa, jujur dan ikhlas. 4. Negara Meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara ke tahap yang lebih baik. Menggalakkan persaingan ekonomi yang sehat sesama negara islam.

You might also like