Professional Documents
Culture Documents
Secara umum gas mulia merupakan unsur yang sangat stabil, bahkan sebelum tahun 1962 dianggap tidak dapat bersenyawa dengan unsur lain. Kestabilan gas mulia ini didukung oleh beberapa faktor.
1. Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada . Konfigurasi tersebut merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab semua elektron pada subkulitnya sudah berpasangan. Oleh karena semua elektron sudah berpasangan maka tidak memungkinkan membentuk ikatan kovalen dengan atom lain.
2. Energi inonisasinya yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar membentuk ion positif dan berarti sukar membentuk senyawa secara ionik. 3. Afinitas elektronnya yang rendah menyebabkan gas mulia tidak dapat mengikat elektron untuk menjadi ion negatif.
Gas mulia
Helium (He) Neon (Ne) Argon (Ar) Crypton (Kr) Xenon (Xe) Radon (Rn)
1.Helium (He)
Nomor atom : 2 Energi ionisasi : 2379 kj/mol Jari-jari atom : 1,40 Titik leleh : 1 K Titik lebur : 4 K Di udara : 5,2 x %
2. Neon (Ne)
Nomor atom : 8 Energi ionisasi : 2087 kj/mol Jari-jari atom : 1,54 Titik leleh : 25 K Titik lebur : 27 K Di udara : 1,8 x %
3. Argon (Ar)
Nomor atom : 18 Energi ionisasi : 1527 kj/mol Jari-jari atom : 1,88 Titik leleh : 84 K Titik lebur : 87 K Di udara : 0,93%
4. Krypton (Kr)
Nomor atom : 36 Energi ionisasi : 1357 kj/mol Jari-jari atom : 2,02 Titik leleh : 116 K Titik lebur : 121 K Di udara : 1,1 x %
5. Xenon (Xe)
Nomor atom : 54 Energi ionisasi : 1177 kj/mol Jari-jari atom : 2,16 Titik leleh : 161 K Titik lebur : 166 K Di udara : 8,7 x %
6. Radon (Rn)
Nomor atom : 86 Energi ionisasi : 1043 kj/mol Jari-jari atom : Titik leleh : 202 K Titik lebur : 211 K Di udara : Sedikit
2. Semakin kuatnya gaya van der waals (dari He ke Rn) menyebabkan titik didih dan titik lebur gas mulia dari atas kebawah dalam satu golongan semakin tinggi
3. Energi ionisasinya semakin kecil dan bahkan untuk Xe dan Rn mempunyai energi ionisasi lebih rendah dari Hidrogen (energi ionisasi Hidrogen= 1312 kj/mol)
HALOGEN
Dari kofigurasi elektronnya unsur Halogen mempunyai elektron valensi . Hal ini menunjukan bahwa terdapat sebuah elektron yang belum berpasangan. Ini menyebabkan Halogen sangat relatif dan mudah membentuk ion halida ( ).
jenis-jenis halogen
Florin (F) Clorin (Cl) Bromin (Br) Iodin (I)
1. Fluorin (F)
Konfigurasi elektron : [He] No. atom : 9 Titik leleh : 50 K Titik didih : 85 K Energi ionisasi pertama : 1680 Kj/mol Afinitas elektron : -348 Kj/mol Keelektronegativan : 4,0 Jari-jari atom : 0,50 Energi ikatan X-X : 158 Kj/mol Energi ikatan H-X : 562 Kj/mol Potensial elektrode : +2,87 v Kerapatan : 1,0 gram/mL
2. Klorin (Cl)
Konfigurasi elektron : [Ne] No. atom : 17 Titik leleh : 171 K Titik didih : 238 K Energi ionisasi pertama : 1260 Kj/mol Afinitas elektron : -364 Kj/mol Keelektronegativan : 3,0 Jari-jari atom : 1,0 Energi ikatan X-X : 242 Kj/mol Energi ikatan H-X : 431 Kj/mol Potensial elektrode : +1,36 v Kerapatan : 1,5 gram/mL
3. Bromin (Br)
Konfigurasi elektron : [Ar] No. atom : 35 Titik leleh : 260 K Titik didih : 332 K Energi ionisasi pertama : 1140 Kj/mol Afinitas elektron : -342 Kj/mol Keelektronegativan : 2,8 Jari-jari atom : 1,15 Energi ikatan X-X : 193 Kj/mol Energi ikatan H-X : 366 Kj/mol Potensial elektrode : +1,07 v Kerapatan : 3,1 gram/mL
4. Iodin (I)
Konfigurasi elektron : [Kr] No. atom : 53 Titik leleh : 387 K Titik didih : 457 K Energi ionisasi pertama : 1010 Kj/mol Afinitas elektron : -314 Kj/mol Keelektronegativan : 2,5 Jari-jari atom : 1,40 Energi ikatan X-X : 151 Kj/mol Energi ikatan H-X : 299 Kj/mol Potensial elektrode : +0,54 v Kerapatan : 4,9 gram/mL
2. Daya oksidasi halogen dan daya reduksi halida potensial elektrode standar atau halogen ditunjukan dengan setengah reaksi:
Semua memiliki potensial elektrode positif hal ini menunjukan semua halogen adalah oksidator, mempunyai kecendrungan daya oksidasi semakin lemah dari F ke I (F2 > Cl2 > Br2 > I2). Menurunnya daya oksidasi halogen berarti mennunjukan semakin kuatnya daya reduksi halida dengan kecerendungan